PENDAHULUAN
sumber daya manusia. Selain itu dengan pendidikan dapat mewujudkan cita-cita
dikembangkan. Pendidikan perlu mengambil posisi dan peran nyata yang dinamis,
dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta
bertanggunng jawab”.
1
2
dalam pendidikan, tidak sedikit adanya pemimpin pendidikan yang tidak efektif
dan tidak memiliki visi dan misi yang jelas tentang sekolah yang dipimpinnya.
(Mulyasa, 2018:25).
berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
Suasana kondusif tersebut merupakan faktor yang penting dalam menciptakan guru
yang berprestasi. Guru sebagai pendidik memiliki peran yang sangat penting
terhadap kemajuan bangsa, guru sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan
pada imbal jasa, merupakan garapan penting bagi seorang kepala sekolah.
Guru adalah salah satu komponen utama dalam proses belajar mengajar,
yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial
di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di
berkembang. Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang
melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan
Kelengkapan dari jumlah tenaga pengajar dan kualitas dari guru tersebut
peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu guru dituntut lebih profesional dalam
menjalankan tugasnya.
Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah merencanakan
dalam kegiatan belajar mengajar serta tugas - tugas guru dalam kelembagaan
merupakan bentuk kinerja guru. Apabila kinerja guru meningkat maka berpengaruh
pada peningkatan kualitas keluaran atau outputnya. Kinerja guru juga dapat
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Oleh karena itu perlu dukungan dari berbagai
pendekatan dalam memformulasikan bahan ajar agar mudah dan cepat dapat
dipahami siswa, sehingga pada gilirannya akan terwujud prestasi belajar siswa yang
diharapkan.
merupakan hasil interaksi antara berbagai pihak yang mempengaruhi baik dari
yang disertai perubahan yang dicapai seseorang (peserta didik) yang dinyatakan
dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat sebagai ukuran tingkat
keberhasilan peserta didik dengan standarisasi yang telah ditetapkan dan menjadi
5
kesempurnaan bagi peserta didik dalam berpikir dan berbuat (Moh. Zaiful Rosyid,
2019:9).
Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta
didik, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
datangnya dari diri peserta didik antara lain kecerdasan, faktor jasmaniah dan faktor
fisiologis, sikap, minat, bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang datang dari luar diri peserta didik, diantaranya peran dan strategi guru
Hasil belajar peserta didik juga ditentukan oleh standar penilaian pendidikan
dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Dengan mengikuti mekanisme
tersebut diharapkan hasil belajar peserta didik dapat meningkat sesuai standar yang
mutu, yakni menerapkan seperangkat standar yang berlaku secara nasional, untuk
didik memenuhi standar mutu yang berlaku pada jenjang/jenis pendidikan yang
ditempuh. Menurut Slamet dalam Idris (2005:53), berkaitan dengan mutu lulusan
sekolah (output), dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan bermutu tinggi,
pencapaian yang tinggi dalam hasil kemampuan akademik, yaitu nilai ujian seperti
belajar siswa dikatagorikan masih rendah, diperoleh data bahwa nilai rata-rata mata
pelajaran yang di Ujian Nasionalkan tahun 2016/2017 program IPA 42,74, program
IPS 42,67, pada 2017/2018 program IPA 42,28, program IPS 43,32, dan 2018/2019
program IPA 42,26, program IPS 42,89 tergolong masih rendah. Seperti ditunjukan
Selain itu pada tahun 2018/2019 rerata hasil Ujian Nasional Madrasah
peringkat terakhir dari 15 Sekolah/Madarsah dengan rerata nilai 42,26 dan program
IPS mendapat peringkat ke-17 dari 20 Sekolah/Madrasah dengan rerata nilai 42,90.
pandemi covid 19. Mulai tahun pelajaran ini ujian nasional ditiadakan, tidak
dijadikan sebagai standar. Sehingga yang menjadi penilaian akhir hasil belajar
Tabel 1.3 Capaian Nilai Ujian Sekolah Program MIPA dan IPS Kelas XII
MA Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2018/2019
sampai 2020/2021
Selain dilihat dari nilai Ujian Nasional prestasi belajar siswa juga dilihat
dari hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) diperoleh data bahwa nilai rata-rata mata
pelajaran pada tahun pelajaran 2018/2019 adalah IPA 44,2 dan IPS 41,7 , tahun
pelajaran 2019/2020 IPA 43,9 dan IPS 39,0, tahun pelajaran 2020/2021 IPA 38,90
dan IPS 44,80. Data tersebut memberikan arti bahwa hasil-hasil pengajaran dan
pihak.
Tanjungsari masih kurang optimal hal ini diduga disebabkan oleh kepemimpinan
kepala sekolah yang kurang menunjang kinerja guru sehingga berdampak pada
menurunnya prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil observasi mengenai
secara terus menerus dengan tidak melibatkan segenap komponen dalam sekolah
yang akan melakukan inovasi secara konstan, tidak melakukan perbaikan dan
9
perubahan secara terarah sehingga tujuan organisasi belum dicapai dengan optimal.
menunjang peningkatan prestasi belajar siswa seperti masih adanya guru yang
(3) kinerja mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
terhadap prestasi siswa di SMK Insan Cemerlang di Kab. Berau. Penelitian lain
belajar siswa kelas VII semester ganjil di SMP Negeri Kecamatan Nusaniw kota
Ambon. (2) Kinerja mengajar guru memiliki pengaruh yang signifikan yaitu 53 %
terhadap Prestasi belajar siswa (Studi kasus Pada Madrasah Aliyah Ma’arif
Tanjungsari Sumedang)”.
Tanjungsari.
pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru terhadap prestasi belajar
Ma’arif Tanjungsari.
1. Bagi Peneliti
2. Bagi sekolah
manusia
yang telah ada yang dikemukakan oleh para ahli, serta dapat berguna sebagai
bahan informasi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.