Anda di halaman 1dari 4

Nama:Desti Ana Rahmadani

Nim: 05101381924068

Kelas: Tanah Indralaya

Manajemen sebagai seni merupakan cara pada mengatasi kewajiban ataupun tugas bersama
dengan kerjasama tim.

Penjabaran manajemen sebagai seni memiliki sudut pandang bahwa pada pencapaian tujuan
organisasi atau kelompok maka diperlukan kerja sama dengan orang lain.

Letak seni dalam hal ini adalah bagaimana cara memerintah orang lain supaya mau bekerja sama
untuk meraih tujuan bersama. Sehingga manajemen dianggap sebagai seni oleh Mary Parker
Follet karena pada kegiatan peraihan tujuan dilakukan melalui cara-cara mengatur orang lain
dalam menjalankan tugasnya.

Pada kasus ini, kemampuan untuk melihat integritas dan totalitas pada bagian yang terpisah pada
visi yang sama merupakan seni dalam manajemen. Seni dalam manajemen mencakup
kemampuan dalam menyatukan visi atau tujuan dan berbagai aspek seperti perencanaan,
kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan keputusan behrubungan dengan unsur manusia
tentang cara pendekatan manajemen seni.

Contoh Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

Contoh manajemen sebagai ilmu dan seni dapat dilihat dengan melakukan berbagai studi,
observasi dan praktek.

Manajer yang handal pada ilmu manajemen dan memiliki seni dalam mengelola adalah artis
yang handal dalam ilmu pengetahuan. Dia harus mengatur organisasi dengan berbagai macam
orang berdasarkan teori yang dia miliki dan harus memberi inspirasi dan motivasi kepada semua
orang dengan memuji dan mengajarkan tanpa membedakan latar belakang.

Hal yang demikian dilakukan untuk mencapai tujuan bersama yang diharapkan. Perpaduan ilmu
pengetahuan yang menggunakan rumus dan teori yang bersifat kaku akan lebih optimal apabila
dicairkan dengan perbuatan dan komunikasi yang manusiawi. Kegiatan tersebut dapat dikatakan
sebagai contoh manajemen sebagai proses pencapaian tujuan bersama.
(https://jurnalmanajemen.com/manajemen-sebagai/)

Manajemen sebagai seni yaitu manajemen dipandang sebagai keahlian, kemahiran, kemampuan,
serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber
daya manusia dan sumber daya alam secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, dapat dipahami unsur
dari keduanya tidak dapat dipisahkan.Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah
dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi sebuah teori.Hal ini dikarenakan dalam
menjelaskan gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini telah diteliti dengan menggunakan
metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk
sebuah teori.

Sedangkan manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa didalam mencapai suatu
tujuan diperlukan kerjasama dengan orang lain, bagaimana cara memerintahkan orang lain agar
dapat bekerjasama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing
(mengatur), untuk mengatur inilah diperlukan sebuah seni, dimana orang lain melakukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

Sifat Manajemen Sebagai Seni:


1. Ahli
2. Mahir
3. Mampu
4. Terampil
Metode manajemen sebagai seni:
1. Studi
2. Observasi
3. Praktik lapangan

https://www.kompasiana.com/smartones/5528a1096ea834be528b45a7/manajemen-sebagai-ilmu-seni

http://teorimanajemenmutakhir.blogspot.com/2013/09/manajemen-sebagai-ilmu-dan-seni.html

B. Manajemen sebagai Seni dan Sains

1. Pengetahuan dan Pengalaman dalam Ilmu Manajemen Jika kita berkeinginan untuk dapat
menjadi seorang manajer yang baik,manakah yang harus dikuasai, pengetahuan mengenai
manajemen atau pengalaman sebagai manajer? Salah satu keunikan dari ilmu manajemen adalah
bahwa mereka yang menguasai pengetahuan manajemen belum tentu memiliki pengalaman atau
mampu untuk menjalankan kegiatan manajemen dalam praktik. Sebaliknya pula, belum tentu
mengerti akan kerangka teoitis atau pengetahuan mengenai kegiatan manajemen yang telah
dijalankan. Yang terbaik tentu sajajika kedua-duanya dapat dipadukan, seseorang yang banyak
mengetahui dan menguasai pengetahuan mengenai manajemen sebaiknya mengimbangi
pengetahuanya secara teoritis dengan pengalaman melalui praktik di dunia nyata,misalnya dalam
dunia organisasi. Seorang mahasiswa jurusan manajemen, misalnya, sebaiknya juga mengikuti
berbagai kegiatan organisasi agar pengetahuan manajemen yang dipelajarinya akan semakin
dimengerti secara praktik. Dalam tradisi pembelajaran Tao, ada anggapan bahwa: Saya dengar
maka saya lupa, Saya lihat maka saya ingat, Saya kerjkan maka saya mengerti. Pengetahuan kita
akan manajemen akan semakin kita pahami sekiranya kita padu dengan kegiatan praktik. Banyak
pengusaha-pengusaha yang telah berhasil dalam kegitan bisnisnya, padahal tidak pernah
mengecap pendidikan di jurusan manajemen. Sebaliknya banyak pula yang lulusan sekolah
manajemen tidak dapat berbuat apa-apa ketika pertamakali bekerja dikarenakan miskin
pengalaman secara praktik. Tidak heran mengapa sekarang sekolah-sekolah manajemen mulai
mengubah paradigma pembelajaranya dengan memadukan antara teori dan praktik. Salah satu
caraya adalah dengan mengundang para praktisi untuk mengajar di sekolah-sekolah 28
manajemen atau memberikan kesempatan para mahasiswanya untuk melalui proses magang di
perusahaan-perusahaan agar dpat belajar secara aplikatif. Bentuk lain juga dapat dilakukan
seperti malakukan metode dinamis dalam pembelajaran manajemen di kelas. Role playing,
dinamika kelompok, studi kasus, adalah diantara beberapa metode yang cukup efektif
mendekatkan para mahasisiwa dari teori kepada pemahaman praktik.

2. Manajemen: Seni atau Sains?

Berdasarkan pengertian di atas, maka sering didapati pertanyaan apakah manajemen itu seni
atau sains? Seni di satu sisi bersifat dinamis, tidak berpola tunggal, dan menunutut adaya
kreativitas dan keterlibatan di dalamnya. Sedangkan di sisi lain, sains cenderung bersifat statis,
berpola tunggal berdasarkan pembuktian ilmiah, dan menuntut adanya tahapan-tahapan yag
sistematis. Kedua pendapat tersebut memiliki keunggulan masing-masing sekaligus
keterbatasannya. Untuk dapat menyelasaikan berbagai hal dalam sebuah organisasi, diperlukan
adanya tahapan-tahapan kegiatan yang satu sama lainnya harus saling berhubungan. Sebagai
contoh, misalnya jika kita berbisnis restoran, maka diperlukan tahapan-tahapan dari mulai
pendirian atau penyewaan rumah makan, penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan,
penentuan peralatan dan perangkat yang dibutuhkan, hingga tahapan belanja harian penjualan
makanan kepada pembeli makanan di restoran kita, dan lain-lain. Bahkan agar pembeli atau
konsumen yang membeli makanan di restoran kita merasa puas, diperlukan pula tahapanuntuk
melatih para pelayan restoranagar dapat melayani pembeli dengan ramah, bersahabat, dan juga
cepat. Akan tetapi di sisi lain, bagaimana cara yang terbaik dalam melayani pembeli dengan
ramah dan bersahabat juga tidak cukup hanya melalui pelatihan, karena berkomunikasi dengan
orang-orang juga memerlukan seni yang sangat ditentukan oleh pengalaman dan sifat dari
pelayan restoran yang kita miliki. Disinilah seni juga memiliki peran selain 29 tahapan-tahapan
tadi. Jika kita adalah pemilik dari restoran, bagaimana kita memperlakukan tenaga kerja kita juga
sangat memerlukan seni dalam menghadapi orang-orang. Di sinilah barangkali manajemen
sebagai seni maupun sains dipadukan. Manajemen sebagai seni dapat dilatih melalui intuisi dan
pengalaman dalam menghadapi kasus-kasus. Adapun manajemen sebagai sains bisa dipelajari
melalui pendidikan dan pelatihan.

http://repository.iainmadura.ac.id/30/1/Pengantar%20Ilmu%20Manajemen%20fix2.pdf
Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan
diperlukan orang  lain agar mau bekerja sama. Padahakekatnya kegiatan manusia pada
umumnya adalah managing (mengatur  untuk mengatur disini diperlukansuatu seni,
bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.!eni dalam
manajemen yaitu membentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan
sedang merekalakukan tanpa anda. Ilmu adalah pada bagaimana anda melakukannya, yaitu "
planning, organi#ing, directing danmonitoring.!ehingga manajemen sebagai ilmu adalah melihat
bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip$prinsipmanajemen,dan telah di organisasi
menjadi teori. %imana seorang manajer mempelajari terlebih dahulu
tujuannyalalu diproses olehnya dengan keahliannya,setelah menjadi sebuah teori,lalu 
di buat penetapan tenaga kerjapengarah dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah
di tetapkan.Pada kenyataanya manajemen sulit didefenisikan karena tidak
ada defenisi manajemen yang diterima secarauni&ersal. Mary Parker 'ollet
mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melaluiorang lain. %efinisi ini mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pengaturanorang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin
dilakukan.

https://id.scribd.com/doc/290104355/Manajemen-Sebagai-Ilmu-Dan-Seni

Anda mungkin juga menyukai