Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian,
kecerdasan, ahklak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Seiring dengan perkembangan zaman, paham tentang pendidikan semakin berkembang
seperti Gerakan Pembaharuan Pendidikan Developmentalisme. Developmentalisme merupakan
paham yang mencoba menerapkan prinsip-prinsip naturalisme Romantik Rosseauw atau
pendidikan alam sekolah. Yang mempunyai karakteristik tentang pendidikan yang merupakan
pengembangan pembawaan, mendasar pada study melalui observasi, yang mengutamakan
perbaikan pendidikan dan pengembangan universal. Tokoh-tokohnya adalah pestalozzi, herbart,
froebel, stanley Hall.
Berbeda dengan pedagogi tradisional yang bermakna tentang suatu study tentang
bagaimana cara menjadi guru yang sebatas mengasuh atau mengajar. Pedagogi yang efektif
mampu berimprovisasi dalam mendukung perkembangan anak. Sehingga tujuan sekolah dapat
tercapai serta dapat membangun kepercayaan atas kualitas belajar dan mengajar di sekolah.
1. Progressivisme
Progressivisme adalah gerakan pendidikan yang berpusat pada anak (child-centered),
disini guru berperan segagai fasilitator dan motivator sehingga guru harus tahu tentang
karakteristik siswa.
Tujuan pendidikan dalam aliran ini adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja secara
sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati . Untuk mencapai tujuan tersebut,
pendidikan harusnya merupakan pengembangan sepenuhnya bakat dan minat setiap anak.
Kurikulum pendidikan Progresivisme adalah kurikulum yang berisi pengalaman-
pengalaman atau kegiatan-kegiatan belajar yang diminati oleh setiap peserta didik (experience
curriculum).
Metode pendidikan Progresivisme antara lain:
2. Essensialisme
Essensialisme mengedepankan nilai-nilai yang tertanam dalam nilai budaya/sosial sudah
teruji waktu sehingga peranan guru sangat kuat dalam mempengaruhi dan mengawasi kegiatan-
kegiatan di kelas.
Aliran ini berpendapat bahwa siswa siap melakukan latihan intelek atau berpikir. Peranan
guru kuat mempengaruhi dan mengawasi kegiatan-kegiatan di kelas dan juga berperan sebagai
contoh dalam pengawalan nilai-nilai penguasaan pengetahuan.
Tujuan pendidikan dari aliran ini adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah
melalui suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun. Pendidikan bertujuan untuk mencapai
standar akademik yang tinggi, pengembangan intelek atau kecerdasan.
Kurikulum berpusat pada mata pelajaran yang mencakup mata-mata pelajaran akademik
yang pokok.
Metode pendidikan essesialisme antara lain:
3. Rekonstruksionalisme
Rekonstruksionalisme memandang pendidikan sebagai rekonstruksi pengalaman-
pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup. Sekolah merupakan gambaran kecil dari
kehidupan sosial di masyarakat. Pelajar merupakan generasi muda yang harus diarahkan (guru)
untuk menumbuhkan kekritisan sehingga dapat berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah
yang menjanjikan keberhasilan.
4. Parennialisme
Perennialisme merupakan gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai
universal itu ada, dan pendidikan hendaknya menjadi suatu pencarian dan penanaman kebenaran-
kebenaran serta nilai-nilai tersebut. ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi, karena
menjadikan orang berfikir sehingga akan ditemukan adanya kebenaran.
Tujuan pendidikan parennialisme adalah anak didik diharapkan mampu mengenal dan
mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan pengembangan disiplin mental. Guru
punya peran yang dominan dalam penyelenggaraan kegiatan di kelas sehingga harus menguasai
ilmu.
Kurikulum berpusat pada mata pelajaran dan cenderung menitikberatkan pada sastra,
matematika, bahasa dan sejarah.Metode yang digunakan adalah Latihan mental dalam diskusi,
analisis buku melalui pembacaan buku-buku yang tergolong karya-karya besar dalam peradaban
barat
5. Idealisme
Aliran idealisme adalah suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa. Para murid
memperoleh pendidikan dengan mendapatkan pendekatan (approach) secara khusus. Sebab,
pendekatan dipandang sebagai cara yang sangat penting. Tujuan pendidikan idealisme bagi
kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan sesama manusia.Kurikulum yang digunakan
dalam pendidikan yang beraliran idealisme harus lebih memfokuskan pada isi yang objektif.
Pengalaman haruslah lebih banyak daripada pengajaran yang textbook. Agar supaya
pengetahuan dan pengalamannya senantiasa aktual.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan persepsi di antara
keempat aliran, yaitu progressivisme, essensialisme, rekontruksionalisme dan parennialisme.
Progressivisme dan rekonstruksionalisme sama-sama berpusat pada anak, dan guru sebagai
pengarah. Akan tetapi antara tujuan, kurikulum dan metode berbeda. sedangkan essensialisme
dan parennialisme adalah gerakan yang memprotes aliran tersebut.
Essensialisme memprotes skepisme dan sinisme dari gerakan progressivisme terhadap nilai-
nilai yang tertanam dalam warisan budaya/sosial. Sedangkan parennialisme memprotes thd
gerakan progressivisme yang mengingkari supranatural.
Selain itu juga terdapat kesamaan antara essensialisme dan parennialisme, yaitu peran dari
guru yang dominan.