Anda di halaman 1dari 11

Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan ISSN 2086-6356 (Print)

http://journal.ummat.ac.id/index.php/paedagoria ISSN 2614-3674 (Online)


Prefix DOI: 10.31764 Vol. 14, No. 1, Januari 2023, Hal. 84-94

PERAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MEMPOSISIKAN


LULUSAN SISWANYA MENCARI PEKERJAAN
Aprilia Santika1, Eva Riris Simanjuntak2, Rizky Amalia3, Siti Rainy Kurniasari4
1.2.3.4 Pendidikan Multimedia, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

aprilsantika60@upi.edu 1, evaririss@upi.edu2, rizkiamalia@upi.edu3, sitirainykurniasari@upi.edu4

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat Artikel: Abstrak: Penelitian ini bertujuan agar mengetahui peranan sekolah khususnya pada
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam memposisikan lulusannya bekerja. Metode
Diterima: 22-12-2022
penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian campuran berupa data kualitatif
Disetujui: 22-01-2022
berdasarkan kajian studi literatur dari berbagai sumber dan data kuantitatif dari hasil
survey wawancara pada beberapa SMK yaitu pada SMKN 1 Cipatujah, SMKN 4
Bandung, SMKN 13 Bandung, dan SMK Al Wafa Ciwidey. Selain itu, penelitian ini juga
mengambil data dari hasil penyebaran angket pada siswa dan lulusan SMK berjumlah
Kata Kunci: 50 responden dari berbagai SMK di Indonesia secara acak. Hasil penelitian bahwa
Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran yang sangat penting dalam
membantu siswanya dalam mendapatkan pekerjaan. Namun, untuk jaminan sendiri
(SMK); Posisi Lulusan SMK;
sekolah tidak dapat menjamin 100% karena semuanya kembali lagi kepada kemampuan
Pekerjaan
siswa tersebut. Sekolah telah memberikan upaya dengan cara menyediakan tes minat
bakat, bimbingan karir, Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada industri-industri, dan juga
Teaching Factory.

Abstract: This study aims to determine the role of schools, especially in Vocational High
Schools in positioning graduates to work. The research method used is a mixed research
method in the form of qualitative data based on a study of literature from various sources
and quantitative data from interview survey results at several vocational schools,
namely at SMKN 1 Cipatujah, SMKN 4 Bandung, SMKN 13 Bandung, and SMK Al Wafa
Ciwidey. In addition, this study also took data from the results of distributing
questionnaires to students and vocational school graduates totaling 50 respondents from
various vocational schools in Indonesia at random. The results of the research that
Vocational High Schools (SMK) have a very important role in helping their students in
getting a job. However, for its own guarantee the school cannot guarantee 100% because
everything comes back to the ability of the student. The school has made efforts by
providing aptitude interest tests, career guidance, Field Work Practices (PKL) in
industries, and also Teaching Factories.

—————————— ◆ ——————————
A. LATAR BELAKANG mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Pendidikan sebagai tolak ukur kemajuan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, diri,
suatu bangsa merupakan hal yang sangat penting kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta
untuk diperhatikan (Mahsup et al., 2020). Semakin keterampilan yang juga sangat diperlukan oleh
tinggi tingkat dan kualitas pendidikannya, semakin dirinya, masyarakat, bangsa dan juga negara.”
maju pula negara tersebut (Muhardini et al., 2020). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pendidikan dibutuhkan dalam rangka mencetak mengakibatkan persaingan yang semakin ketat
generasi penerus menjadi sumber daya manusia dalam penyediaan kualitas sumber daya manusia
yang berkualitas (Nurfiati et al., 2020). Sebagaimana (Rahmatin et al., 2019). Untuk mempertahankan
yang tertuang dalam Undang-Undang Republik daya saingnya, sumber daya manusia yang ada
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem dituntut untuk terus meningkatkan pengetahuan,
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, menyebutkan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai atau
bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan kompetensinya (Anwar, 2018). Dengan tingkat
terencana untuk mewujudkan iklim dalam sebuah kompetensi yang tinggi, seseorang akan memiliki
pembelajaran agar siswa bisa secara aktif fleksibilitas yang tinggi pula dalam menyikapi
perubahan yang ada di sekitarnya, termasuk dalam
84
Aprilia Santika, Peran Pendidikan Sekolah... 85

pergaulan, organisasi maupun pekerjaan (Fitriani, usaha/dunia industri sebagai institusi pasangan
2018). mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi
Secara umum,tujuan pendidikan kejuruan (Dikmenjur, 2008). Program yang dilakukan oleh
saat ini cenderung fokus pada fungsi tunggal yaitu SMK dengan menempatkan siswa secara langsung
menyiapkan siswanya untuk bekerja pada bidang pada dunia kerja sehingga siswa mempunyai
tertentu sebagai pekerja/karyawan (Hanafi, 2013). keterampilan dan lebih siap menghadapi dunia kerja.
Pendidikan kejuruan diharapkan selalu selaras (Muayati, R., & Margunani, M. (2014). Adapun tujuan
secara simbiosis dengan kebutuhan dunia kerja, penelitian agar mengetahui peranan sekolah
namun dalam kenyataannya tidak selalu demikian khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
karena keduanya memiliki dinamika kepentingan dalam memposisikan lulusannya bekerja
yang tidak selalu sama; keduanya juga memiliki
pelaku yang hasrat, harkat, dan martabatnya B. METODE PENELITIAN
mengalami pasang surut; keduanya juga memiliki Dalam penelitian ini menggunakan metode
sistem yang tidak selalu kompatibel satu dengan kualitatif dan kuantitatif karena penelitian ini
lainnya;dan keduanya juga memiliki kultur yang dilakukan dengan adanya sebuah survey
tidak mudah disatukan (Yana & Wati, 2021). Peran
langsung bersama narasumber yang terpercaya,
SMK sangat dibutuhkan dalam mencari upaya agar
tepat, dan tentunya memiliki pemahaman
siswa dapat menemukan jati diri agar dapat
mempersiapkan kerja, salah satu contoh upaya yaitu
mengenai materi yang dibahas yaitu dengan para
adanya layanan bimbingan karir (Maysitoh et al., pendidik di beberapa sekolah yang berada di
2018). Pelaksanaan layanan bimbingan karir adalah daerah Bandung. Proses penelitian ini dilakukan
kegiatan dan layanan bantuan kepada siswa dengan dengan cara wawancara mengenai topik yang
tujuan untuk memperoleh penyesuaian diri, berjudul Peran Pendidikan Sekolah Menengah
pemahaman tentang dunia kerja dan pada akhirnya Kejuruan (SMK) dalam memposisikan lulusan
mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun siswa mencari pekerjaan.
perencanaan karir (Harahap & Ritonga, 2020). Kemudian penelitian ini pula menggunakan
Layanan bimbingan karir adalah layanan yang teknik deskriptif dengan mencari berbagai
diberikan dalam bimbingan karir, yang merupakan
referensi bacaan dari berbagai sumber dengan
layanan bantuan yang diberikan kepada individu agar
data-data yang terpercaya. Selain itu, instrumen
mengenal dan memahami dirinya dan dunia kerja
yang sesuai dengan dirinya yakni bakat dan minatnya
yang dipakai dalam pengumpulan data selain
(Faridin, 2019). dengan mewawancarai narasumber guru di
SMK sebagai sekolah kejuruan masih perlu sekolah disini data yang diambil dari sebuah
meningkatkan kualitasnya dalam hal mencetak kuesioner atau angket yang telah disebar ke
lulusan sebagai tenaga kerja untuk memenuhi beberapa sekolah yang ada di Bandung dengan
kebutuhan di dunia kerja (Albert, 2020). Belum kualifikasi seorang siswa SMK kelas 12 yang
semua lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan telah melakukan program magang atau PKL dan
lapangan kerja sesuai dengan jurusannya. Hal ini siswa yang sudah lulus dari sekolah SMK. Hal
dikarenakan peserta didik SMK belum sepenuhnya tersebut dilakukan karena sangat sesuai dengan
memiliki kesiapan kerja sehingga masih banyak
judul yang diambil yaitu dalam objek penelitian
lulusan SMK yang masih menganggur (Disas, 2018).
siswa dan pendidik.
Sekolah Menengah Kejuruan disini bertujuan
menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan,
keterampilan dan siap kerja di bidangnya C. HASIL DAN PEMBAHASAN
diwujudkan dengan cara menyelenggarakan program 1. Peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau yang lebih Pendidikan adalah sesuatu yang dilakukan
dikenal dengan Praktek Kerja Lapangan PKL) (Haq et dengan sengaja bertujuan untuk mencerdaskan
al., 2021). PKL adalah penyelenggaraan diklat kehidupan bangsa sesuai dengan isi dari UUD 1945.
dikelola bersama antara SMK dengan dunia Kemudian menurut Sugihartono (2007) pendidikan
86 | Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan | Vol. 14, No. 1, Januari 2023, hal. 84-94

yaitu kegiatan yang dilakukan dengan sadar untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Keterampilan yang
melakukan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik diajarkan begitu bermacam. Manfaat yang akan
bagi individu atau kelompok dalam hal pendewasaan didapatkannya diantaranya yaitu, dalam hal
diri, pengajaran dan pelatihan. pengalaman kerja, bimbingan pekerjaan, dan lainnya
Semua hal tersebut sesuai dengan tujuan dari (Haryoko & Jaya, 2017).
pendidikan nasional Indonesia dalam Undang- Dalam mempersiapkan sumber daya manusia
Undang Dasar 1945 alinea ke IV yang berisi sebagai yang siap untuk memasuki dunia kerja, Sekolah
berikut ”kemudian daripada itu untuk membentuk menengah kejuruan adalah salah satu wadah atau
suatu pemerintah negara Indonesia yang, lembaga yang tepat untuk hal ini, karena disini
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut disiapkan mengenai hal hal mendasar mengenai ilmu
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan ilmu yang terkait. Bekal yang diberikan oleh lembaga
kemerdekaan, keadilan sosial”. Kemudian dijelaskan SMK ini lebih difokuskan kepada bekal keterampilan
secara lebih rinci kembali pada Undang-Undang yang menjadi fokus utama, sehingga ilmu yang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan diberikan oleh sekolah pada peserta didik dapat
Nasional (UU SISDIKNAS), sebagai berikut: berhubungan dengan tujuan SMK itu sendiri, dan
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana tentunya diharapkan agar peserta didik
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses mendapatkan ilmu yang sebanyak banyaknya agar
pembelajaran agar peserta didik secara aktif bisa mengembangkan potensinya juga bisa berkarir
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki dan beradaptasi di lingkungan kerja nantinya
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, (Roseno & Wibowo, 2019).
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta Sekolah menengah kejuruan dalam peranannya
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, disini harus bisa menjaga dan juga mempertahankan
bangsa, dan negara”. dalam mempersiapkan siswa dan juga lulusnnya
Arti dari kata SMK berdasarkan isi dari Pasal 15 dengan tujuan segala hal yang sudah dipelajari dan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun diajarkan bisa dan dapat diaplikasikan di dunia kerja
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu, melalui keterampilan yang dimilikinya. Untuk
pendidikan vokasi dalam hal menyiapkan peserta memenuhi tuntutan zaman yang semakin hari
didik mengenai studi agar mampu bekerja sesuai semakin pesat disini smk juga harus bisa memenuhi
dengan bidangnya masing-masing. Selanjutnya, hal itu dari segi kompetensi peserta didik agar bisa
pendidikan kejuruan dijelaskan pula secara lebih berperan aktif dan juga bersaing, terlebih lagi yang
rinci mengenai Standar Nasional Pendidikan yaitu, paling penting yaitu agar bisa mencetak lulusan dan
bahwa pendidikan disini adalah sebuah jenjang generasi yang terampil. Tidak menutup kemungkinan
menengah dalam usaha mengembangkan diri siswa untuk SMK bisa bersaing di dunia kerja karena pada
untuk jenis pekerjaan tertentu yang tertuang dalam dasarnya SMK memiliki peran yang sangat signifikan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. dalam mempersiapkan lulusan yang berkualitas.
Maka dari itu, pendidikan vokasi atau kejuruan Sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan
disini sebagai studi yang memang sangat dan yang diselenggarakan langsung oleh pihak
berfokus pada siswanya, apabila telah selesai dalam pemerintah dengan tujuan untuk menghasilkan
hal studi dan menghadapi dunia kerja untuk sumber daya manusia yang berkualitas yang
mengetahui bagaimana cara menghadapinya dengan mengacu pada pendidikan menengah kejuruan atau
memberikan sebuah bekal ilmu, pengalaman, dan vokasi. Berdasarkan Undang - Undang Sistem
praktek lapangan langsung. Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 15
Pendidikan Berorientasi Tenaga Kerja dijelaskan bahwa “ Pendidikan kejuruan merupakan
digunakan untuk menyiapkan lulusan-lulusan dari pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa
sebuah sekolah jenjang SMK untuk dapat terjun terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.
langsung ke lapangan mencari pekerjaan yang cocok Inovasi yang diberikan yakni adanya pelaksanaan
sesuai dengan passion dari anak tersebut (Suranto). Praktik Kerja Industri yang menjadi kegiatan
Kemudian Pendidikan Berorientasi Tenaga Kerja pula perencanaan SMK dimana peserta didik melakukan
merupakan sebuah keterampilan yang dapat implementasi dunia pekerjaan (magang) di sebuah
Aprilia Santika, Peran Pendidikan Sekolah... 87

industri yang menjadi bagian integral dari proses dilakukannya PPDB, tes minat dan bakat juga adanya
studi dan kejuruan di SMK. bimbingan konseling untuk mencari tau dan juga
Prakerin adalah sebuah bentuk nyata yang menganalisis siswa akan melanjutkan kemana
menjadi sebuah simulasi dan implementasi dari setelah lulus sekolah dan biasanya dibantu diarahkan
bidang kejuruan yang dipraktekan oleh individu atau juga oleh guru sebagai pembimbing. Namun sejak
siswa dalam hal ilmu yang diterimanya di SMK adanya pandemi, kegiatan kegiatan tersebut
berdasarkan kompetensi yang ada dan sesuai dengan terhalang yang sebenarnya bisa dilakukan melalui
Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI)(Siman dan online tapi melihat kondisi dilapangan tidak
Darmawati, 2006: 145). Mohammad Ali (2009:315) memungkinkan semuanya bisa lancar dalam
mengungkapkan bahwa pendidikan vokasi akan pelaksanaannya, maka dari itu untuk solusi mengenai
efisien dengan sebuah pengalaman keahlian dalam hal ini dengan dilakukannya penyebaran angket
pekerjaan sebagai bentuk pembiasaan. mengenai tes minat dan bakat untuk siswa. Kemudian
dari itu perusahaan yang menjalin kerjasama dengan
2. Bentuk Kerjasama dan Implementasi Peran SMKN 1 Cipatujah antara lain yaitu dengan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam perusahaan Suzuki (Yosep, 2021).
Memposisikan Siswa Mendapatkan Teguh (2021) menjelaskan bahwa di SMKN 4
Pekerjaan Bandung dalam melakukan bentuk kerjasama ini
Kegiatan kerjasama yang terjadi di sekolah dengan dilakukannya praktek kerja lapangan (PKL)
menengah kejuruan dengan pihak industri ini terjalin di tempat industri, siswa disiapkan dan juga dilatih
tidak dengan mudah, melainkan dari keduanya harus untuk bisa mengenal dunia pekerjaan dan juga
ada pihak yang memang benar benar bisa dipercaya memahami lingkungan kerja yang berlangsung
untuk melakukan kerjasama yang berujung selama 6 bulan. Selain PKL atau rekrutmen dalam
kesepakatan. Kesepakatan yang terjalin antara pihak pekerjaan yang bekerjasama dengan pihak industri
sekolah dan juga industri ini bisa berjalan dengan ada juga magang yang dilakukan oleh para guru
lancar apabila keduanya bisa menjaga komitmen satu SMKN 4 bandung yang dilakukan di industri dan juga
sama lain seperti yang sudah tercantum dalam untuk mendatangkan guru tamu yang nantinya bisa
kesepakatan, biasanya bentuk kerjasama yang sharing knowledge dalam kerjasama. Untuk siswa
dilakukan itu dituangkan dalam MoU yang telah yang sudah lulus sekolah (alumni) disini juga sekolah
disepakati antara pihak sekolah dan juga industri. tidak semata mata melepaskan dan hilang
Mengenai hal ini kedua belah pihak tidak hanya komunikasi melainkan dari itu dengan adanya Unit
melakukan kerjasama tertulis saja melainkan dari itu Bursa Kerja Khusus (BKK) yang tujuannya itu untuk
harus adanya implementasi yang sesuai dengan menyalurkan informasi informasi rekrutmen dari
kerjasama yang telah bangun. Mempersiapkan siswa industri atau perusahaan kepada alumni. Dengan
untuk memasuki dunia kerja atau dunia industri itu adanya kerjasama yang dijalin oleh SMKN 4 Bandung
merupakan salah satu karakteristik dari pendidikan dengan beberapa perusahaan diantaranya yaitu
kejuruan yang dalam hal ini sudah seharusnya dengan PT. Akur Pratama, PT. Graha Service
pendidikan kejuruan (SMK) berdasar pada Indonesia, Brand Electronic (Panasonic Sharp), PT.
permintaan dunia kerja (Wardiman, 1998). Berikut KAI, PT LEN Industri, dan juga Software House.
adalah beberapa bentuk kerjasama dan juga Penjelasan lain yang disampaikan oleh Santika
implementasinya di beberapa SMK yang ada di (2021) mengenai bentuk kerjasama dan
Bandung. implementasinya di SMKN 13 Bandung dalam
SMKN 1 Cipatujah, sebagai salah satu sekolah menjalin kerjasama dengan industri dalam bentuk
yang ada di Bandung ini melakukan bentuk kerjasama kesepakatan yang berbentuk MoU yang didalamnya
dengan industri berbentuk kesepakatan yang itu berisi beberapa poin penting menyangkut
dituangkan dalam MoU, namun dalam hal pekerjaan kerjasama sekolah dengan industri mengenai PKL,
tidak adanya MoU melainkan langsung diberikannya guru tamu, rekrutmen, dan juga validasi kurikulum
penawaran terkait lamaran pekerjaan yang tersedia. yang bekerjasama di dalam dan luar kota Bandung.
Untuk implementasi dari bentuk kerjasama tersebut Untuk Implementasi dari bentuk kerjasama
di SMKN 1 Cipatujah untuk langkah awal itu tadi yang mencakup beberapa hal (1) Praktek kerja
88 | Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan | Vol. 14, No. 1, Januari 2023, hal. 84-94

