DISUSUN OLEH:
IKA INDRAWATI
203010218001
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa,kerenan dengan rahmat dan
karunia-nya kami dapat menyelesaikan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
model stretegi pembelajaran dengan judul ‘TEORI BELAJAR BEHAVIORIVISME DAN
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN’. Selain itu tujuan dari penyusunan
Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan tentang karakteristik
pembelajaran untuk semua orang secara luas
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurang dalam penulisan
maupun penyusunan. Oleh kerena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang.
Palangkaraya,…………..2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 3
C. Maksud Dan Tujuan ....................................................................................................................... 3
BAB II .......................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 4
A. Pengertian Behaviorisme dan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran ..................................... 4
B. Prinsip-Prinsip Belajar Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran .............................................. 7
C. Klasifikasi Teori Belajar dalam pembelajaran .......................................................................... 11
D. Paradigma Pembelajaran Dalam Teori Belajar......................................................................... 15
BAB III....................................................................................................................................................... 17
PENUTUP.................................................................................................................................................. 17
A. KESIMPULAN ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
B. SARAN .............................................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun
sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari
bahan yang telah dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di
rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak
terjadinya proses belajar.
Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, di mana
pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang berorientasi pada
kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan
mencakup berbagai komponen lainnya, seperti media, kurikulum, dan fasilitas
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori behaviorivisme dan teori konstruktivisme.
2. Apasaja prinsip-prinsip belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran menurut
pandangan teori behaviorivisme dan teori konstruktivisme.
3. Apa Klasifikasi teori belajar dalam pembelajaran
4. Bagaimana Paradigma pembelajaran dalam teori belajar
C. Maksud Dan Tujuan
1. Mengetahui dan memahami teori behaviorisme dan teori konstruktivisme.
2. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip belajar dalam mencapai tujuan
pembelajaran menurut pandangan teori behaviorisme dan teori konstruktivisme.
3. Mengetahui klasifikasi teori belajar
4. Mengetahui paradigma pembelajaran dalam teori belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Berkenaan dengan prinsip motivasi, dalam memebantu peserta didik belajar, pendidik
hedaknnya mengembangkan kegiatan pembelajaran yang menarik dan mempelihara
perhatian peserta didik serta sesuai kebutuhan dan minat peserta didik.
e. Prinsip Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan. Oleh karena
itu, jenis, cakupan dan validitas evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan
selanjutnya. Pelaksanaan kegiatan evaluasi memungkinkan siswa untuk mengetahui
kemajuan dalam pencapaian tujuan.
Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan evaluasi yang perlu diperhatikan dalam
merancang pembelajaran:
1. Evaluasi member arti pada proses belajar dan member arah baru pada siswa.
2. Kegiatan evaluasi yang dilakukan guru dapat mempengaruhi keterlibatan siswa dalam
evaluasi dan belajar.
3. Evaluasi terhadap kemajuan pencapaian tujuan akan lebih mantap jika guru dan siswa
saling bertukar dan menerima pikiran, perasaan, dan pengamatan.
Kekurangan atau ketidaklengkapan evaluasi dapat mengurangi kemampuan guru dalam
melayani siswa. Kelompok teman sebaya berguna dalam evaluasi. Berkaitan dengan
prinsip evaluasi, guru hendaknya melaksanakan kegiatan evaluasi secara menyeluruh,
tidak hanya pencapaian hasil belajar tetapi juga proses belajar.
C. Klasifikasi Teori Belajar dalam pembelajaran
Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari
pengalaman dan latihan. Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Menurut
jhon Locke manusia itu meruakan organisme yang pasif ia menganggap manusia itu seperti
kertas putih, hendak ditulisi apa kertas itu sangat tergantung pada orang yang menulisnya.
Sedangkan menurut Liebnitz menggap bahwa manusia adalah oraganisme yang aktif.
Manusia merupakan sumber dari pada semua kegiatan. Pada hakikatnya manusia bebas
untuk berbuat, membuat suatu pilihan dalam setiap situasi. Titik pusat kebebasan ini adalah
kesadarannya sendiri. Menurut aliran ini tingkah laku manusia hanyalah eksresi yang dapat
diamati sebagai akibat dari eksistensi internal yang pada hakikatnya bersifat pribadi.
Pandangan hakikat manusia menurut pandangan Leibnitz ini kemudian melahirkan aliran
belajar kognitif holistik Berdasarkan dari konsep manusia yang berbeda, dalam
menjelaskan terjadinya perilaku, kedua aliran teori belajar, yaitu aliran behavioristik-
elemen teristik dan aliran kognitif holistik, memiliki perbedaan pula perbedaan keduanya
seperti daat dilihat sebagai berikut:
1. Teori Belajar Behavioristik
mementingkan pengaruh lingkungan, mementingkan bagian-bagian, mengutamakan
peranan reaksi, hasil belajar terbentuk secara mekanis, dipengaruhi oleh engalaman
masa lalu, mementingkan pembentukan kebiasaan, memecahkan masalah dilakukan
dengan cara trial and error.
2. Teori Belajar Kognitif
Mementingkan apa yang ada dalam diri, mementingkan keseluruhan, mengutamakan
fungsi kognitif, terjadi keseimbangan dalam diri, tergantung pada kondisi saat ini,
memntingkan terjadinya struktur kognitif memecahkan masalah didasarkan kepada
insight.
Menurut aliran Behavioristik, belajar ada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara
kesan yang ditangkap panca indra dengan kecenderungan untuk benrindak atau hubungan
antara stimulus dan respon. Belajar adalah upaya untuk membentuk hubungan stimulus dan
respon sebanyak-banyaknya.
Teori operant conditioning dari skinner ini sangat besar pengaruhnya terutama dalam
bidang teknologi pengajaran, khususnya di AS. Munculnya berbagai pendekatan baru
pengajaran seperti pengajaran berprogram, pengajaran dengan bantuan computer,
mengajar dengan menggunakan mesin, semuanya berangkat dari konsep skinner.
Beberapa Teori-teori Belajar Kognitif
a. Teori gestalt
Seperti yang telah dikemukakan, teori gestalt termasuk dalam kelompok aliran
aliran kongnitif holistik teori gestalt dikembangkan oleh koffka, kohler, dan
wairtehmer. Teori ini berbeda dengan teori-teori yang telah dijelaskan dahulu.
Menurut teori gestalt belajar adalah proses pengembangan insight. Insight adalah
pemahaman terhadap hubungan antara bagian di dalam situasi
permasalahan.Insight yang merupakan inti dari belajar menurut teori gestalt
memiliki ciri-cirri sebagai berikut :
a) Kemampuan insight seseorang tergantung kepada kemampuan dasar orang
tersebut , sedangkan kemampuan dasar itu tergantung kepada usia dan posisi
yang bersangkutan dalam kelompok (spesies)nya
b) Insight di pengaruhi atau tergantung kepada pengalaman masa lalunya yang
relevan
c) Insight tergantung kepada pengaturan dan penyediaan lingkungannya
d) Pengertian merupakan inti dari insight. Melalui pengertian individu akan dapat
memecahkan persoalan.
e) Apabila insight telah di peroleh, maka dapat di gunakan untuk menghadapi
persoalan dalam situasi lain
b. Teori Medan
Teori medan dikembangkan oleh kurt Lewin. Sama seperi teori gestalt, teori
medan menganggap bahwa, belajar adalah peroses pemecahan masalah,beberapa
hal yang berkaitan proses pemecahan masalah menurut lewin dalam belejar
adalah:
a) Belajar adalah perubahan struktur kognitif. Setiap orang akan dapat
memecahkan masalah jika ia bias mengubah struktur kongnitif
b) Pentingnya motivasib motifasi adalah factor yang dapat mendorong setiap
individu untuk berprilaku. Motivasi muncul karena adanya daya tarik tertentu
c. Teori kontruktifitis Teori kontruktifitis dikembangkan oleh piaget pada
pertengahan abad 20 Piaget berpendapat bahwa pada darasarnya setiap sejak kecil
sudah memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
Pegetahuan yang dikonstruksi oleh anak sebagai subjek, maka akan menjadi
pengetahuan yang bermakna; sedangkan pengetahuan yang hanya di peroleh
melalu proses pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori belajar behaviorisme
Teori ini mendukung orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku
tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata.munculnya perilaku akan
semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hubungan.
Teori belajar konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofis) pembelajaran konstektual yaitu
bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-
fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata
Prinsip teori behaviorisme Mengutamakan unsur - unsur / bagian-bagian kecil, Menekankan
peranan lingkungan, Mementingkan pembentukan reaksi /respon, Menekankan pentingnya
latihan dan Bersifat mekanistik.
prinsip-prinsip konstruktivisme yang diterapkan dalam belajar mengajar adalah:
Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru
kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar, Murid aktif megkontruksi
secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
A. Saran
Dari berbagai teori yang kami bahas, keduanya memiliki keunngulan masing-masing. Hal ini
lah yang membuat para pendidik harus menerapkan salah satu di antaranya atau bahkan keduanya
dengan didasarkan pada kemampuan dari peserta didik dalam memahami suatu materi.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Dimyanti Dan Drs. Mujiono. 1999. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiningsih, Asri. 2005. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.