PENGANTAR ILMU
MANAJEMEN
• Seni
Manajemen • Ilmu
• Profesi
Ilmu Murni (Pure Science)
Hasil Guna
Berhasil mencapai apa yang diinginkan dan hasilnya berguna bagi kelompok
dan masyarakat serta dapat dirasakan manfaatnya bagi sesama.
7
Teori Manajemen
Theory (teori) adalah sekelompok asumsi yang masuk akal
dikemukakan untuk menjelaskan hubungan antara dua fakta
atau lebih yang dapat diamati serta menyediakan dasar yang
mantap untuk memerkirakan peristiwa pada masa depan.
1. Teori memberikan fokus yang mantap untuk memahami
apa yang kita alami.
2. Teori mempermudah kita berkomunikasi dengan efisien
dan dengan demikian bergerak kearah hubungan yang
semakin kompleks
8
Evolusi Teori Manajemen
1. Aliran manajemen ilmiah
Scientific managemen theory (teori manajemen ilmiah) adalah
pendekatan manajemen, dirumuskan oleh Frederick A Taylor dan kawan-
kawan antara tahun 1890 dan 1930, yang mencoba menerangkan secara
ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun, dan untuk
menyeleksi, melatih dan memotivasi pekerja.
Filsafat (Moekijat)
Suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu
dan memberikan serangkaian prinsip-prinsip untukh
memecahkan probelema-problema yang ada berhubungan
pencapaian tujuan tertentu..
Unsur-unsur filsafat :
1. suatu tujuan tertentu
2. beberapa nilai yang berhubungan dengan tujuan tersebut.
3. keyakinan pada pihak penganut, bahwa nilai-nilai dan tujuan akhir adalah bernilai
untuk dikejar.
Filsafat Manajemen
Merupakan bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan
yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan
terhadap problem manajerial.
Faktor-faktor dalam Filsafat Manajemen :
1. Kepentingan umum
2. Tujuan usaha
3. Pimpinan pelaksana
4. Kebijakan
5. Fungsi
6. Faktor dasar
7. Struktur organisasi
8. Prosedur
9. Moral kerja
Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip adalah : suatu hasil generalisasi yang telah diuji keabsahanya
dan ternyata benar, serta dapat menjelaskan realita sehingga
mampu meramalkan apa yang akan terjadi dalam keadaan yang
sama.
1. Pembagian kerja
Bila ada kejelasan tentang siapa mengerjakan apa, maka kelompok akan lebih
berhasil dan berdaya guna, karena baik cara kerjanya.
2. Disiplin.
Ketaatan kepada peraturan yang telah disepakati bersama dan kesadaran
anggota yang tinggi tentang tanggungjawab dan tugas-tugasnya amat
menentukan keberhasilan manajemen
3. Kesatuan Perintah
Perlu adanya kesatuan perintah untuk menghindari kesimpangsiuran
4. Kesatuan Arah
Kesepakatan arah merupakan hal yang mengikat kelompokKepentingan bersama
diatas individu
5. Rantai berjenjang dan rentang kendali
Prinsip-prinsip Manajemen Islam
1. Amar makruf nahi munkar
setiap muslim wajib melakukan perbuatan baik dan menyeru pada kebaikan
( efisiensi, efektif, jujur, dll ) , juga menjauhi perbuatan buruk dan mencegah
perbuatan buruk ( korupsi, suap pemborosan, dll)
2. Kewajiban menegakkan kebenaran
Manajemen sbg upaya pengelolaan yang baik dan benar, menghindari kesalahan
dan kekeliruan
3. Menegakkan Keadilan
semua perbuatan harus dilakukan dengan prinsip keadilan , adil dalam
menimbang, adil dalam bertindak dan adil dalam berhukum .
Seorang muslim harus adil pada dirinya dan orang lain.
4. Kewajiban menyampaikan amanah
seorang petugas, pegawai atau manager suatu organisasi baik manager puncak,
media dan rendah adalah pemegang amanah yang wajib dilaksanakan dengan
penuh tanggungjawab, baik tanggungjawab kepada Alloh maupun kepada
sesama manusia.
TUJUAN MANAJEMEN
Mengapa manajer perlu mengetahui Manajemen ?
agar tujuan organisasi dapat dimengerti dan diterima oleh pegawai,
dicamkan sedalam-dalamnya dalam jiwa mereka untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Tujuan manajemen organisasi
:
1. Tujuan jasa
2. Tujuan laba
3. Tujuan sosial
Tujuan organisasi :
1. Pembuatan keputusan
2. Meningkatkan efisiensi
3. Perwujudan konsistensi
4. Membuat penilaian kinerja
Sasaran Manajemen
Sasaran manajerial : adalah tujaun yang ingin dicapai yang mencakup skup
tertentu yang menunjukkan arah kemana usaha-usaha manajer dikerahkan.
Sasaran :
1. Sasaran strategis untuk manajemen puncak
2. Sasaran taktis fungsional untuk manajemen menengah
3. Sasaran operasional untuk manajer bawah.
Sasaran Manajemen :
1. Mencari laba
2. Kepentingan pekerja
3. Kepentingan masyarakat dan pembeli
4. Kepentingan stake holders.
Seorang anggota organisasi yang memadukan
Manajer puncak
Manajer Menengah
1. Planning (merencanakan) adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk
mencapai tujuan. Rencana juga merupakan pedoman untuk:
a. Organisasi memperoleh & menggunakan sumberdaya yg diperlukan untuk mencapai tujuan.
b. Anggota organisasi melaksanakan aktivitasnya konsisten dengan tujuan dan prosedur yang
sudah ditetapkan
c. Memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga untuk mencapai
tujuan, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila kemajuan tidak dihasilkan
2. Organizing (mengorganisasi) adalah proses memperkerjakan dua orang/lebih untuk bekerja- sama
dgn cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran
3. Actuiting / Leading (memimpin) adalah proses mengarahkan danmempengaruhi
aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh
organisasi
T
Tahap I
Tahap II Tahap III U
Merumus Mengindentifi
Menetap
kan kasikan
Tahap IV
Mengembang
J
kan
Tujuan
Keadaan Kemudahan & kan Kegiatan U
Sekarang Hambatan
A
N
EMPAT TAHAP DASAR PERENCANAAN
(PLANNING):
Tahap 1, Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
dimulai dengan keputusan-keputusan tentang
keinginan atau kebutuhan organisasi atau
kelompok kerja
Tahap 2, Merumuskan keadaan saat ini
tahap ini memerlukan informasi terutama tentang
keuangan dan data statistik, yang diperoleh
melalui komunikasi
Tahap 3, Mengidentifikasikan segala kemudahan dan
hambatan
segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan
hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan
Bentuk Vertikal
Bentuk Horisontal
Bentuk Lingkaran
ACTUATING ATAU PENGARAHAN
Adalah mengarahkan semua bawahan agar mau
bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai
tujuan ( Malayu SP Hasibuan)
39
Menurut Amitai Etzom membagi kekuasaan menjadi dua yaitu:
1. Kekuasaan posisi
Didapat dari wewenang formal suatu organisasi.
Besarnya kekuasaan tergantung dari wewenang yang
didelegasikan kepada individu yang menduduki
posisi tersebut.
2. Kekuasaan pribadi
Didapat dari pengikut dan didasarkan atas seberapa
besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa
terikat pada seorang pemimpin.
40
SUMBER KEKUASAAN
Sumber kekuasaan dapat diringkas sebagai berikut:
1. Kekuasaan balas jasa
2. Kekuasaan paksaan
3. Kekuasaan sah
4. Kekuasaan pengendali informasi
5. Kekuasaan panutan
6. Kekuasaan ahli
41
Persamaan wewenang dan tanggungjawab
Wewenang dan tanggung jawab adalah sama dalam jangka panjang.
Dalam jangka pendek bagaimanapun tanggungjawab manajer selalu
lebih besar dari wewenang.
Delegasi Wewenang
Adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang ke
bawah kepada orang yang melapor kepadanya. 4 kegiatan terjadi ketika
delegasi dilakukan:
1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas
kepada bawahan.
2. Pendelegasian melimpahkan wewengan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan dan tugas.
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan
kewajiban atau tanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-
hasil yang dicapai.
42
Alasan-alasan Pendelegasian
1. Pendelegasian memungkinkan manajer lebih dari bila mereka
menangani tugas sendiri.
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
3. Manajer lebih memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas.
4. Memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang.
43
Mengapa manajer gagal mendelegasikan.
1. Manajer merasa lebih bila tetap mempertahankan hak pembuatan
keputusan.
2. Manajer tidak bersedia menghadapi resiko, bila bawahan
melaksanakan wewengnya salah.
3. Manajer kurang percaya pada bawahannya.
4. Manajer merasa bahwa bawahannya lebih senang tidak mempunyai
hak pembuatan keputusan yang luas.
5. Manajer takut posisi terancam bila bawahan melaksanakan tugas
secara efektif.
45
MANAJEMEN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Prof. Herbert Simon mengatakan bahwa
keputusan itu dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu:
1. Keputusan yang diprogram adalah
keputusan
yang dapat dirancang sebelumnya, tahap
demi tahap.
2. Keputusan yang tidak diprogram. Ini
merupa-kan keputusan yang tidak dapat
direncanakan sebelumnya.
46
Beberapa petunjuk untuk
mengambil keputusan
Robert Heilbroner telah menyusun beberapa
petunjuk untuk mengambil keputusan, yaitu:
1. Mengumpulkan fakta-fakta
2. Menanyakan perasaan kita sendiri
3. Memastikan bahwa penentuan waktunya tepat
4. Tidak terlalu menekankan bahwa keputusan itu
final
5. membahasnya lebih luas
6. Menganalisa masalah dengan pikiran terbuka
7. Memahami diri sendiri
47
Tipe-tipe Keputusan
1. Keputusan-keputusan yang diprogram(programmed decisions) adalah
keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur.
48
MANAJEMEN KONFLIK
Penyebab konflik :
1. Komunikasi salah pengertian, informasi
tidak lengkap
2. Struktur pertarungan kekuasaan antar
departemen dengan kepentingan yang
bertentangan
3. Pribadi ketidak sesuaian tujuan atau nilai-
nliai sosial pribadi karyawan dengan perilaku
pada jabatan
JENIS KONFLIK
KEBIASAAN
RASA AMAN
FAKTOR EKONOMI
KETIDAKPASTIAN
PERSEPSI
Kebiasaan :
Merupakan pola tingkah laku yang ditampilkan
berulang –ulang sepanjang hidup. Kebiasaan dilakukan
karena merasa nyaman, menyenangkan, jika perubahan
berpengaruh besar terhadap pola kehidupan maka akan
muncul mekanisme diri yaitu Penolakan.
Rasa Aman :
Jika kondisi saat ini memberi rasa aman (nyaman), &
kita membutuhkan rasa aman yg relatif tinggi, maka
potensi menolak perubahan pun besar. Status
dikedepankan sbg alasan.
Faktor Ekonomi :
. Dengan perubahan tertentu mungkin akan
mengurangi pendapatan, misal konsep 5 hari kerja akan
mengurangi upah lembur.
Ketidakpastian :
Karena perubahan tidak mudah diprediksi hasilnya. ,
maka kondisi nanti setelah perubahan belum pasti.
Untuk itu orang akan cenderung memilih kondisi
sekarang yang sudah pasti dan menolak perubahan.
Persepsi :
Persepsi merupakan cara pandang individu tehadap
dunia sekitarnya (cara pandang ini mempengaruhi sikap
individu).
Organizational Resistance
INERSIA STRUKTURAL,
DAMPAK LUAS PERUBAHAN,
INERSIA KELOMPOK KERJA,
ANCAMAN TERHADAP KEAHLIAN,
ANCAMAN KEKUASAAN,
ANCAMAN ALOKASI SUMBER DAYA
Inersia Struktural :
Artinya penolakan yang terstruktur. Organisasi, lengkap
dengan tujuan, struktur, aturan main, uraian tugas, akan
menghasilkan stabilitas organisasi. Jika perubahan
dilakukan, maka besar kemungkinan stabilitas
organisasi akan terganggu
Dampak Luas Perubahan :
Fokus perubahan akan berdampak luas, perubanah dlm
organisasi tdk mungkin hanya difokuskan pada satu
bagian saja karena organisasi merupakan suatu sistem.
Jika satu bagian diubah maka bagian lain akan
terpengaruh juga.
Inersia Kelompok Kerja :
Meskipun individu mau mengubah perilakunya, namun
norma kelompok memiliki potensi untuk menghalangi
perubahan. Dominasi pengaruh kelompok lebih kuat
pada individu dalam kelompok.
Ancaman Terhadap Keahlian :
Perubahan dalam pola organisasional dapat mengancam
keahlian kelompok kerja tertentu. Penerapan IT dapat
menggantikan aktifitas secara manual, terkait mutu
SDM.
Ancaman Kekuasaan :
Ancaman terhadap hubungan kekuasaan yang telah
mapan. Mengintroduksi sistem pengambilan keputusan
partisipatif seringkali dipandang sebagai ancaman
kewenangan, bagi tingkat middle manager.
Ancaman Alokasi Sumber Daya :
Kelompok-kelompok dalam organisasi yang
mengendalikan sumber daya dengan jumlah relatif besar
sering melihat perubahan organisasi sbg ancaman,
apakah perubahan tersebut akan mengurangi anggaran
atau SDM kelompok kerjanya atau tidak ?
Bagaimana mengatasi penolakan atas Perubahan?
a. Pendidikan & komunikasi.
b. Partisipasi.
c. Fasilitas & dukungan.
d. Negosiasi.
e. Manipulasi & kooptasi.
f. Paksaan.
a. Pendidikan & komunikasi
Memberikan penjelasan secara tuntas tentang latar
belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan
kepada semua pihak terkait. Komunikasikan dlm
berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan,
presentasi, bahkan sosialisasi.
b. Partisipasi
Ajak serta semua fihak untuk mengambil keputusan
bersama. Leader hanya sebagai fasilitator & motivator,
biarkan anggota organisasi yg ambil keputusan.
c. Fasilitas & dukungan
Jika anggota organisasi merasa takut atau cemas
terhadap perubahan yg diterapkan, lakukan konsultasi
atau bahkan terapi. Berikan juga pelatihan-pelatihan,
terkait peningkatan kemampuan individual. Tujuannya
untuk mengurangi tingkat penolakan terhadap
perubahan.
d. Negosiasi
Melakukan negosiasi dengan fihak-fihak yg menentang
perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yg menentang
memiliki kekuatan yg tidak kecil, misal serikat pekerja
yg menentang kebijakan baru dari manajemen
perusahaan.
e. Manipulasi & kooptasi
Manipulasi adalah menutupi kondisi yang
sesungguhnya. Misal memlintir (twisting) fakta
agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan
hal yg negatif. Kooptasi dilakukan dengan cara
memberikan kedudukan penting kepada
pimpinan penentang perubahan dlm mengambil
keputusan.
f. Paksaan
Berikan ancaman & jatuhkan hukuman bagi siapapun
yang menentang dilakukannya perubahan organisasi.
Pendekatan dalam Manajemen PERUBAHAN ORGANISASI
Identitas Tugas
Bila pekerjaan-pekerjaan tidak mempunyai identitas, para
karyawan tidak akan atau kurang merasa bertanggung jawab
dan mungkin kurang bangga dengan hasil hasil-hasilnya.
Umpan Balik
Bila pekerjaan-pekerjaan memberikan umpan balik tentang
berapa baik pelaksanaan pekerjaan, maka karyawan akan
mempunyai pedoman atau motivasi untuk melaksanakannya
dengan baik.
Kerangka Proses Desain Pekerjaan
Pendekatan Mekanistik
Mengidentifikasikan setiap tugas dalam suatu pekerjaan agar
tugas-tugas dapat diatur untuk meminimumkan waktu dan
tenaga para karyawan.
Setelah identifikasi selesai, sejumlah tugas dikelompokkan
menjadi suatu pekerjaan. Hasilnya adalah spesialisasi.
Aliran Kerja
Sangat dipengaruhi oleh sifat produk atau jasa, yang
menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan-pekerjaan.
Praktek-praktek kerja
Cara-cara pelaksanaan kerja yang ditetapkan.
Metode ini bisa terbentuk dari tradisi, atau kesepakatan kolektif
para karyawan, atau bagian kontrak (perjanjian kerja) serikat
karyawan manajemen.
ANALISIS JABATAN
Fungsi :
Mengembangkan suatu pemberian yg rinci dari tugas-tugas
yg tercakup dalam satu pekerjaan
menentukan hubungan dari satu pekerjaan tertentu dg
pekerjaan lain dan memastikan pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan, yg diperlukan bagi seorang pegawai
untuk melakukan pekerjaan itu.
Informasi yg didapat dari analisis jabatan :
uraian jabatan, syarat jabatan, berat ringannya pekerjaan,
besar kecilnya tanggung jawab, banyak sedikitnya
pengalaman, tinggi rendahnya tingkat pendidikan, dsb.
MANFAAT ANALISIS JABATAN
Landasan untuk melaksanakan : Mutasi, Promosi, Training, Kompensasi,
Syarat Lingkungan kerja, Pemenuhan kebutuhan peralatan.
Deskripsi Pekerjaan
Suatu pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-tugas,
tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek-aspek pekerjaan
tertentu lainnya.
Spesifikasi Pekerjaan
Menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan itu dan faktor-faktor
manusia yang diisyaratkan.
Standar-standar Prestasi Kerja
Berfungsi sebagai sasaran-sasaran atau target bagi pelaksanaan kerja
karyawan.
Standar adalah kreteria dengan mana keberhasilan kerja dinilai dan
diukur. Tanpa standar, tidak ada sistem pengawasan yang dapat
mengevaluasi pelaksanaan kerja.
Job Analysis: Proses yang sistematis dari menghimpun
informasi dari tugas, kewajiban dan tanggung jawab dari
pekerjaan tertentu.
Job Description: pernyataan faktual dan terorganisasi
perihal kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan tertentu.
Job Specification: menunjukkan kualitas yang
disyaratkan bagi pelaksanaan yang dapat diterima.
Job Evaluation: proses sistematik dan beruntun untuk
menentukan nilai suatu pekerjaan (menentukan
kompensasi).
Waalaikum salam wr wb