Class: A
Nim: 321422026
Dalam mandemen tersebut, jumlah anggaran pendidikan adalah 20% dari APBN, ini
merupakan instrumen andal untuk mewujudkan manusia yang berkualitas dan utuh.
Pembiayaan pendidikan nasional akan efektif apabila didukung oleh sebuah sistem
manajemen pembiayaan nasional yang kuat dan sinergis. Dikatakan, anggaran pendidikan
yang memadai dan dikelola dengan baik oleh suatu negara akan berdampak pada proses
penyelenggaraan pendidikan bermutu sehingga menghasilkan manusia yang berkualitas.
Pencapaian Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan UNDP (United Nation
Development Program) menunjukan bahwa pembiayaan pendidikan di suatu negara terbukti
memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pendidikan nasional.
Selama tahun 1980-an, biaya masuk perguruan tinggi meningkat dua samapi tiga kali
lipat dari tingkat inflasi, dan setelah menghitung efek dari inflasi di tahun 1990-an, biaya
masuk perguruan tinggi meningkat 51% bagi perguruan tinggi negeri dan 34% bagi
perguruan tinggi swasta. Dengan mempertimbangkan kemampuan untuk membayar, menurut
laporan dari Komite Pendidikan Tinggi juga menunjukan untuk keluarga dangan penghasilan
rendah, biaya masuk perguruan tinggi telah meningkat dari sebesar 91% pada tahun 1971-72
menjadi 160% pada tahun 1999-2000 terhadap pendapatan mereka.Mengutip Gaffar, M.Fakry
(2012, hlm. 224), Asep Kurniawan menjelaskan bahwa agar perguruan tinggi memiliki daya
respons atau daya saing tinggi, Perguruan Tinggi memerlukan perbaharuan dalam proses
manajemen kelembagaannya yang mencakup keseluruhan komponen strategi Perguruan
Tinggi, serta pembaharuan proses manajemen itu melibatkan pembiayaan pendidikan untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas perguruan tinggi secara terukur.
Secara umum, jumlah satuan biaya pendidikan diperoleh dari jumlah keseluruhan
pengeluaran dibagi dengan jumlah mahasiswa, seperti yang dikemukakan oleh Bowen (1981,
hlm. 41), “Traditionally, what passed as cost per unit was computed simply by adding up total
institutional expenditures for all purposes and dividing by the number of student. The result
was called “ cost per student”.Pada dasarnya, kata Asep Kurniawan selanjutnya, banyak
faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan biaya satuan pendidikan, namun secara
umum dapat dihitung dengan membagi jumlah pengeluaran perguruan tinggi dengan jumlah
mahasiswa. Metode penentuan biaya satuan pendidikan juga dapat mempengaruhi akurat dan
tidaknya jumlah biaya satuan pendidikan. Hal ini didukung dengan penjelasan bahwa
“beberapa penelitian mengemukakan bahwa biaya satuan per mahasiswa dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor di antaranya rasio dosen mahasiswa, rata-rata gaji dosen, tipe perguruan
tinggi (negeri vs swasta), dan letak geografis” (Paulsen,2001, hlm. 133). Dengan demikian,
beberapa faktor tersebut menjadi hal yang harus diperhitungkan dalam penentuan jumlah
biaya satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil temuan secara empirik dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
dalam penyusun anggaran terdapat banyak komponen yang perlu dirumuskan berdasarkan
jenis dan prioritas kebutuhan yang akan ditetapkan. Proses penyusunan anggaran dana pada
ketiga perguruan tinggi disusun top down, yang berarti bahwa unit kerja mendapatkan
penetapan pagu anggaran terlebih dahulu, kemudian program dan kegiatan disusun sesuai
dengan pagu anggaran yang ditetapkan. Hal ini menyebabkan beberapa kegiatan yang
seharusnya dilaksanakan, harus ditunda berdasarkan skala prioritas karena keterbatasan
anggaran tersebut
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi
keterbatasan dana pendidikan, beserta contoh dan sumbernya:
Contoh: Program “Educate Girls” di India adalah kemitraan antara pemerintah dan
lembaga swasta yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi
perempuan di daerah pedesaan. Sumber: Educate Girls (https://www.educategirls.ngo/)
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat membantu masyarakat mengatasi keterbatasan
dana pendidikan, beserta beberapa referensi yang dapat menjadi acuan untuk informasi lebih
lanjut:
1. Beasiswa:
2. Pinjaman Pendidikan:
- Lembaga Keuangan: Bank-bank dan lembaga keuangan seperti Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan (LPDP) menyediakan program pinjaman pendidikan dengan bunga rendah atau
subsidi. (Sumber: [LPDP](https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/))
- Bank atau Lembaga Keuangan: Banyak bank atau lembaga keuangan di Indonesia
menawarkan produk tabungan pendidikan yang dirancang khusus untuk membantu
masyarakat mengumpulkan dana pendidikan. Contoh bank yang menyediakan produk ini
adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI).
(Sumber: [Klik BCA](https://www.klikbca.com/klikbca/individual/tabungan/tabungan-
pendidikan.html))
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengatasi
keterbatasan dana pendidikan, beserta contoh dan sumbernya:
Contoh: Sekolah di banyak negara mengadakan bazaar amal, konser, atau lomba untuk
mengumpulkan dana tambahan yang akan digunakan untuk membiayai program pendidikan.
Sumber: Personal knowledge
Contoh: Sekolah di Filipina bekerja sama dengan LSM seperti “Save the Children” atau
“Gawad Kalinga” untuk mendapatkan bantuan dalam hal pendanaan, perbaikan infrastruktur,
atau penyediaan buku dan alat-alat pembelajaran. Sumber: Philstar Global
(https://www.philstar.com/lifestyle/education-and-home/2018/09/11/1850175/ngos-save-
children-gawad-kalinga-give-schools-hope)
4. Program magang dan kerja sama industri: Sekolah dapat menjalin kerjasama dengan
perusahaan atau industri di sekitar untuk menyediakan program magang atau program
pendidikan yang berorientasi pada keterampilan dan kebutuhan dunia kerja.
Contoh: Sekolah teknik atau vokasional di Jerman menjalin kerjasama erat dengan
perusahaan untuk memberikan pelatihan praktis kepada siswa dan memastikan relevansi
pendidikan dengan kebutuhan industri. Sumber: The Atlantic
(https://www.theatlantic.com/education/archive/2017/07/why-german-students-learn-little-
about-their-country-s-past/533046/)