Jumlah ini merupakan jumlah yang sangat besar dibandingkan dengan negara
lain. Namun, dari segi anggaran Indonesia masih kalah dibandingkan negara lain.
Bila di kaji, menurut antaranews.com, anggaran pendidikan Indonesia bahkan lebih
rendah dari Malaysia. Bagian Malaysia dari anggaran pendidikan adalah 26% dari
anggaran negara. Jumlah tersebut belum termasuk gaji guru. Sedangkan di Indonesia,
80% dari anggaran 371,2 triliun merupakan anggaran untuk gaji guru. Hal ini sangat
kontras dengan Malaysia yang 26% anggaran pendidikannya tidak termasuk gaji
guru. Padahal jumlah penduduk Indonesia 8 kali lebih besar dari penduduk Malaysia
Dalam data npd.kemdikbud.go id, hanya Pemprov DKI Jakarta yang pada
tahun 2016 mengalokasikan 22,29% dari PDBD-nya untuk pendidikan. Jumlah ini
melebihi jumlah minimum yang ditentukan oleh undang-undang. Dari
npd.kemdikbud.go.id juga diketahui masih ada beberapa provinsi, kabupaten/kota
yang mengalokasikan anggaran kurang dari 5% untuk pendidikan. Beberapa provinsi
bahkan hanya menyediakan 1,35% dari anggaran pendidikan di daerahnya. Angka
tersebut merupakan yang terendah dibandingkan dengan provinsi lain.
Selain itu pemerataan pendidikan di Indonesia juga sangat penting. Hal ini
dapat kita lihat dari tingkat penyelesaian pendidikan yang selama ini selalu terpusat di
Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan masih minimnya intelektual dari daerah luar Jawa
yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk membangun daerahnya. Perhatikan
table berikut :
Tingkat Penyelesaian Pendidikan Menurut
Jenjang Pendidikan dan Provinsi
Provinsi SD / SMP / SMA /
Sederajat Sederajat Sederajat
2021 2022 2021 2022 2021 2022
ACEH 99.44 99.45 93.43 97.63 74.36 70.67
SUMATERA UTARA 98.57 98.74 91.35 92.84 72.81 77.16
SUMATERA BARAT 95.29 97.87 89.49 88.83 70.06 65.96
RIAU 96.91 98.20 87.11 88.53 68.94 66.91
JAMBI 98.54 97.62 89.00 86.57 64.51 65.85
SUMATERA SELATAN 97.82 97.53 87.68 88.41 67.20 67.07
BENGKULU 98.16 97.65 89.94 90.81 62.46 64.88
LAMPUNG 98.33 98.41 89.46 90.99 60.09 62.42
KEP. BANGKA BELITUNG 96.61 96.45 80.99 84.72 63.98 66.87
KEP. RIAU 98.16 98.38 92.71 95.72 81.07 73.93
DKI JAKARTA 99.26 98.58 95.00 95.40 84.98 87.71
JAWA BARAT 98.45 99.08 88.18 89.29 64.89 67.05
JAWA TENGAH 98.06 98.01 88.44 90.02 59.90 58.75
DI YOGYAKARTA 98.48 98.91 94.94 97.06 90.12 87.92
JAWA TIMUR 97.76 98.71 90.30 90.47 66.33 66.87
BANTEN 98.82 97.24 90.63 92.65 66.90 66.02
BALI 97.02 97.55 94.26 94.15 75.86 76.59
NUSA TENGGARA BARAT 98.71 98.47 92.19 95.39 65.71 61.00
NUSA TENGGARA TIMUR 91.84 92.35 78.83 83.25 44.88 38.47
KALIMANTAN BARAT 94.29 95.13 79.65 81.82 54.27 58.40
KALIMANTAN TENGAH 97.45 98.51 89.76 87.79 61.04 61.88
KALIMANTAN SELATAN 95.67 94.68 84.06 87.95 63.59 67.81
KALIMANTAN TIMUR 96.82 99.18 95.34 95.32 74.26 74.00
KALIMANTAN UTARA 95.77 96.94 90.14 90.55 62.30 54.80
SULAWESI UTARA 96.10 96.74 91.05 91.98 68.56 66.66
SULAWESI TENGAH 96.19 97.19 85.42 88.90 61.16 53.73
SULAWESI SELATAN 97.30 98.05 88.18 90.55 69.43 68.32
SULAWESI TENGGARA 95.58 97.24 90.88 91.19 70.65 65.97
GORONTALO 93.44 95.12 81.22 80.56 53.73 45.12
SULAWESI BARAT 95.93 97.15 86.09 84.14 56.22 55.18
MALUKU 98.50 98.98 93.08 93.65 68.12 72.08
MALUKU UTARA 96.97 97.72 92.93 94.92 66.95 67.10
PAPUA BARAT 91.81 93.94 85.18 87.03 59.08 57.07
PAPUA 78.43 81.99 66.06 66.16 32.95 39.01
Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, namun masih ada sebagian
masyarakat yang belum memiliki hak tersebut. Selama ini, kesempatan terbaik untuk
mendapatkan akses pendidikan yang baik diberikan kepada anak-anak orang kaya dan
cerdas. Dengan kemampuan ekonomi yang baik, didukung dengan kemampuan
berpikir yang tinggi, merupakan faktor pendukung akses pendidikan yang lebih baik.
Mereka memiliki peluang besar untuk masuk ke sekolah elit, berkualitas, nasional
bahkan internasional. Hal ini menciptakan lingkungan belajar dan mengajar yang
kondusif karena didukung oleh kualitas siswa yang memiliki kemampuan berpikir
yang tinggi. Selain itu, tersedianya infrastruktur yang lengkap yang menunjang
kelangsungan pendidikan. Apapun alasannya, hal ini membuktikan bahwa negara
telah gagal mewujudkan cita-cita pendiri bangsa, yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa Indonesia.
Setidaknya ada tiga alasan mengapa pendidikan harus menjadi yang terdepan
dalam suatu negara. Pertama, untuk pembangunan ekonomi negara. Dalam
pendidikan, siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
hidup dan menjadi kompeten di bidang ekonomi. Kedua, sebagai pembanding nilai
investasi. Nilai kembalian ditunjukkan ketika membandingkan total biaya yang
digunakan untuk membiayai pendidikan lebih kecil dari total pendapatan yang
diperoleh memasuki pasar tenaga kerja. Ketiga, fungsi sosial, politik dan budaya.
Kontribusi pendidikan terhadap pengembangan sumber daya manusia, perkembangan
politik, sikap dan keterampilan kemasyarakatan, serta perkembangan kebudayaan
Indonesia.
Ini adalah solusi pertama yang harus dikembangkan untuk menjadi aset bagi
pembangunan negara. Adanya sumber daya manusia yang berkualitas tentunya harus
dibarengi dengan adanya nilai-nilai moral kemanusiaan pada setiap individu, agar ia
dapat memegang tanggung jawabnya dan selalu bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang dilakukannya. Dan hanya dengan mengkonsolidasikan sumber daya
manusia bangsa kita dapat berdiri sejajar dengan negara lain.
Solusi lain, peran mahasiswa sebagai intelektual harus bisa dimainkan dalam
perang pedagogik ini. Mahasiswa harus mampu menjadi kontrol terhadap pemerintah,
baik melalui orasi maupun artikel yang mereka tulis. Mahasiswa harus mampu
menjadi ujung tombak dari suara masyarakat. Dengan demikian, pemerintah tidak
bisa seenaknya mengabaikan realita yang terjadi di lapangan. Kedepannya,
mahasiswa harus memiliki visi untuk berpartisipasi dalam peningkatan dan
pemerataan pendidikan nantinya setelah status mahasiswanya dilepas, terlepas dari
karir yang akan ditekuni masing-masing individu. Baik itu berkarir di instansi
pemerintah atau swasta. Dengan begitu anggaran dan upaya yang sudah dikeluarkan
oleh pemerintah dapat terkendali dan tepat sasaran dalam meningkatkan kualitas
pendidikan yang ada di Indonesia.
Daftar Pustaka
Haidara Putra Daulay, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara, Jakarta : Asdi
Mahasatya, 2009, hal. 47.
https://deepublishstore.com/blog/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli/
https://www.bps.go.id/indicator/28/1980/1/tingkat-penyelesaian-pendidikan-menurut-
jenjang-pendidikan-dan-provinsi.html
https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/siaran-pers/Siaran-Pers-
APBN-2023
https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/komitmen-20-%-apbd-untuk-
pendidikan-terus-didorong
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/01/pagu-anggaran-kemendikbud-
tahun-2021-sebesar-rp815-triliun
https://bppk.kemenkeu.go.id/pusdiklat-anggaran-dan-perbendaharaan/berita/
anggaran-pendidikan-20-apakah-sudah-dialokasikan-761329#:~:text=negara
%20tanpa%20diskriminasi.-,Bentuk%20keseriusan%20pemerintah%20dan%20DPR
%20dalam%20bidang%20pendidikan%20tertuang%20dalam,memenuhi
%20kebutuhan%20penyelenggaraan%20pendidikan%20nasional.