Anda di halaman 1dari 8

JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

JDESS
02.04.2023
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ANGGARAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
TAHUN 2015-2021

DITERIMA Pramanda Rafi Muhammad*, Atu Bagus Wiguna


Agustus 2023 Fakultas Ekonomi Pembangunan, Universitas Brawijaya, Indonesia

DIREVISI
September 2023
Abstract: The role of the government is indispensable in implementing education
development through government spending. Government spending can be reflected as a
description of the plan chosen by the government in an area. The Indonesian government
DISETUJUI annually allocates an education budget from the APBN and APBD of at least 20% to create
Oktober 2023 a quality education system. The World Bank still finds inequality in the unequal distribution
of allocations per student Another condition is the transfer of physical DAK that does not
match the required infrastructure. Similarly , it was also found that there are variations in
education spending and performance between regions, inefficient spending, the
contribution of education spending from PAD that is decreasing, and the need for synergy
between spending this research aims to determine the influence of several factors on the
education budget in Indonesia in 2015-2021. This research is a quantitative research with
its data analysis method, namely panel data regression analysis. The results showed that
teacher qualifications do not affect the education budget. Meanwhile, the Human
Development Index and the Number of Students can affect the education budget .

Keywords: education budgeting; fiscal federalism; human development index; number of


student; teacher qualification

Abstrak: Peran pemerintah sangat diperlukan dalam mengimplementasikan pembangunan


pendidikan ialah lewat belanja pemerintah. Belanja pemerintah bisa dicerminkan sebagai
gambaran rencana yang dipilih pemerintah dalam suatu wilayah. Pemerintah Indonesia tiap
tahunnya mengalokasikan anggaran pendidikan dari APBN dan APBD sekurang-
kurangnya 20% guna menciptakan sebuah sistem pendidikan yang berkualitas. World Bank
masih menemukan adanya ketimpangan distribusi alokasi per siswa yang tidak merata
INDEKSASI Kondisi lainnya adalah transfer DAK fisik yang tidak sesuai dengan infrastruktur yang
dibutuhkan. Hal yang sama juga ditemukan bahwa terdapat variasi belanja dan kinerja
Google Scholar pendidikan antar daerah, belanja yang belum efisien, kontribusi belanja pendidikan dari
PAD yang makin menurun, serta masih perlunya sinergi antara belanja pemerintah pusat
dan daerah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa faktor
terhadap anggaran pendidikan di Indonesia tahun 2015-2021. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan metode analisis datanya, yaitu analisis regresi data panel Hasil
penelitian menunjukan Kualifikasi Guru tidak mempengaruhi anggaran pendidikan.
Sedangkan, Indeks Pembangunan Manusia dan Jumlah Siswa dapat mempengaruhi
PENULIS anggaran pendidikan.
KORESPONDENSI Kata Kunci: anggaran pendidikan; federalisasi fiskal; indeks pembangunan manusia;
Pramanda Rafi jumlah siswa; kualifikasi guru
Muhammad
Email:
pram.rafi@student.ub.ac
.id
Cite this as:
Muhammad, P. R. & Wiguna, A. B. 2023. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pendidikan
Fakultas Ekonomi dan di Indonesia. Journal of Development Economic and Social Studies. Volume 02, Number 4, Pages 920-927.
Bisnis, Universitas Universitas Brawijaya. http://dx.doi.org/10.21776/jdess.2023.02.4.17
Brawijaya, Indonesia

PRAMANDA RAFI MUHAMMAD & ATU BAGUS WIGUNA 920


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

PENDAHULUAN Malaysia, bahkan Timor Leste. Struktur ang-


Dalam Pendidikan merupakan salah satu garan pendidikan dalam APBN sendiri terbagi
komponen penting dalam masyarakat yang menjadi tiga bagian, yaitu; Anggaran pendidik-
berperan dalam meningkatkan kualitas hidup an melalui belanja pemerintah pusat, melalui
suatu bangsa. Banyak negara melakukan inves- transfer daerah dan melalui pengeluaran pem-
tasi besar-besaran dalam sistem pendidikan biayaan. Tingkat dan mutu pendidikan merujuk
sehingga dapat menciptakan tenaga kerja yang pada ciri kemajuan seluruh penduduk termasuk
terampil dan siap berkontribusi ke dalam pasar penduduk Indonesia. Pendidikan juga merupa-
tenaga kerja (Figlio et al., 2018). Pembangunan kan aspek yang berarti pada pemodalan sumber
pendidikan pada dasarnya merupakan tang- daya manusia. Sebab itu, pemerintah mencoba
gungjawab pemerintah, peran pemerintah menciptakan pembaharuan yang terlampau
sangat diperlukan dalam mengimplemen- merata lewat desentralisasi pemerintahan
tasikan pembangunan pendidikan ialah lewat sembari diiringi kolaborasi yang berkesinam-
belanja pemerintah. Belanja pemerintah bisa bungan antara pemerintah pusat dan daerah
dicerminkan sebagai gambaran rencana yang (Vickerman, 2015).
dipilih pemerintah dalam suatu wilayah. Dalam Secara umum, anggaran pendidikan
upaya mewujudkan pembangunan bidang dapat dibagi menjadi 3 jenis belanja. Tiga jenis
pendidikan, undang-undang dasar telah meng- belanja tersebut yaitu: Belanja Pemerintah
amanatkan pada pasal 31 ayat (4) yaitu negara Pusat (BPP), Tranfer ke Daerah dan Dana Desa
memprioritaskan anggaran pendidikan se- (TKDD), serta Pembiayaan Anggaran. Porsi
kurang-kurangnya dua puluh persen dari AP- anggaran pendidikan terbesar dialokasikan
BN serta dari APBD untuk memenuhi kebutuh- melalui TKDD. Kemudian, berturut-turut me-
an penyelenggaraan pendidikan nasional yang lalui BPP dan Pembiayaan Anggaran. Secara
dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas nominal, anggaran pendidikan dalam APBN
pendidikan. terus meningkat. Pertumbuhan ini karena
Alokasi anggaran pendidikan dan per- adaptasi anggaran pendidikan terutama tahun
sentase alokasi anggaran pendidikan dari total 2020 sebab dilaksanakannya peningkatan
belanja negara dan belanja daerah tiap pengeluaran negara akibat penanggulangan
tahunnya meningkat. Semenjak tahun 2009, imbas pandemi Covid-19. Untuk memper-
Anggaran pendidikan di Indonesia sendiri tahankan persentase pengeluaran pendidikan
merupakan sebuah Mandatory Spending, yaitu sebanyak 20 persen dari pengeluaran negara
pengeluaran negara sudah ditentukan oleh penting dilaksanakan penyelarasan atas kuanti-
undang-undang. Pada UU Nomor 20 Tahun tas anggaran pendidikan.
2003 berhubungan dengan penyediaan anggar- Anggaran pendidikan via dana Pemerin-
an pendidikan menuturkan bahwa anggaran tah Pusat digunakan sebagai implementasi
pendidikan tidak hanya pendapatan pendidik program KIP, BOS dan KIP Kuliah untuk
dan belanja pendidikan kedinasan dialokasikan tamatan SMA/sederajat yang mempunyai
minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan kemampuan pendidikan tetapi menyandang
Belanja Negara (APBN) pada bidang pendidik- masalah keuangan. Pemerintah juga mereali-
an dan minimum 20% dari Anggaran Pen- sasikan pengukuhan vokasi melalui peningkat-
dapatan dan Belanja Daerah (APBD). an link and match dengan perusahaan, perema-
Terdapat beberapa provinsi yang sudah jaan 895 gedung SMK, penyegaran 52 kuri-
mengalokasikan APBDnya minimal 20% un- kulum Vokasi dan Profesi, seraya merenovasi
tuk bidang pendidikan. Meskipun masih ada 8 bangunan Politeknik. Besarnya kuota dana
beberapa provinsi yang masih dibawah angka pendidikan melalui TKDD disebabkan prog-
20%, tetapi dengan adanya transfer daerah jika ram pengembangan pendidikan dasar dan
ditotal alokasi anggaran untuk pendidikan tiap menengah sebagai tanggung jawab pemerintah
provinsi rata-rata diangka 20%. Alokasi terse- daerah. Anggaran pendidikan melalui TKDD
but menjadikan Indonesia sebagai salah satu terbentuk berkat sejumlah materi penyusun,
negara dengan belanja publik bidang pendidik- yaitu Dana Transfer Umum (yang terbentuk
an terbesar di Asia. Jika dilihat dari persentase oleh DAU dan DBH) diproyeksikan untuk
GDP, belanja pendidikan indonesia masih segmen pendidikan, Dana Transfer Khusus
tertinggal dibandingkan dengan Vietnam, (DTK), Dana Insentif Daerah (DID) bidang

PRAMANDA RAFI MUHAMMAD & ATU BAGUS WIGUNA 921


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

pendidikan dan Dana Otsus yang diproyeksi- Kondisi lainnya adalah transfer DAK
kan sebagai komponen pendidikan bak di- fisik yang tidak sesuai dengan infrastruktur
amanahkan oleh perundang-undang terkait yang dibutuhkan. Hal yang sama juga
otonomi khusus. ditemukan oleh PROSPERA bahwa terdapat
Selain itu dana pendidikan yang variasi belanja dan kinerja pendidikan antar
bersumber dari TKDD dimanfaatkan untuk daerah, belanja yang belum efisien, kontribusi
mengakomodasi skema merdeka belajar yang belanja pendidikan dari PAD yang makin
dititikberatkan pada pengembangan kapabilitas menurun, serta masih perlunya sinergi antara
SDM. Melalui pergantian prosedur penamaan belanja pemerintah pusat dan daerah. Todaro
dan penerapan aktivitas DAK Fisik rehabilitasi dan Smith mengutarakan jika ketimpangan
sekolah, dimana implementasi pekerjaan sudah tidak saja bersumber pada aliran pemasukan
tidak diselenggarakan sebagai pengelolaan tetapi dari pendidikan juga. Sebab pendidikan
yang dilakukan oleh sekolah, sebaliknya mewujudkan capaian pembentukan yang fun-
seperti perjanjian kontrak seraya menyertakan damental (Tambuna, 2013). Walaupun bela-
Dinas PUPR Kab/Kota, sedari penganjuran kangan ini terjadi peningkatan dalam belanja
sampai penerapan pekerjaan. Hal ini bertujuan pendidikan secara keseluruhan, investasi
supaya tenaga pendidik bisa terpusat ke beban Indonesia untuk pendidikan menengah, ter-
dan kewajiban utama dalam mengajar, seraya utama menengah pertama, masih kurang. Pada
menetapkan mutu teknis kontruksi sesuai saat yang sama, anggaran operasional telah
dengan standar keselamatan kontruksi. Pe- ditekan karena peningkatan substansial dalam
nyempurnaan program dana BOS, BOP pengeluaran untuk gaji. Temuan tersebut meru-
PAUD, BOP Kesetaraan, maupun pemberian pakan sedikit dari banyaknya persoalan pen-
tunjangan bagi guru melalui dana TPG PNSD, didikan di Indonesia. Oleh karena itu anggaran
Tambahan Penghasilan (Tamsil) Guru PNSD, pendidikan perlu dipetakan dengan baik
dan Tunjangan Khusus Guru (TKG) PNSD. dengan tujuan untuk mengetahui di mana
Revisi program ini diselenggarakan demi pemerintah dapat menjalankan kebijakannya
meyakinkan implementasi anggaran pendidik- dan lebih berdampak pada output yang dihasil-
an dilaksanakan dengan lebih efisien serta kan dari alokasi anggaran pemerintah.
berdaya guna untuk aktivitas pendidikan.
Anggaran pendidikan pun disalurkan lewat KAJIAN PUSTAKA
pembiayaan pemerintah pada pos anggaran Teori Pengeluaran Pemerintah
pengelolaan. Adolf Wagner (dalam Wilantari, 2012)
Hasil riset di 38 negara (Maozhong & mencetuskan konsep belanja pemerintah ada-
Shen, 2011) membuktikan bahwa terdapat pun populer sebagai istilah “law of ever
11,46% dari investasi pemerintah dalam increasing activity” lalu dites ulang oleh
bidang pendidikan berpengaruh terhadap Peacock dan Wiseman. Konsep tersebut me-
penurunan derajat ketimpangan pendidikan. nunjukan maka beban pemerintah serta akti-
Walaupun sudah diatur dalam undang- vitas pemerintah beranjak bertambah. Tren ini
undangan tentang mandatory spending, seba- oleh Wagner menuturkan sebagai hukum
gian wilayah di Indonesia pun tampak selalu meningkatnya peranan pemerintah.
disparitas pada unsur pendidikan spesifiknya di Teori Rostow dan Musgrave (dalam Mubaraoq
wilayah terbelakang yang tidak memperoleh et al., 2013) memperkenalkan model pem-
kesempatan prasarana pokok (Saputra et al., bangunan tentang pertumbuhan belanja peme-
2015). World Bank masih menemukan adanya rintah. Konsep ini menghimpun pertumbuhan
ketimpangan distribusi alokasi per siswa yang belanja pemerintah dengan fase-fase pem-
tidak merata. Sebagai contoh pada Gambar 1.4, bangunan ekonomi yang dibedakan antara fase
provinsi Jawa Barat menerima alokasi dasar, fase medium dan fase maju. Pada fase
pendidikan sebesaar 8,1 Triliun atau Rp. dasar terbentuknya pertumbuhan ekonomi,
890.000 per siswa sedangkan Provinsi Papua persentase investasi pemerintah berlandaskan
Barat menerima alokasi pendidikan sebesar 3,6 total investasi besar sebab pemerintah wajib
Triliun atau Rp. 15 Juta per siswa. mempersiapkan sarana serta prasarana sema-
cam pendidikan, kesehatan dan transportasi

PRAMANDA RAFI MUHAMMAD & ATU BAGUS WIGUNA 922


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

Teori Fiscal Federalism alternatif ketetapan untuk aktifitas mendatang


Federalisme fiskal merupakan peng- yang difokuskan demi penerimaan sasaran
amatan kaitan antara keuangan dengan tingkat- serta tindakan yang maksimal serta meninjau
an pemerintah dimana sistem ini menggunakan kondisi yang terdapat di sektor ekonomi, sosial
program pemerintah yang meletakkan pada budaya yang merata di sebuah Negara (Yusuf
tingkat pemerintah yang berbeda. Berawal dari Enoch dalam Kementerian Pendidikan dan
sebuah prinsip- prinsip yang dapat diterapkan Kebudayaan, 2016). Selain itu Perencanaan
untuk semua negara yang berusaha meng- pendidikan merupakan satu cara berpikir nan
aplikasikan desentralisasi fiskal. Pada versi mendalam, mendeskripsikan, menafsirkan,
federalisme fiskal, sentralisasi keuangan di serta menakar dan menentukan hal-hal yang
pusat begitu tinggi. Rancangan yang sepadan bisa dimanfaatkan untuk menggapai target
untuk desentralisasi berupa top down dan ber- yang sudah dipilih atau dapat disebutkan
sistem dekosentrasi (pengalihan otoritas pe- bahwa perencanaan pendidikan merupakan
merintah pusat kepada daerah tingkat II), aktivitas yang hendak diselenggarakan kelak
pemerintah pusat secara sepihak dapat me- menggapai maksud dalam segmen pendidikan
netapkan dan mengganti baik tanggung jawab (Sanjaya, 2015).
belanja maupun perolehan Pemerintah Daerah
dan penataan hubungan keuangan antara Teori Pembiayaan Pendidikan
pemerintahan sebagai upaya mengatasi perma- Berdasarkan sebuah jurnal (Armida,
salahan. Rekomendasi dari sangkutan fiskal 2011) mengemukakan bahwa jenis pembia-
dari teori federalisme fiskal ini adalah beraneka yaan pendidikan mempunyai dua aspek yaitu
wujud transfer dari Pemerintah Pusat kepada aspek pengalokasian dan aspek pemasukan.
Pemerintah Daerah (Dati I ke Dati II) dalam Sebagaimana yang diutarakan oleh John S.
konsep untuk membangkitkan ekonomi dan Mrophet, berdasarkan hakikatnya pembiayaan
infrastruktur daerah. Umumnya akan dibelan- dikategorikan jadi dua jenis, yakni: Flat Grand
jakan Pemerintah Daerah sesuai dengan Model memakai sistem penyebaran dana,
petunjuk dan sektor-sektor yang telah dilak- seluruh Kabupaten/kota memperoleh perhi-
sanakan oleh Pemerintah Pusat. Sangkutan tungan dana proporsional tiap pelajar tanpa
fiskal dengan model federalisme ini relevan menampakan perbandingan kesanggupan wila-
pada berbagai bentuk transfer dari Pusat yah. Wilayah yang berlimpah sumber dayanya
kepada Daerah. Dalam praktik desentralisasi dan wilayah kurang menunjang (miskin) sum-
fiskal, setiap daerah juga didesak untuk ber daya alamnya, demi menanggung skema
membiayai sendiri biaya pembangunannya, pendidikan tiap memperoleh dana dengan nilai
kenyataanya pendapatan daerah tidak bisa yang seimbang serta menakar biaya per pelajar
membiayai seluruh pengeluarannya. Sebab itu, selama 1 (satu) tahun yang diperhitungkan
transfer dana dari pusat (intergovernmental semacam relevansi yang beraneka macam pada
transfer) menjadi asal penerimaan yang sangat anggaran yang didistribusikan kepada sekolah.
dominan bagi pemerintah daerah. Transfer Equalization Model ini bertumpu mengikuti
pusat ke daerah dikhususkan atas bagi hasil ability to pay (kesanggupan membayar) pendu-
pendapatan (revenue sharing) dan sumbangan duk. Penduduk tidak mampu hendaklah men-
(grants). Pemindahan tersebut penting untuk dapatkan dorongan dana lebih intens diban-
merangsang otonomi regional dan untuk dingkan dengan penduduk yang pendapatan-
memperbaiki infrastruktur lokal. Pada umum- nya tinggi. Sebab itu sekolah miskin berpe-
nya transfer akan dibelanjakan sesuai pedoman luang sejajar dengan sekolah lainnya, maksud-
yang telah ditentukan Pemerintah pusat. nya per wilayah menerima total anggaran yang
bervariatif setiap tahun bergantung kepada
Perencanaan Pendidikan kesanggupan daerah.
Perencanaan Pendidikan merupakan
suatu metode yang menyajikan seperangkat

PRAMANDA RAFI MUHAMMAD & ATU BAGUS WIGUNA 923


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

Teori Ekonomi Pendidikan


Biaya pendidikan menurut Samuelson
(dalam Ferdi, 2013) erat kaitannya dengan
teori ataupun konsep ekonomi pendidikan.
Ekonomi pendidikan pada hakikatnya meng-
gambarkan “wujud aktivitas tentang bagai-
mana manusia memutuskan, pakai atau tak
pakai uang, demi menggunakan sumber daya
berlimpah nan jarang untuk menghasilkan ber-
macam tipe penyuluhan, perluasan pengeta-
huan, keahlian, penguasaan diri, sifat, dan lain-
lain, terpenting menyongsong pendidikan
resmi pada kurun waktu tertentu serta menge-
darkannya, saat ini dan kelak, di golongan
masyarakat”. Ekonomi pendidikan berhubung-
an dengan, proses implementasi pendidikan,
pembagian pendidikan di golongan individu
dan kelompok yang memprioritaskan, bayaran
yang disediakan rakyat atau pribadi untuk
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
urusan pendidikan serta tipe aktivitas segala-
nya yang diinginkan. Asal mula aspek teori
Pengembangan Hipotesis
ekonomi pendidikan, spesifiknya menelaah
H1: Diduga Kualifikasi Guru memiliki penga-
skema human capital yang dikemukakan oleh
ruh positif dan signifikan terhadap anggaran
Cohn (dalam Ferdi, 2013) dalam model Pen-
pendidikan di Indonesia.
dekatan human capital yang disempurnakan
H2: Diduga Indeks Pembangunan Manusia
dalam wujud varian tersebut. Perspektif pem-
memiliki pengaruh positif dan signifikan
biayaan diamati sebagai sudut pandang pen-
terhadap anggaran pendidikan di Indonesia.
danaan pendidikan yang memastikan tahap
H3: Diduga Jumlah Siswa memiliki pengaruh
kapasitas pribadi maupun golongan. menurut
positif dan signifikan terhadap anggaran pen-
waktunya tingkat inventivitas ini mempenga-
didikan di Indonesia.
ruhi tingkat perolehan (earning) individu atau
golongan, yang kesimpulannya bersumbangsih
METODE
tentang kelajuan perkembangan ekonomi dan
Dengan menggunakan metode regresi
pembangunan.
data panel untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi anggaran pendidikan di Indo-
Kerangka Pikir Penelitian
nesia dan menggunakan empat variabel bebas
Berdasarkan latar belakang, rumusan
yaitu, jumlah guru, kualitas guru, jumlah siswa,
masalah, tinjauan Pustaka dan penelitian ter-
dan jumlah sekolah. Penelitian ini meng-
dahulu yang sudah dijelaskan, Anggaran
gunakan pendekatan kuantitatif dengan me-
pendidikan di Indonesia tiap tahunnya selalu
nyematkan data sekunder yang diperoleh
mengalami peningkatan. Meningkatnya ang-
berasal dari Badan Pusat Statistik dan Ke-
garan pendidikan setiap tahunnya tentu saja
mendikbud. Penelitian ini mengambil data dari
karena beberapa hal seperti peningkatan kua-
34 provinsi di Indonesia mulai tahun 2015
litas guru, jumlah guru atau tenaga pendidik,
sampai 2020. Variabel yang digunakan pada
jumlah siswa dan jumlah sekolah (Supardi,
penelitian ini terdiri dari variabel independent
2015).
yaitu: Jumlah Guru, Kualitas Guru, Jumlah
Siswa, Jumlah Sekolah dan Variabel dependen
adalah Anggaran Pendidikan di Indonesia.
Paparan tersebut dijabarkan dengan definisi
operasional sebagai berikut.

PRAMANDA RAFI MUHAMMAD & ATU BAGUS WIGUNA 924


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

HASIL DAN PEMBAHASAN Sub bab ini berisi pembahasan bab hasil,
Karakteristik Responden dilarang menampilkan angka-angka statistik,
Ditulis dengan subbab yang dimulai dari pembahasan harus selengkap mungkin, dan
karakteristik responden. Karakteristik respon- disertai dengan penelitian-penelitian terdahulu
den dapat disajikan dalam bentuk paragraf atau yang berhubungan dengan hasil yang dibahas.
berupa tabel. contoh tabel dalam 1 kolom dapat Sub bab ini berisi tentang hubungan antar
dilihat pada tabel 1. variabel satu per satu yang disertai dengan
penelitian-penelitian sebelumnya baik yang
Tabel 1. Karekteristik Responden mendukung maupun yang tidak mendukung.
Xxxxx Xxxxx Xxxxx Penelitian terdahulu baik yang mendukung
Xxxx 000 Xx% atau tidak, keduanya harus diberi alasan bagai-
Xxxx 000 Xx% mana hal itu terjadi. Selain itu, perlu juga
Xxxx 000 Xx% menunjukkan perbedaan dari penelitian sebe-
Sumber: Pengolahan Data Primer (2022) lumnya yang tercantum dengan penelitian ini.
Penulisan kutipan perlu menggunakan aplikasi
Hasil Analisis Data referensi manajer. Sebagai contoh jika kutipan
Sub bab ini memuat tentang analisis data diletakkan pada awal kalimat maka ditulis
hasil penelitian yang diperoleh penulis melalui dengan nama penulis dan diikuti tahun dalam
metode pengumpulan data. Dapat disajikan kurung. Contoh menurut Endre (2022) jika
dalam bentuk tabel kemudian dijelaskan arti kutipan diletakkan pada akhir kalimat maka
angka-angka statistik yang tertera. nama penulis diikuti koma dan tahun ditulis
dalam kurung. Contoh penulisan kutipan yang
Pengujian Hipotesis diletakkan diakhir kalimat (Endre, 2022). Jika
Sub bab ini berisi tentang hasil peng- penulis ada 2 orang maka menggunakan kata
ujian hipotesis terhadap suatu pernyataan de- hubung “dan”. Jika penulis lebih dari 2 orang
ngan menggunakan metode statistik sehingga maka menggunakan singkatan “dkk”.
hasil pengujian tersebut dapat dinyatakan Jika tabel tidak cukup dalam 1 kolom
signifikan secara statistik. Disajikan dalam maka harus diletakkan di bagian bawah
pagaraf secara berurutan satu per satu hipotesis halaman yang membahas tabel tersebut, contoh
yang diabil. dapat dilihat pada tabel 2.
Hubungan antar Variabel X dan Y

Tabel 2. Hipotesis Penelitian


Hipotesis Keterangan Jalur
H1 Variabel X1 mempengaruhi Y X1 → Y
H2 Variabel X2 mempengaruhi Y X2 → Y
Sumber: Data Penelitian (2022)

KESIMPULAN DAN SARAN melanjutkan studi menjadi S1 terus mengalami


Kesimpulan penurunan. Hal ini dibuktikan dengan per-
Dari hasil penelitian terkait Analisis sentase guru yang diatas S1 terus mengalami
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran kenaikan setiap tahunnya hampir mendekati
Pendidikan Di Indonesia Tahun 2015-2021, angka 100% sehingga pengeluaran pemerintah
maka ditarik kesimpulan bahwa Kualifikasi untuk peningkatan kualifikasi guru mengalami
Guru tak mempunyai pengaruh yang signifikan penurunan dan menyebabkan alokasi anggaran
terhadap Anggaran Pendidikan di Indonesia tersebut digunakan untuk yang lainnya dalam
tahun 2015-2021. Penyebabnya adalah seiring proses penciptaan pendidikan yang berkualitas
berjalannya kebijakan pemerintah dalam di Indonesia. Indeks Pembangunan Manusia
mendukung kualifikasi guru yaitu dengan (IPM) memiliki pengaruh yang secara
mendorong guru-guru yang masih memiliki signifikan terhadap Anggaran pendidikan di
jenjang pendidikan dibawah S1 untuk

PRAMANDA RAFI MUHAMMAD & ATU BAGUS WIGUNA 925


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

Indonesia. Bagi Indonesia, IPM meng- juga harus memperhatikan sisi dalam penen-
gambarkan data krusial karena selain sebagai tuan alokasi anggaran per siswa sebab masih
tolak ukur kinerja pemerintah, IPM pun terdapat ketimpangan antar daerah tentu saja
diaplikasikan sebagai salah satu faktor yang hal ini dapat mempengaruhi anggaran pendi-
menjadi determinan besarnya alokasi Dana dikan itu sendiri jangan sampai anggaran yang
Alokasi Umum (DAU). Untuk meningkatkan sudah digelontorkan menjadi sia-sia tanpa
IPM suatu daerah maka diperlukan pening- adanya output dari sumberdaya manusia yang
katan Anggaran Pendidikan yang digunakan berkualitas. Dengan tercerminnya dari nilai
pada program- program yang dapat mening- IPM yang rendah menandakan adanya ketidak
katkan Rata-Rata Lama Sekolah. Jumlah Siswa efisienan antara alokasi anggaran pendidikan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dengan kualitas sumberdaya yang dihasilkan.
anggaran pendidikan di Indonesia tahun 2015- Selain pengalokasian untuk program-program
2021. Pemerintah telah berhasil menjalankan yang efektif dan efisien, hal yang perlu
program wajib belajar 9 tahun. Salah satu diperhatikan juga adalah bagaimana program-
keberhasilannya ialah Angka Partisipasi Kasar program yang sudah dianggarkan dan di-
di Indonesia pada tahun 2021 untuk Sekolah rencanakan tersebut dapat dilaksanakan secara
Dasar (SD) sebesar 106,20% dan 92,80% konsisten. Anggaran yang cukup, program-
untuk Sekolah Menengah Pertama. Dengan program yang efektif dan efisien, dan pelak-
meningkatnya angka partisipasi kasar dalam sanaan yang konsisten adalah modal bagi
hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemerintah untuk meningkakan kualitas pen-
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah didikan di Indonesia.
program bantuan yang diberikan kepada
sekolah guna mendukung pembelajaran dan IMPLIKASI
aktifitas belajar mengajar. Untuk besaran Dana Implikasi penelitian menunjukkan ba-
BOS Reguler yang disalurkan konsisten seperti gaimana temuan mungkin penting dengan pen-
tahun-tahun sebelumnya, yaitu dihitung ber- jelasan sebab akibat.
dasarkan jumlah peserta didik yang tercatat di
Dapodik yang dikalikan dengan satuan biaya DAFTAR PUSTAKA
per masing-masing tingkat pendidikan. Selain Arifin, M. Y. (2015). Pengaruh pengeluaran
biaya satuan yang mengalami peningkatan, pemerintah sektor kesehatan, pengeluar-
tanggungjawab pemerintah selama mendistri- an pemerintah sektor pendidikan dan
busikan Dana BOS direalisasikan mengikuti pertumbuhan ekonomi terhadap indeks
pertambahan total target dan pembiayaan pembangunan manusia Jawa Timur 2006-
pertahunnya. 2013.
Armida, A. (2011). Model Pembiayaan
Saran Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Media
kepada Pemangku kebijakan terutama Akademika.
stakeholder yang merumuskan anggaran pen- Astri, M., Nikensari, S. I., & Kuncara, H.
didikan di Indonesia seperti pemerintah pusat (2013). Pengaruh pengeluaran pemerintah
maupun daerah untuk lebih memperhatikan daerah pada sektor pendidikan dan
pos-pos alokasi anggaran mana yang dirasa kesehata terhadap indeks pembangunan
sudah cukup baik dari segi kualitas realiasinya manusia di Indonesia. Jurnal Pendidikan
maupun outputnya, sehingga jika sudah baik Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), 1(1), 77–
bisa dialokasikan untuk kegiatan atau kebijak- 102.
an lain yang dirasa kurang atau belum efektif Dunia, B. (2011). Mentransformasi Tenaga
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Pendidikan Indonesia, Volume II: Dari
Indonesia. Seperti jumlah guru yang sudah Pendidikan Prajabatan hingga ke Masa
terkualifikasi yaitu memiliki ijazah D4/S1 Purnabakti: Membangun dan Memperta-
terus meningkat tiap tahunnya tentu saja ang- hankan Angkatan Kerja yang Berkualitas
garan yang pada mulanya untuk peningkatan Tinggi, Efisien, dan Termotivasi. Jakarta:
jenjang pendidikan guru bisa dialokasikan Bank Dunia.
untuk kebijakan lain yang dirasa belum cukup Ekananda, M. (2018). Analisis Ekonometrika
atau kurang dari sisi kualitasnya. Pemerintah Data Panel Edisi 2: Teori Lengkap dan

PRAMANDA RAFI MUHAMMAD & ATU BAGUS WIGUNA 926


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

Pembahasan Menyeluruh Bagi Peneliti Ekonomi Universitas Padjajaran. Ban-


Ekonomi, Bisnis, dan Sosial. dung.
Ferdi, W. P. (2013). Pembiayaan pendidikan: Sanjaya, W. (2015). Perencanaan dan desain
Suatu kajian teoritis. Jurnal Pendidikan sistem pembelajaran. Kencana.
Dan Kebudayaan, 19(4), 565–578. Saputra, D., Syechalad, M. N., & Nasir, M.
Figlio, D., Holden, K. L., & Ozek, U. (2018). (2015). Analisis Ketimpangan Pen-
Do students benefit from longer school didikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
days? Regression discontinuity evidence Di Provinsi Aceh. Jurnal Ilmu Ekonomi:
from Florida’s additional hour of literacy Program Pascasarjana Unsyiah, 3(2).
instruction. Economics of Education Statistik, B. P. (2015). Indeks pembangunan
Review, 67, 171–183. manusia 2014 metode baru. Jakarta:
Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multi- Badan Pusat Statistik.
variate dengan program IBM SPSS 25. Supardi, U. S. (2015). Arah pendidikan di
Ghozali, I. (2021). Aplikasi Analisis Multi- Indonesia dalam tataran kebijakan dan
variate Dengan Program IBM SPSS 26 implementasi. Formatif: Jurnal Ilmiah
(X).Badan Penerbit - Undip. Pendidikan MIPA, 2(2).
Ilhami, S. (2014). Analisis Pengaruh Anggar- Suprihatiningrum, J. (2013). Guru Profesional
an Pendidikan terhadap Indeks Pem- Pedoman Kinerja, Kualifikasi, dan Kom-
bangunan Manusia di Indonesia. petensi Guru. Ar-Ruzz Media. Yogya-
Indahri, Y. (2019). Peran Sekolah dan Masya- karta.
rakat dalam Pelaksanaan Program Ban- Tambuna, S. (2013). Analisis Ketimpangan
tuan Operasional Sekolah. Aspirasi: Jur- Pendidikan Dan Pengaruhnya Terhadap
nal Masalah-Masalah Sosial, 10(1), 49– Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau.
60. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Vickerman, R. (2015). High-speed rail and
(2016). Modul Diklat Perencanaan regional development: the case of inter-
Pendidikan. http://eksis.ditpsmk.net/up- mediate stations. Journal of Transport
loads/book/file/BAE7D782-739E- 4D3B- Geography, 42, 157–165.
9795-42DB20797244/Modul_Diklat_Pe- Widodo, A., Waridin, W., & Kodoatie, J. M.
rencanaan_Pendidikan.pdf (2011). Analisis pengaruh pengeluaran
Kharisma, B. (2013). Dampak program pemerintah di sektor pendidikan dan
bantuan operasional sekolah (BOS) ter- kesehatan terhadap pengentasan kemis-
hadap tingkat putus sekolah di Indonesia: kinan melalui peningkatan pembangunan
analisis DID. Jurnal Ekonomi Kuantitatif manusia di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal
Terapan. Dinamika Ekonomi Pembangunan, 1(1),
Maozhong, L., & Shen, H. (2011). Educational 25–42.
inequality analysis: international compa- Wilantari, R. N. (2012). Analisis kemandirian
rison. International Journal of Business Keuangan Daerah Kabupaten Jember
and Social Science, 2(16). dalam Era Desentralisasi Fiskal, Vol. 2
Mubaraoq, R., Remi, S. S., & Muljarijadi, B. (No. 2): 269-280. Diambil Kembali
(2013). Pengaruh Investasi Pemerintah, Dari:Http://Www. Repository. Unej. Ac.
Tenaga Kerja dan Desentralisasi Fiskal Id/Handle/123456789/203.
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabu- Winarno, W. W. (2017). Analisis ekonometrika
paten di Indonesia. Departemen Ilmu dan statistika dengan eviews.

PRAMANDA RAFI MUHAMMAD & ATU BAGUS WIGUNA 927

Anda mungkin juga menyukai