Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KOMPONEN DASAR AKUNTANSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah wajib
Pengantar Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember

Dosen Pengampu :
Septy Kholisa Umamy,S.M.,M.M.

Disusun Oleh Kelompok 6 :


1. Vevina Talitha Andrani (2110411232)
2. Adinda Meyvitasari (2110411233)
3. Nur Azizah (2110411234)
4. Siti Rohma Tilla (2110411235)
5. Febian Dewi Maharani (2110411237)
6. Abe Rafhael Alfadaukaz (2110411239)

PROGRAM STUDY MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2021/2022
i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 3

1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 3

BAB 2. PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4

2.1 Siklus Akuntansi ..................................................................................................... 4

2.2 Bukti Transaksi ...................................................................................................... 5

2.3 Membuat Persamaan dasar Akuntansi ................................................................ 5

2.4 Basis Akuntansi ...................................................................................................... 9

2.5 Perlakuan Akuntansi............................................................................................ 10

2.6 Pengertian Jurnal, manfaat jurnal, menganalisis aturan debet dan kredit,
menganalisis transaksi dan membuat jurnal. .................................................... 11

2.7 Pengertian Buku Besar, bentuk buku besar, dan membuat buku besar. ....... 14

BAB 3. PENUTUP ............................................................................................................ 19

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 19

3.2 Saran ...................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 20

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT, yang melimpahkan kasih sayang
dan rahmatnya, sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Septy Kholisa Umamy,S.M.,M.M. Selaku
Dosen pengampu mata kuliah Pengantar Akuntansi.
Makalah ini membahas mengenai komponen dasar akuntansi, siklus
akuntansi, bukti transaksi persamaan dasar, perlakuan dan basis. Semoga makalah
ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun ilmu
pengetahuan bagi seluruh pelajar ataupun mahasiswa.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis terbuka dalam menerima saran serta kritik yang dapat membangun
kesempurnaan dari makalah ini. Akhir kata, besar harapan bagi penulis makalah
ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Jember, 17 Oktober 2021

Penyusun

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perguruan tinggi, pada semester awal mewajibkan mahasiswa
jurusan manajemen untuk mengikuti perkuliahan Pengantar Akuntansi. Dengan
mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep dasar
akuntansi secara baik. Menurut Munawir (2004), ada tiga materi pokok tentang
konsep dasar akuntansi yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalam kuliah
Pengantar Akuntansi, yaitu pemahaman tentang aktiva, modal dan kewajiban.
Dari ketiga materi tersebut, mahasiswa diharapkan dapat mengikuti
perkuliahan dengan baik dan benar karena dengan penguasaan yang baik
terhadap aktiva, kawajiban dan modal, akan mempermudah mahasiswa untuk
memahami semua masalah-masalah yang akan ditemui dalam akuntansi.
Namun demikian, karena perbedaan latar belakang pendidikan
menengah dari mahasiswa jurusan akuntansi akan menyebabkan tingkat
pemahaman terhadap konsep dasar akuntansi yang berbeda pula. Hendaknya,
pengetahuan akuntansi mahasiswa yang berasal dari SMK/SMA jurusan
akuntansi/IPS sudah pasti lebih besar apabila dibandingkan dengan mahasiswa
yang berasal selain dari SMK/SMA jurusan akuntansi/IPS, sehingga bedampak
pada tingkat pemahaman konsep dasar akuntansi. Penelitian Muhammad Sar`i
(2010) menunjukkan bahwa, mahasiswa yang berasal dari Madrasah Aliyah
Umum lebih memahami konsep dasar akuntansi dibandingkan mahasiswa yang
berasal dari mahasiswa yang berasal dari SMK jurusan Akuntansi dan
mahasiswa yang berasal dari SMA jurusan IPS.
Tingkat pemahaman terhadap akuntansi juga dipengaruhi oleh
intellectual quotient (IQ) dan emotional quotient (EQ) seseorang. Goleman
(2000) berpendapat keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci
keberhasilan belajar siswa di sekolah. Intelegent Quaotient (IQ) atau
kecerdasan intelektual merupakan kemampuan untuk mengarahkan pikiran dan
tindakan (Azwar, 2004), bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir rasional,
menghadapi lingkungan dengan efektif serta dalam mengorganisasikan pola-
pola tingkah laku seseorang sehingga dapat bertindak lebih efektif dan lebih
tepat. Kecerdasan intelektual (IQ) masih didewakan sebagai satusatunya

1
ukuran kecerdasan. Kemampuan anak hanya diukur dari nilai akademis.
Banyak orang beranggapan siapa saja yang berIQ tinggi, kelak hidupnya bakal
sukses dibandingkan dengan orang yang IQnya rata-rata padahal berdasarkan
beberapa penelitian yang menyatakan bahwa kecerdasan kognitif atau
intelektual hanya memberikan sumbangan sekitar 20-40% dari keberhasilan
pendidikan. Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya,
akan mengalami kesulitan belajar, kesulitan bergaul, dan tidak dapat
mengontrol emosinya. Penelitian Tikollah (2006) menyatakan, IQ berpengaruh
signifikan dan dominan terhadap sikap etis mahasiswa.
Menurut Goleman (2000) kecerdasan emosional merupakan
kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan
kepekaan emosi sebagai sumber energy, informasi, koneksi dan pengaruh yang
manusiawi. Kecerdasan emosional memiliki peran lebih dari 80% dalam
mencapai kesuksesan hidup, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam
kehidupan professional. Dengan kemampuan ini maka mahasiswa akan mampu
untuk mengenal siapa dirinya, mengendalikan dirinya, memotivasi dirinya,
berempati terhadap lingkungan sekitarnya dan memiliki ketrampilan sosial
yang akan meningkatkan kualitas pemahaman mereka tentang akuntansi karena
adanya proses belajar yang didasari oleh kesadaran mahasiswa itu sendiri.
Sistem pembelajaran mahasiswa akuntansi pada pendidikan tinggi akan
sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosional mahasiswa itu sendiri.
Kecerdasan emosional ini mampu melatih kemmpuan mahasiswa tersebut,
yaitu kemempuan untuk mengelola perasaannya, kemmpuan untuk memotivasi
dirinya, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan
mengendalikan dorongan dan menunda kepuasaan sesaat, mengatur suasana
hati yang reaktif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan orang lain.
Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang mahasiswa dalam mencapai
tujuan dan cita-citanya. Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan adaah
penelitian Suryaningrum (2003) yang meneliti mengenai pengaruh kecerdasan
emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi yang memberikan hasil
bahwa kecerdasan emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
tingkat pemahaman akuntansi. Penelitian Melandy (2007) menyatakan bahwa
kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
tingkat pemahaman akuntansi.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari Siklus Akuntansi?
2. Bagaimana pengertian dari bukti transaksi?
3. Bagaimana cara membuat persamaan dasar akuntansi?
4. Bagaimana pengertian dari basis akuntansi?
5. Jelaskan apa saja perlakuan akuntansi?
6. Bagaimana penjelasan dari jurnal?
7. Bagaimana penjelasan dari buku besar?
8. Bagaimana penjelasan dan cara menyusun neraca saldo?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Siklus Akuntansi.
2. Mengetahui pengertian dari bukti transaksi.
3. Mengetahui cara membuat persamaan dasar akuntansi.
4. Mengetahui pengertian dari basis akuntansi.
5. Menjelaskan perlakuan akuntansi.
6. Menjelaskan detail tentang jurnal.
7. Menjelaskan detail tentang buku besar.
8. Menjelaskan detail pengertian dan cara menyusun neraca saldo..

3
BAB 2. PEMBAHASAN

Dalam bagian ini membahas teori-teori yang berkaitan dengan


beberapa komponen dasar akuntansi meliputi Siklus akuntansi, bukti transaksi
persamaan dasar, perlakuan dan basis. Berikut materi yang akan kita bahas
antara lain ; Siklus Akuntansi, bukti transaksi, membuat persamaan dasar
akuntansi, basis akuntansi, perlakuan akuntansi, pengertian jurnal, manfaat
jurnal, menganalisis aturan debet dan kredit, menganalisis transaksi dan
membuat jurnal, pengertian buku besar, bentuk buku besar, dan membuat
buku besar, pengertian neraca saldo, dan menyusun neraca saldo.

2.1 Siklus Akuntansi


Siklus akuntansi merupakan serangkaian kegiatan akuntansi yang
dimulai dari pencatatan akuntansi sampai dengan penutupan pembukuan yang
dilakukan secara sistematis. Secara rinci, kegiatan yang membentuk siklus
akuntansi dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Menganalisis transaksi perusahaan dan menyiapkan bukti pembukuan
(dokumen transaksi).
2) Mencatat akun ke buku jurnal.
3) Memposting akun ke buku jurnal.
4) Menyusun neraca saldo.
5) Membuat jurnal penyesuaian (jika ada).
6) Menyusun neraca lajur atau kertas kerja (jika diperlukan).
7) Menyusun laporan keuangan (laporan laba/rugi, laporan perubahan
ekuitas/modal atau laporan laba ditahan, dan laporan neraca).
8) Membuat jurnal penutup dan neraca saldo penutup.
9) Membuat jurnal penyesuaian kembali (jurnal balik).

4
2.2 Bukti Transaksi
Bukti transaksi merupakan unsur yang sangat penting.Bukti transaksi
ini merupakan suatu dokumen yang menandai bahwa transaksi yang sah telah
terjadi.
Akuntansi hanya mencatat objek yang timbul akibat adanya transaksi
yang sah dan dalam akuntansi tidak ada transaksi tanpa bukti transaksi.Oleh
karena itu sebelum melakukan kegiatan dalam siklus akuntansi terlebih dahulu
dilakukan analisis terhadap bukti transaksi dan memastikan bahwa setiap
transaksi memiliki bukti-bukti yang sah. Suatu transaksi tidak dapat dicatat
begitu saja dalam catatan perusahaan.
Setiap perusahaan mempunyai bukti transaksi yang berbeda-beda,
tergantung pada jenis dan besarnya perusahaan. Bukti transaksi dapat berupa
kwitansi,cek,faktur penjualan dan pembelian, tanda terima barang,daftar gaji,
Tanda setoran ban,surat keputusan direktur atau komisaris,nota pengiriman
barang, dan sebagainya.

2.3 Membuat Persamaan dasar Akuntansi


a. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Secara umum, akuntansi akan membahas tentang aset, kewajiban, dan
ekuitas. Istilah aset sepadan dengan istilah lain seperti harta, kekayaan, atau
aktiva. Agar konsisten dalam penggunaan istilah, dalam buku ini di gunakan
istilah aset. Prinsip dasar persamaan akuntansi menyatakan bahwa aset
perusahaan harus sebanding dengan kewajiban (utang) dan ekuitas
perusahaan. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi menunjukkan
keseimbangan antara jumlah aset perusahaan dan jumlah kewajiban serta
jumlah ekuitas.
RUMUS PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS


KEWAJIBAN = ASET - EKUITAS
EKUITAS = ASET - KEWAJIBAN

5
Contoh :
Suatu perusahaan di ketahui memiliki jumlah aset sebesar Rp50.000 dan
jumlah kewajiban sebesar Rp30.000, berapa jumlah modalnya?
Penyelesaian :
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Rp50.000 = Rp30.000 + Ekuitas
Ekuitas = Rp50.000 - Rp30.000
Ekuitas = Rp20.000
Dengan demikian, persamaan akuntansinya adalah :
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Rp50.000 = Rp30.000 + Rp20.000
Rp50.000 = Rp50.000

b. Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi (Tabelaris)


Untuk mempermudah pemahaman, persamaan dasar akuntansi dapat dibuat
dalam bentuk tabel.
Contoh :
Tuan Riri pada tanggal 1 Januari 2002 mendirikan bengkel mobil dan motor
yang di beri nama “Bengkel Riri”. Transaksi-transaksi yang terjadi selama
bulan Januari 2002 adalah sebagai berikut :
a. Riri Jentel menanamkan uang sebesar Rp4.000.000 sebagai modal awal
bengkel yang didirikannya.
b. Menarik pinjaman sebesar Rp6.000.000 dari Bank Makmur.
c. Bengkel Riri membeli perlengkapan seharga Rp2.000.000. Dari jumlah
itu sebesar Rp1.500.000 di bayar tunai dan sisanya akan di cicil selama
dua bulan.
d. Membeli obeng, kunci pas, dan peralatan bengkel lainnya seharga
Rp1.000.000.
e. Menerima uang dari tanggal 2 sampai 31 Januari 2002 untuk ongkos
reparasi yang telah dikerjakan sebesar Rp2.600.000.
f. Membayar beban sewa sebesar Rp100.000 untuk bulan Januari 2002.
g. Membayar utang pembelian perlengkapan sebesar Rp250.000.
h. Berdasarkan perhitungan fisik pada akhir bulan, sisa perlengkapan
bengkel senilai Rp100.000.
6
i. Riri mengambil uang perusahaan untuk membayar kuliah adiknya
sebesar Rp300.000.

Diminta :
Berdasarkan semua transaksi tersebut, buatlah persamaan dasar akuntansi
dengan menggunakan teknik tabelaris. Setelah itu, buatlah laporan keuangan
“Bengkel Jentel” periode Januari 2002.
Penyelesaian :
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

ASET KEWAJIBAN & EKUITAS Keterangan


NO
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Transaksi
a (+)4.000.000 - - - (+)4.000.000 Investasi awal
b (+)6.000.000 - - (+)6.000.000 - Utang Bank
10.000.000 - - 6.000.000 4.000.000
c (-)1.500.000 (+)2.000.000 - (+)500.000 - Utang Usaha
8.500.000 2.000.000 - 6.500.000 4.000.000
d (-)1.000.000 - (+)1.000.000 - - Peralatan
7.500.000 2.000.000 1.000.000 6.500.000 4.000.000
Pendapatan
e (+)2.600.000 - - - (+)2.600.000
usaha
10.100.000 2.000.000 1.000.000 6.500.000 6.600.000
f (-)100.000 - - - (-)100.000 Beban Sewa
10.000.000 2.000.000 1.000.000 6.500.000 6.500.000
Pembayaran
g (-)250.000 - - (-)250.000 -
utang usaha
9.750.000 2.000.000 1.000.000 6.250.000 6.500.000
Beban
h - (-)1.900.000 - - (-)1.900.000
perlengkapan
9.750.000 100.000 1.000.000 6.250.000 4.600.000
Pengambilan
i (-)300.000 - - - (-)300.000
pribadi
9.450.000 100.000 1.000.000 6.250.000 4.300.000
10.550.000 10.550.000

7
Berdasarkan data tersebut, dapat dilakukan analisis lebih lanjut tentang
penyususnan laporan keuangan sebagai berikut :

BENGKEL RIRI JENTEL LAPORAN LABA RUGI


Periode yang Berakhir 31 Januari 2002
Pendapatan Jasa 2.600.000
Biaya-biaya :
Beban Sewa 100.000
Beban perlengkapan 1.900.000
Jumlah beban (2.000.000)
Laba 600.000

BENGKEL RIRI JENTEL


LAPORAN KEUANGAN EKUITAS
Periode yang Berakhir 31 Januari 2002
Modal 1 Januari 2002 4.000.000
Laba 600.000
4.600.000
Pengambilan pribadi (300.000)
Modal 31 Januari 2002 4.300.000

8
BENGKEL RIRI JENTEL
NERACA
Per 31 Januari 2002
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban :
Kas 9.450.000
Perlengkapan 100.000 Utang usaha 250.000
Peralatan 1.000.000 Utang Bank 6.000.000
Jumlah kewajiban 6.250.000

Ekuitas :
Modal Tn. Jentel 4.300.000
Total kewajiban
Total Aset 10.550.000 dan Ekuitas 10.550.000

2.4 Basis Akuntansi


Basis akuntansi merupakan himpunan dari standar akuntansi yang
menetapkan kapan dampak keuangan dari transaksi harus di akui untuk tujuan
pelaporan keuangan. Basis Akuntansi ini berhubungan dengan kapan
pengukuran dilakukan. Basis akuntansi pada umumnya ada dua, yaitu basis kas
dan basis aktual.
1. Basis Kas (Cash Bases)
Basis kas berarti mengakui dan mencatat transaksi keuangan pada
saat kas diterima atau dibayarkan. Basis kas mendasarkan
konsepnya pada dua pilar yaitu :
a. Berupa pengakuan pendapatan
Waktu pengakuan pendapatan dalam basis kas adalah
pada saat perusahaan menerima pembayaran secara
tunai.
b. Berupa pengakuan beban.
Waktu pengakuan beban dalam basis kas adalah
Pada saat sudsh dilakukan pembayaran secara tunai.
9
Basis ini tidak mengakui adanya pendapatan yang masih harus
diterima (piutang pendapatan) dan beban yang akan dibayar (utang
beban). Kas yang di terima dari pendapatan untuk lebih dari satu
periode akuntansi akan diakui seluruhnya sebagai pendapatan pada
periode akuntansi dimana pendapatan tersebut di terima. Begitu pula
kas yang telah di keluarkan untuk beban beberapa periode akuntansi
mendatang akan diakui sebagai beban pada periode akuntansi
dimana kas tersebut di keluarkan.

2. Basis Akrual (Acrual Bases)


Basis akrual berarti mengakui dan mencatat transaksi atau kejadian
keuangan pada saat terjadi atau saat perolehan. Basis akrual
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi, yaitu ketika transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas di terima atau dibayar.

2.5 Perlakuan Akuntansi


Kieso dan Weygant (2015 : 92) menyatakan bahwa “perlakuan
akuntansi adalah aturanaturan atau langkah langkah yang dilakukan dalam
proses akuntansi yang meliputi pengakuan, pencatatan dan penyajian informasi
keuangan dalam laporan keuangan perusahaan”.
Harnanto (2015 : 3) mendefinisikan perlakuan akuntansi adalah “suatu
disiplin analisa yang kencakup kegiatan mengidentifikasi berbagai transaksi
atau peristiwa yang merupakan kegiatan pencatatan sehingga informasi yang
relevan dan mempunyai hubungan antara yang satu dan yang lainnya yang
mampu memberikan gambaran secara layak tentang keadaan keuangan dan
hasil usaha perusahaan akan digabungkan dan di sajikan dalam bentuk laporan
keuangan”.
Suwardjono (2016 : 40) perlakuan akuntansi adalah “tindakan yang
dikenakan terhadap suatu objek yang bersifat finansial yang meliputi
pengukuran (measurement) dan penilaian (valuation), pengakuan
(recorganation), dan penyajian (presentation)” adapun tahap-tahap dari
perlakuan akuntansi, meliputi :

10
1. Pengukuran dan penilaian
Menentukan penentuan jumlah rupiah suatu transaksi yang akan dicatat.
Pengukuran lebih berhubungan dengan masalah penentuan jumlah yang
akan dicatat pertama kali untuk suatu transaksi, sedangkan penilaian
lebih berhubungan dengan masalah penentuan jumlah yang harus
ditetapkan untuk tiap pos laporan pada tanggal laporan.
2. Pengakuan
Merupakan proses pembentukan atau pencatatan suatu pos yang
memenuhi definisi suatu unsur di dalam laporan keuangan.
3. Pengungkapan
Pengungkapan bersangkutan dengan masalah bagaimana suatu
informasi keuangan disajikan dalam laporan keuangan.

Berdasarkan uraian dari beberapa ahli di atas dapat di rumuskan bahwa


perlakuan akuntansi merupakan suatu tindakan yang dilakukan dan suatu
transaksi yang meliputi proses akuntansi yang terdiri dari proses pengakuan,
pengukuran, pencatatan, penilaian, penyajian informasi keuangan dari transaksi
transaksi yang bersifat finansial dan hasilnya sebagai informasi untuk
pengambilan suatu keputusan bagi para pemakainya.

2.6 Pengertian Jurnal, manfaat jurnal, menganalisis aturan debet dan kredit,
menganalisis transaksi dan membuat jurnal.

a. Pengertian Jurnal
Jurnal, atau sering disebut dengan buku jurnal, merupakan buku catatan
kronologis terhadap transaksi atau peristiwa keuangan di suatu perusahaan.
Pencatatan kronologis berarti bahwa setiap transaksi dicatat sesuai dengan
urutan tanggal transaksinya.
Mencatat transaksi kedalam buku jurnal disebut dengan menjurnal,
proses untuk membuat jurnal disebut penjurnalan. Sedangkan nama akun
dan jumlah rupiah untuk suatu jurnal dinamakan ayat jurnal.

11
b. Manfaat Jurnal
Ada beberapa aspek yang menjadikan jurnal sangat bermanfaat dalam
suatu perusahaan, yaitu:
1. Aspek riwayat transaksi
Dengan buku jurnal, paling tidak dapat dipelajari riwayat operasi
perusahaan melalui transaksi-transaksi si yang dicatat secara
kronologis. Dengan membaca buku jurnal, dapat diperoleh
gambaran tentang kegiatan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2. Aspek Deteksi Kesalahan
Apabila dideteksi terjadi suatu kesalahan, langkah yang paling logis
adalah memeriksa buku jurnal terlebih dahulu untuk mencari sebab-
sebab kesalahan tersebut. Hal ini dikarenakan angka-angka dalam
sistem akuntansi berasal dari jurnal.
3. Aspek Pengendalian
Dengan adanya buku jurnal, tersedia sarana untuk memverifikasi
kebenaran analisis atas suatu transaksi sesuai dengan kebijakan atau
pedoman yang diterapkan perusahaan.

c. Menganalisis aturan debet dan kredit


Salah satu fungsi Jurnal adalah fungsi analisis, yaitu analisis debet dan
kredit. Permasalahan mendasarnya adalah bagaimana menempatkan akun
di sisi debet dan kredit. Penempatan akun ini sesuai dengan transaksi yang
ada, yakni Apakah transaksi tersebut berpengaruh terhadap penambahan
atau pengurangan suatu akun. Penambahan atau pengurangan suatu akun
akan menentukan posisi Akun tersebut, Apakah di sisi debet atau kredit

ATURAN DEBET DAN KREDIT


No. Nama Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal
1. Aset Debet Kredit Debet
2. Kewajiban(utang) Kredit Debet Kredit
3. Ekuitas Kredit Debet Kredit
4. Pendapatan Kredit Debet Kredit
5. Beban Debet Kredit Debet

12
d. Menganalisis transaksi dan membuat jurnal
Berikut ada beberapa Bentuk Buku Jurnal :
1. Bentuk buku jurnal sederhana
Dikatakan buku jurnal sederhana karena bentuknya tidak rumit dan
tanpa penjelasan yang terperinci. Teknik menjurnal dalam buku jurnal
sederhana diawali dengan menulis tanggal terjadinya transaksi
kemudian menulis akun di debet beserta nilai rupiahnya, kemudian
menulis akun di kredit beserta nilai rupiahnya. Untuk menulis akun
kredit, posisinya agak masuk ke dalam dibandingkan akun yang di
debet, hal ini untuk membedakan akun debet dan akun kredit.
2. Bentuk buku jurnal standar
Penggunaan buku jurnal sederhana pada dasarnya bertujuan untuk
mencatat transaksi-transaksi perusahaan yang frekuensinya masih
relatif sedikit. Namun saat transaksi perusahaan sudah semakin banyak,
penggunaan format buku jurnal yang sederhana menjadi merepotkan
saat hasil analisis dari semua transaksi yang dicatat secara kronologis
itu di pindahkan (posting) ke buku besar. Kelemahan lain dari
menjurnal transaksi di dalam buku jurnal sederhana adalah tidak
informatif. Oleh karena itu Untuk menghindarkan hal-hal tersebut
dikembangkan format buku jurnal standar.
Contohnya :
Tanggal Akun/Keterangan Ref Debet Kredit

2003 01 Kas 101 5.000.000 -


Jan Piutang 102 - 5.000.000
(Menerima pelunasan piutang)
Jan 04 Perlengkapan 103 1.000.000 -
Kas 101 - 1.000.000
(Membeli perlengkapan)

Jumlah yang di pindahkan 6.000.000 6.000.000

3. Bentuk Buku Jurnal khusus (Jurnal khusus)


Format buku jurnal dikembangkan menjadi lebih spesifik sesuai dengan
jenis transaksinya, jadi transaksi pembelian, transaksi penjualan,
transaksi penerimaan kas, transaksi pengeluaran kas, dan transaksi

13
lainnya. Berdasarkan jenis-jenis transaksi tersebut, jurnal khusus terdiri
dari :
1. Jurnal pembelian
2. Jurnal penjualan
3. Jurnal penerimaan kas
4. Jurnal pengeluaran kas
5. Jurnal memorial

2.7 Pengertian Buku Besar, bentuk buku besar, dan membuat buku besar.

a. Pengertian Buku Besar


Buku Besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari
pengaruh transaksi keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun
modal dalam perusahaan. Dalam pengertian lain, buku besar juga
merupakan alat yang dipakai untuk melakukan pencatatan beragam
perubahan di sebuah akun karena adanya transaksi keuangan.
b. Bentuk Buku Besar
1. Bentuk T

2. Bentuk Skontro
Buku besar bentuk skontro merupakan buku besar yang memiliki 2
kolom. Bentuk skontro berarti membelah menjadi dua kolom, yaitu
kolom pertama debet dan kolom sebelahnya kredit.

3. Bentuk Staffle Berkolom Saldo Tunggal


Buku besar bentuk staffle berkolom saldo tunggal merupakan bentuk
buku besar yang digunakan jika jumlah transasksinya banyak.

14
4. Bentuk Staffle Berkolom Saldo Rangkap

c. Membuat Buku Besar


1. Cara membuat Buku Besar Perusahaan Jasa

a. Langkah pertama adalah menyiapkan lembar buku besar yang akan


digunakan.
b. Jika perusahaan jasa menggunakan pencatatan akuntansi manual,
biasanya buku besar berupa 1 buku untuk 1 akun.
c. Apabila dilakukan komputerisasi, data untuk 1 akun berada dalam
1 sheet Microsoft Excel.
d. Langkah selanjutnya dalam adalah menulis tanggal transaksi pada
kolom Tanggal. Karena yang diposting adalah data dari jurnal,
maka penulisan tanggal tersebut disesuaikan dengan tanggal
transaksi yang tertera pada jurnal.

15
e. Jika buku besar telah siap, langkah berikutnya adalah menulis saldo
awal akun. Saldo ini berasal dari saldo pada laporan neraca akhir
tahun. Jika akun tidak memiliki saldo awal, tetap ditulis “Saldo
Awal” pada kolom Uraian dan ditulis angka 0 pada kolom “Saldo”.

2. Cara membuat Buku Besar Perusahaan Dagang

Prosedur pembuatan buku besar pada perusahaan dagang


hampir sama dengan perusahaan jasa. Yang membedakan adalah
data akun yang diambil untuk kemudian diposting ke dalam buku
besar. Pada perusahaan dagang, data yang digunakan meliputi data
dari jurnal umum/khusus dimana jurnal khusus ini memuat
transaksi-transaksi terkait pembelian dan penjualan barang
dagangan.

2.8 Pengertian Neraca Saldo dan menyusun neraca saldo.


a. Pengertian Neraca Saldo
Neraca saldo atau yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama
trial balance adalah suatu daftar yang berisi seluruh jenis nama akun
beserta saldo total dari setiap akun yang disusun secara sistematis sesuai

16
dengan kode akun yang bersumber dari buku besar perusahaan pada
periode tertentu.
Adanya neraca saldo dapat Anda gunakan sebagai patokan agar
tidak melakukan kesalahan saat posting atau pemindahbukuan ke kolom
debit dan kredit buku besar. Salah satu caranya adalah dengan
menentukan kesamaan antara jumlah kredit dan debit dalam buku besar
yang terbukti dalam neraca saldo. Contoh Neraca Saldo :
- Nomor Akun
Kolom ini berisi berbagai kode akun dari setiap akun yang terdapat
dalam buku besar perusahaan tersebut.
- Nama Akun atau Keterangan
Kolom ini berisi berbagai nama akun yang tercantum dalam buku
besar perusahaan. Penulisan dalam neraca saldo adalah diurutkan dari
golongan akun harta, akun utang, akun modal, akun pendapatan dan
yang terakhir adalah akun beban.
- Debit
Kolom berisi saldo dari setiap akun yang memiliki nilai debit sesuai
dengan buku besar.
- Kredit
Kolom berisi saldo setiap akun yang memiliki nilai kredit sesuai
yang ada di dalam buku besar.
b. Menyusun Neraca Saldo
Penyusunan neraca saldo atau trial balance adalah berguna untuk
melihat posisi aktiva, kewajiban, dan modal setelah posting ke buku besar
dari setiap akun yang ada dalam sebuah perusahaan.
Informasi yang berasal dari neraca saldo yang disesuaikan menjadi
dasar untuk menyiapkan laporan keuangan perusahaan dalam satu periode.
Neraca saldo biasanya memuat ringkasan dari akun transaksi beserta
saldonya yang berfungsi sebagai dasar untuk menyiapkan laporan
keuangan atau sebagai bahan evaluasi. Dengan kata lain, neraca saldo,
disususun setelah penyusunan buku besar dan dibuat secara sistematis,
sesuai kode akun (tidak acak). Contoh neraca saldo berdasarkan data
keuangan milik Toko Cemerlang pada periode Mei 2020 yaitu sebagai
berikut.
17
Toko Cemerlang
NeracaSaldo
per 31 Mei 2020
( dalam rupiah )

No. Kode Nama Akun Debit Kredit


111 Kas 28.200.000
112 Piutang usaha 4.100.000
113 Perlengkapan 6.750.000
114 Sewa di bayar di muka 12.000.000
121 Peralatan 18.650.000
122 Kendaraan 22.400.000
211 Utang usaha 1.500.000
212 Utang Bank 10.000.000
311 Modal 55.300.000
312 Prive 1.000.000
411 Pendapatan Jasa 30.150.000
421 Pendapatan sewa 30.150.000
511 Beban gaji karyawan 8.850.000
512 Beban listrik dan telepon 850.000
513 Beban administrasi & umum 750.000
514 Beban lain-lain 1.050.000
515 Beban Iklan 850.000
105.450.000 105.450.000

18
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya di dapatkan kesimpulan
1.
bahwa Siklus akuntansi merupakan serangkaian kegiatan akuntansi yang
dimulai dari pencatatan akuntansi sampai dengan penutupan pembukuan
2.
yang dilakukan secara sistematis. Bukti transaksi merupakan suatu
3.
dukumen yang pasti bahwa transaksi yang sah telah terjadi. Persamaan
Dasar Akuntansi membahas tentang aset, kewajiban, dan ekuitas Istilah aset
4.
sepadan dengan istilah lain seperti harta, kekayaan, atau aktiva. Basis
Akuntansi merupakan himpunan dari standar akuntansi yang menetapkan
kapan dampak keuangan dari transaksi harus diakui untuk pelaporan
keuangan. Dasar akuntansi pada umumnya ada dua, yartu dasar kas dan dasar
akrual. 5. Ada beberapa konsep yang terkait dengan perlakuan akuntansi yaitu
konsep pengakuan, konsep pengukuran/penilaian, konsep pencatatan, konsep
6.
penyajian, dan konsep pengungkapan. Jurnal, atau sering disebut dengan
buku jurnal, merupakan buku catatan kronologis terhadap transaksi atau
peristiwa keuangan di suatu perusahaan. Ada beberapa Manfaat jurnal yaitu
7.
Aspek riwayat transaksi, Aspek Deteksi Kesalahan, Aspek Pengendalian.
Pengertian buku besar adalah suatu catatan yang berisi kumpulan akun akun
yang merupakan suatu kesatuan tersendiri dan saling berhubungan. Bentuk
buku besar dalam akuntansi terdapat beberapa bentuk buku besar yaitu buku
besar bentuk “T”, buku besar bentuk dua kolom, buku besar bentuk empat
8.
kolom, dan buku besar bentuk enam kolom. Pegertian neraca saldo adalah
suatu laporan yang memuat daftar akun beserta akun akunnya, baik itu akun
yang bersaldo debet maupun yang bersaldo kredit.

3.2 Saran

Sampel dari pembahasan makalah ini Penulis menyadari makalah ini


jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis terbuka dalam menerima saran
serta kritik yang dapat membangun kesempurnaan dari makalah ini. Akhir kata,
besar harapan bagi penulis makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Dian, W. S. (2018). Analisis Perlakuan Akuntansi Dan Prosedur Pemotongan


PPh Pasal 23 Pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota
Bekasi (BPKAD) (Doctoral dissertation, Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya). “Perlakuan akuntansi”

Gie. (2020). “Apa itu buku besar, pengertian buku besar, tips akuntansi”,
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-buku-besar-adalah/. Diakses
pada tanggal 16 Oktober 2021 pukul 10.29.

Jubelio. (2020). “Cara membuat buku besar”, https://jubelio.com/2020/cara-


membuat-buku-besar-secara-manual-beserta-contohnya/. Diakses pada
tanggal 16 Oktober 2021 pukul 11.15.

Mekari. (2020). “Apa itu Neraca saldo dan bagaimana contohnya”,


https://www.jurnal.id/id/blog/neraca-saldo-dan-contohnya/. Diakses
pada tanggal 15 Oktober 2021 pukul 18.35.

Mekari. (2020). “Cara membuat Neraca Saldo dengan mudah”,


https://www.jurnal.id/id/blog/cara-membuat-neraca-saldo-dengan-
mudah/. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2021 pukul 18.50.

Mekari. (2020). “Pengertian, fungsi, jenis, bentuk, dan manfaat dari buku
besar”, https://www.v2cconsultant.com/id/news-detail/apa-itu-buku-
besar--fungsi-jenis-bentuk-dan-manfaat-240. Diakses pada tanggal 16
Oktober 2021 pukul 11.30.

Pura, Rahman. (2014). Pengantar Akuntansi 1 pendekatan siklus Akuntansi.


Jakarta: Penerbit Erlangga.

20
Dokumentasi

Gambar 0.1 di ambil pada tanggal 14 oktober 2021 Gambar 0.2 di ambil pada tanggal 15 Oktober 2021

Gambar 0.3 di ambil pada tanggal 16 Oktober 2021 Gambar 0.4 di ambil pada tanggal 15 Oktober 2021

21
Gambar 0.5 di ambil pada tanggal 17 Oktober 2021

22

Anda mungkin juga menyukai