Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

strategi pembelajaran dan aktivitas pembelajaran


yang efektif dimasa pandemi covid 19

Disusun oleh:
Muhibbul Husni 190604003

Dosen Pengampu:
Witri Ramadhani, S.pd.,M.pd.T

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2020/2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Strategi Pembelajaran
Online Dimasa Pandemi Covid 19 ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam bidang pembelajaran.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bangkinang, 30 November 2020

Muhibbul Husni
190604003

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar.....................................................................................................................i
Daftar isi...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan maslah................................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan...............................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian strategi pembelajaran....................................................................3
2.2 Strategi pembelajaran yang efektif dimasa pendemi covid 19......................4
2.3 Pengembangan pembelajaran online...............................................................7
2.4 Strategi Aktifitas Pembelajaran Online...........................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak merebaknya pandemi yang disebabkan oleh virus Corona di Indonesia, banyak
cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebarannya. Salah satunya adalah
melalui surat edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat
Pendidikan Tinggi No 1 tahun 202h.
Sebagai usaha pencegahan penyebaran Covid-19, WHO merekomendasikan untuk
menghentikan sementara kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
Untuk itu pembelajaran konvensional yang mengumpulkan banyak mahasiswa dalam satu
ruangan perlu ditinjau0 tentang pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di
perguruan tinggi. Melalui surat edaran teresebut pihak Kemendikbud memberikan instruksi
kepada perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan
mahasiswa untuk belajar dari rumah masing-masing.
Salah satu bentuk pembelajaran alternatif yang dapat dilaksasnakan selama masa
darurat Covid-19 adalah pembelajaran secara online. Menurut Moore, Dickson-Deane,
&Galyen (2011) Pembelajaran online merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan
internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan
berbagai jenis interaksi pembelajaran. Penelitian yang dikakukan oleh Zhang et al., (2004)
menunjukkan bahwa penggunaan internet dan teknologi multimedia mampu merombak cara
penyampaian pengetahuan dan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dilaksanakan
dalam kelas tradisional.
Pembelajaran online pada pelaksanaannya membutuhkan dukungan perangkat-
perangkat mobile seperti telepon pintar, tablet dan laptop yang dapat digunakan untuk
mengakses informasi dimana saja dan kapan saja (Gikas & Grant, 2013). Penggunaan
teknologi mobile memiliki kontribusi besar di dunia pendidikan, termasuk di dalamnya
adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan, 2011). Berbagai media
juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran secara online. Misalnya
kelas-kelas virtual menggunakan layanan Google Classroom, Edmodo, dan Schoology
(Enriquez, 2014; Sicat, 2015; Iftakhar, 2016), dan applikasi pesan instan seperti WhatsApp
(So, 2016). Pembelajaran secara online bahkan dapat dilakukan melalui media social seperti
Facebook dan Instagram (Kumar & Nanda,2018).

1
1.2 Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran.
b. Apa saja strategi pembelajaran.
c. Apa strategi Pembelajaran yang efektif dimasa pandemi covid 19

1.3 Tujuan penulisan


Adapun tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut:
 Menyelesaikan tugas mata kuliah Strategi dan Media Pembelajaran yang
diberikan oleh dosen.
 Mengetahui pengertian dari Strategi dalam pembelajaran.
 Mengetahui macam- macam strategi pembelajaran
 Mengetahui strategi Pembelajaran apa yang cocok dilaksanakan saat
pandemi covid-19

1.4 Manfaat
 Menambah wawasan tentang pentingnya strategi pembelajran terhadap peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar.
 Membantu mahasiswa dalam menambah nilai dan melengkapi absensi
pengganti.
 Sebagai latihan sebelum membuat laporan skripsi.
 Memahami cara-cara penulisan makalah dengan benar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian strategi pembelajaran.


Dalam dunia pendidikan, strategi bisa diartikan sebagai suatu cara atau metode
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Jadi definisi strategi pembelajaran
bisa diartikan sebagai sebuah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran di dalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan
teknik pembelajaran secara spesifik. Strategi pembelajaran memiliki beberapa
kegunaan dan manfaat di antaranya adalah siswa terlayani kebutuhannya mengenai
belajar cara berfikir dengan lebih baik.Selain itu, adanya strategi pembelajaran juga
turut membantu guru agar memiliki gambaran bagaimana cara membantu siswa dalam
kegiatan belajarnya. Hal ini dikarenakan siswa memiliki perbedaan dalam hal
kemampuan, motivasi untuk belajar, keadaan latar belakang sosio budaya dan tingkat
ekonominya.
Jadi, kegunaan strategi adalah memberikan rumusan acuan kegiatan belajar
mengajar untuk memperoleh pengalaman belajar yang inovatif mengenai pengetahuan
dan kemampuan berfikir rasional dalam menyiapkan siswa memasuki kehidupan
dalam masa dewasa.
Contoh metode, teknik dan alat yang menjadi bagian di dalam pelaksanaan
sesuatu strategi pembelajaran diantaranya adalah ceramah, diskusi, demonstrasi,
debat, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, simposium,
bermain peran, LCD, video-tape, karya wisata, penggunaan narasumber, dan lain
sebagainya.
Pengertian strategi pembelajaran secara umum adalah suatu rencana dan cara
mengajar yang akan dilakukan guru dengan menetapkan langkah-langkah utama
mengajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai dan telah digariskan.
Strategi pembelajaran juga bisa diartikan sebagai serangkaian rencana
kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran.
Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli

3
Berikut merupakan pembahasan mengenai pengertian strategi pembelajaran
menurut para ahli selengkapnya.
Menurut Kemp (1995)
Pengertian strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Menurut Kozma (2007)
Definisi strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai yang dipilih, yaitu yang
dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya
tujuan pembelajaran tertentu.
Menurut Sanjaya, Wina (2007)
Strategi pembelajaran merupakan pola umum perbuatan guru-peserta didik di
dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sehingga strategi menunjuk kepada
karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam peristiwa belajar-
mengajar.
Menurut Egger Kauchak dan Harder
Strategi pembelajaran menurut Kauchak dan Harder adalah jenis-jenis metode
mengajar yang khusus direncanakan untuk mencapai tujuan khusus.
Menurut Gerlach dan Ely (1990)
Strategi merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode
pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Sedangkan strategi
pembelajaran meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
2.2 Strategi pembelajaran yang efektif dimasa pendemi covid 19.
Setelah munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, sistem pendidikan pun
mulai mencari suatu inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya
Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang
menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh
penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing-masing.
Setiap institusi pun dituntut untuk memberikan inovasi terbaru untuk
membentuk proses pembelajaran yang sangat efektif ini. Sayangnya, tak semua
institusi pendidikan rupanya paham betul mengenai inovasi terbaru yang harus
dipakai untuk melakukan pembelajaran selama pandemi. Kebanyakan dari mereka
masih belum bisa menyesuaikannya karena terkendala sarana dan prasarana.

4
Jangan khawatir dulu, bagi anda yang masih bingung menemukan model
pembelajaran terbaru yang pas untuk peserta didik anda. Beberapa ahli sudah
menggodok tentang metode pembelajaran yang cocok selama pandemi ini. Apa saja
sih metode pembelajaran tersebut?
1. Project Based Learning
Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat
Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama
untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong
royong, dan empati dengan sesama.
Menurut Mendikbud, metode project based learning ini sangat efektif diterapkan
untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek,
eksperimen, dan inovasi. Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar yang
berada pada zona kuning atau hijau. Dengan menjalankan metode pembelajaran yang satu
ini, tentunya juga harus memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
2. Daring Method
Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, metode daring bisa
dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk mengatasinya. Dilansir dari Kumparan,
Kemendikbud mengungkapkan bahwa metode daring bisa mengantasi permasalahan yang
terjadi selama pandemi ini berlangsung.
Metode ini rupanya bisa membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang
ada di rumah dengan baik. Seperti halnya membuat konten dengan memanfaatkan barang-
barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem
online.
Nah, metode daring ini sangatlah cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada
kawasan zona merah. Dengan menggunakan metode full daring seperti ini, sistem
pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada
di rumah masing-masing dalam keadaan aman.
3. Luring Method
Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan.
Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan
memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas buat
pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protocol ketat new
normal.

5
Dalam metode yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar
menghindari kerumunan. Dikutip dari Kumparan, model pembelajaran Luring ini
disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa
darurat pendemi ini.
Metode ini dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak
berbelit saat disampaikan kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang satu ini juga dinilai
cukup baik bagi mereka yang kurang memiliki sarana dan prasarana mendukung untuk
sistem daring.
4. Home Visit Method
Seperti halnya metode yang lain, home visit merupakan salah satu opsi pada
metode pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip seperti kegiatan belajar
mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi, pengajar mengadakan home visit
di rumah pelajar dalam waktu tertentu.
Dilansir dari Kumparan, metode ini disarankan oleh Kepala Bidang Kemitraan
Fullday Daarul Qur’an, Dr. Mahfud Fauzi, M.Pd yang mana sangat pas untuk pelajar
yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknologi yang
mewadahi. Dengan demikian, materi yang akan diberikan kepada siswa bisa tersampaikan
dengan baik. Karena materi pelajaran dan keberadaan tugas yang diberikan bisa
terlaksana dengan baik.
5. Integrated Curriculum
Metode pembelajaran ini disampaikan oleh anggota Komisi X DPR RI Prof.
Zainuddin Maliki. Dikutip dari JPNN.com, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah
Surabaya ini menyampaikan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bila merujuk pada
project base. Yang mana, setiap kelas akan diberikan projek yang relevan dengan mata
pelajaran terkait.
Metode pembelajaran yang satu ini tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran
saja, namun juga mengaitkan metode pembelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode
ini, selain pelajar yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, dosen lain juga
diberi kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan dosen pada mata kuliah
lainnya.
Integrated curriculum bisa diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di
semua wilayah, karena metode ini akan diterapkan dengan sistem daring. Jadi
pelaksanaan integrated curriculum ini dinilai sangat aman bagi pelajar.
6. Blended Learning

6
Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan
sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka
melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran
dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain.
Dikutip dari sibatik.kemendikbud.go.id, Yane Henadrita mengungkapkan bahwa
metode blended learning adalah salah satu metode yang dinilai efektif untuk
meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar.
Sebenarnya, metode ini sudah mulai dirancang dan diterapkan awal abad ke-21.
Namun, seiring dengan merebaknya wabah Covid-19, metode yang satu ini dikaji lebih
dalam lagi karena dinilai bisa menjadi salah satu metode pembelajaran yang cocok untuk
para pelajar di Indonesia.
2.3 Pengembangan pembelajaran online
Sebagai sebuah metode pembelajaran, tentunya proses pengembangannya
memerlukan kerangka kerja yang sistematik. Salah satu model pengembangan
pembelajaran berbasis web yang dapat digunakan adalah model pengembangan web-
based learning environment yang dikembangkan oleh Hall, Watkins, dan Eller.
Model pengembangan ini dikembangkan sebagai acuan bagi pengembang
pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk diterapkan dalam pendekatan belajar yang hybrid
(yang mencampurkan pembelajaran tradisional tatap muka dengan penggunaan
komputer dan jaringan).
Terdapat tiga tema utama dalam langkah-langkah pengembangannya, yaitu
penentuan arah (directionality), perancangan (design), dan penghitungan
(accountability).
1. Penentuan Arah
Prinsip terpenting dalam sebuah perancangan pembelajaran berbasis computer
dan jaringan adalah rancangan rencana tujuan dari proses yang dikembangkan,
karenanya tahap penentuan ini menjadi tahapan yang sangat penting dalam merancang
pembelajaran yang menggunakan multimedia berbasis jaringan sebagai alat.
Perancang pembelajaran harus memperhatikan lingkungan belajar yang
diinginkan siswa agar dapat dikembangkan secara efektif. Menurut Hall, Watkins, &
Eller, salah satu faktor terpenting dalam menentukannya adalah pengalaman belajar
siswa. Perancang harus mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dengan menganalisa
pengalaman belajar yang telah dimiliki oleh siswa, sehingga dapat diketahui
karakteristik dan latar belakang yang dimiliki siswa.

7
2. Perancangan
Setelah rancangan pedagogis utama untuk bahan ajar telah dirumuskan,
selanjutnya dilakukanlah perancangan yang lebih rinci terkait pengembangan bahan
ajar dalam lingkungan berbasis komputer dan jaringan.
Langkah ini pada dasarnya memiliki dua komponen utama, yaitu komponen
kesederhanaan (simplicity) dan kerumitan (complexity). Bagaimana menciptakan
pengalaman belajar yang kaya dan bermakna, yang membutuhkan kedinamisan dan
keinteraktifan dengan komponen media yang sering mengganggu kegunaan dari
modul.
Tujuan utama dalam langkah ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran
yang memberikan pengalaman yang baru, kaya, dan cukup kreatif untuk menjaga
pelajar terikat dan tertarik, sementara pada saat yang sama juga diciptakan lingkungan
belajar yang mudah digunakan (user-friendly), tidak menyebabkan siswa menjadi
kewalahan dan frustasi sehingga mengganggu belajar.
Komponen kesederhanaan terbagi atas komponen kegunaan (usability) dan
kekonsistenan (consictency). Komponen kegunaan mengacu kepada semua faktor
dalam desain perangkat lunak yang membantu peserta menjadi lebih sederhana dan
tidak stress dalam menggunakan bahan ajar. Sedangkan komponen kekonsistenan
mengacu kepada desain organisasi bahan ajar yang menunjang aspek kesederhanaan.
3. Penghitungan (Accountability)
Tahap penghitungan terkait dengan evaluasi dan penilaian yang dilakukan.
Model desain instruksional ini menjelaskan tahapan evaluasi yang harus dilakukan,
yang disebut dengan tahap penghitungan (accountability). Dijelaskan oleh Hall,
Waktins, & Eller (2003), bahwa terdapat 4 syarat utama dalam langkah penghitungan
ini, yaitu variabel siswa (learning variables), metode eksperimen (experimental
methodology), hasil (outcomes), dan pengukuran (measures).
Dijelaskan bahwa dalam langkah penghitungan ini siswa harus dilibatkan agar
dapat mengkontrol perbedaan-perbedaan yang mungkin terjadi terkait dengan siswa
sebagai sasaran dari bahan ajar tersebut, serta interaksi antara siswa dengan bahan
ajar.
Mengenai metode eksperimennya, dijelaskan bahwa proses penghitungan melalui 4
tahap yang meliputi evaluasi formatif dan sumatif. Di tahap pertama, rancangan
produk dan pembelajaran dievaluasi sebelum produk mulai dikembangkan. Di tahap
kedua produk yang telah dikembangkan dengan komponen standar diuji cobakan

8
kepada sampel dalam jumlah kecil. Selanjutnya di tahap ke tiga, penelitian penerapan,
terdiri dari penelitian yang dilakukan dalam lingkungan belajar yang sebenarnya.
Dalam tahap ini dapat digunakan modul prototype dari produk, dengan komponen
yang lebih spesifik dan faktor rancangan yang lebih lengkap dalam konteks yang
memungkinkan diterapakan untuk evaluasi sumatif. Terakhir, tahap keempat adalah
tahap evaluasi sumatif. Evaluasi ini dilakukan dengan produk akhir yang diterapkan
dalam lingkungan belajar yang sebenarnya.
Hasil dinilai menggunakan ukuran subjektif (kualitatif dan kuantitatif) untuk
mengukur sikap, motivasi, dan persepsi peningatan pengetahuan siswa. Sedangkan
ukuran kualitatif terdiri dari pertanyaan narasi terbuka, dan item subjektif-kuantitatif
yang terdiri dari skala pernyataan Likert (setuju-tidak setuju). Pertanyaan dan item
yang dikembangkan sesuai dengan tujuan diberikannya uji coba. Ukuran pemecahan
masalah dapat menjangkau penghitungan sederhana dengan pertanyaan benar salam
sampai item pemecahan masalah dengan tingkat yang lebih tinggi yang menuntut
siswa untuk mengintegrasikan konsep yang beragam dan menerapkannya dalam
masalah sebenarnya.
2.4 Strategi Aktifitas Pembelajaran Online
1. Tetapkan manajemen waktu
Atur waktu belajar dengan teratur. Kerjakan dengan fokus tugas yang
dibebankan guru atau dosen. Hal ini lebih mudah dijalani jika pihak sekolah atau
universitas memberikan batasan jadwal akses daring kepada murid-muridnya. Hal ini
akan berbeda jika penyedia layanan pendidikan memberikan fleksibilitas penuh
kepada pelajar. Para siswa mesti mengatur sendiri jadwal belajar mereka. Bagi orang-
orang yang belum terbiasa belajar mandiri, biasanya akan mengerjakan tugas-tugas
sekolah di menit-menit terakhir tenggat waktu yang ditetapkan. Oleh sebab itu,
membiasakan diri untuk belajar dan mengerjakan tugas di awal waktu adalah
keterampilan yang mesti ditanamkan kepada siswa yang melakukan remote learning.
2. Persiapkan teknologi yang dibutuhkan
Para murid harus mengetahui peralatan-peralatan apa saja yang dibutuhkan
untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Tidak semua sekolah sudah menyediakan
layanan belajar daring yang memadai, oleh karenanya beberapa platform belajar
daring dapat menjadi alternatif. Demikian juga perkakas teknologi seperti komputer,
gawai pintar, atau tablet menjadi penting, dan terutama juga jaringan internet yang
laik.

9
3. Belajarlah dengan serius
Kesalahan yang sering dilakukan siswa, sebagaimana dilansir dari Psychology
Today adalah tidak fokus ketika melakukan remote learning. Selama melakukan
pembelajaran di internet, terdapat banyak sekali distraksi yang mengganggu proses
pembelajaran. Godaan untuk menonton video, mengakses media sosial, hingga
membaca-baca konten berita secara impulsif seringkali dilakukan tanpa rencana
sebelumnya.
Oleh sebab itu, penting bagi siswa untuk berusaha fokus dan konsisten selama
waktu belajar yang ditetapkan. Hindari segala macam distraksi yang berpotensi
mengganggu proses belajar. Jika memungkinkan, tetapkan ruang khusus untuk belajar
dan menjauhkan diri dari gangguan anggota keluarga yang lain.
4. Jaga komunikasi dengan pengajar dan teman kelas
Bagi yang belum terbiasa melakukan remote learning, ia harus menyesuaikan
diri untuk terus visible dan berkomunikasi tanggap dengan pengajar atau teman kelas
lain. Jika dibutuhkan, perlu juga diadakan grup khusus untuk membahas tugas yang
dibebankan pengajar. Kendati tidak harus dilakukan dengan tatap muka, komunikasi
mesti terjalin dengan baik untuk menghindari kesalah pahaman.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi belajar adalah suatu rencana dan cara mengajar yang akan dilakukan
guru dengan menetapkan langkah-langkah utama mengajar sesuai dengan tujuan
pengajaran yang akan dicapai dan telah digariskan. Strategi belajar yang digunakan
saat sebelum pandemi sangatlah berbeda dengan saat pandemi, strategi belajar yang
digunakan saat pandemi lebih menggunakan teknologi,dan oleh sebab itu maka guru
dan para pelajar harus leni kompeten dalam menggunakan teknologi dan tidak
melakukan tatap muka secara langsung. Dalam melaksanakan strategi pembelajaran
dibutuhkan penentuan arah (directionality), perancangan (design), dan penghitungan
(accountability).
Sedangkan pembelajaran pada saat pandemi seorang siswa atau mahasiswa
dituntut untuk dapat mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk
pembelajarannya. Suasana pembelajaran dengan Metode E-Learning akan ‘memaksa’
pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat
perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan baru tentang
Strategi Pembelajaran Online Dimasa Pandemi Covid-19, khususnya tentang bagaimana cara
mengembangkan suatu strategi pembelajaran. Diharapkan calon pendidik dapat lebih
mengerti tentang strategi pembelajaran apa yang cocok dan efektif untuk diterapkan.
Diharapkan calon pendidik dapat menjadikan sebagai suatu acuan dalam menerapkan suatu
strategi pembelajaran.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://nggakguna13.blogspot.com/2015/04/makalah-tentang-e-learning.html?m=1
https://www.haruspintar.com/macam-macam-strategi-pembelajaran/
https://pgsd.binus.ac.id/2018/11/23/model-pengembangan-pembelajaran-online-web-based-
learning-environment/
https://sevima.com/6-metode-pembelajaran-paling-efektif-di-masa-pandemi-menurut-para-
pakar/
https://www.zonareferensi.com/pengertian-strategi-pembelajaran/
lpm.iain-jember.ac.id › filePDF PEMBELAJARAN JARAK JAUH – LPM IAIN Jember

12

Anda mungkin juga menyukai