kebijaksanaan, prosedur, program yang di perlukan untuk mencapai apa yang diinginkan pada
masa yang akan datang.
C. JENIS-JENIS RENCANA
Harold koontz dan Cryil ODonel mengemukakan, bahwa jenis-jenis rencana itu adalah:
1. objective atau sasaran
Tujuan yang diinginkan harus dirumuskan sejelas-jelasnya, agar dapat dipahami dan
ditafsirkan dengan oleh orang lain. Tujuan yang diinginkan itu juga harus wajar, rasional,
ideal, agar dapat dicapai oleh orang banyak, supaya perencanaan tidak mengambang.
2. policies atau kebijaksanaan
kebijaksaan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimningan berfikir dan arah dalam
pengambilan keputusan.
3. prosedure
prosedur menunjukan pemilihan cara bertindak dan berhubungan dengan aktivitas masq
depan.
4. rules
suatu rencana tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan harus di taati
5. programs
suatu rencana yang pada dasarnya te,lah menggambarkan rencana secara kongkrit
6. budget atau anggaran.
suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan pada
setiap bidang.
7. strategi
Menentukan tindakan-tindakan pada masa datang untuk mencapai tujuan.
8. metode
adalah hasil penentuan cara pelaksakaan suatu tugas dengan pertimbangan yang memadai
menyangkut tujuan, fasilitas dan jumlah pennggunaan waktu, uang, dan usaha
e) Lingkungan (setting), yaitu tempat yang memungkinkan siswa belajar. Misalnya : gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, museum, taman, kebun binatang, rumah
sakit, pabrik,
dan sejenisnya.
7) Mencantumkan Penilaian
Penilaian harus dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang
dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik
horisontal maupun vertikal. Penilaian dilakukan untuk mengukur kertercapaian kemampuan
selama pembelajaran.
Tujuan Perencanaan
Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu perencanaan yang matang
sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut disesuaikan menurut bidang-bidang yang akan dicapai.
Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan merekam perubahan (a way to
anticipate and offset change).
b. Perencanaan memberikan pengarahan (direction) kepada administrator-administrator maupun
non-administrator.
c. Perencanaan juga dapat menhindari atau setidak-tidaknya memperkecil tumpang-tindih dan
pemborosan (wasteful) pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
d. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan digunakan untuk
memudahkan pengawasan.
Pola pendekatan
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar lebih bermakna dengan
melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah, tidak hanya sekedar
mengetahui, mengingat, dan memahami.
2. Pendekatan Konstruktivisme
Kontruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan kontekstual. Yaitu bahwa
pendekatan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba(Suwarna,2005).
1
Metode-metode mengajar
Metode mengajar antara lain adalah:
metode pembiasaan
metode keteladanan
pemberian ganjaran
metode ekperimen
metode latihan
metode ceramah
metode sosiodrama
metode simulasi
metode diskusi
metode sorogan
metode simulasi
metode bandonngan
metode mudzakarah
metode demonstasi
metode kisah
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajarantercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa
setelah
mengikuti
kegiatanpembelajaran
Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Yang menarik
untuk digarisbawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan
pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap
perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat secara tertulis (written plan).
INDIKATOR
Menurut National Centre for Competency Based Training (2007), pengertian bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan yang dimaksudkan dapat berupa
bahan tertulis maupun tidak tertulis. Pandangan dari ahli lainnya mengatakan bahwa
bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis
maupun tidak tertulis, sehingga tercipta suatu lingkungan atau suasana yang
memungkinkan siswa belajar
adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa. Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil.
b. Kemampuan siswa. Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya.
c. Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat
mempengaruhi
motivasi
belajar.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran. Siswa memiliki perasaan, perhatian,
kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia
bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik,
a. faktor guru
kurang matangnya guru dalam melakukan perencanaan pengajaran memilih bahan, metode,
b. faktor siswa