Anda di halaman 1dari 5

A.

Kegiatan Pembelajaran 1
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat:
a. Mengemukakan pengertian dan tujuan disain pembelajaran
b. Mengidentifikasi ruang lingkup disain pembelajaran
c. Menjelaskan urgensi desain dalam pembelajaran
d. Menganalisis karakteristik desain pembelajaran
2. Materi Pelajaran: Konsep Dasar Dan Hakikat Desain Pembelajaran
a.Pengertian, dan Tujuan Disain Pembelajaran
Sebelum pembelajaran dimulai, hal penting yang harus dipersiapkan oleh
guru/pendidik adalah alat atau sarana yang digunakan atau dipedomani dalam
menyampaikan materi secara maksimal. Hal itulah yang disebut dengan
Perencanaan/Disain Pembelajaran.
Disain pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu disain dan pembelajaran.
Disain sendiri berasal dari bahasa Inggris “design” yang secara harfiah artinya
rancangan. Sedangkan menurut istilah, rancangan/perencanaan bermakna
pengambilan keputusan apa yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tentang disain/rancangan tersebut, dapat dilihat substansi proses
yang harus dilakukan dalam membuat rancangan, yaitu; diawali dengan
menetapkan tujuan. Tujuan yang ditetapkan tersebut, harus pula berdasarkan pada
analisis kebutuhan (need assessment). Selanjutnya menentukan prosedur dan tahap-
tahap yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dimaksud. Kaufman (1972)
menjelaskan bahwa perencanaan dipandang sebagai suatu proses untuk
memastikan “ke mana harus pergi” dan “bagaimana untuk sampai ke tempat
tersebut” dengan cara yang paling efektif dan efisien. Hal ini berarti bahwa kata
“ke mana harus pergi” memiliki konotasi sama dengan perumusan tujuan dan
sasaran yang akan dituju. Sedangkan kata “bagaimana untuk sampai ke tempat
tersebut” berarti menyusun strategi dan langkah-langkah yang efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan. Terry (1993) menguraikan bahwa perencanaan pada
hakikatnya adalah menetapkan pekerjaan yang mesti dilaksanakan oleh kelompok
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam penyusunan perencanaan, guru harus memiliki kemampuan untuk
melakukan pengembangan pembelajaran sesuai dengan need assessment yang telah
dilakukannya terhadap siswa yang akan diajarnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perencanaan harus memiliki
empat hal berikut.
1. Mengandung tujuan yang akan dicapai
2. Mengandung strategi untuk mencapai tujuan
3. Mengandung sumber daya yang dapat mendukung tercapainya tujuan
4. Melaksanakan setiap keputusan.
Tujuan berarti haluan atau arah yang harus dicapai. Oleh sebab itu, dalam
menyusun suatu rancangan yang baik, tujuan yang dirumuskan harus
diterjemahkan menjadi sasaran yang jelas dan dapat diukur. Sasaran yang jelas,
ditentukan pula oleh target yang akan dicapai. Target inilah yang menjadi fokus
penentuan prosedur dan langkah berikutnya.
Strategi berhubungan dengan penentuan keputusan yang dilakukan oleh
seorang desainer. Contohnya, penentuan tentang waktu yang dibutuhkan untuk
menapai tujuan, pembagian tugas dan tanggungjawab setiap orang yang terlibat
dalam aktivitas pembelajaran, langkah-langkah yang harus dilakukan, indicator
keberhasilan, dll.
Berbagai sumber daya sangat diperlukan dalam mencapai tujuan, diantaranya;
penentuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, sumber daya manusia, dana, dll.
Melaksanakan setiap merupakan sesuatu yang penting dalam proses
perencanaan. Karena, dengan melaksanakan seluruh keputusan dapat dinilai
efektifitas perencanaan yang dibuat.
Dari penjelasan tersebut di atas, dapatlah dirumuskan dengan jelas bahwa
perencanaan adalah proses berfikir yang mendalam, dan merupakan awal dari
seluruh proses suatu kegiatan, dan bersifat rasional.
Berikut ini akan dijelaskan makna pembelajaran. Kata pembelajaran berasal
atau terjemahan dari instruction, yang menurut Sanjaya (2008), kata ini umum
digunakan di dunia pendidikan di Amerika Serikat, dan dipengaruhi oleh aliran
Psikologi Kognitif-Holistik. Aliran ini menempatkan peserta didik sebagai sumber
kegiatan.
Seiring perkembangan zaman, saat ini istilah instruction dipengaruhi pula oleh
perkembangan IPTEK, yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dari
banyak sumber, yang sangat mempengaruhi perubahan peran guru. Sebelumnya,
guru sebagai sumber belajar, saat ini guru lebih cenderung sebagai fasilitator.
Namun demikian, pembelajaran dapat disebut dengan suatu proses yang
dilakukan untuk mengubah perilaku siswa baik afektif, kognitif maupun
psikomotorik. Pengembangan afektif yang dimaksudkan untuk mengubah perilaku
negative ke arah yang lebih positif. Pengembangan kognitif bermakna
mengembangkan kemampuan intelektual siswa agar dapat berfikir secara kritis,
bukan sekedar tahu akan sesuatu. Pengembangan psikomotorik, diarahkan untuk
mengembangkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan siswa di masyarakatnya
kelak.
Dari penjelasan tentang perencanaan dan pembelajaran di atas, dapatlah
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran adalah
proses pengambilan keputusan dengan berfikir secara mendalam terkait tujuan dan
sasaran pembelajaran. Ending dari perencanaan dimaksud adalah tersusunnya
sebuah dokumen tertulis yang berisi tentang segala hal yang telah dikemukakan
sebelumnya.
b.Ruang lingkup Disain Pembelajaran
Melihat pengertian disain yang telah dikemukakan pada pembahasan di atas. Maka
dapatlah diketahui ruang lingkup perencanaan pembelajaran, yaitu:
1) Perencanaan
Perencanaan sebagaimana telah dijelaskan di atas, yang berisi berbagai
keputusan tentang; tujuan, waktu, sumber belajar, materi dan hal-hal lainnya
terkait pembelajaran, serta bagaimana melaksanakan pembelajaran.
2) Pengelolaan
Pengelolaan yang dimaksud adalah, mengimplementasikan perencanaan yang
telah dibuat, ke dalam proses pembelajaran yang ril. Pembelajaran riil
dimaksud mencakup, membuka, melaksanakan, dan menutup pembelajaran.
Semua hal yang disebutkan ini menjadi bagian dari perencanaan pembelajaran.

3) Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan akhir dari pengelolaan pembelajaran. Evaluasi
dilaksanakan dalam rangka melihat ketercapaian terhadap tujuan yang telah
ditetapkan.
4) Revisi
Revisi adalah aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya (jika pembelajaran yang
dilaksanakan belum mencapai tujuan secara optimal. Yang menjadi dasar
dalam melakukan revisi terhadap apa yang telah dilaksanakan adalah hasil dari
evaluasi pembelajaran.
c.Urgensi disain dalam pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran dapat dianalogikan dengan proses
membangun sebuah gedung. Dimana, seorang arsitek yang ingin membangun sebuah
gedung, perlu melakukan berbagai persiapan yang dituangkan dalam rancangan
bentuk gedung yang akan dibangun di atas sebuah kertas putih yang biasa digunakan
untuk membuat rancang bangun. Setelah itu, arsitek tersebut menentukan bahan-
bahan yang dibutuhkan, berapa besar biaya yang dan jumlah sumber daya manusia
yang dibutuhkan, dan lain sebagainya. Hal itu dilakukannya, membuktikan bahwa
perencanaan itu begitu penting.
Demikian pula halnya dengan pendidikan. Sebelum dilaksanakannya proses
pembelajaran, perlu dilakukan perencanaan, dengan beberapa alasan sebagai berikut:
1)Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan.
2)Pembelajaran adalah proses kerja sama
3)Pembelajaran adalah proses yang kompleks
4) Proses pembelajaran akan efektif dan mencapai tujuan secara optimal, manakala
memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana, termasuk memanfaatkan sumber
belajar yang ada.
Melihat penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan/disain
pembelajaran merupakan proses yang kompleks, memerlukan pemikiran yang
mendalam dan matang, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam mencapai tujuan
pembelajaran.

d.Karakteristik Disain Pembelajaran


Dalam merencanakan pembelajaran, guru harus tetap mengingat beberapa
karakteristik yang harus ada dalam desain pembelajaran yang dibuatnya. Karakteristik
desain pembelajaran dimaksud adalah sebagai berikut.
1) Merupakan hasil dari proses berfikir yang sistematis. Maksudnya bahwa sebuah
perencanaan pembelajaran disusun berdasarkan pemikiran yang matang
mendalam dan luas serta penuh pertimbangan terhadap segala hal yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran, dan tetap mempertimbangkan sumber daya
yang tersedia.
2) Disusun untuk mengubah seluruh potensi dan sikap siswa sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
3) Berisi rangkaian aktivitas yang bertahap dan harus dilaksanakan, dan berfungsi
sebagai locus standi atau blue print dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai