Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI KEPALA SEKOLAH MEMBANGUN KEMITRAAN

DENGAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI DALAM


PENINGKATAN KETERSERAPAN LULUSAN SISWA SMK

Alif Sukma Prasetyo


Nunuk Hariyati
Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Univetsitas Negeri Surabaya,
Email: alifprasetyo16010714076@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Strategi merupakan seni merencanakan suatu pengolahan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Keberhasilah pencapaian tujuan tersebut tidak akan
lepas dari peran Kepala Sekolah sebagai fungsi pengambil keputusan dalam pelaksanaan
manajemen persekolahan. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui strategi kepala sekolah
dalam membangun kerjasama antara sekolah dan DU/DI sebagai salah satu usaha
meningkatkan keterserapan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan. Peningkatan kuantitas dan
kualitas keterserapan lulusan siswa SMK tidak akan lepas juga dari peran setiap elemen
sekolah, seperti kepala sekolah, guru, orang tua, dan siswa itu sendiri dalam membangun citra
positif melalui hubungan kerjasama dengan DU/DI. Artikel ilmiah ini menggunakan metode
studi literatur sebagai sumber informasi berupa data-data sekunder melalui tahap identifikasi,
evaluasi, sintesis dengan sumber rujukan 15 artikel jurnal nasional dan 15 artikel jurnal
internasioanal dan didukung dengan sumber buku sebagai penguat argumen penulis. Dari hasil
telaah artikel jurnal dan buku melalui metode studi literatur maka ditemukan bahwa strategi
kepala sekolah dalam usaha meningkatkan keterserapan lulusan SMK diantaranya melalui
jalinan kemitraan dalam bentuk program prakterk kerja lapangan, penyesuain kurikulum
dengan kebutuhan DU/DI, dan penyaluran lulusan sekolah sesuai dengan keterampilan siswa
untuk mencapai keterserapan secara maksimal sesuai dengan tujuan sekolah.
Kata kunci: strategi kepala sekolah, keterserapan lulusan, DU/DI, SMK

Abstract
A strategy is art for planning processing that will be carried out to achieve the goals as planned
effectively and efficiently. This scientific article aims to determine the various strategies of
school principals, the form of cooperation carried out by the principal of Vocational High
Schools which leads to the absorption of graduates in the world of work, and descriptive of the
absorption of graduates according to their field of work. The increase in the quantity and
quality of the absorption of vocational school graduates will not be separated from the role of
each school element, such as the principal, teachers, parents, and students themselves in
building a positive image through collaborative relationships with the World Business
Industry. This scientific article uses the literature study method as a source of information in
the form of secondary data through the stages of identification, evaluation, synthesis with
reference sources of 15 national journal articles and 15 international journal articles and is
supported by book sources to strengthen the author's argument. According to the analysis of
journal articles and books through the literature study method, it was found that the principal's
strategy in an effort to increase the absorption of Vocational High Schools graduates was
through partnerships in the form of field work practice programs, curriculum adjustments to the
needs of the World Business Industry, and distribution of school graduates according to student
skills to achieve maximum absorption in accordance with school goals.
Keywords: principal strategy, graduates absorption, world business industry, vocational
high school

475
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.

PENDAHULUAN
Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 tentang (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan
sistem pendidikan nasional pasal 3 bahwa harus tetap optimis terhadap program yang
mengemukakan bahwasanya fungsi pendidikan akan diselenggarakan yaitu Program Revitalisasi
nasional adalah meningkatkan kemampuan Sekolah Menengah Kejuruan yang akan
akademik dan non akademik serta demi masa dilaksanakan pada tahun 2017. Pada tahun 2014
depan bangsa yang untuk peningkatan kualitas samapai 2018 Sakernas BPS mendapatkan data
sumber daya manusia, dengan tujuan pada bulan Agustus sejumlah 10,8 juta lulusan
menunjukkan bahwa peserta didik agar menjadi SMK yang terserap di Dunia Kerja maupun di
tingkat keilmuan agama yang tinggi, dalam Dunia Usaha, kemudian pada bulan Agustus 2016
keadaan sehat, memiliki ilmu yang cukup, selalu meningkat menjadi 12,1 juta, ditahun selanjutnya
membicarakan hal yang memiliki ilmu yang 2017 pada bulan agustus meningkat sejumlah
tinggi, dan menjadi manusia yang betoleransi 12,5 juta, dan di 2018 meningkat sejumlah 13,6
tinggi. Di dalam undang-undang yang telah juta. Dalam jumlah angka yang terus meningkat
dipaparkan bahwa menjelaskan tentang Sekolah terdapat juga angka pengangguran yang terus
Menengah Kejuruan harus mempersiapkan tenaga menurun. Tahun 2016 menurun dengan angka
kerja yang produktif dan berkompeten di di dunia 9,84 % kemudian ditahun 2017 menurun
usaha atau dunia industri. Maka dari itu, lembaga sejumlah 9,27 %, dan setelah itu ditahun 2018
SMK perlu membangun relasi dengan dunia menurun dratis sejumlah 8,92 %. Tahun 2019
usaha/dunia industri. meningkat sejumlah 10,42% kemudian ditahun
Kerjasama Sekolah Menengah Kejuruan 2020 tepatnya bulan februari menurun 8,49%
(SMK) dengan dunia usaha atau dunia industri sehinggga angka rasio dari tahun ketahun
merupakan suatu hal yang harus dilakukan. menunjukkan bahwa daya serap lulus siswa
Karena hal ini merupakan suatu strategi Sekolah Menengah Kejuruan dengan skala
pembelajaran dan bisnis yang dapat memberikan nasional menunjukkan data yang relatif baik dari
keuntungan kedua belah pihak. Oleh karena itu, tahun sebeumnya tetapi diakhir tahun melonjak
terlaksananya program pendidikan kejuruan naik artinya bahwa Program Revitalisasi SMK ini
sangat bergantung pada komitmen antara kedua berdampak positif pada 3 tahun terakhir bagi
belah pihak yaitu sekolah dan dunia usaha atau siswa SMK akan tetapi perlu peningkatan dari
dunia industri dalam menjalankan kerjasama. sektor internal sekolah supaya tidak melonjak
Ketika terjun ditempat magang tidak selalu data pada tahun 2019 terakhir yang telah
berjalan dengan apa yang telah, kemudian dalam dilakukan survei oleh Badan Pusat Statistik
meningkatkan daya serap siswa dibutuhkan juga (BPS). Berdasarkan data yang telah dipaparkan
strategi kepala sekolah dalam mewujudkan daya bahwa jalur pendidikan tingkat menengah untuk
serap yang tinggi terhadap DU/DI. Dalam mengatasi banyaknya pengangguran setelah lulus
kerjasama tersebut pastilah memilih luaran yang sekolah salah satunya yaitu Sekolah Menengah
sangat signifikan seperti siswa diharapakan Kejuruan (SMK). Hal itu sesuai dengan pendapat
memiliki daya serap bagi DU/DI yang sangat Walter (dalam Kuswana 2012: 157) yang
tinggi karena SMK sekarang disebut dengan menyatakan pendidikan vokasi ialah pendidikan
“Siswa Siap Kerja”. yang mempersiapkan sumber daya manusia agar
Menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional menjadi siap memasuki dunia kerja baik bersifat
(Sakernas) yang dikeluarkan Badan Pusat nonformal dan formal. Pendapat tersebut juga
Statistik (2019) pada tahun 2016 hingga 2020, sesuai dengan tujuan dari pendidikan pada
SMK merupakan tingkat pendidikan yang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu
presentase pengangguran terbukanya selalu mencetak siswa agar memiliki keterampilan
mengalami penurunan tiap tahunnya. Data yang sesuai bidang yang diinginkan agar siap menjadi
telah dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik calon tenaga kerja yang berkompeten.
memperlihatkan bahwa lulusan dari Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan sejak dini
Menengah Kejuruan yang mendapatkan memberi pembelajaran tentang mata pelajaran
sosialisasi Revitaliasasi untuk Sekolah Menengah yang telah dibuat dalam sistem periode tertentu
Kejuruan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan tujuan meningkatkan serta melakukan

476
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488

penjaminan mutu, dan kualitas lulusan. Dalam dilakukan oleh kemendikbud sejumlah 2700
usahanya meningkatkat kualitas lulusan melalui SMK dari 5000 SMK telah melakukan link and
penjaminan kualitas pelayanan pendidikan match dengan dunia industri melalui penyiapan
kepada siswa. kurikulum, serta optimalisasi kerja sama dengan
Terdapat banyak kendala yang dihadapi DUDI berskala nasional, internasional, serta
Sekolah Menengah Kejuruan. Kendala yang piloting revitalisasi SMK kerja sama dengan
terjadi misalnya kendala seperti terjadinya negara lain. Kerjasama/kemitraan saat ini sangat
kesenjangan kompetensi antara lulusan sekolah dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam
dan kejuruan yang kompetensinya dibutuhkan mengembangkan sumber daya manusia yang akan
oleh dunia kerja. Menurut Suryadi (2010:5) memberi banyak keuntungan bagi pihak sekolah
Pendidikan Kejuruan di sekolah telah dan dunia kerja. Menjalin kerjasama tentu
menimbulkan permasalahan struktural yang diantaranya menguntungkan satu sama lain,
menjadikan kurang relevansi dengan lapangan memegang kepercayaan sekolah untuk dunia
kerja (DU/DI). Pembelajaran yang dilakukan di kerja dan mengembangkan ilmu juga praktek
SMK seharusnya melakukan peningkatan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dunia
kemampuan untuk bekerja kelompok atau kerja kerja saat ini. Selain dalam bentuk pengembangan
tim dan memiliki gaya komunikasi yang baik sistem pengembangan juga harus mencakup
dengan rekan kerja dalam dunia usaha dan dunia bidang fasilitas sarana dan prasarana, dan adanya
Industri. Hal yang terpenting dari membangun guru pendamping atau tenaga pendidik yang men
komunikasi yang baik adalah membangun jadi fasilitator selama program kerja lapangan
kemitraan dengan lembaga yang berkolerasi dilakukan. Pentingnya menjalin kerjasama antara
dengan jurusan yang ada di SMK. Manfaat dari sekolah dengan dunia kerja adalah untuk
komunikasi tersebut ialah dapat mengerti satu meminimalisir ketidaksesuaian bidang kerja pada
sama lain, baik kebutuhan dari setiap ilmu yang diri siswa dengan kebutuhan industri, yang diikuti
diterapkan di dunia kerja, bagi sekolah, sehingga dengan penyesuaian kurikulum dengan
tempat kerja atau industri mendapatkan sumber kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri. Melalui
daya manusia yang telah diasah kemampuannya usaha diatas, sekolah dalam hal ini melalui kepala
disekolah secara teoritis yang berhubungan sekolah diharapkan mampu meningkatkan angka
dengan pekerjaan pada industri tersebut. keterserapan lulusan SMK pada dunia kerja, yang
Dalam membentuk kerjasama dari kedua pada akhirnya juga akan mengurangi angka
bidang tersebut haruslah memiliki tujuan bersama pengangguran.
agar menciptakan keselarasan yang menimbulkan Peran kepala sekolah dapat dikaitkan dengan
dampak positif dari kedua bidang tersebut, semakin banyaknya isu berupa kritik-kritik dari
terkhususnya bahi siswa agar siap dalam dunia masyarakat tentang tidak sesuainya produk
kerja. Tujuan dari kerjasama ini yaitu dimulai sekolah dengan kebutuhan pembangunan, bahwa
dengan menyelaraskan konsep ilmu dan praktek lulusan sekolah merupakan produk yang tidak
anatara bidang pendidkian dan bidang industri. siap pakai, semakin membengkaknya jumlah
Menjalin komunikasi lebih intensif dengan anak putus sekolah, semakin banyaknya
mengikuti perkembangan teknologi dan kondisi pengangguran. Untuk memecahkan masalah
saat ini yang dibutuhkan oleh industri dan tersebut bukan semata-mata hanya
disesuaikan dengan ilmu pembelajaran di sekolah tanggungjawab sekolah melainkan juga perlu
juga perlu dilakukan oleh sekolah melalui kepala meningkatkan keefektifan hubungan sekolah
sekolah. Kerjasama antara bidang pendidikan dan dengan masyarakat terutama dengan dunia
bidang industri juga bisa dilaksanakan dengan usaha/dunia industri. Dalam hal ini kepala
Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) untuk sekolah harus mampu mengontrol komunikasi
siswa SMK yang terjun di dunia kerja/dunia dengan masyarakat atau pihak yang
industri. Dalam program tersebut maka menguntngkan sekolah dalam menjalin
didapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai kerjasama. Selain itu, kepala sekolah juga dapat
dengan kualifikasi suatu industri. mengadakan sosialisasi ketika akan
Berdasarkan hasil capaian dua tahun program melaksanakan program baru ataupun aturan baru
kerja sama industri revitalisasi SMK yang dalam sekolah sehingga dapat terciptanya

477
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.

tansparansi dan membentuk pemahaman Penelitian studi literatur merupakan penelitian


masyarakat dengan dunia industri maupun dunia yang tidak harus turun ke lapangan dan bertemu
kerja hingga pada akhirnya keduanya saling dengan responden. Data-data yang diperlukan
merasa dihargai keberadannya dan bangga ikut dalam penelitian dapat diperoleh dari sumber
andil dalam suksesnya terselenggaranya pustaka atau dokumen. Menurut Zeid (2004),
pendidikan yang baik sesuai dengan keinginan pada riset pustaka (library research), pencarian
sekolah, dunia kerja ataupun masyarakat. sumber pustaka tidak hanya untuk langkah awal
Keberadaan kepala sekolah dalam suatu menyiapkan kerangka penelitian (research
sistem pendidikan pasti sangat penting. Dimana design) tetapi juga sekaligus memanfaatkan
kepala sekolah memiliki sebagai manager dari sumber-sumber perpustakaan untuk memperoleh
suatu lembaga pendidikan itu sendiri. Selain itu sumber penulisan. Bentuk telaah yang dilakukan
kepala sekolah juga memiliki tanggung jawab oleh penulis dalam artikel ini adalah dengan
dalam keberlangsungan sebuah sistem pendidikan mengidentifikasi kesenjangan pada lingkungan
khususnya pada lingkup sekolah untuk membawa sekitar, menelaah dan membandingkan hasil dari
sekolah kepada visi, misi, tujuan sekolah melalu tiap-tiap artikel jurnal melalui tahapan evaluasi,
program-program terencana. Assauri (2016:3) yang kemudian menghasilkan pendapat penulis
menyatakan strategi ialah pernyataan yang tentang strategi kepala sekolah dalam
menunjukan suatu individu dapat bekerja sama membangun kemitraan dengan Dunia
dalam suatu organisasi. Usaha perbaikan dan Usaha/Dunia Industri dalam rangka keterserapan
pengembangan dalam menjalin kerjasama dengan lulusan siswa SMK.
DU/DI akan terus di lakukan, sehingga perlunya
kepala sekolah mencari inovasi baru agar HASIL DAN PEMBAHASAN
kerjasama tetap terlaksana dengan baik sesuai Hasil
tujuan serta kerjasama yang sudah terlaksana Pemaparan yang telah ditelaah diatas
terus berjalan dan saling menguntungkan. mendapatkan hasil yang merupakan bahasan dari
Demikin penulis megkaji topik tersebut melalui isi setiap jurnal yang telah ditentukan dengan
artikel ilmiah yang berjudul “Strategi Kepala menggunakan studi kepustakaan atau studi
Sekolah dalam Menjalin Kerjasama DU/DI di literatur yang selanjutnya akan didapatkan
SMK”. Berdasarkan penjelasan demikian penulis temuan penelitian baru untuk memberikan
akan mengkaji hal tersebut melalui artikel ilmiah masukan atau gagasan baru terkait dengan judul
yang berjudul “strategi kepala sekolah yang dipilih oleh penulis.
membangun kemitraan denga dunia Menurut hasil penelitian dari Yulianto dan
usaha/dunia industri dalam peningkatan Sutrisno (2014) menunjukkan bahwa sekolah
keterserapan lulusan siswa smk”. belum optimal dalam pemberdayaan potensi yang
ada disekolahnya karena warga sekolah masih
METODE banyak yang belum memahami dalam
Metode yang digunakan dalam penelitian ini pelaksanaan SMM ISO, kemudian siswa yang
adalah studi literatur. Studi literatur dilakukan kurang termotivasi untuk bekerja dan banyak
dengan mencari referensi teori yang relefan alumni dari sekolah yang belum terkordinasi
dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. dengan baik bagaiamana keterserapan siswanya.
Referensi teori yang diperoleh dengan jalan Pemberdayaan tersebut seharusnya termasuk
penelitian studi literatur dijadikan sebagai fondasi dalam pelaksanaan program kerja sekolah dan
dasar dan alat utama bagi praktek penelitian. program bidang humas untuk mendukung
Menurut Bungin (2007) metode studi literatur kerjasama dengan Dunia usaha/Dunia Industri.
merupakam salah satu metode pengumpulan data Pada implementasinya, kerjasama antara SMKN
yang digunakan dalam metodologi penelitian 2 Kendal dengan Dunia Usaha/Dunia Industri
sosial untuk menelusuri data historis Sedangkan harus dibuatkan MoU kesepakatan kedua belah
Sugiyono (2010) menyatakan bahwa Literatur pihak yang saling menguntungkan. Alat untuk
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu kompetensi keahlihan juga belum maksimal
yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya digunakan dalan kesehariannya.
monumental dari seseorang”.

478
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488

Penelitian Mahayani, dkk. (2020) bertanya saling bertukar informasi agar menjalin
menyebutkan bahwa dalam menyusun strategi komunikasi yang baik dengan Du/Di seperti
manajerial kepala sekolah SMKN 1 Praya singkronisasi kurikulum, kegiatan praktik
dimulai dengan melihat dan memahami industri, penempatan praktik sesuai dengan
kepemimpinan strategi terdahulu yang pernah bidang ahli. Selanjutnya kerjasama tersebut
digunakan sebelumnya dilanjutkan dengan dilandasi dengan Mou yang berisi tentang
menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas kerjasama yang disepakati oleh kedua belah
mutu lulusan sekolah tersebut. Beberapa program pihak. Tetapi hasil penelitian ini mendapatkan
diimplementasikan dan kegiatan yang telah bahwa kurang optimal dalam pelaksanaan kerja
disusun untuk membantu meningkatkan mutu praktik oleh sebab itu lulusan bekerja tidak sesuai
lulusan dan penerapan strategi manajerial yang dengan kompetensi ahlinya.
ternyata berdampak positif terhadapa peningkatan Penelitian Soenarto, dkk., (2017)
mutu lulus terkhususkan penerimaan siswa di menghasilkan temuan bahwa adanya
Dunia Usaha dan Dunia Industri. Kemudian implementasi program 4 tahun kelulusan SMK
mengadakan evaluasi untuk meningkatkan berdampak positif seperti halnya kompetensi
strategi kedepan dalam meningkatkan mutu lulusannya berkategori sangat baik karena unggul
lulusan sekolah SMKN 1 Praya. dalam kesiplinan, keuletan, kemampuan teori,
Penelitian Mutaqin, dkk (2015) menjelaskan kemampuan praktek dan rasa percaya diri.
bahwa terdapat temuan data terkait keterserapan Pendidikan selama 4 tahun sangat melibatkan
lulusan Sekolah Menengah di Kota Bandung alumni dalam hal menyelaraskan lulusan berkerja
tahun 2012 pada industri otomotif termasuk sesuai dengan bidangnya.
dalam kategori kurang dari setengah. Penelitian Azizah, dkk (2015) mengemukakan
Keterserapan lulusan diluar industri otomotif bahwa pelaksanaan dari strategi kerjasama
berada pada kategori sebagian kecil. Sedangkan sekolah dengan DU/DI di SMK Negeri 3 Banda
diseluruh sektor industri berada pada kategori Aceh adalah Program SMK yang berisi tentang
lebih dari setengahnya. Keadaan tersebut merumuskan visi dan misi sekolah, penyusunan
merupakan interpretasi dari tujuan pendidikan kurikulum bersama, dan menjalin kerjasama
nasional berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 dengan DU/DI. Kemudian terdapat mekanisme
Tahun 2003 yang berbunyi untuk menyiapkan yang ditentukan antara DU/DI dan sekolah dalam
siswa agar menjadi manusia produktif, mampu bentuk MoU.
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan Penelitian Afrita, dkk (2018) menjelaskan
yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah tentang langkah dan bentuk kerjasama yang
sesuai dengan kompetensi dalam program adapat menguntungkan kedua pihak antara
keahlian yang diinginkan, dinilai belum tercapai. SMKN 3 Malang dengan dunia usaha dan dunia
Substansi Undang-undang tersebut menyebutkan industri (DUDI). Langkah langkah yang
bahwa dari kegiatan pendidikan siswa mampu dilakukan adalah membentuk panitia kerjasama,
memiliki karir, ulet, gigih, berkompeten, adaptif menyediakan jenis usaha yang akan dipilih,
di lingkungan kerja, serta mengembangkan sikap kegiatan pra OJT, membuat perjanjian
profesional dalam bidang keahlian yang Memorandum of Understanding, memberikan
diminatinya. Hal ini yang menjadi sebab lulusan kualitas terbaik peserta didik, mempromosikan
SMK harus sesuai dengan bidang konpetensi kerja dan tanggung jawab, memberikan
yang dimiliki. Karena, akan dinilai percuma jika keuntungan kepada industri, melakukan evaluasi,
lulusan SMK bekerja tidak sesuai dengan peserta didik membuat sebuah jurnal dan
kompetensi yang dimiliki. menyusun laporan.
Penelitian Ixtiarto dan Sutrisno (2016) Penelitian Yudha (2015) menghasilkan
menghasilkan temuan bahwa implementasi dan pengetahuan dalam penyelenggaraan pendidikan
pengelolaan kemitraan di SMK Muhammadiyah 2 SMK 4 tahun di SMKN2 Depok. Hasil tersebut
Wuryantoro adalah Pembentukan panitia dapat dilihat dari empat komponen yaitu
pembagian kelompok kerja yang menangani komponen input, komponen proses, komponen
pelaksanaan kerja praktik bersama dengan Du/Di. output dan komponen outcome. Komponen input
Kemudian sekolah selalu menjemput bola terdiri dari penerimaan peserta didik baru,

479
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.

kurikulum, kompetensi pendidik, manajemen menunjukkan bahwasannya sebuah kurikulum


mutu dan sarpras. Komponen proses terdiri dari yang dibuat oleh sekolah dengan melibatkan
pelaksaan pembelajaran dan pelaksanaan perusahaan mampu meningkatkan skill siswa
prakerin. Komponen output yang terdiri dari hasil sesuai dengan kompetensi yang menjadi standard
prestasi akademik dan kompetensi yang pada dunia industri. Hal tersebut hanya bisa
didapatkan oleh siswa. Komponen outcome yang dilakukan jika sekolah dan industri menghapus
terdiri dari pengakuan dari pihak industri dan batas-batas antara keduanya untuk saling
keterserapan lulusan SMKN 2 Depok. kerjasama (dalam jurnal ini di istilahkan
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh (Traditional boundaries).
Lestari dan Pardimin (2019) untuk mengetahui Penelitian Pillay, dkk (2014) melakukan
manajemen hubungan kemitraan sekolah dengan pengujian terhadap dimensi dimensi keefektifan
Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) pada dan efisiensi: studi kasus pada kemitraan industri
jurusan Farmasi Klinis SMK Negeri 1 Panjatan. dan sekolah yang ada di queensland. Pemerintah
Hasil peneliyian menunjukkan bahwa manajemen quenslaand memaparkan bahwasannya kemitraan
kemitraan sekolah dengan dunia usaha dan dunia yang ada disekolah dan juga industri di
industri yang ditinjau dari perencanaan, queensland memiliki tiga tujuan utama, pertama
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yakni bertujuan meningkatkan pemahaman siswa,
sudah berjalan dengan baik, tetapi dari tahap kedua, partisipasi siswa dan yang ketiga adanya
perencanaan belum ditemukan analisis internal kerjasama yang berkelanjutan. Dan menunjukkan
dan eksternal. Bentuk kemitraan yang diterapkan bahwasannya proses pelaksanaan kemitraan
berupa penyesuaian kurikulum dengan DUDI, industri disana telah menunjukkan hasil yang
magang, penguji kompetensi kejuruan, bakti bagus.
masyarakat, penyerapan tenaga kerja oleh DUDI Penelitian Bridwell-Mitchell (2017)
dan kunjungan industry. Faktor pendukung mendapatkan sebuah hasil penelitian yang
kemitraan yakni berupa adanya kesamaan visi menarik, bahwasannya sebuah hubugan
dan misi kedua belah pihak. Antara kepentingan kemitraan yang dimiliki sekolah tidak lepas dari
sekolah dan DUDI harus saling menguntungkan. bagaimana sekolah membangun modal sosialnya,
Selain itu penting untuk meningkatkan sekolah yang memiliki modal sosial yang baik
kemampuan dan dukungan dari komite sekolah akan dengan mudah mendapatkan mitra industri,
dan juga ketersediaan sarana dan prasarana. namun sebaliknya sekolah yang tidak memiliki
Sedangkan, faktor penghambat kemitraan berupa kodal sosial yang baik maka akan susah dalam
perbedaan orientasi sekolah dan DUDI, jumlah memperoleh mitra industri.
guru produktif kurang, keterbatasan waktu dan Penelitian Yurnalissa dan Maria (2019) yang
sumber dana, jarak tempuh sekolah DUDI yang meneliti mengenai manajemen kemitraan yang
jauh, minimnya jumlah DUDI yang ada disekitar dilakukan sekolah pada industri, dengan subjek
sekolah, dan kapasitas DUDI dalam menampung penelitiannya ialah jurusan teknologi perikanan
siswa magang. Oleh sebab itu, cara mengatasi SMKN 1 Sanden Bantul. Dimana penelitian
hambatan dengan menjalin komunikasi mengenai tersebut memaparkan sebuah hasil data
waktu pelaksanaan, menggali sumber dana, manajemen yang dilakukan sekolah tersebut
memperluas jaringan kemitraan, melakukan yakni (a) pada tahap perencanaan: Menentukan
rolling bagi siswa magang. Dunia Usaha dan Industri, membuat MoU,
Penelitian Dardiri (2016) menemukan hasil melakukan pengalaman kerja bagi siswa, untuk
analisis sebuah data yang menunjukkan kepala menyelaraskan mata pelajaran yang dipelajari di
sekolah menempatkan prakerin sebagai sistem sekolah dengan kerja praktek di Dunia Usaha dan
untuk meningkatkan citra positif sekolah dan Industri, (b) pada tahap pengorganisasian:
daya saing lulusan melalui rekrutmen lulusan, memaksimalkan sumber daya sekolah untuk
teaching factory, uji kompetensi dan sertifikasi. mencapai tujuan melalui organisasi sekolah, (c)
Penelitian Flynn, dkk (2016) memaparkan pada tahap pelaksanaan: menyiapkan sumber
bahwasannya penelitian yang dilakukan dengan dana, infrastruktur , memberikan pengetahuan
metode studi kasus qualitatif pada 28 sekolah dan dan keterampilan mahasiswa untuk memenuhi
17 perusahaan yang ada di Queensland, Australia standar dan kebutuhan Dunia Usaha dan Industri,

480
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488

(d) pada tahap pengendalian: memantau dan Hal tersebut agar dilakukan agar menhasilkan
mengevaluasi program kemitraan dan faktor- lulusan yang kompeten dan berdaya saing.
faktor pendukungnya termasuk sumber daya Penelitian Rochmadi (2016) yang meneliti
manusia dan non-manusia. Sedangkan kendala mengenai model pembelajaran kemitraan industri
program adalah lokasi, transportasi dan dana untuk survey dan pemetaan SMK. Penelitian ini
pengalaman kerja. menyimpulkan bahwasannya (1) Pembelajaran
Penelitian Samsudi, dkk (2017) yang meneliti melalui kemitraan yang dilaksanakan di semua
mengenai asesmen kompetensi pada SMK Sekolah Menengah Kejuruan berupa ujian
berbasis bisnis dan chamber industry, Penelitian praktek industri dan praktek kejuruan. (2)
ini menerapkan strategi 4M-S yang dilaksanakan Kendala pembelajaran melalui kemitraan
dalam memastikan bahwa materi, metode, alat terutama jarak yang jauh dan jadwal industri yang
dan asesor telah di implementasikan dengan baik tidak selalu sesuai dengan sekolah. (3)
di sekolah maupun didalam industri. Penelitian Pengembangan model dapat dilakukan dengan
ini memberikan basil bahwasannya asesmen meningkatkan kualitas pembelajaran melalui
kompetensi pada SMK berbasis bisnis dan praktik industri di perusahaan swasta dan
chamber industry mampu meningkatkan minat penambahan model pembelajaran melalui
wirausaha lulusan. kunjungan industri, guest teaching, dan pelatihan
Penelitian Sunyoto, dkk (2018) yang teknologi terkini. (4) Penerapan model yang
melakukan penelitian R&D, yang mana penelitian dikembangkan menunjukkan kelayakan dan
ini membahas mengenai pengembangan model keefektifan dalam mempersiapkan peserta didik
pemagangan untuk SMK berbasis kewirausahaan. dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia
Peneliti pada penelitian ini membuat kurikulum kerja. (5) Modus pembelajaran melalui kemitraan
berbasis kewirausahaan yang diimplementasikan yang dapat dilakukan adalah guest teaching,
di 5 SMK di Jawa Tengah. Data menunjukkan orientasi praktik industri, praktik industri,
sebanyak 92.7% responden setuju dan kunjungan industri mahasiswa, pelatihan
mendukung pengaplikasian pengembangan model teknologi terkini, dan ujian praktik vokasi.
kurikulum berbasis kewirausahaan. Penelitian Rahmawati, dkk (2017) yang
Penelitian Rembang (2020) yang bertujuan untuk mendapatkan data mengenai
mengimplementasikan Program Praktik Kerja Renstra SMPN 26 Jakarta dan Komponen-
Industri di SMK mendukung untuk mencetak komponen yang terlibat Sumber data dari
lulusan yang siap untuk memasuki dunia kerja. penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai
Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) SMK yang informan kunci, dan 5 informan pendukung. Hasil
diteliti telah menjalankan keempat fungsi penelitian menunjukkan bahwa (1) Renstra
manajemen secara terstruktur; (2) Keterbatasan disusun untuk 4-5 tahun ke depan. Namun
dalam tujuan bisnis dan industri yaitu dengan sekolah tidak lagi mengembangkan Renstra dari
mengikuti kompetensi keahlian Usaha Perjalanan awal, hanya mengkaji visi, misi, tujuan dan
Wisata di Kota Manado; (3) Mahasiswa dunia menganalisis lingkungan internal dan eksternal.
usaha dan industri mendapat pembinaan dan (2) Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam
perhatian lebih; dan (4) Pengendalian Program proses penyusunan Renstra SMK Negeri 26
Praktik Kerja Industri hanya terfokus pada hasil Jakarta merupakan komponen inti sekolah seperti
laporan dan hasil kerja mahasiswa dan kurangnya kepala sekolah, wakil kepala sekolah semua
tindak lanjut dalam mengkaji pelaksanaan bidang dibantu oleh staf, Ketua Bidang
program. Kompetensi Keahlian, Pokja, Staf administrasi,
Penelitian Kurniasih dan Nihayah (2018) yang dan staf lainnya. Sedangkan guru dan siswa juga
meneliti mengenai strategi pengembangan memiliki peran yaitu memberikan masukan dan
sumber daya manusia pada SMK di kabupaten saran untuk program yang akan dilaksanakannya.
Tegal. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan Penelitian Brewster, dkk (2016) mengenai
hasil bahwasannya bahwasannya kabupaten tegal penerapan model konseptual baru yang
membutuhkan peningkatan pendidikan dan mengintegrasikan penelitian, kemitraan
inovasi kurikulum yang relevan dengan DU/DI. universitas-komunitas, dan pendekatan tim
sarjana yang inovatif untuk lebih efektif dan

481
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.

secara efisien mengatasi masalah sosial sambil dua institusi, penyedia VET dan industri dalam
meningkatkan hubungan dan penyediaan konteks Bahasa Vietnam.
komunitas universitas pengalaman belajar yang Penelitian Hariyati, dkk (2018) mengetahui
berharga bagi siswa. Hasil dari penelitian ini, strategi yang digunakan oleh tiga SMK di
model tersebut memiliki janji yang signifikan Mojokerto dalam membangun kerja sama dengan
dalam pertemuan beberapa universitas dan tujuan industri berdasarkan teori pertukaran social
komunitas secara bersamaan. Secara khusus, menunjukan bahwa, ketiga SMK tersebut (1)
fokus pada kebutuhan masyarakat dengan Menerapkan strategi yang berbeda dalam
menangani masalah sosial yang disepakati membangun kerja sama yang saling
bersama, hal itu membangun dan memperkuat menguntungkan bagi pihak terkait; (2)
komunitas universitas hubungan sebagai Meningkatkan sistem pembelajaran bersama
kemitraan yang sederajat, dan mempromosikan komponen lainnya untuk memperkuat posisi
pengembangan dan pembelajaran sarjana di cara tawar terhadap industri; (3) Memiliki orang
yang mengintegrasikan pengetahuan dan layanan dalam membangun kerjasama. Sejalan dengan hal
kepada masyarakat. tersebut peneliti merekomendasikan bahwa
Penelitian Grete dan Hermelin (2017) yang pemerintah harus membuat pengaturan tentang
bertujuan untuk meningkatkan reputasi dan peran pihak terkait di Sekolah Menengah
kualitas VET dan memenuhi kebutuhan industri Kejuruan. Selain itu, kepala sekolah dan ketua
akan keterampilan yang dibentuk dalam dua terkait yayasan harus membuat regulasi internal
perbedaan model organisasi. Dengan hasil tentang bagaimana meningkatkan kualitas SMK
kesimpulan bahwa pengaturan tersebut telah dalam hal proses pembelajaran untuk mengikuti
berhasil diterapkan tetapi dapat menciptakan perkembangan dan kebutuhan industri.
situasi terkunci terkait kemampuan perusahaan Selanjutnya pemerintah, kepala sekolah, atau
untuk merestrukturisasi dan mengembangkan ketua yayasan harus proaktif membangun
keterampilan baru untuk sektor baru. kerjasama yang kuat dengan industri baik dengan
Penelitian Jones, dkk (2016) yang menyajikan menggunakan pendekatan formal atau informal.
kerangka penafsiran yang berasal dari studi kasus Penelitian Prasasti (2020) mengenai strategi
ganda longitudinal dan iteratif dari lima komunikasi pemasaran terpadu dalam
universitas Australia yang memeriksa praktik membangun hubungan dengan dunia usaha/ dunia
yang meyakinkan dan unik yang mendasari industri yang diterapkan SMK Pelita 2 Bandung.
program pendidikan guru sains berbasis sekolah Adapun hasil dari penelitian ini adalah instrument
yang mapan dan berhasil. Hasil dari wawancara komunikasi pemasaran terpadu menjadi strategi
dengan pendidik guru, staf sekolah dan guru pra- yang digunakan oleh SMK Pelita 2 Bandung
jabatan, menunjukkan empat komponen yang dalam membangun hubungan dengan dunia
memandu keberhasilan dan keberlanjutan usaha/dunia industri. Instrument komunikasi
penggunaan kemitraan universitas-sekolah adalah pemasaran tersebut berupa promosi penjualan,
Prinsip-Prinsip Pedagogis Panduan; pemasaran langsung, humas & publisitas, dan
Menumbuhkan Kemitraan Universitas-Sekolah; penjualan personal. Proses komunikasi pemasaran
Representasi Kemitraan; dan Pertumbuhan Mode. yang dilalui SMK berbeda-beda sesuai dengan
Penelitian Dang (2016) mengenai pentingnya instrument komunikasi pemasaran terpadu yang
hubungan antara industri dan akademisi digunakan. Strategi komunikasi pemasaran yang
ditekankan oleh ahli strategi, politisi, Kejuruan diterapkan SMK Pelita 2 Bandung menunjukan
Pembuat kebijakan Pelatihan Pendidikan (VET), keberhasilan dalam membangun hubungan
dan perencana industri. Penelitian ini berfokus dengan dunia usaha/dunia industri.
pada hubungan antara penyedia VET dan industri. Penelitian Badrus dan Turmudi (2020)
Secara lebih spesifik, penelitian ini bertujuan (1) mengenai Pembentukan Vocational Skill Melalui
membahas faktor-faktor yang meningkatkan atau Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Di Sentra
membatasi kemitraan strategis. (2) Produksi Roti Siswa Madrasah Aliyah Al
Mempresentasikan pengalaman hubungan ini Khidmah Ngronggot Kab. Nganjuk. Adapun hasil
dalam membangun dan mengembangkan negara. dari penelitian ini adalah bahwa aktivitas siswa
(3) Mengusulkan model yang menghubungkan dalam memasarkan sebuah produk dimulai

482
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488

dengan cara yang benar seperti mengenak bahan Kurikulum dan Pemagangan Guru di Tempat
pembuatan yang lengkap, prosedur yang tepat. Industri.
Kemudian dari sisi pemasaran dimulai pendataan
Pembahasan
sasaran pemasaran dan ikut memasarkan kepasar
Dari paparan beberapa literatur diatas, maka
pasar baru offline maupun online. Dari
dalam proses meningkatkan keterserapan lulusan
pelaksanaan tersebut akhirnya mendapat skill
siswa SMK dibutuhkan strategi kepala sekolah
pemasaran. Ide konsep dan bantuan fasilitas
dalam membangun kemitraan dengan Dunia
tersebut tidak terlepas dari dukungan oleh Kepala
Usaha dan Dunia Industri. Dari strategi kepala
Sekolah dan Dosen pendamping bersama sama
sekolah tersebut akan berimplikasi pada
membangun kerjasama dalam pengembangan
peningkatan kompetensi lulusan yang sesuai
ekonomi masyarakat. Hasil dari penelitian ini
dengan kebutuhan DU/DI sehingga akan
dapat direkomendasikan kepada madrasah lain
bermuara terhadap peningkatan keterserapan
untuk merancakan program yang sama.
kerja lulusan. Kerangka konseptual dari
Penelitian Fitriyah dan Santosa (2020)
penelitian yang berjudul Strategi kepala sekolah
mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
membangun kemitraan dengan Dunia Usaha/
Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Untuk
Dunia Industri Dalam Penigkatan Keterserapan
Mengingkatkan Mutu Sekolah. Hasil dari
Lulusan Siswa SMK dapat dilihat pada Gambar
penelitian tersebut adalah Sebuah Upaya yang
1.
seharusnya dilakukan kepala sekolah seperti
meningkatkan dan menggali potensi guru dalam
Peningkatan Strategi Kepala Sekolah
pembelajaran berlangsung, kemudian Keterserapan Kerja Membangun Kemitraan
mengagendakan waktu yang jelas untuk Lulusan SMK Dengan Du/Di
menyelesaikan tugas, dan bersikap adil, efektif,
efisien, bertanggung jawab, akuntabel dan dapat
bekerjasama dengan semua komponen yang ada Kompetensi Lulusan
disekolah. Sesuai dengan
Penelitian Mulyadi, dkk (2018) mengenai Kebutuhan Du/Di
Evaluasi Program Magang pada Penyelenggaraan
Pendidikan SMK dengan Model (3+1) Program Gambar 1. Kerangka Konseptual
Keahlian Kehutanan di SMK Negeri 1 Pagelaran
– Cianjur. Hasil dari penelitiannya secara umum Strategi Kepala Sekolah Dalam Membangun
Model (3+1) pada SMK Negeri 1 Pagelaran Kemitraan Dengan DU/DI
Cianjur sudah sesuai dengan tujuan Strategi Kepala Sekolah memiliki peranan
penyelenggaraan pendidikan kejuruan, terutama yang sangat penting dalam perkembangan dan
dalam mempersiapkan dan meningkatkan mutu kemajuan dari sebuah sekolah. Kepala Sekolah
daya saing lulusan. Dampak positif dari sering di istilahkan sebagai ujung tombak
pelaksanaan Model (3+1), Kepala Sekolah pengambil keputusan di lingkup sekolah. Maka
dianjurkan mempertahankan dan melanjutkan oleh karenanya, kebijakan kebijakan yang di
supaya ditahun berikutnya semakin lebih baik implementasikan disekolah merupakan bagian
dari tahun ini. dari apa saja yang telah diputuskan oleh kepala
Penelitian Susilo, dkk (2020) mengenai sekolah dalam menyikapi peluang dan juga
Inovasi Peningkatan Serapan Alumni SMK permasalahan yang ada. Hal tersebut dikuatkan
Negeri 1 Alas Sumbawa. Hasil penelitiannya dengan pernyataan Mahayani, dkk (2020) yang
adalah ide dari kepala sekolah SMK Wikrama menyampaikan bahwasanya strategi kepala
Bogor harus diterapkan juga di SMK 1 Alas sekolah memiliki pengaruh besar terhadap
supaya meningkat daya saing dari sekolah kemajuan sekolah.
tersebut. hal yang dapat diaplikasikan ke SMK 1 Kesenjangan antara Sekolah Menengah
Alas adalah penambahan sertifikasi LSP P1, Kejuruan dan DU/DI sudah lama menjadi
membuat tempat uji kompetensi, Teaching permasalahan di berbagai SMK di Indonesia.
Factory, Bursa Kerja Khusus, MoU dengan Minimnya kemitraan antara SMK dan DU/DI
Dunia Usaha dan Dunia Industri, Sinkronisasi menyebabkan kompetensi lulusan tidak relevan

483
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.

dengan yang dibutuhkan oleh DU/DI. Setelah apa pelajaran yang dipelajari di sekolah dengan kerja
yang terjadi saat ini bahwa banyak yang tidak praktek di Dunia Usaha dan Industri. Hal tersbut
sejalan dengan apa yang sekolah kerjakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
sesuai dengan kompetensi yang ada disekolah, gambaran terhadap siswa tentang Dunia Usaha
kemudian masih banyak ketidak sesuaian dan Dunia Industri. Salah satu bentuk strategi
kurikulum SMK yang menghasilkan lulusan perencanaan dalam membangun hubungan
memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh sekolah dengan DU/DI juga disampaikan dalam
DU/DI dan menyebabkan SMK menjadi penelitian Rahmawati, dkk (2017) yaitu dengan
penyumbang pengangguran terbanyak di melibatkan semua pihat yang berkepintingan di
Indonesia. sekolah, seperti kepala sekolah, wakil kepala
Strategi Kepala sekolah dalam membangun sekolah, guru dan juga siswa untuk memperolah
kemitraan dengan DU/DI diperlukan dalam perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan
menyelesaikan permasalahan mengenai sekolah terkait dengan hubungan sekolah dan
kesenjangan tersebut. Pernyataan tersebut sama DU/DI.
halnya dengan Penelitian Azizah, dkk (2015)
Pelaksanaan
yang telah lebih dahulu mengimplementasikan
Pelaksanan strategi kepala sekolah dalam hal
strategi kepala sekolah dalam menjalin hubungan
ini untuk membangun kemitraan dengan DU/DI
dengan DU/DI, dimulai dari merumuskan visi,
merupakan inti dari strategi tersebut. Pelaksanaan
renstra, hingga kurikulum yang diterapkan pada
strategi tersebut ditandai dengan penetapan kerja
sekolah, dari penelitian tersebut mampu
sama sekolah dengan DU/DI melalui bentuk
menghasilkan sebuah data bahwasannya strategi
MoU kegiatan praktek kerja lapangan. Menurut
tersebut berpengaruh positif pada kompetensi
Rochmadi (2016) kepala sekolah harus
lulusan SMK. Untuk mencapai tujuan tersebut
memberikan pelayanan kepada siswa dalam
diperlukan perencanaan yang tepat oleh kepala
bentuk (1) Pembelajaran melalui kemitraan yang
sekolah. Menurut Depdiknas (dalam Edy, 2016)
dilaksanakan di semua Sekolah Menengah
Indikator keberhasilan sekolah dalam menjalin
Kejuruan berupa ujian praktek industri dan
kerjasama dengan DU/DI, sebagai berikut : (a)
praktek kejuruan. (2) Kendala pembelajaran
terbentuknya sebuah tim humas dapat
melalui kemitraan terutama jarak yang jauh dan
melaksanakan kemitraan dengan DU/DI, (b)
jadwal industri yang tidak selalu sesuai dengan
terlaksanaya kerjasama dengan mitra kerja terkait
sekolah. (3) Pengembangan model dapat
untuk mendapatkan saran, (c) terselenggaranya
dilakukan dengan meningkatkan kualitas
kontrak kerjasama yang di tuangkan dalam MoU,
pembelajaran melalui praktik industri di
(d) terelisasinya berbagai pelaksanaan program
perusahaan swasta dan penambahan model
kegiatan seperti pertukaran pelajar, guru, kepala
pembelajaran melalui kunjungan industri, guest
sekolah, serta pemagangan dalam upaya
teaching, dan pelatihan teknologi terkini. (4)
penambahan kompetensi dan wawasan.
Penerapan model yang dikembangkan
Strategi Kepala Sekolah Melalui Perencanaan, menunjukkan kelayakan dan keefektifan dalam
Pelaksanaan, dan Evaluasi dalam Membangun mempersiapkan peserta didik dengan kompetensi
Kemitraan dengan DU/DI yang dibutuhkan oleh dunia kerja. (5) Modus
Perencanaan pembelajaran melalui kemitraan yang dapat
Perencanaan merupakan alat pertama dalam dilakukan adalah guest teaching, orientasi praktik
proses manajemen. Menurut Wukir (2013) industri, praktik industri, kunjungan industri
perencanan merupakan pemikiran logis dalam mahasiswa, pelatihan teknologi terkini, dan ujian
membuat tujuan dan membuat keputusan- praktik vokasi. Melaui hubungan antara sekolah
keputusan mengenai apa-apa yang perlu dipenuhi dengan DU/DI yang berorientasi pada
guna mencapai tujuan. Menurut Yurnalissa dan pengembangan kemampuan dan skil siswa
Maria (2019) perencanaan yang dimaksud adalah tersebut, yang juga akan memiliki dampak kepada
dengan cara menentukan Dunia Usaha dan pemahaman siswa akan dunia kerja.
Industri, membuat MoU, melakukan pengalaman
kerja bagi siswa, untuk menyelaraskan mata

484
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488

Evaluasi industri mampu meningkatkan keterserapan kerja


Tahap evaluasi strategi kepala sekolah untuk lulusan SMK. Seperti Penelitian Mahayani, dkk
membangun hubungan dengan DU/DI dapat (2020) yang menjelaskan terkait adanya
dituliskan sebagai berikut peningkatan keterserapan kerja setelah adanya
1. Evaluasi Konteks, fokus evaluasi terhdap penerapan strategi manajerial kepala sekolah.
konteks melibuti beberapa hal yang
diantaranya adalah, a) landasan/tujuan PENUTUP
program, b) kelayakan sekolah, c) kelayakan Simpulan
DU/DI, d) kebutuhan program. Dari 10 jurnal Nasional dan 15 jurnal
2. Evaluasi Masukan, fokus pada evaluasi Internasional yang telah dikaji dengan metode
masukan adalah diantaranya, a) Kesiapan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan
siswa dalam praktek kerja lapangan, b) data menggunakan studi literatur diatas, maka
kondisi guru, c) kesesuaian kurikulum, d) dan dapat disimpulkan bahwasannya strategi yang
yang terakhir adalah sarana prasarana. diterapkan kepala sekolah melalui perencanaan,
3. Evaluasi Proses, komponen pada proses dibagi pelaksanaan, evaluasi dalam meningkatkan
menjadi tida aspek dalam evaluasi yaitu, a) keterserapan lulusan siswa SMK dalam bentuk
perencanaan praktek kerja lapangan, b) kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak
pelaksanaan praktek kerja lapangan, dan c) dunia usaha/ dunia industri, yang mana kerjasama
penilaian praktek kerja lapangan. tersebut dikemas dengan melakukan program
4. Evaluasi keluaran, komponen evaluasi ini praktek kerja lapangan sesuai dengan kemampuan
berkaitan dengan nilai yang dikeluarkan oleh bidang kerja masing-masing siswa, yang
DU/DI, yang nantinya melalui nilai juga akan kemudian ditingkatkan dengan program-program
berpengaruh dengan keterserapan lulusan pembelajaran yang dibutuhkan oleh dunia usaha/
(Kusuma, dkk, 2019). dunia industri. Selain itu, jurnal-jurnal yang telah
Dengan menerapkan strategi tersebut dalam dikaji juga menjelaskan bahwa strategi kepala
membangun kemitraan dengan DU/DI, sekolah sekolah dengan dunia usaha / dunia industri
dalam hal ini melalui kepala sekolah akan dapat sangat berperan penting dalam membangun
lebih meningkatkan keterserapan lulusan SMK. kemitraan dan meningkatan keterserapan lulusan
Hal itu sesuai dengan penelitian Flynn, dkk siswa SMK, karena hal tersebut akan berimplikasi
(2016) yang dilakukan dengan metode studi pada kompetensi lulusan yang relevan dengan
kasus qualitatif pada 28 sekolah dan 17 dunia usaha/ dunia industri.
perusahaan yang ada di Queensland, Australia Saran
menunjukkan bahwasannya sebuah kurikulum 1. Kepada kepala sekolah perlu menerapkan
yang dibuat oleh sekolah dengan melibatkan strategi melalui perencanaan, pelaksanaan dan
perusahaan mampu meningkatkan skill siswa evaluasi dalam menjalin kemitraan dengan
sesuai dengan kompetensi yang menjadi standard Du/Di.
pada dunia industri. Kemitraan yang terjalin 2. Bagi pihak DU/DI di hapkan seacara aktif
antara SMK dan DU/DI menyebabkan pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan
seklah mampu menyesuaikan target pembelajaran ikut serta keterlibatan dan memastikan
dengan kebutuhan DU/DI, sehingga lulusan- program SMK berjalan dengan baik, supaya
lulusan SMK mampu menjadi jawaban atas dapat meningkatkan kualitas SDM sesuai
kebutuhan sumber daya manusia di instansinya. dengan kebutuhan mitra kerja
Hal terseut selaras dengan hakikat SMK yang 3. Kepada siswa diharapkan bisa bekerja sama
dijelaskan oleh Wardiman (2016: 313) dengan baik dalam program sekolah yang
bahwasannya SMK adalah jenjang pendidikan bermitra dengan Du/Di.
yang membuat lulusan yang terampil, memiliki 4. Kepada peneliti lain yang meneliti variabelnya
kompetensi dan siap terjun pada DU/DI. sama bisa dijadikan referensi dan juga
Dari beberapa paparan literatur sebelumnya diharapkan menambah pengetahuan.
dapat disimpulkan bahwasannya strategi kepala
sekolah yang baik dan terjalinnya kemitraan
antara sekolah dan juga dunia usaha dan dunia

485
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.

DAFTAR PUSTAKA Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif


Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik
Afrita, I., Imron, A., & Arifin, I. (2018).
dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Manajemen Hubungan Sekolah dengan
Prenada Media Group.
Dunia Usaha dan Industri dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Dang, V. H. (2016). The Relationships between
Sekolah Menengah Vokasional. JAMP: the Vocational Education Training Providers
Jurnal Administrasi dan Manajemen and Enterprises: Theory and Practice.
Pendidikan, 1(3), 313-319. International Journal of Education and
Literacy Studies, 4(2), 47-53.
Assauri, S. (2016). Manajemen Operasi Produksi
doi:10.7575/aiac.ijels.v.4n.2p.47
(Pencapaian Sasaran Organisasi
Berkesinambungan). Edisi 3. Jakarta: PT Dardiri, A. (2016). Optimalisasi Kerjasama
Raja Grafindo Persada. Praktik Kerja Industri Untuk Meningkatkan
Citra Sekolah dan Daya Saing Lulusan
Azizah, A., Murniati, A. R., & Khairuddin, K.
SMK. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
(2015). Strategi Kerjasama Sekolah Dengan
(JPP), 22(2), 162-168.
Dunia Usaha Dan Dunia Industri (Du/di)
Dalam Meningkatkan Kompetensi Lulusan Edy, S. (2016). Manajemen Sumber Daya
Pada Smk Negeri 3 Banda Aceh. Jurnal Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media
Administrasi Pendidikan Program Group.
Pascasarjana Unsyiah, 3(2), 93817.
Fitriyah, I., & Santosa, A. B. (2020).
Badan Pusat Statistik. (2019). Tingkat Kepemimpinan kepala sekolah dalam
Pengangguran Terbuka. Jakarta. menghadapi era revolusi industri 4.0 untuk
https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/11/ meningkatkan mutu sekolah. Jurnal
05/1565/agustus-2019--tingkat- Manajemen, Kepemimpinan dan Supervisi
pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-28- Pendidikan, 5(1), 65-70.
persen.html#:~:text=Youtube- doi:http://dx.doi.org/10.31851/jmksp.v5i1.35
,Agustus%202019%3A%20Tingkat%20Pen 38
gangguran%20Terbuka,TPT)%20sebesar%2
Flynn, M. C., Pillay, H., & Watters, J. (2016).
05%2C28%20Persen.
industry–school partnerships: Boundary
Badrus, B., & Turmudi. (2020). Pembentukan crossing to enable school to work transitions.
Vocationall Skill Melalui Praktek Kerja Journal of Education and Work, 29(3), 309-
Industri (PRAKERIN) Di Sentra Produksi 331.
Roti Siswa Madrasah Aliyah Al Khidmah
Grete, R., & Hermelin, B. (2017). Cross-sector
Ngronggot Kab. Nganjuk. Jurnal Penelitian
collaboration in upper secondary school
dan Pengabdian kepada Masyarakat
vocational education: experiences from two
UNSIQ, 7(3), 275-284.
industrial towns in Sweden and Norway.
doi:https://doi.org/10.32699/ppkm.v7i3.1382
Journal of Education and Work, 30(8), 813-
.
826. doi: 10.1080/13639080.2017.1366647
Brewster, A. B., Pisani, P., Ramseyer, M., &
Hariyati, N., Sonhadji, A., Imron, A., & Arifin, I.
Wise, J. (2016). Building a University-
(2018). Using social exchange theory to
Community Partnership To Promote High
describe cooperation partnership strategy
School Graduation and Beyond. Journal of
between vocational high school with
Applied Research in Higher Education. 8(1).
business/industrial world. International
doi:10.1108/JARHE-10-2014-0093
Journal of Civil Engineering and
Bridwell-Mitchell, E. N. (2017). Them that’s got: Technology (IJCIET), 9(8), 668-679.
How tie formation in partnership networks
Ixtiarto, B., & Sutrisno, B. (2016). Kemitraan
gives high schools differential access to
Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Dunia
social capital. American Educational
Usaha Dan Dunia Industri (Kajian aspek
Research Journal, 54(6), 1221-1255.

486
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 475-488

Penhgelolaan Pada SMK Muhammadiyah 2 Journal of Mechanical Engineering


Wuryantoro Kabupaten Wonogiri. Jurnal Education, 2(2), 247-252.
Pendidikan Ilmu Sosial, 26(1), 57-69.
Pillay, H., Watters, J. J., Hoff, L., & Flynn, M.
Jones, M., Hobbs, L., Kenny, J., Campbell, C., (2014). Dimensions of effectiveness and
Chittleborough, G., Gilbert, A., Redman, C. efficiency: a case study on industry–school
(2016). Successful university-school partnerships. Journal of Vocational
partnerships: An interpretive framework to Education & Training, 66(4), 537-553.
inform partnership practice. Teaching and
Prasasti, W. (2020). Membangun Relationship
Teacher Education, 60, 108-120.
Dengan Dunia Usaha/Dunia Industri Sebagai
doi:10.1016/j.tate.2016.08.006
Strategi Komunikasi Pemasaran. Jurnal
Kurniasih, K., & Nihayah, D. M. (2018). Human Komunikasi dan Penyiaran Islam, 11(2),
Resources Planning Strategy at Vocational 134-142.
High School in Tegal Regency. Economics
Rahmawati, D., Wicaksono, D., & Khairina, F. A.
Development Analysis Journal, 7(3), 330-
(2017). Preparation of Strategic Plan at State
338.
Vocational High School 26 Jakarta. 9th
Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif International Conference for Science
Perkembangan Ragam Berpikir. Bandung: Educators and Teachers (ICSET 2017).
PT Remaja Rosdakarya Offset. Atlantis Press.
Kusuma, A. J., Supriyati, Y., & Tjalla, A. (2019). Rembang, M. I. (2020). Management of
Evaluasi Program Penyelenggaraan Praktik Industrial Work Practice Program in
Kerja Lapangan (PKL) Pada Siswa SMK Vocational High School. 3rd International
Kompetensi Keahlian Akomodasi Perhotelan Conference on Learning Innovation and
Di Kabupaten Serang. Jurnal Evaluasi Quality Education (ICLIQE 2019) (hal. 180-
Pendidikan, 10(2), 61-70. 190). Atlantis Press.
Lestari, B. & Pardimin, P. (2019). Manajemen Rochmadi, S. (2016). Industry partnerships
Kemitraan Sekolah Dengan Dunia Usaha learning models for surveying and mapping
dan Industri untuk Meningkatkan of vocational high schools. Jurnal
Kompetensi Lulusan SMK. Media Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 23(2),
Manajemen Pendidikan, 2(1), 113. 210-225.
doi:10.30738/mmp.v2i1.3652
Samsudi, Widodo, J., & Margunani. (2017).
Mahayani, B. J., Wilian, S., & Muntari, M. Competence assessment for vocational
(2020). Strategi Manajerial Kepala SMK school students based on business and
Negeri 1 Praya Untuk Meningkatkan Mutu industry chamber to improve graduate
Lulusan. Jurnal Praktisi Administrasi entrepreneurship. AIP Publishing LLC, 1818,
Pendidikan (JPAP), 4(1). hal. 020048.
Mulyadi, Y., Margono, G., & Rahayu, W. (2018). Soenarto, S., Amin, M. M., & Kumaidi, K.
Evaluasi Program Magang Pada (2017). Evaluasi implementasi kebijakan
Penyelenggaraan Pendidikan SMK Dengan Sekolah Menengah Kejuruan program 4
Model (3+1) Program Keahlian Kehutanan tahun dalam meningkatkan employability
Di SMK Negeri 1 Pagelaran–Cianjur lulusan. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
(Implementasi Model Cippo). Jurnal Pendidikan, 21(2), 215-227.
Evaluasi Pendidikan. 9(1).
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif-
doi:doi.org/10.21009/JEP.091.08
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Mutaqin, M. K., Kuswana, W. S., & Sriyono, S.
Sunyoto, Widodo, J., & Samsudi. (2018).
(2015). Studi Eksplorasi Keterserapan
Development of apprenticeship model for
Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
vocational school based on entrepreneurship.
di Kota Bandung pada Industri Otomotif.

487
Alif Sukma Prasetyo & Nunuk Hariyati. Strategi Kepala Sekolah Membangun Kemitraan Dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri Dalam Peningkatan Keterserapan Lulusan Siswa SMK.

AIP Conference Proceedings. 1941, hal.


020039. AIP Publishing LLC.
Suryadi, A. (2010). Permasalahan Dan Alternatif
Kebijakan Peningkatan Relevansi
Pendidikan (Studi Relevansi Pendidikan
Kerjasama UPI dengan balitbang
Kemendiknas.
http://file.upi.edu/Direktori/PROCEEDING/
Seminar_Internas.NFE
Susilo, B., Witarto, A. B., & Djennod, K. (2020).
Inovasi Peningkatan Serapan Alumni SMK
Negeri 1 Alas Sumbawa. Jurnal EKSIS Stie
Indocakti Malang. 12.
Wardiman. (2016). Sepanjang Jalan Kenangan,
Bekerja dengan Tiga Tokoh Besar Bangsa.
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Wukir. (2013). Manajemen Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi Sekolah.
Yogyakarta: Multi Presindo.
Yudha, R. (2015). Penyelenggaraan SMK 4
Tahun Menunjang Daya Saing Lulusan
Siswa Pemesinan SMKN 2 Depok. Jurnal
Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, 3(6),
387-394.
Yulianto, & Sutrisno, B. (2014). Pengelolaan
Kerjasama Sekolah dengan Dunia
Usaha/Dunia Industri (Studi Situs SMK
Negeri 2 Kendal. Jurnal Pendidikan Ilmu
Sosial, 24(1), 19-37.
Yurnalissa, Y., & Maria, S. (2019). Partnership
management of the vocational school and
business/industrial world in achieving
graduate quality. Taman Vokasi, 7(1), 10-17.
Zeid, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

488

Anda mungkin juga menyukai