JDESS
02.04.2023
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ANGGARAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
TAHUN 2015-2021
DIREVISI
September 2023
Abstract: The role of the government is indispensable in implementing education
development through government spending. Government spending can be reflected as a
description of the plan chosen by the government in an area. The Indonesian government
DISETUJUI annually allocates an education budget from the APBN and APBD of at least 20% to create
Oktober 2023 a quality education system. The World Bank still finds inequality in the unequal distribution
of allocations per student Another condition is the transfer of physical DAK that does not
match the required infrastructure. Similarly , it was also found that there are variations in
education spending and performance between regions, inefficient spending, the
contribution of education spending from PAD that is decreasing, and the need for synergy
between spending this research aims to determine the influence of several factors on the
education budget in Indonesia in 2015-2021. This research is a quantitative research with
its data analysis method, namely panel data regression analysis. The results showed that
teacher qualifications do not affect the education budget. Meanwhile, the Human
Development Index and the Number of Students can affect the education budget .
pendidikan dan Dana Otsus yang diproyeksi- Kondisi lainnya adalah transfer DAK
kan sebagai komponen pendidikan bak di- fisik yang tidak sesuai dengan infrastruktur
amanahkan oleh perundang-undang terkait yang dibutuhkan. Hal yang sama juga
otonomi khusus. ditemukan oleh PROSPERA bahwa terdapat
Selain itu dana pendidikan yang variasi belanja dan kinerja pendidikan antar
bersumber dari TKDD dimanfaatkan untuk daerah, belanja yang belum efisien, kontribusi
mengakomodasi skema merdeka belajar yang belanja pendidikan dari PAD yang makin
dititikberatkan pada pengembangan kapabilitas menurun, serta masih perlunya sinergi antara
SDM. Melalui pergantian prosedur penamaan belanja pemerintah pusat dan daerah. Todaro
dan penerapan aktivitas DAK Fisik rehabilitasi dan Smith mengutarakan jika ketimpangan
sekolah, dimana implementasi pekerjaan sudah tidak saja bersumber pada aliran pemasukan
tidak diselenggarakan sebagai pengelolaan tetapi dari pendidikan juga. Sebab pendidikan
yang dilakukan oleh sekolah, sebaliknya mewujudkan capaian pembentukan yang fun-
seperti perjanjian kontrak seraya menyertakan damental (Tambuna, 2013). Walaupun bela-
Dinas PUPR Kab/Kota, sedari penganjuran kangan ini terjadi peningkatan dalam belanja
sampai penerapan pekerjaan. Hal ini bertujuan pendidikan secara keseluruhan, investasi
supaya tenaga pendidik bisa terpusat ke beban Indonesia untuk pendidikan menengah, ter-
dan kewajiban utama dalam mengajar, seraya utama menengah pertama, masih kurang. Pada
menetapkan mutu teknis kontruksi sesuai saat yang sama, anggaran operasional telah
dengan standar keselamatan kontruksi. Pe- ditekan karena peningkatan substansial dalam
nyempurnaan program dana BOS, BOP pengeluaran untuk gaji. Temuan tersebut meru-
PAUD, BOP Kesetaraan, maupun pemberian pakan sedikit dari banyaknya persoalan pen-
tunjangan bagi guru melalui dana TPG PNSD, didikan di Indonesia. Oleh karena itu anggaran
Tambahan Penghasilan (Tamsil) Guru PNSD, pendidikan perlu dipetakan dengan baik
dan Tunjangan Khusus Guru (TKG) PNSD. dengan tujuan untuk mengetahui di mana
Revisi program ini diselenggarakan demi pemerintah dapat menjalankan kebijakannya
meyakinkan implementasi anggaran pendidik- dan lebih berdampak pada output yang dihasil-
an dilaksanakan dengan lebih efisien serta kan dari alokasi anggaran pemerintah.
berdaya guna untuk aktivitas pendidikan.
Anggaran pendidikan pun disalurkan lewat KAJIAN PUSTAKA
pembiayaan pemerintah pada pos anggaran Teori Pengeluaran Pemerintah
pengelolaan. Adolf Wagner (dalam Wilantari, 2012)
Hasil riset di 38 negara (Maozhong & mencetuskan konsep belanja pemerintah ada-
Shen, 2011) membuktikan bahwa terdapat pun populer sebagai istilah “law of ever
11,46% dari investasi pemerintah dalam increasing activity” lalu dites ulang oleh
bidang pendidikan berpengaruh terhadap Peacock dan Wiseman. Konsep tersebut me-
penurunan derajat ketimpangan pendidikan. nunjukan maka beban pemerintah serta akti-
Walaupun sudah diatur dalam undang- vitas pemerintah beranjak bertambah. Tren ini
undangan tentang mandatory spending, seba- oleh Wagner menuturkan sebagai hukum
gian wilayah di Indonesia pun tampak selalu meningkatnya peranan pemerintah.
disparitas pada unsur pendidikan spesifiknya di Teori Rostow dan Musgrave (dalam Mubaraoq
wilayah terbelakang yang tidak memperoleh et al., 2013) memperkenalkan model pem-
kesempatan prasarana pokok (Saputra et al., bangunan tentang pertumbuhan belanja peme-
2015). World Bank masih menemukan adanya rintah. Konsep ini menghimpun pertumbuhan
ketimpangan distribusi alokasi per siswa yang belanja pemerintah dengan fase-fase pem-
tidak merata. Sebagai contoh pada Gambar 1.4, bangunan ekonomi yang dibedakan antara fase
provinsi Jawa Barat menerima alokasi dasar, fase medium dan fase maju. Pada fase
pendidikan sebesaar 8,1 Triliun atau Rp. dasar terbentuknya pertumbuhan ekonomi,
890.000 per siswa sedangkan Provinsi Papua persentase investasi pemerintah berlandaskan
Barat menerima alokasi pendidikan sebesar 3,6 total investasi besar sebab pemerintah wajib
Triliun atau Rp. 15 Juta per siswa. mempersiapkan sarana serta prasarana sema-
cam pendidikan, kesehatan dan transportasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Sub bab ini berisi pembahasan bab hasil,
Karakteristik Responden dilarang menampilkan angka-angka statistik,
Ditulis dengan subbab yang dimulai dari pembahasan harus selengkap mungkin, dan
karakteristik responden. Karakteristik respon- disertai dengan penelitian-penelitian terdahulu
den dapat disajikan dalam bentuk paragraf atau yang berhubungan dengan hasil yang dibahas.
berupa tabel. contoh tabel dalam 1 kolom dapat Sub bab ini berisi tentang hubungan antar
dilihat pada tabel 1. variabel satu per satu yang disertai dengan
penelitian-penelitian sebelumnya baik yang
Tabel 1. Karekteristik Responden mendukung maupun yang tidak mendukung.
Xxxxx Xxxxx Xxxxx Penelitian terdahulu baik yang mendukung
Xxxx 000 Xx% atau tidak, keduanya harus diberi alasan bagai-
Xxxx 000 Xx% mana hal itu terjadi. Selain itu, perlu juga
Xxxx 000 Xx% menunjukkan perbedaan dari penelitian sebe-
Sumber: Pengolahan Data Primer (2022) lumnya yang tercantum dengan penelitian ini.
Penulisan kutipan perlu menggunakan aplikasi
Hasil Analisis Data referensi manajer. Sebagai contoh jika kutipan
Sub bab ini memuat tentang analisis data diletakkan pada awal kalimat maka ditulis
hasil penelitian yang diperoleh penulis melalui dengan nama penulis dan diikuti tahun dalam
metode pengumpulan data. Dapat disajikan kurung. Contoh menurut Endre (2022) jika
dalam bentuk tabel kemudian dijelaskan arti kutipan diletakkan pada akhir kalimat maka
angka-angka statistik yang tertera. nama penulis diikuti koma dan tahun ditulis
dalam kurung. Contoh penulisan kutipan yang
Pengujian Hipotesis diletakkan diakhir kalimat (Endre, 2022). Jika
Sub bab ini berisi tentang hasil peng- penulis ada 2 orang maka menggunakan kata
ujian hipotesis terhadap suatu pernyataan de- hubung “dan”. Jika penulis lebih dari 2 orang
ngan menggunakan metode statistik sehingga maka menggunakan singkatan “dkk”.
hasil pengujian tersebut dapat dinyatakan Jika tabel tidak cukup dalam 1 kolom
signifikan secara statistik. Disajikan dalam maka harus diletakkan di bagian bawah
pagaraf secara berurutan satu per satu hipotesis halaman yang membahas tabel tersebut, contoh
yang diabil. dapat dilihat pada tabel 2.
