Anda di halaman 1dari 5

e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN: 2406-8012

EFEKTIVITAS QUANTUM TEACHING LEARNING PADA MATA


PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

Octarina Hidayatus Sholikhah


Universitas PGRI Madiun
email: octarinahs@gmail.com

Abstract
The purpose of this research is to examines the effectiveness of quantum teaching learning by
comparing the final results between students who use quantum teaching learning and without use
quantum teaching learning at elementary school level learning. This research use a quasi-
experimental research with a quantitative approach. The research design was Posttest Only Control
Group Design by using quantum teaching learning in the experimental group discussion and lecture
method in the control group. The population was all students in six grade of SDN Pojoksari
academic year 2015/2016. The sampling technique used was cluster random sampling. Data
collection methods used in this research is documentation and testing. Analysis data techniques in
this research using t-test significance level of 5%. The result of this research is quantum teaching
learning effective applied to elementary school mathematics courses.

Keywords : Quantum Teaching Learning, Mathematic Learning

PENDAHULUAN peringkat Human Development Index (HDI)


Pendidikan merupakan upaya untuk Indonesia menempati peringkat 111 dari 117
mengembangkan kemampuan individu dalam negara pada tahun 2004 dan peringkat 110
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan pada tahun 2005. Demikian pula dengan
yang sedang atau yang akan terjadi. laporan International Educational
Pendidikan dilakukan secara terencana, Achievment (IEA) menunjukkan bahwa
terprogram, terarah dan berkelanjutan sebagai kemampuan membaca siswa Sekolah Dasar,
upaya untuk meningkatkan sumber daya Indonesia berada pada urutan 38 dari 39
manusia dalam menunjang tercapainya tujuan negara yang disurvei. Sementara dalam
pembangunan nasional. Oleh karena itu, laporan World Competitiveness Year Book
pendidikan harus mampu mempertahankan tahun 2000, sumber daya manusia Indonesia
budaya dan jati diri bangsa di tengah menempati peringkat 46 dari 47 negara yang
gencarnya gempuran beragam budaya yang disurvei.
beraneka ragam. Karena Indonesia Pemerintah dalam hal ini Departemen
merupakan Negara yang kaya akan budaya Pendidikan Nasional selalu berusaha agar
dan sumber daya alam, maka Indonesia harus pendidikan kita dapat berkembang sesuai
mampu menjadi bangsa yang mandiri yang dengan tuntutan kemajuan jaman, sedangkan
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat masyarakat dan keluarga adalah faktor
sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa. pendukung berhasil atau tidaknya generasi
Kualitas pendidikan nasional dinilai penerus bangsa untuk memajukan negaranya.
belum memiliki kualitas yang memadai Dilihat dari penjelasan tersebut, maka peran
dibanding dengan kualitas pendidikan di pendidikan sangat penting dalam menentukan
Negara lain. Hal ini dapat dilihat pada masa depan bangsa. Pendidikan merupakan

Efektifitas Quantum Teach......(Octarina H Sholihah) 131


p-ISSN: 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

upaya yang dilakukan secara sadar untuk menarik perhatian siswa dalam mengikuti
meningkatkan sumber daya manusia. pelajaran. Pembelajaran yang digunakan guru
Pendidikan dalam ranah pendidikan dasar hanya bersifat klasikal dengan metode
baik SD/Madrasah Ibtidaiyah, dilakukan ceramah. Siswa hanya bisa mendengarkan dan
untuk memberikan bekal berupa ilmu mencatat materi yang disampaikan oleh guru
pengetahuan dan keterampilan untuk tanpa melibatkan siswa secara langsung,
mengembangkan cara berpikir (Dirman, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dalam
2015: 47). Salah satu alat untuk mengikuti pembelajaran. Hal tersebut akan
mengembangkan cara berpikir siswa adalah mengurangi tingkat pemahaman siswa
melalui pelajaran matematika. Karena dalam terhadap materi yang diajarkan, sehingga
pembelajaran matematika siswa dituntut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
untuk mengembangkan potensi berpikir Salah satu penyebab dari berbagai
secara logis. Oleh karena itu, matematika masalah tersebut adalah ketidaktepatan model
sangat diperlukan baik dalam kehidupan pembelajaran yang digunakan pada saat
sehari-hari maupun dalam menghadapi pembelajaran matematika. Model
kemajuan jaman. Sehingga matematika perlu pembelajaran yang digunakan guru sangat
dibekalkan kepada peserta didik sejak SD, penting dalam meningkatkan prestasi belajar
bahkan sejak TK (Solikhah, 2014: 737) siswa (Kosasih, 2013). Dalam hal ini
Pada kenyataannya prestasi belajar kehadiran guru dalam kegiatan pembelajaran
matematika di Indonesia masih rendah. Hal memegang peranan penting. Guru harus
ini dapat dilihat pada survei melalui mampu mengembangkan pengetahuan,
programme For International Student pemahaman, dan keterampilan siswa untuk
Assessment (PISA) 2003 menunjukkan bahwa dijadikan bekal dalam menghadapi segala
dari 41 negara yang disurvei untuk bidang ketimpangan yang terjadi di masyarakat.
matematika Indonesia menempati peringkat Selain itu, guru harus mampu memilih
39. model pembelajaran yang menyenangkan
Rendahnya prestasi belajar matematika di dalam proses pembelajaran, karena model
Indonesia juga dialami siswa SD Negeri yang pembelajaran yang tepat dan menarik
ada di Kabupaten Magetan. Hal ini dapat membuat suasana belajar mengajar menjadi
dilihat dari hasil wawancara dengan salah satu nyaman, sehingga memungkinkan setiap
kepala sekolah di SDN Pojoksari Kabupten siswa untuk mudah dalam menerima dan
Magetan yang menunjukkan bahwa selama menyerap materi pelajaran dengan benar
proses pembelajaran matematika siswa Deporter (2010). Model pembelajaran yang
cenderung ramai sendiri, tidak dipilih diharapkan mampu mengembangkan
memperhatikan guru di depan, sampai dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Ada
keefektifan tidak nampak pada proses beberapa model pembelajaran yang bisa
pembelajaran. Selain permasalahan yang digunakan untuk meningkatkan prestasi
berasal dari siswa ternyata juga ada belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
permasalahan dari tenaga pendidiknya, hal ini Model pembelajaran tersebut diantaranya
terlihat bahwa pada saat proses pembelajaran adalah Quantum Teaching Learning.
guru kurang efektif dalam menggunakan Quantum Teaching Learning adalah
model pembelajaran, sehingga kurang model pembelajaran yang menyenangkan

132 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 2, Desember 2017: 131 - 135
e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN: 2406-8012

serta menyertakan segala dinamika yang Y = Perlakuan tanpa menggunakan


menunjang keberhasilan pembelajaran itu pendekatan Quantum Teaching
sendiri dan segala keterkaitan, perbedaan Learning
interaksi serta aspek-aspek yang dapat 𝑇1 = Hasil belajar mahasiswa yang diberikan
memaksimalkan momentum untuk belajar. pendekatan Quantum Teaching
Quantum Teaching Learning dapat dipandang Learning
sebagai model pembelajaran yang ideal, 𝑇2 = Hasil belajar mahasiswa yang tidak
karena menekankan pada kerja sama antara diberikan pendekatan Quantum
peserta didik dan guru untuk mencapai tujuan Teaching Learning
bersama. Bobby Deporter (2015),
mengembangkan strategi pembelajaran Variabel bebas dalam penelitian ini
Quantum melalui istilah TANDUR, yaitu adalah pendekatan pembelajaran
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, (menggunakan Quantum Teaching Learning
Ulangi dan Rayakan. Dengan menggunakan dan tanpa menggunakan Quantum Teaching
model pembelajaran yang tepat, maka Learning). Variabel terikat dalam penelitian
diharapkan dapat meningkatkan prestasi ini adalah hasil belajar siswa kelas VI pada
belajar siswa pada mata pelajaran matematika. mata pelajaran matematika.
Model pembelajaran Quantum Teaching ini Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
efektif meningkatkan karakter kreatifitas dan siswa VI SDN Pojoksari tahun pelajaran
hasil belajar Matematika pada siswa kelas III 2015/2016. Pengambilan sampel dalam
SD Negeri Peterongan (Permana dkk, 2016: penelitian ini menggunakan teknik cluster
154). random sampling, maka akan dipilih 2 kelas
secara acak. Kelas acakan pertama akan
METODE PENELITIAN diajarkan menggunakan Quantum Teaching
Bentuk penelitian yang digunakan dalam Learning sebagai kelas eksperimen dan kelas
penelitian ini adalah Quasy Experimental acakan kedua akan diajarkan tanpa
Design (Eksperimen semu) dengan rancangan menggunakan Quantum Teaching Learning
penelitiannya adalah Posttest-Only Control sebagai kelas kontrol.
Design yaitu rancangan yang menyertakan Teknik pengumpulan data dalam
kelompok kontrol sebagai pembanding penelitian ini menggunakan teknik
(Sugiyono, 2007). Adapun rancangan pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan
penelitian ini dapat digambarkan dengan pemberian tes prestasi belajar yakni Ujian
skema pada tabel 1. Akhir Semester (UAS) mata pelajaran
matematika. Soal diberikan sesuai dengan
Tabel 1. Rancangan Posttest-Only Control Design jadwal UAS siswa SDN Pojoksari.
X T1 Sedangkan, alat pengumpul data atau
Y T2 instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan tes. Jenis tes yang
Keterangan: dilakukan dalam penelitian ini adalah tes
X = Perlakuan menggunakan pendekatan tertulis dalam bentuk pilihan ganda dengan 25
Quantum Teaching Learning butir soal. Uji validitas meliputi validitas isi
dan validitas konstruk melalui judgment

Efektifitas Quantum Teach......(Octarina H Sholihah) 133


p-ISSN: 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

experts dan validitas butir soal korelasi Tabel 3. Rangkuman Uji Prasyarat
Uji Jenis Uji Hasil Keputusan Kesimpulan
product moment dari Karl Pearson. Uji
Normalitas H0
reliabilitas menggunakan rumus Alfa Lilliefors 0,156 Data normal
Kontrol diterima
Cronbach, uji normalitas menggunakan Normalitas
Lilliefors 0,136
H0
Data normal
Kolmogorov-Smirno, uji homogenitas Eksperimen diterima
H0 Data
menggunakan Levene’s, uji hipotesis Homogenitas Barlett 1.31
diterima Homogen
menggunakan Uji-t dengan taraf signifikansi
5%. Hipotesis uji-t sebagai berikut:
H0: 1   2 (prestasi belajar matematika
HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan model Quantum
Penelitian dilakukan dengan terlebih
Teaching Learning tidak lebih baik dari
dahulu menguji keseimbangan rata-rata antara
pada yang tidak menggunakan Quantum
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Teaching Learning)
Uji keseimbangan yang dilakukan
menggunakan uji-t. Uji prasyarat untuk uji-t H1: 1   2 (prestasi belajar matematika
yang dilakukan menunjukkan bahwa masing- menggunakan model Quantum
masing kelompok perlakuan berasal dari Teaching Learning lebih baik dari pada
populasi yang berdistribusi normal dan yang tidak menggunakan Quantum
memiliki variansi yang sama, Teaching Learning)
Sedangkan uji-t yang dilakukan
menunjukkan bahwa rerata kemampuan awal Uji hipotesis diperoleh hasil t obs  2,799
dari kedua kelompok perlakuan adalah sama dan t tabel  1,960 . Ini berarti H0 ditolak,
(seimbang). Dengan demikian dapat sehingga disimpulkan bahwa prestasi belajar
disimpulkan bahwa masing-masing kelompok matematika menggunakan model Quantum
perlakuan layak untuk diberikan perlakuan. Teaching Learning lebih baik dari pada yang
tidak menggunakan model Quantum Teaching
Tabel 2. Rangkuman Rata-Rata Prestasi Belajar
Matematika Learning. Hal ini sesuai dengan hipotesis
Nilai yang disusun.
Model Jumlah
Pemb siswa Terendah Tertinggi
Rata- Siswa yang diberikan model
rata
pembelajaran Quantum Teaching Learning
Kontrol 15 52.00 76.00 65,38
dan tidak diberikan model pembelajaran
Eksperimen 17 52.00 80.00 70,00
Quantum Teaching Learning memiliki
prestasi belajar yang berbeda. Hal ini dapat
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis penelitian
dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh
menggunakan uji-t yang sebelumnya ada uji
siswa. Siswa yang diberikan model
prasyarat yang menunjukkan bahwa sampel
pembelajaran Quantum Teaching Learning
berasal dari populasi berdistribusi normal dan
memiliki rata-rata 84,75 dan yang tidak
memiliki variansi yang sama yang
diberikan Quantum Teaching Learning
ditunjukkan pada Tabel 3.
memiliki rata-rata 76,56. Dari nilai rata-rata
yang diperoleh dapat diketahui bahwa prestasi
belajar siswa yang diberikan pembelajaran
dengan model pembelajaran Quantum

