Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disekitar, banyak kita saksikan orang yang selalu berusaha namun tidak
pernah berhasil dalam usahanya, diantara penyebabnya adalah kurangnya
ketekunan, persiapan, dan manajmen usaha yang baik, sehingga kadang usaha
harus mandek ditengah jalan karena kehabisan modal, sehingga sebelum
mendirikan usaha salah satu hal yang sangat penting yang harus kita lakukan
adalah mengetahui kebutuhan usaha yang akan kita dirikan, mengkalkulasi
dana yang akan kita butuhkan ketika mendirikan usaha agar kita dapat
menyesuaikan jenis usaha serta besar usaha yang harus kita rintis dari awal
dengan kondisi keuangan kita.
Pendirian suatu usaha berkaitan erat dengan penyediaan segala sesuatu
yang berhubungan dengan kebutuhan usaha tersebut. Kebutuhan usaha yang
diperlukan mulai dari persiapan perusahaan berdiri sampai beroperasi. Dengan
kata lain, kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan
untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan
beroperasi.
Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis tergantung
dari bidang usaha masing-masing perusahaan. Artinya jenis dan jumlah
kebutuhan antara satu bidang dengan bidang yang lain jelas berbeda. Misalnya,
bidang usaha perhotelan memerlukan jenis dan jumlah kebutuhan usaha yang
berbeda dengan bidang industri, berbeda pula dengan bidang pertanian
Cokelat.
Dengan diketahuinya total kebutuhan usaha, dapat diketahui beberapa
kekurangan dana yang dimiliki sekarang ini. Untuk menutup kekurangan biaya
kebutuhan usaha tersebut dapat dicarikan dari berbagai sumber, baik dari
modal sendiri maupun modal pinjaman. Namun biasanya untuk usaha yang

1
baru berjalan, pihak perbankan sulit atau bahkan tidak mau meminjamkan
modal.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diuraikan pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa defenisi dari kebutuhan usaha dan modal?
2. Bagaimana biaya kebutuhan usaha?
3. Bagaimana contoh kebutuhan usaha?
4. Bagaimana jenis jenis modal usaha?
5. Apa saja sumber sumber modal?
6. Bagaimana kelebihan dan kekurangan suatu modal?

C. Tujuan
Tujuan yang dapat dicapai pada makalah ini adalah sebagai berikut:
Agar pembaca mendapatkan pengetahuan lebih mengenai kebutuhan usaha

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi
1. Defenisi Kebutuhan Usaha
Pendirian suatu usaha berkaitan erat dengan penyediaan segala sesuatu
yang berhubungan dengan kebutuhan usaha tersebut. Kebutuhan usaha yang
diperlukan mulai dari persiapan perusahaan berdiri sampai beroperasi.
Dengan kata lain, kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi
perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga
perusahaan beroperasi. Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari
beragam jenis tergantung dari bidang usaha masing-masing perusahaan.
Artinya, jenis dan jumlah kebutuhan antara satu bidang dengan bidang yang
lain jelas berbeda. Misalnya, bidang usaha perhotelan memerlukan jenis dan
jumlah kebutuhan usaha yang berbeda dengan bidang industri, berbeda pula
dengan bidang pertanian coklat.
Baik jenis maupun jumlah kebutuhan usaha memerlukan penilaian
secara benar dan akurat. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekurangan dan
kelebihan pada saat usaha hendak dijalankan. Kekurangan akan
menyebabkan adanya penambahan biaya dan kelebihan mengakibatkan ada
yang mubazir dan tidak bermanfaat sehingga pengeluaran biaya menjadi
berlebihan. Jumlah kebutuhan usaha perusahaan juga disesuaikan dengan
tujuan peusahaan dapat ini. Namun, dapat pula dibuat kebutuhan untuk
beberapa periode ke depan. Penyusunan kebutuhan ini harus dilakukan
secara benar sehingga tidak ada yang ditinggalkan.
Setelah jenis-jenis kebutuhan disusun secara lengkap, langkah
selanjutnya adalah menentukan komponen harga setiap jenis kebutuhan.
Harga pada setiap jenis komponen yang ditetapkan harus benar-benar sesuai
dengan harga pasar, atau harga dipatok berdasarkan prediksi kondisi yang

3
akan terjadi pada periode tertentu. Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat
disusun secara rinci sehingga terlihat secara jelas apa saja jenis kebutuhan
usaha yang diperlukan. Selain itu, dapat diketahui jumlah biayasetiap
komponen dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang dibutuhkan
untuk mendirikan atau menjalankan usaha tersebut.
Dengan diketahui total kebutuhan usaha, dapat diketahui berapa
kekurangan dana yang dimiliki sekarang ini. Untuk menutup kekurangan
biaya kebutuhan usaha tersebut dapat dicarikan dari berbagai sumber, baik
dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Namun biasanya untuk usaha
baru berjalan, pihak perbankan sulit atau bahkan tidak mau meminjamkan
modal. Dalam praktiknya perbankan hanya mau membiayai usaha yang
sudah berjalan baik yang merupakan perluasan usaha atau penambahan
kapasitas produksi. Artinya dunia perbankan hanya mau membiayai usaha
yang sudah berjalan. Oleh karena itu, untuk usaha yang baru kebutuhan dana
dapat diperoleh dari modal sendiri atau pihak lainnya. Modal sendiri dapat
berupa penyetoran modal dari pemegang saham atau dari modal sumbangan.
Bagi perusahaan yang sudah berjalan, di samping modal bank dapat pula
menggunakan cadangan laba atau laba yang belum dibagi.

2. Defenisi Modal
Pengertian modal adalah sesuatu yang digunakan untuk mendirikan
atau menjalankan suatu usaha. Modal ini bisa berupa uang dan tenaga
(keahlian). Modal uang biasa digunakan untuk membiayai berbagai
keperluan usaha, seperti biaya prainvestasi, pengurusan izin, biaya investasi
untuk membeli aset, hingga modal kerja. Sedangkan modal keahlian adalah
kepiawaian seseorang dalam menjalankan suatu usaha.

B. Biaya Kebutuhan Usaha


Setelah kita mengetahui jenis kebutuhan yang diperlukan untuk usaha, kita
akan merinci jumlah setiap kebutuhan. Kemudian harus disusun anggaran
untuk kegiatan dalam periode tertentu. Artinya dengan mengetahui jenis dan

4
jumlah kebutuhan usaha, kita dapat membuat rencana anggaran untuk memulai
suatu usaha dan selama perusahaan berjalan beberapa periode. Besarnya dana
(uang) yang akan digunakan untuk menutup biaya dan jenis-jenis biaya yang
diperlukan dibuat secara rinci berdasarkan harga saat ini. Rincian komponen
jenis kebutuhan dan total biaya yang dikeluarkan ini kita kenal dengan nama
biaya kebutuhan usaha. Banyaknya jenis dan jumlah yang digunakan untuk
kebutuhan usaha disesuiakan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Artinya
komponen biaya kebutuhan usaha tergantung dari jenis usahanya.

Secara garis besar jenis-jenis komponen kebutuhan usaha meliputi:


1. Biaya prainvestasi.
Biaya prainvestasi adalah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan
dalam rangka memulai suatu usaha. Jenis biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan ini misalnya biaya survei lapangan, biaya pembuatan studi
kelayakan, pengurusan izin-izin, pengurusan dan pembersihan lahan, serta
biaya prainvestasi lainnya.

2. Biaya pembelian aktiva tetap.


Biaya pembelian aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap yang berwujud
dan aktiva tetap tidak berwujud. Biaya pembelian aktiva tetap berwujud
adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli aktiva tetap seperti
pembelian tanah, pendirian bangunan, pembelian mesin-mesin atau
peralatan, pembelian kendaraan operasional, pembelian inventaris kantor,
seperti meja, kursi, dan komputer. Sementara itu, aktiva yang tidak
berwujud terdiri pembelian lisensi, hak paten, atau sistem franchising
(waralaba).

