Anda di halaman 1dari 14

EEAJ (2022)

Economic Education Analysis Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

Pengaruh Keterampilan Komunikasi Interpersonal, Informasi Dunia Kerja,


Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja

Ummi Fathimah, Wijang Sakitri

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui adakah pengaruh keterampilan komunikasi interpersonal, informasi dunia
Sejarah Artikel:
kerja, dan dukungan keluarga terhadap kesiapan kerja siswa di SMKN 2 Magelang. Penelitian ini menggunakan
Diterima pendekatan kuantitaf dengan alat analisis IBM SPSS. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII di
Disetujui SMKN 2 Magelang tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah sampel 198 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik Proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan
Dipublikasikan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan keterampilan
________________ komunikasi interpersonal, informasi dunia kerja, dan dukungan keluarga terhadap kesiapan kerja siswa di SMKN 2
Keywords: Magelang sebesar 58,3%. Sedangkan secara parsial keterampilan komunikasi interpersonal berpengaruh sebesar
Kesiapan kerja; keterampilan 2,65%, informasi dunia kerja berpengaruh sebesar 11,02%, dan dukungan keluarga berpengaruh sebesar 9,54%. Saran
komunikasi interpersonal;
dari penelitian ini yaitu BKK sekolah harus lebih banyak mengadakan sosialisasi kepada siswa untuk memberikan
informasi dunia kerja;
dukungan keluarga gambaran tentang dunia kerja agar siswa lebih siap dalam menghadapi dunia kerja. Selain itu, untuk meningkatkan
____________________ keterampilan komunikasi interpersonal siswa harus lebih aktif dalam berinteraksi, berdiskusi, memberikan tanggapan
dan menyampaikan pendapat.

Abstract
___________________________________________________________________

This study aimed to determine the effect of interpersonal communication skills, career information, and
family support on the work readiness of grade XII students of SMKN 2 Magelang. This study employed
a quantitative approach with the IBM SPSS analysis tool. The population of this research was the whole
grade XII students at SMKN 2 Magelang for the academic year 2021/2022 with a total sample of 198
respondents. The sampling technique was proportional random sampling technique. Data were
collected by questionnaire and analyzed by multiple linear regression. The results of this study indicate
that there is a simultaneous influence of interpersonal communication skills, career information, and
family support on student work readiness at SMKN 2 Magelang by 58.3%. While partially interpersonal
communication skills have an effect of 2.65%, career information has an effect of 11.02%, and family
support has an effect of 9.54%. The research suggests the Special Job Fair (BKK) at school should
conduct more socialization to students to provide an overview of the career so that students are well-
prepared to face their career in the future. In addition, to improve interpersonal communication skills,
students must be more actively engaged by discussing, providing responses, and expressing opinions.

© 2022 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L3 Lantai 1 FE Unnes
e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: aristindamay@gmail.com

1
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, persaingan di dunia (Triani dan Arief, 2016:851). Selain keterampilan,
kerja semakin tinggi. Sumber daya manusia yang peserta didik SMK juga belum sepenuhnya
berkualitas dan unggul diperlukan untuk memiliki kesiapan kerja, karena masih banyak
mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa dan lulusan SMK yang masih menganggur. Hal ini
daya saing pasar internasional, sehingga bangsa dapat dilihat dari data tingkat pengangguran
Indonesia dapat maju dan bangkit bersama dengan terbuka di Indonesia berdasarkan pendidikan
bangsa-bangsa lainnya. Salah satu sektor yang tinggi yang ditamatkan yang disajikan pada tabel 1.
berperan penting dalam upaya mempersiapkan berikut:
sumber daya manusia yang terampil dan memiliki
daya saing tinggi adalah sektor pendidikan. Sumber Tabel 1. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut
daya manusia dan tenaga kerja yang profesional Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2019-2020
Pendidikan 2019 2020
dapat dibentuk melalui program pendidikan yang
yang Feb Agsts Feb Agsts
sesuai dengan kebutuhan di lapangan kerja. Salah ditamatkan (%) (%) (%) (%)
satu program pendidikan yang diupayakan SD 13,99 12,18 14,53 14,44
pemerintah untuk mempersiapkan tenaga kerja yang SLTP 17,90 16,01 18,05 16,00
terampil dan profesional adalah pendidikan formal SLTA/SMU 24,50 28,26 25,25 27,25
SLTA Kejuruan/ 20,25 24,48 20,80 23,81
menengah kejuruan.
SMK
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah Akademi/ 3,97 3,08 3,86 3,12
pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan Diploma
khusus untuk mengarahkan peserta didik agar Universitas 12,40 10,50 11,91 10,01
menjadi lulusan yang siap terjun secara profesional Sumber: Badan Pusat Statistik
dan ikut bergerak dalam usaha atau perusahaan.
Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui bahwa
Tujuan dari SMK adalah untuk mempersiapkan
tingkat penggangguran lulusan SMK menempati
siswa agar bekerja dan memiliki pengetahuan serta
posisi tertinggi setelah lulusan SMA. Pada bulan
ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan
agustus 2020 tingkat pengangguran lulusan SMK
lapangan kerja saat ini dan di masa yang akan
meningkat sebesar 3,01% dibandingkan pada bulan
datang. Selain itu, SMK juga diharapkan dapat
Februari 2020. Adanya kenaikan jumlah
mengurangi tingginya tingkat pengangguran di
pengangguran dan rendahnya jumlah lulusan yang
Indonesia. Semakin baik pendidikan yang
bekerja sesuai bidang keahliannya mencerminkan
diberikan maka akan berdampak pada hasil output
bahwa tujuan dan upaya SMK dalam menyiapakan
yang baik pula. Sehingga sumber daya manusia
tenaga kerja menengah yang terampil belum
menjadi lebih siap, berwawasan iptek, terampil,
sepenuhnya tercapai (Triani dan Arief, 2016:851).
berdaya saing tinggi serta mampu bersaing di era
Kesiapan kerja merupakan kunci penting bagi
globalisasi (Rahmayanti et al., 2018:946).
siswa di jenjang SMK untuk dapat terjun di dunia
SMK dalam upaya mempersiapkan tenaga
kerja.
kerja tingkat menengah yang terampil masih perlu
SMKN 2 Magelang merupakan Sekolah
ditingkatkan. Belum semua SMK dapat memenuhi
Menengah Kejuruan yang memiliki empat program
tuntutan lapangan kerja sesuai dengan bidang
keahlian yaitu; Akuntansi, Administrasi
keahliannya. Hal ini karena adanya kesenjangan
Perkantoran, Pemasaran, dan Rekayas Perangkat
antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan
Lunak. Adapun visi dari SMKN 2 Magelang
SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan di
adalah terwujudnya lembaga pendidikan berbasis
dunia kerja (Rosara et al., 2018:2). Pada kondisi
tekhnologi informasi dan komunikasi guna
yang terjadi di lapangan, pekerjaan yang banyak
menghasilkan sumberdaya manusia yang beriman,
ditekuni oleh siswa lulusan SMK adalah sebagai
unggul, kompeten, kompetitif, dan berwawasan
karyawan toko, tenaga kerja di sebuah pabrik atau
global serta lingkungan. Sejalan dengan visi yang
perusahaan dan wiraswasta sehingga hanya sedikit
dimiliki tersebut, salah satu misi dari SMKN 2
yang bekerja sesuai dengan bidang keahliannya
Magelang adalah meningkatkan mutu

2
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

penyelenggaran pendidikan untuk menghasilkan Berdasarkan wawancara yang dilakukan


lulusan yang unggul dan kompetitif di pasar kepada Ketua Bursa Kerja Kursus (BKK) SMKN 2
nasional dan global. Magelang mengatakan bahwa selama masa
SMKN 2 Magelang adalah sekolah pandemi belum ada kesiapan yang matang dari
unggulan yang memilik banyak prestasi dan pihak BKK untuk terus mendorong siswanya agar
menjadi salah satu pionir SMK Pusat Keunggulan siap terjun ke dunia kerja ketika lulus nanti.
(PK) dari 901 sekolah di Indonesia. SMK PK Selanjutnya, pemberian informasi tentang dunia
adalah upaya pengembangan SMK agar mengalami kerja dari pihak BKK hanya sebatas memberikan
peningkatan kualitas dan kinerja yang diperkuat info lowongan pekerjaan yang dikirimkan melalui
melalui kemitraan dengan dunia industri dan dunia grup whatsapp siswa tanpa disertai adanya
kerja, serta menjadi SMK rujukan dan pusat sosialisasi. Adanya keterbatasan informasi ini
peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. membuat siswa kurang mengerti terhadap
Lulusan SMK Pusat Keunggulan harus terserap di gambaran lebih jauh tentang pekerjaan yang
DU/DI atau membuka lapangan kerja. Oleh karena ditawarkan karena tidak semua pekerjaan tersebut
itu, SMK Pusat Keunggulan wajib meningkatkan sesuai dengan bidang keahlian yang mereka tekuni.
peran serta dunia usaha/dunia industri dalam Dukungan keluarga atau orang tua dirasa
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan untuk memiliki pengaruh terhadap karir siswa, karena
mempersiapkan lulusan yang siap terjun ke dunia tanpa dukungan dan doa dari orang tua maka anak
kerja. Namun pada kenyatannya masih banyak akan kesulitan dalam mengembangkan karirnya.
lulusan yang belum terserap ke dunia kerja sesuai Selain itu orang tua dari siswa juga sangat
dengan bidang keahliannya. Hasil observasi awal mendukung jika anak-anak mereka dapat bekerja
mengenai jumlah lulusan yang telah bekerja dapat setelah lulus karena mayoritas siswa di SMKN 2
dilihat pada tabel 2. berikut: Magelang berasal dari latar belakang keluarga
dengan kelas ekonomi menengah kebawah. Profesi
Tabel 2. Data Penelusuran Lulusan SMKN 2 mayoritas orang tua dari siswa di SMKN 2
Magelang Tahun 2019 dan 2020 Magelang adalah petani, pedagang, dan buruh
No. Keterangan 2019 2020 harian. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi
1 Bekerja sesuai pertimbangan bagi orang tua siswa untuk
11% 5%
jurusan
menyekolahkan anaknya di sekolah menengah
2 Bekerja tidak
25% 27% kejuruan agar setelah lulus dapat langsung bekerja.
sesuai jurusan
3 Belum bekerja/ Namun tidak semua orang tua siswa
20% 33%
melanjutkan memperhatikan dan mengarahkan anaknya untuk
4 Lain-lain 44% 35% memilih pekerjaan yang sesuai dengan bidang
Sumber: BKK SMKN 2 Magelang keahliannya.
Kesiapan kerja merupakan kunci penting
Berdasarkan data yang tersaji pada tabel
bagi siswa di jenjang SMK untuk dapat terjun di
penelusuran lulusan SMKN 2 Magelang dapat
dunia kerja. Kesiapan kerja dipandang sebagai
diketahui bahwa jumlah persentase lulusan yang
usaha untuk memantapkan seseorang
bekerja sesuai jurusannya pada tahun 2018/2019
mempersiapakan diri dalam hal pengetahuan,
adalah sebesar 11% dan pada tahun 2019/2020
keterampilan, sikap, serta nilai yang dibutuhkan
sebesar 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam suatu pekerjaan (Rahmayanti et al.,
jumlah lulusan yang bekerja mengalami penurunan
2018:947). Terdapat dua faktor yang dapat
sebesar 6%. Sedangkan jumlah persentase lulusan
mempengaruhi kesiapan kerja seseorang yaitu
yang bekerja tidak sesuai jurusannya pada tahun
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
2018/2019 sebesar 25% kemudian pada tahun
adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa,
2019/2020 mengalami peningkatan sebesar 2%
meliputi kematangan fisik dan mental, ketrampilan,
menjadi 27%. Hal ini terjadi karena siswa masih
kreativitas, minat, bakat intelegensi, sikap,
belum siap untuk bekerja sesuai kompetensi yang
kepribadian, kemandirian, penguasaan ilmu
dimilikinya.

3
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

pengetahuan dan motivasi. Sedangkan faktor Informasi tentang dunia kerja mencakup
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri semua data tentang jenis-jenis pekerjaan di
siswa meliputi peran masyarakat, keluarga, sarana masyarakat, tahap-tahap dan jenis jabatan, sistem
prasarana sekolah, informasi dunia kerja dan klasifikasi jabatan dan prospek masa depan yang
pengalaman kerja (Khoiroh dan Prajanti, berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat akan
2018:1012). jenis/corak pekerjaan tertentu (Winkel dan Hastuti,
Komunikasi interpersonal merupakan 2006:319). Informasi dunia kerja yang diperoleh
komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau siswa diharapkan dapat menjadi gambaran dalam
lebih yang dapat memungkinkan seseorang melihat dan menghadapi peluang-peluang usaha
memperoleh reaksi atau tanggapan dari pesan yang yang ada serta membantu meningkatkan kesiapan
disampaikan secara langsung, baik verbal maupun kerja siswa itu sendiri.
non verbal (Sarmiati, 2019:1). Keterampilan Penelitian yang telah dilakukan oleh
komunikasi interpersonal merupakan salah satu Purnama dan Suryani, (2019:350) menyatakan
komponen yang dapat meningkatkan kesiapan bahwa variabel informasi dunia kerja berpengaruh
kerja. Seseorang yang memiliki ketrampilan positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja
berkomunikasi yang baik dapat menciptakan dan secara parsial sebesar 3,96%. Penelitian lain yang
memelihara hubungan yang baik dengan atasan dilakukan oleh Susilo dan Ismiyati, (2020:290)
maupun antar sesama rekan kerja. Oleh karena itu, juga menyatakan bahwa ada pengaruh secara
semakin baik keterampilan komunikasi parsial antara informasi dunia kerja terhadap
interpersonal yang dimiliki siswa maka ia akan kesiapan kerja sebesar 17,30%.
merasa siap dalam menghadapi dunia kerja di masa Selain informasi dunia kerja, terdapat faktor
yang akan datang. lain yang dapat berpengaruh terhadap kesiapan
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan kerja yaitu dukungan keluarga. Dukungan
oleh Safitri et al., (2019:106) menyatakan bahwa merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk
variabel komunikasi interpersonal memiliki orang lain meliputi moral dan material agar orang
pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja. tersebut semakin memiliki motivasi yang tinggi
Namun hasil tersebut berbeda dengan hasil dalam melakukan suatu pekerjaan (Sarwono, 2003)
penelitian yang dilakukan oleh Muljanto, dalam (Hartati, 2016:104). Dukungan keluarga
(2021:175) yang menyatakan bahwa tidak terdapat khususnya dukungan yang diberikan oleh orang tua
pengaruh antara komunikasi interpersonal terhadap sangat berperan penting untuk membantu siswa
kesiapan kerja. dalam proses perkembangan karirnya. Adapun
Informasi dunia kerja merupakan faktor dukungan keluarga yang diberikan dapat berupa
lain yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja. bimbingan, perhatian, dan kelengkapan fasilitas
Menurut Purnama dan Suryani (2019:352) untuk menunjang kegiatan yang dilakukan siswa
informasi dunia kerja yang diperoleh baik dari tersebut (Eliyani et al., 2016:25).
sekolah maupun luar sekolah dapat memberikan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
peluang bagi siswa untuk mencari informasi Setyawati, (2018:36) menyatakan bahwa dukungan
sebanyak-banyaknya tentang DU/DI dan dapat keluarga tidak berpengaruh secara signifikan
memberikan pemahaman bagi siswa tentang aspek- terhadap kesiapan kerja siswa. Namun hasil
aspek serta gambaran mengenai dunia kerja yang penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian
sesungguhnya. Informasi dunia kerja dapat yang dilakukan oleh Paharyani dan Kusmuriyanto,
diperoleh dari berbagai sumber, baik yang diperoleh (2019:936) yang menyatakan bahwa terdapat
dari sekolah melalui bimbingan karir maupun dari pengaruh positif dan signifikan lingkungan
luar sekolah yang dapat memberikan persepsi dan keluarga terhadap kesiapan kerja siswa.
gambaran mengenai keadaan di dunia kerja. Teori pembelajaran sosial Krumboltz adalah
Informasi yang diperoleh siswa tersebut nantinya teori yang membahas tentang bagaimana kognisi
akan membantu meningkatkan kesiapannya dalam individu dan pengalaman belajar mempengaruhi
bekerja. pengambilan keputusan karir. Teori Krumboltz

4
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

tidak melihat karir seorang individu secara sempit mencari informasi sebanyak mungkin tentang dunia
namun ia melihat bahwa individu akan memiliki pekerjaan yang diinginkannya sebelum akhirnya
faktor dalam perencanaan dan pengambilan membuat suatu pilihan.
keputusan karirnya. Perencanaan karir atau Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
pengambilan keputusan karir dipengaruhi oleh mengetahui pengaruh keterampilan komunikasi
faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri interpersonal, informasi dunia kerja, dan dukungan
sendiri dan faktor eksternal yaitu lingkungannya. keluarga terhadap kesiapan kerja. Hipotesis yang
Faktor internal terdiri dari bakat, minat, dibangun dalam penelitian ini terdiri dari empat
keterampilan, potensi dan hal yang yang hipotesis yaitu;
menyangkut pada diri individu yang memberikan H1 : terdapat pengaruh keterampilan komunikasi
kontribusi yang signifikan dalam arah perencanaan interpersonal terhadap kesiapan kerja siswa di
karir atau keputusan karir seorang individu. Selain SMKN 2 Magelang
faktor internal, seorang individu akan mendapatkan H2 : terdapat pengaruh informasi dunia kerja
pengaruh dari faktor eksternal yaitu lingkungannya. terhadap kesiapan kerja siswa di SMKN 2
Hal tersebut dapat berupa kesempatan belajar, Magelang
kesempatan beasiswa, dukungan orangtua dan H3 : terdapat pengaruh dukungan keluarga terhadap
sebagainya (Sari et al, 2021:119). kesiapan kerja siswa di SMKN 2 Magelang
Teori pembelajaran sosial telah banyak H4 : terdapat pengaruh keterampilan komunikasi
diaplikasikan untuk memahami bagaimana interpersonal, informasi dunia kerja, dukungan
seeorang individu dalam proses perkembangan keluarga secara simultan terhadap kesiapan kerja
karinya. Kemampuan khusus atau keterampilan siswa di SMKN 2 Magelang.
yang dimiliki dan kemudian dikembangkan, serta
kondisi dan lingkungan yang mendukung dapat METODE
membantu meningkatkan kesiapan siswa tersebut Jenis penelitian yang digunakan dalam
dalam menghadapi dunia kerja dimasa yang akan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain
datang. Keterampilan tersebut dapat berupa penelitian yang digunakan yaitu desain penelitian
keterampilan komunikasi interpersonal dan kausalitas untuk meneliti adanya hubungan sebab-
lingkungan yang mendukung dapat berupa akibat antar variabel yang sudah dapat diprediksi
dukungan keluarga. oleh peneliti, sehingga peneliti dapat menyatukan
Joseph, (2012:38) menyatakan Teori klasifikasi variabel penyebab, variabel antara, dan
perkembangan karir merupakan pendekatan untuk variabel terikat (Sanusi, 2017:14). Penelitian
meningkatkan kesadaran pilihan dengan mencari menggunakan metode survei dengan penyebaran
informasi dan kemudian berencana untuk membuat dan pengisian angket atau kuesioner kepada siswa
pilihan. Kesiapan seseorang dalam memilih di SMKN 2 Magelang.
kariernya dikenal dengan konsep adaptabilitas Populasi dalam penelitian ini adalah selurus
karier atau disebut dengan career adaptability. Teori siswa kelas XII di SMKN 2 Magelang tahun
adaptabilitas karir didefinisikan sebagai kesiapan ajaran 2021/2022. Jumlah populasi dalam
individu untuk mengatasi tugas yang terprediksi penelitian ini sebanyak 392 siswa dengan jumlah
pada pekerjaan, serta mampu mengatasi situasi sampel 198 siswa yang dihitung menggunakan
yang tidak terduga yang mungkin muncul sebagai rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel
perubahan dalam kondisi kerjanya (Savickas, 1997) menggunakan teknik proportional random
dalam (Ramadani, 2020:25).Terdapat empat sampling untuk mengambil sampel yang
dimensi yang membuat adaptabilitas individu representatif secara acak tanpa memperhatikan
semakin efektif dalam menjalani karirnya yaitu; strata.
kepedulian karir, pengendalian karir, keingintahuan Penelitian ini menggunakan dua variabel
karir, dan keyakinan karir. Berdasarkan uraian yakni variabel dependent ( variabel terikat) dan
mengenai teori perkembangan karir tersebut dapat juga variabel independent (variabel bebas).
disimpulkan bahwa seseorang akan cenderung Variabel dependent adalah variabel yang

5
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena Rata-rata keterampilan komunikasi


adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016:61). interpersonal yang dimiliki siswa adalah 68,34 yang
Variabel independent adalah variabel yang termasuk pada kategori sangat tinggi. Variabel
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya keterampilan komunikasi interpersonal diukur
atau timbulnya variabel dependen (terikat). menggunakan 5 (lima) indikator menurut DeVito,
Variabel dependent yang digunakan dalam (2011:256:264) yaitu keterbukaan, empati,
penelitian ini adalah kesiapan kerja sisw (Y). dukungan, rasa positif, dan kesetaraan.
Sedangkan variabel independent yang digunakan Tabel 4. Hasil Distribusi Frekuensi Variabel
adalah keterampilan komunikasi interpersonal Informasi Dunia Kerja
(X1), informasi dunia kerja (X2), dan dukungan Interval Frekuensi Kategori
keluarga (X3). 76 – 90 141 Sangat tinggi
Teknik pengumpulan data dalam penelitian 61 – 75 57 Tinggi
ini yaitu melalui angket atau kuisioner dengan 46 – 60 0 Cukup
32 – 45 0 Rendah
alternatif jawaban yang digunakan yaitu skala
18 – 32 0 Sangat rendah
likert. Uji coba instrument penelitian menggunakan Sumber: Data penelitian diolah, 2022
uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis yang
Rata-rata data informasi dunia kerja yang
digunakan untuk menguji hipotesis dalam
diperoleh siswa adalah 76,78 yang termasuk pada
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda
kategori sangat tinggi. Variabel informasi dunia
dengan menggunakan uji prasyarat analisis yaitu
kerja diukur menggunakan 6 (enam) menurut
uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas,
Winkel dan Hastuti, (2006:324-325) indikator yaitu
uji heteroskedastisitas.
informasi akurat dan tepat, jelas dalam isi, relevan,
menarik, bebas dari faktor subjektif, dan bermanfaat.
Tabel 5. Hasil Distribusi Frekuensi Dukungan
HASIL DAN PEMBAHASAN Keluarga
Analisis Statistik Deskriptif Interval Frekuensi Kategori
51 – 60 0 Sangat tinggi
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk
41 – 50 78 Tinggi
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data 31 – 40 120 Cukup
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar 22 – 30 0 Rendah
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, 12 – 21 0 Sangat rendah
kurtosis dan skewnes (Ghozali, 2018:19). Tabel Sumber: Data penelitian diolah, 2022
kecenderungan variabel dilakukan untuk Rata-rata dukungan keluarga yang
mengkategorikan skor yang diperoleh dari masing- diperoleh siswa adalah 40,43 yang termasuk pada
masing variabel dengan menggunakan mean dan kategori cukup. Variabel dukungan keluarga diukur
standar deviasi. Berikut ini adalah tabel kategori menggunakan 4 (empat) indikator menurut Friedman
analisis statistik deskriptif variabel (2013) dalam (Hartati, 2016:107) yaitu dukungan
keterampilan komunikasi interpersonal, informasional, dukungan penilaian, dukungan
informasi dunia kerja, dukungan keluarga dan instrumental, dan dukungan emosional.
Tabel 6. Hasil Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja
kesiapan kerja.
Interval Frekuensi Kategori
Tabel 3. Hasil Distribusi Frekuensi Variabel
42 – 50 0 Sangat tinggi
Keterampilan Komunikasi Interpersonal 34 – 41 94 Tinggi
Interval Frekuensi Kategori 26 – 33 98 Cukup
63 – 75 194 Sangat tinggi 18 – 25 0 Rendah
51 – 62 4 Tinggi 10 – 17 0 Sangat rendah
39 – 50 0 Cukup Sumber: Data penelitian diolah, 2022
27 – 38 0 Rendah
15 – 26 0 Sangat rendah Rata-rata kesiapan kerja yang dimiliki siswa
Sumber: Data penelitian diolah, 2022 adalah 32,84 yang termasuk pada kategori cukup.
Variabel kesiapan kerja diukur menggunakan 4

6
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

(empat) indikator menurut Anoraga, (2014:26) yaitu koefisien antar variabel bebas. Apabila nilai
memiliki motivasi, memiliki kesungguhan atau tolerance tidak kurang dari sama dengan 10% dan
keseriusan, memiliki keterampilan yang cukup, VIF tidak lebih dari sama dengan 10 maka tidak
memiliki kedisiplinan. terjadi multikolinearitas.
Hasil uji multikolinieritas menunjukkan
Uji Asumsi Klasik bahwa variabel (X1) Keterampilan Komunikasi
Uji Normalitas Interpersonal mempunyai nilai tolerance sebesar
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui 0,473 dan VIF 2,113, (X2) Informasi Dunia Kerja
apakah data dari setiap variabel yang akan dianalisis dengan nilai tolerance sebesar 0,389 dan VIF
berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil pengujian 2,574, (X3) Dukungan Keluarga dengan nilai
menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov tolerance sebesar 0,383 dan VIF 2,614. Masing
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dengan
masing variabel menunjukkan nilai tolerance > 0,1
asumsi nilai Asymp. Sig (2-tailed) mempunyai nilai
dan VIF < 10 maka disimpulkan tidak terjadi efek
0,200 > 0,05 yang memperkuat perolehan data
multikolinieritas.
variabel penelitian memenuhi asumsi normalitas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Linearitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
Uji linearitas digunakan untuk melihat
menguji apakah terjadi ketidaksamaan varian dari
apakah spesifikasi model yang digunakan sudah
residual satu pengamatan yang lain. Model regresi
benar atau tidak. Dengan uji linearitas akan
yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
diperoleh informasi apakah model empiris
terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada
sebaliknya linear, kuadrat atau kubik (Ghozali,
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
2016). Uji linearitas dilakukan dengan melihat
cara melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi
hubungan antar data menggunakan tabel ANOVA.
variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya
Jika nilai Linearity memiliki signifikansi < 0,05
(SRESID). Apabila tidak ada pola yang jelas, serta
maka, model yang digunakan sudah tepat.
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
Sebaliknya jika nilai Linearity memiliki
(nol) pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak
signifikansi > 0,05 maka model yang digunakan
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:105).
tidak tepat.
Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan
Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa nilai
uji glejser menunjukkan hasil uji Glejser dengan
signifikasi dari variabel keterampilan komunikasi
rincian variabel (X1) Keterampilan Komunikasi
intepersonal, informasi dunia kerja, dan dukungan
Interpersonal dengan nilai sig 0,734, (X2)
keluarga lebih kecil dari 0,05 yang artinya terdapat
Informasi Dunia Kerja dengan nilai sig 0,630, (X3)
hubungan yang linear antar variabel independent
Dukungan Keluarga dengan nilai sig 0,299. Masing
dengan variabel dependent
masing variabel menunjukkan dengan nilai sig
Uji Multikoliniearitas lebih besar dari 0,05 maka atau disimpulkan tidak
Uji multikolineritas dilakukan untuk terjadi heteroskedastisitas
menguji apakah dalam suatu model regresi
ditemukan adanya hubungan atau korelasi antar Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis
variabel bebas (Ghozali, 2018:107). Apabila
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
terdapat korelasi maka dapat dinyatakan bahwa
berganda. Analisis regresi linear berganda
model regresi mengalami masalah
digunakan untuk mengukur pengaruh antara dua
multikolinearitas. Untuk mendeteksi adanya
atau lebih variabel independent (bebas) terhadap
multikolinearitas model regresi dapat dilakukan
satu variabel dependent (terikat) dan umumnya
dengan cara melihat nilai tolerance dan nilai
diartikan dalam persamaan (Ghozali 2018:95).
Variance Inflation Factor (VIF) melalui SPSS dan

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

7
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -30,778 4,165 -7,390 ,000
KKI (X1) ,180 ,078 ,152 2,295 ,023
IDK (X2) ,394 ,080 ,362 4,905 ,000
DK (X3) ,522 ,115 ,334 4,518 ,000
a. Dependent Variable: KK (Y)
Sumber : Data penelitian diolah, 2022

Persamaan regresi dari hasil tersebut : kesiapan kerja (Y). Diartikan bahwa ketika terjadi
Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + e peningkatan satu satuan informasi dunia kerja
Y = -30,778 + 0,180X1 + 0,394X2 + 0,522X3 + e maka akan meningkatkan kesiapan kerja sebesar
Keterangan: 0,394 dan faktor-faktor lain yang berpengaruh
α : Konstanta diasumsikan konstan.
e : erorr term Koefisien dukungan keluarga sebesar
Y : Kesiapan kerja 0,522 dan menunjukkan arah positif terhadap
X1 : Keterampilan komunikasi interpersonal kesiapan kerja (Y). Diartikan bahwa ketika terjadi
X2 : Informasi dunia kerja peningkatan satu satuan dukungan keluarga maka
X3 : Dukungan keluarga akan meningkatkan kesiapan kerja sebesar 0,522
Konstanta = -30,778 berarti bahwa jika dan faktor-faktor lain yang berpengaruh
keterampilan komunikasi interpersonal (X1), diasumsikan konstan.
informasi dunia kerja (X2), dukungan keluarga
(X3) mempunyai nilai 0 maka nilai variabel Uji Hipotesis
kesiapan kerja (Y) mengalami penurunan Uji Parsial (Uji t)
Koefisien keterampilan komunikasi Uji t dilakukan untuk menguji seberapa jauh
intepersonal sebesar 0,180 dan menunjukkan arah pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap
positif terhadap kesiapan kerja (Y). Diartikan variabel terikat. Dasar pengambilan kesimpulan
bahwa ketika terjadi peningkatan satu satuan dilakukan dengan cara membandingkan nilai t
keterampilan komunikasi interpersonal maka akan hitung dengan nilai t tabel. Apabila t hitung lebih
meningkatkan kesiapan kerja sebesar 0,180 dan besar atau sama dengan dari t tabel dengan taraf
faktor-faktor lain yang berpengaruh diasumsikan signifikansi 5%, maka variabel tersebut
konstan. berpengaruh secara signifikan.
Koefisien informasi dunia kerja sebesar
0,394 dan menunjukkan arah positif terhadap

Tabel 8. Hasil Uji Parsial (Uji t)


Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -30,778 4,165 -7,390 ,000
KKI (X1) ,180 ,078 ,3152 2,295 ,023
IDK (X2) ,392 ,080 ,362 4,905 ,000
DK (X3) ,522 ,115 ,334 4,518 ,000
a. Dependent Variable: KK (Y)
Sumber : Data penelitian diolah, 2022

Berdasarkan hasil uji t dengan rincian (X1) dengan nilai t hitung 2,295 ¿ t tabel sebesar
variabel keterampilan komunikasi interpersonal 1,972 dan sig 0,023 < 0,05, disimpulkan H1

8
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

diterima bahwa terdapat pengaruh positif dan 0,000 < 0,05. Disimpulkan H3 diterima bahwa
signifikan keterampilan komunikasi interpersonal terdapat pengaruh positif dan signifikan dukungan
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMKN2 keluarga terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di
Magelang. SMKN 2 Magelang.
Variabel informasi dunia kerja (X2) dengan
nilai t hitung 4,905 ¿ t tabel sebesar 1,972 dan sig Uji Simultan (F)
0,000 < 0,05, disimpulkan H2 diterima bahwa Uji simultan dilakukan dengan menggunakan
terdapat pengaruh positif dan signifikan informasi program IBM SPSS Statistic 25 untuk mengetahuui
dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII apakah semua variabel bebas (keterampilan
di SMKN 2 Magelang. komunikasi interpersonal, informasi dunia kerja,
Variabel dukungan keluarga (X3) dengan dan dukungan keluarga) mempunyai pengaruh
nilai t hitung 4,518 ¿ t tabel sebesar 1,972 dan sig bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu
kesiapan kerja.

Tabel 9. Hasil Uji Simultan (Uji F)


ANOVAa
Model Sum of Squares f Mean Square F Sig.
1 Regression 1232,038 3 2393,606 132,225 ,000b
Residual 858,108 148 18,103
Total 2090,146 151
a. Dependent Variable: Kesiapan Kerja (Y)
b. Predictors: (Constant), DK (X3), IDK (X2), KKI (X1)
Sumber : Data penelitian diolah, 2022

Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai 1


signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar ,768a ,589 ,583
0,000 yang berarti bahwa variabel keterampilan Sumber: Data penelitian diolah, 2022
komunikasi intepersonal, informasi dunia kerja,
dan dukungan keluarga scara bersama-sama Hasil koefisien determinasi simultan
mempengaruhi kesiapan kerja siswa di SMKN 2 menunjukkan bahwa berdasarkan output Model
Magelang. Summary diketahui bahwa nilai koefisien
determinasi atau Adjusted R Square sebesar 0,583.
Koefisien Determinasi Nilai tersebut dapat diartikan bahwa X1, X2, dan
Koefisien Determinasi Simultan X3 secara simultan berpengaruh terhadap Variabel
Koefisien determinasi simultan diartikan Y sebesar 58,3%, sedangkan sisanya yakni 41,7%
untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam analisis regresi. Besarnya nilai koefisien dalam penelitian ini.
determinasi antar 0 dan 1. Jika nilai koefisien
determinasi semakin mendekati 1, maka model Koefisien Determinasi Parsial
regresi dianggap semakin baik karena variabel Koefisien determinasi parsial adalah
independen yang dipakai dalam penelitian ini koefisian untuk mengetahui seberapa besar
mampu menjelaskan variabel dependennya. kontribusi pengaruh dari masing-masing variabel
independent terhadap variabel dependent. Nilai
Tabel 10. Koefisien Determinasi Simultan koefisien determinasi adalah variabel dependent
Model Summary semakin mendekati nol (0), maka semakin kecil.
Adjusted R Demikian sebaliknya, semakin mendekati nilai satu
Model R R Square Square
(1) semakin besar pengaruh variabel independent
secara individual terhadap variabel dependent.

9
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

Tabel 11. Koefisien Determinasi Parsial Selanjutnya, hasil uji koefisien determinasi parsial
Coefficientsa (r2) digunakan untuk mengetahui besarnya
Correlations kontribusi variabel keterampilan komunikasi
Zero- Partia interpersonal dengan nilai yang diperoleh sebesar
order l Part 0,163 atau dalam bentuk persen adalah 0,1632 x
Model 100% = 2,65%. Sehingga dari hasil tersebut dapat
Keterampilan 0,622 0,163 0,106 diartikan bahwa semakin tinggi keterampilan
Komunikasi komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh siswa
Interpersonal maka semakin tinggi pula kesiapan kerja dari siswa
Informasi 0,714 0,332 0,226 kelas XII di SMKN 2 Magelang.
Dunia Kerja Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
pembelajaran sosial Krumboltz tentang faktor-
Dukungan 0,707 0,309 0,208
faktor yang terlibat dalam proses perkembangan
Keluarga
karir siswa dimana salah satunya adalah warisan
Sumber: Data penelitian diolah, 2022 genetik dan kemampuan khusus. Keterampilan
komunikasi interpersonal dapat berasal dari
Hasil koefisien determinasi parsial warisan genetik atau kemampuan khusus yang
menunjukkan hasil output Coefficients pada kolom dimiliki siswa dan kemudian dikembangkan
Partial atau koefisien determinasi parsial dengan sehingga membuat siswa memiliki potensi untuk
rincian variabel Keterampilan Komunikasi meningkatkan kesiapannya dalam mengambil
Interpersonal mempunyai nilai 0,163 atau dalam keputusan tentang karirnya di masa yang akan
bentuk persen adalah 0,1632 x 100% = 2,65% datang. Dengan membandingkan harapan
memberikan pengaruh pada Kesiapan Kerja, mengenai keterampilan komunikasi interpersonal
Informasi Dunia Kerja mempunyai nilai 0,332 atau yang dimiliki siswa, yang di dalamnya berisi
dalam bentuk persen sebesar 0,3322 x 100% = indikator seperti keterbukaan, empati, dukungan,
11,02% memberikan pengaruh pada Kesiapan rasa positif, dan kesetaraan dalam berkomunikasi
Kerja, dan Dukungan Keluarga mempunyai nilai secara interpersonal dapat mempengaruhi dan
0,309 atau dalam bentuk persen sebesar 0,3092x meningkatkan kesiapan kerja siswa kelas XII di
100% = 9,54% memberikan pengaruh pada (Y) SMKN 2 Magelang.
Kesiapan Kerja. Hasil penelitian ini juga turut didukung oleh
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan hasil dari penelitian Safitri et al., (2019:106) yang
bahwa variabel yang paling besar mempengaruhi menyatakan bahwa variabel komunikasi
Kesiapan Kerja adalah variabel Informasi Dunia interpersonal memiliki pengaruh yang positif
Kerja yaitu sebesar 11,02%. signifikan terhadap kesiapan kerja, sehingga
semakin tinggi keterampilan komunikasi
Pengaruh Keterampilan Komunikasi interpersonal yang dimiliki, maka semakin tinggi
Interpersonal Terhadap Kesiapan Kerja pula kesiapan kerja yang dimiliki siswa. Selain itu,
Berdasarkan hasil dari uji parsial (uji t) penelitian lain yang dilakukan oleh Anggraini et
diperoleh nilai t hitung 2,295 ¿ t tabel sebesar al., (2020:84) juga menyatakan bahwa
1,972 dan nilai signifikansi 0,023 < 0,05. keterampilan komunikasi interpersonal memiliki
Selanjutnya hasil dari uji regresi pada keterampilan peran yang penting dalam meningkatkan kesiapan
komunikasi interpersonal menunjukkan bahwa kerja.
nilai B pada Unstandardized Coefficients sebesar
0,180 dengan nilai signifikansi 0,023 < 0,05. Pengaruh Informasi Dunia Kerja Terhadap
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan Kesiapan Kerja
bahwa H1 diterima yaitu “Terdapat pengaruh Berdasarkan hasil dari uji parsial (uji t)
positif dan signifikan variabel keterampilan diperoleh nilai t hitung sebesar 4,905 ¿ t tabel
komunikasi interpersonal terhadap kesiapan kerja”. sebesar 1,972 dan niali signifikansi 0,000 < 0,05.

10
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

Selanjutnya hasil dari uji regresi pada keterampilan Selanjutnya hasil dari uji regresi pada keterampilan
komunikasi interpersonal menunjukkan bahwa nilai komunikasi interpersonal menunjukkan bahwa nilai
B pada Unstandardized Coefficients sebesar 0,394 B pada Unstandardized Coefficients sebesar 0,522
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Berdasarkan dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 diterima hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H3 diterima
yaitu “Terdapat pengaruh positif dan signifikan yaitu “Terdapat pengaruh positif dan signifikan
variabel informasi dunia kerja terhadap kesiapan variabel dukungan keluarga terhadap kesiapan
kerja”. Selanjutnya, hasil uji koefisien determinasi kerja”. Selanjutnya, hasil uji koefisien determinasi
parsial (r2) digunakan untuk mengetahui besarnya parsial (r2) digunakan untuk mengetahui besarnya
kontribusi variabel informasi dunia kerja dengan kontribusi variabel dukungan keluarga dengan nilai
nilai yang diperoleh sebesar 0,332 atau dalam yang diperoleh sebesar 0,309 atau dalam bentuk
bentuk persen sebesar 0,3322 x 100% = 11,02%. persen sebesar 0,3092x 100% = 9,54%. Sehingga
Sehingga dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa semakin
semakin tinggi informasi dunia kerja yang diperoleh tinggi dukunga keluarga yang diperoleh oleh siswa
oleh siswa maka semakin tinggi pula kesiapan kerja maka semakin tinggi tingkat kesiapan kerja dari
dari siswa kelas XII di SMKN 2 Magelang. siswa kelas XII di SMKN 2 Magelang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
perkembangan karir yang menyatakan bahwa pembelajaran sosial Krumboltz bahwa dalam proses
seseorang akan cenderung mencari informasi perkembangan karir seseorang dapat dipengaruhi
sebanyak mungkin sebelum akhirnya membuat dari kondisi dan peristiwa lingkungan. Peristiwa-
suatu pilihan. Kesiapan seseorang dalam memilih peristiwa dan keadaan tertentu di dalam lingkungan
kariernya dikenal dengan konsep adaptabilitas individu dapat mempengaruhi perkembangan
karier atau disebut dengan career adaptability. kegiatan dan pilihan karirnya. Hal tersebut dapat
Dengan membandingkan harapan mengenai berupa dukungan dari keluarga yang diberikan
informasi dunia kerja yang diperoleh siswa yang di kepada siswa. Dengan membandingkan harapan
dalamnya berisi indikator seperti, informasi akurat mengenai dukungan keluarga yang diperoleh siswa
dan tepat, jelas dalam isi, relevan, menarik, bebas yang di dalamnya berisi indikator seperti, dukungan
dari faktor subjektif, dan bermanfaat dapat informasi, dukungan penilaian, dukungan
mempengaruhi dan meningkatkan kesiapan kerja instrumental, dan dukungan emosional dapat
siswa kelas XII di SMKN 2 Magelang. mempengaruhi dan meningkatkan kesiapan kerja
Hasil pada penelitian ini juga didukung siswa kelas XII di SMKN 2 Magelang.
oleh penelitian yang dilakukan Purnama dan Hasil penelitian ini juga didukung oleh
Suryani, (2019:350) yang menyatakan bahwa penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hartati,
variabel informasi dunia kerja berpengaruh positif (2016:111) menyatakan bahwa ada pengaruh positif
dan signifikan terhadap kesiapan kerja, sehingga dukungan keluarga terhadap kesiapan kerja siswa,
semakin tinggi informasi dunia kerja, maka semakin sehingga dapat dimaknai bahwa semakin baik
tinggi tingkat kesiapan kerja siswa. Hasil penelitian dukungan keluarga terhadap anaknya dalam hal ini
tersebut sependapat dengan penelitian yang siswa maka kesiapan kerja bagi siswa juga akan
dilakukan oleh Susilo dan Ismiyati, (2020:290) semakin baik. Selain itu, penelitian yang sama
yang menyatakan bahwa ada pengaruh secara parsial dilakukan oleh Paharyani dan Kusmuriyanto,
antara informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja (2019:936) yang menyatakan bahwa terdapat
sebesar 17,30% . pengaruh positif dan signifikan lingkungan keluarga
terhadap kesiapan kerja siswa.
Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kesia-
pan Kerja Pengaruh Keterampilan Komunikasi
Berdasarkan hasil dari uji parsial (uji t) Intepersonal, Informasi Dunia Kerja, dan
diperoleh nilai t hitung sebesar 4,518 ¿ t tabel Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja
sebesar 1,972 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.

11
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

Berdasarkan hasil penelitian pada uji seseorang untuk mencari informasi yang sebanyak
simultan(uji f) menunjukkan bahwa variabel mungkin tentang pekerjaan yang diminatinya.
independen yaitu keterampilan komunikasi Informasi dunia kerja yang diperoleh diharapkan
interpersonal, informasi dunia kerja dan dukungan dapat menjadi gambaran dalam melihat dan
keluarga dalam penelitian ini secara bersama-sama menghadapi peluang-peluang usaha yang ada
atau simultan berpengaruh positif dan signifikan sehingga dapat meningkatkan kesiapan kerja bagi
terhadap kesiapan kerja. Hal ini ditunjukkan siswa tersebut.
dengan hasil uji simultan (uji f) dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat SIMPULAN
dinyatakan bahwa H4 diterima. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
Nilai dari Adjusted R Square sebesar 0,583. pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1)
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Keterampilan komunikasi interpersonal
keterampilan komunikasi interpersonal, informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dunia kerja dan dukungan keluarga adalah 58,3% kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK Negeri 2
terhadap kesiapan kerja. Sedangkan sisanya 41,7% Magelang sebesar 2,65%. (2) Informasi dunia kerja
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diiteliti berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dalam penelitian ini. Hasil analisis deskriptif kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK Negeri 2
menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata Magelang sebesar 11,02%.
kesiapan kerja siswa di SMKN 2 Magelang dalam (3) Dukungan keluarga berpengaruh berpengaruh
kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan rata- positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa
rata perilaku konsumtif sebesar 32,84 yang kelas XII di SMK Negeri 2 Magelang sebesar
termasuk dalam cukup. Keterampilan komunikasi 9,54%. (4) Keterampilan komunikasi interpersonal,
interpersonal berkontribusi terhadap kesiapan kerja informasi dunia kerja, dan dukungan keluarga
sebesar 2,65%, informasi dunia kerja berkontribusi berpengaruh secara simultan terhadap kesiapan
sebesar 11,02% dan dukungan keluarga kerja siswa kelas XII di SMK Negeri 2 Magelang
berkontribusi sebesar 9,54% dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Hasil penelitian ini sesuai dengan dengan dalam penelitian ini, saran yang dapat diberikan
teori pembelajaran Krumboltz yang menjelaskan yaitu: (1) Siswa harus meningkatkan keterampilan
bahwa dalam proses perkembangan karir seseorang komunikasi interpersonal dengan cara aktif
terdapat empat faktor yang dapat berinteraksi dengan guru dikelas seperti memberi
mempengaruhinya yaitu; warisan genetik dan pertanyaan, aktif menyampaikan pendapat dan
kemampuan khusus, kondisi dan peristiwa tanggapan dalam diskusi serta membuka diri
lingkungan, pengalaman belajar, dan keterampilan dengan berbagi informasi tentang diri sendiri
pendekatan tugas. Keseluruhan faktor tersebut akan kepada orang lain. (2) BKK sekolah seharusnya
saling bersinergi dalam diri individu sehingga ia lebih banyak memberikan informasi tentang dunia
dapat merencanakan arah pilihan karirnya dengan kerja yang dapat diperoleh dari berbagai sumber
baik. Kemampuan khusus dan keterampilan yang dengan cara mengadakan sosialisasi kepada siswa
dimiliki dalam hal ini berupa keterampilan untuk memberikan gambaran tentang dunia kerja
komunikasi interpersonal merupakan salah satu agar siswa lebih siap dalam menghadapi dunia
faktor internal yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja di masa yang akan datang. (3) Peneliti
siswa dalam menghadapi dunia kerja. Selain itu menyarankan kepada orang tua atau keluarga untuk
dukungan keluarga juga merupakan salah satu selalu memberikan arahan, dukungan dan apresiasi
faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat terhadap anaknya dalam mengambil keputusan
mempengaruhi kesiapannya dalam menghadapi tentang karirnya.agar anak tersebut semakin yakin
dunia kerja. dan siap untuk bekerja.
Selain itu, berdasarkan teori perkembangan
karir yang dikembangkan menjadi konsep UCAPAN TERIMA KASIH
adabtabilitas karir, menimbulkan kecenderungan

12
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

Puji Syukur ke hadirat Allah yang telah Teman-teman Pendidikan Ekonomi


memberikan rahmat dan kemudahan kepada Koperasi IUP 2017 yang telah membantu dan
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan memberikan dukungan untuk menyelesaikan
artikel skripsi dengan judul “Keterampilan skripsi ini
Komunikasi Interpersonal, Informasi Dunia Kerja, Semua pihak yang tidak dapat penulis
dan Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan
Siswa di SMK” dengan baik. berperan dalam menyelesaikan artikel skripsi ini.
Penulis menyadari terselesainya artikel ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh DAFTAR PUSTAKA
karena itu dengan segenap hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada: Anoraga, P. (2014). Psikologi Kerja. Jakarta:
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Rineka Cipta.
Universitas Negeri Semarang yang telah DeVito, Joseph A. 2011. Komunikasi
mengijinkan penulis menyelesaikan pendidikan di Antarmanusia. Tanggerang Selatan:
Universitas Negeri Semarang Karisma Publishing Group.
Prof. Drs. Heri Yanto, MBA., Ph. D., Dekan Eliyani, C., & Yanto, H. (2016). Determinan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang kesiapan kerja siswa SMK kelas XII
yang telah memberikan kesempatan penulis untuk kompetensi keahlian akuntansi di Kota
menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Journal of Economic
Negeri Semarang Education, 5(1), 22-30.
Ahmad Murkhin, S. Pd., M. Si., Ketua Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate
Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dengan Program IBM SPSS 25. Esiai 9.
Universitas Negeri Semarang yang telah Semarang: Universitas Diponegoro.
memberikan bimbingan dan pengarahan selama Hartati, S. A. (2016). Pengaruh Unit Produksi,
menempuh studi Prakerin, Prestasi Belajar Dan Dukungan
Dr. Kardoyo, M. Pd., Dosen Pembimbing Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa
yang telah memberikan bimbingan dengan penuh Smk Negeri 10 Surabaya. Jurnal Ekonomi
kesabaran dan ketelitian hingga selesainya artikel Pendidikan dan Kewirausahaan, 4(1),
skripsi ini 101-113.
Inaya Sari Melati, S. Pd., M Pd., Dosen Joseph, Latashia. (2012). The Impact of Family
Wali yang telah memberikan berbagai nasihat dan Influence and Involvement on Career
Development. Dissertation. Florida:
arahan selama menempuh studi University of Central Florida Orlando.
Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Khoiroh, M., & Prajanti, S. D. W. (2018).
Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Pengaruh Motivasi Kerja, Praktik Kerja
terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama Industri, Penguasaan Soft Skill, dan
ini Informasi Dunia Kerja Terhadap Kesiapan
Kerja Siswa SMK. Economic Education
Seluruh Staff Fakultas Ekonomi Universitas Analysis Journal, 7(3), 1010-1024.
Negeri Semarang atas segala bantuan yang Kusnaeni, Y., & Martono, S. (2016). Pengaruh
diberikan selama ini Persepsi Tentang Praktik Kerja Lapangan,
Kepala Sekolah, Guru, Staff, dan Siswa Informasi Dunia Kerja Dan Motivasi
siswi SMKN 2 Magelang yang telah memberikan Memasuki Dunia Kerja Terhadap
Kesiapan Kerja Siswa Smk. Economic
izin dan membantu dalam proses penelitian. Education Analysis Journal, 5(1).
Kedua orang tua penulis, Bapak Priyogo dan Muljanto, M. (2021). Pengaruh Konsep Diri dan
Ibu Sri Wahyuni yang tidak pernah lelah Komunikasi Interpersonal Terhadap
memberikan semangat, motivasi, serta dukungan Kesiapan Kerja Pada Generasi
doa, moril, materi, dan kasih sayang yang tak Millennial. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah
Psikologi, 9(1), 175-187.
terhingga. Paharyani, A., & Kusmuriyanto, K. (2019). Peran
OJT Dalam Memediasi Pengaruh

13
Ummi Fathimah/Economic Education Analysis Journal (2022)

Penguasaan Akuntansi, Self Efficacy, Dan Winkel, W.S. dan Sri, Hastuti M.M. 2006.
Lingkungan Keluarga Terhadap Kesiapan Bimbingan dan Konseling di Institut
Kerja. Economic Education Analysis Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
Journal, 8(3), 936-954.
Purnama, N., & Suryani, N. (2019). Pengaruh
Prakerin (Praktik Kerja Industri),
Bimbingan Karir, dan Informasi Dunia
Kerja Terhadap Kesiapan
Kerja. Economic Education Analysis
Journal, 8(1), 350-365.
Rahmayanti, D., Bowo, P. A., & Sakitri, W.
(2018). Pengaruh PKL, Lingkungan
Keluarga, Akses Informasi dan Efikasi
Diri terhadap Kesiapan Kerja. Economic
Education Analysis Journal, 7(3), 945-
960.
Rosara, D. B., & Nugroho, J. A. (2018). Pengaruh
Pengalaman Praktik Kerja Industri dan
Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap
Kesiapan Kerja Peserta Didik SMK
Kristen 1 Surakarta Tahun Angkatan
2017/2018. Jurnal Pendidikan Bisnis dan
Ekonomi, 4(1). 1-14.
Safitri, R. D., Mayangsari, M. D., & Erlyani, N.
(2020). Pengaruh Komunikasi
Interpersonal Terhadap Kesiapan Kerja
Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) Dalam Memasuki Dunia Kerja Di
Stkip Pgri Banjarmasin. Jurnal
Kognisia, 2(2), 102-110.
Sanusi, A. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis.
Jakarta: Salemba empat.
Sari, A. K., Yusuf, A. M., Iswari, M., & Afdal, A.
(2021). Analisis teori karir krumboltz:
Literature Review. Jurnal Ilmiah
Bimbingan Konseling Undiksha, 12(1).
Sarmiati, E. R. (2019). Komunikasi Interpersonal.
Malang: CV IRDH
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung. Alfabeta.
Susilo, S. M., & Ismiyati, I. (2020). Pengaruh
Praktik Kerja Industri, Informasi Dunia
Kerja Dan Motivasi Memasuki Dunia
Kerja Terhadap Kesiapan Kerja
Siswa. Business and Accounting
Education Journal, 1(3), 290-296.
Triani, D., & Arief, S. (2016). Pengaruh praktik
kerja industri, hasil belajar mata pelajaran
akuntansi, dan motivasi memasuki kerja
terhadap kesiapan kerja siswa
akuntansi. Economic Education Analysis
Journal, 5(3), 849-849.

14

Anda mungkin juga menyukai