Anda di halaman 1dari 37

Laporan Magang Industri

Proses Percetakan Surat Kabar di Haluan Riau Grup


Menggunakan Mesin Offset

Oleh
Murtita Mardiah Putri
NIM: 190604008

Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektronika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Riau
2022
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang dengan judul
“Proses Percetakan Surat Kabar di Haluan Riau Grup Menggunakan Mesin Offset”
Kegiatan Magang Mahasiswa ini merupakan salah syarat wajib yang harus
ditempuh dalam Program Studi S1 Pendidikan Vokasional Teknik Elektronika.
Selain untuk menuntas program studi yang penulis tempuh Kegiatan Magang
Mahasiswa ini ternyata banyak memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi
akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat berada
di bangku kuliah.
Dalam penyusunan laporan magang ini bayak pihak yang telah membantu,
oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Kepada orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan semangat dan
motivasi sehingga dapat menyelesaikan laporan magang ini.
2. Ibu Fitri Farida, S,Pd., M.T selaku dosen pembimbing magang yang telah
membantu dan memberikan arahan dan bimbingannya.
3. Ibu Renny Rahayu selaku pembina magang yang telah membantu dan
membimbing selama pelaksanaan magang berlangsung.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Penulis berharap semoga
laporan magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi gambaran
untuk kemajuan laporan ini.

Pekanbaru, 19 Mei 2022

Murtita Mardiah Putri


NIM: 190604008

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vi
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Magang Industri FKIP UMRI ......................... 1
B. Deskripsi Tentang Perusahaan/Industri Tempat Pelaksanaan Magang
Industri .......................................................................................................... 2
C. Perencanaan Kegiatan Magang Industri di Perusahaan/Industri ................... 7
D. Pelaksanaan Kegiatan Magang Industri serta Hambatan-Hambatan yang
ditemui dan Penyelesaiannya ........................................................................ 8
BAB II. PROSES PERCETAKAN SURAT KABAR DI HARIAN RIAU
GRUP MENGGUNAKAN MESIN OFFSET
A. Aspek-Aspek Teoritis.................................................................................... 11
B. Proses Pengerjaan/Produksi .......................................................................... 17
C. Pembahasan / Ulasan..................................................................................... 22
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 23
B. Saran-Saran .................................................................................................. 23
DAFTAR KEPUSTAKAAN .................................................................................. 25
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mesin Cetak Offset.................................................................................. 13


Gambar 2. Mesin Cetak Offset Kecil ........................................................................ 14
Gambar 3. Mesin Cetak Offset Sedang ..................................................................... 14
Gambar 4. Mesin Cetak Offset Sheetfed................................................................... 15
Gambar 5. Mesin Cetak Offset Webfed .................................................................... 15
Gambar 6. Pembuatan Plat Cetak.............................................................................. 18
Gambar 7. Proses Plong Plate ................................................................................... 19
Gambar 8. Alur Proses Cetak Mesin Offset .............................................................. 19

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Magang Industri FKIP UMRI


Ketatnya persaingan dalam dunia kerja menuntut manusia untuk
mempunyai potensi yang unggul agar mampu beradaptasi dengan
perkembangan dan perubahan zaman dalam aspek kehidupan.
Perkembangan dan perubahan tersebut membutuhkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas. Kualitas Sumber Daya Manusia itulah
yang nantinya akan menentukan kemajuan bangsa dimasa yang akan
datang. Salah satu langkah untuk memberntuk Sumber Daya Manusia
yang berkualitas adalah dengan pendidikan.
Dalam dunia kerja nantinya dibutuhkan keterpaduan antara
pengetahuan akan teori yang telah didapatkan dari bangku perkuliahan dan
pelatihan praktik di lapangan guna memberikan gambaran tentang dunia
kerja yang sebenarnya. Magang kerja industri merupakan bentuk
perkuliahan melalui kegiatan bekerja secara langsung didunia kerja.
Magang kerja industri bagi mahasiswa dilakukan agar mahasiswa
mendapatkan pengalaman dari kegiatan tersebut.
Kegiatan magang industri yang dilaksanakan oleh FKIP UMRI
khususnya Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektronika
diperuntukkan bagi mahasiswa yang sudah memasuki semester enam atau
sudah lulus minimal 120 sks untuk S1 dan telah lulus semua mata kuliah
bidang studi yang ditetapkan program studi sebagai mata kuliah prasyarat
magang industri. Magang industri dilaksanakan bertujuan untuk
mendapatkan atau menggali pengetahuan praktis di lapangan/industri
melalui keterlibatan langsung mahasiswa dalam berbagai kegiatan di dunia
usaha/industri dan memupuk sikap dan etos kerja mahasiswa sebagai calon
tenaga kerja yang professional.
Mahasiswa diwajibkan dalam pengambilan mata kuliah Magang
Industri. Oleh karena itu magang kerja industri ini diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi-kompotensi mahasiswa seperti memiliki

1
2

kemampuan dalam menetepkan berbagai pengetahuan dan keterampilan


dalam bidang elektronika.

B. Deskripsi Tentang Perusahaan/Industri Tempat Pelaksanaan Magang


Industri.
1. Sejarah Berdirinya Haluan Riau Grup
Haluan Riau Grup berpusat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Perusahaan ini berkedudukan di Jln. Tuanku Tambusai No. 7
Pekanbaru. Terbit sejak 1 Agustus 2000. Pada hari kamis tanggal 21
Agustus 2000 resmi berdirinya PT Inti Kharisma Manadiri Riau
(IKMR) berdasarkan Akta Notaris No. 20, yang bernama Eddy
Sumantri, SH di Pekanbaru. Para pendiri yaitu:
a. Tuan Haji Basrizal
b. Tuan Tatang Istiawan Witjaksono
c. Ny. Hajjah Mukhniarti Basrizal
d. Tuan Eddy Zahar Koto
Seiring dengan berjalannya waktu, Harian Umum Riau Mandiri
pun berubah nama menjadi Harian Umum Haluan Riau. Hal ini di
sebabkan karena, terjadinya pembelian saham oleh Pimpinan Umum
Riau Mandiri yaitu H. Basrizal Koto, terhadap perusahaan Sumbar
Mandiri yang sebelumnya sudah sempat terdiam, sehingga H. Basrizal
Koto memiliki tiga perusahaan yang sama-sama bergerak di bidang
penjualan koran, dan ia berinisiatif untuk menggabungkan nama ketiga
perusahaan tersebut menjadi satu kesatuan, di mana ketiga perusahaan
tersebut adalah:
a. Sumbar Mandiri yang berubah menjadi Haluan.
b. Riau Mandiri yang berubah menjadi Haluan Riau.
c. Sejori Mandiri yang berubah menjadi Haluan Kepri.
Harian Umum Riau Mandiri menjadi Harian Umum Haluan
Riau, dimana pergantian ini terkait dengan diakuisisinya keberadaan
koran haluan yang merupakan satu dari Sembilan media tertua di
Indonesia yang keberadaannya tercatat di Museum Leiden Di Belanda.
3

Dan sejak enam dekade terakhir menjadi yang terbesar dikawasan


Sumatera Tengah. Haluan Riau terbit setiap hari 16 halaman dengan
Spesifikasi, Gagasan (Beranda Redaksi), Hukrim, Riau Bisnis Politik,
Zona Pekan, Olahraga, Internasional dan juga halaman khusus daerah
per-Kabupaten atau Kota yang ada di Riau. Adapun untuk oplah nya
Haluan Riau saat ini mencapai 15.000 eksempler per hari.
Perindustrian koran pun telah menyebar di seluruh Provinsi
Riau, mulai dari Pekanbaru, Siak, Bengkalis, Pelalawan, Dumai,
Kuantan Singingi, Kampar, Inhil, Inhu, Rohul, Rohil, Mearanti, dan
Jakarta. Koran Harian Umum Riau mempunyai percetakan sendiri
dengan nama PT. Inti Kharisma Mandiri Riau (IKMR) dengan Merk
solna dan terdaftar sebagai anggota serikat penerbit surat kabar (SPS)
dengan No.308/2002/06/A/2002. Haluan Riau telah disertifikasi oleh
Dewan Pers dengan No..87/DP-Terverifikasi/K/X/2017.
Pada tahun 2019 Haluanriau.co resmi berdiri sendiri sebagai
media online sebagai media online dibawah PT. Haluan Riau Media
Siber yang merupakan bagian dari Haluan Media Group.
Haluanriau.co dibuat untuk memenuhi kecepatan dan kemudahan
masyarakat untuk bisa mengakses informasi terbaru. Haluan.co
memiliki jaringan terluas di Riau dengan memiliki wartawan dan
koresponden tersebar di seluru Kabupaten atau Kota di Riau, Sumatera
Barat dan Jakarta. Sebagai media daerah Haluanriau.co tetap intensif
dalam pemberitaan daerah meliputi berita kabupaten dan kota seluruh
provinsi Riau. selain itu Haluanriau.co juga menyajikan berita
Nasional maupun Internasional.
Beberapa bagian utama di Haluan Riau Pekanbaru sebagai
perusahaan pers antara lain bagian produksi sebagai bidang yang
memiliki sumber daya aset dan pengelolaan anggaran terbesar dalam
operasional perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan
produktivitasnya, serta mendorong penciptaan peluang usaha. Selain
itu ada Reporter yang bertugas mencari berita, mengumpulkan bahan
tulisan yang menarik dan enak dibaca. Adapun bagian Redaksi tidak
4

kalah penting karena bertanggung jawab terhadap semua isi


penerbitan. Sedangkan bagian Pencetak bertugas untuk mencetak
penerbitan.

2. Visi
Mengkomunikasikan persoalan-persoalan politik, sosial,
ekonomi, hukum dan budaya kepada masyarakat Riau melalui bacaan
yang sehat optimis dan tanpa prasangka. Membangun komunitas
mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan dan martabat masyarakat
dan rakyat Riau yang berbudaya. Dan merupakan salah satu Media
yang bisa menjadi pedoman bagi masyarakat untuk memajukan daerah
Riau ke depan.

3. Misi
a. Menjadikan Haluan Riau sebagai media yang independen untuk
semua kalangan
b. Menjadi nilai tambah untuk membangun masyarakat Riau yang
cerdas
c. Menjadi media yang mengedepankan inspirasi masyarakat
terhadap pemerintah
d. Menjadi satu-satunya media pedoman Riau kedepan
e. Menciptakan lapangan pekerjaan
f. Meningkatkan minat baca masyarakat
g. Membangun kemandirian masyarakat dan daerah

4. Tujuan
Menciptakan media lokal yang memiliki daya saing tinggi
dengan pengelolaan yang efisien dan efektif di tengah euphoria
penerbitan pers di Indonesia, khususnya di Riau.
5

5. Struktur organisasi Harian Riau Grup


Selayaknya perseroan terbatas lainnya, Haluan Riau grup juga
memiliki struktur organisasi. Untuk mengetahui posisi lebih jelas tentang
struktur organisasi di Hariau Riau Grup adalah sebagai berikut:
Pimpinan
1. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Doni Rahim
2. Pemimpin Perusahaan : Jefri Zein

Redaktur
1. Edwar Pasaribu : Koordinator Liputan
2. Renny Rahayu : Redaktur Ekonomi dan Kerjasama
3. Edhar Darlis : Redaktur
4. Erma Srimelyati : Redaktur
5. Shinta S : Redaktur

Reporter
1. Nurmadi : Reporter
2. Dodi Ferdian : Reporter
3. Suherman : Reporter
4. Andika : Reporter

HRD dan Umum


1. Agus Salim Siregar : Manager HRD dan Umum
2. Yalmadani : Staff Umum
3. Ahmad Radia Afriyandi : Security Kantor
4. Yohanes : Security Kantor

Keuangan
1. Netu Okta Fera : Koordinator Keuangan
2. Widya Ayuni : Kasir
3. Jon Pendri : Staf Keuangan dan Piutang
4. Hendrik Panca Abdi : Staf Penagihan
6

Sekretaris
1. Asma Ul Husna : Sekretaris Redaksi

Sirkulasi
1. Syafari : Manager Sirkulasi
2. Agus salim Harahap : Staf Sirkulasi

Iklan
1. Alek Sander Hek : Manager Iklan
2. Liza Fauziah : Staf Iklan
3. Tengku Afrizal : Design Iklan dan Lay Out

Produksi dan Design


1. Alwin Hasan : Koordinator Pracetak dan Produksi
2. Suhendri : Staf Lay Out
3. Muharmi : Staf Lay Out
4. Taufik : Staf Lay Out
5. Fahmi Adestya : Koordinator IT dan Web
6. Nasrun Ramadhan : Staf IT

Cetak
1. Junaidi Koto : Koordinator Cetak
2. Ramalius : Repro
3. Vince : Staf Adm Cetak
4. Hamzah : Operator
5. Zulpadly : Operator
6. Syahriatul Akmal : Operator
7. Hendro Prasetyo : Operator
8. Widho Afriananda : Operator
9. R. Andhika : Operator
10. Anton : Packing
7

Kepala Perwakilan
1. Ramli Agus : Kaper Inhil
2. Eka Buana Putra : Kaper Inhu
3. : Kaper Rohil
4. Agustian Lubis : Kaper Rohul
5. Hendra Wandi : Kaper Kuansing
6. Effendi : Siak
7. Supendi : Kaper Pelalawan
8. Ari Amrizal : Kaper Kampar
9. Usman Malik : Kaper Bengkalis
10. : Dumai
11. : Meranti

C. Perencanaan Kegiatan Magang Industri di Perusahaan/Industri


Kegiatan magang kerja industri dilaksanakan dalam waktu satu
bulan terhitung mulai tanggal 7 Maret sampai 7 April 2022. Kegiatan
magang kerja industri dilaksanakan oleh penulis di Haluan Riau Grup
Penentuan lokasi tersebut mempertimbangkan bahwa Haluan Riau Grup
salah satu perusahaan yang bergerak dibidang komunikasi dan media yaitu
media cetak.
Kegiatan magang industri di Haluan Riau Grup dibimbing oleh
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik. Peran pembimbing
lapangan dan pembimbing akademik dalam kegiatan magang kerja industri
ini adalah sebagai fasilitator yang memberikan petunjuk, arahan serta
informasi bagi mahasiswa magang sesuai dengan topik yang telah dibahas
selama kegiatan magang berlangsung. Sedangkan peran pembimbing
akademik sebagai fasilitator dalam bidang akademik untuk memastikan
mahasiswa magang telah melakukan kegiatan magang sesuai dengan
prosedur atau aturan yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan kegiatan magang industri di Haluan Riau Grup yang
dilakukan oleh penulis selama lima hari kerja yaitu hari Senin sampai
Jum’at pada pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Selama pelaksanaan
8

kegiatan magang industri penulis akan diarahkan oleh pembimbing


lapangan sesuai dengan bagian yang sudah ditetapkan oleh pembimbing
lapangan.
Pada kegiatan magang industri pembimbing lapangan akan
memberikan arahan seputar struktur organisasi, kondisi, peraturan dan
bagian kerja yang akan dilakukan oleh peserta magang. Selanjutnya sesuai
arahan dari pembimbing lapangan, penulis harus mencari informasi terkait
dengan peristiwa yang baru saja terjadi dipelayanan publik di kawasan
Kota Pekanbaru dan membuat berita dari informasi yang penulis dapatkan
yang akan disebarkan kepada masyarakat.

D. Pelaksanaan Kegiatan Magang Industri Serta Hambatan-Hambatan


yang Ditemui dan Penyelesaiannya.
1. Pelaksanaan Kegiatan Magang Industri
Kegiatan magang yang dilakukan penulis yaitu selama 5 hari dalam
satu minggu. Kegiatan utama dilakukan di Haluan Riau Grup adalah
pencarian berita seputar informasi yang baru terjadi di bagian
pelayanan publik. Hal ini karena setiap mahasiswa peserta magang
mendapatkan bagian tugas masing-masing yang sudah ditetapkan oleh
pembimbing lapangan.
Kegiatan magang yang dilakukan penulis adalah mencari informasi
seputar pelayanan publik di kawasan Kota Pekanbaru. Pertama penulis
akan mencari informasi tentang suatu peristiwa di pelayanan publik
untuk memudahkan penulis dalam mencari tujuan yang akan didatangi.
Setelah penulis mendapatkan tujuan dan topik yang akan dibahas,
penulis akan langsung datang ke tempat tersebut dan mencari sasaran
narasumber minimal dua orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Penulis akan melakukan observasi dan wawancara langsung kepada
narasumber yang dianggap dapat memberikan informasi dari topik
yang dibahas. Saat melakukan wawancara penulis mengajukan
pertanyaan kepada narasumber dan juga merekam informasi yang
9

penulis dapatkan sebagai bukti untuk kebenaran dari informasi tersebut


serta penulis juga mengambil foto untuk dokumentasi.
Setelah mendapatkan informasi yang jelas dan akurat, kemudian
penulis akan menulis informasi yang didapatkan sesuai dengan kaidah
penulisan berita. Setelah berita sudah penulis rangkai, selanjutnya
penulis akan mengirimkan berita kepada pembimbing lapangan untuk
di revisi sehingga layak menjadi berita yang disebarkan kepada
masyarakat.
2. Hambatan-Hambatan yang ditemui selama magang dan penyelesaiannya
Selama kegiatan magang berlangsung penulis banyak melakukan
kegiatan atau pekerjaan yang jarang atau sebelumnya tidak pernah
dilakukan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dan merupakan suatu
pengalaman baru bagi penulis. Kegiatan magang yang dilakukan
penulis merupakan suatu pekerjaan yang yang tidak pernah dilakukan
sebelumnya. Penulis tentu mendapakan banyak menemukan hambatan-
hambatan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
pembimbing lapangan.
Hambatan-hambatan yang ditemui penulis dalam kegiatan tersebut
adalah sulitnya penulis dalam menentukan narasumber yang sesuai
dengan topik berita yang penulis bahas. Hambatan yang penulis temui
tersebut dapat diselesaikan setelah penulis bertanya dan diberikan
arahan dan cara pengerjaannya dari pembimbing lapangan. Selain itu
cara untuk menyampaikan pertanyaan dan menanggapi jawaban dari
narasumber juga sudah diberikan arahan terlebih dahulu oleh
pembimbing lapangan.
Hambatan lainnya yang ditemukan penulis adalah pemilihan kata
yang sesuai untuk merangkai kata-kata dari informasi yang didapatkan
menjadi sebuah berita yang menarik minat masyarakat untuk membaca
dan sesuai dengan kaidah dari penulisan berita. Penulis harus memiliki
skill untuk merangkai kata yang menarik dan sesuai. Pemilihan kata
yang sesuai akan membuat berita mudah dipahami dan menarik minat
baca dari masyarakat. Hambatan ini dapat diselesaikan dengan cara
10

pembimbing lapangan memberikan saran pemakaian kata yang sesuai,


selain itu pembimbing lapangan juga mengarahkan penulis untuk
membaca surat kabar yang sudah ada sehingga penulis akan
mendapatkan ide-ide baru dan pemakaian kata yang sesuai untuk
berita yang akan dibuat.
BAB II
PROSES PERCETAKAN SURAT KABAR DI HALUAN RIAU GRUP
MENGGUNAKAN MESIN OFFSET

A. Aspek-Aspek Teoritis
1. Media Cetak
Beberapa bentuk media massa saat ini disebarkan melalui
saluran penyiaran yang berbeda. Salah satunya adalah media cetak.
Media cetak merupakan sarana atau perantara komunikasi yang di
cetak pada bahan dasar kertas dan kain untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Unsur utama dari media cetak adalah teks dan
gambar visualisasi. Jenis media cetak yang termasuk di dalam
media massa adalah surat kabar atau koran, majalah, tabloid dan
lain sebagainya.
Peran media cetak sangatlah penting, selama berabad-abad
media cetak menjadi satu-satunya alat pertukaran dan penyebaran
informasi, gagasan dan hiburan, yang sekarang ini dilayani oleh
aneka media komunikasi. Selain menjadi alat utama menjangkau
publik, media cetak juga menjadi sarana utama untuk
mempertemukan para pembeli dan penjual. Media cetak adalah
suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visual.
Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau
foto, dalam tata warna dan halaman putih (William L. Rivers,
2003).
Media cetak adalah suatu dokumen yang berisi rekaman
peristiwa yang dapatkan oleh seorang jurnalis dan diubah dalam
bentuk kata-kata, gambar, dan foto. Fungsi utama media cetak
adalah memberi informasi dan menghibur.

2. Surat Kabar atau Koran


Surat kabar merupakah media massa yang paling tua
dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah

11
12

mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya


mesin cetak oleh Johann Guternberg di Jerman (Ardianto, 2005).
Surat kabar adalah media massa utama bagi orang untuk
memperoleh berita. Di sebagian besar kota, tak ada sumber berita
yang bisa menyamai keluasan dan kedalaman liputan berita koran.
ini memperkuat popualritas dan pengaruh koran (Vivian, 2008).
Secara kontemporer surat kabar atau koran mempunyai
fungsi utama atau primer dan fungsi sekunder. Fungsi utama atau
primer media adalah: (1) to inform (menginformasikan kepada
pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu
komunitas, negara dan dunia), (2) to comment (mengomentari
berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus
berita), (3) to provide (menyediakan keperluan informasi bagi
pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan
iklan di media.
Sedangkan fungsi sekunder media, adalah: (l) untuk
kampanye proyekproyek yang bersifat kemasyarakatan, yang
diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu,(2)
memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik,
kartun dan cerita-cerita khusus, (3) melayani pembaca sebagai
konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan
memperjuangkan hak (Ardianto, 2005).
Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru
mempunyai misi menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan
sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia. Dari empat fungsi
media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasif), fungsi
yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini
sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu
keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
Karenanya sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari berbagai
jenis berita.
13

Namun demikian, fungsi hiburan surat kabar juga tidak


terabaikan karena tersedianya rubrik artikel ringan, feature (laporan
perjalanan, laporan tentang profil seseorang yang unik), rubrik
cerita bergambar atau komik, serta cerita bersambung. Begitu pula
dengan fungsinya mendidik dan memengaruhi akan ditemukan
pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubrik Opini.
Fungsi pers, khususnya surat kabar pada perkembangannya
bertambah, yakni sebagai alat kontrol sosial yang konstruktif
(Ardianto, 2005).

3. Mesin Cetak Offset

Gambar 1. Mesin Cetak Offset


Mesin cetak offset adalah mesin cetak yang menggunakan
master atau disebut dengan plate dengan proses pemindahan huruf
ke blanket. Mesin cetak offset terdiri dari 5 unit komponen utama
yaitu: silinder plat, slinder blanket, silinder impression, silinder
tinta dan silinder air.
Silinder plat adalah sebuah roll berbentuk silinder yang
berfungsi sebagai rumah plat cetak. Sedangkan silinder blanket
adalah sebuah roll silinder yang berfungsi sebagai perantara/
peralihan tinta dari plat cetak menuju media yang akan diberi tinta
cetak. Selanjutnya silinder impression adalah sebuah roll silinder
yang berfungsi sebagai tempat peletekan bahan media yang akan
diberi tinta cetak. Kemudian silinder tinta merupakan tempat untuk
memasukan tinta cetak dan yang terakhir silinder air yaitu tempat
14

memberikan air untuk mengisi Area Non Image ( Area kosong/


tidak terkena tinta cetak ).
Terdapat tiga jenis mesin cetak offset berdasarkan bentuk
dan kemampuannya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mesin cetak offset kecil

Gambar 2. Mesin Cetak Offset Kecil


Mesin offset ini berbentuk lebih kecil dari mesin offset
lainnya. Kemampuan mencetak maksimal ukuran kertasnya hanya
berukuran kertas A3 (297 x 420 mm). Karena mesin offset ini
bentuknya yang kecil, dan sedikit lebih besar dari mesin stensil,
maka mesin offset ini sering juga disebut dengan mini offset atau
desktop mini offset.
b. Mesin cetak offset sedang

Gambar 3. Mesin Cetak Sedang


15

Mesin offset yang satu ini bentuk lebih besar dan mampu
mencetak kertas pada ukuran double folio. Mesin cetak offset
sedang biasanya digunakan untuk industri rumahan, selain itu
mesin juga digunakan untuk industri percetakan seperti usaha
percetakan banner ataupun undangan
c. Mesin cetak offset besar

Gambar 4. Mesin Cetak Offset Sheet fed

Gambar 5. Mesin Cetak Offset web fed

Mesin cetak lembaran (sheet fed) yaitu mesin cetak yang


menggunakan kertas lembaran. Cetak offset sheet fed digunakan
untuk mencetak pekerjaan seperti majalah, buku, brosur, kalender
dan poster. Mesin cetak offset sheet fed biasanya digunakan untuk
16

mencetak kertas dengan berat sekitar 100-270 gram dan jumlah


sekitar diatas 1000-10.000 eksemplar.
Mesin cetak gulungan (web fed) yaitu mesin cetak yang
menggunakan kertas roll atau gulungan. Mesin cetak web fed
digunakan untuk mencetak koran, tabloid, buku atau majalah yang
menggunakan kertas yang lebih tipis dibandingkan cetak sheetfed.
Mesin cetak web fed biasanya digunakan untuk mencetak diatas
kertas dengan berat dibawah 100 gram dan jumlah cetak sekitar
100.000 eksemplar. Kecepatan mesin cetak web fed lebih tinggi
dibandingkan dengan mesin cetak sheet fed.
Kemampuan mesin offset ini mampu mencetak pada kertas
berukuran A1 (841 x 594 mm) dan A0 (1189 x 841). Mesin offset
ini biasanya digunakan pada percetakan skala besar dan juga
percetakan surat kabar atau koran.

4. Ciri-Ciri Mesin Cetak Offset


a. Ciri utama mesin cetak offset adalah kemampuannya untuk
proses pemindahan huruf ke blanket. Proses ini dapat berjalan
karena mesin cetak offset menggunakan master atau plate.
b. Sumber daya utama untuk menggunakan mesin cetak offset
adalah listrik. Karena mesin ini sangat membutuhkan listrik
untuk melakukan pergerakan mekanis.
c. Dilengkapi dengan tabung untuk fixer. Karena fixer dibutuhkan
untuk memindahka huruf ke blanket. Fixer merupakan
campuran dari bahan kimia khusus yang dilarutkan dengan air.
d. Ukuran mesin cetak yang besar dapat membantu untuk
memproduksi cetakan dengan ukuran yang besar, bahkan dapat
digunakan untuk memproduksi kertas ukuran karton ataupun
yang paling maksimal adalah ukuran A0.
e. Memiliki fitur untuk dapat menghasilkan cetakan dengan
warna yang jernih dan rapi.
17

B. Proses Produksi Menggunakan Teknik Cetak Offset


1. Tahapan Proses Cetak Offset
a. Pra Cetak (Prepress)
Teknologi CtP (Computer to Plate) yaitu proses pencetakan/
print dengan cara digital pada lembaran plat untuk keperluan pada
mesin cetak offset. Sesuai dengan istilahnya, Direct to Plate, proses
pembuatan plat tanpa menggunakan proses pembuatan film foto
reproduksi. Image, text, media secara langsung di print pada
lembaran plat dari file Komputer.
b. Cetak (Press)
Pada prinsipnya, proses cetak merupakan suatu tahapan
pengalihan tinta dari acuan cetak ke bahan cetak dengan kecepatan
dan tekanan tertentu. Sebelum mesin melakukan proses cetak pada
media kertas memerlukan adanya suatu yang Plat berbentuk sheet
lembaran yang sudah terekam data terbuat dari Mesin perekam
biasanya disebut sekarang CTP (Computer to Plate) jika pada
proses manual repro merupakan mesin Platmaker.

2. Prinsip Keja Cetak Offset


Prinsip kerja cetak offset adalah tolak menolak antara air dan
tinta sehingga dapat terbentuk gambar pada permukaan bahan cetak
dan memerlukan proses pengeringan setelah proses percetakan
berlangsung. Cetak offset menggunakan bahan plat yang datar,
sehingga antara posisi bagian gambar dan bagian bukan gambar sama
tinggi. Bagian gambar pada pelat yang tidak dilapisi emulsi, ketika
dicetak akan menarik tinta, dan bagian bukan gambar akan menolah
tinta.
Mesin cetak menggunakan kertas atau roll gulungan dalam
prosesnya. Mesin cetak offset memiliki kecepatan cetak yang tinggi
dan hasil cetak dapat langsung terpotong pada 2 sisi kertas. Kecepatan
cetak sangat tinggi (40.000-60.000 cetakan perjam).
18

3. Proses Cetak Offset


a. Pembuatan Plate Cetak (acuan cetak)
Plate cetak pada proses cetak Offset digunakan sebagai
acuan cetak yang memindahkan hasil layout ke media cetak. Proses
pembuatan plate cetak dapat dilakukan dengan menggunakan dua
metode yaitu dengan pembuatan plate secara manual dan dengan
menggunakan CtP/CtCP.
Namun untuk pembuatan plate cetak koran Denpost
menerapkan alat Pembuatan plate dengan menggunakan sistem CtP
atau CtCP (Computer To Conventional Plate) lebih singkat
daripada menggunakan cara manual dimana proses montage hanya
dilakukan secara digital sehingga pembuatan film tidak diperlukan
lagi, raster image langsung dibentuk dengan menggunakan CtP.

Gambar 6. Pembuatan Plate Cetak


19

b. Proses Plong Plate


Untuk tahapan plat ini bahan yang sudah jadi (plate)
kemudian diberi lubang di tiap sisi plat, bertujuan sebagai pengait
plat saat disatukan dengan mesin cetak, agar plat tidak mudah
tergeser jika proses cetak sudah dimulai.

Gambar 7. Proses Plong Plate

c. Proses Cetak
Proses cetak berfungsi untuk menggandakan sekumpulan
gambar serta teks pada layout sesuai dengan acuan cetak/plate yang
dibuat di bagian prepress sebelumnya. Dalam proses penggandaan
ini, parameter-parameter yang harus diperhatikan meliputi
ketepatan register, ketepatan warna, kebersihan hasil cetakan,
kestabilan jalannya kertas, dsb. Proses cetak offset merupakan
cetak tidak langsung, artinya peralihan tinta dari acuan cetak tidak
langsung mengenai bahan cetak, tetapi melalui media 40 perantara
yaitu silinder karet (blanket silinder).

4. Alur Proses Cetak Mesin Offset

Gambar 8. Alur Proses Cetak Mesin Offset


20

Keterangan:
1. Unit penintaan
2. Unit pembasahan
3. Silinder plate
4. Silinder blanket
5. Silinder penekan
6. Bahan cetak/material cetak
Pada dasarnya proses cetak offset terdiri dari beberapa
proses yang berurutan dan saling berkaitan, karena setiap proses
yang ada didalamnya dapat mempengaruhi hasil cetakan. Urutan
proses cetak offset adalah sebagai berikut :
a. Acuan cetak menerima tinta dari unit penintaan dengan
tebal lapisan tinta tertentu.
b. bahan cetak bergerak untuk bersinggungan dengan silinder
blanket dan lapisan tinta.
c. lapisan tinta ditransfer ke bahan cetak.
d. proses ini terjadi karena adanya tekanan pada dua
permukaan tersebut (antara silinder impresi dengan silinder
blanket), ini disebut tekanan cetak.
e. proses transfer tinta terjadi dalam waktu yang singkat
karena tingginya kecepatan cetak mesin.
f. hasil dari proses ini adalah lapisan tinta
g. menempel pada bahan cetak.

5. Perawatan Mesin Cetak Offset


a. Menjaga kebersihan mesin
Cara untuk membersihkan mesin cetak offset bisa
memakai larutan pencuci dan pembersih khusus untuk mesin
cetak dan semacamnya. Cairan-cairan khusus yang terbuat dari
campuran zat-zat kimia yang berbeda, seperti hidrokarbon,
nafta pelarut (solvent naptha), minyak tegangan (tensides), atau
pencegah korosi (corrosion inhibitors).
21

Untuk perawatan bagian mesin seperti inking roller bisa


dibersihkan dengan memakai larutan pencuci yang belum
dicampur dengan air atau larutan, sehingga kotoran tinta yang
tidak diinginkan akan dibersihkan seluruhnya.
b. Melakukan Pengecekan Secara Rutin
Pemakaian mesin cetak offset yang bersifat intens
setiap harinya akan membuat usia pakai mesin menjadi
berkurang dengan cepat dari biasanya. Pengecekan mesin dapat
dijadwalkan secara berkala dengan jasa servis yang paham
dengan seluk beluk mesin cetak offset tersebut.
c. Memperhatikan Tegangan Listrik
Mesin cetak offset adalah jenis mesin yang rawan
terhadap perubahan tegangan listrik secara tiba-tiba. Mesin
cetak offset juga membutuhkan tenaga listrik yang besar untuk
melakukan pencetakan dalam skala besar. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menggunakan satu stop kontak untuk
lebih dari satu mesin cetak offset bisa mengakibatkan kelebihan
tegangan listrik.
6. Gangguan dan Perbaikan Pada Mesin Cetak Offset
a. Tinta kotor atau bernoda menyebabkan permukaan tinta kering
tetapi mudah luntur bila digosok dan tidak tahan terhadap
goresan. Cara mengatasinya yaitu ganti dengan tinta yang
sesuai dengan komposisi dryer.
b. Blanket kelebihan packing atau kendur. Cara mengatasinya
adalah hindari penggunaan pelat cleaner yang berlebihan dan
lihat kembali prosedur pembuatan pelat.
c. Area cetak penuh terlihat berkerikil, butiran atau bintik
disebabkan oleh terlalu banyak air yang dipergunakan sehingga
tinta menjadi teremulsi. Cara mengatasinya yaitu mengurangi
pemakaian air sehingga tinta dan air akan seimbang dan
kurangi tekanan sesuai dengan spesifikasi mesin serta gunakan
blanket yang lebih lunak.
22

d. Posisi pelat terhadap silinder pelat berubah atau blanket yang


selalu berubah posisinya akan menyebabkan gambar tercetak
ganda atau rangkap. Hal ini dapat diatasi dengan memeriksa
pengencang klem pelat terhadap silinder pelat, memeriksa
blanket serta memeriksa pengencang silinder pelat dan silinder
blanket.

C. Pembahasan atau Ulasan


Pengecekan mesin cetak offset idealnya dijadwalkan secara berkala
dengan jasa servis yang paham dengan seluk beluk mesin cetak offset,
tetapi pada praktek dilapangan hal ini tidak lakukan. Fakta dilapangan
untuk pengecekan mesin cetak offset tidak ada jadwal yang dikhususkan
secara rutin dan pengecekan serta perbaikan mesin cetak offset dapat
dilakukan oleh petugas percetakan langsung.
Posisi pelat terhadap silinder pelat yang berubah atau blanket yang
selalu berubah posisinya akan menyebabkan gambar tercetak ganda atau
rangkap, tetapi pada praktek dilapangan tebal atau tipisnya pelat juga dapat
mempengaruhi hasil dari pencetakan gambar. Penggunaan pelat yang tipis
juga akan menyebabkan hasil gambar yang ganda.
Mesin cetak offset dapat mencetak sekitar 40.000-60.000 cetakan
perjam, tetapi untuk hasil cetak yang terhitung hingga 8.000 cetakan itu
masih dianggap limbah dan dibuang, hal ini disebabkan karena diawal
cetakan mesin hasil gambarnya yang belum maksimal. Selain itu, mesin
cetak offset yang digunakan untuk mencetak surat kabar yaitu mesin cetak
offset webfed. Bentukan dari mesin cetak offset webfes adalah kertasnya
yang berbentuk gulungan dan berat gulungan berkisar antara 350-400 Kg.
Gulungan kertas yang sangat berat menyebabkan petugas sering tidak
berhati-hati dalam pemasangan kertas gulungan. Akibatnya kertas
gulungan akan mudah putus dalam proses cetak, jika kertas gulungan
putus maka proses cetak akan dimulai dari awal lagi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan magang kerja industri bertujuan untuk memberikan
pengalaman kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu teori yang
sudah dipelajari kedalam dunia kerja industri. Selama melaksanakan
magang kerja industri penulis mengalami hambatan-hambatan yang dapat
diselesaikan dengan arahan dan bimbingan dari pembimbing lapangan.
Selain itu penulis juga merasakan manfaat yang didapatkan dari proses
magang kerja industri tersebut.
Selama kegiatan magang berlangsung banyak pengalaman baru
yang didapatkan penulis, seperti penulis memahami alur dari pembuatan
surat kabar, mendapatkan relasi-relasi baru, penulis juga mempelajari cara
berinteraksi dan mencari informasi tentang suatu peristiwa yang baru saja
terjadi. Selain itu penulis juga memahami cara untuk merangkai kata dan
pemilihan kata yang sesuai untuk membuat sebuah berita yang menarik
dan sesuai dengan fakta yang terjadi.
Kegiatan magang industri juga memperkenalkan kepada penulis
tentang dunia perkerjaan dan aturan-aturan yang sudah dibuat didalam
sebuah perusahaan. Selain itu, penulis juga mendapatkan tantangan-
tantangan baru yang sebelumnya penulis belum pernah dapatkan, dan
meyelesaikan hambatan-hambatan dari tantangan tersebut.

B. Saran
1. Bagi program studi
Program magang kerja industri yang dilakukan sangat bermanfaat
terutama bagi mahasiswa untuk mempraktekan ilmu teori yang
didapatkan dibangku perkuliahan ke dunia kerja secara langsung, tetapi
waktu pelaksanaan magang yang dilakukan hanya selama satu bulan
akan terasa kurang efektif dan proses mahasiswa untuk menyesuaikan
ilmu teori yang didapatkan dengan di dunia kerja juga kurang

23
24

maksimal. Sebaiknya pelaksanaan magang dapat dilakukan minimal


selama tiga bulan agar mahasiswa lebih mendapatkan banyak
pengalaman.
2. Bagi mahasiswa
Pelaksanaan program magang kerja industri memiliki manfaat yang
sangat banyak. Pemilihan tempat magang industri yang sesuai dengan
kemampuan dan jurusan mahasiswa sangat membantu mahasiswa
dalam proses dan penyelesaian magang.
25

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Dameria, Anne.2008. Basic Printing: Panduan Dasar Cetak Untuk Desainer dan
Industri Grafika. Jakarta:Link & Match Graphic.
Kristina, N.2006. Tinjauan Tata Letak Surat Kabar Harian Lokal (Analisis dan
Hierarchi). JURNAL DEKAVE .
Muryeti.2008. Ilmu Bahan Grafika I. Depok: Teknik Grafika & Penerbitan
Wasono
Rivers L. W, dkk., Media Massa & Masyarakat Modern. Terjemahan, Massa
Media and Modern Society, Oleh Haris Munandar dan Dudy Priatna. Jakarta:
Prenada Media Group, 2008.
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Magang
2. Surat Izin Magang
3. Surat Balasan Magang
4. Catatan Konsultasi dengan Supervisor
5. Catatan Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai