Anda di halaman 1dari 19

TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah: Kepemimpinan Strategis Pendidikan

Dosen Pengampu:

Prof. H. Dr. Mustaqim, M.A

Prof. H. Dr. Fatah Syukur, M.Ag

Disusun oleh:
Muhammad Riyas Amir (1803036022)
Muhammad

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN WALISONGO SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatNya, sehingga penulis mendapatkan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori-Teori Kepemimpinan Pendidikan” dalam mata
kuliah Kepemimpinan Strategis Pendidikan

Penulis sadar bahwa memiliki banyak kekurangan dalam proses penyusunan makalah ini,
maka dari hal tersebut penulis mengharapkan saran atau kritik dari pembaca sehingga
makalah ini dapat sempurna.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Perbedaan Pemimpin, Pimpinan, dan Kepemimpinan...............................................................3
B. Tujuan dan Manfaat Kepemimpinan.........................................................................................4
C. Teori-Teori Kepemimpinan Pendidikan.....................................................................................5
D. Model Kepemimpinan Pendidikan Efektif................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan


pencapaian visi, misi dan tujuan dari suatu lembaga atau organisasi. Dalam lembaga
pendidikan, komponen yang menjadi motor penggerak kepemimpinan tersebut adalah
kepala sekolah/madrasah, guru, staf dan seluruh elemen pendidikan. 1 Dalam tulisan
ini, penulis menemukan ada 10 teori kepemimpinan yang ada relevansinya dengan
tipe kepemimpinan dalam lembaga pendidikan yaitu; teori sifat orang-orang besar
(the great man), teori pendekatan sifat, teori pengaruh dan kekuasaan, teori
pendekatan prilaku, teori keterampilan, teori kepemimpinan situasional, teori
kepemimpinan kontigensi, kepemimpinan atribut, teori pelayan, teori kelakuan
pribadi.2 Teori-teori tersebut dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui,
mengidentifikasi dan mengevaluasi sikap, perilaku, kebijakan, hingga gaya
kepemimpinan seseorang. Biasanya, kebijakan seorang pemimpin dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti perilaku, pengetahuan, situasi dan kepentingan. Maka,
menjadi menarik jika keberadaan teori kepemimpian tersebut dijadikan nilainilai
dasar pengetahuan untuk mempelajari lebih dalam model dan karakteristik
kepemimpinan dalam lembaga Pendidikan.
Kepemimpian adalah roda penggerak sebuah Lembaga atau organisasi.
Kualitas kepemimpinan menentukan arah keberhasilan Lembaga atau organisasinya.
Sehingga seorang pemimpin harus mampu mengantisipasi, mengelola dan
menggerakan roda organisasi secara cepat dan tepat. Oleh karena itu seorang
pemimpin (leader) bukan sekedar pengambilan keputusan (decision making) tapi
sebagai kunci keberhasilan sebuah lembaga atau organisasi.3 Pemimpin mempunyai
peran strategis penting dalam lembaga pendidikan dalam mewujudkan visi
kelembagaan khususnya dalam pengembangan mutu kelembagaan, peningkatan

1
Imam Machali, Kepemimpinan Pendidikan dan Pembangunan Karakter, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012), hlm 7
2
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2019) hlm
70
3
Hadari Nawawi, Administrasi dan Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung, 2018), hlm 81

1
Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing dalam berbagai bidang. Peran aktif
kepemimpinan tentu bukan sekedar mengemban fungsi secara structural saja tapi
sebagai perealisasi tujuan dan program kelembagaan yang telah direncanakan secara
kolektif4.
Kepemimpinan dalam berbagai lembaga pendidikan saat ini, seperti
sekolah/madrasah yang kurang memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi
pendidikan karena kepala sekolah/madrasah sebagian besar berpendidikan baru atau
kurang dari strata S1, rendahnya pengetahuan atau keilmuan mengenai teori-teori
kepemimpinan, serta posisi jabatan kepemimpinan yang tidak sesuai dengan
profesionalisme atau bidang keilmuan yang ditekuni, sehingga hal tersebut dapat
menjadi kendala dalam pengelolaan dan pengembangan suatu lembaga pendidikan. 5
Penulis memahami bahwa aktivitas kepemimpinan pada umumnya berfungsi untuk
mengajak dan menggerakkan roda organisasi untuk mencapai suatu tujuan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Perbedaan Pemimpin, Pimpinan, dan Kepemimpinan.


2. Apa Tujuan dan Manfaat Kepemimpinan
3. Apa saja Teori-Teori Kepemimpinan Pendidikan.
4. Bagaimana Kepemimpinan Pendidikan yang Efektif.

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Perbedaan, Pemimpin, Pimpinan, dan Kepemimpinan


2. Mengetahui Tujuan dan Manfaat Kepimpinan
3. Mengetahui Teori-Teori Kepemimpinan Pendidikan
4. Memahami Kepemimpinan Pendidikan yang Efektif.

4
Hadari Nawawi, Administrasi dan Kepemimpinan Pendidikan…, hlm 85
5
https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/berita/detail/mengembalikan-profesionalisme-guru diakses pada tanggal
20 Febuari 2023, pukul 13:00 WIB

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perbedaan Pemimpin, Pimpinan, dan Kepemimpinan

1. Pemimpin
Pemimpin bersifat formal dan non formal. Pemimpin formal ialah pemimpin
yang diangkat dengan Surat Keputusan (SK), mendapat gaji, dan memiliko
kekuasaan, wewenang, serta tugas dan tanggung jawab. Sebaliknya disebut
pemimpin non formal. Ada dua kemungkinan berikut orang yang dapat menjadi
pemimpin:6
a. Pemimpin dilahirkan (leader are born)
Menurut teori genetis bahwa “pemimpin dilahirkan dan tidak dibuat”.
Teori genitika bisa muncul karena seorang yang dilahirkan dengan
mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin, dengan kata lain
seorang yang menjadi pemimpin kerena keturunan atau lahir dengan
mempunyai bakat menjadi pemimpin.
b. Pemimpin dibentuk (leader are built)
Menurut teori leaders are made non born” bahwa “pemimpin dibuat
bukan dilahirkan”. Teori ini tidak mematahkan teori yang lain bahwa
pemimpin adalah bawaan, tetapi mendorong siapa pun bisa menjadi
pemimpin. Teori ini mendorong setiap orang untuk belajar menjadi
pemimpin dan mendukung yang orang bisa menjadi orang.

2. Pimpinan
Pimpinan adalah posisi atau jabatan, orang yang memiliki kedudukan setinggi
dalam suatu organisasi. Setiap manusia adalah pemimpin minimal memimpin
dirinya sendiri. Oleh karena itu, kepemimpinan adalah urusan setiap orang. Setiap
pemimpin diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Jika ingin
menjadi pemimpin, maka harus memiliki skill pemimpin:7
a. Leadership

6
Robbins, the truth about managing people. Second Edition, (Upper Sadle River, New Jersey, 2008)
diterjemahkan oleh Husaini Usman, hlm 140
7
Robbins, the truth about managing people…, diterjemahkan oleh Husaini Usman, hlm 141

3
b. Digital literacy
c. Communication
d. Emotional intelligence
e. Global citizenship
f. Problem solving
g. Team working

3. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan objek dan subjek yang menarik dan tidak
membosankan untuk dipelajari, diteliti, ditulis, didiskusikan, dan refleksikan baik
oleh orang awam, akademisi, atau praktisi, karena aspek dinamis yang terkandung
di dalam kepemimpinan.8 Posisi kepemimpinan dalam fungsi manajemen erat
kaitannya dengan fungsi manajamen yang mengandung kata leading dan
directing. Kepemimpinan banyak memartikan berbeda-beda, hal tersebut sesuai
dengan sudut pandang masing-masing, meskipun sudah banyak definisi
kepemimpinan, tetapi tidak satupun yang dapat memuaskan semua orang.
Menurut Husaini Usman ”kepemimpinan adalah proses memengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan secara efesien dan efektif”9

B. Tujuan dan Manfaat Kepemimpinan

1. Tujuan Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah Adalah Sebagai Berikut:10


a. Terwujudnya peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa secara terus-
menurus.
b. Tersedianya visi sekolah dan agen perubahan.
c. Terkoordinasinya warga sekolah dalam mewujudkan visi.
d. Terberdayakannya guru secara optimal.
e. Terbinanya pengembangan karier guru.
f. Tingginya kinerja sekolah.

8
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung, Refika Aditama,
2008). hlm 50
9
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 145
10
Kartini Kartono, Pemimpin dan Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Kepemimpinan, (Jakarta:
PT
Raja Grafindo Persada, 2008) hlm 83

4
2. Manfaat Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah Adalah Sebagai Berikut:11
a. Mampu menilai dengan SWOT kemampuan dirinya yang diperlukan sebagai
kepemimpinan efektif.
b. Menggunakan kekuasaan dengan tepat dan berpengaruh positif dalam
meningkatkan komitmen bawahannya.
c. Menguji nilai-nilai personal dan keyakinan dirinya yang berkaitan dengan
asumsi tentang kepemimpinan dan bawahannya.
d. Memahami sejumlah peranan kepemimpinan.
e. Mengenal pentingnya tujuan moral dan nilai etika dalam kepemimpinan

C. Teori-Teori Kepemimpinan Pendidikan

Penulis memilih pendapat Saddler (1970) karena paling lengkap (komprehensif)


untuk menambah pengetahuan tentang teori kepemimpinan dan relevansi dengan
kondisi pendidakan saat ini. Menurut Sadler (1970) 12terdapat 9 teori kepemimpinan
yang terdapat, yaitu:
1. Teori The Great Man
Menurut teori ini, jika seseorang dilahirkan sebagai pemimpin maka akan menjadi
pemimpin. Teori orang besar (The Great Man) menyatakan bahwa seseorang
menjadi pemimpin karena dia keturunan orang besar. Seseorang yang diangkat
sebagai pemimpin karena warisan dari orang tuanya secara turun-menurun.
Contoh: anak raja akan menjadi raja.13

2. Teori Pendekatan Sifat


Pendekatan ini berdasarkan pada sifat seseorang yang dilakukan dengan cara
berikut:
a. Membandingkan sifat timbul sebagai pemimpin dan bukan pemimpin
b. Membandingkan sifat pemimpin yang efektif dengan pemimpin yang tidak
efektif

11
Kartini Kartono, Pemimpin dan Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Kepemimpinan…,hlm 83
12
Sadler, leadership, (Kogan Page Limited, London, 1970), hlm 30
13
Sadler, leadership…,30

5
Sebagai contoh: penelitian Kouzes dan Posner (2007) 14
yang meneliti 20.000
pemimpin di empat benua selama 20 tahub (1987-2007) menemukan bahwa
urutan sifat-sifat kepemimpinan efektif atau keektifan pemimpin sebagai berikut:

a. Jujur
b. Visioner
c. Inspiratif
d. Kompoten
e. Adil
f. Mendukung
g. Berpikir luas
h. Cerdas
i. Tegas
j. Konsisten
k. Kooperatif
l. Empati
m. Imajinasi
n. Dewasa
o. Mandiri
p. Setia

3. Teori Pendakatan Pengaruh dan Kekuasaan


Setiap pemimpin hanya dapat menjalankan kepemimpinan jika memiliki
pengaruh dan kekuasaan. Pengaruh dan kekuasaan bersifat timbal balik.,
seseorang yang berpengaruh karena memiliki kekuasaan, dan sebaliknya
seseorang yang berkuasa karena memiliki pengaruh. Pengaruh dan kekuasaan
diperlukan untuk menjalankan kepemimpinan. Tanpa pengaruh tidak ada
kepemimpinan, kerena kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain
melalui sumber kekuasaannya.15
Setiap manusia pada hakikatnya ingin bersahabat, berkuasa, berprestasi.
Manusia berambisi untuk berkuasa karena memenuhi kebutuhan, yaitu kebutuhan

14
Husaini Usman, Kepemimpinan Berkarakter Sebagai Model Pendidikan Karakter, (Jurnal Pendidikan
Karakter,
Tahun III, No.3, 2013), hlm 5
15
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 147

6
ingin dihargai atau dihormati, berpengaruh, ditakuti, disegani, mendapatkan
fasilitas, dan menambah kekayaan.
Seseorang yang berkuasa karena menggunakan paksaan terhadap orang lain
dengan ancaman fisik dan psikologis. Seseorang yang berkuasa karena memiliki
koneksi atau orang kuat yang mendukung di belakangnya (backing).16 Seseorang
yang berkuasa karena mampu memberikan ganjaran (hadiah uang atau fasilitas)
kepada pemilihnya. Seseorang berkuasa karena memiliki legitimasi atau diangkat
berdasarkan surat keputusan. Seseorang berkuasa karena memiliki kewibaan.
Seseorang berkuasa karena menguasai informasi. Seseorang berkuasa karena
menguasai media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, dan lain-lain.
Seseorang berkuasa karena memiliki keahlian. Seseorang berkuasa karena
memiliki wilayah kekuasaan misalnya tuan tanah17
Dijelaskan oleh Husaini Usman bahwa:
Kekuasaan yang absolut cenderung membuat penguasa korup karena
tidak ada kontrol dari pihak lain. Jika ingin mengetahui watak asli seseorang
berilah dia kekuasaan atau lihatlah ketika seseorang berkuasa atau menjadi
pemimpin yang sedang berkuasa.18
Orang yang mabuk kekuasaan membuat ia terjebak dalam kelupaan. Lupa
dengan diri sendiri, lupa dengan orang yang pernah berjasa, lupa keluarga, teman,
dan lupa lawan. Kekuasaan dapat membuat teman dapat menjadi lawan, lawan
dapat menjadi teman dan bahkan kadang-kadang menghalalkan segala cara agar
dapat berkuasa dan mempertahankan kekuasaannya.

4. Teori Pendakatan Perilaku

Pendakatan sifat ternyata tidak mampu menjelaskan apa yang menyebabkan


seseorang menjadi pemimpin yang efektif. Oleh karena itu, pendakatan perilaku
merivisinya karena perilaku dapat dipelajari, dan dapat dilatih dengan perilaku
kepemimpinan yang tepat agar menjadi pemimpin yang efektif.19

Perilaku adalah gaya (style) yang ditampilkan pemimpin ketika memimpin


bawahannya. Perilaku dibagi dalam dua katagori umum, yaitu berorientasi pada
tugas dan berorientasi pada hubungan manusia. Menurut Plato (427-347) dalam

16
Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif, (Yogyakarta, LKiS, 2011), hlm 25
17
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 147
18
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 147
19
Rohmat, Kepemimpinan Pendidikan, (Purwokerto, STAIN Press Purwokerto, 2010), hlm 80

7
bukunya yang berjudul Republic membagi tiga perilaku kepemimpinan sebagai
berikut:20

a. Filosofer
b. Militer
c. Entrepreneur

5. Teori Kepemimpinan Kontigensi


Kepemimpinan kontigensi adalah pemimpin yang menggabungkan gaya
kepemimpinan dengan situasi. Teori kontigensi menyatakan tidak ada satu pun
teori kepemimpinan yang terbaik. Kesuksesan pemimpin tergantung terhadap
penggunaan gaya kepemimpinan disesuaikan dengan situasi dan pengikutnya.21
Teori kontigensi dikembangkan oleh Fiedler yang popular pada tahun 1970-an
sampai 1980-an. Fidler berpendapat bahwa “pemimpin akan berhasil
menjalankan kepemimpinannya jika menerapkan gaya kepemimpinan yang
berbeda di suatu situasi yang berbeda”22. Artinya gaya kepemimpinan yang
digunakan tergantung situasi.
Tiga sifat situasi yang dapat mempengaruhi suatu keefektifan kepemimpinan,
yaitu sebagai berikut:
a. Hubungan pemimpin-bawahan yang menguntungkan situasi
b. Derajat susunan tugas yang menguntungkan situasi
c. Kekuasaan formal yang menguntungkan situasi

Hubungan pemimpin-bawahan yang menguntungkan situasi ditandai


hubungan yang harmonis antara atasan dengan bawahan, pemimpin diterima oleh
bawahannya (acceptable). Darajat susunan tugas yang menguntungkan situasi
ditandai pembagaian tugas yang berdasarkan profesionalisme, pemimpin yang
mampu memimpin (capable), dan kekuasaan formal yang menguntungkan situasi,
ditandai oleh kekuasaan yang sah (legal) dan semua tugas bawahan serta
kepemimpinannya dapat dipertanggungjawabkan.

Perilaku kepemimpinan tergantung pada lima factor, yaitu:

20
Plato, The Republic: Penerjemahan Sylvester G. Sukur, Plato Republik, (Yogyakarta, Narasi, 2018), hlm 50
21
Shulhan, Muwahid, Model Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru,
(Yogyakarta,
Teras, 2013), hlm 100
22
Sadler, leadership, (Kogan Page Limited, London, 1970), hlm 30

8
a. Wewenang anggota kelompok terdapat masalah
b. Pentingnya penerimaan
c. Pemberian keputusan pada pimpinan
d. Pentingnya penerimaan keputusan pada anggota kelompok/bawahan
e. Tekanan waktu

Kelima factor tersebut dapat mempengaruhi hubungan antara perilaku


pemimpin dan pembaharuan kelompok sebagai ukuran kinerja. Berdasarkan lima
faktor maka ada lima kemungkinan perilaku kepemimpinan situasional muncul,
yaitu sebagai berikut:23

a. Jika pengawas dan bawahan mempunyai wewenang menggunakan


pengaruh terhadap masalah maka kerja sama, penguasaan, atau
pelimpahan merupakan perilaku kepemimpinan yang tepat.
b. Jika pengawas mempunyai wewenang, bawahan tidak memiliki
wewenang maka perilaku kepemimpinan berupa penguasaan yang paling
tepat.
c. Jika bawahan memiliki wewenang, sedangkan atasan tidak maka
pelimpahan merupakan perilaku kepemimpinan yang tepat
d. Jika penerimaan pimpinan dan bawahan penting maka Kerjasama
merupakan perilaku kepemimpinan yang tepat
e. Jika tekanan waktu tinggi maka penguasaan atau pelimpahan merupakan
perilaku kepemimpinan yang tepat

6. Teori Kepemimpinan Situasional


Kepemimpinan situasional adalah kepemimpinan yang menggunakan gaya
kepemimpinan sesuai dengan tingkat komitmen bawahannya. Gibson (2007) yang
menyatakan bahwa keefektifan kepemimpinan dipengaruhi fungsi pemimpin,
bawahan, dan situasi, rumusnya sebagai berikut.24
KE=fpbs
KE = Kepemimpinan efektif
F = Fungsi
P = Pemimpin

23
Shulhan, Muwahid, Model Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru…, hlm 105
24
Gibson. J.L, Organizational Behavior, Structure, Process (New York, McGraw Hill, 2009), hlm 140

9
B = bawahan
S = Situasi
Kepemimpinan aka efektif jika kehebatan pemimpinnya berfungsi optimal.
Bawahan sebagai pengikut yang banyak dan patuh berfungsi optimal. Situasi yang
mendukung kepemimpinan berfungsi optimal. Pemimpin menurut kepemimpinan
situasional fokus pada situasi.

7. Teori Kepemimpinan Atribut


Kepemimpinan Atribut adalah pemimpin yang diangkat sebagai lambang.
Kepemimpinannya mewakili organisasi yang mengatkatnya.25 Sebagai contoh:
dalam Komite Sekolah diangkat seseorang pemimpin yang melambangkan
perwakilan orang-orang yang menjadi anggota organisasi Komite Sekolah.
Contoh lainnya: Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia, Ketua Kelompoj
Kerja Pengawas Sekolah, Ketua Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah, Ketua
Kelompok Kerja Kepala Sekolah, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah,
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia. Kepemimpinan lambang dapat pula
dimaknai seseorang diangkat sebagai pemimpin untuk lambang saja.

D. Model Kepemimpinan Pendidikan Efektif

1. Kepemimpinan Manajerial
Kepemimpinan manajerial adalah kepemimpinan yang sangat patuh pada
sistem, sangat kaku dengan aturan (managerialism), birokratis, hierarki, dan
formalitas. Kepemimpinan manajerial berfokus pada pengelolaan aktivitas yang
ada, sehingga kepemimpinan kepala sekolah mencapai kesuksesan, dan menjadi
kepemimpinan visioner yang berisi masa depan sekolah yang lebih baik.26
Kepemimpinan manajerial bersumsi bahwa fokus kepemimpinan harus pada
fungsi, tugas, dan perilaku. Jikakalau fokus itu dikerjakan dengan baik maka akan
difasilitasi.27 Selain itu, kepemimpinan ini juga berasumsi bahwa perilaku anggota
organisasi pada umumnya rasional. Manajer dan pimpinan manajemen sekolah

25
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta, Raja
Grafindo Persada, 2003) hlm 45
26
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 166
27
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 166

10
harus dapat mengembangkan dan mengimplementasikan fungsi manajerial
sebagai berikut:28
a. Pengaturan tujuan
b. Identifikasi kebutuhan
c. Pengaturan prioritas
d. Perencanaan
e. Penentuan anggaran
f. Implementasi
g. Evalusasi

2. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah kepemimpinan yang melibatkan semua
pihak terkait secara aktif dalam membuat keputusan, dan pemimpin memberi
peluang kepada bawahannya untuk menyumbangkan pikiran, waktu, dan tenaga.
Kepemimpinan partisipatif mengasumsikan bahwa proses pembuatan keputusan
dalam kelompok sebaiknya menjadi fokus utama dalam kelompok. Dalam
menentukan keputusan terdapat beberapa teknik yang harus dilakukan, sebagai
berikut:29
a. Sumbangan saran (brainstorming)
b. Focus group discussion (FGD)
c. Nominal group technique (NGT)
d. Delphy

Partisipasi dibina dengan cara berikut:

a. Mempromosikan tujuan bersama dan membangun kepercayaan


b. Kepala sekolah lebih sering menggunakan kata “kami” daripada kata
“saya”
c. Perkuat guru dan tenaga kependidikan dengan membagi kekuasaan dan
wewenang
d. Beri peluang guru dan tenaga kependidikan untuk magang menjadi
pemimpin

28
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 167
29
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 168

11
3. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang fokus pada
perubahan kearah perbaikan secara terus menerus. Kepemimpinan ini cenderung
normatif, sentralistik, otoriter, konsisten, dan karismatik.30

4. Kepemimpinan Distributed
Kepemimpinan distributed adalah kepemimpinan yang menggabungkan
kepemimpinan formal dan informal, keduanya itu tidak dapat dipisahkan dan
dipertentangkan. Kepemimpinan distributed pada dasarnya melibatkan dimensi
praktik kepemimpinan vertikal dan horizontal. Kepemimpinan vertikal adalah
hubungan kepemimpinan antara atasan dengan bawahan. Kepemimpinan
horizontal adalah hubungan kepemimpinan dengan sejawat.31
Kepemimpinan distributed menyatakan bahwa keberhasilan kepemimpinan
bukanlah menyederhanakan fungsi pengawas sekolah, kepala sekolah, dan
wakilnya bekerja di sekolah tetapi juga pentingnya kualitas hubungan dan
interaksi yang terjadi.32 Kepemimpinan distributed merupakan cara terbaik
memahami pendistribusian praktik terhadap, pengikut dalam situasi di sekolahnya
dalam kegiatan berbagai kelompok dan individual. kepemimpinan distributed
memfungsikan kepemimpinan melampaui pekerjaan sejumlah individu dan
penyelesaian tugas melalui interaksi dengan pemimpin. Kepemimpinan
distributed memperhatikan dua hal sebagai berikut:33
a. Proses kepemimpinan
b. Aktivitas kepemimpinan

30
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 169
31
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 169
32
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 169
33
Khoiri, Ahmad, Manajemen Strategik dan Mutu Pendidikan Islam, Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, UIN SUKA Yogyakarta, 2016. Vol. 1, No. 1, hlm. 79.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori merupakan serangkaian ide, gagasan dan konsep secara ilmiah untuk
memahami dan memastikan suatu persoalan. Teori-teori kepemimpinan yang relevan
dengan praktek kepemimpinan dalam lembaga pendidikan Islam yaitu; teori the great
man, teori pendekatan sifat, teori pendekatan pengaruh dan kekuasaan, teori
pendekatan perilaku, teori kepemimpinan kontigensi, teori kepemimpinan situasional,
dan teori kepemimpinan atribut. Diantara rangkaian teori tersebut, ada teori yang
relevan namun ada juga yang tidak. Keberadaan teori tersebut hanya sebagai tolak
ukur dan alat evaluasi yang melihat persoalan-persoalan dan praktek kepemimpinan
dalam lembaga pendidikan Islam, sehingga penting untuk dijadikan dasar keilmuan
untuk mengkaji lebih dalam terkait tipe dan gaya kepemimpinan.
Beberapa karakteristik kepemimpin yang relevan untuk dipraktekkan dalam
lembaga pendidikan Islam yaitu; mempunyai energi jasmaniah dan mental (physical
and nervous energy), memiliki kesadaran akan tujuan dan arah (A sense of purpose
and deriction), keramahan dan kecintaan (friendliness and affection), integritas
(integrity), penguasaan tekhnis (technical mastery), ketegasan dalam mengambil
keputusan (decisiveness), kecerdasan (intelligence), keterampilan mengajar (teaching
skill), kepercayaan (faith). Serta dapat diperkaya dengan nilai-nilai dan karakteristik
kepemimpinan lainnya yang relevan dengan tujuan dan kebutuhan lembaga
pendidikan
Islam itu sendiri.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas saran yang dapat penulis sampaikan
mengenai teori-teori kepemimpinan Pendidikan diharapkan kepada pemimpin
lembaga Pendidikan bisa menerapkan teori-teori kepemimpinan Pendidikan sesuai
situasi sekolah.

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Gibson. J.L, Organizational Behavior, Structure, Process (New York, McGraw Hill, 2009)

Hadari Nawawi, Administrasi dan Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung,


2018), hlm

Https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/berita/detail/mengembalikan-profesionalisme-guru
diakses pada tanggal 20 Febuari 2023, pukul 13:00 WIB

Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Bumi


Aksara,2019) hlm

Husaini Usman, Kepemimpinan Berkarakter Sebagai Model Pendidikan Karakter, (Jurnal


Pendidikan Karakter, Tahun III, No.3, 2013)

Imam Machali, Kepemimpinan Pendidikan dan Pembangunan Karakter, (Yogyakarta:


Pedagogia, 2012),

Kartini Kartono, Pemimpin dan Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya,


Kepemimpinan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008)

Khoiri, Ahmad, Manajemen Strategik dan Mutu Pendidikan Islam, Manageria: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, UIN SUKA Yogyakarta, 2016. Vol. 1, No. 1.

Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung,
Refika Aditama, 2008).

Plato, The Republic: Penerjemahan Sylvester G. Sukur, Plato Republik, (Yogyakarta,


Narasi, 2018), hlm 50

Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif, (Yogyakarta, LKiS, 2011)

Robbins, the truth about managing people. Second Edition, (Upper Sadle River, New Jersey,
2008) diterjemahkan oleh Husaini Usman,

Rohmat, Kepemimpinan Pendidikan, (Purwokerto, STAIN Press Purwokerto, 2010), hlm 80

Sadler, leadership, (Kogan Page Limited, London, 1970)

Sadler, leadership, (Kogan Page Limited, London, 1970), hlm 30

15
Shulhan, Muwahid, Model Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru, (Yogyakarta, Teras, 2013), hlm 100

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya,


(Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2003) hlm 45

16

Anda mungkin juga menyukai