1,2,3Jurusan
PGSD, FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pada hasil belajar IPA pada siswa
kelas IV tahun pelajaran 2013/2014 antara siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran Teams Games Tournament dan siswa yang dibelajarkan menggunakan
model pembelajaran konvensional. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu
menggunakan desain post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2013/2014 di Gugus VIII Kecamatan
Kubutambahan, dengan jumlah siswa 105 orang. Sampel penelitian ini, yaitu siswa
kelas IV SD Negeri 2 Pakisan yang berjumlah 27 orang sebagai kelompok eksperimen
dan siswa kelas IV SD Negeri 5 Pakisan yang berjumlah 22 orang sebagai kelompok
kontrol yang dipilih dengan tehnik random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode tes. Data tentang hasil belajar IPA
siswa.dikumpulkan dengan menggunakan tes isian singkat. Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan analisis statistik uji-t. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran Teams Games Tournament dan siswa yang mengikuti
pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional (thitung =53,46 >ttabel=
2,02;α = 0,05). Dari rata-rata hasil belajar IPA diketahui siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran Teams Games Tournament lebih baik dari
siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional
( X 1 = 15,63; X 2 9,91) .
Kata kunci : Teams Games Tournament, hasil belajar IPA.
Abstract
This study aims to determine the significant differences of science learning outcomes of
grade IV students in academic year 2013/2014 among students who studied by using
Teams Games Tournament models of learning and students who learn using
conventional learning models. This study is a quasi-experimental research design using
post-test only control group design. The population was all fourth grade students in
academic year 2013/2014 in cluster VIII Kubutambahan Buleleng district with a number
of 105 students. The sample of this study was the fourth grade students of SD Negeri 2
Pakisan of 27 students as experimental group and the fourth grade students of SD
Negeri 5 Pakisan of 22 students as control group who were selected by random sampling
technique. Collecting the data in this study was done using simple test. The data that
obtained was analyzed using t-test statistics analysis. The result of the study showed that
there were differences of science learning outcomes among students who took science
learning by Teams Games Tournament learning model and students who took
conventional learning model (tcount = 53,46 >ttable=2,02;α = 0,05). From the mean score of
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
science students were found that students who took Teams Games Tournament learning
model had better learning outcomes than students who took conventional learning model
(X1 = 15,63; X2 = 9.91).
kemampuan siswa harus heterogen. Setiap Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD di
siswa dalam kelompok akan mendapat Gugus VIII Kecamatan Kubutambahan”.
tugas yang berbeda, dan dalam kelompok METODE
mereka saling bahu-membahu untuk Penelitian ini dirancang sesuai
menguasai materi atau tugas yang prosedur penelitian eksperimen semu
dibebankan pada kelompoknya. dengan rancangan post test only control
Selanjutnya, mereka akan mengikuti group design. Analisis data penelitian
turnamen antar kelompok, siswa-siswa dilakukan uji-t polled varians.
terpandai dikelompoknya akan diadu Variabel dalam penelitian ini dipilih
dengan siswa-siswa yang terpandai menjadi 2 yaitu variabel bebas dan variabel
dikelompok yang lain, demikian juga untuk terikat. Variabel bebas yang digunakan
para siswa yang berkemampuan menengah adalah model pembelajaran Teams games
dan kurang. Semua anggota kelompok tournament (TGT), variabel terikat yang
berusaha meraih skor sebanyak-banyaknya digunakan adalah hasil belajar. Prosedur
untuk menjadikan kelompoknya yang yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu
terbaik. Di sini, guru hanya berperan terlebih dahulu dilakukan uji kesetaraan
sebagai fasilitator dan moderator dalam dengan anava, menentukan sampel kelas
mengambil kesimpulan pada saat diskusi dengan cara pengundian untuk menentukan
berlangsung. kelompok kelas eksperimen dan kelompok
Dengan mempelajari sendiri, kelas kontrol, menyusun perangkat serta
mendiskusikan, menemukan dan instrument, mengkonsultasikan instrument
menghayati sendiri konsep-konsep penting dengan dosen pembimbing sekaligus
yang terkandung dalam materi yang sebagai dosen ahli, mengadakan uji coba,
dibahas, serta mempertandingkan semua revisi instrument yang telah diujikan,
pengetahuan yang telah diperoleh dalam melakukan pelatihan/konsultasi perangkat
kelompok mereka masing-masing, pembelajaran pada guru, melaksanakan
diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran sebanyak 8 kali
pemahaman siswa dan menumbuhkan rasa pertemuan, memberikan post test kepada
percaya diri, serta keterampilan sosial kedua kelompok secara bersamaan, dan
mereka, disamping peningkatan hasil menganalisis data hasil penelitian.
belajar siswa itu sendiri. Populasi dalam penelitian ini adalah
Menurut Slavin (1995) model seluruh SD yang ada di Gugus VIII
pembelajaran kooperatif memiliki pengaruh Kecamatan Kubutambahan khususnya
yang positif dalam memperbaiki hubungan siswa kelas IV yang berjumlah 105 orang.
antar kelompok dan rasa percaya diri siswa Sebelum digunakan sebagai populasi
sehingga tumbuh motivasi dalam diri siswa penelitian maka dilakukan uji kesetaraan
untuk mengulang kegiatan tersebut. Model dengan anava A, kemudian sampel kelas
pembelajaran ini sangat sesuai jika dilakukan dengan cara pengundian
diterapkan pada kelas yang memiliki sehingga didapatkan kelas IV SD Negeri 2
kemampuan heterogen, karena siswa yang Pakisan ditetapkan sebagai kelas
kemampuannya kurang akan dibantu oleh eksperimen yang berjumlah 27 orang dan
siswa yang memiliki kemampuan baik pada kelas IV SD Negeri 5 Pakisan ditetapkan
saat kerja kelompok. sebagai kelas kontrol yang berjumlah 22
Berdasarkan paparan diatas, orang. Selanjutnya, dilakukan penyusunan
dipandang perlu untuk membuktikan secara perangkat serta instrument pembelajaran,
empirik melalui suatu penelitian tentang mengkonsultasikan dengan dosen
seberapa besar model pembelajaran pembimbing yang sekaligus sebagai dosen
kooperatif tipe Teams Games Tournament ahli, mengadakan uji coba, revisi instrument
(TGT) dapat berperan dalam meningkatkan yang telah diujikan, melaksanakan proses
hasil belajar siswa. Judul penelitian yang pembelajaran, memberikan post test, dan
diajukan adalah “Pengaruh Model menganalisis hasil penelitian. Instrumen
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams penelitian yang digunakan dalam penelitian
Games Tournament (TGT) terhadap Hasil ini yaitu dalam bentuk tes obyektif.
Instrumen yang akan digunakan dalam
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
sebagai pengumpulan data, terlebih dahulu uji-t sampel independent (tidak berkorelasi)
harus diuji coba. Uji coba yang dilakukan dengan rumus uji-t polled varians, maka
untuk menentukan validitas, reliabilitas, prasyarat yang harus dipenuhi adalah data
taraf kesukaran, dan indeks daya beda tes setiap kelompok harus berdistribusi normal
dengan melibatkan responden sebanyak dan homogen. Uji normalitas data dapat
105 siswa. Rumus korelasi titik (Point diketahui dengan menggunakan rumus chi-
Biserial) digunakan untuk menguji validitas square dan uji homogenitas varians diuji
r menggunakan uji F. Sesuai dengan
item test dengan tabel pada taraf signifikasi
5% yaitu 0,176 dan dari hasil analisis hipotesis alternatif ( H 1 ) yang telah
diketahui dari 35 soal, terdapat 9 butir soal diajukan, maka dapat dirumuskan hipotesis
yang tidak valid dan 26 butir soal yang H
nol ( 0 ) yang berbunyi tidak terdapat
valid. Untuk menghitung reliabilitas
perbedaan hasil belajar IPA antara siswa
instrumen hasil belajar digunakan rumus yang mengikuti pembelajaran dengan
Kuder–Richardson 20 (K-R 20).
model pembelajaran TGT dengan siswa
Hasil analisis uji reliabilitas didapatkan
yang mengikuti pembelajaran dengan
test memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi
model pembelajaran konvensional pada
yaitu r1.1= 0,78.
siswa kelas IV SD di Gugus VIII kecamatan
Untuk menentukan taraf kesukaran Kubutambahan.
dan daya beda tes yang dibuat maka
terlebih dahulu ditetapkan kelompok atas HASIL DAN PEMBAHASAN
(KA) dan kelompok bawah (KB). Data hasil penelitian yang diperoleh
Berdasarkan hasil analisis dari 35 butir tes,
merupakan skor hasil belajar siswa dari
semua butir tes berada pada kriteria tingkat implementasi model pembelajaran TGT
kesukaran sedang. Sedangkan daya beda
pada kelompok eksperimen dan model
tes hasil belajar, berdasarkan hasil analisis pembelajaran konvensional pada kelompok
dari 35 butir tes diperoleh 9 butir yang kontrol . Rekapitulasi perhitungan data hasil
berkualifikasi kurang baik, 5 butir yang
penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
berkualifikasi cukup baik, 6 butir tes
berkualifikasi baik dan 15 butir tes
berkualifikasi sangat baik.
Selanjutnya dilakukan pengujian
H0
hipotesis nol ( ) dengan menggunakan
Data hasil penelitian menunjukkan hasil belajar kelompok kontrol yaitu 9,91.
bahwa rerata skor hasil belajar pada Pada kelompok eksperimen
kelompok eksperimen yang dibelajarkan Mo>Md>M(16,17>15,8>15,63) hal ini
menggunakan model pembelajaran TGT berarti sebagian besar skor kelompok
lebih tinggi yaitu 15,63 dari pada rerata skor eksperimen cenderung tinggi. Apabila
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
8
6 sehingga data hasil post-test kelompok
4 kontrol berdistribusi normal.Sedangkan
2 diketahui harga Fhitung sebesar 1,09.
0 Sedangkan Ftabel dengan dbpembilang = 26,
5-'6 7-'8 9-'10 11-'12 13-14 15-16 dbpenyebut= 21, pada taraf signifikansi 5%
adalah 2,15. Hal ini berarti Fhitung lebih kecil
Interval dari Ftabel (1,09<2,15) sehingga dapat
M = 9,91
M o = 9,4 dinyatakan bahwa varians data hasil post-
Md = 9,7 test kelompok eksperimen dan kontrol
adalah homogen.
Gambar 2. Grafik Poligon Data Hasil Hasil analisis data dinyatakan
Belajar IPA Kelompok Kontrol berdistribusi normal dan homogen sehingga
untuk menguji H 0 digunakan uji-t sampel
Selanjutnya, dilakukan uji prasyarat:
normalitas data dan homogenitas varians. independent (tidak berkorelasi) dengan
Uji normalitas dilakukan untuk menguji rumus polled varians. Rangkuman uji
suatu distribusi empirik mengikuti ciri-ciri hipotesis, dapat dilihat pada Tabel 2.
distribusi normal atau untuk menyelidiki f 0
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
Dimyati & Mudjiono. 2001. Belajar dan Sanjaya, Wina. 2008. Strategi
pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Pembelajaran. Jakarta. Kencana
Prenada Media Group
Emawarti & Frida. U. 2002.
Pembelajaran kooperatif. Santyasa, I. W. 2008. Pembelajaran
Makalah. Jakarta: Dirjen berbasis masalah dan
Dikdasmen Direktorat Diklanper. pembelajaran kooperatif.
Makalah. Disajikan dalam
Ghazali, A. S. 2002. Menerapkan pelatihan tentang pembelajaran
paradigma konstruktivisme dan asesmen inovatif bagi guru-
melalui strategi belajar guru sekolah menengah di
kooperatif dalam pembelajaran kecamatan Nusa Penida, tanggal
bahasa. Jurnal Pendidikan dan 22, 23,dan 24 Agustus 2008.
Pembelajaran. 9(2). 115-131.
Slavin, R. E. 1995. Cooperatif Learning.
Hamalik, O. 2001. Proses belajar 2ed. Boston: Allyn & Bacon.
mengajar. Bandung: Bumi
Aksara. Sogiartono, D. 2011. Upaya
Menigkatkan Hasil Belajar Fisika
Haryadi, S. 2006. Peningkatan hasil Melalui Penerapan Model
belajar fisika melalui penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe
model pembelajaran kooperatif Team Games Tournamnt bagi
tipe teams games tournament Siswa Kelas X SMK Negeri 2
(TGT) pada siswa kelas XI SMA Manado. Jurnal Penelitian dan
Negeri 2 Singaraja. Singaraja: Pendidikan. 8(1). 78-86
UNDIKSHA
Suastra, I Wayan. 2009. Pembelajaran
Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Sains Terkini. Singaraja:
kooperatif. Surabaya: University Universitas Pendidikan Ganesha
Press. Singaraja.
Koyan, I. W. 2011. Statistik Dasar dan Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil
Lanjut (Teknik Analisis Data Belajar Proses Belajar Mrngajar.
Kuantitatif). Singaraja: Bandung: PT Renaja
Pascasarjana, Universitas Rosdakarya.
Pendidikan Ganesha.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative
Nurkancana dan Sunartana. 1990. Learning. Surabaya: Pustaka
Strategi Pembelajaran. Pelajar.
Surabaya: Usaha Nasional Trianto. 2009. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru
Jakartan: Kencana Prenada
Pembelajaran Sebagai Referensi
Group.
bagi Guru/Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang
Efektif dan Berkualitas. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014