Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN ORGANISASI MADRASAH

Di buat oleh :

NOVIA OKTARI NASUTION


NPM : 021.11.0025

Prodi : PGMI
Semester : IV
Mata Kuliah : Manajemen Organisasi Madrasah
Dosen Pengampuh : Muhammad Iqbal, M,Pd.I

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


HAMZAH AL-FANSURI SIBOLGA BARUS
(STIT HASIBA)
2023
MANAJEMEN ORGANISASI MADRASAH

A. Pengertian dan Devenisi Manajemen


Manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala
sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan
guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara
kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia.
Selain itu, manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya.
Manajemen berarti sebagai seni mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa
Prancis kuno. Manajemen juga dapat diartikan sebagai usaha perencanaan,
koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada demi mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
Dengan menerapkan ilmu manajemen, diharapkan sesuatu yang sedang
dikerjakan dapat selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia.
Tujuan tercapai karena terorganisir secara baik. 
Devenisi manajemen menurut para ahli:
1. Sutikno
Manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
memotivasi, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur
dan memaksimalkan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Henri Fayol
Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya manusia, dan mengadakan
pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.
3. Oey Liang Lee
Pengertian manajemen adalah ilmu atau seni dalam perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber
daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4. George R. Terry
George R. Terry mengartikan manajemen sebagai sebuah proses yang terdiri
dari perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, serta pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Prajudi Atmosudirdjo
Sementara itu Prajudi Atmosudirdjo mengungkapkan bahwa manajemen
adalah suatu proses penyelenggaraan sesuatu dengan menggerakkan orang-orang,
uang, mesin, serta alat sesuai dengan kebutuhan.

B. Manajemen Sebagai Seni dan Sebagai ilmu


Manajemen sebagai seni merupakan cara pada mengatasi kewajiban ataupun
tugas bersama dengan kerjasama tim. Penjabaran manajemen sebagai seni
memiliki sudut pandang bahwa pada pencapaian tujuan organisasi atau kelompok
maka diperlukan kerja sama dengan orang lain.
Letak seni dalam hal ini adalah bagaimana cara memerintah orang lain supaya
mau bekerja sama untuk meraih tujuan bersama. Sehingga manajemen dianggap
sebagai seni oleh Mary Parker Follet karena pada kegiatan peraihan tujuan
dilakukan melalui cara-cara mengatur orang lain dalam menjalankan tugasnya.
Pada kasus ini, kemampuan untuk melihat integritas dan totalitas pada bagian
yang terpisah pada visi yang sama merupakan seni dalam manajemen. Seni dalam
manajemen mencakup kemampuan dalam menyatukan visi atau tujuan dan
berbagai aspek seperti perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan
keputusan behrubungan dengan unsur manusia tentang cara pendekatan
manajemen seni.

Manajemen sebagai ilmu dikarenakan manajemen merupakan sebuah


pengetahuan yang telah disusun secara teratur dan mencoba memecahkan kendala
yang berhubungan dengan sebab-akibat sehingga menjadi tabiat ilmu.
Manajemen berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lainnya seperti pemasaran,
keuangan, matematika, dan lain-lain. Ilmu-ilmu tersebut digunakan guna
mengatasi sebuah kendala di dalam manajemen.
Ilmu merupakan sesuatu yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan
jaman. Begitu pula dengan manajemen sebagai ilmu yang dalam sejarah muncul
dikarenakan adanya masalah-masalah dalam operasional organisasi/ perusahaan/
industri.

Permasalahan tersebut seperti pemborosan tenaga kerja, Produktivitas, waktu,


materi dan biaya. Oleh karena itu munculah teori pengertian manajemen sebagai
ilmu yang berasal dari praktik yang terjadi di lapang.

Pada era modern, manajemen sebagai ilmu dapat didefinisikan pula sebagai
pengetahuan yang dijadikan bekal ketika kita menduduki suatu posisi atau jabatan
baik di suatu organisasi ataupun perusahaan. Pendidikan mengenai manajemen
sekiranya perlu ditempuh sebelum seseorang masuk pada tingkatan manajemen
manapun.

Ilmu pengetahuan dalam manajemen tentunya memiliki syarat-syarat tertentu


yang harus dipenuhi. Adapun syarat manajemen sebagai ilmu adalah sebagai
berikut :

1) Tersusun Secara Sistematis Dan Teratur.


Manajemen sebagai ilmu harus terbentuk dengan sistematik dan memiliki
keteraturan. Manajemen mempunyai suatu rangkaian proses aktivitas yang
berhubungan satu dengan lainnya. Kegiatan tersebut dimulai dari
menetapkan tujuan hingga tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Beberapa ahli mengklasifikasikan ilmu manajemen menjadi beberapa
kegiatan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
atau pengendalian.

2) Obyektif dan Rasional Sehingga dapat Dipelajari.


Manajemen sebagai ilmu harus bersifat obyektif dan rasional dalam
memandang suatu hal ataupun permasalahan. Bersifat obyektif berarti
manajemen memiliki parameter/standard penilaian terhadap suatu hal
sehingga dapat terukur. Parameter atau standar penilaian ini digunakan
supaya tidak ada keberpihakan dalam penilaian. Adapun obyek atau sasaran
dari penyelidikan manajemen secara umum adalah manusia itu sendiri. Akan
tetapi manusia disini adalah sekelompok orang yang bekerjasama dalam
suatu organisasi untuk mewujudkan tujuan bersama. Pencapaian tujuan
tersebut dilaksanakan dengan perhitungan yang rasional dan dapat diterima
secara logis. Salah satu meraih tujuan tersebut adalah dengan membagi tugas
pada tiap kelompok orang supaya tujuannya lebih mudah tercapai.

3) Menggunakan Metode Ilmiah


Pengelolaan suatu organisasi dengan segala permasalah di dalamnya harus
dilakukan secara ilmiah. Manajemen sebagai ilmu mengajarkan bahwa
sebelum memberikan solusi hendaknya perlu identifikasi permasalahan yang
disimpulkan berdasarkan data empirik yang benar-benar terjadi di lapang.
Setelah itu dibuat hipotesis terhadap penyebab permasalah tersebut serta
bagaimana cara penyelesainnya. Ketika penyebab sudah diktahui maka
dipilihlah alternatif solusi yang disesuaikan antara teori manajemen yang
dijadikan pedoman dan kondisi yang sesuai di lapang.

Setelah dipilih berbagai alternatif solusi maka dapat diuji dan sipilih solusi
yang paling tepat untuk diaplikasikan. Secara umum langkah-langkah
tersebut dilakukan secara sistematis untuk pengelolaan suatu organisasi.
Terdapat dua pendekatan penggunaan metode ilmiah dalam pandangan ini
yaitu metode deduksi dan induksi. Metode deduksi merupakan metode yang
bersifat rasional atau bersumber dari akal pikiran. Pada awalnya
penyelesaian permasalahan manajemen brawal dari pengetahuan umum
sebelum masuk kepada pengetahuan khusus. Pengetahuan umum dapat
berbentuk konsep atau teori yang berkaitan dengan perencanaan dan
motivasi. Melalui teori umum tersebut manajemen mengacu pada
melaksanakan aktivitas yang sistematik dari teori khusus (pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan) yang dilakukan secara Efektif dan Efisien.

4) Memiliki Prinsip-prinsip tertentu


Henry Fayol menjelaskan terdapat 14 prinsip organisasi yang menjadi
prinsip dalam manajemen. 14 prinsip ini menjadi kontribusi yang sangat
berguna dalam mengawali manajemen sebagai ilmu pengetahuan.
5) Dapat dijadikan sebagai Teori
Manajemen pada awalnya berawal dari praktik dalam pengelolaan suatu
organisasi atau perusahaan (industri). Pengalaman itu kemudian menjadi
teori yang dapat dipelajari dan dikembangkan lewat lembaga pendidikan dan
training.

Contoh manajemen sebagai ilmu dan seni dapat dilihat dengan


melakukan berbagai studi, observasi dan praktek. Manajer yang handal pada
ilmu manajemen dan memiliki seni dalam mengelola adalah artis yang
handal dalam ilmu pengetahuan. Dia harus mengatur organisasi dengan
berbagai macam orang berdasarkan teori yang dia miliki dan harus memberi
inspirasi dan motivasi kepada semua orang dengan memuji dan mengajarkan
tanpa membedakan latar belakang.

C. Perbedaan Manajemen dan Admnistrasi


Manajemen didefinisikan sebagai suatu tindakan mengelola orang dan
pekerjaan mereka, untuk mendapatkan tujuan umum dengan menggunakan
sumber daya organisasi. Manajemen membuat  lingkungan di bawah di mana
manajer dan bawahannya bisa bekerja bersama untuk mendapatkan tujuan
kelompok.

Sedangkan Administrasi  merupakan proses sistematis dari mengelola


manajemen suatu organisasi bisnis, institusi pendidikan seperti sekolah atau
perguruan tinggi, kantor pemerintah atau organisasi non profit apapun. Fungsi
utama dari administrasi adalah pembentukan dari rencana, kebijakan, prosedur,
pengaturan tujuan dan objektif, menegakkan aturan dan regulasi, dll.

Administrasi terletak pada kerangka fundamental pada organisasi, di dalam


dimana manajemen dari organisasi berfungsi. Administrasi bersifat birokratis.
Administrasi merupakan istilah yang lebih luas sebagaimana administrasi
melibatkan fungsi peramalan, perencanaan, pengelolaan, dan penetapan keputusan
pada tingkat tertinggi dari suatu perusahaan. Administrasi mewakili lapisan
tertinggi dari hirarki manajemen dari organisasi. Otoritas tingkat tertinggi ini bisa
jadi pemilik atau partner bisnis yang menginvestasikan modal pada awal bisnis.
Mereka mendapat imbalan dalam bentuk profit atau dividen.

Perbedaan utama antara manajemen dan administrasi adalah sebagai berikut:

 Manajemen adalah cara sistematis dalam mengatur orang dan hal-hal di


dalam organisasi. Administrasi didefinisikan sebagai suatu tindakan
mengelola keseluruhan oganisasi oleh sekelompok orang.
 Manajemen adalah aktivitas pada tingkat fungsional dan bisnis, sementara
administrasi adalah aktivitas pada level tinggi.
 Manajemen memainkan peran eksekutif di organisasi. Tidak seperti
administrasi yang memiliki peran menentukan.
 Administrasi menentukan semua keputusan penting dari organisasi
sementara manajemen membuat keputusan di dalam batas yang ditentukan
administrasi.
 Suatu kumpulan orang yang merupakan karyawan dari organisasi secara
kolektif disebut sebagai manajemen. Di sisi lain, administrasi mewakili
pemilik dari organisasi.
 Manajemen bisa dilihat pada organisasi yang menghasilkan keuntungan
seperti usaha bisnis. Sebaliknya, administrasi ditemukan pada kantor
pemerintah dan militer, perkumpulan, rumah sakit, organisasi keagamaan,
dan semua usaha yang tidak menghasilkan profit.
 Manajemen merupakan semua tentag rencana dan tindakan, tetapi
administrasi lebih berhubungan dengan penyusunan kebijakan dan
penentuan tujuan.
 Manajenen mengurus manajemen dari organisasi, sementar administrator
bertanggung jawab untuk administrasi organisasi.

Manajemen berfokus pada pengelolaan orang dan pekerjaannya. Di sisi lain,


adminitrasi berfokus pada pembuatan pemanfaatan terbaik yang memungkinkan
dari sumber daya organisasi.
D. Pengertian Madrasah dan Sejarah Madrasah
1. Pengertian Madrasah

Kata “madrasah” terambil dari akar kata “darasa-yadrusu-darsan _  belajar”.


Kata madrasah sebagai isim makan, menunjuk arti “tempat belajar”. Padanan kata
madrasah dalam bahasa Indonesia adalah sekolah.

Ditilik dari makna Arab di atas, madrasah menunjuk pengertian “tempat


belajar” secara umum, tidak menunjuk suatu tempat tertentu, dan bisa
dilaksanakan di mana saja, di rumah, di surau/langgar, di masjid atau di tempat
lain sesuai situasi dan kondisi. Tempat-tempat tersebut dalam sejarah lembaga-
lembaga pendidikan Islam memegang peranan sebagai tempat transformasi ilmu
bagi umat Islam. Dalam perkembangan selanjutnya, secara teknis, kata madrasah
dikonotasikan secara sempit, yakni suatu gedung atau bangunan tertentu yang
dilengkapi fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan untuk menunjang proses
belajar ilmu agama, bahkan juga ilmu umum.

2. Sejarah Madrasah

Di masa kolonial, pendidikan Islam hanya terbatas pada pesantren dan surau
dan masih bersifat tradisional. Kemudian pada 1909 madrasah pertama di
Indonesia muncul yaitu Madrasah Abadiyah di Kota Padang, Sumatera Barat,
didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad. Setelah itu madrasah-madrasah lain pun
tumbuh berdiri.

Madrasah adalah saksi perjuangan pendidikan yang tak kenal henti. Pada
jaman penjajahan Belanda madrasah didirikan untuk semua warga.Sejarah
mencatat , Madrasah pertama kali berdiri di Sumatram, Madrasah Adabiyah
( 1908, dimotori Abdullah Ahmad), tahun 1910 berdiri madrasah Schoel di
Batusangkar oleh Syaikh M. Taib Umar, kemudian M. Mahmud Yunus pada 1918
mendirikan Diniyah  Schoel sebagai lanjutan dari Madrasah schoel, Madrasah
Tawalib didirikan Syeikh Abdul Karim Amrullah di Padang Panjang (1907). lalu,
Madrasah Nurul Uman didirikan H.  Abdul Somad di Jambi.

Madrasah berkembang di jawa mulai 1912. ada model madrasah pesantren


NU dalam bentuk Madrasah Awaliyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Mualimin
Wustha, dan Muallimin  Ulya ( mulai 1919), ada madrasah yang mengaprosiasi
sistem pendidikan  belanda plus, seperti muhammadiyah ( 1912) yang mendirikan
Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Muallimin, Mubalighin, dan Madrasah
Diniyah. Ada juga model AL-Irsyad ( 1913) yang mendirikan Madrasah
Tajhiziyah, Muallimin dan Tahassus, atau model Madrasah PUI di Jabar yang
mengembangkan madrasah pertanian, itulah singkat tentang sejarah madrasah di
indonesia.
Dari jaman penjajahan, orde lama, orde baru, era repormasi sampai era sby,
nasib madrasah di indonesia sangatlah memperihatinkan dan seolah-olah di
anaktirikan oleh pemerintah, padahal ada banyak sekali elit politik yang duduk di
kursi DPR, MPR, ISTANA dan lembaga kebijakan negara lainnya yang lahir dan
berlatar belakang dari madrasah, lulusan madrasah tidak bisa di pandang sebelah
mata atau juga di anggap remeh, justru lulusan-lulusan madrasah memiliki nilai
lebih bukan saja karen faktor agama yang diperdalam tapi banyak faktor lainnya.

E. Pengertian Organisasi

Organisasi atau pertubuhan merupakan sekumpulan dua orang atau lebih yang


berkumpul dalam wadah yang sama dan memiliki satu tujuan. Sumber daya baik
dengan metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain
sebagainya dengan efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari sebagai objek penelitian
oleh antara lain ilmu sosiologi, ekonomi, politik, psikologi, antropologi, sejarah,
dan manajemen.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-
orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai