Anda di halaman 1dari 6

A.

Manajemen sebagai Ilmu

Ilmu dikarenakan manajemen merupakan sebuah pengetahuan yang telah disusun


secara teratur dan mencoba memecahkan kendala yang berhubungan dengan sebab-akibat
sehingga menjadi tabiat ilmu. Manajemen berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lainnya seperti
pemasaran, keuangan, matematika, dan lain-lain. Ilmu-ilmu tersebut digunakan guna
mengatasi sebuah kendala di dalam manajemen. Ilmu merupakan sesuatu yang terus
berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Begitu pula dengan manajemen sebagai
ilmu yang dalam sejarah muncul dikarenakan adanya masalah-masalah dalam operasional
organisasi/perusahaan/industri. Permasalahan tersebut seperti pemborosan tenaga kerja,
produktivitas, waktu, materi dan biaya. Oleh karena itu munculah teori pengertian
manajemen sebagai ilmu yang berasal dari praktik yang terjadi di lapang.

Pada era modern, manajemen sebagai ilmu dapat didefinisikan pula sebagai
pengetahuan yang dijadikan bekal ketika kita menduduki suatu posisi atau jabatan baik di
suatu organisasi ataupun perusahaan. Pendidikan mengenai manajemen sekiranya perlu
ditempuh sebelum seseorang masuk pada tingkatan manajemen manapun. Ilmu pengetahuan
dalam manajemen tentunya memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Adapun
syarat manajemen sebagai ilmu adalah sebagai berikut :

1. Tersusun Secara Sistematis Dan Teratur

Manajemen sebagai ilmu harus terbentuk dengan sistematik dan memiliki keteraturan.
Manajemen mempunyai suatu rangkaian proses aktivitas yang berhubungan satu dengan
lainnya. Kegiatan tersebut dimulai dari menetapkan tujuan hingga tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan. Beberapa ahli mengklasifikasikan ilmu manajemen menjadi beberapa
kegiatan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atau
pengendalian.

2. Obyektif dan Rasional Sehingga dapat Dipelajari

Manajemen sebagai ilmu harus bersifat obyektif dan rasional dalam memandang suatu hal
ataupun permasalahan. Bersifat obyektif berarti manajemen memiliki parameter/standard
penilaian terhadap suatu hal sehingga dapat terukur. Parameter atau standar penilaian ini
digunakan supaya tidak ada keberpihakan dalam penilaian. Adapun obyek atau sasaran dari
penyelidikan manajemen secara umum adalah manusia itu sendiri. Akan tetapi manusia disini
adalah sekelompok orang yang bekerjasama dalam suatu organisasi untuk mewujudkan
tujuan bersama. Pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan dengan perhitungan yang rasional
dan dapat diterima secara logis. Salah satu meraih tujuan tersebut adalah dengan membagi
tugas pada tiap kelompok orang supaya tujuannya lebih mudah tercapai.

3. Menggunakan Metode Ilmiah

Pengelolaan suatu organisasi dengan segala permasalah di dalamnya harus dilakukan


secara ilmiah. Manajemen sebagai ilmu mengajarkan bahwa sebelum memberikan solusi
hendaknya perlu identifikasi permasalahan yang disimpulkan berdasarkan data empirik yang
benar-benar terjadi di lapang. Setelah itu dibuat hipotesis terhadap penyebab permasalah
tersebut serta bagaimana cara penyelesainnya. Ketika penyebab sudah diktahui maka
dipilihlah alternatif solusi yang disesuaikan antara teori manajemen yang dijadikan pedoman
dan kondisi yang sesuai di lapang. Setelah dipilih berbagai alternatif solusi maka dapat diuji
dan sipilih solusi yang paling tepat untuk diaplikasikan. Secara umum langkah-langkah
tersebut dilakukan secara sistematis untuk pengelolaan suatu organisasi. Terdapat dua
pendekatan penggunaan metode ilmiah dalam pandangan ini yaitu metode deduksi dan
induksi. Metode deduksi merupakan metode yang bersifat rasional atau bersumber dari akal
pikiran. Pada awalnya penyelesaian permasalahan manajemen brawal dari pengetahuan
umum sebelum masuk kepada pengetahuan khusus.

Pengetahuan umum dapat berbentuk konsep atau teori yang berkaitan dengan
perencanaan dan motivasi. Melalui teori umum tersebut manajemen mengacu pada
melaksanakan aktivitas yang sistematik dari teori khusus (pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan) yang dilakukan secara efektif dan efisien. Sedangkan pada metode induktif
lebih bersifat empirik. Metode induktif pada manajemen sebagai ilmu bersumber dari
pengalaman konkrit dengan melakukan penyidikan yang berawal dari pengetahuan khusus
hingga pengetahuan umum. Pada praktiknya pengalaman dalam pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan menjadi input yang sangat penting dalam pembuatan
perencanaan yang bersifat umum.

4. Memiliki Prinsip-prinsip tertentu


Henry Fayol menjelaskan terdapat 14 prinsip organisasi yang menjadi prinsip dalam
manajemen. 14 prinsip ini menjadi kontribusi yang sangat berguna dalam mengawali
manajemen sebagai ilmu pengetahuan.

5. Dapat dijadikan sebagai Teori

Manajemen pada awalnya berawal dari praktik dalam pengelolaan suatu organisasi atau
perusahaan (industri). Pengalaman itu kemudian menjadi teori yang dapat dipelajari dan
dikembangkan lewat lembaga pendidikan dan training. Manajemen sebagai ilmu adalah suatu
akumulasi pengetahuan yang disistemasi atau kesatuan pengetahuan yang terorganisir.
Manajemen sebagai suatu ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu pendekatan terhadap
keseluruhan dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang
dapat diamati oleh indra manusia. Titik berat manajemen sebagai suatu ilmu terletak pada
metode keilmuan. Yang mengikat semua ilmu adalah metode ilmu yang dipergunakan untuk
mensistemasi seluruh pengetahuan yang sifatnya pragmatis. Goode dan Hat (1952:7)
membatasi ilmu sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan para ahlinya untuk
menyatakan suatu proposisi dalam bentuk kausalitas, yaitu Apabila ... maka ...

Dalam hubungan itu diketengahkan bagaimana suatu kumpulan pengetahuan harus


disistemasi. Sebaliknya, apabila proposisi dimulai dengan kebenaran apriori maka proposisi
itu kehilangan sifat ilmiahnya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, ilmu itu harus bersifat rasional, empiris, umum dan
akumulatif. Manajemen dikategorikan sebagai ilmu, yang berarti manajemen dapat dipelajari
dan diajarkan kepada orang lain. Oleh karena manajemen dapat dikategorikan sebagai ilmu,
maka untuk meyakinkan hal tersebut lebih baik perlu mengetahui fungsi ilmu bagi manusia.

Dengan demikian ilmu manajemen mengajarkan agar kita:

 Dapat mengerti tentang kejadian-kejadian dalam bidang manajemen.


 Dapat menerangkan tentang kejadian-kejadian dalam bidang manajemen.
 Dapat meramalkan tentang akan terjadinya sesuatu dalam bidang manajemen.
 Dapat melakukan pengendalian atau penguasaan apabila terjadi sesuatu dalam bidang
manajemen.
 Dapat berhasil, sukses, atau dapat memperoleh sesuatu yang akan dicapainya dalam
bidang manajemen.

B. Manajemen sebagai Seni

Manajemen sebagai seni merupakan cara pada mengatasi kewajiban ataupun tugas
bersama dengan kerjasama tim. Penjabaran manajemen sebagai seni memiliki sudut pandang
bahwa pada pencapaian tujuan organisasi atau kelompok maka diperlukan kerja sama dengan
orang lain. Letak seni dalam hal ini adalah bagaimana cara memerintah orang lain supaya
mau bekerja sama untuk meraih tujuan bersama. Sehingga manajemen dianggap sebagai seni
oleh Mary Parker Follet karena pada kegiatan peraihan tujuan dilakukan melalui cara-cara
mengatur orang lain dalam menjalankan tugasnya.

Pada kasus ini, kemampuan untuk melihat integritas dan totalitas pada bagian yang
terpisah pada visi yang sama merupakan seni dalam manajemen. Seni dalam manajemen
mencakup kemampuan dalam menyatukan visi atau tujuan dan berbagai aspek seperti
perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan keputusan behrubungan dengan
unsur manusia tentang cara pendekatan manajemen seni.

C. Contoh Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

Contoh manajemen sebagai ilmu dan seni dapat dilihat dengan melakukan berbagai studi,
observasi dan praktek.

Manajer yang handal pada ilmu manajemen dan memiliki seni dalam mengelola adalah
artis yang handal dalam ilmu pengetahuan. Dia harus mengatur organisasi dengan berbagai
macam orang berdasarkan teori yang dia miliki dan harus memberi inspirasi dan motivasi
kepada semua orang dengan memuji dan mengajarkan tanpa membedakan latar belakang.

Hal yang demikian dilakukan untuk mencapai tujuan bersama yang diharapkan.
Perpaduan ilmu pengetahuan yang menggunakan rumus dan teori yang bersifat kaku akan
lebih optimal apabila dicairkan dengan perbuatan dan komunikasi yang manusiawi. Kegiatan
tersebut dapat dikatakan sebagai contoh manajemen sebagai proses pencapaian tujuan
bersama.
D. Manajemen sebagai Profesi
Banyak usaha telah dilakukan untuk mengaplikasikan menajemen sebagai suatu profesi.
Edgar H. Schein telah menguraikan kriteria-riteria untuk menentukan sesuatu sebagai profesi
yang dapat diperinci sebagai berikut: Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-
prinsip umum. Adanya pendidikan, dan program-program latihan formal menunjukkan
bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan.
Para profesional mendapatkan status tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku
bangsa atau agamanya dan kriteria politik atau sosial budayanya.
Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk
mereka yang menjadi kliennya.
Manajemen telah berkembang menjadi bidang yang semakin profesional melalui
perkembangan yang menyolok program-program latihan manajemen di universitas maupun
diberbagai lembaga manajemen swasta, dan melalui pengembangan para eksekutif organisasi
(perusahaan).
Di zaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus dimanajemeni, dalam arti aturan
yang jelas. Pada saat ini boleh di katakan bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu
profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian, karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus
dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga di peroleh masukan atau input yang besar.
Edgar H schein dalam bukunya yang berjudul “organization socialization and the
profession of management” menguraikan karakteristik atau kiteria sesuatu bisa dijadikan
suatu profesi yaitu :
1. Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku
dalam situasi dan lingkungan. Hal ini banyak ditunjang dengan banyaknya pendidikan-
pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya menjadi seorang professional. Misalnya
akademi pendidikan profesi manajemen, kursus-kursus dan program-program latihan dan lain
sebagainya.
2. Para Professional memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi
kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama, dan
kriteria-kriteria lainnya.
3. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.
Jadi profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut persyaratan tertentu. Demikian
halnya dengan manajemen sebagai profesi dituntut persyaratan tertentu seperti yang telah
disebutkan di atas.
Manajemen sebagai profesi dilakukan oleh semua orang mulai dari perusahaan,
organisasi, dan untuk dirinya sendiri, baik sebagai kepala instansi perusahaan, organisasi dan
lain sebagainya. Jadi seseorang yang mempunyai profesi dia akan melakukan manajemen
untuk keberhasilan yang diinginkan, sehingga agar tujuan dapat tercapai dalam suatu
organisasi memerlukan orang-orang yang yang berkompeten memimilki pengetahuan dan
keterampilan manajemennuntuk mendukung organisasi mencapai tujuan kinerjanya.
Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession) adalah suatu bidang
kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang teknik
dan bidang hukum

E. Manajemen sebagai Proses


Pengertian proses adalah suatu yang dinamis bergerak sehingga manajemen itu adalah
kegitaan yang dinamis, bergerak dari kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain atau kegiatan
yang satu membutuhkan kegiatan yang lain. kegiatan itu bergerak atau berjalan terus menerus
atau berulang-ulang dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan dengan melalui kegiatan
orang lain. kegiatan itu meliputi: proses kegiatan perencanaan, proses kegiatan
pengorganisasian, proses kegiatan pengarahan dan proses kegiatan pengawasan atau
pengendalian. Macam-macam kegiatan tersebut di atas disebut fungsi-fungsi manajemen,
selain itu dinamai sebagai aspek-aspek manajemen atau unsur-unsur manajemen atau disebut
juga proses manajemen. Manajemen sebagai suatu proses, artinya bahwa manajemen adalah
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan
melibatkan orang lain

Anda mungkin juga menyukai