Anda di halaman 1dari 11

educational planning.

Education is the most


Jurnal Jurusan
important component in everyday life.
Manajemen Education has quite an important role and
function for human life, both in cognitive,
Pendidikan Islam
affective (attitude) and psychomotor aspects.
Fakultas Tarbiyah Therefore, it is a must for humans to be able
dan Ilmu Keguruan to experience this process. He is recognized
IAIN Batusangkar as a force that can encourage humans to
achieve progress in civilization. In addition,
education provides provisions for humans to
Perencanaan Peserta Didik face a brighter and more humane tomorrow.

Aprila Amanda Putri1, Arida Meri Keywords: Student Planning


Yolanda2 , Firman Mardiansyah3
Manajemen Pendidikan Islam,
Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus
Batusangkar, Indonesia PENDAHULUAN
e-mail: aprilaamandaputri15@gmail.com, Keberhasilan suatu lembaga
arida2701@gmail.com, pendidikan (sekolah) akan sangat bergantung
firmanmardinssyah07@gmail.com,
kepada komponen-komponen pendidikan,
komponen itu seperti kurikulum, sarana-
Abstrak
prasarana, pembiayaan, tenaga pendidik dan
Tulisan ini bertujuan untuk
peserta didik. Komponen-komponen tersebut
menguraikan tentang pengertian, unsur,
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat
prinsip, dan ruang lingkup perencanaan
dikatakan berhasil jika ada satu komponen
pendidikan. Pendidikan merupakan
yang tidak berjalan dengan semestinya,
komponen terpenting dalam kehidupan
komponen-komponen itu harus saling
sehari-hari. Pendidikan mempunyai peranan
melengkapi satu dengan yang lainnya demi
dan fungsi yang cukup penting bagi
terciptanya keberhasilan pendidikan.
kehidupan manusia, baik pendidikan dalam
Dalam komponen peserta didik
aspek kognitif, afektif (sikap), maupun
keberadaanya sangat diperlukan, dan
psikomotorik. Oleh karena itu, sudah
kesuksesan lembaga pendidikan juga dapat
menjadi suatu keharusan bagi manusia untuk
diukur dengan kualitas peserta didiknya, jika
dapat merasakan proses tersebut. Ia diakui
kualitas peserta didiknya sesuai dengan
sebagai kekuatan yang dapat mendorong
tujuan lembaga, maka peserta didik tersebut
manusia mencapai kemajuan peradaban.
dapat dikatakan sukses, peserta didik juga
Selain itu pendidikan memberikan bekal
merupakan subjek sekaligus objek dalam
kepada manusia untuk menyongsong hari
transformasi ilmu pengetahuan dan
esok yang lebih cerah dan lebih manusiawi.
keterampilan-keterampilan yang diperlukan.
Oleh karena itu keberadaan peserta didik
Kata Kunci: Perencanaan Peserta Didik
tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan
saja, akan tetapi harus merupakan bagian
Abstract
dari kebermutuan dari lembaga pendidikan.
This paper aims to describe the
Artinya bahwa dibutuhkan manajemen
meaning of the principles and scope of
peserta didik yang bermutu bagi lembaga
pendidikan itu sendiri. Sehingga peserta perencanaan peserta didik baru melalui data
didik itu dapat tumbuh dan berkembang deskriptif yang menggunakan teknik
sesuai dengan potensi fisik, kecerdasan pengumpulan data melalui data tertulis dan
intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan wawancara lisan dari orang-orang terkait.
peserta didik. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan
Peserta didik dalam mengembangkan upaya-upaya penting seperti mengajukan
dirinya dalam suatu lembaga tentu pertanyaan, menyusun prosedur,
mempunyai tujuan pengembangan diri yang mengumpulkan data yang spesifik dari para
berbeda-beda, disisi lain ada peserta didik informan atau partisipan. (Farida Nugrahani,
yang ingin berkembang dalam bidang 2014)
akademis, disisi lain juga ada yang ingin
mengembangkan potensi dirinya diluar
bidang akademis seperti mengembangkan HASIL DAN PEMBAHASAN
hobi dan potensi-potensi lainya, bahkan ada A.Pengertian Perencanaan Peserta Didik
juga yang ingin mengembangkan semua Perencaanan adalah rangkaian kegiatan
potensi dirinya. Pilihan-pilihan itu juga akan menetapkan hal-hal yang akan dikerjakan
berakibat kepada kebingungan peserta didik pada waktu yang akan datang berdasarkan
dalam memilih potensi apa yang ingin fakta-fakta,dan pemikiran yang matang
dikembangkanya, maka dari itu harus ada dalam rangka pencapaian tujuan yang di
pelayanan dari lembaga untuk dapat inginkan .perencanaan juga merupakan
membimbing peserta didik. Perencanaan pedoman dan acuan bagi para pelaksana
peserta didik berupaya mengisi kekurangan kegiatan,agar kegiatan yang ada dapat
dalam pelayanan terhadap peserta didik, dari berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan
mulai peserta itu masuk ke lembaga sekolah, yang telah ditetapkan bersama.
sampai peserta didik itu dapat menyelesaikan Perencanaan mempunyai unsur yang
studi di sekolah tersebut. sangat kompleks sehingga perencanaan
didefinisikan secara bermacam-macam
tergantung dari latar belakang, sudut
pandang, dan pendekatan yang digunakan.
METODE Dalam pendidikan islam, perencanaan
merupakan langkah pertama yang harus
Jenis penelitian ini adalah penelitian diperhatikan oleh para manajer dan para
kulitatif dengan pendekatan deskriptif. Jenis pengelola.
penelitian ini memungkinkan peneliti untuk Dari beberapa pengertian di atas dapat di
berinteraksi langsung dengan subjek dan ambil kesimpulan bahwasanya perencanaan
informan untuk memperoleh data yang ialah suatu kegiatan dimana kita membuat
akurat, terpercaya, jelas dan lengkap. suatu penentuan atau sketsa secara matang
Penelitian ini bertujuan untuk dan sistematis untuk mencapai tujuan
mendeskripsikan bagaimana perencaan tertentu atau proses penentuan hal-hal yang
peserta didik disuatu lembaga pendidikan. akan dicapai dimasa depan .
Metode Penelitian ini menggunakan Menurut Undang-Undang Nomor
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
deskriptif yaitu menyajikan analisis Nasional, yang dimaksud peserta didik
mengenai keadaan atau penerapan adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses potensi dirinya baik pada aspek akademik
pembelajaran yang tersedia pada jalur, maupun non akademik melalui proses
jenjang, dan jenis penddikan tertentu. pembelajaran yang diselenggarakan.
Pengertian umum, peserta didik bisa Perencanaan peserta didik adalah: suatu
berarti siapa saja, usia berapa saja, anak- aktivitas memikirkan tentang hal-hal yang
anak, remaja, pemuda atau dewasa bahkan harus dilakukan berkenaan dengan peserta
orang tua, yang penting ada keinginan untuk didik disekolah, sejak peserta didik akan
mengembangkan diri melalui proses memasuki sekolah sampai akan lulus dari
pembelajaran. sekolah. Hasil proses perencanaan ialah
Di dalam Undang-Undang Nomor 20 sebuah rencana (yang tertulis),yakni suatu
Tahun 2003 pasal 1 ayat 4 dinyatakan bahwa kegiatan yang akan dilakukan.
peserta didik adalah anggota masyarakat Perencanaan peserta didik adalah
yang berusaha mengembangkan potensi diri memikirkan hal-hal yang akan dilakukan
melalui proses pembelajaran yang tersedia berkenaan dengan peserta didik melalui 5W
pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan + 1H. Apa itu? What (Apa) berkaitan dengan
tertentu. tujuan yang akan dilakukan, Why (Mengapa)
Djamarah (2005:51) menyatakan peserta berkaitan dengan alasan diadakannya
didik adalah setiap orang yang menerima kegiatan, Who (Siapa) berkaitan dengan
pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang-orang yang terlibat dalam kegiatan,
orang yang menjalankan kegiatan When (Kapan) berkaitan dengan waktu
pendidikan. Dalam konteks yang lebih luas dilakukannya kegiatan, Where (Dimana)
peserta didik menurut Prawiradilaga berkaitan dengan tempat pelaksanaan
(2007:12) adalah siapa saja yang belajar kegiatan, How (Bagaimana) berkaitan
mulai dari TK, SD sampai SMA, mahasiswa, dengan proses pelaksanaan kegiatan.
peserta pelatihan di lembaga pendidikan Perencanaan peserta didik bertujuan agar
pemerintah atau swasta. menghasilkan output atau mencetak generasi
Ada pendapat lain yang mengatakan peserta terbaik sesuai yang diharapkan. Perencanaan
didik adalah anggota masyarakat yang peserta didik menyangkut mulai dari
berusaha mengembangkan potensi diri penerimaan peserta didik, kegiatan kurikuler
melalui proses pendidikan. Ciri peserta didik atau kokurikuler, dokumentasi data pribadi
adalah: siswa, hasil belajar siswa, kepindahan, dan
1) individu yang memiliki potensi fisik kelulusan siswa. Perencanaan peserta didik
dan psikis yang khas, meliputi beberapa hal, yaitu:
2) individu yang sedang berkembang, a. Tanggung jawab formal pada kepala
3) individu yang membutuhkan sekolah
bimbingan individual dan perlakuan b. Merupakan bagian tak terpisahkan
manusiawi dari manajemen sekolah
4) individu yang memiliki kemampuan c. Tanggung jawab material kepada
untuk mandiri. wakil kepala sekolah bagian
Berdasarkan paparan di atas maka kesiswaan
dapatlah dipahami bahwa peserta didik d. Melibatkan stakeholders ( guru,
adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu komite)
jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan
tertentu, yang selalu ingin mengembangkan
B. Ruang Lingkup Perencanaan Peserta keterangan, informasi dan
Didik data mengenai peserta didik
Perencanaan terhadap peserta didik haruslah dikumpulkan, agar
menyangkut perencanaan penerimaan siswa dapat ditetapkan kegiatannya,
baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan dan konsekuensi dari kegiatan
kepindahan. Khusus mengenai perencanaan tersebut menyangkut pada
peserta didik akan langsung berhubungan biayanya, tenaganya, dan
dengan kegiatan penerimaan dan proses sarana prasarananya. Data-
pencatatan atau dokumentasi data pribadi data yang dilihat dari sensus
siswa, yang kemudian tidak dapat sekolah, ukuran sekolah dan
dilepaskankaitannya dengan pencatatan atau kelas, kebijakan berkenaan
dokumentasi data hasil belajar dan aspek- dengan peserta didik, sistem
aspek lain yang diperlukan dalam kegiatan penerimaan peserta didik,
kurikuler dan ko-kurikuler. organisasi-organisasi yang
Ruang lingkup perencanaan peserta boleh diikuti dan didirikan
didik menurut Imron (2016:22) meliputi: (1) oleh peserta didik, semuanya
perkiraan, (2) perumusan tujuan, (3) harus diketahui oleh
kebijakan, (4) penyusunan program, (5) perencana.
prosedur, (6) penjadwalan, dan (7) c. Dimensi keakanan Dimensi
pembiayaan. keakanan berkenaan dengan
1. Perkiraan. antisipasi kedepan peserta
Perkiraan (forcasting) adalah didik. Hal-hal yang diidealkan
menyusun suatu perkiraan kasar dari peserta didik di masa
dengan mengantisipasi kedepan. Ada depan, haruslah dapat
tiga dimensi waktu yang disertakan dijangkau seberapa pun
dalam hal ini, yakni: jangkauannya. Pemikiran
a. Dimensi kelampauan. mengenai peserta didik dalam
Dimensi kelampauan perkiraan ini, tidak saja untuk
berkenaan dengan hal-hal yang sekarang saja,
pengalamanpengalaman masa melainkan yang tak kalah
lampau penanganan peserta pentingnya adalah kaitannya
didik. Kesuksesan-kesuksesan dengan peserta didik di masa
penanganan peserta didik depan.
selalu diingatkan dan diulang 2. Perumusan Tujuan
kembali, sementara kegagalan Tujuan adalah sesuatu yang
penanganan peserta didik hanya sekedar dapat dituju, dan
pada masa lampau hendaknya oleh karena itu ia tidak dapat
selalu diingat dan dijadikan dicapai. Supaya dapat dicapai,
pelajaran. umumnya tujuan tersebut
b. Dimensi kekinian Dimensi dijabarkan ke dalam bentuk
kekinian berkaitan erat target-target. Oleh karena itu,
dengan faktor kondisional dan tujuan lazimnya bersifat umum
situasional peserta didik di dan abstrak, tidak jelas apakah
masa sekarang ini. Semua kriteria tercapai atau tidak;
sedangkan target dirumuskan Prosedur adalah
secara jelas, dapat diukur merumuskan langkah-langkah.
pencapaiannya. Ada tiga aktifitas dalam hal ini,
3. Kebijakan yakni: aktivitas pembuatan skala
Kebijakan adalah prioritas, aktivitas pengurutan,
mengidentifikasi aktivitas- dan aktivitas menyusun langkah-
aktivitas yang dapat langkah kegiatan. Pembuatan
dipergunakan. untuk mencapai skala prioritas adalah
target atau tujuan. Satu tujuan menetapkan rumusan.
membutuhkan banyak kegiatan, Pengurutan kegiatan dilakukan
bisa juga beberapa tujuan atau dengan mengulang sesuatu yang
target membutuhkan satu diprioritaskan. Pengulangan
kegiatan. Kegiatankegiatan demikian, bukan dimaksudkan
demikian harus diidentifikasi untuk pemborosan, melainkan
karena tidak ada tujuan atau memberi ketegasan kembali
target yang dapat dicapai tanpa mengenai urutan pelaksanaan
kegiatan. Identifikasi kegiatan kegiatan.
perlu dilakukan secermat Penegasan demikian perlu
mungkin agar dapat dilakukan, agar jelas mana
dipergunakan untuk mencapai kegiatan yang menjadi skala
targetnya. Pada kebijakan ini, prioritas dan yang tidak menjadi
kegiatan yang dapat skala prioritas. Hal ini dilakukan
dipergunakan untuk mencapai agar prioritas sekolah tidak
target perlu diidentifikasi mudah dilupakan oleh personalia
sebanyak mungkin karena sekolah. Pembuatan
semakin banyak, akan semakin langkahlangkah ini perlu
representatif dalam rangka dilakukan, agar personalia
mencapai target. sekolah dan atau tenaga
4. Penyusunan Program kependidikan di sekolah tersebut
Penyusunan program mengetahui apa yang harus
adalah suatu aktifitas yang dilakukan terlebih dahulu, dan
bermaksud memilih kegiatan- apa yang yang baru boleh
kegiatan yang sudah dilakukan kemudian.
diidentifikasi sesuai dengan 6. Penjadwalan
langkah kebijakan. Pemilihan Penjadwalan atau schedule
demikian harus dilakukan karena adalah kegiatan-kegiatan yang
tidak semua kegiatan yang telah ditetapkan urutan
diidentifikasi tersebut nantinya prioritasnya, dan
dapat dilaksanakan. Penyusunan langkahlangkahnya agar jelas
program berarti seleksi atas pelaksanaannya, dan dimana
kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dengan adanya
diidentifikasi dalam kebijakan. jadwal ini semua personalia yang
5. Prosedur bertugas dan memberikan
bantuan di bidang manajemen
peserta didik akan mengetahui Langkah-langkah dalam
tugas dan tanggung jawabnya, perencanaan peserta didik adalah: (1)
serta kapan harus melaksanakan analisis kebutuhan peserta didik, (2)
kegiatan tersebut. perencanaan rekrutmen peserta didik,
Hal-hal yang tercantum (3) perencanaan seleksi peserta didik,
dalam jadwal ini adalah (4) perencanaan orientasi peserta
jenisjenis kegiatannya secara didik, (5) perencanaan penempatan
urut, kapan dilaksanakan, siapa peserta didik, dan (6) pencatatan dan
yang bertanggung jawab untuk pelaporan.
melaksanakan, bahkan tempat 1. Analisis kebutuhan peserta didik
dimana laksanakan kegiatan Analisis Kebutuhan
tersebut. peserta didik yaitu penetapan
7. Pembiayaan siswa yang dibutuhkan oleh
Ada dua hal yang harus lembaga pendidikan yang
dilakukan dalam pembiayaan. meliputi: (1) merencanakan
Pertama mengalokasikan biaya. jumlah peserta didik yang akan
Yang dimaksud dengan alokasi diterima dengan pertimbangan
adalah perincian mengenai biaya daya tampung kelas/jumlah kelas
yang dibutuhkan dalam kegiatan- yang tersedia, serta pertimbangan
kegiatan yang sudah rasio murid dan guru. Secara
dijadwalkan. Pengalokasian ideal rasio murid dan guru adalah
harus dibuat serinci dan 1:30, dan (2) menyusun program
serealistik mungkin. Karena kegiatan kesiswaan yaitu visi dan
semakin rinci dan realistik misi sekolah, minat danbakat
rincian biaya yang dibuat akan siswa, sarana dan prasarana yang
semakin baik, sebab siapa pun ada, anggaran yang tersedia dan
yang membacanya akan tenaga kependidikan yang
memandang bahwa untuk tersedia.
membiayai kegiatan yang sudah Analisis kebutuhan
rinci pada langkahlangkah peserta didik dilakukan melalui
sebelumnya, memang membuat sensus sekolah. Sensus sekolah
anggaran sesuai dengan alokasi (school census) adalah suatu
anggaran tersebut. sarana atau kegiatan prinsip untuk
Kedua, menentukan mengumpulkan informasi yang
sumber biaya. Sumber biaya berguna untuk perencanaan dalam
perlu disebutkan secara jelas, berbagai kegiatan pada program
agar mudah menggalinya. Ada sekolah. Sensus sekolah berarti
sumber-sumber biaya yang pencatatan tiaptiap siswa yang
bersifat primer dan ada sumber berada pada usia sekolah. Berarti,
biaya yang termasuk sekunder. sensus sekolah adalah suatu
aktivitas yang bermaksud
C. Langkah-Langkah Perencanaan mengumpulkan informasi
Peserta Didik mengenai anak usia sekolah
disuatu daerah (area) tertentu dan
berdasarkan data hasil sensus fungsi khusus dari sensus sekolah
tersebut dapat dipergunakan banyak ditemukan oleh para ahli
untuk merencanakan layanan sesuai sudut pandang dan latar
kepada peserta didik. belakang daerah mereka. Fungsi
Dalam analisis kebutuhan khusus sensus sekolah sebagai
peserta didik dilakukan melalui berikut:
sensus sekolah. (School census) a. Penentuan kebutuhan
adalah suatu sarana kegiatan program sekolah
mengumpulkan informasi yang b. Penentuan bidang school
berguna untuk perencanaan di attendance
berbagai kegiatan pada program c. Pemberian fasilitas
sekolah. Sensus sekolah juga bisa transportasi
diaktifkan sebagai pencatatan d. Perencanaan program
tiap-tiap siswa yang berada pada pendidikan dalam
sekolah tersebut. Berarti, sensus pelayanan dan melayani
sekolah adalah suatu aktivitas kebutuhan yang
yang bermaksud mengumpulkan diperlukan.
informasi mengenai anak usia e. Persyaratan kehadiran dan
sekolah di suatu daerah tertentu. disiplin bagi peserta didik
Dari data hasil sensus tersebut f. Menyediakan fasilitas
dipergunakan untuk pendidikan
merencanakan layanan kepada g. Menganalisis kemajuan
peserta didik. sekolah daerah setempat
Penanggung jawab sensus h. Mengadakan pendaftaran
sekolah formal ialah kepala terhadap sekolah
sekolah tersebut, sedangkan i. Mendapatkan informasi
dalam hal materialnya yang dari berbagai pihak.
bertanggung jawab ialah wakil Melalui sensor sekolah ada
kepala sekolah, dan yang tiga data yang dijaring diantara
dijadikan sebagai tenaga sensus nya :
tersebut adalah tenaga 1. Data mengenai identitas
kependidikan di sekolah tersebut. diri calon peserta didik
Pada negara maju, sensus sekolah 2. Data mengenai identitas
dilakukan oleh sebuah agensi. orang tua, dan
Maksud dari agensi ini adalah 3. Keterangan-keterangan
suatu lembaga-lembaga swasta mengenai lingkungan
yang independen bergerak di anak
bidang jasa pengumpulan data
atau. Di samping itu melalui
Selanjutnya fungsi umum sensus sekolah akan diketahui
sensus sekolah adalah dasar dari dan didapatkan mengenai :
pembagian anggaran belanja dan a. Ukuran sekolah (school
sarana untuk mendapatkan size)
bantuan pendidikan. Sedangkan
Ukuran sekolah ialah Perencanaan rekrutmen
perbandingan antara peserta didik pada hakikatnya
jumlah sekolah dengan proses pencarian, menentukan
jumlah peserta didik di peserta didik yang nantinya akan
suatu daerah. menjadi peserta didik di lembaga
b. Ukuran kelas (class size) sekolah yang bersangkutan.
Adalah perbandingan Langkah-langkah dalam kegiatan
antara jumlah kelas ini adalah:
dengan jumlah peserta a. Membentuk panitia
didik di suatu daerah. penerimaan peserta didik baru
c. Ukuran kelas ideal yang meliputi dari semua
Ukuran kelas ideal unsur guru, tenaga
adalah ukuran dari jumlah administrasi dan dewan
peserta didik dalam satu sekolah/komite sekolah.
kelas. Ukuran kelas ideal b. Pembuatan dan pemasangan
dapat dituju standar yang pengumuman penerimaan
ditetapkan oleh peserta didik baru yang
pemerintah. dilakukan secara terbuka.
d. Rata-rata ukuran kelas Informasi yang harus ada
(average size of class) dalam pengumuman tersebut
adalah rata-rata adalah gambaran singkat
peserta didik dalam kelas lembaga, persyaratan
di suatu sekolah. pendaftaran siswa baru (syarat
e. Rasio murid dengan guru umum dan syarat khusus),
(pupil teacher ratio) cara pendaftaran, waktu
Adalah perbandingan pendaftaran, tempat
antara banyaknya peserta pendaftaran, biaya
didik dengan guru full pendaftaran, waktu dan
timer tempat seleksi dan
f. Daya tampung kelas dan pengumuman hasil seleksi.
sekolah Perencanaan rekrutmen
Daya tampung kelas peserta didik dapat dilakukan
berdasarkan ukuran pada melalui sensus peserta didik.
suatu ruang yang Sensus peserta didik merupakan
disarankan yaitu 1,2 m kegiatan pendataan jumlah anak
per orang atau peserta usia sekolah dasar secara akurat
didik. Daya tampung dalam angka menentukan animo
pada sekolah berdasarkan dan kapasitas penerimaan peserta
jumlah bangku yang didik yang akan datang, sesuai
dapat dibedakan antara dengan daerah jangkauan
single sifat dan double sekolah. Dengan data yang akurat
shift. anakanak calon peserta didik di
2. Perencanaan rekrutmen peserta sekolag dasar, maka dapat
didik diproyeksikan dengan tepat
berapa jumlah calon peserta tersebut adalah agar siswa
didikpada tahun tertentu. Teknik mengerti dan mentaati peraturan
yang digunakan dalam sensus yang berlaku di sekolah, peserta
peserta didik antara lain didik dapat aktif dalam kegiatan
dilakukan dengan analisis kohort, yang diselenggarakan sekolah,
atau dengan pencatatan periodik, dan siap menghadapi lingkungan
buku daftar siswa tiap tahun, dan baru secara fisik, mental dan
perkembangan anak usia sekolah emosional.
di daerah tertentu. 5. Perencanaan penempatan peserta
3. Perencanaan seleksi peserta didik. didik.
Seleksi peserta didik Penempatan peserta didik
merupakan kegiatan pemilihan atau pembagian kelas yaitu
calon peserta didik untuk kegiatan pengelompokan peserta
menentukan diterima atau didik yang dilakukan dengan
tidaknya calon peserta didik sistem kelas, pengelompokan
menjadi peserta didik di lembaga peserta didik bisa dilakukan
pendidikan berdasarkan ketentuan berdasarkan kesamaan yang ada
yang berlaku. Adapun cara-cara pada peserta didik yaitu jenis
seleksi yang dapat digunakan kelamin dan umur. Selain itu juga
adalah: pengelompokan berdasarkan
a. Melalui tes atau ujian, yaitu perbedaan yang ada pada individu
tes psikotest, tes jasmani, tes peserta didik seperti minat, bakat
kesehatan, tes akademik, atau dan kemampuan.
tes keterampilan. 6. Pencatatan dan pelaporan
b. Melalui penelusuran bakat Pencatatan dan pelaporan
kemampuan, biasanya peserta didik dimulai sejak
berdasarkan pada prestasi peserta didik diterima di sekolah
yang diraih oleh calon peserta sampai dengan tamat atau
didik dalam bidang olahraga meninggalkan sekolah. Tujuan
atau kesenian. pencatatan tentang kondisi
c. Berdasarkan nilai ijazah atau peserta didik dilakukan agar
nilai ujian akhir nasional lembaga mampu melakukan
(UAN) bimbingan yang optimal pada
4. Perencanaan orientasi peserta peserta didik. Sedangkan
didik pelaporan dilakukan sebagai
Orientasi peserta didik bentuk tanggung jawab lembaga
baru merupakan kegiatan dalam perkembangan peserta
mengenalkan situasi dan kondisi didik di sebuah lembaga.
lembaga pendidikan tempat Pencatatan yang diperlukan untuk
peserta didik menempuh mendukung data mengenai siswa
pendidikan. Lingkungan yang adalah:
dimaksud adalah lingkungan fisik a. Buku induk siswa, berisi
sekolah dan lingkungan sosial catatan tentang peserta didik
sekolah. Tujuan dengan orientasi yang masuk di sekolah
tersebut, pencatatan diserta menentukan dan menarik
dengan nomor induk siswa/no pelamar yang mampu untuk
pokok. menjadi peserta didik di lembaga
b. Buku klapper, pencatatannya pendidikan (sekolah) yang
diambil dari buku induk dan bersangkutan.
penulisannya diurutkan 2. Ruang lingkup perencanaan
berdasar abjad. peserta didik menurut Imron
c. Daftar presensi, digunakan (2016:22) meliputi: (a) perkiraan,
untuk memeriksa kehadiran (b) perumusan tujuan, (c)
peserta didik pada kegiatan kebijakan, (d) penyusunan
sekolah. program, (e) prosedur, (f)
d. Daftar catatan pribadi peserta penjadwalan, dan (g)
didik berisi data setiap peserta pembiayaan.
didik beserta riwayat 3. Langkah-langkah dalam
keluarga, pendidikan dan data perencanaan peserta didik
psikologis. Biasanya buku ini adalah: (a) analisis kebutuhan
mendukung program peserta didik, (b) perencanaan
bimbingan dan penyuluhan di rekrutmen peserta didik, (c)
sekolah. perencanaan seleksi peserta
didik, (d) perencanaan orientasi
peserta didik, (e) perencanaan
KESIMPULAN penempatan peserta didik, dan ()
Berdasarkan pembahasan yang telah pencatatan dan pelaporan.
diuraikan di atas, maka penulis
menyimpulkan bahwa: KEPUSTAKAAN
1. Perencanaan ialah suatu kegiatan Djamarah, S. B. (2005). Guru dan Anak
dimana kita membuat suatu Didik dalam Interaksi Edukatif.
penentuan atau sketsa secara Jakarta: Rineka Cipta.
matang dan sistematis untuk
mencapai tujuan tertentu atau Hermino, A. (2016). Manajemen Kemarahan
proses penentuan hal-hal yang Siswa. Kajian Teoretis dan Praktis
akan dicapai dimasa depan dalam Manajemen Pendidikan.
sedangkan bahwa peserta didik Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
adalah seseorang yang terdaftar
dalam suatu jalur, jenjang, dan Imron, A. (2016). Manajemen Peserta Didik
jenis lembaga pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi
tertentu, yang selalu ingin Aksara.
mengembangkan potensi dirinya
baik pada aspek akademik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
maupun non akademik melalui (2013). Manajemen Peserta Didik
proses pembelajaran yang Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar.
diselenggarakan. Dan Jakarta: Direktorat Pembinaan
Penerimaan peserta didik baru Sekolah Dasar Direktorat Jendral
merupakan proses pencarian, Pendidikan Dasar
Mardianto. (2013). Teknik Pengelompokkan
Siswa. Medan: IAIN Press.

Mustari, M. (2014). Manajemen Pendidikan.


Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Prawiradilaga, D. S. (2007). Prinsip Desain


Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Rifa'i, Muhammad. (2018). Manajemen
Peserta Didik. Medan: CV.Widya Puspita.

Anda mungkin juga menyukai