3. Biaya operasional
Biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan adalah
sejumlah dana yang digunakan untuk mejalankan kegiatan usaha yang
sedang berjalan. Biaya operasional meliputi gaji karyawan, upah, biaya

5
listrik, biaya telepon, air, biaya pemeliharaan, pajak, premi asuransi, biaya
pemasaran, dan biaya-biaya lainnya.

C. Contoh Kebutuhan Usaha


Setelah kita merinci komponen kebutuhan investasi, selanjutnya kita akan
memasukkan nilai rupiah yang dibebankan pada setiap komponen ke dalam
suatu daftar atau tabel. Tujuannya agar mudah dibaca dan dipahami serta
dianalisis kebenaran dan keakuratannya. Hal ini juga dapat digunakan sebagai
pedoman untuk melakukan kegiatan persiapan pendirian dan menjalankan
suatu usaha.
Berikut ini contoh kasus untuk menilai biaya kebutuhan investasi yang
dikeluarkan jika kita hendak mendirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU) atau pom bensin disuatu wilayah tertentu.

No Nama Kebutuhan Jumlah


1 Biaya Pra investasi Rp. 350.000.000.00,-
2 Biaya Aktiva Tetap
a. Biaya pembelian tanah untuk lokasi SPBU
(3000 m) Rp. 9.000.000.000.00,-

b. Biaya bagunan dan parasarnanya


- Bangunan kantor 1 buah
- Kios penjualan 4 buah Rp. 50.000.000.00,-
- Bangunan gudang 1 buah Rp. 70.000.000.00,-
- Mushollah 1 buah Rp. 25.000.000.00,-
- Toilet 2 buah Rp. 10.000.000.00,-
- Banguna gengset 1 buah Rp. 10.000.000.00,-
- Jalan dan penerangan Rp. 90.000.000.00,-
- Pagar dan taman Rp. 75.000.000.00,-
- Rumah racun api Rp. 15.000.000.00,-
- Signboard pertamina 2 buah Rp. 20.000.000.00,-
- Mobil 2 buah Rp. 15.000.000.00,-
- Sarana dan perlengkapan lainnya Rp. 25.000.000.00,-
Rp. 50.000.000.00,-
c. Biaya pembelian peralatan
- Tangki pendam 4 buah
- Pompa BBM 6 buah Rp. 800.000.000.00,-
- Listrik PLN 10.000 watt Rp. 300.000.000.00,-

6
- Mesin diesel 2 buah Rp. 15.000.000.00,-
- Pemadam api Rp. 80.000.000.00,-
Rp. 55.000.000.00,-
d. Investasi kantor
- Meja 3 buah
- Kursi 6 buah Rp. 1.500.000.00,-
- Lemari dan rak 3 buah Rp. 1.200.000.00,-
- Computer 2 buah Rp. 2.250.000.000,-
- Telepon 2 buah Rp. 8.000.000.00,-
- Mesin fax 1 buah Rp. 1.000.000.00,-
Rp. 500.000.00,-
e. Modal kerja
- Biaya bahan baku selama 1 bulan
- Biaya tenaga kerja 6 bulan Rp. 500.000.000.00,-
- Listrik, air, telepon dll Rp. 45.000.000.00,-
35.000.000.00,-
Jumlah Kebutuhan investasi Rp. 11.950.950.000.00,-
Dana yang tersedia (modal sendiri) Rp.7. 000.000.000.00,-
Dana pinjaman Rp. 4.950.950.000.00,-

Secara garis besar kebutuhan investasi digambarkan sebagai berikut:

No Nama Kebutuhan Jumlah


1 Kebutuhan investasi
- Biaya prainvestasi Rp. 350.000.000.00,-
- Biaya pembelian tanah Rp. 9.000.000.000.00,-
- Biaya bagunan dan prasananya Rp. 755.000.000.00,-
- Biaya pembelian peralatan Rp. 1.250.000.000.00,-
- Inventaris kantor Rp. 15.950.000.00,-
- Modal kerja Rp. 580.000.000.00,-
Jumlah kebutuhan dana Rp. 11.950.950.000.00,-
Dana sendiri Rp. 7.000.000.000.00,-
Dana pinjaman bank Rp. 4.950.950.000.00,-

D. Jenis Jenis Modal Usaha


Pada dasarnya, kebutahan modal untuk melakukan usaha terdiri dari dua
jenis yaitu:
1. Modal investasi
2. Modal kerja

7
Kedua jenis modal ini berbeda, baik dalam penggunaanya maupun jangka
waktunya. Modal investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat
digunakan berulang-ulang. Biasanya umurnya lebih dari satu tahun. Sementara
modal kerja yang digunakan untuk jangka pendek dan beberapa kali pakai
dalam suatu proses produksi. Jangka waktu modal kerja biasanya tidak lebih
dari satu tahun.
Penggunaan utama modal investasi jangka panjang adalah untuk membeli
aktiva tetap, seperti tanah, bangunan atau gedung, mesin-mesin, peralatan,
kendaraan, inventaris lainnya. Modal investasi merupakan porsi terbesar dalam
komponen pembiayaan suatu usaha dan biasanya dikeluarkan pada awal
perusahaan didirikan atau untuk perluasan pabrik. Modal investasi biasanya
diperoleh dari modal pinjaman berjangka waktu panjang ( lebih dari setahun).
Pinjaman ini biasanya diperoleh dari dunia perbankan.
Setelah kebutuhan modal terpenuhi, selanjutnya adalah pemenuhan
kebutuhan madal kerja. Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk
membiayai operasional perusahaan pada saat perusahaan di operasikan. Jenis
modalnya bersifat jangka pendek, biasanya hanya digunakan sekali atau
beberapa kali prose produksi. Modal kerja digunakan untuk keperluan untuk
membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan biaya pemeliaharran serta
biaya-biaya lainnya.

E. Sumber-Sumber Modal
Kebutuhan modal, baik modal investasi maupun modal kerja dapat dicari
dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu modal sendiri atau modal pinjaman
(modal asing). Modal sendiri adalah modal dari pemilik usaha sedangkan
modal asing adalah modal dari luar perusahaan. Seperti yang dikemukakan di
atas bahwa penggunaan masing-masing modal tergantung dengan maksud dan
tujuannya. Pertimbangan lain adalah jangka waktu pengembalian yang
dibutuhkan apakah jangka pendek atau jangka panjang. Disamping itu, jumlah
atau nilai modal yang diinginkan perusahaan juga menjadi pertimbangan
khusus. Pertimbangan yang paling penting adalah faktor besarnya biaya yang

8
harus ditanggung. Hal ini penting karena merupakan komponen biaya yang
harus dikeluarkan. Disamping itu, faktor persyaratan yang harus dipenuhi ada
yang rumit dan ada yang mudah. Jadi, masing-masing modal memiliki
keuntungan dan kerugian, baik dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk
memperolehnya, dan jumlah yang dapat dipenuhi.
Dalam praktiknya pembiayaan suatu usaha dapat diperoleh secara
gabungan antara modal sendiri dan modal pinjaman. Pilihan apakah
menggunakan modal sendiri, modal pinjaman, atau modal gabungandari
keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan
pemilik usaha.
Pada awalnya untuk usaha baru, biasanya perusahaan lebih
menitikberatkan pada modal sendiri. Hal ini terjadi karena sulitnya
memperoleh modal pinjaman, terutama dari bank. Bank biasanya jarang
memberikan pinjaman untuk usaha baru, mengingat bank belum mengenal dan
nasabah belum berpengalaman. Namun, perusahaan dapat memperoleh
pinjaman dari perusahaan nonbank atau lembaga keuangan bukan bank, seperti
leasing atau pegadaian.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin memperoleh
suatu modal adalah sebagai berikut:
1. Tujuan perusahaan.
Perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan penggunaan pinjaman
tersebut, apakah untuk modal investasi atau modal kerja, apakah sebagai
modal utama atau hanya sekedar modal tambahan, apakah untuk kebutuhan
yang mendesak atau tidak.

2. Masa pengembalian modal.


Dalam jangka waktu tertentu pinjaman tersebut harus dikembalikan ke
kreditor (bank). Bagi perusahaan jangka waktu pengembalian investasi juga
perlu dipertimbangkan, sehingga tidak menjadi beban perusahaan dan tidak
mengganggu cash flow perusahaan. Sebaiknya jangka waktu pinjaman
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

9
3. Biaya yang dikeluarkan.
Faktor biaya yang dikeluarkan harus dipertimbangkan secara matang,
misalnya biaya bunga, biaya administrasi, provisi dan komisi, atau biaya
lainnya. Hal ini penting karena biaya merupakan komponen produksi yang
akan menjadi beban perusahaan dalam menentukan harga jual dan laba.
Besarnya tingkat suku bunga dan biaya lain yang dibebankan bank atau
lembaga keuangan kepada nasabah berbeda-beda antara satu dengan yang
lainnya.
Sebaiknya dipilih bank yang mampu memberikan biaya (bunga dan
biaya lainnya) yang paling rendah (kompetitif) bagi perusahaan. Sekali lagi
besarnya biaya yang dibebankan akan berakibat pada meningkatnya biaya
operasi dan pada akhirnya dapat mengurangi keuntungan.

4. Estimasi keuntungan.
Besarnya keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang akan
datang perlu menjadi pertimbangan. Estimasi keuntungan diperoleh dari
selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar
kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu
usaha. Oleh karena itu, perlu dibuat estimasi pendapatan dan biaya sebelum
memperoleh pinjaman modal.
Estimasi pendapatan yang akan diperoleh dimasa yang akan datang
perlu diperhitungkan secara teliti dan cermat dengan membandingkan data
dan informasi yang ada sebelumnya. Estimasi biaya-biaya yang akan
dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis biaya yang akan
dikeluarkan pun perlu dibuat serinci mungkin
Pengertian masing-masing modal dilihat dari sumber asalnya dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Modal sendiri.
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan
dengan cara mengeluarkan saham. Saham yang dikeluarkan perusahaan
dapat dilakukan secara tertutup atau terbuka. Keuntungan menggunakan

10
modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban
biaya bunga, tetapi hanya akan membayar dividen. Pembayaran dividen
dilakukan apabila perusahaan memperoleh keuntngan dan besarnya
dividen tergantung dari keuntungan perusahaan. Kemudian, tidak ada
kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan. Kerugian
menggunakan modal sendiri adalah jumlahnya sangat terbatas dan relatif
sulit untuk memperolehnya.
Bagi perusahaan yang sudah atau sedang berjalan, modal selain
berupa saham dapat juga diambil dari cadangan laba atau laba yang
belum dibagi. Namun, modal ini hanya dapat digunakan perusahaan
untuk sementara waktu. Untuk usaha tertentu, seperti yayasan dapat
menggunakan modal sumbangan atau hibah dari pihak lainnya.

b. Modal asing (pinjaman).


Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Penggunaan
modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan menimbulkan beban
biaya bunga, biaya administrasi, seta biaya provisi dan komisi yang
besarnya relatif. Penggunaan modal pinjaman mewajibkan pengembalian
pinjaman setelah jangka waktu tertentu.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas,
artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu, dengan
menggunakan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak
manajemen untuk mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh.
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari:
Pinjaman dari dunia perbankan, baik perbankan swasta, pemerintah,
maupun perbankan asing;
Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pengadaian,
modal ventura, asuransi, leasing, dana pensiun, koperasi atau lembaga
pembiayaan lainnya;
Pinjaman dari perusahaan nonkeuangan

11
F. Kelebihan dan Kekurangan Suatu Modal
Baik modal sendiri maupun modal pinjaman masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan masing-masing modal
sebagai berikut:
a. Kelebihan modal sendiri
1. Tidak adanya biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi
sehingga tidak menjadi beban perusahaan.
2. Tidak tergantung kepada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh
dari setoran pemilik modal.
3. Tanpa memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang
relatif lama.
4. Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang akan
ditanamkan pemilik akan tetanam lama dan tidak ada masalah
seandainya pemilik modal mau mengalihkan ke pihak lain.

b. Kekurangan modal sendiri


1. Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu
sangat tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas.
2. Perolehan modal dari modal sendiri dalam jumlah tetentu dari calon
pemilik baru (calon pemegang saham baru) relatif lebih sulit karena
mereka akan mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya.
3. Kurang motivasi, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal
sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan modal asing.

c. Kelebihan modal pinjaman


1. Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan modal
pinjaman ke berbagai sumber. Selama dana yang diajukan perusahaan
layak, perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak berusaha

12
menawarkan dananya ke perusahaanyang dinilai memiliki prospek
cerah.
2. Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan
modal semdiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi pemilik untuk
memajukan usaha tinggi, ini disebabkan adanya beban perusahaan
untuk mengembalikan pinjaman. Selain itu, perusahaan juga berusaha
menjaga image dan kepercayaan perusahaan yang memberi pinjaman
agar tidak tercemar.

d. Kekurangan modal pinjaman


1. Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi.
Pinjaman yang diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai
kewajiban untuk membayar jasa, seperti bunga, biaya administrasi,
biaya provisi dan komisi, materai, dan asuransi.
2. Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka
waktu yang telah disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang sedang
mengalami likuiditas merupakan beban yang harus ditanggung.
3. Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah
yang mengakibatkan kerugian akan berdampak terhadap pinjaman
sehingga akan menjadi beban moral atau utang yang belum atau akan
dibayar.

e. Kelebihan modal campuran


Dapat mengatur komposisi modal yang diperlukan secara seimbang.
Artinya, persentase modal pinjaman disesuiakan dengan kebutuhan atau
kekurangan modal sendiri

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan
bahwaKebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan utnuk
mendirikan dan menjalankan suatu usaha pada awal perusahaan didirikan.
Terdapat berbagai jenis kebututuhan sesuai dengan bidang usaha masing-
masing.
Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci sehingga
terlihat secara jelas komponen-komponen kebutuhan usaha yang diperlukan.
Kemudian, dapat diketahui pula jumlah biaya setiap komponen yang
dibutuhkan untuk mendirikan atau menjalankan usaha tersebut. Dengan
diketahuinya total kebutuhan usaha,kita dapat mengetahui berapa kekurangan
dana yang kita miliki sekarang ini dari total kebutuhan usaha. Jenis dan jumlah
yang digunakan untuk kebutuhan usaha disesuaikan dengan jenis usaha yang
akan dijalankan.

B. Saran
Penulis menyarankan setiap pembaca baik itu dibidang profesi,
masyarakat maupun mahasiswa dapat memahami isi makalah Kebutuhan
Usaha dan dapat diterapkan dalam kehidupannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Suti Anggraeni, Rizki. 2015. Kewirausahaan Tentang Bagaimana Menilai


Kebutuhan Usaha dan Cara Memperoleh Modal.
http://rizkisutianggraeni.blogspot.co.id/2015/03/kewirausahaan-tentang-
bagaimana-menilai.html. Diakses pada tanggal 26 April 2016

Jum, Jumran. 2015. Menilai Kebutuhan Usaha dan Memperoleh Modal.


http://fisika-atom.blogspot.co.id/2015/02/menilai-kebutuhan-usaha-dan-
memproleh.html. Diakses pada tanggal 26 April 2016

Soim, Ibnu. 2013. Menilai Kebutuhan Usaha. http://ibnu-


soim.blogspot.co.id/2013/10/bab-i-menilai-kebutuhan-usaha.html. Diakses
pada tanggal 26 April 2016

15

Anda mungkin juga menyukai