Anda di halaman 1dari 2

Analisis Biaya Pendidikan

A. Biaya Pendidikan Investasi Jangka Panjang


Sedikitnya terdapat 3 alasan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai investasi
jangka panjang yaitu :
1. Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar
pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu
dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran
individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi
pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu
siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif. Sumber daya manusia
yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama
untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka
semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini
dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh
sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan
pembangunan nasional.
2. Investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari
pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan
antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total
pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia
kerja. Didalam alokasi biaya pendidikan perlu adanya reformasi, ini penting
dilakukan mengingat beberapa kajian yang menunjukkan bahwa mayoritas yang
menikmati pendidikan di PTN adalah berasal dari masyarakat mampu. Maka
model pembiayaan pendidikan selain didasarkan pada jenjang pendidikan (dasar
vs tinggi) juga didasarkan pada kekuatan ekonomi siswa (miskin vs kaya). Artinya
siswa di PTN yang berasal dari keluarga kaya harus dikenakan biaya pendidikan
yang lebih mahal dari pada yang berasal dari keluarga miskin. Model yang
ditawarkan ini sesuai dengan kritetia equity dalam pembiayaan pendidikan seperti
yang digariskan Unesco.
3. Investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi yaitu fungsi
sosialkemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi
sosialkemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan
manusia dan hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda. Misalnya
pada tingkat individual pendidikan membantu siswa untuk mengembangkan
dirinya secara
psikologis, sosial, fisik dan membantu siswa mengembangkan potensinya semaksimal
mungkin .

B. Cara-cara Memperkirakan Biaya Pendidikan


Ada dua cara untuk memperkirakan biaya pendidikan, yaitu (1) memperkirakan biaya
atas dasar sumber-sumber pembiayaan, dan (2) memperkirakan biaya atas dasar
laporan dari lembaga-lembaga pendidikan.
Cara yang pertama dilakukan dengan cara meneliti laporan dari sumber-sumber
pembiayaan pendidikan. Menurut sifatnya sumber-sumber ini dibedakan atas (1)
pengeluaran yang menyeluruh, dan (2) pengeluaran menurut status, tingkat, dan
sifatnya. Pengeluaran menyeluruh terdiri atas (a) sumber-sumber pemerintah, yang
terdiri atas (1) pemerintah pusat, (2) pemerintah daerah, dan (3) bantuan luar negeri.
Pengeluaran menurut status dan sifatnya. Menurut statusnya pengeluaran dibedakan
atas pengeluaran dari lembaga pendidikan pemerintah dan pengeluaran pendidikan
swasta. Kemudian menurut tingkatnya, yaitu TK, SD, SLTP, SLTA (SMU dan SMK),
dan perguruan tinggi. Selanjutnya menurut sifatnya pengeluaran dibedakan atas
pengeluaran berulang, pengeluaran modal, dan pengeluaran lainnya.
Cara yang kedua, ialah menggunakan secara langsung laporan dari lembaga-lembaga
pendidikan. Untuk keperluan membuat perkiraan tersebut harus dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut. Yang pertama, dan yang terpenting adalah harus ada laporan dari
lembaga-lembaga pendidikan. Kedua, laporan tersebut harus dibuat menurut pola
standar fungsional yang seragam. Ketiga, laporan harus memperlihatkan keseluruhan
biaya operasi dari lembaga tersebut.
Pemilihan unit-unit untuk penetapan biaya dilakukan dengan cara menghitung biaya:
per lulusan, biaya menurut tingkatan pendidikan, biaya unit per anak didik, rata-rata
biaya kehadiran sehari-hari, biaya modal per tempat, biaya rata-rata per kelas, dan
biaya berulang rata-rata per pendidik.
Proyeksi biaya unit meliputi pembiayaan modal dan biaya berulang. Untuk itu perlu
memperkirakan luasnya akibat tujuan kuantitatif dan kualitatif dalam
memperhitungkan rata-rata biaya unit berulang untuk tahun yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai