Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

AZAS AZAS MANAJEMEN

Wiranda Asike
E011201085

ADMINISTRASI PUBLIK
KELAS AZAS AZAS MNJ A (ADM)
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Rangkuman BAB 1 : Pendahuluan
Manajemen merupakan pengaturan yang dilakukan melalui proses aktivits dan diatur
berdasarkan urutan dan fungsinya. Kata Manajemen sendri berasal dari bahasa inggris yang
berarti mangatur atau memiliki kata dasar manage. Manajemen juga dapat berarti suatu proses
untuk mewujudkan keinginan yang hendak dicapai oleh sebuah organisasi.

Berdasarkan akronim, manajemen mempunyai banyak pengertian. Manajemen dapat


diterima secara umum dan berlaku untuk semua orang yang merupakan pengertian universal.
Manajemen juga dapat berarti sangat luas dan tidak terbatas. Adapula yang mengartikan
manajemen selalu berkembang dan berusaha mencari pendekatan tetapi ada pula yang sulit
mengartikannya.

Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain adalah definisi
management dari Foilet Mary Parher. Sedangkan Gullick Luther berpendapat bahwa manajemen
adalah salah satu bidang ilmu saing yang dipelajari secara sistematis.

Pada tahun 2003, Handoko Hani menjabarkan pengertian manajemen yang hamper sama
dengan pernyataan yang di kemukakan oleh etoner yang menyangkut perencanaan,
pengoordinasian, penyusunan personalian, pengaranan dan pengawasan dimana anggota
organisasi bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Hasibuan melayu justru memberikan opini bahwa manajemen adalah ilmu seni yang
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia yang dibarengi dengan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien. Hal ini dikemukakan pada tahun 2004.

Dari beberapa penyataan diatas, ditemukan beberapa factor yang dapat disimpulkan sebagai
unsur-unsur manaejmen yaitu, adanya kerja sama dalam kelompok formal, adanya tujuan dan
kepentingan bersama, adanya pembagian kerja, adanya hubungan formal, adanya pekerjaan yang
akan dilaksanakan, dan adanya human organization.

Manajemen dibutuhkan oleh manusia untuk mencapai efisiensi dan efektivitas organisasi.
Efesiensi merupakan kemampuan untuk mendapatkan hal-hal yang dilakukan dengan benar.
Sedangkan efektivitas merupakan suatu kemampuan dalam memilih tujuan yang paling cocok
dengan langkah-langkah yang tepat.
Manajer adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam proses manajemen. Seorang
manajer membutuhkan efisien, efektif dan efektivitas yang mumpuni, karena kunci
keberhasilakn dari suatu organisasi terletak di tangan manajer yang mampu mengatur dengan
baik.

Ilmu manajemen berkembang terus menerus yang akan seiring dengan peradaban kehidupan
manusia. Sejarah ilmu manajemen dimulai dari zaman peradaban mesir kuno hingga saat ini. Hal
ini menandakan bahwa disegala sisi peradaban manusia, manusia akan terus membutuhkan ilmu
manajemen. Dalam manajemen dibutuhkan system yang berbeda dari masing-masing organisasi
dan selalu mengalami perubahan guna meningkatkan daya saing. System yang dimaksud ini
mulai dari top management samapi level terbawah yang selalu dikendalikan secara terintegritas
jika terjadi penyimpangan. Manajemen dapat digunakan setiap saat pada kondisi:

 Informal (diri sendiri) : mencapai tujuan secara individual dan tepat sasaran
 Organisasi bisnis : saat perusahaan dibangun dibutuhkan manajemen dengan membuat
program kerja, system,, struktur organisasi yang sesuai visi misi oraganisasi.
 Ketika organisasi mengalami kebangkrutan : saat perusahaan dalam masa kritis, maka
dibutuhkan manajemen untuk menata ulang guna perbaiki kerusakan agar dapat bertahan
dan beroperasi kembali.
 Ketika perusahaan berkompotensi : organisasi perlu meningkatkan produktivitasnya
melalui persaingan sehat.
 Ketika perusaahan ingin menuju profesinonalisme : organisasi ingin meningkatkan
kemampuan, kemahiran dalam menjalankan program kerja yang berhubungan dengan
keahlian produksi dan pelayanan.
 Ketika perusahaan ingin go international : organisasi ingin melakukan ekspensi ke luar
negeri atau membuka cabang di negara lain perlu menggunakan manajemen agar mampu
bertahan.

Manusia sebagai pelaku manajemen di mana yang diatur oleh manusia adlah semua aktivitas
yang ditimbulkan dalam proses manajemen yang selalu berhubungan dengan factor-faktor
produksi yang disebut dengan 6 M yaitu Man, Money, Methods, Materials, Machines, and
Market (Terry, GR, 1997).
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola organisasi dan merekrut para
pekerja agar dapat meningkatkan produktivitas antara lain: Membangun komitmen Bersama,
Pendekatan personal, Pelatihan, dan Menjaga kualitas kerja. Dalam organisasi yang besar dan
besar sangat kompleks, telah meiliki system manajemen system manajemen masing-masing dan
selalu melakukan perubahan untuk meningkatkan daya saing organisasi. Oleh karena iu,
manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan organisasi bisnis, organisasi social dan
organisasi pemerintah, baik kegiatan profesi maupun nonprofesi.

Pada abad ke-20, Henry Fayol mengususulkan bahwa semua manejer melakukan lima fungsi
manajemen yaitu:

 Perencanaan : merupakan suatu kegiatan membuat tujuan mencapai yang ditentukan


sebelumnya dengan matang;
 Pengorganisasian : merupakan suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia
yang tersedia dalam organisasi untuk menjalankan rencana yang ditetapkan.
 Kepemimpinsn : untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja secara maksimal
serta menciptakan lingkungan kerja ynag harmonis, dan dinamis.
 Pengendalian : merupakan suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah
dibuat untuk kemudian dibuat perubahan/perbaikan jika perlu.

Istilah manajemen menunjuk pada pola tingkah laku manajerial, Menurut Nicholas M.
Butter orang dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan yaitu: orang yang membuat sesuatu
terjadi, orang yang melihat sesuatu terjadi, dan orang yang tidak tahu apa yang terjadi.

Manajemen masih bersifat seni daripada ilmiah atau professional. Jadi secara ringkas dapat
dikatakan bahwa manajer bekerja di bawah tekanan selalu memacu untuk mengejar batas waktu
dan kuota baru. Mereka lebih menyukai Tindakan cepatm melompat dari aktivitas kreativitas,
menanggapi kebutuhan saat itu.

Manajemen itu penting karena dibutuhkan dan diperlukan untuk tiap kegiatan organisasi,
manajemen sudah ada pemimpin/pengatur dan adanya bawahan yang diatur untuk mencapai
tujuan Bersama.
Rangkuman BAB 2 : Etika Profesi Manajemen
Sampai sekarang etika belum memiliki pengertian yang baku, namun etika memiliki
pedoman untuk berperilaku sesuai dengan secara kritis dan rasional. Etika sebagai ilmu
menghimbay orang untuk memiliki moralitas para pejabat negara.
Istika etika berasal dari kata Yunani Kuno “ethos”, berarti timbul dari kebiasaan, nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika juga diartikan sebagai
adat istiadat yang berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik secara individu maupun pada
masyarakat secara luas yang mencakup analisis dan penerapan konsep nilai dan tanggung jawab.
Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara
atonom dan bukan seara heteronom yang bermaksud untuk bertindak secara bebas, tetapi dalam
bertanggung jawab. Dibawah ini beberapa pengertian menurut para pakar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Etika dimengerti sebagai ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk,tentang hak dan kewajiban moral.
 Noer, Rosita (1998) menyebutkan bahwa etika adalah ajaran dan pengetahuan tentang
apa yang baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang
lebih baik.
 Maryani & Ludigo (2001) menyebutkan bahwa etika dalah seperangkat aturan atau
norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan
maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan
masyarakat atau profesi.
 Salam, H. Burhanudin (1988) menjelaskan bahwa etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai norma dan moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya.
Beberapa uraian diatas, disumpulkan bahwa pengertian etika adalah suatu bentuk pedoman
perilaku manusia dalam bertindak untuk melakukan kebaikan yang sesuai norma atau adat yang
berlaku dalam lingkungan tertentu dan menghindari perilaku buruk.
Kemajuan peradaban dan budaya manusia tidak akan pernah terlepas dari yang Namanya
etika. Karena tanpa etika, kehidupan tidak akan berjalan teratur. Sementara keteraturan itu
diperlukan sebagai syarat untuk berkembangnya ilmu pengetahuan manusia.
Untuk meningkatkan pemahaman tentang etika, perlu menganalisis secara eksplisit dan
mempraktikkan dalam pekerjaan atau profesi. Etika mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
 Total Nilai : suatu keinginan yang relative permanen yang tampaknya baik, seperti
ukuran kemampuan menghasilkan laba, atau membuat produk bermutu tinggi.
 Hak dan Kewajiban : seseorang mempunyai hak untuk mengutarakan pikirannya dengan
bebas, sampai membuat pernyataan yang memfitnah orang lain.
 Ketentuan Moral : yang mengatur tingkah laku, seing kali di diserap menjadi nilai-nilai.
 Hubungan antarmanusia ; manusia disebut makhluk sosial, karena dibutuhkan untuk
saling mendukung dan mencapai sasaran kita bersama.
Sasaran etika adalah perilaku moral sebagai manusia yang beraktivitas dalam kehidupan
kelompok. Prinsip-prinsipp moral merupakan suatu kesatuan yang utuh dan sistematis disebut
teori, prinsip etika itu erat kaitannya dengan aktivitas bisnis. Adapun penjabaran pendekatan
etika dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Pendekatan etika berdasarkan utilitarian


Menyatakan bahwa keputusan-keputusan etika dibuat semata-mata berdasarkan hasil
atau akibat keputusan itu. Utilitarian mendorong efisiensi dan produktivitas dan konsisten
dengan sasaran memaksilkan laba. Walau dilain pihal pandangan itu menyebabkan
melencengnya alokasi sumber daya.
2. Pendekatan etika berdasarkan hak
Menyatakan bahwa yang peduli terhadap penghormatan dan perlindungan hak dan
kebebasan pribadi individu, seperti hak terhadap kerahasiaan, kebebasanm penghormatan
dan perlindungan itu mencakup. Di sisi positif sudut pandang hak itu melindungi
kerahasiaan dan kebebasan individu, di sisi negative dapat menimbulkan berbagai
hambatan terhadap produktivitas dan efisiensi, dimana iklim kerja lebih memerhatikan
perlindungan hak individu dari pada masyarakat.
3. Pendekatan etika berdasarkan keadilan
Menyatakan bahwa manajer harus menerapakan, memaksakan dan mendorong
peraturan secara adil dan tidak memihak serta itu berdasarkan peraturan dan perundang-
undangan di bidang huku. Dalam menerapkan standar keadilan, pandangan ini dapat
melindungi kedekatan dengan megang kendali organisasi, tetapi dapat mendorong
perasaan mempunyai hak resmi untuk menerima atau memiliki sesuatu.
4. Pendekatan etika berdasarkan kontrak sosial
Menyatakan bahwa keputusan etis harus didasarkan pada keberadaan norma-norma
etika di dalam industry dan masyarakat sehingga dapat menentukan apakah undang-
undang benar atau salah. Walaupun teori ini berfokus pada melihat praktik yang nyata,
tetapi ada beberapa dari praktik ini mungkin tidak etis.
Dari penjelasan diatas, disimpulakn bahwa pendekatan etika bagi manajemen untuk
diterapkan dalam organisasi adalah mengikuti pendekatan etika utilitarian. Oleh karenanya,
pendekatan tersebut konsisten dengan sasaran bisnis seperti efisiensi, produktivitas, dan laba.
Meskipun demikian, pandangan itu memerlukan perubahan seiring perubahan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dihadapi oleh para manajer.
Kecenderungan kea rah hak-hak individu, keadilan sosial, dan standar masyarakat berarti
bahwa para manajer memerlukan pedoman etika yang didasarkan pada kriteria non utilitarian.
Hal ini merupakan tantangan yang berat bagi para manajer dalam membuat keputusan
berdasarkan kriteria seperti itu membuat ketidakjelasan jika dibandingkan dengan menggunakan
kriteria utilitarian seperti efisien dan laba.
Dalam peradaban sejarah abab ke-4 SM para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai
corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Para pemikir itu telah
mengidentifikasi setidaknya terdapat ratusan macam ide agung dan diringkas menjadi enam
prinsip, diantaranya :
1. Prinsip Keindahan : prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa
senang terhaap keindahan.
2. Prinsip Persamaan : setiap manusia punya hak dan kewajiban, sehingga muncul tuntutan
terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
3. Prinsip Kebaikan : prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat
kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
4. Prinsip Keadilan : prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proposional
serta tidak mengambil sesuati yang menjadi hak orang lain.
5. Prinsip Kebebasan : setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak mengganggu hak-hak orang lain.
6. Prinsip Kebenaran : kebenaran harus dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu
dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.
Semua prinsip yang diuraikan diatas merupakan prasyarat dasar dalam
pengembangan nilai-nilai etika atau kode etik dalam hubugngan antar individu, indivu
dengan masyarakat, pemerintah, dan sebagainya.
Etika profesi adalah sikap hidup untuk memenuhi keburuhan pelayanan professional
dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban
masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.
Sementara manaajemen merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan bersama, koordinasi semua sumber daya melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengendalian
untuk mencapai tujuan,
Etika profesi manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang
memenuhi kriteria etika. Selain etika, dikenal pula istilah moral atau moralitas yakni
ajaran-ajaran perilaku personal berdasarkan agama atau filosofi.
Norma etika manajer berpengaruh terhadap tindakan dan putusan organisasi,
walaupun harus diakui keadaan tertentu yang sedang dihadapinya sangat besar
pengaruhnya terhadap perilaku seorang manajer.
Hasil penelitian Anik Lestari Anjarwati dan Setijo Budiadi menyebutkan bahwa etika
bisnis berpengaruh secara positif pada perilaku etis manajer. Hal ini menunjukkan
bahawa manajer memahami dengan baik nilai-nilai etika bisnis dan menjadikannya
pedoman dalam perilaku bisnisnya.
Etika bisnis berpengaruh postif terhadap tanggung jawab organisasi pada lingkungan
sosial yang berarti aplikasi etika dalam berbisnis akan mengakibatkan seorang manajer
mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap pihak-pihak yang terkait dengan organisasi.
maka hal ini akan berpengaruh positif terhadap tanggung jawab organisasi pada
lingkungan sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai