Abstrak
Strategi merupakan seni merencanakan suatu pengolahan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Keberhasilah pencapaian tujuan tersebut tidak akan
lepas dari peran Kepala Sekolah sebagai fungsi pengambil keputusan dalam pelaksanaan
manajemen persekolahan. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui strategi kepala sekolah
dalam membangun kerjasama antara sekolah dan DU/DI sebagai salah satu usaha
meningkatkan keterserapan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan. Peningkatan kuantitas dan
kualitas keterserapan lulusan siswa SMK tidak akan lepas juga dari peran setiap elemen
sekolah, seperti kepala sekolah, guru, orang tua, dan siswa itu sendiri dalam membangun citra
positif melalui hubungan kerjasama dengan DU/DI. Artikel ilmiah ini menggunakan metode
studi literatur sebagai sumber informasi berupa data-data sekunder melalui tahap identifikasi,
evaluasi, sintesis dengan sumber rujukan 15 artikel jurnal nasional dan 15 artikel jurnal
internasioanal dan didukung dengan sumber buku sebagai penguat argumen penulis. Dari hasil
telaah artikel jurnal dan buku melalui metode studi literatur maka ditemukan bahwa strategi
kepala sekolah dalam usaha meningkatkan keterserapan lulusan SMK diantaranya melalui
jalinan kemitraan dalam bentuk program prakterk kerja lapangan, penyesuain kurikulum
dengan kebutuhan DU/DI, dan penyaluran lulusan sekolah sesuai dengan keterampilan siswa
untuk mencapai keterserapan secara maksimal sesuai dengan tujuan sekolah.
Kata kunci: strategi kepala sekolah, keterserapan lulusan, DU/DI, SMK
Abstract
A strategy is art for planning processing that will be carried out to achieve the goals as planned
effectively and efficiently. This scientific article aims to determine the various strategies of
school principals, the form of cooperation carried out by the principal of Vocational High
Schools which leads to the absorption of graduates in the world of work, and descriptive of the
absorption of graduates according to their field of work. The increase in the quantity and
quality of the absorption of vocational school graduates will not be separated from the role of
each school element, such as the principal, teachers, parents, and students themselves in
building a positive image through collaborative relationships with the World Business
Industry. This scientific article uses the literature study method as a source of information in
the form of secondary data through the stages of identification, evaluation, synthesis with
reference sources of 15 national journal articles and 15 international journal articles and is
supported by book sources to strengthen the author's argument. According to the analysis of
journal articles and books through the literature study method, it was found that the principal's
strategy in an effort to increase the absorption of Vocational High Schools graduates was
through partnerships in the form of field work practice programs, curriculum adjustments to the
needs of the World Business Industry, and distribution of school graduates according to student
skills to achieve maximum absorption in accordance with school goals.
Keywords: principal strategy, graduates absorption, world business industry, vocational
high school
475
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.
PENDAHULUAN
Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 tentang (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan
sistem pendidikan nasional pasal 3 bahwa harus tetap optimis terhadap program yang
mengemukakan bahwasanya fungsi pendidikan akan diselenggarakan yaitu Program Revitalisasi
nasional adalah meningkatkan kemampuan Sekolah Menengah Kejuruan yang akan
akademik dan non akademik serta demi masa dilaksanakan pada tahun 2017. Pada tahun 2014
depan bangsa yang untuk peningkatan kualitas samapai 2018 Sakernas BPS mendapatkan data
sumber daya manusia, dengan tujuan pada bulan Agustus sejumlah 10,8 juta lulusan
menunjukkan bahwa peserta didik agar menjadi SMK yang terserap di Dunia Kerja maupun di
tingkat keilmuan agama yang tinggi, dalam Dunia Usaha, kemudian pada bulan Agustus 2016
keadaan sehat, memiliki ilmu yang cukup, selalu meningkat menjadi 12,1 juta, ditahun selanjutnya
membicarakan hal yang memiliki ilmu yang 2017 pada bulan agustus meningkat sejumlah
tinggi, dan menjadi manusia yang betoleransi 12,5 juta, dan di 2018 meningkat sejumlah 13,6
tinggi. Di dalam undang-undang yang telah juta. Dalam jumlah angka yang terus meningkat
dipaparkan bahwa menjelaskan tentang Sekolah terdapat juga angka pengangguran yang terus
Menengah Kejuruan harus mempersiapkan tenaga menurun. Tahun 2016 menurun dengan angka
kerja yang produktif dan berkompeten di di dunia 9,84 % kemudian ditahun 2017 menurun
usaha atau dunia industri. Maka dari itu, lembaga sejumlah 9,27 %, dan setelah itu ditahun 2018
SMK perlu membangun relasi dengan dunia menurun dratis sejumlah 8,92 %. Tahun 2019
usaha/dunia industri. meningkat sejumlah 10,42% kemudian ditahun
Kerjasama Sekolah Menengah Kejuruan 2020 tepatnya bulan februari menurun 8,49%
(SMK) dengan dunia usaha atau dunia industri sehinggga angka rasio dari tahun ketahun
merupakan suatu hal yang harus dilakukan. menunjukkan bahwa daya serap lulus siswa
Karena hal ini merupakan suatu strategi Sekolah Menengah Kejuruan dengan skala
pembelajaran dan bisnis yang dapat memberikan nasional menunjukkan data yang relatif baik dari
keuntungan kedua belah pihak. Oleh karena itu, tahun sebeumnya tetapi diakhir tahun melonjak
terlaksananya program pendidikan kejuruan naik artinya bahwa Program Revitalisasi SMK ini
sangat bergantung pada komitmen antara kedua berdampak positif pada 3 tahun terakhir bagi
belah pihak yaitu sekolah dan dunia usaha atau siswa SMK akan tetapi perlu peningkatan dari
dunia industri dalam menjalankan kerjasama. sektor internal sekolah supaya tidak melonjak
Ketika terjun ditempat magang tidak selalu data pada tahun 2019 terakhir yang telah
berjalan dengan apa yang telah, kemudian dalam dilakukan survei oleh Badan Pusat Statistik
meningkatkan daya serap siswa dibutuhkan juga (BPS). Berdasarkan data yang telah dipaparkan
strategi kepala sekolah dalam mewujudkan daya bahwa jalur pendidikan tingkat menengah untuk
serap yang tinggi terhadap DU/DI. Dalam mengatasi banyaknya pengangguran setelah lulus
kerjasama tersebut pastilah memilih luaran yang sekolah salah satunya yaitu Sekolah Menengah
sangat signifikan seperti siswa diharapakan Kejuruan (SMK). Hal itu sesuai dengan pendapat
memiliki daya serap bagi DU/DI yang sangat Walter (dalam Kuswana 2012: 157) yang
tinggi karena SMK sekarang disebut dengan menyatakan pendidikan vokasi ialah pendidikan
“Siswa Siap Kerja”. yang mempersiapkan sumber daya manusia agar
Menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional menjadi siap memasuki dunia kerja baik bersifat
(Sakernas) yang dikeluarkan Badan Pusat nonformal dan formal. Pendapat tersebut juga
Statistik (2019) pada tahun 2016 hingga 2020, sesuai dengan tujuan dari pendidikan pada
SMK merupakan tingkat pendidikan yang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu
presentase pengangguran terbukanya selalu mencetak siswa agar memiliki keterampilan
mengalami penurunan tiap tahunnya. Data yang sesuai bidang yang diinginkan agar siap menjadi
telah dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik calon tenaga kerja yang berkompeten.
memperlihatkan bahwa lulusan dari Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan sejak dini
Menengah Kejuruan yang mendapatkan memberi pembelajaran tentang mata pelajaran
sosialisasi Revitaliasasi untuk Sekolah Menengah yang telah dibuat dalam sistem periode tertentu
Kejuruan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan tujuan meningkatkan serta melakukan
476
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488
penjaminan mutu, dan kualitas lulusan. Dalam dilakukan oleh kemendikbud sejumlah 2700
usahanya meningkatkat kualitas lulusan melalui SMK dari 5000 SMK telah melakukan link and
penjaminan kualitas pelayanan pendidikan match dengan dunia industri melalui penyiapan
kepada siswa. kurikulum, serta optimalisasi kerja sama dengan
Terdapat banyak kendala yang dihadapi DUDI berskala nasional, internasional, serta
Sekolah Menengah Kejuruan. Kendala yang piloting revitalisasi SMK kerja sama dengan
terjadi misalnya kendala seperti terjadinya negara lain. Kerjasama/kemitraan saat ini sangat
kesenjangan kompetensi antara lulusan sekolah dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam
dan kejuruan yang kompetensinya dibutuhkan mengembangkan sumber daya manusia yang akan
oleh dunia kerja. Menurut Suryadi (2010:5) memberi banyak keuntungan bagi pihak sekolah
Pendidikan Kejuruan di sekolah telah dan dunia kerja. Menjalin kerjasama tentu
menimbulkan permasalahan struktural yang diantaranya menguntungkan satu sama lain,
menjadikan kurang relevansi dengan lapangan memegang kepercayaan sekolah untuk dunia
kerja (DU/DI). Pembelajaran yang dilakukan di kerja dan mengembangkan ilmu juga praktek
SMK seharusnya melakukan peningkatan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dunia
kemampuan untuk bekerja kelompok atau kerja kerja saat ini. Selain dalam bentuk pengembangan
tim dan memiliki gaya komunikasi yang baik sistem pengembangan juga harus mencakup
dengan rekan kerja dalam dunia usaha dan dunia bidang fasilitas sarana dan prasarana, dan adanya
Industri. Hal yang terpenting dari membangun guru pendamping atau tenaga pendidik yang men
komunikasi yang baik adalah membangun jadi fasilitator selama program kerja lapangan
kemitraan dengan lembaga yang berkolerasi dilakukan. Pentingnya menjalin kerjasama antara
dengan jurusan yang ada di SMK. Manfaat dari sekolah dengan dunia kerja adalah untuk
komunikasi tersebut ialah dapat mengerti satu meminimalisir ketidaksesuaian bidang kerja pada
sama lain, baik kebutuhan dari setiap ilmu yang diri siswa dengan kebutuhan industri, yang diikuti
diterapkan di dunia kerja, bagi sekolah, sehingga dengan penyesuaian kurikulum dengan
tempat kerja atau industri mendapatkan sumber kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri. Melalui
daya manusia yang telah diasah kemampuannya usaha diatas, sekolah dalam hal ini melalui kepala
disekolah secara teoritis yang berhubungan sekolah diharapkan mampu meningkatkan angka
dengan pekerjaan pada industri tersebut. keterserapan lulusan SMK pada dunia kerja, yang
Dalam membentuk kerjasama dari kedua pada akhirnya juga akan mengurangi angka
bidang tersebut haruslah memiliki tujuan bersama pengangguran.
agar menciptakan keselarasan yang menimbulkan Peran kepala sekolah dapat dikaitkan dengan
dampak positif dari kedua bidang tersebut, semakin banyaknya isu berupa kritik-kritik dari
terkhususnya bahi siswa agar siap dalam dunia masyarakat tentang tidak sesuainya produk
kerja. Tujuan dari kerjasama ini yaitu dimulai sekolah dengan kebutuhan pembangunan, bahwa
dengan menyelaraskan konsep ilmu dan praktek lulusan sekolah merupakan produk yang tidak
anatara bidang pendidkian dan bidang industri. siap pakai, semakin membengkaknya jumlah
Menjalin komunikasi lebih intensif dengan anak putus sekolah, semakin banyaknya
mengikuti perkembangan teknologi dan kondisi pengangguran. Untuk memecahkan masalah
saat ini yang dibutuhkan oleh industri dan tersebut bukan semata-mata hanya
disesuaikan dengan ilmu pembelajaran di sekolah tanggungjawab sekolah melainkan juga perlu
juga perlu dilakukan oleh sekolah melalui kepala meningkatkan keefektifan hubungan sekolah
sekolah. Kerjasama antara bidang pendidikan dan dengan masyarakat terutama dengan dunia
bidang industri juga bisa dilaksanakan dengan usaha/dunia industri. Dalam hal ini kepala
Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) untuk sekolah harus mampu mengontrol komunikasi
siswa SMK yang terjun di dunia kerja/dunia dengan masyarakat atau pihak yang
industri. Dalam program tersebut maka menguntngkan sekolah dalam menjalin
didapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai kerjasama. Selain itu, kepala sekolah juga dapat
dengan kualifikasi suatu industri. mengadakan sosialisasi ketika akan
Berdasarkan hasil capaian dua tahun program melaksanakan program baru ataupun aturan baru
kerja sama industri revitalisasi SMK yang dalam sekolah sehingga dapat terciptanya
477
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.
478
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488
Penelitian Mahayani, dkk. (2020) bertanya saling bertukar informasi agar menjalin
menyebutkan bahwa dalam menyusun strategi komunikasi yang baik dengan Du/Di seperti
manajerial kepala sekolah SMKN 1 Praya singkronisasi kurikulum, kegiatan praktik
dimulai dengan melihat dan memahami industri, penempatan praktik sesuai dengan
kepemimpinan strategi terdahulu yang pernah bidang ahli. Selanjutnya kerjasama tersebut
digunakan sebelumnya dilanjutkan dengan dilandasi dengan Mou yang berisi tentang
menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas kerjasama yang disepakati oleh kedua belah
mutu lulusan sekolah tersebut. Beberapa program pihak. Tetapi hasil penelitian ini mendapatkan
diimplementasikan dan kegiatan yang telah bahwa kurang optimal dalam pelaksanaan kerja
disusun untuk membantu meningkatkan mutu praktik oleh sebab itu lulusan bekerja tidak sesuai
lulusan dan penerapan strategi manajerial yang dengan kompetensi ahlinya.
ternyata berdampak positif terhadapa peningkatan Penelitian Soenarto, dkk., (2017)
mutu lulus terkhususkan penerimaan siswa di menghasilkan temuan bahwa adanya
Dunia Usaha dan Dunia Industri. Kemudian implementasi program 4 tahun kelulusan SMK
mengadakan evaluasi untuk meningkatkan berdampak positif seperti halnya kompetensi
strategi kedepan dalam meningkatkan mutu lulusannya berkategori sangat baik karena unggul
lulusan sekolah SMKN 1 Praya. dalam kesiplinan, keuletan, kemampuan teori,
Penelitian Mutaqin, dkk (2015) menjelaskan kemampuan praktek dan rasa percaya diri.
bahwa terdapat temuan data terkait keterserapan Pendidikan selama 4 tahun sangat melibatkan
lulusan Sekolah Menengah di Kota Bandung alumni dalam hal menyelaraskan lulusan berkerja
tahun 2012 pada industri otomotif termasuk sesuai dengan bidangnya.
dalam kategori kurang dari setengah. Penelitian Azizah, dkk (2015) mengemukakan
Keterserapan lulusan diluar industri otomotif bahwa pelaksanaan dari strategi kerjasama
berada pada kategori sebagian kecil. Sedangkan sekolah dengan DU/DI di SMK Negeri 3 Banda
diseluruh sektor industri berada pada kategori Aceh adalah Program SMK yang berisi tentang
lebih dari setengahnya. Keadaan tersebut merumuskan visi dan misi sekolah, penyusunan
merupakan interpretasi dari tujuan pendidikan kurikulum bersama, dan menjalin kerjasama
nasional berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 dengan DU/DI. Kemudian terdapat mekanisme
Tahun 2003 yang berbunyi untuk menyiapkan yang ditentukan antara DU/DI dan sekolah dalam
siswa agar menjadi manusia produktif, mampu bentuk MoU.
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan Penelitian Afrita, dkk (2018) menjelaskan
yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah tentang langkah dan bentuk kerjasama yang
sesuai dengan kompetensi dalam program adapat menguntungkan kedua pihak antara
keahlian yang diinginkan, dinilai belum tercapai. SMKN 3 Malang dengan dunia usaha dan dunia
Substansi Undang-undang tersebut menyebutkan industri (DUDI). Langkah langkah yang
bahwa dari kegiatan pendidikan siswa mampu dilakukan adalah membentuk panitia kerjasama,
memiliki karir, ulet, gigih, berkompeten, adaptif menyediakan jenis usaha yang akan dipilih,
di lingkungan kerja, serta mengembangkan sikap kegiatan pra OJT, membuat perjanjian
profesional dalam bidang keahlian yang Memorandum of Understanding, memberikan
diminatinya. Hal ini yang menjadi sebab lulusan kualitas terbaik peserta didik, mempromosikan
SMK harus sesuai dengan bidang konpetensi kerja dan tanggung jawab, memberikan
yang dimiliki. Karena, akan dinilai percuma jika keuntungan kepada industri, melakukan evaluasi,
lulusan SMK bekerja tidak sesuai dengan peserta didik membuat sebuah jurnal dan
kompetensi yang dimiliki. menyusun laporan.
Penelitian Ixtiarto dan Sutrisno (2016) Penelitian Yudha (2015) menghasilkan
menghasilkan temuan bahwa implementasi dan pengetahuan dalam penyelenggaraan pendidikan
pengelolaan kemitraan di SMK Muhammadiyah 2 SMK 4 tahun di SMKN2 Depok. Hasil tersebut
Wuryantoro adalah Pembentukan panitia dapat dilihat dari empat komponen yaitu
pembagian kelompok kerja yang menangani komponen input, komponen proses, komponen
pelaksanaan kerja praktik bersama dengan Du/Di. output dan komponen outcome. Komponen input
Kemudian sekolah selalu menjemput bola terdiri dari penerimaan peserta didik baru,
479
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.
480
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488
(d) pada tahap pengendalian: memantau dan Hal tersebut agar dilakukan agar menhasilkan
mengevaluasi program kemitraan dan faktor- lulusan yang kompeten dan berdaya saing.
faktor pendukungnya termasuk sumber daya Penelitian Rochmadi (2016) yang meneliti
manusia dan non-manusia. Sedangkan kendala mengenai model pembelajaran kemitraan industri
program adalah lokasi, transportasi dan dana untuk survey dan pemetaan SMK. Penelitian ini
pengalaman kerja. menyimpulkan bahwasannya (1) Pembelajaran
Penelitian Samsudi, dkk (2017) yang meneliti melalui kemitraan yang dilaksanakan di semua
mengenai asesmen kompetensi pada SMK Sekolah Menengah Kejuruan berupa ujian
berbasis bisnis dan chamber industry, Penelitian praktek industri dan praktek kejuruan. (2)
ini menerapkan strategi 4M-S yang dilaksanakan Kendala pembelajaran melalui kemitraan
dalam memastikan bahwa materi, metode, alat terutama jarak yang jauh dan jadwal industri yang
dan asesor telah di implementasikan dengan baik tidak selalu sesuai dengan sekolah. (3)
di sekolah maupun didalam industri. Penelitian Pengembangan model dapat dilakukan dengan
ini memberikan basil bahwasannya asesmen meningkatkan kualitas pembelajaran melalui
kompetensi pada SMK berbasis bisnis dan praktik industri di perusahaan swasta dan
chamber industry mampu meningkatkan minat penambahan model pembelajaran melalui
wirausaha lulusan. kunjungan industri, guest teaching, dan pelatihan
Penelitian Sunyoto, dkk (2018) yang teknologi terkini. (4) Penerapan model yang
melakukan penelitian R&D, yang mana penelitian dikembangkan menunjukkan kelayakan dan
ini membahas mengenai pengembangan model keefektifan dalam mempersiapkan peserta didik
pemagangan untuk SMK berbasis kewirausahaan. dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia
Peneliti pada penelitian ini membuat kurikulum kerja. (5) Modus pembelajaran melalui kemitraan
berbasis kewirausahaan yang diimplementasikan yang dapat dilakukan adalah guest teaching,
di 5 SMK di Jawa Tengah. Data menunjukkan orientasi praktik industri, praktik industri,
sebanyak 92.7% responden setuju dan kunjungan industri mahasiswa, pelatihan
mendukung pengaplikasian pengembangan model teknologi terkini, dan ujian praktik vokasi.
kurikulum berbasis kewirausahaan. Penelitian Rahmawati, dkk (2017) yang
Penelitian Rembang (2020) yang bertujuan untuk mendapatkan data mengenai
mengimplementasikan Program Praktik Kerja Renstra SMPN 26 Jakarta dan Komponen-
Industri di SMK mendukung untuk mencetak komponen yang terlibat Sumber data dari
lulusan yang siap untuk memasuki dunia kerja. penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai
Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) SMK yang informan kunci, dan 5 informan pendukung. Hasil
diteliti telah menjalankan keempat fungsi penelitian menunjukkan bahwa (1) Renstra
manajemen secara terstruktur; (2) Keterbatasan disusun untuk 4-5 tahun ke depan. Namun
dalam tujuan bisnis dan industri yaitu dengan sekolah tidak lagi mengembangkan Renstra dari
mengikuti kompetensi keahlian Usaha Perjalanan awal, hanya mengkaji visi, misi, tujuan dan
Wisata di Kota Manado; (3) Mahasiswa dunia menganalisis lingkungan internal dan eksternal.
usaha dan industri mendapat pembinaan dan (2) Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam
perhatian lebih; dan (4) Pengendalian Program proses penyusunan Renstra SMK Negeri 26
Praktik Kerja Industri hanya terfokus pada hasil Jakarta merupakan komponen inti sekolah seperti
laporan dan hasil kerja mahasiswa dan kurangnya kepala sekolah, wakil kepala sekolah semua
tindak lanjut dalam mengkaji pelaksanaan bidang dibantu oleh staf, Ketua Bidang
program. Kompetensi Keahlian, Pokja, Staf administrasi,
Penelitian Kurniasih dan Nihayah (2018) yang dan staf lainnya. Sedangkan guru dan siswa juga
meneliti mengenai strategi pengembangan memiliki peran yaitu memberikan masukan dan
sumber daya manusia pada SMK di kabupaten saran untuk program yang akan dilaksanakannya.
Tegal. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan Penelitian Brewster, dkk (2016) mengenai
hasil bahwasannya bahwasannya kabupaten tegal penerapan model konseptual baru yang
membutuhkan peningkatan pendidikan dan mengintegrasikan penelitian, kemitraan
inovasi kurikulum yang relevan dengan DU/DI. universitas-komunitas, dan pendekatan tim
sarjana yang inovatif untuk lebih efektif dan
481
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.
secara efisien mengatasi masalah sosial sambil dua institusi, penyedia VET dan industri dalam
meningkatkan hubungan dan penyediaan konteks Bahasa Vietnam.
komunitas universitas pengalaman belajar yang Penelitian Hariyati, dkk (2018) mengetahui
berharga bagi siswa. Hasil dari penelitian ini, strategi yang digunakan oleh tiga SMK di
model tersebut memiliki janji yang signifikan Mojokerto dalam membangun kerja sama dengan
dalam pertemuan beberapa universitas dan tujuan industri berdasarkan teori pertukaran social
komunitas secara bersamaan. Secara khusus, menunjukan bahwa, ketiga SMK tersebut (1)
fokus pada kebutuhan masyarakat dengan Menerapkan strategi yang berbeda dalam
menangani masalah sosial yang disepakati membangun kerja sama yang saling
bersama, hal itu membangun dan memperkuat menguntungkan bagi pihak terkait; (2)
komunitas universitas hubungan sebagai Meningkatkan sistem pembelajaran bersama
kemitraan yang sederajat, dan mempromosikan komponen lainnya untuk memperkuat posisi
pengembangan dan pembelajaran sarjana di cara tawar terhadap industri; (3) Memiliki orang
yang mengintegrasikan pengetahuan dan layanan dalam membangun kerjasama. Sejalan dengan hal
kepada masyarakat. tersebut peneliti merekomendasikan bahwa
Penelitian Grete dan Hermelin (2017) yang pemerintah harus membuat pengaturan tentang
bertujuan untuk meningkatkan reputasi dan peran pihak terkait di Sekolah Menengah
kualitas VET dan memenuhi kebutuhan industri Kejuruan. Selain itu, kepala sekolah dan ketua
akan keterampilan yang dibentuk dalam dua terkait yayasan harus membuat regulasi internal
perbedaan model organisasi. Dengan hasil tentang bagaimana meningkatkan kualitas SMK
kesimpulan bahwa pengaturan tersebut telah dalam hal proses pembelajaran untuk mengikuti
berhasil diterapkan tetapi dapat menciptakan perkembangan dan kebutuhan industri.
situasi terkunci terkait kemampuan perusahaan Selanjutnya pemerintah, kepala sekolah, atau
untuk merestrukturisasi dan mengembangkan ketua yayasan harus proaktif membangun
keterampilan baru untuk sektor baru. kerjasama yang kuat dengan industri baik dengan
Penelitian Jones, dkk (2016) yang menyajikan menggunakan pendekatan formal atau informal.
kerangka penafsiran yang berasal dari studi kasus Penelitian Prasasti (2020) mengenai strategi
ganda longitudinal dan iteratif dari lima komunikasi pemasaran terpadu dalam
universitas Australia yang memeriksa praktik membangun hubungan dengan dunia usaha/ dunia
yang meyakinkan dan unik yang mendasari industri yang diterapkan SMK Pelita 2 Bandung.
program pendidikan guru sains berbasis sekolah Adapun hasil dari penelitian ini adalah instrument
yang mapan dan berhasil. Hasil dari wawancara komunikasi pemasaran terpadu menjadi strategi
dengan pendidik guru, staf sekolah dan guru pra- yang digunakan oleh SMK Pelita 2 Bandung
jabatan, menunjukkan empat komponen yang dalam membangun hubungan dengan dunia
memandu keberhasilan dan keberlanjutan usaha/dunia industri. Instrument komunikasi
penggunaan kemitraan universitas-sekolah adalah pemasaran tersebut berupa promosi penjualan,
Prinsip-Prinsip Pedagogis Panduan; pemasaran langsung, humas & publisitas, dan
Menumbuhkan Kemitraan Universitas-Sekolah; penjualan personal. Proses komunikasi pemasaran
Representasi Kemitraan; dan Pertumbuhan Mode. yang dilalui SMK berbeda-beda sesuai dengan
Penelitian Dang (2016) mengenai pentingnya instrument komunikasi pemasaran terpadu yang
hubungan antara industri dan akademisi digunakan. Strategi komunikasi pemasaran yang
ditekankan oleh ahli strategi, politisi, Kejuruan diterapkan SMK Pelita 2 Bandung menunjukan
Pembuat kebijakan Pelatihan Pendidikan (VET), keberhasilan dalam membangun hubungan
dan perencana industri. Penelitian ini berfokus dengan dunia usaha/dunia industri.
pada hubungan antara penyedia VET dan industri. Penelitian Badrus dan Turmudi (2020)
Secara lebih spesifik, penelitian ini bertujuan (1) mengenai Pembentukan Vocational Skill Melalui
membahas faktor-faktor yang meningkatkan atau Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Di Sentra
membatasi kemitraan strategis. (2) Produksi Roti Siswa Madrasah Aliyah Al
Mempresentasikan pengalaman hubungan ini Khidmah Ngronggot Kab. Nganjuk. Adapun hasil
dalam membangun dan mengembangkan negara. dari penelitian ini adalah bahwa aktivitas siswa
(3) Mengusulkan model yang menghubungkan dalam memasarkan sebuah produk dimulai
482
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488
dengan cara yang benar seperti mengenak bahan Kurikulum dan Pemagangan Guru di Tempat
pembuatan yang lengkap, prosedur yang tepat. Industri.
