Anda di halaman 1dari 14

EduMa Vol.3 No.

2 Desember 2014 149


ISSN 2086 - 3918

Perbandingan Penggunaan Asesmen Kinerja


(Performance) Dan Asesmen Penugasan
Terhadap Kemampuan Matematika Siswa Pada
Pokok Bahasan Garis Dan Sudut Kelas VII MTs.
Negeri Cirebon II

Toheri, Yeni Herlina

Tadris Matematika, IAIN Syekh Nurjati Cirebon


Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon

Abstrak
Evaluasi adalah suatu proses yang harus dilakukan secara sistematis untuk mencari
informasi mengenai gambaran kemampuan siswa untuk mengukur sejauhmana tujuan
pembelajaran sudah tercapai. Oleh karena itu, pemilihan jenis asesmen atau jenis
penilaian harus menjadi satu fokus perhatian guru yang harus diperhatikan demi
mencapai hasil evaluasi seperti yang diharapkan. Pada penelitian ini penulis
menggunakan jenis evaluasi asesmen kinerja (Performance) Dan Asesmen Penugasan
Terhadap Kemampuan Matematika Siswa.
Asesmen Kinerja (Performance) merupakan asesmen terhadap aktivitas siswa dengan
berbagai macam tugas dan situasi untuk menilai kemampuan siswa, sedangkan
asesmen penugasan merupakan asesmen yang dilakukan dengan menggunakan bukti-
bukti hasil belajar yang diambil selama proses pembelajaran, secara
berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik
bertujuan mengukur sejauhmana kemampuan peserta didik dalam mengkonstruksi dan
merefleksi suatu pekerjaan dan juga bertujuan sebagai alat formatif maupun sumatif.
Dari hasil penelitian diperoleh t hitung adalah -6.015 kemudian dibandingkan dengan t
tabel sebesar -1,98729. Nilai –t hitung < -t tabel (-6.015 <-1,98729.) dan signifikansi
(0,000<0,05) maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan pada perbandingan
penggunaan asesmen kinerja (performance) dan asesmen Penugasan terhadap
kemampuan matematika siswa pada pokok bahasan garis dan sudut kelas VII MTs
Negeri Cirebon II. Selain itu dapat dilihat melalui rata rata kemampuan siswa yang
menggunakan asesmen kinerja (performance) adalah 68,0444 dan rata rata
kemampuan matematika siswa yang menggunakan asesmen penugasan adalah 78,3481,
artinya rata rata pada asesmen penugasan lebih besar dibanding rata rata siswa yang
menggunakan asesmen kinerja (performance) dan dari kedua jenis asesmen ini didapat
perbedaan pada kemampuan matematika siswa.

Kata Kunci : Evaluasi, Asesmen, Kinerja, Penugasan, Kemampuan matematika


EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 150
ISSN 2086 - 3918

PENDAHULUAN pengetahuan, keterampilan dan


sikap yang sangat diperlukan untuk
Pendidikan merupakan salah memecahkan persoalan yang
satu kebutuhan manusia yang dihadapi. Pendidikan memiliki
sangat penting untuk peran penting dalam mencerdaskan
meningkatkan kesejahteraan bangsa.
hidupnya. Pada hakikatnya
pendidikan adalah suatu proses Proses belajar dalam
upaya yang dilakukan secara sadar pendidikan ini tidak selalu berhasil,
dan sengaja untuk meningkatkan hasil yang dicapai antara siswa
nilai perilaku seseorang atau yang satu dengan yang lain sudah
masyarakat, dari keadaan tertentu pasti memiliki perbedaan. Berhasil
ke suatu keadaan yang lebih baik23. tidaknya proses belajar mengajar
tergantung dari faktor-faktor yang
Oleh karena itu pendidikan mempengaruhi proses belajar siswa.
merupakan suatu kewajiban setiap
manusia khususnya bangsa Asesmen dalam kegiatan proses
Indonesia untuk meningkatkan belajar mengajar merupakan bagian
kualitas bangsa demi kesejahteraan penting yang tak bisa dihindari.
hidup masyarakatnya. Seperti dalam UU Peraturan
Pemerintah R.I Nomor 19 Tahun
Seperti yang dikutip oleh 2005 Tentang Standar Nasional
Kaelani dan Nurdin, dalam Undang Pendidikan dalam BAB 1 tentang
Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Ketentuan Umum, pada pasal 1
Pendidikan Nasional berfungsi ayat 17 menyatakan bahwa
mengembangkan kemampuan dan “Asesmen adalah proses
membentuk watak serta peradaban pengumpulan dan pengolahan
bangsa yang bermartabat dalam informasi untuk mengukur
rangka mencerdaskan kehidupan pencapaian hasil belajar peserta
berbangsa, bertujuan untuk didik”.25 Sehingga proses asesmen
berkembangnya potensi peserta menjadi suatu titik fokus yang perlu
didik agar menjadi manusia yag mendapat perhatian khusus.
beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak Dalam suatu pendidikan
mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, asesmen dilakukan untuk
mandiri dan menjadi warga negara mengukur sejauh mana
yang demokratis serta kemampuan siswa dalam belajar,
bertanggungjawab.24 seperti yang terjadi pada tahun
2014 asesmen kelulusan siswa
Melalui pendidikan pula disekolah ditentukan bukan hanya
diharapkan siswa memperoleh oleh nilai ujian nasional saja
melainkan beberapa penilaian
23 lainnya, seperti yang dikemukakan
M, Taqiyuddin. 2008. Pendidikan
Menteri Pendidikan dan
Untuk Semua. Bandung: Mulia Press, Kebudayaan periode tahun 2009-
hal 1
24 25
Kaelani dan Diding nurdin 2007 . Zainal Arifin. 2012.
Manajemen Pendidikan Islam.Cirebon: EvaluasiPembelajaran. Bandung : PT
LSM PPMP, hal 10 Rosdakarya Offset , hal 45
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 151
ISSN 2086 - 3918

2014 Mohammad Nuh 26 memperhatikan beberapa aspek


menyatakan bahwa jika pada 2013 asesmen, baik yang menggunakan
kelulusan UN komposisi nilai alat ukur atau melihat dari kondisi
sekolah terdiri dari 40% nilai rapor objektif siswa, dalam hal ini bentuk
dan 60% nilai Ujian Sekolah maka asesmen yang kita ketahui
pada tahun 2014 komposisi nilai bermacam-macam. Ragam asesmen
terdiri dari 70% nilai rapor, dan ini yang menjadikan guru dituntut
30% nilai Ujian Sekolah artinya untuk bisa memilih jenis asesmen
asesmen siswa selama proses apa yang dianggap cocok untuk
pembelajaran lebih besar diterapkan pada kondisi dan
dibandingkan dengan asesmen di keadaan yang ada.
Ujian Nasional. Dengan demikian
sebelum kita berbicara masalah Khususnya pada mata
asesmen yang di Ujian Nasionalkan pelajaran matematika,
asesmen rapor atau asesmen pembelajaran matematika disekolah
keseharian lebih diutamakan. umumnya masih menggunakan cara
konvensional, dimana guru lebih
Seperti diketahui berdasarkan memfokuskan pada penghapalan
hasil pemeringkatan Programme for rumus untuk memecahkan
International Student Assessment masalah. Kenyataan bahwa masih
(PISA) 2012 yang dirilis banyak siswa SMP sederajat saat
Organisation for Economic Co- ini yang belum hapal diluar kepala
operation & Development (OECD) soal perkalian, kenyataan itu
dan Unesco Institute for Statistict membuat pembelajaran yang
menunjukkan penurunan peringkat berkaitan dengan perkalian menjadi
indonesia dalam literasi terhambat,28 hal ini mempengaruhi
matematika. Dari peringkat ke 61 asesmen yang terjadi pada proses
pada tahun 2009 Indonesia kini pembelajaran tersebut, sehingga
berada diposisi ke 64 dari 65 negara kita perlu melihat proses belajar
survei. Penurunan peringkat dan asesmen apa yang bisa
Indonesia ini tentu membuat hati meningkatkan kemampuan
miris, selain angka penurunan matematika seperti yang
peringkat juga mempunyai makna diharapkan bangsa dan negara.
yang dalam.27 Dengan demikian pada penelitian
ini penulis memfokuskan pada
Dari hal tersebut khususnya asesmen belajar siswa dalam
guru sebagai pendidik di sekolah kemampuan matematika.
memiliki tanggung jawab yang
besar untuk mengetahui kemajuan Adapun asesmen yang akan
peserta didik dalam kegiatan dilakukan yaitu Asesmen kinerja
belajar mengajar yang berlangsung, (Performance) dan asesmen
dalam proses asesmen hasil belajar penugasan. asesmen kinerja
siswa guru dituntut untuk (Performance) yaitu bertujuan
untuk menilai peserta, dalam hal
ini mengungkap secara utuh
26
(Kompas.com 10 Maret 2014) diunduh
16 Februari 2014
27 28
(OKEZONE.COM 6 Desember 2013 (Kompas.com kamis 18 juni 2009
19.08) diunduh 16 Februari 2014 20:17) diunduh 16 Februari 2014
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 152
ISSN 2086 - 3918

kemampuan individu yang tidak penelitian ini menggunakan Post-


bisa dinyatakan dalam ukuran Test Only Design. Kedua kelas ini
kemampuan (dalam bidang sama sama menggunakan kelompok
tertentu) dengan tidak dibatasi eksperimen dan hanya melakukan
secara ketat oleh waktu yang Posttest
disediakan. Kemampuan yang Alasan memilih design ini adalah
dinilai bisa berupa kognitif maupun design ini sesuai dengan keadaan
psikomotor, sedangkan asesmen pada proses penelitian yang akan
penugasan bertujuan agar hasil digunakan peneliti, dimana masing
belajar lebih mantap karena siswa masing kelas diberi
melaksanakan latihan, sehingga treatment/perlakuan dan
pengalaman siswa mempelajari selanjutnya diobservasi hasilnya
sesuatu lebih terintegrasi.

Bentuk asesmen kinerja KAJIAN TEORI


(Performance ) dan asesmen
penugasan yang diberikan kepada 1. Evaluasi dan Asesmen
siswa diharapkan bisa memberikan a. Evaluasi
perubahan dan dorongan kepada 1) Pengertian Evaluasi
siswa dalam meningkatkan Evaluasi adalah suatu
kemampuan matematika. Ada hal proses sistematis dan
lain yang mungkin dari kedua berkelanjutan untuk
bentuk asesmen diatas, semua itu menentukan kualitas (nilai
akan menghasilkan kemampuan dan arti) dari sesuatu
matematika yang berbeda atau dari berdasarkan pertimbangan
kedua asesmen tersebut dan kriteria tertentu dalam
menghasilkan kemampuan pembuatan keputusan.29
matematika yang sama. Maka dari Evaluasi atau asesmen
itu, apakah kemampuan merupakan suatu proses
matematika siswa yang yang sengaja direncanakan
menggunakan asesmen kinerja untuk memperoleh
(Performance) lebih baik daripada informasi atau data,
kemampuan matematika siswa berdasarkan data tersebut
yang menggunakan asesmen kemudian dicoba membuat
penugasan, atau kedua asesmen keputusan.30
tersebut sama sama baik atau Evaluasi juga harus
kurang baik. dilakukan secara sistematis
dan kontinu agar dapat
menggambarkan
METODE DAN DESAIN kemampuan para siswa
PENELITIAN yang dievaluasi. Evaluasi
sebaiknya dikerjakan setiap
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode 29
Zainal Arifin. Op Cit., hal 5.
studi kasus karena asesmen kinerja 30
Ngalim Purwanto. 2012. Prinsip-
(Performance) dan asesmen prinsip dan Teknik Evaluasi
penugasan akan digunakan di Kelas Pengajaran. Bandung: PT Remaja
VII MTs Negeri Cirebon II . Desain Rosdakarya, hal. 3
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 153
ISSN 2086 - 3918

hari dengan skedul yang yang belum dikuasai


sistematis dan terencana. dengan tepat.
Bagian penting lainnya yang Contohnya yaitu :
perlu diperhatikan bagi Evaluasi tentang materi
seorang pendidik adalah pembelajaran
perlu melibatkan siswa matematika yang belum
dalam evaluasi sehingga dikuasai.
mereka secara sadar dapat b) Evaluasi Sumatif yaitu
mengenali perkembangan asesmen secara umum
pencapaian hasil hasil tentang keseluruhan
pembelajaran mereka.31 hasil proses belajar
Evaluasi adalah kegiatan mengajar yang
pengumpulan data untuk dilakukan pada setiap
mengukur sejauh mana akhir periode belajar
tujuan pembelajaran sudah mengajar secara
tercapai.32 terpadu.
Berdasarkan beberapa Contoh yang ditunjukan
pengertian yang telah oleh Kaelani dan
dipaparkan dapat Nurdin34 adalah :
disimpulkan bahwa evaluasi Evaluasi akhir semester
adalah suatu proses yang atau evaluasi setelah
harus dilakukan secara siswa menyelesaikan
sistematis untuk mencari suatu bagian dari mata
informasi mengenai pelajaran tertentu
gambaran kemampuan c) Evaluasi diagnostik
siswa untuk mengukur ialah asesmen yang
sejauhmana tujuan dipusatkan pada PBM
pembelajaran sudah (Proses Belajar
tercapai. Mengajar) dengan
2) Jenis jenis evaluasi melokalisasikan suatu
Menurut Yahya Qohar yang titik keberangkatan
dikutip oleh Kaelani dan yang cocok. Misalkan
Nurdin jenis evaluasi dapat mengklasifikasikan
dibedakan menjadi empat murid sesuai dengan
jenis yaitu33: bakat, minat,
a) Evaluasi Formatif yang kepribadian,
menetapkan tingkat kecerdasan,
penguasaan manusia latarbelakang,
didik dan menentukan keterampilan dan
bagian- bagian tugas sebagainya.
d) Evaluasi penempatan
31
Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan (placement evalution)
Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: yang menitik beratkan
Bumi Aksara, hal. 2 pada asesmen tentang
32
Mulyadi. 2010. Pengembangan Model permasalahan yang
Evaluasi Pendidikan Agama di Sekolah. berkaitan dengan:
Malang : UIN-MALIKI PRESS, hal 14
33
Kaelani dan Nurdin OpCit., hal. 120 34
Ngalim Purwanto OpCit., hal 108
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 154
ISSN 2086 - 3918

- Ilmu pengetahuan pada asesmen Formatif


dan keterampilan Sumatif.
murid yang
diperlukan untuk b. Asesmen
awal PBM 1) Pengertian Asesmen
- Pengetahuan Asesmen adalah
murid tentang mengambil suatu
tujuan pengajaran keputusan terhadap
yang telah sesuatu dengan ukuran
ditetapkan sekolah baik dan buruk.36
- Minat dan Asesmen juga dinyatakan
perhatian, sebagai proses
kebiasaan bekerja, memberikan atau
corak kepribadian menentukan nilai kepada
yang menonjol objek tertentu
yang mengandung berdasarkan suatu
konotasi kepada kriteria tertentu.37
suatu metode Definisi lain mengatakan
belajar tertentu bahwa asesmen adalah
misalnya belajar suatu kegiatan untuk
kelompok dan memberikan berbagai
sebagainya. Contoh informasi secara
: evaluasi dalam berkesinambungan dan
penentuan tingkat, menyeluruh tentang
kelas, atau proses dan hasil yang
jurusan.35 telah dicapai siswa.38
Menurut Gronlund yang
Dari beberapa jenis evaluasi dikutip oleh Zaenal Arifin
diatas penulis melihat asesmen merupakan
bahwa asesmen kinerja dan suatu proses yang
asesmen penugasan masuk sistematis dari
kedalam kedalam kategori pengumpulan, analisis,
asesmen diagnostik dimana dan interprestasi
asesmen ini dipusatkan informasi/data untuk
pada PBM (Proses Belajar menentukan sejauh
Mengajar) namun tetap mana peserta didik telah
berkaitan juga dengan mencapai tujuan
asesmen Formatif Sumatif pembelajaran.39
karena asesmen penugasan
dan asesmen kinerja ini
diperlukan juga untuk 36
mengetahui dan Suharsimi Arikunto. 2011. Dasar-
Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
memberikan asesmen pada
Bumi Aksara, hal.3 (edisi revisi)
setiap akhir periode belajar 37
Nana sudjana 2011. Penilaian Hasil
mengajar seperti tujuan Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Rosda Karya hal 3
38
Zaenal Arifin. Op Cit., hal. 4
39
35
Ibid., Ibid.,
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 155
ISSN 2086 - 3918

Berdasarkan beberapa dengan kemampuannya


pengertian yang telah (penempatan)41
dipaparkan dapat
disimpulkan bahwa 3) Prinsip Asesmen
asesmen adalah proses Menurur Cece Wijaya
menetukan keputusan seperti yang dikutip
terhadap suatu individu, oleh Kaelani dan
instansi, program dan Nurdin prinsip
lain sebagainya dengan Asesmen adalah
tujuan untuk melakukan sebagai berikut:42
perbaikan dan 1. Segala usaha
menentukan asesmen, dari
keberhasilan. mulai pembuatan
alat asesmen
2) Fungsi dan tujuan sampai
Asesmen pelaksanaannya
Tujuan Fungsi Asesmen harus didasarkan
menurut arikunto atau tujuan
yaitu40: pengajaran baik
a) Asesmen berfungsi umum maupun
selektif khusus.
b) Asesmen berfungsi 2. Asesmen harus
diagnostik memiliki fungsi
c) Asesmen berfungsi tertentu, yaitu
sebagai penempatan memiliki fungsi
d) Asesmen berfungsi formatif, sumatif,
sebagai pengukur diagnostik, selektif
keberhasilan. dan motivasi.
3. Asesmen harus
komprehensif
Dalam asesmen hasil belajar maksudnya
menurut Zainal Arifin ada lengkap atau
empat kemungkinan tujuan menyeluruh
asesmen yaitu : untuk asesmen harus
memperbaiki kinerja, atau bersifat
proses pembelajaran menyeluruh
(formatif), untuk [artinya diarahkan
menentukan keberhasilan kepada tujuan
peserta didik (sumatif), ketiga aspek yaitu:
untuk mengidentifikasikan kognitif afektif dan
kesulitan belajar peserta psikomotor].
didik dalam proses 4. Asesmen harus
pembelajaran (diagnostik) mencakup butir
atau untuk menempatkan butir pertanyaan
posisi peserta didik sesuai
41
Zaenal Arifin. Op Cit., hal 92
42
Kaelani dan Diding nurdin Op Cit., hal
40
Suharsimi Arikunto. Op Cit., hal 10-11 110
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 156
ISSN 2086 - 3918

yag paling sesuai Kinerja (Performance) dapat


untuk mengukur dikatakan sebagai identitas
hasil belajar yang kecenderungan positif atau
diinginkan, negative terhadap suatu
maksudnya bahwa objek psikologis
daya guna, tertentu.43Kinerja
kekuatan dan (Performance) juga
kelemahan tiap merupakan aktivitas dalam
jenis asesmen melakukan suatu tindakan
harus atau kegiatan tertentu.44
dipertimbangkan Pengertian yang lain dari
semuanya dengan Kinerja (Performance) yaitu
tujuan pelajaran. merupakan kemampuan
5. Asesmen harus yang dimunculkan dalam
direncanakan kondisi/keadaan tertentu.45
dengan baik, yang Menurut kamus Besar
langkah yang Bahasa Indonesia kata
paling awal kinerja didefinisikan sebagai
didalam asesmen sesuatu yang dicapai atau
ialah memahami prestasi yang diperlihatkan
makna tujuan yang disebut juga kemampuan
hendak dicapai kerja. 46 Menurut Oxford
oleh para siswa, Dictionary Kinerja
kemudian dari situ (Performance) merupakan
baru memikirkan suatu tindakan proses atau
pokok-pokok cara bertindak atau
materi pelajaran melakukan proses
yang akan organisasi.
diAsesmenkan Dari beberapa pengertian
kepada siswa. diatas dapat disimpulkan
6. Asesmen harus bahwa Kinerja
dipakai untuk (Performance) merupakan
memperbaiki identitas dan aktivitas yang
kualitas belajar dimunculkan dalam
mengajar, asesmen kondisi/keadaan tertentu
akan memberikan dalam memecahkan
informasi tentang
bagaimana 43
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.
seharusnya usaha
perbaika php/prestasi-kerja.html diunduh 16
selanjutnya untuk september 2013 pukul 14.32
meningkatkan 44
http://fourseasonnews.com/2012/05/pen
mutu proses dan gertian-desain-penelitian.html di unduh
hasil belajar senin, 27 Mei 2013 jam 13.47 WIB
mengajar. 45
Ibid.,
46
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
c. Kinerja (Performance) Kedua, Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Balai Pustaka; Jakarta; 1996
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 157
ISSN 2086 - 3918

masalah, penalaran, dan asesmen berdasarkan hasil


komunikasi dalam bentuk pengamatan penilai
tulisan maupun lisan terhadap aktivitas siswa
sebagai sesuatu yang sebagaimana yang terjadi.
dicapai atau prestasi yang Asesmen dilakukan
diperlihatkan. terhadap unjuk kerja,
tingkah laku, atau
d. Penugasan interaksi siswa. Asesmen
Penugasan adalah suatu kinerja (Performance)
teknik asesmen yang digunakan untuk menilai
menuntut peserta didik kemampuan siswa melalui
melakukan kegiatan penugasan. Penugasan
tertentu di luar kegiatan tersebut dirancang khusus
pembelajaran di kelas. untuk menghasilkan
47Penugasan dapat respon (lisan atau tulis),
diberikan dalam bentuk menghasilkan karya
individual atau kelompok. (produk), atau
48Penugasan ada yang menunjukkan penerapan
berupa pekerjaan rumah pengetahuan. Tugas yang
atau berupa proyek. diberikan kepada siswa
Pekerjaan rumah adalah harus sesuai dengan
tugas yang harus kompetensi yang ingin
diselesaikan peserta didik di dicapai dan bermakna bagi
luar kegiatan kelas, siswa. 50
misalnya menyelesaikan Asesmen Kinerja
soal-soal dan melakukan (Performance) merupakan
latihan. Proyek adalah asesmen dengan berbagai
suatu tugas yang macam tugas dan situasi di
melibatkan kegiatan mana peserta asesmen
perancangan, pelaksanaan, diminta untuk
dan pelaporan secara mendemonstrasikan
tertulis maupun lisan dalam pemahaman dan
waktu tertentu dan mengaplikasikan
umumnya menggunakan pengetahuan yang
data lapangan.49 mendalam, serta
keterampilan di dalam
2. Asesmen Kinerja berbagai macam konteks.
(Performance) Jadi boleh dikatakan
a) Pengertian Asesmen bahwa Kinerja
Kinerja (Performance) (Performance) assessment
Asesmen Kinerja adalah suatu Asesmen
(Performance)adalah
50
Budi Setyono. 2005. Penilaian Otentik
47
Badan Nasional Satuan Pendidikan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
2007, “Panduan AsesmenKelompok Mata (dalam jurnal pengembangan
Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia” pendidikan). Lembaga Pembinaan dan
48
Ibid., Pengembangan Pendidikan (LP3)
49
Ibid., Universitas Jember, hal. 3
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 158
ISSN 2086 - 3918

yang meminta peserta demikian wujud asesmen


asesmen untuk kinerja yang utama adalah
mendemostrasikan dan task (tugas) dan rubrics
mengaplikasikan (kriteria asesmen). Tugas-
pengetahuan ke dalam tugas kinerja digunakan
berbagai macam konteks untuk memperlihatkan
sesuai dengan kriteria- kemampuan siswa dalam
kriteria yang diinginkan.51 melakukan suatu
Asesmen Kinerja keterampilan tentang
(Performance) dapat sesuatu dalam bentuk
mengungkapkan potensi nyata. Selanjutnya rubrik
siswa dalam memecahkan digunakan untuk
masalah, penalaran, dan memberikan keterangan
komunikasi dalam bentuk tentang hasil yang
tulisan maupun lisan. diperoleh siswa. 54
52Asesmen Kinerja Dari pemaparan diatas
(Performance) lebih tepat dapat disimpulkan bahwa
untuk menilai kemampuan asesmen kinerja
siswa dalam menyajikan (Performance) merupakan
lisan, pemecahan masalah asesmen penilai terhadap
dalam suatu kelompok, aktivitas siswa dengan
partisipasi siswa dalam berbagai macam tugas dan
suatu kegiatan situasi untuk menilai
pembelajaran, kemampuan kemampuan siswa.
siswa dalam menggunakan
peralatan laboratorium
serta kemampuan siswa
mengoperasikan suatu 3. Asesmen Penugasan
alat.53 a. Pengertian asesmen
Asesmen kinerja penugasan
(Performance) digunakan Asesmen penugasan
untuk menilai kemampuan merupakan asesmen yang
siswa melalui penugasan dalam lingkup kegiatan
(task). Dalam menilai tugas guru memberikan
kinerja siswa tersebut, bidang studi di luar jam
perlu disusun kriteria. pelajaran tatap muka.
Tugas ditetapkan batas
Kriteria yang menyeluruh
waktunya, dikumpulkan,
disebut rubric. Dengan
diperiksa, dinilai, dan
dibahas hasilnya.55
51
A.Majid . 2006. Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan Standar
54
Kompetensi Guru. Bandung:Remaja Asmawi Zainul. 2001. Alternative
Rosdakarya, hal. 34 Assessment. Jakarta:
52
Puji Iryanti. 2004. Penilaian Unjuk UnintversitasTerbuka, hal. 9
Kerja. Yogyakarta:Depdiknas,hal. 6
53 55
O. RHutabarat. 2004. Model-model Roestiyah . 1996. “Startegi Belajar
Penilaian Berbasis Kompetensi PAK. Mengajar” Yogyakarta : GRAHA ILMU
Bandung: Bina Media Informasi, hal. 16 hal 75.
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 159
ISSN 2086 - 3918

Asesmen penugasan digunakan untuk menilai


merupakan asesmen yang kemampuan siswa melalui
memiliki makna jauh lebih penugasan. Penugasan tersebut
luas dari pekerjaan rumah dirancang khusus untuk
karena metode pemberian menghasilkan respon (lisan atau
tugas diberikan guru kepada tulis), menghasilkan karya
siswa untuk diselesaikan (produk), atau menunjukkan
dan penerapan pengetahuan. Tugas
dipertanggungjawabkan. yang diberikan kepada siswa harus
Siswa dapat menyelesaikan sesuai dengan kompetensi yang
di sekolah, di rumah atau di ingin dicapai dan bermakna bagi
tempat lain yang dapat siswa. 57
menunjang penyelesaian, Asesmen penugasan
baik secara individu atau merupakan asesmen yang dalam
kelompok. Tujuannya lingkup kegiatan tugas guru
melatih atau menunjang memberikan bidang studi di luar
materi yang diberikan jam pelajaran tatap muka. Tugas
dalam kegiatan intra ditetapkan batas waktunya,
kurikuler, juga melatih dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan
tanggung jawab.56 dibahas hasilnya.58
Dari pengertian diatas Keduanya memiliki
disimpulkan bahwa asesmen hubungan yang bisa digunakan
penugasan merupakan untuk menilai kemampuan
asesmen yang dalam matematika siswa seperti menilai
lingkup kegiatan tugas guru kemampuan kognitif maupun
memberikan bidang studi di psikomotor serta kecepatan berpikir
luar jam pelajaran tatap dan keterampilan dalam
muka. Tugas ditetapkan matematika.
batas waktunya, Tujuan dari penelitian ini
dikumpulkan, diperiksa, yaitu untuk mengetahui
dinilai, dan dibahas hasilnya kemampuan matematika siswa
serta yang memperoleh asesmen kinerja
dipertanggungjawabkan. (performance), dan mengetahui
kemampuan matematika siswa
yang memperoleh asesmen
penugasan, serta mengetahui
HASIL DAN PEMBAHASAN seberapa besar perbedaan
kemampuan matematika siswa
Asesmen kinerja
(performance)adalah asesmen
57
berdasarkan hasil pengamatan Budi Setyono. 2005. Asesmen Otentik
penilai terhadap aktivitas siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
sebagaimana yang terjadi. Asesmen (dalam jurnal pengembangan
dilakukan terhadap unjuk kerja, pendidikan). Lembaga Pembinaan dan
tingkah laku, atau interaksi siswa. Pengembangan Pendidikan (LP3)
Asesmen kinerja (Performance) Universitas Jember, hal. 3
58
Roestiyah . 1996. “Startegi Belajar
Mengajar” Yogyakarta : GRAHA ILMU
56 hal 75.
Ibid.,
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 160
ISSN 2086 - 3918

yang memperoleh Asesmen kinerja sebesar 25% , aspek pemecahan


(Performance) dan Asesmen masalah 24% dan pada aspek
penugasan pada mata pelajaran mengkomunikasikan matematika
matematika MTs Negeri Cirebon II sebesar 26%.atau jika di
Data yang diperoleh adalah klasifikasikan secara keseluruhan
data dari responden yaitu data post- kemampuan matematika siswa
test yang didapat dari kedua kelas yang yang dalam pembelajarannya
yang digunakan untuk mengukur menggunakan asesmen penugasan
kemampuan matematika siswa. adalah sebesar 78,5 % atau dalam
Kelas pertama menggunakan aspek interpretasi baik.
asesmen kinerja (performance), Dan dalam aspek
sedangkan kelas kedua pemahaman persentase asesmen
menggunakan asesmen penugasan. penugasan 27% mengungguli
setelah data tersebut terkumpul asesmen kinerja (performance) yang
kemudian langkah selanjutnya hanya 25% , dan pemecahan
adalah menganalisis data secara masalah persentase asesmen
statistic dengan tujuan untuk penugasan 28% mengungguli
membuktikan hipotesis yang ada di asesmen kinerja (performance)
BAB II dan dianalisis yang hanya 25% dan pada aspek
menggunakan bantuan software mengkomunikasikan persentase
SPSS 17.0 dan program excel. asesmen penugasan 28%
Berdasarkan hasil analisis mengungguli asesmen kinerja
data diketahui kemampuan (performance) yang hanya 26%,
matematika siswa yang memperoleh meski dalam aspek penalaran
asesmen kinerja (performance) asesmen kinerja (performance) ada
dilihat dari berbagai aspek pada pada 25% dan lebih unggul dari
kemampuan matematika siswa asesmen penugasan yang hanya 17
yang yang dalam pembelajarannya %.
menggunakan asesmen kinerja Kelas eksperimen 1 dengan
(performance) persentasenya menggunakan asesmen kinerja
adalah pada aspek pemahaman (performance) terhadap kemampuan
sebesar 27%, aspek penalaran matematika dengan nilai minimum
sebesar 17% , aspek pemecahan atau nilai paling kecil adalah 50,
masalah 28% dan pada aspek nilai maximal atau nilai paling
mengkomunikasikan matematika besar adalah 83, nilai mean atau
sebesar 28%.atau jika di nilai rata ratanya sebesar 68,0444 ,
klasifikasikan secara keseluruhan dan standar deviasi atau ukuran
kemampuan matematika siswa sebaran statistik yang mengukur
yang yang dalam pembelajarannya bagaimana nilai nilai data tersebar
menggunakan asesmen kinerja nilainya adalah 7,88542 .
(performance) adalah sebesar 75% sedangkan kelas eksperimen 2
atau dalam aspek interpretasi baik. dengan menggunakan asesmen
Sedangkan hasil analisis penugasan terhadap kemampuan
data diketahui kemampuan matematika dengan nilai minimun
matematika siswa yang memperoleh atau nilai paling kecil adalah 57,
asesmen penugasan persentasenya nilai maximum atau nilai paling
adalah pada aspek pemahaman besar adalah 93, nilai mean atau
sebesar 25% aspek penalaran nilai rata ratanya sebesar 78,3481
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 161
ISSN 2086 - 3918

dan standar deviasi atau ukuran Haryati 2011 “Perbandingan


sebaran statistik yang mengukur motivasi belajar sisiwa pada
bagaimana nilai nilai data tersebar pembelajaran menggunakan
nilainya adalah 8,35813 bentuk tes lisan dan tes tulis
Berdasarkan tabel diatas pada bidang studi
didapat nilai t hitung adalah -6.015 matematika di SMP Negeri
kemudian dibandingkan dengan t Pabuaran Cirebon.” ). skripsi
tabel sebesar 1,98729. Nilai –t tidak dipublikasikan, IAIN
hitung < -t tabel (-6.015 <-1,98729) Syekh Nurjati Cirebon, hal 23
dan signifikansi (0,000<0,05) maka
Ho ditolak. Hal ini berarti “terdapat Iryanti Puji. 2004. Penilaian Unjuk
perbedaan kemampuan matematika Kerja. Yogyakarta: Depdiknas
siswa yang signifikan antara siswa- Majid . 2006. Perencanaan
siswa yang dalam pembelajaran Pembelajaran
biasa diterapkan asesmen kinerja Mengembangkan Standar
(performance) dengan siswa-siswa Kompetensi Guru. Bandung:
yang dalam pembelajaran biasa Remaja Rosdakarya.
diterapkan asesmen penugasan
Mulyadi. 2010. Pengembangan
Model Evaluasi Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Agama di Sekolah. Malang :
UIN-MALIKI PRESS
Arifin Zainal. 2012. Evaluasi
Pembelajaran. Bandung : PT Nasar. 2004. Peranan Motivasi dan
Rosdakarya Offset Kemampuan Awal dalam
Kegiatan Pembelajaran.
Arikunto Suharsimi. 1996. Prosedur
Jakarta: Delia Press
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Nasehuddien Toto Syatori. 2011.
Cipta. Metodologi Penelitian Sebuah
Pengantar. Kuningan
---------------- 2010**. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Nazir Moh.. 2013. Metode
Praktik. Jakarta: Rineka Penelitian. Bogor: Ghalia
Cipta Indonesia
----------------. 2011. Dasar-Dasar Ningzul Fatimatun. 2012.
Evaluasi Pendidikan. Pengembangan Penilaian
Jakarta: Bumi Aksara, hal.3 Kinerja Siswa (Performa
(edisi revisi) Assessment) pada Lembar
Kerja Siswa (LKS) Mata
----------------* 2006.Prosedure
Pelajaran Matematika Kelas
Penelitian Suatu Pendekatan
VIII SMPN 1 Ciwaringin.
Praktek (edisi Revisi VI).
skripsi tidak dipublikasikan.
Jakarta: Rhineka Cipta.
IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
Diding nurdin, Kaelani 2007 .
O. R Hutabarat. 2004. Model-model
Manajemen Pendidikan Islam
Penilaian Berbasis
Cirebon LSM PPMP
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 162
ISSN 2086 - 3918

Kompetensi PAK. Bandung: pendidikan). Lembaga


Bina Media Informasi Pembinaan dan
Pengembangan Pendidikan
Purwanto Ngalim. 2012. Prinsip- (LP3) Universitas Jember,
prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran. Bandung: PT Siregar Syofian. 2011. Statistika
Remaja Rosdakarya, Deskriptif Untuk Penelitian.
Jakarta: PT RajaGrafindo
Ratna Sari. 2012. “Perbandingan Persada
motivasi belajar siswa antara
yang memperoleh Test Sudjana Nana 2011. Penilaian Hasil
Kecepatan(Speed Test) dan tes Proses Belajar Mengajar.
Kemampuan (Power Test) Bandung : Rosda Karya
pada bidang studi
matematika (Studi kasus di Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
MTs Negeri Cibingbin Pendidikan: Pendekatan
Kabupaten Kuningan). skripsi Kuantitatif, Kualitatif, dan
tidak dipublikasikan, IAIN R&D. Bandung: Alfabeta,
Syekh Nurjati Cirebon Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan
Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Prinsip dan Operasionalnya.
Statistika. Bandung: Penerbit Jakarta: Bumi Aksara.
Alfabeta Suryanto Adi, dkk. 2009. Evaluasi
Sambas Ali Muhidin. Analisi Pembelajaran di SD. Jakarta:
Korelasi, Regresi, dan Jalur Universitas Terbuka
dalam Penelitian. Bandung; Taqiyuddin. M. 2008. Pendidikan
Pustaka Setia, 2007, Untuk Semua. Bandung:
Setyono Budi. 2005. Penilaian Mulia Press,
Otentik dalam Kurikulum Zainul Asmawi . 2001. Alternative
Berbasis Kompetensi (dalam Assessment. Jakarta:
jurnal pengembangan Unintversitas Terbuka,

Anda mungkin juga menyukai