Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah sebuah keyakinan, sikap dan nilai yang uumnya dimiliki, yang
timbul dalam organisasi, dikemukankan dengan lebih sederhana, budaya adalah cara kita
melakukan sesuatu disini. Pola nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi ini mungkin tidak
diungkapkan, tetapi akan membentuk cara orang berperilaku dan melakukan sesuatu. Nilai
mengacu kepada apa yang diyakini merupakan hal penting mengenai cara orang dan organisasi
berperilaku. Norma adalah peraturan tak tertulis mengenai perilaku. Budaya organisasi
merupakan aspek subjektif dari apa yang terjadi di dalam organisasi. Hal ini mengacu kepada
abstraksi, seperti nilai dan norma yang meliputi seluruh atau bagian dari bisnis. Hal ini mungkin
tidak didefinisikan, didiskusikan atau bahkan diperhatikan, namun budaya dapat memiliki
pengaruh penting pada perilaku seseorang.
Iklim Organisasi
Budaya mengacu kepada struktur organisasi yang dalam, berakar dari nilai, keyakinan
dan asumsi yang dimiliki oleh anggota organisasi. Sebaliknya, iklim mengacu kepada aspek
lingungan dari budaya yang secara sadar dipahami oleh organisasi. Rousseau (1998) menyatakan
bahwa iklim adalah persepsi dan bersifat deskriptif. Persepsi adalah sesuatu sensasi atau realisasi
yang dialami oleh seseorang. Deskripsi adalah apa yang dilaporkan orang mengenai sensasi ini.
Sekumpulan persepsi secara relatif bersifat konstan yang dimiliki anggota organisasi. Mereka
mebedakan antara situasi aktual (yakni budaya) dan persepsi dari itu (iklim).
Kegunaan Budaya
Budaya menampilkan “perekat sosial” dan menghasilkan “perasaan kekamian”, sehingga
meniadakan proses diferensiasi yang merupakan bagian dari kehidupan organisasi yang tidak
dapat dihindari. Budaya organisasi menawarkan suatu sistem bersama mengenai arti, dimana
menjadi dasar untuk komunikasi dan pemahaman bersama. Jika fungsi ini tidak direalisasikan
dalam suatu cara yang layak, budaya mungkin secara signifikan mengurangi efisiensi organisasi.
Menurut Sinamo (2011:26), etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar
pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral.
Menurut Panji Anoraga (2001:29), etos kerja adalah pandangan dan sikap suatu bangsa
atau umat terhadap kerja, oleh karena itu menimbulkan pandangan dan sikap yang menghargai
kerja sebagai suatu yang luhur, sehingga diperlukan dorongan atau motivasi.
Menurut Madjid (2000:410), etos kerja ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan, serta
kepercayaan dan seterusnya yang bersifat khusus tentang seseorang individu atau sekelompok
manusia.
B
ila pengertian etos kerja re-definisikan,etos kerja adalah respon yang unik dari seseorang
atau kelompokatau masyarakat terhadap kehidupan; respon atau tindakan yangmuncul
dari keyakinan yang diterima dan respon itu menjadikebiasaan atau karakter pada
diri seseorang atau kelompok ataumasyarakat.