Anda di halaman 1dari 10

FUNGSI PERENCANAAN PENDIDIKAN

Heriani Dhia Ayu Safitri (210132832829)


Kusrini Setyowati (210132832825)

herianidhiaayusafitri@gmail.com
rinisdcj@gmail.com
Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Abstrak
Perencanaan Pendidikan merupakan bagian penting dari manajemen pendidikan agar pendidikan
semakin jelas dan terarah. Pelaksanaan pendidikan memerlukan adanya perencanaan agar proses
transfer ilmu dapat berjalan dengan baik, selain itu sebagai alat ukur untuk melihat tercapai atau
tidaknya tujuan pendidikan. Pendidikan formal yang berlangsung di sekolah, ataupun pendidikan
informal seperti kursus-kursus memiliki tujuan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa, agar tujuan pendidikan dapat diwujudkan memerlukan adanya perencanaan pendidikan
yang matang. Semoga dengan artikel berjudul “Fungsi Perencanaan Pendidikan” dapat
bermanfaat bagi para pembaca untuk semakin mengenal dasar-dasar pendidikan.

Kata Kunci: Perencanaan Pendidikan, Fungsi Perencanaan

i
A. Pendahuluan
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting karena di dalam pendidikan
setiap orang dapat mengembangkan wawasan untuk menghadapi dunia dan dibentuk
agar memiliki karakter yang baik dalam menjalin relasi dengan Sang Pencipta, sesama
dan dirinya sendriri. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat tertuang
tujuan dari pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini hendak
menunjukkan bahwa pendidikan tidak pernah terlepas dan dipisahkan dari kehidupan
manusia, selain itu bangsa kita memiliki harapan agar setiap manusia semakin
bertumbuh dan berkembang dalam dunia pendidikan. Dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Salah satu yang patut dibanggakan dalam pendidikan di Indonesia adalah
perkembangan sistem pendidikan dan arah pendidikan yang selalu mengikuti
perkembangan jaman dan situasi yang terjadi. Pada awalnya kurikulum pendidikan
berbasisi CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), tahun 1984 kemudian menjadi KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), tahun 2006 menjadi K-13 tahun 2013 yang
berbasis pada pendidikan karakter dan akhirnya sekarang kurikulum menjadi
Kurikulum Merdeka Belajar karena saat ini situasi di setiap negara, secara khusus
negara Indonesia sedang dilanda virus Corona. Tujuan pendidikan tidak pernah
terlepas dengan berlandaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan dan tujuan pendidikan adalah bagian penting dalam kehidupan manusia.
Setiap manusia berhak memperoleh pendidikan yang layak. Maka setiap komponen
diharapkan dapat bekerjasama untuk menciptakan pendidikan yang dapat membentuk
karakter setiap pribadi menjadi pribadi yang memiliki asperk moral, spiritual
keagaamaan, pengetahuan, keterampilan dan karakter dalam menjalin relasi dengan
sesama, dirinya sendiri dan Sang Pencipta.

1
B. Pembahasan
Pengertian Perencanaan, Pendidikan dan Perencanaan Pendidikan
1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen secara umum.
Perencanaan merupakan langkah awal dalam pengelolaan suatu aktivitas. Dalam
dunia pendidikan, perencanaan pendidikan juga merupakan salah satu bagian dari
manajemen pendidikan. Manajemen adalah suatu proses POAC yaitu perencanaan
(Planning), pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Actuating), dan pengawasan
(Controlling) terhadap organisasi dari pemberdayaan, pemanfaatan, juga penggunaan
sumber daya organiasi guna mencapat tujuan 1. Keberhasilan suatu lembaga
pendidikan berhubungan dengan manajemen yang diterapkan, salah satu bagian yang
penting adalah adanya fungsi perencanaan pendidikan.
Perencanaan menurut Roger A. Kauffman, 1972 adalah proses penentuan
tujuan atau proses yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam setiap
perencanaan terdiri dari tiga kegiatan yaitu perumusan tujuan yang dicapai,
pemilihan program untuk mencapai tujuan itu dan identifikasi serta pengerahan
sumber daya 2. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa perencanaan dalam
lembaga pendidikan memiliki peranan penting, proses awal untuk melaksanakan
suatu kegiatan pendidikan. Bahkan menurut Koontz (1972), perencanaan adalah
jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang antara keadaan masa kini,
dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang3.
Menurut Soewadji Lazaruth perencanaan adalah sebagai persiapan yang teratur
dari setiap usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bentuk dan isi
rumusan atau informasi tujuan pendidikan bagi setiap bangsa berbeda. Perbedaan itu
disesuaikan dengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspek kehidupan suatu

1
Prof. Dr. H. Andi Rasyid Pananrangi, SH., M.Pd. Manajemen Pendidikan. (Makassar: Celebes Media Perkasa,
Cetakan ke-1, Januari 2017). Hlm. 4.
2
Dr. H. Undang Ruslan Wahyudin, M. M., M.Pd. Manajemen Pendidikan (Teori dan Praktik dalam
Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional). (Yogyakarta: Deepublish, Cetakan ke-1, Juli 2020). Hlm. 14
3
Idem.

2
bangsa dalam kurun waktu tertentu. Walaupun terdapat berbagai perbedaan dalam isi
dan rumusan tujuan pendidikan bagi setiap bangsa dalam kurun waktu tertentu,
minimal terdapat tiga persamaan dari dari setiap tujuan pendidikan yaitu
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan memperbaiki atau bahkan mengubah
sikap peserta didik.
2. Pengertian Pendidikan
Pendidikan pada hakekatnya adalah proses pembinaan dan pelatihan manusia.
Pembinaan ini diarahkan terhadap olah pikir, olah rasa, dan olah jiwa. Pembinaan
olah pikir bertujuan untuk mencerdaskan kemampuan manusia dari segi intelegensi
atau pengetahuan, olah rasa bertujuan untuk membentuk manusia agar memiliki
kemampuan hal emosional, dan olah jiwa bertujuan untuk membentuk manusia secara
spiritual semakin beriman serta bertakwa kepada Allah4.
Ada beberapa definisi pendidikan menurut beberapa ahli yaitu:
a. Menurut Prof. Dr. H. Sukiyat, SH., M.Si, pendidikan adalah transfer of
knowledge, transfer of value, transfer of culture and transfer of religius yang
bertujuan untuk memanusiakan manusia. Hakekat dari proses pendidikan ini
adalah suatu upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar
memiliki nilai-nilai agama, sosial dan budaya. Pendidikan tidak pernah
berhenti, berlangsung seumur hidup5.
b. Menurut pendapat Ki Hadjar Dewantara, salah satu tokoh pendidikan yang
mendirikan Taman Siswa. Hakikat pendidikan adalah seluruh daya upaya
yang dikerahkan secara terpadu untuk tujuan memerdekaan aspek lahir dan
batin manusia. Pengajaran dalam pendidikan dimaknai sebagai upaya
membebaskan anak didik dari ketidaktahuan serta sikap iri, dengki dan egois
Anak didik diharapkan berkembang menjadi manusia dewasa dan bijaksana.
Dalam pengajaran, menurut Ki Hadjar Dewantara, harus pula ditekankan
mengenai pendidikan budi pekerti, Seseorang yang memiliki kecerdasan budi
pekerti adalah yang mampu selalu memikir-mikirkan, merasa-rasakan, serta
senantiasa memakai ukuran, timbangan dan dasar yang tetap dalam perkataan
4
Prof. Dr. H. Andi Rasyid Pananrangi, SH., M.Pd. Manajemen Pendidikan. (Makassar: Celebes Media Perkasa,
Cetakan ke-1, Januari 2017). Hlm.9 .
5
Prof. Dr. H. Sukiyat, SH., M.Si. Strategi Implementasi Pendidikan Karakter. (Surabaya: CV Jakad Media
Publishing, Cetakan ke-1, Januari 2020). Hlm. 37.

3
dan Tindakan. Budi pekerti ini menjadi landasan tiap peserta didik untuk
mencapai kemerdekaan sebagai manusia yang berarti dapat memerintah dan
menguasai diri sendiri, serta menjadi manusia yang beradab Namun,
kemerdekaan yang dimaksud tidak berhenti pada pengusaan diri6.
c. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara7.
3. Pengertian Perencanaan Pendidikan
Ada definisi mengenai perencanaan pendidikan menurut beberapa ahli, diantaranya
adalah8:
a. Menurut pendapat Yusuf Enoch: Perencanaan Pendidikan adalah suatu proses
yang yang mempersiapkan seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan
masa depan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dengan usaha yang
optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang
ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu Negara.
b. Perencanaan Pendidikan adalah suatu proses intelektual yang saling
berkesinambungan dalam menganalisis. merumuskan. menimbang serta
memutuskan dengan keputusan yang diambil harus mempunyai konsistensi
(taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis dengan keputusan-
keputusan lain, baik dalam bidang bidang itu sendiri maupun dalam bidang-
bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis
kegiatan. serta tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahului oleh
kegiatan lain.

6
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/pendidikan-ala-ki-hadjar-dewantara-pendidikan-yang-
memerdekakan . Diunduh pada tanggal 24 September 2021, pkl 13: 49 WIB.
7
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
8
Yulia Rizki Ramadhani, dkk. Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. ( Medan: Yayasan Kita Menulis, Cetakan
ke-1, April 2021). Hlm. 23.

4
c. Perencanaan pendidikan adalah suatu proses berpikir yang mendalam
menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan hal hal yang
dapat digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat pula
dikatakan bahwa perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang akan
dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan dalam bidang
pendidikan.
d. Berdasarkan Beeby, C.E., perencanaan pendidikan merupakan suatu usaha
melihat ke masa depan ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan
prioritas, dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan
yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan
potensi system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak
didik yang dilayani oleh system tersebut.
Berdasarkan uraian denfisi di atas, maka tim penulis mencoba menyimpulkan
pengertian dari perencanaan pendidikan. Perencanaan pendidikan suatu proses yang
dilakukan secara efektif dan efisien dalam menganalisis, merumuskan, menimbang serta
memutuskan kegiatan proses pendidikan agar mencapat tujuan pendidikan yang utama
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan Perencanaan Pendidikan


Berdasarkan uraian di atas yang membahas tentang pengertian perencanaan pendidikan,
maka tim penulis mencoba untuk menyimpulkan bahwa peranan perencanaan dalam dunia
pendidikan sangat diperlukan karena di dalam pendidikan memerlukan adanya suatu proses yang
matang dalam rangka mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Maka, perencanaan menjadi
langkah awal dalam suatu kegiatan agar tujuan dapat tercapai, terlaksanakan, dan dapat
dirasakan/dialami oleh setiap manusia. Suatu kegiatan tanpa adanya suatu perencanaan dapat
mengakibatkan tidak terarah tujuannya dan kemungkinan besar terjadinya suatu kegagalan
sangat besar. Maka, diperlukan adanya perencanaan. Apakah tujuan dari perencanaan
pendidikan?
Tujuan perencanaan dalam manajemen pendidikan9: (1) Standar pengawasan, yaitu
mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya; (2) Mengetahui kapan pelaksanaan dan
9
Prof. Dr. H. A.R. Tilaar, M.Sc. Ed. Manajemen pendidikan nasional Kajian Pendidikan Masa depan.
(Bandung:PT Remaja Rospadakarya, 2008). Hlm 25-27.

5
selesainya suatu kegiatan; (3) Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasi) baik
kualifikasinya maupun kuantitas; (4) Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan
kualitas pekerjaan; (5) Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat
biaya, tenaga, dan waktu; (6) Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan
pekerjaan; (7) Menyerasikan dan memadukan sub kegiatan; (8) Mendeteksi hambatan kesulitab
yang bakal ditemui; (9) Mengarahkan pencapaian tujuan.

Prinsip Perencanaan Pendidikan


Prinsip perencanaan merupakan hal yang utama dalam Menyusun perencanaan pendidikan.
Berdasarkan Saud dan Makmun (2005), terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
penyusunan perencanaan pendidikan, antara lain sebagai berikut: (1) Prinsip Interdisipliner,
yaitu menyangkut berbagai bidang keilmuan atau beragam kehidupan. Hal ini penting karena
hakikat layanan pendidikan kepada peserta didik harus menyangkut berbagai jenis pengetahuan,
beragam ketrampilan dan nilai/norma kehidupan yang berlaku di masyarakat; (2) Prinsip
Fleksibel, yaitu bersifat lentur, dinamik dan responsif terhadap perkembangan atau perubahan
kehidupan di masyarakat. Hal ini penting, karena hakikat layanan pendidikan kepada peserta
didik adalah menyiapkan siswa untuk mampu menghadapi perkembangan Ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek) dan beragam tantangan kehidupan terkini; (3) Prinsip Efektifitas-Efisiensi,
artinya dalam penyusunan perencanaan pendidikan didasarkan pada perhitungan sumber daya
yang ada secara cermat dan matang, sehingga perencanaan itu ‘berhasil guna’ dan ‘bernilai guna’
dalam pencapaian tujuan pendidikan; (4) Prinsip Progress of Change, yaitu terus mendorong
dan memberi peluang kepada semua warga sekolah untuk berkarya dan bergerak maju ke depan
dengan beragam pembaharuan layanan pendidikan yang lebih berkualitas, sesuai dengan peranan
masing-masing; (5) Prinsip Objektif, Rasional dan Sistematis, artinya perencanaan pendidikan
harus disusun berdasarkan data yang ada, berdasarkan analisa kebutuhan dan kemanfaatan
layanan pendidikan secara rasional (memungkinkan untuk diwujudkan secara nyata), dan
mempunyai sistematika dan tahapan pencapaian program secara jelas dan berkesinambungan; (6)
Prinsip Kooperatif–Komprehensif, artinya perencanaan yang disusun mampu memotivasi dan
membangun mentalitas semua warga sekolah dalam bekerja sebagai suatu tim (team work) yang
baik. Di samping itu perencanaan yang disusun harus mencakup seluruh aspek esensial
(mendasar) tentang layanan pendidikan akademik dan non akademik setiap peserta didik; (7)

6
Prinsip Human Resources Development, artinya perencanaan pendidikan harus disusun sebaik
mungkin dan mampu menjadi acuan dalam pengembangan sumber daya manusia secara
maksimal dalam menyukseskan program pembangunan pendidikan. Layanan pendidikan pada
peserta didik harus betul-betul mampu membangun individu yang unggul baik dari
aspek intelektual (penguasaan science and technology), aspek emosional (kepribadian atau
akhlak), dan aspek spiritual (keimanan dan ketakwaan), atau disebut IESQ yang unggul
(http://drarifin.wordpress.com).
Ketujuh prinsip di atas merupakan komponen yang tidak dapat kita abaikan dalam pembuatan
perencanaan pendidikan. Karena dapat dijadikan sebagai pegangan dalam mengatur langkah-
langkah yang akan diterapkan dalam perencanaan pendidikan.

Proses Perencanaan Pendidikan


Perencanaan Pendidikan memerlukan adanya proses sebagai tujuan untuk mengukur dan
mengetahui secara mendalam arah dari tujuan pendidikan apakah dapat diwujudkan, tantangan,
tingkat dan faktor tujuan dapat tercapai, serta tingkat dan faktor tujuan tidak tercapai. Proses
sangat diperlukan agar dalam penyusunan perencanaan pendidikan dapat semakin melihat secara
mendalam dari berbagai aspek. Proses perencanaan pendidikan terdiri dari10: (1) Need
assessment. Penilaian Kebutuhan, di dalam proses perencanaan sangat penting untuk
menentukan dan menangani kebutuhan antara kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan; (2)
Formulation of goals and objectives. Merumuskan secara mendalam tujuan dan sasaran
merupakan arah dari rencana pendidikan; (3) Policy and priority setting. Menentukan kebijakan
dan prioritas dalam perencanaan pendidikan; (4) Program and project formulation. Merumuskan
program dan proyek kegiatan yang akan dilaksanakan; (5) Feasibility testing dengan melalui
alokasi sumber-sumber yag tersedia dalam hal ini terutama sumber dana; (6) Plan
implementation atau pelaksanaan rencana; (7) Evaluation and revision for future plan.
Melakukan Evaluasi atas pelaksanaan kegiatan pendidikan yang sudah terjadi dan hal-hal yang
perlu diperbaiki untuk rencana selanjutnya.
Peran dan Fungsi Perencanaan Pendidikan
Dari beberapa pendapat tentang fungsi dan peranan perencanaan pendidikan di atas dapat
disimpulkan yang merupakan fungsi dan peranan perencanaan pendidikan adalah sebagai

10
https://fitwiethayalisyi.wordpress.com/2014/11/30/tujuan-perencanaan-pendidikan/ diunduh pada tanggal 24
September 2021, pkl 16.39

7
berikut: (1) Sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan Pendidikan; (2) Sebagai
alat pengendalian pelaksanaan pembangunan Pendidikan; (3) Sebagai alat untuk menjamin mutu
pembangunan Pendidikan; (4) Sebagai alat pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien; (5) Sebagai sarana untuk menjamin kelancaran pencapaian tujuan pembangunan
Pendidikan; (6) Sebagai sarana untuk memperjelas visi, misi, dan strategi pembangunan
Pendidikan; (7) Sebagai alat yang logis dan sistematis untuk mengubah sistem pendidikan ke
arah yang lebih baik11.
Kesimpulan
Perencanaan sebagai suatu alat dalam menentukan dan menetapkan langkah-langkah serta
usaha yang akan diambil dalam mencapai tujuan pendidikan. Dari langkah-langkah yang telah
ditetapkan tersebut diharapkan dapat diperkirakan kebutuhan-kebutuhan pendidikan di masa
depan yang perlu dilaksanakan terlebih dahulu (skala prioritas) dari kebutuhan pendidikan. Di
samping itu, perencanaan pendidikan sebagai suatu alat untuk mengatur sistem pendidikan yang
penyesuaiannya dengan kebutuhan dan aspirasi seseorang dan masyarakat. Perencanaan harus
mampu melihat bagaimana gambaran masyarakat pada masa yang akan datang dan adalah tugas
perencanaan untuk menyesuaiakan sistem pendidikan.
Dalam proses penyusunan rencana pendidikan, pengkal tolak yang dijadikan rujukannya
adalah tujuan dan fungsi pendidikan. Oleh karena itu, tujuan dan fungsi pendidikan merupakan
substansi perencanaan pendidikan yang amat penting dan strategis. Mengingat tujuan dan fungsi
pendidikan sangat penting dan strategis dalam menyusun suatu rencana pendidikan.
Fungsi perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya
pada intuisi dan firasat (dugaan). Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang
hendak dilakukan pada masa depan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber
daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, mananjemen
pendidikan hendaknya memperhatikan perencanaan, karena perencanaan merupakan awal dari
segala aspek yang akan dilakukan dalam manajemen pendidikan. Selain langkah awal,
perencanaan merupakan aktifitas untuk memilih berbagai alternative tindakan yang kesemua itu
bermuara kepada suatu target yang diharapkan demi kemajuan pendidikan.

11
https://qomarnick.blogspot.com/2016/11/perencanaan-pendidikan.html, diakses September 2021

8
Referensi
Pananrangi, Andi Rasyid. 2017 Manajemen Pendidikan. Makassar: Celebes Media Perkasa,
Cetakan ke-1
Wahyudin, Undang Ruslan. 2020. Manajemen Pendidikan: Teori dan Praktik dalam
Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Deepublish, Cetakan ke-1Hlm.
14
Sukiyat. 2020. Strategi Implementasi Pendidikan Karakter. Surabaya: CV Jakad Media
Publishing, Cetakan ke-1 Hlm. 37.
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Ramadhani, Yulia Rizki, et.al. 2021. Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Medan: Yayasan Kita
Menulis, Cetakan ke-1 Hlm. 23.
Saud, Udin Syaefudin dan Makmun, Abin Syamsudi. 2005. “Perencanaan Pendidikan Suatu
Pendekatan Komperehendif”. Bandung: PT Rosda Karya.
Tilaar, A.R. 2008. Manajemen pendidikan nasional Kajian Pendidikan Masa depan. Bandung:
PT Remaja Rospadakarya Hlm 25-27.

Anda mungkin juga menyukai