lapangan, yang bekerjasama dengan industri dan juga mengerjakan hal tersebut yang kemudian hal
pihak sekolah untuk memberikan sebuah tersebut dilihat dari beberapa aspek yang
pengalaman bagi siswa mengenai lingkungan kerja mendukung sebelum adanya rekrutmen dari industri
dilapangan itu seperti apa yang sesuai dengan atau perusahaan diantaranya yaitu dilihat dari proses
keahlian dan bidangnya, (2) Rekrutmen, kerjasama pengerjaan, potensial, ketepatan dalam mengerjakan
yang dilakukan oleh SMKN 13 Bandung dengan pihak tugas yang diberikan. Kemudian itu yang dimana
industri yang dimana pihak industri sendiri yang dalam hal ini Siswa sebagai subjek pembelajaran,
melakukan rekrutmen langsung ke sekolah, (3) Guru alumni sebagai profesional dan sekolah SMK
tamu, menyangkut guru tamu ini karena di sekolah ALWAFA sebagai center. Perusahan yang sudah
mengadakan kelas industri yang biasanya diisi materi bekerjasama dengan SMK Al Wafa sendiri
oleh guru tamu seputar hal hal yang menyangkut dan diantaranya yaitu ada Bandung TV, Inspira Tv, MQTv,
hal yang dibutuhkan di industri untuk memberikan Diskominfo, Kimia farma, RS Al Ihsan, PT. Angkasa
pengetahuan kepada siswa sebelum terjun ke Pura II, dan beberapa travel perjalanan wisata (Rifky
lapangan langsung. (4) TEFA (Teaching factory), S, 2021).
melalui kerjasama ini yang dilakukan sekolah dengan Dari beberapa hasil wawancara tersebut disini
beberapa industri dengan dilakukannya simulasi bisa kita simpulkan bahwa bentuk kerjasama antara
dunia industri yang tujuannya yaitu untuk sekolah dan juga pihak industri itu dituangkan dalam
memberikan pengalaman dan juga pengetahuan bagi bentuk MoU yang didalamnya itu mencakup
siswa mengenai produk yang dihasilkan dan beberapa hal yang telah disepakati Bersama,
kelayakan untuk diperjual belikan di masyarakat. (5) kemudian dari itu untuk mengimplementasikan
validasi kurikulum, dalam hal ini dilakukan di SMKN sebuah kerjasama yang telah disepakati dari sekolah
13 Bandung dengan tujuan untuk menyesuaikan dan juga pihak perusahaan atau industri ini
antara kurikulum sekolah dari dinas pendidikan bergantung pada isi dari MoU yang telah disepakati,
dengan kurikulum yang ada diindustri yang sering karena MoU yang telah dibuat oleh sekolah dan
kali tidak sesuai, karena tidak jarang ketika ada industri itu berbeda beda tergantung kebutuhan dari
beberapa materi yang dibutuhkan di industri justru kedua belah pihak. Dengan melihat hasil wawancara
tidak ada dalam kurikulum pendidikan dan disini ini kita bisa tahu bahwa kerjasama dan kesepakatan
tugas pihak sekolah untuk menyisipkan materi ini terjalin antara SMK dan pihak industri berjalan
tersebut karena dalam hal ini yang menjadi tujuan dengan baik dan juga lancar yang bisa dilihat dari
utama yaitu kesiapan siswa untuk menghadapi dunia banyaknya perusahaan yang sudah menjalin
industri. Industri atau perusahaan yang sudah kerjasama dari tahun ke tahun.
bekerjasama dengan SMKN 13 Bandung diantaranya
yaitu Samsung, Samsat, Polrestabes, Dinas Kominfo, 3. Upaya Pihak Sekolah dalam Menjamin Siswa
beberapa perusahaan StartUp, Dinas Pemerintahan, Mendapat Pekerjaan
PDAM dan masih banyak lagi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
SMK ALWAFA Ciwidey dalam melakukan kepada beberapa SMK, hasilnya mendapati bahwa
kerjasama diadakannya MoU yang didalamnya berisi dalam hal penjaminan mendapatkan pekerjaan
kesepakatan yang dijalin pihak sekolah dan juga sekolah tidak bisa menjamin 100% kepada siswa-
pihak industri. MoU ini dibuat untuk menjadi sebuah siswanya. Hal tersebut dikarenakan tujuan dari
bentuk dari kerjasama yang memang benar sudah lulusan SMK tidak hanya untuk bekerja saja,
disepakati oleh kedua belah pihak. Untuk melainkan juga untuk melanjutkan ataupun
Implementasi dari bentuk kerjasama nya sendiri berwirausaha atau bisa disingkat dengan BMW
antara pihak sekolah dan industri yaitu dengan (Bekerja, Melanjutkan, dan Wirausaha).
melakukan Magang/PKL yang dilakukan di beberapa Menurut Siswadi dalam Virgianto (2019),
perusahan yang terlibat dalam kerjasama. Selain itu secara khusus SMK memiliki tujuan dalam
juga dalam hal kerjasama disini SMK ALWAFA sering mempersiapkan peserta didik agar mampu dalam hal
kali dipercaya oleh industri atau perusahaan untuk berikut.
melakukan collab project dengan alumni yang a. Bekerja
memang benar benar sudah dipercaya dalam
Aprilia Santika, Peran Pendidikan Sekolah... 89

Bekerja di sini baik secara mandiri maupun Pemahaman mengenai karir di setiap SMK
bekerja di perusahaan milik orang lain membantu siswa dengan sistem dan cara yang
(lowongan pekerjaan), pekerja tingkat sedang berbeda-beda. Staff Hubin Humas bidang PKL SMKN
yang sesuai dengan bidang kejuruan serta 13 Bandung, Santika (2021) mengungkapkan
keterampilan yang dimilikinya. program bimbingan karir di SMKN 13 Bandung
b. Memilih Karir berjalan dengan bantuan guru BP/BK yang memang
Siswa bebas memilih karir yang diminatinya, sudah terjadwal setiap minggu untuk mengisi kelas
salah satunya yaitu adalah berwirausaha. mata pelajaran, di dalam kelas tersebut adanya
c. Meneruskan ke Perkuliahan program sendiri yang dilakukan yaitu survey
Pengembangan diri lainnya adalah untuk peminatan. Untuk kelas 12 adanya konsultasi antar
melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu kuliah. BP/BK dengan siswa tentang rencana yang akan
Menurut Santika (2021) melanjutkan, datang seperti mengenai apa yang akan siswa
keterserapan lapangan pekerjaan bagi siswa tidak lakukan setelah lulus sekolah; untuk melanjutkan
hanya terpatok hanya pada penerimaan di bekerja, melanjutkan ke bangku kuliah atau
perusahaan-perusahaan saja, karena banyak sekali berwirausaha. Dalam bimbingan karir SMKN 13
siswa yang memang memilih untuk berwirausaha Bandung siswa kelas 10 dan 11 lebih diberikan
dan kebanyakan diantaranya menggunakan media bayangan mengenai dunia industri dan etos kerja.
online. Selanjutnya Teguh (2021) sebagai Wakil
Selain itu, upaya sekolah dalam membantu Kepala Sekolah dan Humas di SMKN 4 Bandung
siswanya mendapat pekerjaan dengan memberikan menjelaskan bahwa bimbingan karir di SMKN 4
rekomendasi lowongan pekerjaan pada siswa- Bandung dibawahi langsung oleh BP/BK dimana
siswanya baik pada perusahaan yang telah bekerja sekolah bekerja sama langsung dengan perguruan
sama (MOU) dengan pihak sekolah atau lainnya. tinggi bagi siswa yang akan meneruskan ke kuliah
Namun, untuk menjamin diterima tidaknya dan untuk siswa yang akan langsung bekerja dengan
bergantung lagi pada kemampuan dan kelayakan perusahaan itu bekerja sama dengan humas. Di SMKN
siswa tersebut. Sekolah telah menyediakan 4 Bandung juga ada salah satu mata pelajaran yang
kesempatan belajar sesuai dengan keadaan industri mengarahkan siswa untuk mengetahui cara untuk
sebenarnya melalui program PKL ataupun menjadi seorang wirausahawan pada studi (PKK)
mempelajari industri dengan kelas industri atau Produk Kreatif dan Kewirausahaan.
teaching factory berdasarkan link and match, Rifky (2021) mengungkapkan bahwa
ditambah pada sekolah biasanya juga menyediakan bimbingan karir di SMK ALWAFA Ciwidey berjalan
tes minat bakat untuk siswa dalam memilih jalan dengan adanya penyuluhan yang dijadwalkan khusus
karirnya dalam program bimbingan karir oleh BK. mengenai permasalahan pekerjaan oleh guru BK.
Biasanya siswa bisa berkonsultasi ke guru BK
4. Bimbingan Karir di Sekolah Menengah kapanpun, tetapi di SMK ALWAFA Ciwidey
Kejuruan menjadwalkan secara khusus, jadwal secara khusus
Juwitaningrum, I. (2013) berpendapat bahwa disini merupakan jadwal mata pelajaran Bimbingan
bimbingan karir merupakan sebuah usaha dalam Konseling dimana guru BK masuk ke kelas untuk
membantu siswa atau individu agar mampu penyuluhan masalah kerja. Mata pelajaran berbentuk
mengenal diri pribadi, mengenal tentang dunia kerja penyuluhan ini membantu siswa untuk siap bersaing
yang akan diemban dan mengembangkan masa di masyarakat dan menemukan jati dirinya.
depan siswa atau individu sesuai dengan bentuk Bimbingan karir di SMK Al Wafa Ciwidey dibagi
kehidupan yang mereka harapkan. Dilaksanakannya sesuai tingkat murid, contoh kelas 10 mengenal dan
bimbingan karir untuk membantu siswa memiliki memahami mengenai sikap-sikap kerja, kelas 11
keterampilan dalam mengambil keputusan yang berlanjut mengenai Standard Operating Produce
berhubungan dengan karirnya di masa depan atau (SOP) apa saja yang berlaku diperusahaan, kelas 12
membantu siswa untuk mendapatkan kompetensi mengenai teknis melamar pekerjaan, tips & trick
yang diperlukan untuk mengembangkan karir yang melamar pekerjaan. Fungsi bimbingan karir di SMK
dipilihnya. ALWAFA Ciwidey juga mengumpulkan informasi dan
90 | Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan | Vol. 14, No. 1, Januari 2023, hal. 84-94

mengatur assignment job, seperti contoh guru BK seperti itu juga mampu menjadi pengaruh dalam
mengumpulkan alumni yang mau melamar lalu membantu siswa mencari pekerjaan.
lamarannya diberikan ke industri. Bimbingan karir Tabel 1. Data pendapat Siswa paling menonjol
tentang Layanan Bimbingan Karir
Lain halnya dengan SMKN 1 Cipatujah dalam Nama Sekolah Apakah bimbingan karir yang
layanan bimbingan karir ada dan berjalan tetapi Asal sebelumnya dilakukan di SMK
terbatas. Yosep (2021) menjelaskan bahwa yang sangat berpengaruh dalam
menjadi masalah, guru BP/BK SMKN 1 Cipatujah menentukan pilihan setelah
lulus sekolah?
bukan benar-benar lulusan BP/BK yang secara
keilmuan dalam menuntun anak ke ranah Nita SMK Bimbingan karir bagi saya
konsultasi mengenai BMW (Bekerja, Melanjutkan, Rismawati Alwafa tidak kalah penting bagi kita
Ciwidey (siswa) setelah lulus dari SMK,
dan Berwirausaha). Yosep (2021) juga berkata sangat membantu dalam
bahwa SMKN 1 Cipatujah setidaknya butuh 5 guru proses memilih karir kedepan,
BP/BK yang mempunyai sertifikasi lulusan BP/BK, entah bekerja atau
saat itu guru BP/BK hanya 1 orang yang memiliki melanjutkan kuliah.
kualifikasi tersebut. Erik SMKN 13 Bagi saya banyak sekali
Erlana Bandung pengaruh dari bimbingan di
Putra sekolah, yang bermanfaat
untuk saya saat di dunia kerja
seperti halnya kedisiplinan,
ketelitian saat bekerja, dan
sosialisasi di dunia kerja

Rifqi SMK Cukup berpengaruh


Helmi Zain Alwafa dikarenakan guru yang selalu
Ciwidey mengasah tiap siswa dalam
mengembangkan keahliannya
di setiap kompetensi

Aditya SMK Pembimbingan karir di SMK Al


Gambar 1. Data pendapat Siswa tentang Layanan
Burhanudi NEGERI 6 Wafa terdapat program BMW
Bimbingan Karir n Yusuf GARUT (Bekerja, Melanjutkan,
Dari pandangan siswa atau alumni, berikut Wiraswasta) sehingga pada
data hasil angket pendapat siswa tentang saat sosialisasi program
tersebut, para siswa kelas 12
pengaruh layanan bimbingan karir di Sekolah sudah dijuruskan kemana
Menengah Kejuruan, yang sebelumnya telah akan memilih, bisa
disebar ke Sekolah Menengah Kejuruan SMK mempersiapkan untuk
dengan kriteria siswa SMK kelas 12 dan siswa bekerja, melanjutkan kuliah
ataupun membuat usaha
lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan. sendiri. Pada tiap penjurusan
Hasil survei sebanyak 50 responden itu sudah ada guru yang
berpendapat bahwa 80% layanan perencanaan mengampu di tiap bidangnya.
karir di SMK berpengaruh dan bermanfaat dalam
Moch Reza SMKN 1 BK memiliki peran penting
membantu dan membimbing siswa dalam mencari Kurniawa Cianjur dalam menetapkan pilihan
jati diri & pekerjaan. 20% berpendapat cukup n siswa setelah selesai sekolah,
berpengaruh tetapi tidak seutuhnya. melakukan arahan serta
penyuluhan dari BK adalah hal
penting yang dapat dilakukan
semasa sekolah

5. Kondisi Keterserapan Lapangan Pekerjaan pastinya berbeda-beda dalam hasil wawancara yang
Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah dilakukan oleh penulis dengan beberapa
Kondisi keterserapan pekerjaan - pekerjaan sekolah diantaranya Yosep (2021) mengungkapkan
pada lulusan di Sekolah Vokasi atau Kejuruan (SMK) bahwa keterserapan lapangan pekerjaan di SMKN 1
Aprilia Santika, Peran Pendidikan Sekolah... 91

Cipatujah terhitung kurang. Pihak industri sebagian terdapat banyak opsi untuk hal tersebut sesuai
besar telah membantu lulusan SMKN 1 Cipatujah dengan penjelasan sebelumnya yaitu dengan adanya
untuk menyalurkan lulusannya untuk bekerja di BMW Bekerja, Melanjutkan, dan Berwirausaha. Siswa
perusahaan-perusahaan seperti di PT Telkom dapat memilih dari ketiga hal tersebut setelah lulus
Indonesia sesuai dengan kompetensi siswa yang nanti.
ditekuni. Kemudian lulusan lainnya yang diterima Keterserapan pekerjaan berdasarkan data
untuk bekerja sebagian pekerjaannya dengan Badan Statistik mengenai tingkat orang tuna karya di
kompetensi yang ditekuni saat di Sekolah Vokasi atau Indonesia cukup tinggi. Data statistik tersebut
Kejuruan (SMK) tidak sesuai. Maka dapat terlihat pula merupakan data dari sampel sementara yang dibilang
daya keterserapan pekerjaan di lulusan SMKN kurang akurat untuk mendeskripsikan seluruh
Cipatujah ini dengan data 50%, namun keterserapan sekolah SMK yang ada di Indonesia, karena sekolah
pekerjaan sesuai dengan kompetensi terbilang SMK itu memiliki karakteristiknya masing-masing
sedikit, dan untuk siswa lulusan yang melanjutkan dan SMK itu dapat dipengaruhi oleh bermacam-
kuliah sebesar 5%. macam kondisi dan situasi yang dihadapi, seperti
Dengan ini terlihat bahwa keterserapan tempat-tempat yang berbeda-beda mulai dari SMK
lapangan pekerjaan di SMKN Cipatujah terbilang yang berada di kota, SMK pelosok dan lainnya
banyak untuk siswa yang bekerja tetapi tidak sesuai sehingga dapat mempengaruhi pencatatan data
dengan kompetensi yang dipelajari oleh siswa statistik tersebut. (Teguh Iswahyudi, 2021).
tersebut dan siswa lulusan yang melanjutkan untuk Kondisi keterserapan lulusan siswa Sekolah
kuliah terbilang sedikit, terdapat beberapa faktor Menengah Kejuruan (SMK) Al Wafa Ciwidey menurut
yang melatarbelakangi hal tersebut yaitu karena Rifky S Nugraha (2021) mengungkapkan bahwa SMK
faktor ekonomi di setiap keluarga di daerah Cipatujah diciptakan tidak hanya untuk bekerja. Tetapi tujuan
dan kondisi sosial atau lulusan yang sebelumnya lulus dari SMK yaitu BMW bekerja, melanjutkan dan
banyak yang bekerja. Jadi, sebagai penerus terlihat berwirausaha. Beberapa poin tahun terakhir lebih
meneruskan jejak lulusan sebelumnya. Maka dari itu, dititikberatkan ke wirausaha. Seharusnya sudah
perlu ada sosialisasi dan bimbingan karir yang lebih tidak ada alasan lulusan berpendapat bahwa minim
terfokus dan konsisten kepada siswa dimulai dari lapangan pekerjaan atau keterserapannya sedikit
siswa tersebut masuk atau diterima disekolah karena telah dipersiapkan untuk dapat berwirausaha
tersebut. setelah lulus nanti. Kemudian lulusan siswa SMK
Selanjutnya Santika (2021) mengatakan bahwa dapat melanjutkan kompetensi sesuai dengan
keterserapan lapangan pekerjaan merupakan hal jurusan atau dengan yang selinier atau diartikan
yang rancu untuk dijadikan tujuan awal dari lulusan lintas jurusan. SMK ALWAFA Ciwidey hampir
sekolah SMK karena, yang sebenarnya menjadi tujuan setengahnya bisa terserap dalam industri,
dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu setengahnya melanjutkan pendidikan lebih
Bekerja, Melanjutkan dan Berwirausaha dengan professional atau berkuliah. Dengan catatan hasil
singkatan yaitu BMW tetapi yang sering dinilai dan pada tahun 2020 terakhir ini tercatat 40% siswa
dilihat oleh masyarakat adalah keterserapan di melanjutkan untuk berkuliah, 50% siswa
lapangan pekerjaan. Siswa yang melanjutkan untuk melanjutkan untuk bekerja, dan 10% melanjutkan
memilih berwirausaha jarang sekali tercatat dalam berwirausaha.
data statistika yang akurat. Maka dari itu bagi siswa
lulusan yang melanjutkan untuk berwirausaha
sebaiknya lebih diperjelas karena siswa tersebut
akan sangat berpengaruh pihak sekolah sebagai profil
alumni.
Maka dari itu, kesadaran masyarakat terkait
tujuan dari seseorang belajar dan bersekolah di SMK
haruslah diluruskan atau diberi sosialisasi yang lebih
Gambar 2. Data Lulusan Pekerjaan Siswa
mendalam bahwa setelah lulus dari SMK siswa tidak
hanya diarahkan untuk melanjutkan bekerja tetapi
92 | Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan | Vol. 14, No. 1, Januari 2023, hal. 84-94

Selanjutnya, melihat data angket yang Selanjutnya terkait lulusan yang melanjutkan
sebelumnya telah di sebar ke Sekolah Menengah ke bangku perkuliahan sebesar 70% siswa menjawab
Kejuruan SMK dengan kriteria siswa SMK kelas 12 bahwa jurusan yang diambil di bangku perkuliahan
yang sudah melaksanakan PKL dan siswa lulusan dari sesuai dengan kompetensi yang dipelajarinya semasa
SMK. Semua ini dikerjakan agar mengetahui sekolah dan sekitar 30% siswa menjawab tidak
bagaimana kondisi siswa tersebut terkait pilihannya selaras dengan jurusannya sekarang semua ini
yang akan melanjutkan kuliah, bekerja atau berdasarkan angket yang telah disebar dan diisi
berwirausaha. Berdasarkan data angket bahwa langsung oleh siswa SMK atau lulusan dari Sekolah
sekitar 50% siswa dari 50 orang yang menjawab Menengah Kejuruan (SMK).
siswa dari lulusan SMK tersebut melanjutkan untuk
bekerja langsung diantaranya sebagai Analisis D. TEMUAN ATAU DISKUSI
Analytical Developer dengan data sebesar 4,1%, Keterserapan siswa lulusan dari Sekolah
Desain Grafis sebesar 2,1%, karyawan swasta dengan Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencari lapangan
data sebesar 2,1%, Staff Perpustakaan sebesar 14,3%, kerja terbilang sangat minim merujuk pada data
dan sebagian lain melanjutkan untuk berkuliah statistik yang menyatakan bahwa pengangguran
sebesar 10%, serta siswa melanjutkan untuk terbesar diraih oleh siswa yang lulus dari SMK.
berwirausaha sekitar 0,5% dari data respons angket Kemudian usaha yang diberikan oleh lembaga
49 orang. sekolah dalam menjamin siswanya untuk
Kemudian melihat jawaban dari siswa Sekolah mendapatkan pekerjaan seperti mengadakan PKL,
Menengah Kejuruan (SMK) tersebut yang magang dan lainnya di lapangan berdasarkan temuan
mengatakan bahwa masih banyak sekali siswa yang belum terlihat sangat berpengaruh kepada pekerjaan
bekerja atau melanjutkan kuliah dengan jurusan atau yang didapatkan siswa setelah lulus dari SMK
kompetensi yang diambilnya tidak sesuai dengan tersebut.
yang dipelajarinya semasa di bangku SMK. Siswa yang Berdasarkan hasil dari diskusi yang telah
melanjutkan kuliah atau bekerja sesuai dengan dilakukan dengan beberapa narasumber dari pihak
kompetensi yang dipelajari sebelumnya di SMK sekolah SMK menyatakan bahwa sebenarnya data
terbilang lebih sedikit dibandingkan dengan siswa statistik tersebut tidak sepenuhnya fakta dan
yang lintas jurusan atau pekerjaannya tidak sesuai. mencangkup seluruh siswa lulusan SMK yang berada
Ada pula siswa yang memilih untuk melanjutkan di Indonesia tetapi, hanya sebuah sampel dari
kuliah bersamaan dengan bekerja dikarenakan sebagian sekolah yang ada di Indonesia. Kemudian
beberapa faktor yang melatarbelakanginya, dan tidak perlu dikaji lebih lanjut bahwa tujuan dari siswa yang
menutup kemungkinan ada pula siswa lulusan SMK lulus dari SMK bukan hanya diarahkan kepada
yang menganggur. Hal tersebut banyak sekali faktor pekerjaan, tapi lebih kepada 3 tujuan yaitu BMW
yang mempengaruhi bisa karena ketersedian bekerja, melanjutkan dan wirausaha. Maka dari itu,
lapangan pekerjaan yang sedikit, informasi yang tidak siswa dapat menentukan tujuannya diantara ketiga
bisa disampaikan dengan baik kepada masyarakat tujuan tersebut. (Teguh Iswahyudi, 2021).
terkait lapangan pekerjaan, atau mungkin siswa Terakhir bentuk kegiatan di Sekolah Menengah
tersebut yang kurang menggali informasi mengenai Kejuruan (SMK) seperti PKL, magang dan lainnya
dunia pekerjaan. bukan untuk penentu atau menjamin siswa setelah
Banyak pula siswa yang menjawab siswa lulus mendapatkan pekerjaan tetapi sebagai sebuah
lulusan SMK yang melanjutkan untuk bekerja harus pengalaman kerja nyata yang dapat diaplikasikan
siap melawan polemik gelar sarjana yang nanti di dunia pekerjaan. (Santika, 2021).
menurutnya akan lebih mudah untuk mendapatkan
pekerjaan dan ada pula yang menjawab bahwa E. SIMPULAN DAN SARAN
pilihan untuk lintas jurusan adalah hal yang lazim Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang
melihat bahwa setiap individu memiliki kemampuan penulis lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
dan keinginan pribadi, serta tidak selamanya profil Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran
lulusan harus dibawa hingga melanjutkan pekerjaan yang sangat penting dalam membantu siswanya
atau berkuliah. dalam mendapatkan pekerjaan. Namun, untuk
Aprilia Santika, Peran Pendidikan Sekolah... 93

jaminan sendiri sekolah tidak dapat menjamin 100% https://doi.org/10.31764/justek.v1i2.3541


karena semuanya kembali lagi kepada kemampuan Hanafi, I. (2013). Re-orientasi keterampilan kerja lulusan
siswa tersebut. Sekolah telah memberikan upaya pendidikan kejuruan. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(1).
https://doi.org/10.21831/jpv.v2i1.1021
dengan cara menyediakan tes minat bakat, bimbingan
Haq, S., Jalinus, N., Giatman, M., & Ganefri, G. (2021).
karir, Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada industri-
Kewirausahaan Pada Kurikulum Pendidikan
industri, dan juga Teaching Factory. Dengan
Kejuruan. CIVED, 8(2), 85.
demikian, selain sekolah, siswa juga memiliki https://doi.org/10.24036/cived.v8i2.112268
peranan penting dalam melakukan upaya untuk Harahap, Z., & Ritonga, A. K. (2020). Pengembangan
mendapatkan pekerjaan serta memberantas Sumber Daya Manusia Kepariwisataan Dalam
permasalahan angka pengangguran yang tinggi Pendidikan Kejuruan. Jurnal Akademi Pariwisata
khususnya pada lulusan SMK. Medan, 8(1), 63–76.
https://doi.org/10.36983/japm.v8i1.71
UCAPAN TERIMA KASIH Haryoko, S., & Jaya, H. (2017). Pengembangan Media Ajar
Pada Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Kejuruan.
Dengan ini penulis menghaturkan terima kasih
Jurnal MEKOM (Media Komunikasi Pendidikan
banyak kepada dosen yang telah membimbing dalam
Kejuruan), 4(2).
penyusunan karya ilmiah ini dalam mata kuliah https://doi.org/10.26858/mekom.v4i2.5134
Kajian Teknologi dan Vokasi Bapak Feri H Iswanto, Hadi. (2013). Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Firmansyah S.Pd., M.MT yang telah memberikan Kejuruan. Yogyakarta: Universitas Negeri
kesempatan ini sehingga dapat menambah ilmu dan Yogyakarta.
pengalaman bagi kami penulis. Iswahyudi, Teguh. (2021). Peran Sekolah dan Dunia
Selanjutnya, terima kasih kami sampaikan Industri dalam Mempersiapkan Siswanya Mencari
kepada Bapak/Ibu Guru yang telah mendukung Pekerjaan. Wawancara Narasumber SMKN 4
Bandung.
dalam proses analisis atau survei langsung ke
Juwitaningrum, I.. (2013). Program Bimbingan Karir untuk
lapangan dengan cara wawancara bersama
Meningkatkan Kematangan Karir Siswa SMK..
narasumber dari beberapa sekolah diantaranya
PSICOPEDAGOGIA. Jurnal Bimbingan dan Konseling,
kepada Bapak Yosep dari SMKN 1 Cipatujah, Bapak 2(2), 132-147.
Teguh Iswahyudi S.Pd., sebagai Wakil Kepala Sekolah Mahsup, M., & Anwar, Y. S. (2018). Pengaruh Metode Stad
dan Humas dari SMKN 4 Bandung, Ibu Santika Terhadap Hasil Belajar Matematika Mahasiswa.
sebagai Staff Hubin Humas bidang PKL dari SMKN 13 Jurnal Ulul Albab, 22(2).
Bandung, dan Bapak Rifky S Nugraha sebagai guru https://doi.org/10.31764/jua.v22i1.584
produktif Multimedia dari SMK AlWAFA Ciwidey. Mahsup, M., Ibrahim, I., Muhardini, S., Nurjannah, N., &
Fitriani, E. (2020). Peningkatan Hasil Belajar
Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Tutor
DAFTAR RUJUKAN
Sebaya. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian
Albert, A. (2020). Studi Soft Skill Lulusan Pendidikan
Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan,
Kejuruan Di Tempat Kerja. Solusi, 18(4).
Pengajaran Dan Pembelajaran.
https://doi.org/10.26623/slsi.v18i4.2837
https://doi.org/10.33394/jk.v6i3.2673
Disas, E. P. (2018). Link and Match sebagai Kebijakan
Maysitoh, M., Agung, D. F., & Afdal, A. (2018). Pendidikan
Pendidikan Kejuruan. Jurnal Penelitian Pendidikan,
Kejuruan di Era Industri 4.0: Tantangan dan Peluang
18(2), 231–242.
Karier. SCHOULID: Indonesian Journal of School
https://doi.org/10.17509/jpp.v18i2.12965
Counseling, 3(3), 89.
Dikmenjur. (1996). Konsep Pendidikan Sistem Ganda pada
https://doi.org/10.23916/08432011
SMK di Indonesia (Online). Malang: SMK Bidang
Muhardini, S., Rahman, N., Mahsup, M., Sudarwo, R., Anam,
Keahlian Jasa.
K., & Fujiaturrahman, S. (2020). Pengembangan
Direktorat Pembinaan SMK. Undang Undang tentang
Media Pembelajaran Box Nusantara untuk
Pendidikan Kejuruan.
Membentuk Kemampuan Memahami Konsep
Faridin, A. N. (2019). Pentingnya Pendidikan Kejuruan
Tematik pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Untuk Penyiapan Sumber Daya Manusia. Seminar
Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian
Nasional Pendidikan Teknik Otomotif, 39–43.
Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan
Fitriani, E., & Mahsup, M. (2018). Pengaruh Pembelajaran
Pembelajaran, 6(2), 284.
Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan
https://doi.org/10.33394/jk.v6i2.2612
Pemahaman. Justek : Jurnal Sains Dan Teknologi.
94 | Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan | Vol. 14, No. 1, Januari 2023, hal. 84-94

Mustofa, M.U., Suswanto, H., and Nyoto, A. (2017). Analisis


Praktik Kerja Industri Siswa SMK dalam
Menyesuaikan Kebutuhan Dunia Kerja. Seminar
Nasional Sistem Informasi (SENASIF), 244-251.
Nugraha, Rifky, S. (2021). Peran Sekolah dan Dunia Industri
dalam Mempersiapkan Siswanya Mencari Pekerjaan.
Wawancara Narasumber SMK AlWAFA Ciwidey.
Nurfiati, N., Mandailina, V., Mahsup, M., Syaharuddin, S., &
Abdillah, A. (2020). Effect of Make A Match Learning
Model on Student Learning Outcomes on Statistical
Materials. Justek : Jurnal Sains Dan Teknologi, 3(1), 1.
https://doi.org/10.31764/justek.v3i1.3509
Rahmatin, N., Pramita, D., Sirajuddin, S., & Mahsup, M.
(2019). Pengembangan Modul Pembelajaran Bangun
Ruang Dengan Metode Creative Problem Solving
(CPS) Pada Siswa Kelas VIII SMP. JTAM | Jurnal Teori
Dan Aplikasi Matematika, 3(1), 27.
https://doi.org/10.31764/jtam.v3i1.760
Roseno, I., & Wibowo, U. B. (2019). Efisiensi eksternal
pendidikan kejuruan di Kota Yogyakarta. Jurnal
Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 7(1), 15–24.
https://doi.org/10.21831/amp.v7i1.10558
S, Santika. (2021). Peran Sekolah dan Dunia Industri dalam
Mempersiapkan Siswanya Mencari Pekerjaan.
Wawancara Narasumber SMKN 13 Bandung.
Suranto. (2008). Pendidikan Berorientasi Tenaga Kerja
Berbasis Mendasar dan Fokus. 7(02). 111-118.
Virgianto, G., Permana, T., and Komaro, M. (2019). Minat
Bekerja, Berwirausaha, dan Melanjutkan Studi Siswa
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Journal of
Mechanical Engineering Education, 6(1). 36-41.
Wardiman, D. (1998). Pengembangan Sumber Daya
Manusia melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Jakarta: Jayakarta.
Yana, & Wati, K. D. K. W. M. (2021). Strategi Diferensiasi
Dalam Pengembangan Lembaga Pendidikan
Kejuruan (Studi Kasus Di SMK N 5 Bojonegoro).
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, 09, 956–980.
Yosef. (2021). Peran Sekolah dan Dunia Industri dalam
Mempersiapkan Siswanya Mencari Pekerjaan.
Wawancara Narasumber SMKN 1 Cipatujah

Anda mungkin juga menyukai