PROFESI KEPENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
NAMA MAHASISWA : Josua S.P Sitorus
NIM : 5193111022
KELAS : PTB REGULER B 2019
MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU:
1.Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd.
2.Anada Leo Virganta, S.Pd., M.Pd.
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini tepat pada
waktunya.
Maksud dari penyusunan tugasini yaitu sebagai pelengkap mata kuliah PROFESI
KEPENDIDIKAN , yang menjadi salah satu komponen penilaian dan dapat dijadikan
pegangan dalam proses belajar mengajar matakuliah PROFESI KEPENDIDIKAN , serta
dengan harapan untuk memotivasi penulis dan para pembaca, sehingga mampu memahami
segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.
Penulis menyadarai bahwa, tanpa bantuan dari berbagai pihak, tugas ini tidak akan
selesai dengan baik dan lancar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan tugas yang akan datang. Harapan penulis semoga makalah ini
bermanfaat dan dapat memenuhi harapan berbagai pihak.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..............................................................................................4
B.Tujuan CBR..................................................................................................4
C.Manfaat CBR................................................................................................4
BAB II ISI BUKU
Identitas Buku...................................................................................................5
BAB III RINGKASAN BUKU
Buku 1..............................................................................................................6
Buku 2............................................................................................................12
Buku 3............................................................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN
Buku 1
Kelebihan.......................................................................................................19
Kekurangan....................................................................................................19
Buku 2
Kelebihan ......................................................................................................20
Kekurangan....................................................................................................20
Buku 3
Kelebihan.......................................................................................................21
Kekurangan....................................................................................................21
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan.................................................................................................23
B.Saran...........................................................................................................23
3
LAMPIRAN..........................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Meringkas sebuah buku atau mereview sebuah buku (Critical Book Report)
merupakan sebuah hal untuk menemukan ide ataupun memberikan penilaian terhadap isi
sebuah buku untuk menguji ataupun menilai kebenaran isi, kemuktahiran sebuah isi buku,
dan melatih sebuah penulis untuk menjadi hal yang lebih baik lagi kedepannya apabila
penulis ingin menjadi seseorang yang ahli dalam menyusun sebuah buku.
Menemukan intisari ataupun ide gagasan dari dalam sebuah buku tersebut.
Meringkas isi buku tersebut untuk mempermudah pembaca untuk memahami intisari
ilmu yang disampaikan oleh penulis.
Menemukan kekurangan dan kelebihan dalam isi sebuah buku
Menjelaskan ataupun memberikan saran mengenai kekuarangan dalam isi buku
tersebut.
Mengetahui lebih dekat mengenai identitas buku yang di kritik tersebut.
Mengetahui kemuktahiran isi sebuah buku tersebut.
Menyimpulkan isi pembahasan dalam buku tersebut.
4
Mahasiswa secara mandiri dapat menyimpulkan dan memberikan saran
mengenai kekurangan isi buku tersebut, agar buku tersebut menjadi lebih
sempurna
Mahasiswa secara langsung dapat memehami cara menjadi penulis buku yang baik.
BAB II
ISI BUKU
IDENTITAS BUKU
Buku 1
Judul : Profesi Pendidikan
Penulis : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
Penerbit : Unimed Press
Tahun Terbit : 2017
Kota Terbit : Medan
Tebal Halaman : 353 Halaman
Cetakan : Cetakan ke-7
Isbn : 978-602-7938-05-2
Buku 2
Buku 3
Judul : Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru
5
Penulis : Kunandar, S.Pd, M.Si.
Penerbit : Rajawali Pers
Isi : 447 Halaman
BAB III
RINGKASAN BUKU
Buku 1
A.Pengertian Profesional
Profesionalisasi Guru adalah proses yang harus dijalani atau dialami seseorang yang
memiliki niat menjadi guru sejak memiliki niat menjadi guru, lalu memasuki lembaga
pendidik (baik formal, non-fornal, dan informal) untuk mengalami proses pendidikan dan
latihan dalam kurun waktu tertentu, kemudian memperoleh pengakuan sebagai guru yang
professional (dapat ijazah, sertifikat sebagai guru), kemudian terus belajar-belajar , dan
belajar sampai menemukan sosok guru yang benar-benar professional, dan akhirnya kembali
menyadari bahwa dirinya sudah tak mampu menjadi guru lagi (karena sudah pension, sudah
tamat riwayat hidupnya) itulah yang dimaksud dengan profesionalisasi guru.
Seseorang yang punya niat untuk menjadi guru pendidikan tidak berlangsung dapat
menjadi guru yang professional jika tidak mengikuti proses pendidikan dan latihan dalam
waktu yang relative lama, mulai dari tingkat dasar (Sekolah Dasar-SD/Pendidikan Anak Usia
Dini-PAUD), lalu melanjut ketingkat Perguruan Tinggi (Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan-LPTK). Jika telah berhasil menamatkan pendidikan hingga perguuruan tinggi
dengan dinyatkan lulus dan diwisuda dengan memegang ijazah S1 kependidikandan
keguruan, tidak secara otomatis dinyatakan telah menjadi guru yang professional.
Sebaik lulusan LPTK dinyatakan layak dan diterima menjadi guru di lembaga
pendidikan, bukan berarti proses profesionalisasi guru sudah berakhir. Surat keputusan yang
6
menyatakan kelulusan LPTK diterima menjadi guru merupakan “titik awal” lagi bagi guru
untuk lebih mengintensifkan usahanya menjadi guru yang professional. Guru kembali
ditantang untuk terus belajar, dan belajar menambah, mengembangkan, memperbaiki,
meningkatkan, memperkaya, kuantitas dan kualitas kompetensi yang dimilikinya hingga
mencapai kesempurnaannya melalui berbagai cara dan teknik, seperti membaca, berdiskusi,
mengikuti pelatihan, lokakarya, rapat, dan sebagainya hingga melakukan penelitian dan
melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Guru sebagai pelaksana utama aktivitas pendidikan dan pengajaran melakukan “aktivitas
pembelajaran” sesuai dengan prosedur yang tepat secara profesional melalui tampilan-
tampilan dari sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, motivator, pemimpin, dan
fasilitator bagi peserta didik. Dalam tampilan inilah guru dituntut memiliki dan menampilan
kinerja yang sesuai dengan kriteria dan persyaratan bagi guru yang professional.Dengan
tampilan kinerja yang tepat diharapkan seluruh program yang direncanakan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efesien hingga tujuan pendidikan dan pembelajaran dapat
tercapai secara maksimal.
Kinerja guru merupakan salah satu indicator penentu ketercapaian tujuan pendidikan dan
pembelajaran baik secara kuantitatif maupun kualitatif.Banyak factor yang dapat dijadikan
sebagai indicator untuk menentukan tingkat keberhasilan pelaksanaan program pendidikan
dan pengajaran seperti bermutuan raw-input, kebermutuan instrumentalia pendidikan,
kebermutuan envirmentalia pendidikan, dan keprofesional tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan (Instrumentalia). Namun kinerja guru dapat dipandang sebagai indikator utama
untuk mengukur berhasil tidaknya proses pendidikan dan pembelajaran memberhasilkan
peserta didik mencapai tujuan pendidikannya.
Kinerja guru merupakan hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman, dan
kesungguhannya dalam bekerja.
7
Kinerja guru ditentukan oleh berbagai factor yang satu sama yang lain saling berkaitan
seperti kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja, rekan guru, karyawan, maupun anak
didik. Menurut Pidarta (1986) bahwa ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi kinerja
guru dalam melaksanakan tugasnya : 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah, 2. Fasilitas kerja, 3.
Harapan-harapan, dan 4. Keprcayaan personalia sekolah.
Faktor internal dapat menentukan tingkat kinerja sejauh bagaimana guru memandang dan
memperlakukan jabatan guru.Jika jabatan guru dipandang sebagai kewajiban, maka
kinerjanya hanya sebatas melaksanakan tugas semata.Sebaliknya, jika dipandang sebagai
kebutuhan maka kinerjanya tidak hanya sebatas melaksanakan tugas tetapi sampai pada
apakah yang dikerjakannya itu telah memenuhi kebutuhan dirinya sebagai pelayan bagi
warga belajar dan juga kebutuhan yang dilayaninya sehingga merasa puas.
Faktor lingkungan tempat mengabdi (sekolah) dapat menentukan kinerja guru sejauh
lingkungan mendukung setiap upaya yang baik dari guru. Jika lingkungan dapat ditata
sedemikian rupa dengan menciptakan dan memelihara seluruh komponen berfungsi
sebagaimana semestinya melalui kepemimpinan administrator atau manajer sekolah yang
efektif dan efesien sehingga suasana sekolah benar-benar aman, nyaman, menyejukkan, guru
akan termotivasi dan berjuang untuk menampilkan kinerja yang terbaik. Guru akan memiliki
daya juang dalam melaksanakan tugas keprofeionalannya jika suasana sekolah member
dukungan penuh kepada mereka.
Factor kebijakan pemerintah juga dapat menentukan kinerja guru sejauh bagaimana
pemerintah memperlakukan jabatan guru san guru itu sendiri. Jika pemerintah memandang
dan memperlakukan jabatan guru sebagai profesi, sehingga yang mengisi jabatan itu hanya
mereka-mereka yang benar-benar professional (diwujudkan dalam proses penyeleksian,
penempatan, dan pembinaan), dapat diprediksi bahwa kinerja guru akan tinggi.
Tugas guru sebagai pendidik professional terdiri dari mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai keberhasilan peserta didik. Tugas tersebut akan efektif
pelaksanannya jika guru yang melaksanakannya memiliki derajat keprofesionalan yang
8
tercermin dari kompetensi, keahlian, kemahiran, dan keterampilan yang memenuhi standar
mutu dan norma etik tertentu.
Guru yang professional mampu memainkan multi peran dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran dengan tugas yang amat bervariasi. Guru yang professional mampu berperan
sebagai :
Pemelihara
Penerus
Penerjemah
Perencana
Manajer proses pembelajaran
Pemandu
Penyelenggara
Komunikator
Fasilitator
Motivator
Dan penilai
Keempat jenis tugas dan/atau kedudukan guru professional tersebut dapat dilakukan di
satu sekolah sebagai satuan administrasi pangkalnya dan juga bersifat lintas sekolah. Beban
tugas yang menjadi kewajiban guru pada masing-masing jenis adalah :
Beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka dan paling banyak 40
jam dalam satu minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin
pendirian dari pemerintah atau pemerintah daerah.
Pemenuhan beban kerja paling sedikit 24 jam tatap muka dan paling banyak 40 jam
tatap muka dalam satu minggu tersebut, dilaksanakan dengan ketentuan paling
sedikit 6 jam tatap muka dalam satu minggu pada satuan pendidikan temapay tugas
sebagai guru tetap.
Guru bimbingan dan konseling wajib memenuhi beban mengajar yang setara dengan
bimbingan paling sedikit 150 orang siswa per tahun pada satu atau lebih satuan
pendidikan.
9
Guru pembimbing harus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
inklusi atau pendidikan terpadu wajib memenuhi beban mengajar yang setara, yaitu
paling sedikit melaksanakan 6 jam tatap muka per minggu.
Menteri dapat menetapkan “ekuivalensi” beban kerja untuk memenuhi ketentuan
beban kerja dimaksud, khusus untuk para guru yang bertugas pada satuan pendidikan
“layanan khusus, dan/atau dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan nasional.
Kenaikan Pangkat, kenaikan pangkat dan jabatan guru dalam rangka pengembangan
karir ditentukan oleh angka kredit yang dapat diperoleh guru pada setiap aktivitas
keguruannya. Kenaikan pangkat dan jabatan merupakan gabungan angka kredit dari unsur
utama dan unsur penunjang yang ditetapkan sesuai dengan Permenneg PAN dan RB Nomor
16 Tahun 2009.
Unsur pendidikan yang dapat dinilai sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkat guru
terdiri dari :
Unsur Penunjang, unsur penunjang tugas guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas utamanya sebagai pendidik.
Unsur penunjang tugas guru meliputi berbagai kegiatan yang meliputi :
a) Memperoleh gelar /ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya- ijazah
S-1 diberikan angka kredit 5 angka kredit, S-2 sebesar 10 angka kredit, dan S-3
sebesar 15 angka kredit
b) Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas-tugas guru.
c) Memperoleh penghargaan/tanda jasa
Promosi, promosi merupakan pemberian tugas kepada guru sebagai guru pembina, guru
inti, instruktur, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan
sebagainya.Kegiatan pembinaan ini didasarkan pada pertimbangan prestasi dan dedikasi
tertentu yang dimiliki oleh guru.Dalam PP Nomor 74 tentang guru diamatkan bahwa dalam
10
melaksanakan tugas keprofesian, guru berhak mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan
prestasi kerja.Promosi tersebut meliputi kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan
fungsional.
PGRI tlah mengeluarkan sebuah kode etik guru yang pada dasarnya mengatur prilaku etis
guru, melindungi profesi dan individu guru, mengatur batas kewenangan guru, dan
mempertahankan kesejahteraan guru. Kode etik guru terdiri dari dua bagian, yakni :
Kedua kode etik guru tersebut berkenaan dengan karakteristik perilaku yang baik secara
umum, perilaku yang standar yang seharusnya ditampilkan oleh seorang guru dalam
melakukan tugasnya. Ke arah kode etik inilah seharusnya profesionalisasi diarahkan, meliputi
dimensi-dimensi : pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap dan nilai-nilai yang melandasi
pengetahuan dan keterampilan, pengalaman dan kemauan.
11
Perlindungan hokum seperti itu kiranya akan dapat memulihkan kedudukan jabatan guru
sebagai profesi yang dihormati dan ditunaikan secara professional dengan rasa tanggung
jawab yang tinggi.
Buku 2
A.Proses Belajar-Mengajar
Proses dalam pengertiannya di sini merupakan interaksi semua komponen atau unsure
yang terdapat dalam belajar-mengajar yang satu sama yang lain saling berhubungan dlam
ikatan untuk mencapai tujuan.
Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan
lingkungannya.
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab morel yang
cukup berat.Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggungjawaban
guru dalam melaksanakan tugasnya.Mengajar merupakan suatu perbuatan atau pekerjaan
yang bersifat unik, tetapi sederhana.
B.Tugas Guru
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya
sebagai orang tua kedua.Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para
siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya
dalam belajar.
12
C.Peran Guru dalam Proses Belajar-Mengajar
Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar meliputi banyak hal yang
sebagaimana dikemukakan oleh Adams dan Decey dalam Basic Principles of Student
Teaching, antara lain guru adalah mengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur
lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator dan konselor.
Dilihat dari segi dirinya sendiri (self oriented), seorang guru harus berperan sebagau
berikut.
13
Orang tua, yaitu mewakili orang tua murid di sekolah dalam pendidikan anaknya.
Pencari teladan, yaitu yang senantiasa mencarikan teladan yang baik untuk siswa
bukan untuk seluruh masyarakat.
Pencari keamanan, yaitu yang senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswa.
F.Peran Guru secara Psikologis
Suatu pekerjaan yang bersifat professional memerlukan berbagai bidang ilmu yang secara
sengaja harus dipelajari dan kemudian di aplikasikan bagi kepentingan umum.
Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu kompleksnya, maka profesi ini
mmerlukan persyaratan khusus antara lain dekemukakan beberapa berikut.
Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan
yang mendalam
Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya.
Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai
Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang
dilaksanakannya
Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
14
Buku 3
Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang
ingin atau ditekuni oleh seseorang profesi juga di artikan sebagai jabatan atau pekerjaan
tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari
pendidikan akademis yang intensif (Webstar, 1989). Jadi, Profesi ada;ah suatu pekerjaan atau
jabatan yang menuntut keahlian tertentu. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standart mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi (UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Guru profesional pada intinya adalah guru yang memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu,
membedah aspek profesionalisme guru berarti mengkaji kompetensi yang harus dimiliki
seorang guru.
Pengertian Kompetensi
15
dapat melakukan perilaku - perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-
baiknya.
Untuk menjadi seorang guru yang memiliki kompetensi maka di haruskan memiliki
kemampuan untuk mengembangkan tiga aspek kompetensi yang ada pada dirinya, yaitu
kompetensi pribadi, kompetensi profesional, dan kompetensi kemasyarakatan ( Piet A.
Sahertian dan Ida Alaida Sahertian, 1990 ).
Sifat - sifat atau karakteristik dari seorang guru yang disenangi oleh para siswanya
adalah guru - guru yang ; demokratis, suka bekerja sama, baik hati, sabar, adil, konsisten,
bersifat terbuka, suka menolong, ramah - tamah, suka humor, memiliki berbagai macam
minat, menguasai bahan pelajaran, fleksibel, menaruh minat.
Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertifikasi kepada guru yang
telah memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi. Sertifikasi guru bertujuan untuk
(1) Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional;(2) Peningkatan proses dan mutu hasil - hasil
pendidikan; (3) Peningkatan profesionalisme guru. Adapun manfaat dari sertifikasi guru
adalah: (1) Melindungi profesi guru dari praktik - praktik pendidikan yang tidak
berkompeten, yang dapat merusak citra profesi guru; (2) Melindungi masyarakat dari praktik
- praktik pendidikan yang tidak berkualifikasi dan tidak profesional.
16
D.Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Sertifikasi guru ada dua jalur, yakni sertifikasi guru prajabatan dan sertifikasi guru
dalam jabatan. Guru prajabatan adalah lulusan S1 atau D4 Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) atau non-LPTK yang berminat dan ingin menjadi guru dimana mereka
belum mengajar pada satuan pendidik, bai yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah
daerah, maupun masyarakat.
1.Prinsip Sertifikasi
a.Penetapan Peserta
Penentuan guru calon peserta sertifikasi dalam jabatan menggunakan sistem ranking
bukan berdasarkan seleksi melalui tes. Kriteria penyusunan ranking adalah sebagai berikut :
Usia
Pangkat/golongan
Beban mengajar
Jabatan/tugas tambahan
17
Prestasi kerja
Sertifikasi bagi guru yang mengajar tidak sesuai denagn bidang keahliannya dapat
memilih proses sertifikasi ijazah S1 dan D4 yang dimiliki, atau memilih proses sertifikasi
berbasis bidang studi yang diajarkannya.
4.Komponen Portofolio
Dalam permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan,
komponen portofolio meliputi beberapa hal berikut.
Kualifikasi akademik
Pengalaman mengajar
Prestasi akademik
18
BAB IV
PEMBAHASAN
BUKU 1
Kelebihan
Dalam setiap bab buku ini, khususnya bab 2 memiliki isi yang cukup lengkap
mengenai ilmu yang dibahas dalam buku tersebut.
Dalam buku ini dilengkapi diagram ataupun gambar mengenai ilmu yang
bersangkutan, sehingga dapat memudahkan pembaca dalam memahami isi buku
tersebut secara jelas.
Dalam buku ini, setiap bab nya memiliki Kompetensi dasar dan Indikator
keberhasilan, sehingga isi buku dalam setiap bab tersebut memiliki tujuan ataupun
target agar pembaca dapat memahami apa saja yang harus diketahuinya.
Dalam buku ini, setiap bab nya memiliki rangkuman di akhir pembahasan bab
tersebut sehingga dapat memudahkan pembaca untuk mengambil intisari ataupun ide
dari buku tersebut secara singkat dan jelas.
Dalam buku ini, setiap bab dilengkapi latihan soal, sehingga dapat memacu ataupun
mengingat kembali serta mampu menjawab ataupun mengukur kemampuan
mengenai isi ilmu dari buku tersebut.
Buku ini memiliki identitas yang lengkap, sehingga pembaca dapat mengenal lebih
dekat lagi identitas maupun penulis buku tersebut.
Buku ini memuat secara jelas ataupun langsung undang-undang, pasal-pasal, maupun
aturan yang mengatur tentang keprofesionalan seorang guru dan dosen. Sehingga
buku ini memiliki kemuktahiran isi yang sangat jelas dan sangat baik.
Kekurangan
19
Buku ini tidak dilengkapi dengan Glossarium, sehingga pembaca sedikit terkendala
saat menemukan kata-kata baru dalam buku tersebut.
Buku ini tidak memiliki daftar pustaka, sehingga pembaca tidak dapat
memperbanyak ataupun meluaskan ilmu dari dalam buku tersebut.
Buku ini tidak mencantumkan biografi penulis, sehingga pembaca tidak dapat
mengenal lebih dekat secara mendalam terhadap penulis buku tersebut.
Dalam buku ini terlalu sedikit dalam menggunakan gambar ataupun grafik sebagai
membantu pembaca untuk lebih mudah memahami isi buku tersebut, sehingga
menyebabkan pembaca sukar memahami isi buku tersebut.
BUKU 2
Kelebihan
Buku ini memiliki pengambangan ilmu yang jelas dan singkat, sehingga pembaa
dapat lebih mudah memahami isi ilmu yang disampaikan oleh buku ini.
Buku ini dalam bab 2 ini menjelaskan judul dengan disertai beberapa penjelasan sub
judul, sehingga pembaca dapat lebih mudah dan mendalam memahami isi materi
tersebut.
Buku ini memiliki diagram ataupun gambar, sehingga dapat memudahkan pembaca
untuk memahami lebih mudah isi materi yang dijelaskan oleh buku ini.
Buku ini memiliki bioadata yang cukup jelas, sehingga pembaca dapat lebih
mengenal lagi identitas buku tersebut.
Buku ini dilengkapi daftar pustaka, sehingga pembaca dapat mengembangkan secara
luas mengenai isi materi ilmu dalam buku tersebut.
Kekurangan
Buku ini tidak dilengkapi dengan kesimpulan diakhir materi sehingga pembaca
sedikit kesulitan untuk menemukan garis besar pembahasan materi yang dijelaskan
oleh buku tersebut.
Buku ini tidak dilengkapi latihan soal, sehingga buku ini tidak memiliki kemampuan
untuk menguji daya serap pembaca terhadap isi materi tersebut.
Buku ini masih sangat sedikit memberikan gambar, diagram, ataupun table, sehingga
pembaca sedikit sulit memhamai sebuah ilmu yang sukar untuk dipahami
20
Buku ini tidak dilengkapi dengan glossarium, sehingga pembaca mengalami
kesulitan saat menemukan kata-kata baru dalam buku tersebut.
Buku ini tidak dilengkapi biografi penulis, sehingga pembaca tidak dapat mengenal
lebih jauh identitas penulis buku tersebut.
BUKU 3
Kelebihan Buku
Kelebihan pada buku ini terdapat pada sub-sub bab yang menjelaskan secara
mendetail mengenai kprofesionalan seorang pendidik,
Penjelasan tersebut diperkuat melalui-sumber-sumber lain sehingga penjelasan
tersebut akan lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti.
Pada buku ini terdapat banyak referensi yang mengutarakan bahwa tidak hanya
berdasarkan garis besar saja mengenai kprofesionalisasian seorang pendidik,
melainkan dapat diutarakan secara terperinci.
Kelebihan buku ini dilihat dari isinya secara keseluruhan yaitu yang pertama,
memuat ilmu-ilmu tentang profesi pendidik yang belum diketahui sebelumnya,
sehingga dapat menambah pengetahuan baru mengenai profesi. Dalam buku ini
terdapat beberapa istilah atau pengetahuan-pengetahuan yang belum pernah
didapatkan sehingga dapat menambah wawasan ilmu mengenai keprofesionalan
seorang pendidik bagi pembaca.
Bahasa yang digunakan cukup bisa dipahami bagi pembaca. Maksudnya, kata-
kata yang ada di dalam buku ini tidak terlalu rumit dan mudah dipahami.
Kelemahan Buku
Setiap karya tulis tentu tidak hanya memiliki kelebihan saja, akan tetapi pasti ada
kekurangan yang terdapat pada buku ini.
Pada buku ini tidak dijelaskan berdasarkan diagram ataupun foster-foster yang
lebih menguatkan mengenai materi keprofesionalisasian seorang pendidik
tersebut,
Masih terdapat penggunaan-penggunaan kata yang tidak memiliki makna,
melainkan hanya sebagai penghubung antar kata tersebut,
Masih terdapat kesalahan-kesalah dalam penulisan
21
Dalam buku ini juga terdapat beberapa kekurangan dilihat dari segi isinya.
Pertama, dalam penulisan buku ini cenderung memasukkan istilah-istilah yang
sulit dimengerti, apalagi pembaca awam yang belum mempelajari mengenai
profesi kependidikan. Walaupun demikian, tapi masih bisa dipahami sedikit demi
sedikit.
Walaupun mudah dipahami, akan tetapi terkadang ada beberapa materi yang sulit
dan membutuhkan sebuah konsentrasi yang tinggi untuk memahaminya. Apalagi,
bagi pembaca yang baru mengenal dan mengetahui tentang pengembangan dan
organisasi profesi. Dengan materi-materi seperti itu, hanya akan membuat
pembaca merasa tidak tertarik untuk membacanya dan mempelajarinya.
22
BAB V
PENUTUP
A.Simpulan
Profesi pendidikan merupakan sebuah kemampuan khusus yang harus dilatih dan
diaplikasikan oleh kaum pendidik, sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan
keprofesionalan yang dilakukan oleh calon guru tersebut.
Profesionalisasi Guru adalah proses yang harus dijalani atau dialami seseorang yang
memiliki niat menjadi guru sejak memiliki niat menjadi guru, lalu memasuki lembaga
pendidik (baik formal, non-fornal, dan informal) untuk mengalami proses pendidikan dan
latihan dalam kurun waktu tertentu, kemudian memperoleh pengakuan sebagai guru yang
professional (dapat ijazah, sertifikat sebagai guru), kemudian terus belajar-belajar , dan
belajar sampai menemukan sosok guru yang benar-benar professional, dan akhirnya kembali
menyadari bahwa dirinya sudah tak mampu menjadi guru lagi (karena sudah pension, sudah
tamat riwayat hidupnya) itulah yang dimaksud dengan profesionalisasi guru.
B.Saran
Dalam membuat laporan CBR (Critical Book Review) perlu diperhatikan beberapa
ulasan ataupun teks bacaan agar tidak salah memilih materi mana yang akan dipergunakan
untuk meringkas karya CBR.
23
LAMPIRAN
BUKU 1
BUKU 2
BUKU KETIGA
24
25