Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR PERAN TRI TUNGGAL PUSAT

PENDIDIKAN PADA KEBERHASILAN TUJUAN


PENDIDIKAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Lingkungan
Pendidikan

Dosen pengajar:
Dr. Eliana Sari, M.M.

Disusun oleh:

1. Khoirul Imam (1103619005)


2. Miftah Huljanati (1103619024)
3. Farah Ramadani (1103619049)
4. Laily Hidayaty (1103619061)
5. Easyah Theoline (1103619079)

MANAJEMEN PENDIDIKAN 2019 A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Oktober 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah......................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan .......................................................................................... 2
D. Manfaat penulisan ........................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Lingkungan Keluarga ................................................................. 5
2.2 Fungsi Lingkungan Keluarga Sebagai Pusat Pendidikan. Error! Bookmark
not defined.
2.3 Pengertian Lingkungan Sekolah ................. Error! Bookmark not defined.
2.4 Fungsi Lingkungan Sekolah Sebagai Pusat Pendidikan………….…….....10
2.5 Pengertian Lingkungan Masyarakat…………….………….…….……….11
2.6 Fungsi Lingkungan Masyarakat Sebagai Pusat Pendidikan…….………..12
BAB III ................................................................................................................... 9
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 9
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 9
B. SARAN ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi rabbil allamin, puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Konsep Dasar Peran Tri Tunggal Pusat Pendidikan Pada
Keberhasilan Tujuan Pendidikan”. Kami menyadari, proses selesainya makalah ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu kami mengucapan banyak terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kami Rahmat-Nya, sehingga makalah


ini tersusun dengan semestinya.
2. Dr. Eliana Sari, M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Lingkungan Pendidikan.
3. Teman-teman dan para sahabat kami di kelas MP 2019 A yang membantu
dan mendukung kami dalam membuat makalah ini.
4. Serta Orang tua kami yang selalu mendukung dan memberi motivasi kepada
kami agar terselesainya makalah ini sebagai proses pembelajaran dan
penugasan kami di mata kuliah Manajemen Lingkungan Pendidikan .

Makalah ini disusun dan dibuat oleh kami untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Lingkungan Pendidikan dan memberikan manfaat bagi pembaca,
khususnya untuk kami sendiri. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 26 Oktober 2019

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Manajemen Lingkungan Pendidikan tidak mungkin terlepas dari


pengaruh lingkungan. Sementara lingkungan terdiri dari gejala-gejala yang saling
mempengaruhi tingkah laku dan proses-proses pembelajaran serta kognitif
seseorang dalam mencapai proses tujuan Pendidikan1. Tujuan Pendidikan itu
sendiri adalah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3
tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan adalah upaya yang secara sadar untuk membantu perubahan dan
perkembangan peserta didik. Untuk mewujudkan upaya itu, proses belajar mengajar
menjadi hal yang penting. Belajar dalam pengertian ini merupakan proses aktif bagi
peserta didik dalam mengaplikasikan pembelajaran baik secara teks, dialog,
pengalaman, dan lain-lain. Proses ini sangat membutuhkan lingkungan pendidikan
yang mendukung peserta didik untuk mengaplikasikan, menyesuaikan dan
menghubungkan pengalaman atau materi dalam pembelajaran.

Dalam proses pendidikan itu sendiri memiliki dua faktor utama yakni faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari dua yaitu faktor psikis serta
factor fisik kemudian faktor eksternal dikelompokkan menjadi delapan faktor yaitu
faktor lingkungan alam, sosial ekonomi, tenaga pendidik, metode pengajar,
kurikulum, program, metode pembelajaran, serta sarana dan prasarana.

Kedua faktor tersebut keberadaannya di tentukan oleh 2 faktor, pertama


adalah faktor keturunan, seperti contohnya adalah orangtua dari peserta didik

1
Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan, (Bumi Aksara, 2014), hal. 66

1
tersebut memiliki kebiasaan positif, maka secara tidak langsung kebiasaan orangtua
tersebut akan dimiliki juga oleh anaknya, seperti perbuatan sedekah kepada orang
lain.