Hubungan antar Variabel X dan Y
Indonesia. Bagi Indonesia, IPM meng- juga harus memperhatikan sisi dalam penen-
gambarkan data krusial karena selain sebagai tuan alokasi anggaran per siswa sebab masih
tolak ukur kinerja pemerintah, IPM pun terdapat ketimpangan antar daerah tentu saja
diaplikasikan sebagai salah satu faktor yang hal ini dapat mempengaruhi anggaran pendi-
menjadi determinan besarnya alokasi Dana dikan itu sendiri jangan sampai anggaran yang
Alokasi Umum (DAU). Untuk meningkatkan sudah digelontorkan menjadi sia-sia tanpa
IPM suatu daerah maka diperlukan pening- adanya output dari sumberdaya manusia yang
katan Anggaran Pendidikan yang digunakan berkualitas. Dengan tercerminnya dari nilai
pada program- program yang dapat mening- IPM yang rendah menandakan adanya ketidak
katkan Rata-Rata Lama Sekolah. Jumlah Siswa efisienan antara alokasi anggaran pendidikan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dengan kualitas sumberdaya yang dihasilkan.
anggaran pendidikan di Indonesia tahun 2015- Selain pengalokasian untuk program-program
2021. Pemerintah telah berhasil menjalankan yang efektif dan efisien, hal yang perlu
program wajib belajar 9 tahun. Salah satu diperhatikan juga adalah bagaimana program-
keberhasilannya ialah Angka Partisipasi Kasar program yang sudah dianggarkan dan di-
di Indonesia pada tahun 2021 untuk Sekolah rencanakan tersebut dapat dilaksanakan secara
Dasar (SD) sebesar 106,20% dan 92,80% konsisten. Anggaran yang cukup, program-
untuk Sekolah Menengah Pertama. Dengan program yang efektif dan efisien, dan pelak-
meningkatnya angka partisipasi kasar dalam sanaan yang konsisten adalah modal bagi
hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemerintah untuk meningkakan kualitas pen-
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah didikan di Indonesia.
program bantuan yang diberikan kepada
sekolah guna mendukung pembelajaran dan IMPLIKASI
aktifitas belajar mengajar. Untuk besaran Dana Implikasi penelitian menunjukkan ba-
BOS Reguler yang disalurkan konsisten seperti gaimana temuan mungkin penting dengan pen-
tahun-tahun sebelumnya, yaitu dihitung ber- jelasan sebab akibat.
dasarkan jumlah peserta didik yang tercatat di
Dapodik yang dikalikan dengan satuan biaya DAFTAR PUSTAKA
per masing-masing tingkat pendidikan. Selain Arifin, M. Y. (2015). Pengaruh pengeluaran
biaya satuan yang mengalami peningkatan, pemerintah sektor kesehatan, pengeluar-
tanggungjawab pemerintah selama mendistri- an pemerintah sektor pendidikan dan
busikan Dana BOS direalisasikan mengikuti pertumbuhan ekonomi terhadap indeks
pertambahan total target dan pembiayaan pembangunan manusia Jawa Timur 2006-
pertahunnya. 2013.
Armida, A. (2011). Model Pembiayaan
Saran Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Media
kepada Pemangku kebijakan terutama Akademika.
stakeholder yang merumuskan anggaran pen- Astri, M., Nikensari, S. I., & Kuncara, H.
didikan di Indonesia seperti pemerintah pusat (2013). Pengaruh pengeluaran pemerintah
maupun daerah untuk lebih memperhatikan daerah pada sektor pendidikan dan
pos-pos alokasi anggaran mana yang dirasa kesehata terhadap indeks pembangunan
sudah cukup baik dari segi kualitas realiasinya manusia di Indonesia. Jurnal Pendidikan
maupun outputnya, sehingga jika sudah baik Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), 1(1), 77–
bisa dialokasikan untuk kegiatan atau kebijak- 102.
an lain yang dirasa kurang atau belum efektif Dunia, B. (2011). Mentransformasi Tenaga
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Pendidikan Indonesia, Volume II: Dari
Indonesia. Seperti jumlah guru yang sudah Pendidikan Prajabatan hingga ke Masa
terkualifikasi yaitu memiliki ijazah D4/S1 Purnabakti: Membangun dan Memperta-
terus meningkat tiap tahunnya tentu saja ang- hankan Angkatan Kerja yang Berkualitas
garan yang pada mulanya untuk peningkatan Tinggi, Efisien, dan Termotivasi. Jakarta:
jenjang pendidikan guru bisa dialokasikan Bank Dunia.
untuk kebijakan lain yang dirasa belum cukup Ekananda, M. (2018). Analisis Ekonometrika
atau kurang dari sisi kualitasnya. Pemerintah Data Panel Edisi 2: Teori Lengkap dan