Kemudian dari sisi pemasaran dimulai pendataan
Pembahasan
sasaran pemasaran dan ikut memasarkan kepasar
Dari paparan beberapa literatur diatas, maka
pasar baru offline maupun online. Dari
dalam proses meningkatkan keterserapan lulusan
pelaksanaan tersebut akhirnya mendapat skill
siswa SMK dibutuhkan strategi kepala sekolah
pemasaran. Ide konsep dan bantuan fasilitas
dalam membangun kemitraan dengan Dunia
tersebut tidak terlepas dari dukungan oleh Kepala
Usaha dan Dunia Industri. Dari strategi kepala
Sekolah dan Dosen pendamping bersama sama
sekolah tersebut akan berimplikasi pada
membangun kerjasama dalam pengembangan
peningkatan kompetensi lulusan yang sesuai
ekonomi masyarakat. Hasil dari penelitian ini
dengan kebutuhan DU/DI sehingga akan
dapat direkomendasikan kepada madrasah lain
bermuara terhadap peningkatan keterserapan
untuk merancakan program yang sama.
kerja lulusan. Kerangka konseptual dari
Penelitian Fitriyah dan Santosa (2020)
penelitian yang berjudul Strategi kepala sekolah
mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
membangun kemitraan dengan Dunia Usaha/
Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Untuk
Dunia Industri Dalam Penigkatan Keterserapan
Mengingkatkan Mutu Sekolah. Hasil dari
Lulusan Siswa SMK dapat dilihat pada Gambar
penelitian tersebut adalah Sebuah Upaya yang
1.
seharusnya dilakukan kepala sekolah seperti
meningkatkan dan menggali potensi guru dalam
Peningkatan Strategi Kepala Sekolah
pembelajaran berlangsung, kemudian Keterserapan Kerja Membangun Kemitraan
mengagendakan waktu yang jelas untuk Lulusan SMK Dengan Du/Di
menyelesaikan tugas, dan bersikap adil, efektif,
efisien, bertanggung jawab, akuntabel dan dapat
bekerjasama dengan semua komponen yang ada Kompetensi Lulusan
disekolah. Sesuai dengan
Penelitian Mulyadi, dkk (2018) mengenai Kebutuhan Du/Di
Evaluasi Program Magang pada Penyelenggaraan
Pendidikan SMK dengan Model (3+1) Program Gambar 1. Kerangka Konseptual
Keahlian Kehutanan di SMK Negeri 1 Pagelaran
– Cianjur. Hasil dari penelitiannya secara umum Strategi Kepala Sekolah Dalam Membangun
Model (3+1) pada SMK Negeri 1 Pagelaran Kemitraan Dengan DU/DI
Cianjur sudah sesuai dengan tujuan Strategi Kepala Sekolah memiliki peranan
penyelenggaraan pendidikan kejuruan, terutama yang sangat penting dalam perkembangan dan
dalam mempersiapkan dan meningkatkan mutu kemajuan dari sebuah sekolah. Kepala Sekolah
daya saing lulusan. Dampak positif dari sering di istilahkan sebagai ujung tombak
pelaksanaan Model (3+1), Kepala Sekolah pengambil keputusan di lingkup sekolah. Maka
dianjurkan mempertahankan dan melanjutkan oleh karenanya, kebijakan kebijakan yang di
supaya ditahun berikutnya semakin lebih baik implementasikan disekolah merupakan bagian
dari tahun ini. dari apa saja yang telah diputuskan oleh kepala
Penelitian Susilo, dkk (2020) mengenai sekolah dalam menyikapi peluang dan juga
Inovasi Peningkatan Serapan Alumni SMK permasalahan yang ada. Hal tersebut dikuatkan
Negeri 1 Alas Sumbawa. Hasil penelitiannya dengan pernyataan Mahayani, dkk (2020) yang
adalah ide dari kepala sekolah SMK Wikrama menyampaikan bahwasanya strategi kepala
Bogor harus diterapkan juga di SMK 1 Alas sekolah memiliki pengaruh besar terhadap
supaya meningkat daya saing dari sekolah kemajuan sekolah.
tersebut. hal yang dapat diaplikasikan ke SMK 1 Kesenjangan antara Sekolah Menengah
Alas adalah penambahan sertifikasi LSP P1, Kejuruan dan DU/DI sudah lama menjadi
membuat tempat uji kompetensi, Teaching permasalahan di berbagai SMK di Indonesia.
Factory, Bursa Kerja Khusus, MoU dengan Minimnya kemitraan antara SMK dan DU/DI
Dunia Usaha dan Dunia Industri, Sinkronisasi menyebabkan kompetensi lulusan tidak relevan
483
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.
dengan yang dibutuhkan oleh DU/DI. Setelah apa pelajaran yang dipelajari di sekolah dengan kerja
yang terjadi saat ini bahwa banyak yang tidak praktek di Dunia Usaha dan Industri. Hal tersbut
sejalan dengan apa yang sekolah kerjakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
sesuai dengan kompetensi yang ada disekolah, gambaran terhadap siswa tentang Dunia Usaha
kemudian masih banyak ketidak sesuaian dan Dunia Industri. Salah satu bentuk strategi
kurikulum SMK yang menghasilkan lulusan perencanaan dalam membangun hubungan
memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh sekolah dengan DU/DI juga disampaikan dalam
DU/DI dan menyebabkan SMK menjadi penelitian Rahmawati, dkk (2017) yaitu dengan
penyumbang pengangguran terbanyak di melibatkan semua pihat yang berkepintingan di
Indonesia. sekolah, seperti kepala sekolah, wakil kepala
Strategi Kepala sekolah dalam membangun sekolah, guru dan juga siswa untuk memperolah
kemitraan dengan DU/DI diperlukan dalam perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan
menyelesaikan permasalahan mengenai sekolah terkait dengan hubungan sekolah dan
kesenjangan tersebut. Pernyataan tersebut sama DU/DI.
halnya dengan Penelitian Azizah, dkk (2015)
Pelaksanaan
yang telah lebih dahulu mengimplementasikan
Pelaksanan strategi kepala sekolah dalam hal
strategi kepala sekolah dalam menjalin hubungan
ini untuk membangun kemitraan dengan DU/DI
dengan DU/DI, dimulai dari merumuskan visi,
merupakan inti dari strategi tersebut. Pelaksanaan
renstra, hingga kurikulum yang diterapkan pada
strategi tersebut ditandai dengan penetapan kerja
sekolah, dari penelitian tersebut mampu
sama sekolah dengan DU/DI melalui bentuk
menghasilkan sebuah data bahwasannya strategi
MoU kegiatan praktek kerja lapangan. Menurut
tersebut berpengaruh positif pada kompetensi
Rochmadi (2016) kepala sekolah harus
lulusan SMK. Untuk mencapai tujuan tersebut
memberikan pelayanan kepada siswa dalam
diperlukan perencanaan yang tepat oleh kepala
bentuk (1) Pembelajaran melalui kemitraan yang
sekolah. Menurut Depdiknas (dalam Edy, 2016)
dilaksanakan di semua Sekolah Menengah
Indikator keberhasilan sekolah dalam menjalin
Kejuruan berupa ujian praktek industri dan
kerjasama dengan DU/DI, sebagai berikut : (a)
praktek kejuruan. (2) Kendala pembelajaran
terbentuknya sebuah tim humas dapat
melalui kemitraan terutama jarak yang jauh dan
melaksanakan kemitraan dengan DU/DI, (b)
jadwal industri yang tidak selalu sesuai dengan
terlaksanaya kerjasama dengan mitra kerja terkait
sekolah. (3) Pengembangan model dapat
untuk mendapatkan saran, (c) terselenggaranya
dilakukan dengan meningkatkan kualitas
kontrak kerjasama yang di tuangkan dalam MoU,
pembelajaran melalui praktik industri di
(d) terelisasinya berbagai pelaksanaan program
perusahaan swasta dan penambahan model
kegiatan seperti pertukaran pelajar, guru, kepala
pembelajaran melalui kunjungan industri, guest
sekolah, serta pemagangan dalam upaya
teaching, dan pelatihan teknologi terkini. (4)
penambahan kompetensi dan wawasan.
Penerapan model yang dikembangkan
Strategi Kepala Sekolah Melalui Perencanaan, menunjukkan kelayakan dan keefektifan dalam
Pelaksanaan, dan Evaluasi dalam Membangun mempersiapkan peserta didik dengan kompetensi
Kemitraan dengan DU/DI yang dibutuhkan oleh dunia kerja. (5) Modus
Perencanaan pembelajaran melalui kemitraan yang dapat
Perencanaan merupakan alat pertama dalam dilakukan adalah guest teaching, orientasi praktik
proses manajemen. Menurut Wukir (2013) industri, praktik industri, kunjungan industri
perencanan merupakan pemikiran logis dalam mahasiswa, pelatihan teknologi terkini, dan ujian
membuat tujuan dan membuat keputusan- praktik vokasi. Melaui hubungan antara sekolah
keputusan mengenai apa-apa yang perlu dipenuhi dengan DU/DI yang berorientasi pada
guna mencapai tujuan. Menurut Yurnalissa dan pengembangan kemampuan dan skil siswa
Maria (2019) perencanaan yang dimaksud adalah tersebut, yang juga akan memiliki dampak kepada
dengan cara menentukan Dunia Usaha dan pemahaman siswa akan dunia kerja.
Industri, membuat MoU, melakukan pengalaman
kerja bagi siswa, untuk menyelaraskan mata
484
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488
485
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.
486
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488
487
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.
488