Kemudian faktor kedua adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan sangat


mempengaruhi peserta didik, misalkan peserta didik membiasakan diri melakukan
perbuatan 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) di lingkungan
sekolahnya. Jika peserta didik selalu menerapkan perbuatan 5 S tersebut, maka
dipastikan hal itu akan memengaruhi peserta didik, terutama dalam akhlak mereka.

Membahas tentang faktor lingkungan pendidikan, faktor lingkungan pendidikan


merupakan tempat manusia berinteraksi timbal balik sehingga kemampuannya
dapat terus dikembangakan kearah yang lebih baik lagi. Terdapat tiga yang paling
utama, jenis lingkungan pendidikan, yang paling berpengaruh terhadap kemampuan
dan pengalaman manusia, terutama peserta didik, yaitu :

1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat

Ketiga lingkungan tersebut merupakan media pembelajaran bagi peserta didik


untuk melakukan sosialiasi pendidikan. Dan dari ketiga pembahasan tersebut
disebut sebagai Tri Tunggal Pusat Pendidikan. Oleh karena itu, manajemen sebagai
aspek yang mendukung adanya perencanaan, pergerakan, dan tata pengelolaan yang
berintegrasi dengan lingkungan pendidikan agar tercipta suasana lingkungan yang
saling berkaitan satu sama lain agar tercipta suasanya yang kondusif.

Dengan demikian, melihat hubungan antara manajemen dan lingkungan


pendidikan yang saling terkait serta konsep dasar peran Tri Tunggal Pusat
pendidikan pada keberhasilan tujuan pendidikan penulis termotivasi untuk
mengetahui lebih dalam mengenai konsep dasar peran tri tunggal pusat pendidikan
pada keberhasilan tujuan pendidikan itu sendiri.

2
2

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan fungsi dari lingkungan keluarga sebagai Pusat Pendidikan?
2. Apa pengertian dan fungsi dari lingkungan sekolah sebagai Pusat Pendidikan ?
3. Apa pengertian dan fungsi dari lingkungan masyarakat sebagai pusat ?

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari lingkungan keluarga sebagai
Pusat Pendidikan
2. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari lingkungan sekolah sebagai Pusat
Pendidikan
3. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari lingkungan masyarakat sebagai
Pusat Pendidikan

D. Manfaat penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Agar kami selaku kelompok 4 manajemen lingkungan pendidikan dan pembaca
makalah ini dapat menambah wawasan dan memahami tentang pentingnya
Manajemen Lingkungan Sekolah, keluarga, serta masyarakat terutama mengenai
Konsep Dasar Peran Tri Tunggal Pusat Pendidikan Pada Keberhasilan Tujuan
Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan satuan unit terkecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu,
dan anak. Hubungan yang terjadi dalam keluarga didasari atas dasar ikatan darah,
perkawinan atau adopsi. Hubungan dalam keluarga juga didominasi oleh suasana
afeksi dan rasa tanggung jawab. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.

Pengertian Keluarga menurut para ahli yakni :

1. Duvall dan Logan (1986)

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran


dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, memepertahankan budaya
dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosiaonal, serta sosial
dari tiap anggota keluarga.

2. Departeman Kesehatan RI (1988)

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdirir dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan yinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

3. BKKBN (1999)

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang
selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta
lingkungan.

4. Stuart (1991)
Menurut Stuart keluarga memiliki 5 sifat diantaranya adalah :
1. Keluarga merupakan unit suatu sistem.
2. Setiap anggota keluarga dapat atau tidak dapat saling berhubungan
atau dapat dan tidak slalu tinggal satu atap.
3. Keluarga dapat mempunyai anak ataupun tidak mempunyai anak.
4. Terdapat komitment dan saling melengkapi antar anggota keluarga.

5
5. Keluarga mempertahankan fungsinya secara konsisten terhadap
perlindungan , kebutuhan hidup dan sosialisasi antar anggota keluarga.

Lingkungan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah daerah


kawasan yang termasuk di dalamnya. Bisa juga diartikan sebagai bagian wilayah
dalam kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan
desa. Definisi lingkungan secara umum adalah kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, sertaflora dan
fauna yang tumbuh diatas tanah maupun di dalam lautan.

Selain itu Lingkungan merupakan segala sesuatu yang terdapat di sekitar


kita dan juga kehidupan manusia yang tidak terlepas dari pengaruh lingkungan lain.
Secara keseluruhan lingkungan juga termasuk kelembagaan yang dalam hal ini
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan terkait bagaimana menggunakan
lingkungan fisik serta beberapa peraturan yang digunakan di lingkungan.
Lingkungan juga bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang terdapat di sekitar
manusia kemudian tinggal bersama dan saling mempengaruhi bagi perkembangan
kehidupan manusia.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 Lingkungan adalah


suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam ruang dengan seluruh benda,
daya, keadaan, serta makhluk hidup. Dan juga termasuk manusia dengan segala
perilakunya yang dapat mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan serta
kesejahteraan manusia maupun makhluk hidup yang lainnya.

Lingkungan menurut para ahli sebagai berikut :

1. Menurut Ahmad ( 1987 )


Ahmad berpendapat bahwa lingkungan adalah satu kesatuan
dengan kehidupan. Menurutnya lagi lingkungan hidup merupakan suatu
sistem kehidupan di mana terdapat campur tangan manusia.
2. Menurut Emil Salim
Emil Salim bahwa lingkungan hidup adalah segala sesuatu
termasuk benda, kondisi, keadaan maupun pengaruh yang terdapat di
sekitar kita. Lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap ruangan yang
kita tempati termasuk kehidupan manusia.
3. Menurut PROF. DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH
Beliau mengemukakan bahwa Pengertian Lingkungan sebagai
segala sesuatu benda dan kondisi, termasuk juga di dalamnya manusia
dengan tingkah laku serta perbuatan. Keadaan tersebut saling

6
mempengaruhi kehidupan dan juga kesejahteraan manusia dan jasad hidup
lainnya yang berada dalam ruang tempat manusia itu berada.

Lingkungan Keluarga secara umum dapat diartikan sebagai lingkungan


pertama dan utama yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku anak. Di
dalam lingkungan keluarga anak mendapatkan kasih sayang, perhatian,
bimbingan, dorongan, keteladanan, dan terpenuhi kebutuhan ekonomi dari orang
tua yang membuat anak dapat mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.

Dalam artian lain lingkungan keluarga adalah lingkungan yang


bertanggung jawab atas setiap kelakuan, pembentukkan kepribadian, kasih
sayang, perhatian, bimbingan, kesehatan dan suasana rumah. Lingkungan
keluarga yang harmonis mampu memberikan keteladanan kepada anak-anaknya,
akan lahir anak-anak yang memliki kepribadian dengan pola yang mantap.

Pengertian Lingkungan Keluarga menurut para ahli sebagai berikut

1. Gunarsa (2009 : 5)
Menurut Gunarsa lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi
anak. Pendapat ini menunjukan bahwa lingkungan kelurga akan
memberikan dampak yang mendalam bagi anak. Dari anggota-anggota
keluarganya seorang anak akan memperoleh segala kemampuan dasar,
baik intelektual maupun sosial. Setiap perilaku, pandangan, dan pendapat
orang tua ataupun anggota keluarga lainnya akan menjadi teladan bagi
anak dalam berperilaku. Maka berarti lingkungan keluarga sebagai
lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak sangat penting dalam
membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak
pertama kali mendapat pengetahuan tentang hal-hal dasar.
2. Hasbullah (2003 : 32)
Lingkungan keluarga menurut Hasbullah didefinisikan sebagai
lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak. Hal tersebut karena
di dalam keluarga inilah anak pertama-tama akan mendapat didikan dan
bimbingan. Lingkungan keluarga dikatakan sebagai lingkungan yang
utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam
keluarga.
3. Barnadib (1999 : 120)
Barnadib mengemukakan bahwa lingkungan keluarga merupakan
lingkungan utama yang bertanggung jawab atas pembentukkan
kepribadian, kasih sayang, kelakuan, perhatian, bimbingan, kesehatan dan
suasana rumah.

7
Di dalam lingkungan kelurga tentu akan banyak interaksi yang terjadi antar
anggota keluarga. Berikut adalah faktor dalam lingkungan keluarga :

1. Cara orang tua mendidik


Cara mendidik yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya
memiliki pengaruh yang terhadap belajar anak. Orang tua yang tidak atau
kurang memberikan perhatian akan menyebabkan anak kurang berhasil
dalam belajar. Di dalam mendidik seorang anak alangkah lebih baik jika
orang tua memberikan kebebasan pada anak untuk belajar sesuai
keinginan dan kemampuannya. Namun harus diimbangi pula dengan
memberikan arahan dan bimbingan.
2. Interaksi antar anggota keluarga
Interaksi yang terjadii antar anggota keluarga khususnya interaksi
anak dengan orang tua dan interaksi dengan anggota keluarga lain sangat
berpengaruh dalam keberhasilan belajar anak. Adanya interaksi dan
hubungan yang baik didalam lingkungan keluarga akan memberikan hasil
belajar yang baik bagi anak tersebut.
3. Suasana rumah
Yang dimaksud uasana rumah ialah kejadian atau situasi yang
sering terjadi di dalam lingkungan keluarga. Seorang anak dapat belajar
dengan baik apabila suasana rumah yang tenang dan tenteram sehingga
anak betah dirumah dan dapat belajar dengan maksimal.
Kondisi ekonomi orang tua
Kondisi ekonomi orang tua akan berpengaruh pada belajar anak.
Pada kondisi ekonomi keluarga yang relatif kurang akan menyebabkan
orang tua tidak dapat secara maksimal memenuhi kebutuhan belajar anak,
namun disisi lain faktor kesulitan ekonomi dapat menjadi pendorong
keberhasilan anak. Kondisi ekonomi orang tua yang berlebih juga dapat
memunculkan masalah dalam belajar. Orang tua yang kaya dapat
memenuhi segala kebutuhan anak termasuk fasilitas belajar, namun orang
tua akan kurang perhatian pada anak karena merasa segala kebutuhan si
anak sudah dicukupi. Akibatnya anak kurang mendapatkan perhatian
dalam belajar.
4. Perhatian orang tua
Seorang anak perlu mendapatkan dorongan dan pengertian dari
orang tua dalam belajar. Seorang anak terkadang akan mengalami patah
semangat. Pada kondisi seperti itu orang tua wajib memberikan pengertian
dan dorongan untuk menghadapi masalahnya di sekolah. saat seorang
anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah agar
konsentrasi anak tidak terpecah.

8
5. Latar belakang kebudayaan
Kebiasaan dan tingkat pendidikan orang tua juga akan
mempengaruhi sikap anak. Sehingga perlu ditanamkan kebiasaan yang
baik agar dapat mendorong anak semangat belajar sejak anak masih balita.

Dari faktor lingkungan keluarga tersebut dapat kami ambil contoh sikap ppsitif di
lingkungan keluarga adalah :

1. Mentaati peraturan yang berlaku di dalam keluarga.


2. Membantu pekerjaan orang tua di rumah seperti membersihkan rumah,
memasak, menjadi anak yang sederhana, dsb.
3. Saling membantu ketika mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran
di rumah .
4. Tidak membuat orangtua marah dengan cara selalu mematuhi perkataan
orang tua.

Dari penjelesan mengenai lingkungan keluarga tersebut kelompok kami


menarik kesimpulan bahwa lingkungan keluarga merupakan kondisi yang dapat
mempengaruhi perilaku seseorang karena keluarga merupakan lingkungan yang
pertama dan utama bagi perkembangan individu.
2.2 Fungsi Lingkungan Keluarga Sebagai Pusat Pendidikan
Dilihat dari segi pusat pendidikan, pusat pendidikan adalah kebutuhan manusia
akan pendidikan dapat diperoleh melalui suatu lembaga pendidikan. Menurut
Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 penyebutan dari lembaga
pendidikan dibagi berdasarkan jalur informal, formal, dan nonformal. Lembaga
pendidikan dapat menjadi pusat dari pendidikan. Dengan demikian, pusat
pendidikan dapat diartikan sebagai wadah dari berlangsungnya pendidikan itu
sendiri.
Lembaga pendidikan dapat berupa suatu badan yang mengelola serta
menyelenggarakan kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian,
keterampilan, serta keahlian. Yaitu dalam hal pendidikan intelektua, spriritual, serta
keterampilan. Sebagai wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerja sama,
terencana, terorganisir, terpimpin, serta terkendali dalam memanfaatkan sumber

9
daya, saran prasarana, data dan hal lainnya yang digunakan secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.2

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa lembaga pendidikan dapat


menjadi pusat pendidikan, fungsi dari pusat pendidikan dapat dibagi menjadi
fungsi-fungsi menurut setiap jenis Lembaga pendidikan itu senidri. Fungsi dari
lembaga pendidikan di lingkungan keluarga terdiri dari:

1. Memberikan pengalaman pertama pada masa kanak-kanak seorang individu


yang mana hal ini merupakan faktor penting dalam perkembangan
berikutnya, seperti dalam perkembangan pribadinya. Dalam proses ini
pembentukan kepribadian sangat bergantung pada didikan awal saat di
lingkungan keluarga.
2. Untuk membentuk kehidupan emosional seorang anak dengan cara
memberikan perhatian, mencurahkan cinta dan kasih saying, dan
memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh
dari pohonnya”. Seorang anak akan menirukan dan mencontoh perbuatan
orang tuanya.
4. Memberikan dasar pendidikan sosial keluarga karena, keluarga merupakan
suatu komunitas kecil dalam kehidupan sosial yang menjadi tempat awal
bagi seorang anak dalam mengenal nilai-nilai sosial.
5. Peletakkan dasar-dasar keagamaan. Masa kanak-kanak merupakan masa
yang paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan.3

Fungsi lingkungan pendidikan sebagai pusat pendidikan menurut para ahli:

Menurut Tegar Triwiyanto terdapat 3 fungsi yang melekat sebagai ciri


keluarga4, yaitu:

2
Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995) hal. 17

3
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003)

4
Teguh Triwiyanto. Pengantar Pendidikan. (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2014) h.71

10
1. Keluarga merupakan tempat lahir bagi anak-anak oleh orang tuanya (fungsi
biologis)
2. Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh kemesraan dan kasih
sayang (fungsi afeksi)
3. Keluarga membentuk kepribadian anak (fungsi sosialisasi)

Fungsi-fungsi keluarga tersebut sangat penting dan harus terpenuhi oleh


keluarga sebab jika tidak terpenuhi akan terjadi kepincangan. Kepincangan dalam
keluarga yang menjalankan fungsi-fungsi tersebut akan berdampak pada
keharmonisan keluarga. Keluarga juga memegang peranan penting dan pengaruh
yang besar terhadap kemampuan dan pengalaman manusia, terutama dalam
sosialisasi yang terjadi didalam kehidupannya. Dalam keluarga terdapat 3 tujuan
sosialisasi, yaitu:
1. Interaksi yang terjadi di dalam lingkungan keluarga
2. Mengajarkan tentang penguasaan diri, nilai-nilai dan peranan-peranan
sosial
Keluarga memiliki peranan yang penting dalam pendidikan anak dan pengaruh
terhadap kepribadian anak. Adiwikata (1988:69), mengatakan bahwa pengaruh
keluarga terhadap kepribadian anak itu besar, meskipun dalam ukuran yang relatif,
telah diterima secara luas dikalangan masyarakat. Dalam masyarakat,

11
6

terdapat pepatah-pepatah yang mengandung arti kesamaan seorang anak dengan


sifat-sifat orang tuanya, baik dalam arti yang positif maupun yang negatif. Kita
mengenal konsep bahwa kegemaran dan kemahiran seni dan olahraga bersifat
pembawaan yang dilandasi sifat-sifat keturunan. Keluarga dianggap pemberi label
atau cap kepada kepribadian keturunnannya.
Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa keluarga merupakan institusi
yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi manusia. Vembriarto
(1990:45), mengakatakan bahwa kondisi yang menyebabkan pentingnya peranan
keluarga dalam proses sosialisasi anak dikarenakan oleh beberapa hal, seperti
berikut:
1. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggota anggotanya
berinteraksi face to face secara tetap. Dalam kelompok yang demikian,
perkembangan anak dapat dikontrol dan teliti oleh orang tuanya.
2. Orang tua punya motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena anak
merupakan buah cinta kasih hubungan suami-istri. Anak merupakan
perluasan biologis dan sosial orang tuanya. Motivasi yang kuat ini
melahirkan hubungan emosional antrara orang tua dan anak.
3. Karna hubungan sosial dalam keluarga itu bersifat relatif tetap, orang
tua memainkan peran yang sangat penting terhadap sosialisasi anak.

Lickona (2012: 554), menyatakan bahwa keberhasilan jangka panjang akan


pendidikan nilai nilai yang baru tergantung pada kekuatan diluar sekolah, pada taraf
ketika keluarga dan komunitas bergabung dengan sekolah dalam usaha bersama
untuk memenuhi kebutuhan akan anak anak dan membantu perkembangan
kesehatan mereka. Pandangan tersebut menunjukan bahwa peran sekolah , orang
tua, dan masyarakat sangat penting untuk bekerja sama. Keluarga dapat
memberikan pengaruh besar terhadap anak anak mengena sudut pandang
kesehatan, kebahagiaan, rasa percaya diri, dan karakter.
Saat ini tantangan sebagai orang tua adalah upaya mendudukannya sebagai
partner dalam pendidikan. Tantangan tersebut oleh Lickona (2012: 561), disebutkan
terdiri dari 2 hal, yaitu mendorog dan membanu orang tua untuk melaksanakan
7

peran mereka sebagai pendidik utama moral anak, serta membuat orang tua
mendukung sekolah dalam usahanya untuk mengajarkan moral yang positif.
Setelah dijelaskan fungsi dari lingkungan keluarga sebagai pusat pendidikan
diatas , kelompok kami dapat menarik kesimpulan bahwa lingkungan keluarga
merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi
manusia, pendidikan dasar manusia dan pembentukan kepribadian awal dari diri
manusia itu sendiri.

2.3 Pengertian Lingkungan Sekolah


2.4 Fungsi Lingkungan Sekolah Sebagai Pusat Pendidikan
DITAMBAHKAN OLEH LAILY beserta lampiran observasi ke smkn 16

2.5 Pengertian Lingkungan Masyarakat


Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan di luar
lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini,
telah dimulai ketika anak-anak telah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar
dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut
tampaknya lebih luas.
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan. Secara sederhana
masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat
oleh kesatuan negara, kebudayaan dan agama. Setiap masyarakat mempunyai cita-
cita, peraturan peraturan dan sistem kekuasaan tertentu.
Lembaga pendidikan ini berorientasi langsung kepada hal-hal yang berkaitan
dengan kehidupan, pendidikan masyarakat merupakan pendidikan yang menunjang
pendidikan keluarga dan sekolah. Masyarakat memiliki pengaruh besar dalam
memberi arahan terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat
atau penguasa di dalamnya. (Daradjat,1992).
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan
pengertian (pengetahuan) sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaaan dan
keagamaan (Marimba,1980).
8

Sebagai salah satu tri pusat pendidikan, terjadinya kegiatan pendidikan


masyarakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap berlangsungnya segala
kegiatan yang menyangkut masalah pendidikan. Oleh karena itu, materi yang
diberikan kepada peserta didik sebagai penerus bangsa harus disesuaikan dengan
keadaan dan tuntutan masyarakat dimana kegiatan pendidikan itu berlangsung.
Telah diketahui bersama, bahwa setiap masyarakat dimanapun berada tentu
memiliki ciri khas yang berbeda-beda dengan yang dimiliki oleh masyarakat lain.
Masalah pendidikan tidak akan terlepas dari nilai-nilai kebudayaan yang dijunjung
tinggi oleh lapisan masyarakat bangsa itu.
Nilai-nilai itu senantiasa berkembang dan mengalami perubahan seiring
berjalannya waktu dan zaman. Perubahan yang terjadi harus diikuti oleh
pendidikan, agar pendidikan tidak ketingglan zaman. Perubahan yang terjadi dalam
nilai sosial biasanya menunjukkan adanya gejala berbagai kemajuan dalam
kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial, ekonomi, politik, dan
kebudayaan.

2.6 Fungsi Lingkungan Masyarakat Sebagai Pusat Pendidikan

Fungsi lingkungan masyarakat dalam pusat pendidikan, yakni:


1. Merencanakan atau mempersiapkan seseorang untuk dapat siap hidup di dalam
lingkungan masyarakat.
2. Mengerahkan seseorang agar dapat berperilaku yang tidak menyimpang,
3. Mengawasi masyarakat agar peserta didik tidak dapat terpengaruh dengan hal-
hal yang buruk.
Dari ketiga lingkungan pendidikan yang ada, sekiranya lingkungan
masyarakatlah yang cukup sulit dirancang agar selalu memberikan pengaruhnya
yang baik untuk perkembangan peserta didik karena lingkungan masyarakat itu
sangat luas dan banyak berbagai pihak yang berperan dalam masyarakat tersebut,
sehingga memerlukan pengawasan dan pengontrolan yang lebih agar manajemen
lingkungan pendidikan dalam lingkungan masyarakat ini dapat memberikan
pengaruh yang lebih baik bagi pendidikan.
9

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pusat Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
berbagai pihak khususnya keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai lingkungan
pendidikan yang dikenal sebagai tri tunggal pusat pendidikan. Fungsi dan peranan
tri tunggal pusat pendidikan tersebut merupakan hal penting dalam mencapai tujuan
pendidikan pendidikan itu sendiri, yakni membangun manusia seutuhnya dan
menyiapkan sumber daya manusia yang bermutu serta berkualitas.
Dalam Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama yang
ditanamkan oleh orang tua kepada peserta didik atau anak nya. Keluarga memiliki
peran dan fungsi yang penting dalam pendidikan anak dan pengaruh terhadap
kepribadian anak, bahkan bisa memengaruhi prestasi belajar peserta didik.
Lingkungan keluarga juga dapat membentuk karakteristik peserta didik melalui
proses pembelajaran yang diajarkan oleh keluarganya. Bila keluarga nya memiliki
sifat yang positif maka anak nya cenderung mengikuti sikap positif dari keluarga
nya itu sendiri contohnya seperti menanamkan indah nya berbagi atau sedekah
kepada sesame manusia.
Lingkungan sekolah merupakan wadah atau tempat bagi peserta didik
mendapatkan pelajaran akademik maupun non akademik. Sekolah juga merupakan
sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan sebagai
konsp dasar dari pusat pendidikan pada keberhasilan tujuan pendidikan itu sendiri.
Di lingkungan sekolah, peserta didik melakukan sebuah interaksi sosial terhadap
komponen-komponen yang ada di sekolah tersebut.
Lingkungan masyarakat ini telah dimulai ketika anak-anak telah lepas dari
asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Lingkungan
masyarakat juga berpengaruh dalam proses pemebelajaran peserta didik dalam
meningkatkan kognitif mereka dan nilai social mereka.
10

B. SARAN

DIBUAT OLEH LAILY


DAFTAR PUSTAKA

DIBUAT OLEH LAILY

11

Anda mungkin juga menyukai