Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan
Konseling Dengan Dosen Pengampu :
Dr. Sudjani, M.Pd.
Oleh
Kautsar Munazz Firdaus
NIM. 1501879
Penyusun,
(Kautsar Munazz F.)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Identitas Buku................................................................................................. 2
BAB II
ISI REVIEW BUKU ........................................................................................... 3
-1- .......................................................................................................................... 3
-2- ......................................................................................................................... 7
-3- ......................................................................................................................... 10
-4- .......................................................................................................................... 13
-5- .......................................................................................................................... 15
-6- .......................................................................................................................... 18
-7- .......................................................................................................................... 20
-8-.......................................................................................................................... 23
-9-.......................................................................................................................... 28
BAB III
PEMBAHASAN .................................................................................................. 31
A. Orientasi .......................................................................................................... 31
B. Fungsi .............................................................................................................. 32
C. Prinsip ............................................................................................................ 35
D. Asas ................................................................................................................. 37
E. Landasan ........................................................................................................ 39
BAB IV
PENUTUP ............................................................................................................ 43
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 43
B. Kesan ...............................................................................................................44
C. Saran............................................................................................................... 44
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) adalah suatu
organisai profesi yang beranggotakan guru bimbingan dan konseling atau
konselor dengan kualifikasi pendidikan akademik strata satu (S-1) dari
Program Studi Bimbingan dan Konseling.
Kualifikasi yang dimiliki konselor adalah kemapuan dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling dalam ranah layanan pengembangan pribadi,
sosial, belajar dan karier konseli.
Konselor profesional memberikan layanan berupa pendampingan,
pengoordinasian, mengolaborasi dan memberikan layanan konsultasi yang
dapat menciptakan peluang yang setara dalam meraih kesempatan dan
kesuksesan bagi konseli berdasarkan prinsip – prinsip pokok profesionalitas :
1. Setiap individu memiliki hak untuk dihargai
2. Setiap individu berhak memperoleh informasi yang mendukung
kebutuhannya untuk mengembangkan dirinya
3. Setiap individu mempunyai hak untuk memahami arti penting dari pilihan
hidup dan bagaimana pengaruhnya
4. Setiap individu memiliki hak untuk dijaga kerahasiaan pribadinya sesuai
dengan aturan hukum, kebijakan, dan standar etika layanan.
Kepentingan kami sebagai mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
yang notabane-nya adalah calon seorang pendidik wajib bagi kami menguasai
seluruh materi pada buku ini agar kami dapat menjadi pendidik yang baik yang
mampu membuat peserta didik lebih bergairah dalam kegiatan belajar
mengajar dan memberikan nilai sesuai presentase individu dari masing –
masing peserta didik tersebut sesuai dengan pedoman pada buku ini.
B. Identitas Buku
1. Judul : BIMBINGAN DAN KONSELING
BERBASIS KOMPETENSI (Orientasi
Dasar Pengembangan Profesi Konselor)
2. Editor : Dr. Mamat Supriatna, M.Pd.
3. Perancang Kulit : Experthoha Studio
4. Kota / Tahun terbit : Bandung / Februari 2011
5. Penerbit : PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta
6. Dicetak : Kharisma Putra Utama Offset
7. Cetakan : Pertama
8. Jumlah halaman : 272 Halaman
9. Dipersembahkan kepada : Semua pembaca, berdasarkan bahan – bahan
Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi
(PTBK)
10. Format perwajahan :
a. Format Perwajahan Depan :
Bagian depan terdapat warna putih secara mayoritas sebagai
warna dasar buku. Judul buku terletak diatas dengan tulisan formal
berwarna hitam dan Bold (tebal) ditambah sub judul dibagian tengah
cover dengan tulisan formal pula berwarna hitam. Nama penulis
terletak dibagian bawah cover.
b. Format Perwajahan Belakang :
Bagian belakang terdapat latar belakang buku tersebut di
buat dengan tulisan berwarna hitam. Terdapat warna putih sebagai
latar bagian belakang ini. Disudut kanan bawah terdapat kode
produksi buku dan identitas penerbit lengkap dengan alamatnya, dan
disudut kiri bawah terdapat animasi dua orang yang sedang
bersalaman.
BAB II
ISI REVIEW BUKU
-1-
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN KODE ETIK PROFESI
BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA
Oleh Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd.
A. Pengantar
Penyajian materi ini dimaksudkan untuk mengembangkan kesadaran dan
orientasi baru tentang arah dan kebijakan pengembangan profesi bimbingan
dan konseling di Indonesia.
Arah kebijakan pengembangan ini secara bertahap dan berkesinambungan
akan mendorong guru bimbingan dan konseling yang ada pada saat ini, yang
memenuhi kualifikasi dan standar, untuk meningkatkan diri menjadi konselor
professional.
B. Kompetensi
Materi ini dirancang untuk mendukung pengembangan kompetensi :
K. 2. Memiliki kesadaran dan komitmen etika professional.
C. Indikator
Subkompetensi dan indicator yang diharapkan dicapai para konselor dari
kajian materi ini pada intinya meningkatkan kinerja konselor agar berperilaku
etik dan professional.
D. Strategi
Strategi pokok yang digunakan di dalam mengkaji materi dalam upaya
mengembangkan kompetensi di atas ialah:
1. Penyajian informasi umum dan isu-isu strategic dalam profesi bimbingan
dan konseling
2. Dialog
3. Analisis kasus
4. Refleksi diri
E. Deskripsi Materi
1. Kecenderungan dan Arah Baru Bimbingan dan Konseling
Proses belajar menjadi proses sepanjang hayat (lifelong learning) dan
menyangkut seluruh aspek kehidupan atau sejagat hayat (lifewide
learning).
7. Kompetensi Konselor
Materi BAB ini membekali guru bimbingan dan konseling (konselor) untuk
mengubah paradigma kerja dari konselor yang sekedar menunggu klien yang
bermasalah, menjadi konselor yang proaktif untuk mengembangkan tugas – tugas
perkembangan siswa.
A. Deskripsi Materi
1. Definisi dan Prinsip – prinsip Bimbingan dan Konseling
Perkembangan
Bimbingan dan konseling perkembangan adalah pemberian bantuan
kepada siswa yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan,
kekuatan, minat, dan isu – isu yang berkaitan dengan tahapan
perkembangan siswa dan merupakan bagian penting dan integral dari
keseluruhan program pendidikan.
a. Bimbingan dan konseling diperlakukan oleh seluruh siswa
Setiap siswa memerlukan bantuan dalam mempelajari cara pemecahan
masalah, dan memiliki kematangan dalam memahami nilai – nilai.
b. Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada
pembelajaran siswa.
c. Guru bimbingan dan konseling (konselor) dan guru merupakan
fungsionaris bersama dalam program bimbingan perkembangan.
d. Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan merupakan bagian
penting dalam bimbingan perkembangan.
e. Program bimbingan perkembangan peduli dengan penerimaan diri,
pemahaman diri, dan pengayaan diri (self-enhancement).
f. Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses
mendorong perkembangan (encouragement)
g. Bimbingan perkembangan mengakui pengembangan yang terarah
ketimbang akhir perkembangan yang definitif.
h. Bimbingan perkembangan sebagai tim oriented menuntut pelayanan
dari konselor profesional
i. Bimbingan perkembangan peduli dengan indentifikasi awal akan
kebutuhan – kebutuhan khusus dari siswa
j. Bimbingan perkembangan peduli dengan penerapan psikologi.
k. Bimbingan perkembangan memiliki kerangka dasar dari psikologi
anak, psikologi perkembangan, dan teori – teori pembelajaran.
l. Bimbingan perkembangan mempunyai sifat mengikuti urutan dan
lentur.
2. Konseling Individual
Konseling individual adalah proses belajar memalui hubungan khusus
secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan konseli
(peserta didik).
a. Tahap awal konseling
1) Membangun hubungan koonseling dengan melibatkan klien yang
mengalami masalah.
2) Memperjelas dan mendefinisikan masalah
3) Membuat penjajakan alternatif bantuan untuk mengatasi masalah
4) Menegosiasikan kontrak
b. Tahap Pertengahan
1) Menjelajahi dan mengekplorasi masalah serta kepedulian klien dan
lingkungannya dalam mengatasi maslah tersebut.
2) Menjaga agar hubungan konseling selalu terpelihara
3) Proses konseling agar berjalan sesuai kontrak
c. Tahap Akhir Konseling
1) Menrut kecemasan klien
2) Adanya perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat
dan dinamik
3) Adanya tujuan hidup yang jelas di masa yang akan datang dengan
program yang jelas pula
4) Terjadinya perubahan sikap yang positif terhadap masalah yang
dialaminya
3. Konseling Kelompok
4. Konsultasi
6. Pengajaran Remedial
Asesmen merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru
bimbingan dan konseling atau konselor. Penggunaan instrumen baku oleh guru
bimbingan dan konseling mensyaratkan mereka terlatih dalam menggunakan dan
memahami konsep yang melatarbelakangi pengembangan instrumen tersebut.
Salah satu instrumen yang sudah baku dan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
bimbingan dan konseling di sekolah adalah Inventori Tugas Perkembangan (ITP).
A. Deskripsi Materi
1. Pengertian Perkembangan dan Tugas Perkembangan
2. Aspek – aspek Tugas Perkembangan Siswa/Mahasiswa
a. Tugas Perkembangan Anak Usia SD
b. Tugas Perkembangan Usia Remaja
c. Tugas Perkembangan Mahasiswa
1) Mengembangkan kompetensi
2) Mengelola emosi
3) Bergerak dari otonomi ke arah interdependensi
4) Mengembangkan kematangan hubungan interpersonal
5) Membangun identitas diri
6) Mengembangkan tujuan hidup
7) Mengembangkan integritas
3. Tingkat Pencapaian Perkembangan
a. Tingkat Impulsif
b. Tingkat Perlindungan Diri
c. Tingkat konformistik
d. Tingkat sadar diri
e. Tingkat Saksama
f. Tingkat Individualistik
g. Tingkat Otonomi
4. Tahap – tahap Pengembangan ITP
a. Pengembangan Instrumen dan Pengembangan Perangkat Lunak
b. Uji Lapangan Penggunaan Hasil ITP untuk Kegiatan Bimbingan
c. Sosialisai
5. Deskripsi Umum ITP
a. Bentuk Soal
b. Pengadministrasian
6. Deskripsi Perangkat Lunak ATP
a. Analisis Kelompok
b. Analisis Individual
-7-
KONTEKS BUDAYA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Oleh Dr. Mamat Supriatna, M.Pd.
3. Konstruksi Instrumen
Langkah umum yang harus ditempuh:
a. Menetapkan landasan teori atau konstruk dikembangkan
b. Memikirkan alat ukur model apa yang dikembangkan
c. Mengembangkan lay-out
6. Etik asesmen
-9-
PENGEMBANGAN PROSES KELOMPOK DAN JEJARING DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
Oleh Dra. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd.
6. Kesimpulan
Konselor harus memiliki kemampuan mengembangkan proses
kelompok sebagai wahana aktualisasi profesi dan peluncuran program
bimbingan dan konseling.
Program bimbingan dan konseling adalah program integral dari
program peningkatan mutu pendidikan. Kepercayaan diri konselor,
kemampuan mengembangkan dan mengelola program serta kemampuan
mengembangkan jejaring merupakan indikator intgritas pentingnya
layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Kemampuan dalam bidang kepemimpinan serta mengembangan
interaksi dinamis dalam kelompok diperlukan konselor untuk
mengembangkan jejaring layanan bimbingan dan konseling yang
komprehensif, sehingga bimbingan dan konseling menjadi pendukung
utama peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
BAB III
PEMBAHASAN
B. Fungsi
Memperhatikan ketiga orientasi di atas, yang terpadu menjadi
satu, fungsi pelayanan konseling adalah:
1. Pemahaman, yaitu fungsi pelayanan konseling membantu klien agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini,
klien diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal,
dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan
konstruktif.
C. Prinsip
Prinsip merupakan kaidah dasar yang perlu selalu diperhatikan dalam
penyelenggaraan pelayanan konseling. Apabila orientasi konseling yang
dikemukakan di atas memberikan arah perhatian dan fokus dasar tentang ke
mana layanan konseling ditujukan, prinsip konseling menekankan pentingnya
kaidah-kaidah pokok yang secara langsung dan konkrit mendasari seluruh
praktik pelayanan konseling.
1. Prinsip integrasi pribadi, menekankan pada keutuhan pribadi subjek yang
dilayani dari segenap sisi dirinya dan berbagai kontekstualnya. Dari sisi
hakikat manusia misalnya, unsur-unsur berikut mendapat penekanan :
Keimanan dan ketakwaan ditunaikan
Kesempurnaan penciptaan diwujudkan
Ketinggian derajat ditampilkan
Kekhalifahan diselenggarakan
HAM dipenuhi
Aktualisasi unsur-unsur hakikat manusia itu seluruhnya berada dalam
pengembangan pancadaya (daya takwa, cipta, rasa, karsa dan karya) serta
dalam bingkai kelima dimensi kemanusiaan (dimensi kefitrahan,
keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagaman). Ketiga orientasi
pelayanan konseling (orientasi individual, perkembangan dan
permasalahan) sepenuhnya diarahkan bagi terbentuknya pribadi yang
terintegrasikan itu melalui ditegakkannya fungsi-fungsi pemahaman,
pemeliharaan dan pengembangan, pencegahan, pengentasan, dan advokasi.
2. Prinsip kemandirian, menekankan pengembangan pribadi mandiri subjek
yang dilayani. Kelima ciri kemandirian tersebut antara lain memahami dan
menerima diri sendiri secara objektif, positif dan dinamis, memahami dan
menerima lingkungan secara objektif, positif, dan dinamis, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan diri sendiri, dan mewujudkan diri
sendiri.
A. Kesimpulan
Memilih profesi menjadi seorang konselor tidaklah mudah, perlu
pemahaman luas tentang pengertian bimbingan dan konseling, unsur – unsur
di dalamnya, komponen bimbingan dan konseling, memahami cara membaca
pikiran konseli, dan lain – lain.
Penting bagi seorang konselor memiliki Kode Etik Profesi Konselor,
khususnya di Indonesia ini.
Etika adalah suatu sistem prinsip moral, etika suatu budaya. Aturan tentang
tindakan yang dianut berkenaan dengan perilaku suatu kelas manusia,
kelompok, atau budaya tertentu.
Etika Profesi Bimbingan dan Konseling adalah kaidah – kaidah perilaku
yang menjadi rujukan bagi konselor dalam melaksanakan tugas atau tanggung
jawabnya memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada konseli.
Kaidah – kaidah perilaku yang dimaksud adalah:
1. Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan sebagai
manusia, dan mendapatkan layanan konseling tanpa melihat suku, bangsa,
agama atau budaya.
2. Setiap orang/individu memiliki hak untuk mengembangkan dan
mengarahkan diri.
3. Setiap orang memiliki hak untuk memilih dan bertanggung jawab terhadap
keputusan yang diambilnya.
4. Setiap konselor membantu perkembangan setiap konseli, melalui layanan
bimbingan dan konseling secara profesional.
5. Hubungan konselor-konseli sebagai hubungan yang membantu yang
didasarkan pada kode etik.
Kode Etik adalah seperangkat standar, peraturan, pedoman, dan nilai yang
mengatur mengarahkan perbuatan atau tindakan dalam suatu perusahaan,
prfesi, atau organisasi bagi para pekerja atau anggotanya, dan interaksi antara
para pekerja atau anggota dengan masyarakat.
Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia merupakan landasan moral
dan pedoman tingkah laku profesional yang dijunjung tinggi, diamalkan, dan
diamankan oleh setiap anggota profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia.
B. Kesan
Berdasarkan apa yang saya sebagai penulis lihat dan baca, buku ini terkesan
sedikit membosankan, karena hampir setiap lembarnya pada buku ini berisi
tulisan tanpa ada satupun gambar sebagai contoh yang bermanfaat bagi
pembaca Indonesia yang cenderung visualitas.
Namun semua yang ditulis di buku ini sangat patut di apresiasi karena isi
dari buku ini menjelaskan materi dengan point of point tanpa bertele – tele (to
the point) dimana pembaca dapat lebih mudah memahami dan menghafal apa
yang di tulis pada buku ini.
C. Saran
Beri contoh gambar pada setiap materi yang ditulis agar dapat lebih mudah
dipahami sebab pembaca Indonesia cenderung visualitas.
LAMPIRAN
FOTO