MAKALAH
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Muhammad Riyas Amir (1803036022)
Muhammad
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatNya, sehingga penulis mendapatkan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori-Teori Kepemimpinan Pendidikan” dalam mata
kuliah Kepemimpinan Strategis Pendidikan
Penulis sadar bahwa memiliki banyak kekurangan dalam proses penyusunan makalah ini,
maka dari hal tersebut penulis mengharapkan saran atau kritik dari pembaca sehingga
makalah ini dapat sempurna.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Perbedaan Pemimpin, Pimpinan, dan Kepemimpinan...............................................................3
B. Tujuan dan Manfaat Kepemimpinan.........................................................................................4
C. Teori-Teori Kepemimpinan Pendidikan.....................................................................................5
D. Model Kepemimpinan Pendidikan Efektif................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Imam Machali, Kepemimpinan Pendidikan dan Pembangunan Karakter, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012), hlm 7
2
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2019) hlm
70
3
Hadari Nawawi, Administrasi dan Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung, 2018), hlm 81
1
Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing dalam berbagai bidang. Peran aktif
kepemimpinan tentu bukan sekedar mengemban fungsi secara structural saja tapi
sebagai perealisasi tujuan dan program kelembagaan yang telah direncanakan secara
kolektif4.
Kepemimpinan dalam berbagai lembaga pendidikan saat ini, seperti
sekolah/madrasah yang kurang memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi
pendidikan karena kepala sekolah/madrasah sebagian besar berpendidikan baru atau
kurang dari strata S1, rendahnya pengetahuan atau keilmuan mengenai teori-teori
kepemimpinan, serta posisi jabatan kepemimpinan yang tidak sesuai dengan
profesionalisme atau bidang keilmuan yang ditekuni, sehingga hal tersebut dapat
menjadi kendala dalam pengelolaan dan pengembangan suatu lembaga pendidikan. 5
Penulis memahami bahwa aktivitas kepemimpinan pada umumnya berfungsi untuk
mengajak dan menggerakkan roda organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
Hadari Nawawi, Administrasi dan Kepemimpinan Pendidikan…, hlm 85
5
https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/berita/detail/mengembalikan-profesionalisme-guru diakses pada tanggal
20 Febuari 2023, pukul 13:00 WIB
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pemimpin
Pemimpin bersifat formal dan non formal. Pemimpin formal ialah pemimpin
yang diangkat dengan Surat Keputusan (SK), mendapat gaji, dan memiliko
kekuasaan, wewenang, serta tugas dan tanggung jawab. Sebaliknya disebut
pemimpin non formal. Ada dua kemungkinan berikut orang yang dapat menjadi
pemimpin:6
a. Pemimpin dilahirkan (leader are born)
Menurut teori genetis bahwa “pemimpin dilahirkan dan tidak dibuat”.
Teori genitika bisa muncul karena seorang yang dilahirkan dengan
mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin, dengan kata lain
seorang yang menjadi pemimpin kerena keturunan atau lahir dengan
mempunyai bakat menjadi pemimpin.
b. Pemimpin dibentuk (leader are built)
Menurut teori leaders are made non born” bahwa “pemimpin dibuat
bukan dilahirkan”. Teori ini tidak mematahkan teori yang lain bahwa
pemimpin adalah bawaan, tetapi mendorong siapa pun bisa menjadi
pemimpin. Teori ini mendorong setiap orang untuk belajar menjadi
pemimpin dan mendukung yang orang bisa menjadi orang.
2. Pimpinan
Pimpinan adalah posisi atau jabatan, orang yang memiliki kedudukan setinggi
dalam suatu organisasi. Setiap manusia adalah pemimpin minimal memimpin
dirinya sendiri. Oleh karena itu, kepemimpinan adalah urusan setiap orang. Setiap
pemimpin diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Jika ingin
menjadi pemimpin, maka harus memiliki skill pemimpin:7
a. Leadership
6
Robbins, the truth about managing people. Second Edition, (Upper Sadle River, New Jersey, 2008)
diterjemahkan oleh Husaini Usman, hlm 140
7
Robbins, the truth about managing people…, diterjemahkan oleh Husaini Usman, hlm 141
3
b. Digital literacy
c. Communication
d. Emotional intelligence
e. Global citizenship
f. Problem solving
g. Team working
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan objek dan subjek yang menarik dan tidak
membosankan untuk dipelajari, diteliti, ditulis, didiskusikan, dan refleksikan baik
oleh orang awam, akademisi, atau praktisi, karena aspek dinamis yang terkandung
di dalam kepemimpinan.8 Posisi kepemimpinan dalam fungsi manajemen erat
kaitannya dengan fungsi manajamen yang mengandung kata leading dan
directing. Kepemimpinan banyak memartikan berbeda-beda, hal tersebut sesuai
dengan sudut pandang masing-masing, meskipun sudah banyak definisi
kepemimpinan, tetapi tidak satupun yang dapat memuaskan semua orang.
Menurut Husaini Usman ”kepemimpinan adalah proses memengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan secara efesien dan efektif”9
8
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung, Refika Aditama,
2008). hlm 50
9
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 145
10
Kartini Kartono, Pemimpin dan Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Kepemimpinan, (Jakarta:
PT
Raja Grafindo Persada, 2008) hlm 83
4
2. Manfaat Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah Adalah Sebagai Berikut:11
a. Mampu menilai dengan SWOT kemampuan dirinya yang diperlukan sebagai
kepemimpinan efektif.
b. Menggunakan kekuasaan dengan tepat dan berpengaruh positif dalam
meningkatkan komitmen bawahannya.
c. Menguji nilai-nilai personal dan keyakinan dirinya yang berkaitan dengan
asumsi tentang kepemimpinan dan bawahannya.
d. Memahami sejumlah peranan kepemimpinan.
e. Mengenal pentingnya tujuan moral dan nilai etika dalam kepemimpinan
11
Kartini Kartono, Pemimpin dan Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Kepemimpinan…,hlm 83
12
Sadler, leadership, (Kogan Page Limited, London, 1970), hlm 30
13
Sadler, leadership…,30
5
Sebagai contoh: penelitian Kouzes dan Posner (2007) 14
yang meneliti 20.000
pemimpin di empat benua selama 20 tahub (1987-2007) menemukan bahwa
urutan sifat-sifat kepemimpinan efektif atau keektifan pemimpin sebagai berikut:
a. Jujur
b. Visioner
c. Inspiratif
d. Kompoten
e. Adil
f. Mendukung
g. Berpikir luas
h. Cerdas
i. Tegas
j. Konsisten
k. Kooperatif
l. Empati
m. Imajinasi
n. Dewasa
o. Mandiri
p. Setia
14
Husaini Usman, Kepemimpinan Berkarakter Sebagai Model Pendidikan Karakter, (Jurnal Pendidikan
Karakter,
Tahun III, No.3, 2013), hlm 5
15
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 147
6
ingin dihargai atau dihormati, berpengaruh, ditakuti, disegani, mendapatkan
fasilitas, dan menambah kekayaan.
Seseorang yang berkuasa karena menggunakan paksaan terhadap orang lain
dengan ancaman fisik dan psikologis. Seseorang yang berkuasa karena memiliki
koneksi atau orang kuat yang mendukung di belakangnya (backing).16 Seseorang
yang berkuasa karena mampu memberikan ganjaran (hadiah uang atau fasilitas)
kepada pemilihnya. Seseorang berkuasa karena memiliki legitimasi atau diangkat
berdasarkan surat keputusan. Seseorang berkuasa karena memiliki kewibaan.
Seseorang berkuasa karena menguasai informasi. Seseorang berkuasa karena
menguasai media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, dan lain-lain.
Seseorang berkuasa karena memiliki keahlian. Seseorang berkuasa karena
memiliki wilayah kekuasaan misalnya tuan tanah17
Dijelaskan oleh Husaini Usman bahwa:
Kekuasaan yang absolut cenderung membuat penguasa korup karena
tidak ada kontrol dari pihak lain. Jika ingin mengetahui watak asli seseorang
berilah dia kekuasaan atau lihatlah ketika seseorang berkuasa atau menjadi
pemimpin yang sedang berkuasa.18
Orang yang mabuk kekuasaan membuat ia terjebak dalam kelupaan. Lupa
dengan diri sendiri, lupa dengan orang yang pernah berjasa, lupa keluarga, teman,
dan lupa lawan. Kekuasaan dapat membuat teman dapat menjadi lawan, lawan
dapat menjadi teman dan bahkan kadang-kadang menghalalkan segala cara agar
dapat berkuasa dan mempertahankan kekuasaannya.
16
Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif, (Yogyakarta, LKiS, 2011), hlm 25
17
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 147
18
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 147
19
Rohmat, Kepemimpinan Pendidikan, (Purwokerto, STAIN Press Purwokerto, 2010), hlm 80
7
bukunya yang berjudul Republic membagi tiga perilaku kepemimpinan sebagai
berikut:20
a. Filosofer
b. Militer
c. Entrepreneur
20
Plato, The Republic: Penerjemahan Sylvester G. Sukur, Plato Republik, (Yogyakarta, Narasi, 2018), hlm 50
21
Shulhan, Muwahid, Model Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru,
(Yogyakarta,
Teras, 2013), hlm 100
22
Sadler, leadership, (Kogan Page Limited, London, 1970), hlm 30
8
a. Wewenang anggota kelompok terdapat masalah
b. Pentingnya penerimaan
c. Pemberian keputusan pada pimpinan
d. Pentingnya penerimaan keputusan pada anggota kelompok/bawahan
e. Tekanan waktu
23
Shulhan, Muwahid, Model Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru…, hlm 105
24
Gibson. J.L, Organizational Behavior, Structure, Process (New York, McGraw Hill, 2009), hlm 140
9
B = bawahan
S = Situasi
Kepemimpinan aka efektif jika kehebatan pemimpinnya berfungsi optimal.
Bawahan sebagai pengikut yang banyak dan patuh berfungsi optimal. Situasi yang
mendukung kepemimpinan berfungsi optimal. Pemimpin menurut kepemimpinan
situasional fokus pada situasi.
1. Kepemimpinan Manajerial
Kepemimpinan manajerial adalah kepemimpinan yang sangat patuh pada
sistem, sangat kaku dengan aturan (managerialism), birokratis, hierarki, dan
formalitas. Kepemimpinan manajerial berfokus pada pengelolaan aktivitas yang
ada, sehingga kepemimpinan kepala sekolah mencapai kesuksesan, dan menjadi
kepemimpinan visioner yang berisi masa depan sekolah yang lebih baik.26
Kepemimpinan manajerial bersumsi bahwa fokus kepemimpinan harus pada
fungsi, tugas, dan perilaku. Jikakalau fokus itu dikerjakan dengan baik maka akan
difasilitasi.27 Selain itu, kepemimpinan ini juga berasumsi bahwa perilaku anggota
organisasi pada umumnya rasional. Manajer dan pimpinan manajemen sekolah
25
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta, Raja
Grafindo Persada, 2003) hlm 45
26
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 166
27
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 166
10
harus dapat mengembangkan dan mengimplementasikan fungsi manajerial
sebagai berikut:28
a. Pengaturan tujuan
b. Identifikasi kebutuhan
c. Pengaturan prioritas
d. Perencanaan
e. Penentuan anggaran
f. Implementasi
g. Evalusasi
2. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah kepemimpinan yang melibatkan semua
pihak terkait secara aktif dalam membuat keputusan, dan pemimpin memberi
peluang kepada bawahannya untuk menyumbangkan pikiran, waktu, dan tenaga.
Kepemimpinan partisipatif mengasumsikan bahwa proses pembuatan keputusan
dalam kelompok sebaiknya menjadi fokus utama dalam kelompok. Dalam
menentukan keputusan terdapat beberapa teknik yang harus dilakukan, sebagai
berikut:29
a. Sumbangan saran (brainstorming)
b. Focus group discussion (FGD)
c. Nominal group technique (NGT)
d. Delphy
28
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 167
29
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 168
11
3. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang fokus pada
perubahan kearah perbaikan secara terus menerus. Kepemimpinan ini cenderung
normatif, sentralistik, otoriter, konsisten, dan karismatik.30
4. Kepemimpinan Distributed
Kepemimpinan distributed adalah kepemimpinan yang menggabungkan
kepemimpinan formal dan informal, keduanya itu tidak dapat dipisahkan dan
dipertentangkan. Kepemimpinan distributed pada dasarnya melibatkan dimensi
praktik kepemimpinan vertikal dan horizontal. Kepemimpinan vertikal adalah
hubungan kepemimpinan antara atasan dengan bawahan. Kepemimpinan
horizontal adalah hubungan kepemimpinan dengan sejawat.31
Kepemimpinan distributed menyatakan bahwa keberhasilan kepemimpinan
bukanlah menyederhanakan fungsi pengawas sekolah, kepala sekolah, dan
wakilnya bekerja di sekolah tetapi juga pentingnya kualitas hubungan dan
interaksi yang terjadi.32 Kepemimpinan distributed merupakan cara terbaik
memahami pendistribusian praktik terhadap, pengikut dalam situasi di sekolahnya
dalam kegiatan berbagai kelompok dan individual. kepemimpinan distributed
memfungsikan kepemimpinan melampaui pekerjaan sejumlah individu dan
penyelesaian tugas melalui interaksi dengan pemimpin. Kepemimpinan
distributed memperhatikan dua hal sebagai berikut:33
a. Proses kepemimpinan
b. Aktivitas kepemimpinan
30
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 169
31
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 169
32
Husaini Usman, Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan Pendidikan…, hlm 169
33
Khoiri, Ahmad, Manajemen Strategik dan Mutu Pendidikan Islam, Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, UIN SUKA Yogyakarta, 2016. Vol. 1, No. 1, hlm. 79.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori merupakan serangkaian ide, gagasan dan konsep secara ilmiah untuk
memahami dan memastikan suatu persoalan. Teori-teori kepemimpinan yang relevan
dengan praktek kepemimpinan dalam lembaga pendidikan Islam yaitu; teori the great
man, teori pendekatan sifat, teori pendekatan pengaruh dan kekuasaan, teori
pendekatan perilaku, teori kepemimpinan kontigensi, teori kepemimpinan situasional,
dan teori kepemimpinan atribut. Diantara rangkaian teori tersebut, ada teori yang
relevan namun ada juga yang tidak. Keberadaan teori tersebut hanya sebagai tolak
ukur dan alat evaluasi yang melihat persoalan-persoalan dan praktek kepemimpinan
dalam lembaga pendidikan Islam, sehingga penting untuk dijadikan dasar keilmuan
untuk mengkaji lebih dalam terkait tipe dan gaya kepemimpinan.
Beberapa karakteristik kepemimpin yang relevan untuk dipraktekkan dalam
lembaga pendidikan Islam yaitu; mempunyai energi jasmaniah dan mental (physical
and nervous energy), memiliki kesadaran akan tujuan dan arah (A sense of purpose
and deriction), keramahan dan kecintaan (friendliness and affection), integritas
(integrity), penguasaan tekhnis (technical mastery), ketegasan dalam mengambil
keputusan (decisiveness), kecerdasan (intelligence), keterampilan mengajar (teaching
skill), kepercayaan (faith). Serta dapat diperkaya dengan nilai-nilai dan karakteristik
kepemimpinan lainnya yang relevan dengan tujuan dan kebutuhan lembaga
pendidikan
Islam itu sendiri.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas saran yang dapat penulis sampaikan
mengenai teori-teori kepemimpinan Pendidikan diharapkan kepada pemimpin
lembaga Pendidikan bisa menerapkan teori-teori kepemimpinan Pendidikan sesuai
situasi sekolah.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Gibson. J.L, Organizational Behavior, Structure, Process (New York, McGraw Hill, 2009)
Https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/berita/detail/mengembalikan-profesionalisme-guru
diakses pada tanggal 20 Febuari 2023, pukul 13:00 WIB
Khoiri, Ahmad, Manajemen Strategik dan Mutu Pendidikan Islam, Manageria: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, UIN SUKA Yogyakarta, 2016. Vol. 1, No. 1.
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung,
Refika Aditama, 2008).
Robbins, the truth about managing people. Second Edition, (Upper Sadle River, New Jersey,
2008) diterjemahkan oleh Husaini Usman,
15
Shulhan, Muwahid, Model Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru, (Yogyakarta, Teras, 2013), hlm 100
16