Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

MANAJEMEN KESISWAAN
Untuk memenuhi tugas Profesi Kependidikan
Dosen pengampu: Budi Utami, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:
Annisa Maula Hasanah
K4519007
Kelas B

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan rahmat-Nya yang senantiasa menyertai penulis dalam menyelasaikan
makalah yang berjudul “Manajemen Kesiswaan” dengan sebaik-baiknya.
Melalui makalah inilah, penulis dapat memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu serta mendapatkan banyak pengetahuan baru yang dapat bermanfaat
di masa mendatang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa
adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, penulis tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis juga menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat beberapa
kesalahan dalam makalah ini. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih memiliki
banyak kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak sebagai loncatan yang dapat memperbaiki makalah ini di masa
mendatang. Besar harapan penulis, di kemudian hari, makalah ini akan menghasilkan
banyak manfaat bagi para pembaca yang dapat diambil dari makalah ini.

Penulis
Daftar Isi
Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Peserta didik (siswa) merupakan salah satu faktor penting berlangsungnya
suatu pendidikan disekolah. Tanpa faktor ini tidak mungkin diselenggarakan
sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Program sekolah yang diwujudkan
dalam berbagai bentuk situasi pendidikan, termasuk juga disebut proses belajar
mengajar hanya akan berlangsung secara berdaya dan berhasil guna bilamana
dalam pengelolaan faktor itu dilakukan secara baik. Dengan kata lain untuk
menggerakkan sekolah yang berdaya dan berhasil guna sebagai lembaga
pendidikan formal, diperlukan pengelolaan terhadap faktor siswa yang dalam
uraian selanjutnya disebut administrasi kesiswaan. Dalam administrasi kesiswaan
inilah seluruh rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan siswa mulai dari
masuk ke sekolah hingga lulus.
Untuk itu, diperlukan adanya manajemen kesiswaan. Manajemen peserta
didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan teratur. Beberapa ahli berpendapat
bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah untuk menciptakan kondisi
lingkungan sekolah yang baik serta agar siswa dapat belajar dengan tertib
sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Ada tiga tugas utama
dalam bidang manajemen peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut yaitu
penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar serta bimbingan dan
pembinaan disiplin.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian mengenai manajemen kesiswaan?
2. Apa tujuan manajemen kesiswaan?
3. Apa fungsi manajemen kesiswaan?
4. Apa prinsip-prinsip manajemen kesiswaan?
5. Bagaimana ruang lingkup manajemen kesiswaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mengenai manajemen kesiswaan.
2. Untuk mengetahui tujuan manajemen kesiswaan.
3. Untuk mengetahui fungsi manajemen kesiswaan.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen kesiswaan.
5. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen kesiswaan.
Bab II

Pembahasan

A. Pengertian Manajemen Kesiswaan


Manajemen kesiswaan adalah suatu penataan atau pengaturan segala aspek
aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik
(siswa) sampai keluarnya peserta didik (siswa) tersebut dari suatu sekolah atau suatu
lembaga pendidikan. Manajemen peserta didik (kesiswaan) keberadaannya sangat
dibutuhkan di lembaga pendidikan karena siswa merupakan subjek sekaligus objek
dalam proses transformasi ilmu dan ketrampilan. Keberhasilan dalam
penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan potensi
fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data peserta didik kan tetapi
meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan anak
melalui proses pendidikan di sekolah (Ariska, 2015)
Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang
berkaitan dengan siswa, pembinaan sekolah mulai dari penerimaaan siswa, pembinaan
siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya mulai
penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar
yang efektif.

B. Tujuan Manajemen Kesiswaan


Tujuan manajemen kesiswaan menurut (Imran, 2011) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotorik siswa.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan) bakat dan
minat siswa.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa.
4. Dengan terpenuhinya harapan tersebut diharapkan siswa dapat mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan
baik dan tercapai cita-cita mereka.
Tujuan manajemen kesiswaan adalah mengatur berbagi kegiatan dalam bidang
kesiswaan serta serta sebagai wahana bagi siswauntuk mengembangkan diri seoptimal
mungkin (Anggraini, 2010).

C. Fungsi Manajemen Kesiswaan


Fungsi manajemen kesiswaan secara khusus (Mulyono, 2008) adalah sebagai berikut:
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas siswa, ialah agar
mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak
terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum (kecerdasan),
kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial siswa ialah siswa
dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua,
keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial
masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat siswa sebagai makhluk
sosial.
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan siswa, ialah
agar siswa tersalurkan hobinya kesenangan dan minatnya karena hal itu dapat
menunjang terhadap perkembangan diri siswa secara keseluruhan.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan
siswa, hal itu sangat penting karena kemungkinan siswa akan memikirkan pula
kesejahteraan teman sebaya.

D. Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan


Prinsip-prinsip manajemen kesiswaan
1. Manajemen kesiswaan sebagai bagian dari kesuluruhan manajemen
sekolah, sehingga harus mempunyai kesamaan visi, misi, dan tujuan
manajemen sekolah secara keseluruhan. Penempatan manajemen
kesiswaan ditempatkan pada kerangka manajemen sekolah, tidak boleh
ditempatkan diluar sistem sekolah.
2. Segala bentuk kegiatan manajemen kesiswaan harus mengemban visi
pendidikan dan dalam rangka mendidik siswa.
3. Kegiatan manajamen kesiswaan harus diupayakan untuk membentuk siswa
yang mempunyai latar belakang dan mempunyai bakat yang berbeda.
Akan tetapi akan mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.
4. Kegiatan manajemen kesiswaan harus dipandang sebagai upaya
pengaturan terhadap pembimbingan siswa, di sini diperlukan kerja sama
yang baik dan harmonis antara pembimbing dan yang dibimbing (siswa).
5. Kegiatan manajemen kesiswaan harus mendorong dan memacu
kemandirian siswa, dimana kemandirian ini akan memotivasi anak untuk
tidak selalu tergantung pada orang lain, dan dapat melakukan segala
kegiatan secara mandiri. Hal ini sangat bermanfaat bagi siswa baik di
lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.
6. Segala upaya yang diupayakan oleh kegiatan manajemen kesiswaan harus
bersifat fungsional bagi kehidupan siswa disekolah maupun bagi masa
depannya.

E. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan


Menurut (Arikunto, 2008) ruang lingkup manajemen kesiswaan meliputi:
1. Penerimaan murid baru
a) Penatapan persyaratan siswa yang akan diterima
Setiap sekolah berbeda dalam menetapkan persyaratan calon
siswa baru yang akan di terima. Pada umumnya persyaratan itu
menyangkut: aspek waktu, persyaratan dan proses penerimaan siswa
baru. Penerimaan siswa baru harus di lakukan sedemikian rupa,
sehingga kegiatan mengajar-belajar sudah dapat di mulai pada hari
pertama setiap tahun ajaran baru.
Setiap sekolah berbeda dalam menetapkan persyaratan calon
siswa baru yang akan di terima. Pada umumnya persyaratan itu
menyangkut: aspek: umur, kesehatan, kemampuan hasil belajar dan
persyaratan administrasi lainnya. Persyaratan untuk masuk SMA
adalah sebagai berikut
1) Besarnya uang pendaftaran
2) Berapa rata-rata nilai raport yang bisa diterima sebagai
pendaftar
3) STTB/ijazah dan foto copy ijazah terakhir yang sudah di
sahkan oleh yang berwenang
4) Pas foto (selain jumlah ditentukan juga ukurannya)
Cara Penerimaan siswa baru yaitu : Pertama, berdasarkan hasil
Tes masuk yaitu siapa yang diterima dari calon peserta didik yang
mendaftar, ditentukan berdasarkan hasil tes yang diadakan. Sekolah
menentukan nilai batas lulus, calon yang memperoleh nilai tes masuk
sama atau lebih tinggi dari nilai batas lulus dinyatakan diterima. Kedua
Berdasarkan Hasil UAN (Ujian Akhir Nasional). Dengan cara ini filter
atau penyaring diterimanya calon peserta didik yang mendaftar
didasarkan pada posisi jumlah NEM yang dimiliki dikaitkan dengan
posisi jumlah NEM dari semua pendaftar.Semua calon di rangking
menurut jumlah NEM. Penentuan siapa yang diterima hingga NEM
tertentu, sampai jumlah peserta didik yang diperlukan sekolah
terpenuhi.
b) Masa Orientasi Siswa Baru
Orientasi siswa baru adalah kegiatan penerimaan siswa baru
dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan sekolah.
Tujuan orientasi siswa baru yaitu agar peserta didik dapat mengerti dan
mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah, Agar peserta didik
dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan sekolah, dan agar peserta didik siap menghadapi
lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental dan emosional
sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di
sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kehidupan sekolah.
2. Pendataan kemajuan belajar siswa
Keberhasilan kemajuan dan prestasi belajar para siswa memerlukan
data yang otentik, dapat dipercaya dan memiliki keabsahan. Data ini
diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol keberhasilan atau prestasi oleh
kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolah. Kemajuan belajar
siswa secara periodik harus dilaporkan kepada orang tua sebagai masukan
untuk berprestasi dalam proses pendidikan dan membimbing anaknya dalam
belajar baik di rumah maupun di sekolah.
Dalam pendataan kemajuan belajar siswa untuk kemajuan dan
keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal diperlukan buku
catatan prestasi belajar murid, yang meliputi buku daftar nilai, buku legger dan
raport.
3. Bimbingan dan pembinaan disiplin siswa
a. Bimbingan
Bimbingan adalah proses untuk membantu individu di dalam
membuat keputusan hidup yang positif, hal ini diperlukan di rumah,
sekolah, dan di lingkungan sosial serta di setiap individu berada.
Secara khusus layanan bimbingan bertujuan untuk membantu siswa
agar dapat tercapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek
pribadi, sosial, belajar dan karir bimbingan pribadi; sosial dalam
mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri dan bertanggung jawab.
b. Pembinaan disiplin
Pembinaan disiplin sekolah ialah usaha sekolah untuk memelihara
perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa
untuk dapat berperilaku sesuai dengan norma, peraturan, dan tata tertib
yang berlaku di sekolah. Disiplin siswa dimaksudkan untuk
mengarahkan siswa agar tumbuh dan berkembang sesuai kapasitas dan
kemampuan bakat dan minat serta menjadi pribadi yang utuh sebagai
makhluk individu dan sosial, cerdas, terampil dan bermoral.
4. Monitoring
Monitoring adalah suatu proses pemantauan untuk mendapatkan informasi
tentang pelaksanaan suatu kegiatan yakni manajemen kesiswaan. Kegiatan
monitoring adalah suatu kegiatan memonitor atau mengawasi seluruh aktivitas
yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah; dalam hal ini difokuskan pada
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan monitoring ini dapat
dilakukan secara langsung pada kegiatan yang di lakukan oleh siswa dan
kegiatan monitoring secara tidak langsung dengan mendengarkan laporan dari
orang yang terlibat dalam kegiatan.
Bab III
Penutup

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai