Anda di halaman 1dari 6

PINISI JPPSD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar)

Penerapan Model Pembelajaran Quick On The Draw Dalam Meningkatkan


Hasil Belajar IPA Siswa

Muhammad Amran1, Abdul Hafid2, Anniza Yulia Safitri 3


1
Universitas Negeri Makassar
1
muhamran@unm.ac.id
2
Universitas Negeri Makassar
2
3hafidabdul196403@gmail.com
3
Universitas Negeri Makassar
Email: 3annizasafitri@gmail.com

Abstrak; Masalah penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran
quick on the draw siswa kelas IV SD Inpres 6/75 Biru Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten
Bone. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Subjek
dalam penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah 25 orang yang terdiri dari 13 laki-laki
dan 12 perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan
dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan adanya peningkatan. Siklus I mencapai kualifikasi
Cukup (C) dan pada siklus II mencapai kualifikasi Baik (B). Kesimpulan penelitian ini adalah
dengan menerapkan model pembelajaran quick on the draw dapat meningkatkan hasil belajar
IPA siswa di Kelas IV SD Inpres 6/75 Biru Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone.
Kata kunci: Quick on the draw, Hasil belajar

Abstract; The problem of this research is the low science learning outcomes of students. The
purpose of this study was to find out the results of students' science learning by applying the
quick on the draw learning model for fourth grade students at SD Inpres 6/75 Biru, Tanete
Riattang District, Bone Regency. The approach in this research is a qualitative descriptive
approach. Subjects in the study were fourth grade students with a total of 25 people consisting
of 13 boys and 12 girls. Data collection techniques used are observation, tests and
documentation. The results of the study showed an increase. Cycle I achieved the qualification
of Enough (C) and cycle II achieved the qualification of Good (B). The conclusion of this study
is that applying the quick on the draw learning model can improve students' science learning
outcomes in Class IV SD Inpres 6/75 Biru, Tanete Riattang District, Bone Regency.
Keywords: Quick on the draw, learning outcomes

PENDAHULUAN mendapat perhatian, penanganan, prioritas


bagi pemerintah, pengelola pendidikan dan
Era globalisasi, perkembangan ilmu masyarakat.
pengetahuan dan teknologi harus diimbangi
dengan kualitas sumber daya manusia Pendidikan merupakan salah satu
(SDM). Hanya SDM yang berkualitas bagian penting dalam suatu pembangunan
diharapkan mampu menghadapi tantangan (Fatmaningrum, 2015), hal tersebut karena
akibat perkembangan Iptek tersebut. SDM manusia yang berkualitas dapat dilihat dari
yang berkualitas dapat dicapai melalui tingkat pendidikannya seperti yang telah
proses pendidikan. Oleh karena itu, tercantum secara jelas dalam Undang-
pembangunan di bidang pendidikan perlu

1
Undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 3 ayat 1 melakukan kegiatan belajar mengajar” (h.
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu: 59). Untuk meningkatkan hasil belajar IPA
pendidikan nasional berfungsi siswa dalam proses pembelajaran di kelas,
mengembangkan kemampuan dan guru dapat menggunakan model dalam
membentuk watak serta peradaban bangsa pembelajaran. Model yang dapat digunakan
yang bermartabat dalam rangka diantaranya yaitu Quick on The Draw.
mencerdaskan kehidupan bangsa
(Depdiknas, 2003). Model pembelajaran Quick on the
Draw adalah sebuah model dengan suasana
Agar proses pembelajaran pada permainan yang mengarah pada kerja
mata pelajaran tertentu dapat terlaksana kelompok dan kecepatan (Ginnis, 2020).
dengan baik, salah satu yang perlu dibenahi Model ini mensyaratkan adanya siswa yang
adalah perbaikan kualitas guru. Dengan terbagi dalam kelompok belajar yang
perbaikan ini, guru dapat mengorganisir kemudian berkompetisi dalam
pengajaran dengan jalan menggunakan teori- menyelesaikan tumpukan kartu kerja yang
teori belajar serta desain pengajaran yang diberikan oleh guru. Pada setiap kelompok,
dapat menimbulkan minat dan motivasi siswa dituntut untuk kerja sama dalam tim
siswa dalam belajar. dan bertanggung jawab dalam keberhasilan
tim.
Menurut Anshor, Sugiyanta, & Sri
(2015) model pembelajaran adalah Penelitian terdahulu telah dilakukan
komponen yang mempunyai peranan oleh Surmayani (2013), dari hasil penelitian
penting dalam pembelajaran. M. Rohwati tindakan kelas yaitu peningkatan hasil
(Yunita & Wijayanti, 2017) mengungkapkan belajar siswa, banyaknya siswa yang
model pembelajaran adalah suatu alat, bahan memperoleh nilai ≥ 65 sebelum tindakan
ataupun berbagai macam komponen yang sebanyak 8 siswa (44,44%), siklus I
digunakan untuk menyampaikan pesan dari sebanyak 11 orang (61,11%), dan mencapai
pemberi pesan kepada penerima pesan untuk 16 siswa (88,89%) pada siklus II.
memudahkan penerima pesan menerima Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa
suatu konsep dalam suatu kegiatan belajar penerapan pembelajaran quick on the draw
mengajar. Model pembelajaran mempunyai dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa
tujuan, fungsi dan manfaat yang sangat kelas IV SDN 007 Kampung Baru
penting dalam kesuksesan proses Kabupaten Kuantan Singingi.
pembelajaran.
Sejalan dengan hasil penelitian yang
Winataputra mengungkapkan model dilakukan Sundari (2019) dari hasil
pembelajaran adalah kerangka konseptual penelitian terlihat meningkat setiap
yang melukiskan prosedur yang sistematis siklusnya, dengan target keberhasilan untuk
dalam mengorganisasikan pengalaman hasil belajar 85%, kinerja guru 100%,
belajar untuk mencapai tujuan belajar aktivitas siswa 85%. Kesimpulan penelitian
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman ini adalah model pembelajaran quick on the
bagi para perancang pembelajaran dan para draw dapat memperbaiki proses belajar
pengajar dalam merencanakan dan siswa terkait peningkatan rasa tanggung
melaksanakan pembelajaran (Sugiyono, jawab saat pembelajaran serta memperbaiki
2021). hasil belajar siswa kelas IV B SDN
Panyingkiran III Kabupaten Sumedang.
Melihat dari fungsi utama model
pembelajaran, salah satunya adalah Berdasarkan latar belakang tersebut,
meningkatkan hasil belajar IPA siswa. peneliti bermaksud meneliti lebih lanjut
Menurut Nugroho (2015) “hasil belajar tentang penerapan model pembelajaran
adalah suatu perubahan tingkah laku baik itu dengan judul “Penerapan Model
dalam aspek kognitif, afektif, atau Pembelajaran Quick on The Draw Dalam
psikomotor yang didapatkan siswasetelah Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa

2
Kelas IV SD Inpres 6/75 Biru Kecamatan pelajaran dengan model pembelajaran Quick
Tanete Riattang Kabupaten Bone.” Dalam On The Draw.
penelitian ini peneliti akan melihat
penerapan model pembelajaran dalam Instrumen yang berupa tes dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. digunakan untuk mengukur kemampuan
dasar dan pencapaian atau prestasi
METODE PENELITIAN (Arikunto, 2020, h. 266). Adapun tes yang
diberlakukan yaitu tes formatif setelah
Penelitian ini adalah penelitian
pembelajaran, dantes akhir diberikan
tindakan kelas yang menggunakan
setelah selesai tindakan dalam
pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini
pembelajaran sepenuhnya untuk mengetahui
dipilih karena untuk meningkatkan hasil
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD
belajar siswa melalui penerapan Model
Inpres 6/75 Biru Kecamatan Tanete Riattang
Pembelajaran Quick On The Draw Dalam
Kabupaten Bone.
Meningkatkan Hasil Belajar IPA siswa di
kelas IV SD Inpres 6/75 Biru Kecamatan
Di dalam penelitian diperlukan
Tanete Riattang Kabupaten Bone.
adanya validitas data, maksudnya adalah
semua data yang dikumpulkan hendaknya
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di
mencerminkan apa yang sebenarnya diukur
SD Inpres 6/75 Biru, Kelurahan Biru,
atau diteliti. Validitas data yang dipilih
Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten
peneliti dalam penelitian ini adalah dengan
Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Subjek
triangulasi. Arikunto (2020) mengatakan
penelitian adalah guru dan siswa kelas IV
bahwa triangulasi adalah proses memastikan
dengan jumlah siswa yang terdiri dari 13
sesuatu (geetting a fix) dari berbagai sudut
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
pandang.
Penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu pra-
tindakan, perencanaan, pelaksanaan,
Indikator Keberhasilan Indikator
pengamatan dan refleksi.
keberhasilan dalam penelitian tindakan ini
ada dua macam yaitu indikator tentang
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2
keterlaksanaan skenario pembelajaran dan
siklus, yang merupakan proses perbaikan
indikator kemampuan pemahaman konsep.
dari tindakan yang masih kurang
Untuk teknik analisis data yang digunakan
sebagaimana hasil refleksi menuju ke arah
dalam penelitian ini yaitu mereduksi data,
yang lebih baik. Setiap siklus dilakukan 1
menyajikan data, dan menarik kesimpulan.
kali pertemuan. Hal ini sesuai dengan
Instrumen penelitian ini yaitu lembar
silabus dan rencana pelaksanaan
observasi, tes hasil belajar, dan dokumentasi.
pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh
penulis dimana materi untuk mata pelajaran
Khusus untuk evaluasi tiap siklus
IPA.
masing-masing 2 jam pelajaran. Instrumen
penelitian ini adalah (1) tes hasil belajar
Teknik pengumpulan data yang
berupa soal pilihan ganda sebanyak 10
digunakan dalam penelitian ini adalah
nomor pada siklus I dan 10 nomor pada
observasi, tes, dan dokumentasi. Dalam
siklus II; (2) lembar observasi proses
menggunakan metode observasi cara yang
pembelajaran aspek guru; (3) lembar
paling efektif adalah melengkapi dengan
observasi pembelajaran aspek siswa.
format atau blangko pengamatan sebagai
instrumen (Arikunto, 2020, h. 272). Format
yang disusun berisi item-item tentang
kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan terjadi.Observasi yang akan
dilakukan yaitu dengan mengumpulkandata
tentang kegiatan dan partisipasi siswa
dalam proses pembelajaran pada

3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Nilai Kategori
F % F %
70-100 Tuntas 18 72 24 96
0-69 Tidak Tuntas 7 28 1 4
Jumlah 25 100 25 100

Tabel 2. Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Quick
On The Draw
Aktivitas Siklus I Siklus II
Tahap Persiapan. C B
Tahap Pelaksanaan. B B
Tahap Akhir. B C
Kategori C B

Tabel 3. Perbandingan Aktivitas Mengajar Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran


Quick On The Draw
Aktivitas Siklus I Siklus II
Tahap Persiapan. B SB
Tahap Pelaksanaan. B SB
Tahap Akhir. C B
Kategori B SB

4
Berdasarkan tabel I diatas dapat Berdasarkan hasil siklus I dan siklus
diketahui bahwa ada peningkatan dari siklus II yang diperoleh, hal ini sesuai dengan
I ke siklus II untuk hasil belajar IPA siswa. hipotesis yang diuraikan oleh peneliti telah
Diketahui hanya 18 siswa pada siklus I yang terbukti bahwa dari keseluruhan proses yang
tuntas belajar, dan meningkat menjadi 24 di laksanakan dimulai dari proses pra-
siswa yang tuntas belajar pada siklus II. penelitian, perencanaan, pelaksanaan,
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui pengamatan dan refleksi menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari bahwa dengan menerapkan model
siklus I ke Siklus II. Semua aktivitas pembelajaran quick on the draw dapat
menunjukkan peningkatan secara bertahap meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas
dari siklus I ke siklus II. IV SD Inpres 6/75 Biru.

Pembahasan Hasil penelitian ini sejalan dengan


penelitian yang pernah dilakukan oleh
Penelitian ini dilaksanakan untuk Novianti (2015), dari hasil wawancara
mengetahui keberhasilan dalam proses terhadap siswa, dengan menggunakan model
penerapan dan peningkatan hasil belajar IPA pembelajaran quick on the draw sangat
dengan penerapan Model Pembelajaran bagus untuk diterapkan. Dengan demikian
Quick On The Draw yang dilaksanakan model pembelajaran quick on the draw dapat
dalam proses pembelajaran dengan usaha meningkatkan hasil belajar matematika
untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa. siswa pada materi operasi matriks di kelas X
Subjek penelitian yaitu siswa yang ada di SMA N 2 Bireuen.
kelas IV SD Inpres 6/75 Biru yang terdiri
dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa Sejalan juga dengan hasil penelitian
perempuan. yang dilakukan Lestiyaningsih (2013) dari
hasil observasi terhadap siswa dan guru serta
Berdasarkan hasil refleksi yang tes terhadap siswa terhadap penerapan
telah diuraikan pada siklus I proses model pembelajaran quick on the draw dapat
pembelajaran aspek guru mencapai kategori meningkatkan hasil belajar matematika pada
baik (B) dengan persentase pencapaian 67%. sub pokok bahasan aritmetika sosial siswa
Adapun hasil observasi proses pembelajaran kelas VII F Semester Ganjil SMP Negeri 10
aspek guru yang dilaksanakan pada siklus II Jember Tahun Ajaran 2012/2013.
menunjukkan bahwa telah mencapai
kategori sangat baik (SB) dengan persentase SIMPULAN DAN SARAN
pencapaian 92%. Adapun hasil observasi
proses pembelajaran aspek siswa pada siklus Simpulan
I dalam proses pembelajaran yang
berlangsung menunjukkan cukup (C) dengan Berdasarkan rumusan masalah dan hasil
persentase 58%. Pada siklus II hasil pelaksanaan penelitian maka dapat
observasi proses pembelajaran aspek siswa disimpulkan bahwa penerapan model
mengalami peningkatan dengan mencapai pembelajaran quick on the draw dapat
kategori baik (B) dengan persentase 67%. meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas
Berdasarkan hasil tes evaluasi akhir pada IV SD Inpres 6/75 Biru.
siklus I dengan rata-rata 67 menjadi 78 pada
siklus II. Perubahan nilai rata-rata siswa Saran
yang meningkat dari siklus I ke siklus II Bagi peneliti lain agar kiranya dapat menjadi
berdasarkan hasil evaluasi. Selanjutnya pada sebuah rujukan yang baru dalam
siklus I hanya `8 siswa yang tuntas dan 7 mengembangkan model pembelajaran quick
siswa yang tidak tuntas atau 72% yang on the draw dalam bentuk yang lebih
tuntas dan 28% yang tidak tuntas. Kemudian menarik dan lebih baik di berbagai
pada siklus II yang tuntas menjadi 24 siswa pembelajaran.
atau 96% dan 4 siswa yang tidak tuntas atau
1%.

5
DAFTAR PUSTAKA On The Draw Pada Mata Pelajaran
IPA Kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Anshor, S., Sugiyanta, I. G., & Sri, R. K. U. 007 Kampung Baru Kabupaten
(2015). Penggunaan Media Kuantan Singingi. Pekanbaru:
Pembelajaran Berbasis Video Terhadap UINSSKR Press.
Aktivitas Dan Hasil Belajar Geografi. Yunita, D., & Wijayanti, A. (2017).
Jurnal Penelitian Geografi, 3(7), 1–9. Pengaruh Media Video Pembelajaran
Arikunto, S. (2020). Penelitian Tindakan Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Dari Keaktifan Siswa.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Sosiohumaniora: Jurnal Ilmiah Ilmu
Indonesia No 20 Tentang Sistem Sosial Dan Humaniora, 3(2), 153–160.
Pendidikan Nasional. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Menengah
Umum, 6.
Fatmaningrum, S. A. (2015). Pengaruh
Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Quick On The Draw
Terhadap Hasil Belajar Siswa. 1–9.
Ginnis, P. (2020). Trik & Taktik Mengajar.
Jakarta: Indeks.
Lestiyaningsih, H., Hobri, & Indah, A.
(2013). Penerapan Pembelajaran Quick
On The Draw Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Pada Sub
Pokok Bahasan Aritmetika Sosial
Siswa Kelas VII F Semester Ganjil
SMP Negeri 10 Jember Tahun Ajaran
2012/2013. Kadikma, 4(2), 39–48.
Novianti, N. (2015). Penerapan Model
Pembelajaran Quick On The Draw
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Operasi Aljabar
Bentuk Akar Di Kelas X SMA Negeri
2 Bireuen. Jurnal Pendidikan
Almuslim, 3(2).
Nugroho, T. A. T. 2015. Pengaruh
Penggunaan Media Video
Pembelajaran Terhadap Keterampilan
Proses IPA dan Hasil Belajar IPA Pada
Siswa Kelas V SD Negeri
Rejowinangun 1 Yogyakarta.
Yogyakarta : UNY Press.
Sugiyono. 2021. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sundari, F. (2019). Penerapan Model
Kooperatif Tipe Quick On The Draw
Untuk Meningkatkan Karakter
Tanggung Jawab Dan Hasil Belajar
Siswa. Bandung: UPI Press.
Surmayani, L. (2013). Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Melalui Strategi Quick

Anda mungkin juga menyukai