134 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 2, Desember 2017: 131 - 135
e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN: 2406-8012

Teaching Learning lebih baik daripada yang


tidak diberikan Quantum Teaching Learning. SIMPULAN
Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran Quantum Teaching Learning efektif
Quantum Teaching Learning siswa akan lebih diterapkan pada mata pelajaran matematika
mudah dan lebih fokus perhatianya pada terbukti dari hasil uji yang diperoleh sebesar
materi yang disampaikan dan berusaha t obs  2,799 dengan taraf signifikansi sebesar
memahaminya, sehingga pembelajaran 5%. Hasil belajar siswa yang diajarkan
berjalan aktif dan efektif. Hal ini diperkuat menggunakan Quantum Teaching Learning
lagi oleh jurnal penelitian yang telah diujikan lebih baik daripada hasil belajar siswa yang
oleh Trisnawati dan Wutsqa (2015: 305) tidak diajarkan dengan Quantum Teaching
mengemukakan bahwa model pembelajaran Learning dengan rata-rata 84,75 pada kelas
Quantum Teaching lebih efektif daripada ekperimen dan 76,56 pada kelas kontrol.
cooperative Learning tipe Teams Games
Tournament (TGT) dalam pembelajaran
matematika.

DAFTAR PUSTAKA
Deporter Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie. 2010. Quantum Teaching. Bandung:
Kaifa 34.

Deporter Bobbi dan Mike Hernacki. 2015. Quantum Learning. Bandung: Mizan Pustaka.

Dirman dan Cicih Juarsih. 2014. Pengembangan Potensi Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Kosasih, Nandang dan Dede Sumarna. 2013. Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi
Kecerdasan. Bandung: Alfabeta.

Permana, dkk. 2016. Keefektifan Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Kreatifitas dan
Hasil Belajar Matematika Kelas III SDN Peterongan Semarang. Jurnal Profesi
Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 2, 2016, p. 154.
http://journals.ums.ac.id/index.php/ppd/article/view/3968/3515

Solikhah, Octarina Hidayatus. 2014. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Group Investigation (GI) dan Numbered Heads Together (NHT) pada materi Garis
Singgung Lingkaran Ditinjau dari Kecerdasan Majemuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri
Se-kota Madiun Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Riset Pendidikan Matematika. 7 (2):
737.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Trisnawati dan Dhoriva Urwatul Wutsqa. 2015. Perbandingan Keefektifan Quantum Teaching
dan TGT pada Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Prestasi dan Motivasi. 2 (2): 305.

Efektifitas Quantum Teach......(Octarina H Sholihah) 135

Anda mungkin juga menyukai