Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Selain itu dengan pendidikan dapat mewujudkan cita-cita

mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga terpeliharanya kelangsungan

pembangunan untuk menuju kejayaan, keluar dari kebodohan dan kemiskinan.

Dengan demikian pendidikan mutlak dilaksanakan, ditumbuhkan dan

dikembangkan. Pendidikan perlu mengambil posisi dan peran nyata yang dinamis,

proaktif, interaktif, serta berorientasi ke masa depan. Artinya pendidikan harus

mampu bergerak lugas dalam menghadapi rintangan-rintangan dan memanfaatkan

peluang yang ada. (Wardana, 2008:27).

Sehubungan dengan cita-cita tersebut pemerintah telah merumuskan fungsi

dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3 yang bunyinya: “Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta

bertanggunng jawab”.

1
2

Dalam pendidikan dasar dan menengah, kepemimpinan dipegang oleh

kepala sekolah, merupakan pemimpin yang mempunyai tugas dan tanggungjawab

besar dalam segala aspek di dalamnya. ( Mulyasa : 2011 ) berpendapat: terjadinya

berbagai perubahan masyarakat, dan krisis multidimensi yang telah lama di

Indonesia menyebabkan sulitnya menemukan sosok pemimpin ideal yang memiliki

komitmen terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Banyak pemimpin yang

sebenarnya kurang layak mengemban amanah kepemimpinan. Demikian halnya

dalam pendidikan, tidak sedikit adanya pemimpin pendidikan yang tidak efektif

dan tidak memiliki visi dan misi yang jelas tentang sekolah yang dipimpinnya.

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan

kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh

dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga

kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana

(Mulyasa, 2018:25).

Kepala sekolah memiliki kedudukan yang sangat penting sehingga kepala

sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan dan kesiapan untuk mempengaruhi,

mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan dan selanjutnya

berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan yang telah

ditetapkan.

Kepala Sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan memiliki andil

besar dalam menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan kerjanya.


3

Suasana kondusif tersebut merupakan faktor yang penting dalam menciptakan guru

yang berprestasi. Guru sebagai pendidik memiliki peran yang sangat penting

terhadap kemajuan bangsa, guru sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan

pendidikan.“Tenaga pendidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah”. Oleh

karena itu, peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan mulai dari analisis

kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kinerja, hubungan kerja sampai

pada imbal jasa, merupakan garapan penting bagi seorang kepala sekolah.

Guru adalah salah satu komponen utama dalam proses belajar mengajar,

yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial

di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di

bidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya

sebagai tenaga profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin

berkembang. Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang

melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan

transfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan

dan menuntun siswa dalam belajar.

Kelengkapan dari jumlah tenaga pengajar dan kualitas dari guru tersebut

akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yang berujung pada

peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu guru dituntut lebih profesional dalam

menjalankan tugasnya.

Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah merencanakan

pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan


4

mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan

dalam kegiatan belajar mengajar serta tugas - tugas guru dalam kelembagaan

merupakan bentuk kinerja guru. Apabila kinerja guru meningkat maka berpengaruh

pada peningkatan kualitas keluaran atau outputnya. Kinerja guru juga dapat

ditunjukkan dari seberapa besar kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan

dipenuhi. Kompetensi tersebut meliputi koompetensi pedagodik, kompetensi

kepribadian, kompetensi social, kompetensi professional (Undang-Undang No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Oleh karena itu perlu dukungan dari berbagai

pihak sekolah untuk meningkatkan kinerja guru.

Dengan demikian, maka kompetensi guru dalam implementasinya secara

fungsional berkaitan dengan prestasi akademis yaitu menguasai bahan ajar,

memahami pedagogik atau ilmu mengajar, psikologis, memahami kondisi siswa

yang beragam dan metodologis yaitu menggunakan berbagai ragam cara

pendekatan dalam memformulasikan bahan ajar agar mudah dan cepat dapat

dipahami siswa, sehingga pada gilirannya akan terwujud prestasi belajar siswa yang

diharapkan.

Menurut Sadirman AM (2001: 46) “prestasi adalah kemampuan nyata yang

merupakan hasil interaksi antara berbagai pihak yang mempengaruhi baik dari

dalam maupun dari luar individu dalam belajar”.

Prestasi belajar siswa merupakan hasil dari suatu kegiatan pembelajaran

yang disertai perubahan yang dicapai seseorang (peserta didik) yang dinyatakan

dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat sebagai ukuran tingkat

keberhasilan peserta didik dengan standarisasi yang telah ditetapkan dan menjadi
5

kesempurnaan bagi peserta didik dalam berpikir dan berbuat (Moh. Zaiful Rosyid,

2019:9).

Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta

didik, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang

datangnya dari diri peserta didik antara lain kecerdasan, faktor jasmaniah dan faktor

fisiologis, sikap, minat, bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal adalah

faktor yang datang dari luar diri peserta didik, diantaranya peran dan strategi guru

dalam pembelajaran.(Hamdani, 2011: 139)

Hasil belajar peserta didik juga ditentukan oleh standar penilaian pendidikan

yaitu, standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur,

dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Dengan mengikuti mekanisme

tersebut diharapkan hasil belajar peserta didik dapat meningkat sesuai standar yang

ditetapkan oleh pemerintah melalui standar Ujian Nasional (UN).

Ujian nasional pada dasarnya merupakan salah satu instrumen manajemen

mutu, yakni menerapkan seperangkat standar yang berlaku secara nasional, untuk

menghasilkan informasi yang dapat dipakai dalam pembuat keputusan mengenai

seberapa pendidikan sudah memenuhi standar, termasuk beberapa para peserta

didik memenuhi standar mutu yang berlaku pada jenjang/jenis pendidikan yang

ditempuh. Menurut Slamet dalam Idris (2005:53), berkaitan dengan mutu lulusan

sekolah (output), dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan bermutu tinggi,

jika prestasi sekolah khususnya prestasi belajar peserta didik, menunjukkan

pencapaian yang tinggi dalam hasil kemampuan akademik, yaitu nilai ujian seperti

Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS).


6

Berdasarkan data dari Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, prestasi

belajar siswa dikatagorikan masih rendah, diperoleh data bahwa nilai rata-rata mata

pelajaran yang di Ujian Nasionalkan tahun 2016/2017 program IPA 42,74, program

IPS 42,67, pada 2017/2018 program IPA 42,28, program IPS 43,32, dan 2018/2019

program IPA 42,26, program IPS 42,89 tergolong masih rendah. Seperti ditunjukan

pada table berikut:

Tabel 1.1 Prestasi belajar siswa Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari


Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2016/2017 sampai 2018/2019

Tahun Program dan Jumlah Standar Nilai


No. Rata-rata
Pelajaran Siswa UN
2016/2017 IPA = 22 55 42,74
IPS = 32 42,67
2017/2018 IPA = 17 42,28
55
IPS = 37 43,32
2018/2019 IPA = 30 42,26
IPS = 38 55 42,89
Sumber: data UN Ma’arif Tanjungsari

Selain itu pada tahun 2018/2019 rerata hasil Ujian Nasional Madrasah

Aliyah Ma’arif Tanjungsari sangat rendah dibandingkan dengan sekolah/madrasah

lain yang berada di Kabupaten Sumedang, untuk program IPA mendapatkan

peringkat terakhir dari 15 Sekolah/Madarsah dengan rerata nilai 42,26 dan program

IPS mendapat peringkat ke-17 dari 20 Sekolah/Madrasah dengan rerata nilai 42,90.

Seperti ditunjukan pada table berikut:


7

Tabel 1.2 Capaian Ujian Nasional Tahun 2018/2019

Program IPA Program IPS


NO Sekolah Rerata Rerata
Ranking Ranking
Nilai Nilai
1 MA Negeri 2 Sumedang 51.37 3 45.52 12
2 MA Negeri 1 Sumedang 51.35 4 47.57 9
3 MA Al-Ikhlas Pawenang 42.13 18
4 MA Darus Salam 56.77 1 48.75 6
5 MA Ma'arif Tanjungsari 42.26 15 42.9 17
MA Muhammadiyah
48.62 8 45.76 11
6 Tanjungsari
7 MA YKDC 50.07 3
8 MA As-Saadah 46.32 9 44.95 14
9 MA Asyrofuddin 42.93 14 38.71 20
10 MA Cimalaka 50.67 5 57.71 1
11 MA Darul Hikmah Sukawangi 48.76 7 48.29 7
MA Plus Al-Hikam
46.15 10 47.38 10
12 Tanjungkerta
13 MA Terpadu Adzkiya MH 45.11 13
14 MA Al Irfan 44.07 12 49.43 4
15 MA Plus Al Munir 53.27 2 48.86 5
16 MA Guppi Cimasuk 45.57 11 44.91 15
17 MA Al Falaahiyah 54.69 2
18 MA Miftahul Jannah 43.62 16
19 MA Miftahussaadah 38.88 19
20 MA Plus Miftahul Hasanah 47.63 8
21 MA Persis 40 Sarongge 43.56 13
22 MA Plus Darul Hupadz 49.72 6
Rerata Kabupaten 48.29 46.98
Sumber: data UN Penmad Kemenag Kabupaten Sumedang

Fenomena yang terjadi pada tahun pelajaran 2019/2020 proses

pembelajaran mengalami perubahan yang sangat drastis, yang pembelajaran dimasa

pandemi covid 19. Mulai tahun pelajaran ini ujian nasional ditiadakan, tidak

dijadikan sebagai standar. Sehingga yang menjadi penilaian akhir hasil belajar

siswa adalah ujian akhir sekolah (UAS).


8

Tabel 1.3 Capaian Nilai Ujian Sekolah Program MIPA dan IPS Kelas XII
MA Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2018/2019
sampai 2020/2021

Tahun Program dan Jumlah Standar Nilai


No. Rata-rata
Pelajaran Siswa UN
2018/2019 IPA = 30 55 44,2
IPS = 38 41,7
2019/2020 IPA = 26 43,9
55
IPS = 32 39,0
2020/2021 IPA = 19 38,90
IPS = 24 55 44,80
Sumber: data UAM Ma’arif Tanjungsari

Selain dilihat dari nilai Ujian Nasional prestasi belajar siswa juga dilihat

dari hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) diperoleh data bahwa nilai rata-rata mata

pelajaran pada tahun pelajaran 2018/2019 adalah IPA 44,2 dan IPS 41,7 , tahun

pelajaran 2019/2020 IPA 43,9 dan IPS 39,0, tahun pelajaran 2020/2021 IPA 38,90

dan IPS 44,80. Data tersebut memberikan arti bahwa hasil-hasil pengajaran dan

pembelajaran berbagai bidang studi terbukti masih kurang memuaskan berbagai

pihak.

Pada umumnya prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif

Tanjungsari masih kurang optimal hal ini diduga disebabkan oleh kepemimpinan

kepala sekolah yang kurang menunjang kinerja guru sehingga berdampak pada

menurunnya prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil observasi mengenai

kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah Ma’rif Tanjungsari dimana kebijakan yang

dilakukan kepala sekolah dalam melakukan perbaikan–perbaikan tidak dilakukan

secara terus menerus dengan tidak melibatkan segenap komponen dalam sekolah

yang akan melakukan inovasi secara konstan, tidak melakukan perbaikan dan
9

perubahan secara terarah sehingga tujuan organisasi belum dicapai dengan optimal.

Sementara itu kinerja guru di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari kurang

menunjang peningkatan prestasi belajar siswa seperti masih adanya guru yang

kesiangan, guru kurang melakukan perencanaan pembelajaran sehingga terkesan

kurang mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik. Kedua hal tersebut

mengakibatkan prestasi belajar siswa kurang optimal.

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahim, Gunawan Bata

Ilyas, Mansyur Azis (2019) menyatakan bahwa (1) kompetensi profesional

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi siswa di SMK Insan

Cemerlang di Kabupaten Berau (2) kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi siswa di SMK Insan Cemerlang di Kabupaten Berau

(3) kinerja mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

siswa di SMK Insan Cemerlang di Kab. Berau (4) kompetensi profesional,

kepemimpinan dan kinerja mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi siswa di SMK Insan Cemerlang di Kab. Berau. Penelitian lain

yang dilakukan oleh La Siteni (2016) menyatakan bahwa (1) Kepemimpinan

Kepala Sekolah memiliki pengaruh yang signifikan yaitu 46 % terhadap prestasi

belajar siswa kelas VII semester ganjil di SMP Negeri Kecamatan Nusaniw kota

Ambon. (2) Kinerja mengajar guru memiliki pengaruh yang signifikan yaitu 53 %

terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh kepemimpinan kepala Sekolah dan kinerja guru


10

terhadap Prestasi belajar siswa (Studi kasus Pada Madrasah Aliyah Ma’arif

Tanjungsari Sumedang)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa

masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan kepala Sekolah terhadap kinerja guru di

Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

2. Bagaimana Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi belajar

siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

3. Bagaimana pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa di Madrasah

Aliyah Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

4. Bagaimana kepemimpinan kepala Sekolah dan kinerja guru secara Bersama-

sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif

Tanjungsari.

5. Bagaimana upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di Madrasah

Aliyah Ma’arif Tanjungsari.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar

pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru terhadap prestasi belajar

siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang.


11

1.3.2 Tujuan Penilitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala Sekolah terhadap kinerja

guru di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

2. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi

belajar siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa di

Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

4. Untuk mengetahui kepemimpinan kepala Sekolah dan kinerja guru secara

Bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah

Ma’arif Tanjungsari.

5. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti

mengenai kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru terhadap prestasi

belajar siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari Kabupaten Sumedang,

sekaligus memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya.


12

2. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk

meningkatkan kinerja guru dan untuk kepala sekolah diharapkan menjadi

bahan rujukan dalam menerapkan peran kepemimpinan yang sesuai dalam

upaya peningkatan mutu pendidikan terutama dalam konsep manajemen

sumber daya manusia.

3. Bagi Kementrian Agama dan Dinas Pendidikan

Dapat menindaklanjuti hasil penelitian untuk menetapkan Langkah Langkah

strategis guna meningkatkan peran kepemimpinan kepala sekolah dan

meningkatkan kinerja guru untuk meningkatkan prestasi siswa.

4. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan konstribusi yang berguna bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dan dalam bidang manajemen sumber daya

manusia

5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan dan memperkuat teori-teori

yang telah ada yang dikemukakan oleh para ahli, serta dapat berguna sebagai

bahan informasi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai