Hj. Herlina M
SD Negeri 01 Pasangkayu
Abstrak
Kata kunci: Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah penerapan metode demonstrasi
Pantun; Pembelajaran meningkatkan hasil belajar matematika materi sudut pada siswa kelas IV SD
Kontekstual; Bahasa Negeri 01 Pasangkayu. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
Indonesia (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian
kegiatan yang masing-masing terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil
belajar matematika pengukuran sudut pada peserta didik kelas IV SD negeri
01 Pasangkayu. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum
menerapkan metode demonstrasi 17% peserta didik yang tuntas, sedangkan
masih terdapat 83% peserta didik yang belum memenuhi KKM. Pada siklus I
naik menjadi 91% siswa yang tuntas. Kemudian pada siklus II naik menjadi
100% siswa yang tuntas belajarnya
Abstract
This study aims to see whether the application of the demonstration method
improves the mathematics learning outcomes of angle material in fourth grade
students of SD Negeri 01 Pasangkayu. This research is a Classroom Action
Keywords: Research (CAR) which consists of 2 cycles, each cycle is a series of activities,
Pantun; Contextual each of which consists of 4 stages, namely planning, implementation,
Learning; Indonesian observation, and reflection. Based on the results of this study, it was shown
that the application of the demonstration method could improve the
mathematics learning outcomes of angle measurement in fourth grade students
of SD Negeri 01 Pasangkayu. This can be proven from the results of the pre-
cycle before applying the demonstration method 17% of students who have
completed, while there are still 83% of students who have not met the KKM.
In the first cycle rose to 91% of students who completed. Then in the second
cycle it rose to 100% of students who had completed their studies
© Universitas Negeri Makassar 2022
Alamat Penulis1:
E-mail: herlina@gmail.com e-ISSN: 2807-7016
331
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar
332
Vol, 2. No, 2. Tahun 2022
Menurut Suprijanto kelebihan metode diri peserta didik itu sendiri dan faktor
demonstrasi adalah eksternal atau faktor dari luar diri siswa.
1. Melatih peserta didik tentang suatu Faktor internal berupa kemampuan yang
proses atau prosedur yang harus dimiliki dimiliki oleh peserta didik seperti motivasi
atau dikuasai belajar, minat, dan sikap belajar. Diantara
2. Mengkongkritkan informasi atau faktor-faktor tersebut yang paling dominan
penjelasan yang bersifat abstrak pengaruhnya adalah kemampuan (bakat)
3. Mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Sedangkan faktor dari luar
pengamatan, pendengaran dan peserta didik adalah sarana dan prasarana,
penglihatan peserta didik secara bersama- pengajar atau pendidik , alat peraga,
sama. lingkungan sekolah dan lain-lain. Faktor dari
Hasil belajar merupakan hasil dari luar diri peserta didik yang besar
suatu interaksi tindak belajar dan tindak pengaruhnya terhadap hasil belajar adalah
mengajar dari sisi pendidik . Tindak kualitas mengajar atau pendidik.
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi Berdasarkan wawancara yang telah
hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar peneliti lakukan kepada pendidik kelas IV
merupakan berakhirnya penggal dan puncak di di SD Negeri 01 Pasangkayu, menyatakan
proses belajar (Dimyati, 2006: 3). Dari bahwa adanya masalah yang berkaitan
pengertian tersebut pada intinya bahwa dengan hasil belajar peserta didik mata
hasil belajar adalah nilai yang diperoleh dari pelajaran matematika khususnya materi
suatu kegiatan belajar yang dapat diukur pengukuran sudut. Hal ini terbukti dari data
dengan tes. hasil penilaian prasiklus hanya 4 peserta
Indikator prestasi belajar peserta didik yang tuntas dari KKM dan masih
didik dalam penelitian ini dilihat melalui terdapat 19 peserta didik yang belum tuntas
ranah kognitif, yaitu dengan memberikan tes dari KKM yang ditentukan, yaitu ≥75
tertulis atau soal-soal dalam bentuk uraian dengan jumlah peserta didik sebanyak 23
(essay) kepada siswa. Soal-soal yang orang.
diberikan mulai dari tingkat ingatan (C1), Pengamatan yang dilaksanakan pada
pemahaman (C2), dan penerapan (C3). prasiklus rendahnya hasil belajar materi
Karena mengingat bahwa dari beberapa pengukuran sudut diantaranya sebagian
aspek pada ranah kognitif yang sudah peserta didik kurang bersungguh-sungguh
disebutkan hanya sebagian yang cocok dalam menerima pelajaran matematika
diterapkan di sekolah dasar, yakni ingatan, khususnya materi pengukuran sudut. Hal ini
pemahaman, dan aplikasi atau penerapan. dapat ketika pendidik menyampaikan
Sedangkan analisis dan sintesis baru dapat materi, ada beberapa peserta didik yang
dilatihkan di SLTP, SMU, dan perguruan asyik bermain sendiri, berbicara dengan
Tinggi secara bertahap (Suharsimi Arikunto, temannya dan ada pula yang terlihat malas
2005: 121) atau bosan. Kemudian ketika peserta didik
Hasil belajar Matematika adalah diberikan latihan soal, masih banyak peserta
hasil perubahan kemampuan yang dicapai didik yang bingung dan bertanya-tanya
dari suatu kegiatan belajar yang dapat diukur kepada teman atau pendidik. Hanya
dengan alat atau tes pada pembelajaran beberapa peserta didik yang dapat
matematika. Hasil yang telah dicapai menyelesaikan soal dengan benar. Peneliti
tersebut dapat berupa ilmu kepandaian yang melihat bahwa kegiatan pembelajaran kelas
didapat melalui kemampuan mengubah IV ini masih berpusat kepada pendidik ,
belajar atau kemampuan untuk mengubah peserta didik masih kurang aktif dalam
tingkah laku yang potensial pada dirinya kegiatan pembelajaran. Adapun hal lain
yang dapat diwujudkan dalam bentuk yang menyebabkan peserta didik kurang
kegiatan tugas dan hasil tes tertulis. aktif adalah belum adanya penggunaan alat
Nana Sudjana dalam Ety Syarifah peraga oleh pendidik. Dalam pelaksanaan
(2008 : 45) faktor-faktor yang pembelajaran di kelas pendidik hanya
mempengaruhi hasil belajar matematika menggunakan metode ceramah yang
yaitu faktor internal atau faktor dari dalam dilanjutkan dengan latihan soal-soal. Serta
333
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar
dalam menyampaikan materi belum adanya adalah peserta didik kelas IV SD Negeri 01
media atau alat peraga untuk menjelaskan Pasangkayu tahun pelajaran 2018/2019
materi pengukuran sudut, sehingga peserta dengan jumlah peserta didik sebanyak 23
didik belum ada gambaran yang jelas akan anak terdiri dari 9 peserta didik perempuan
konsep materi tersebut. dan 14 peserta didik laki-laki.
Untuk menjawab permasalahan
yang dipaparkan tersebut, penulis Observasi
mengangkat judul “Peningkatan Hasil Sebelum melakukan sebuah
Belajar Pengukuran Sudut Melalui tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan
Penerapan Metode Demonstrasi Pada observasi untuk mengumpulkan data tentang
Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 01 peserta didik yang meliputi hasil belajar
Pasangkayu Kecamatan Pasangkayu peserta didik khususnya pada pelajaran
Kabupaten Pasangkayu” matematika materi pengukuran sudut.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Teknik ini digunakan untuk mengamati
maka rumusan masalah dalam penelitian ini gejala dan kondisi riil peserta didik yang
adalah: “Apakah penerapan metode tampak dalam proses pembelajaran tentang
demonstrasi dapat meningkatkan hasil ketertarikan tingkat pemahaman dan
belajar materi pengukuran sudut pada kreativitas peserta didik dalam proses
peserta didik kelas IV SD Negeri 01 pembelajaran dengan menggunakan metode
Pasangkayu Kecamatan Pasangkayu demonstrasi pada materi pengukuran sudut.
Kabupaten Pasangkayu?”
Pengukuran tes hasil belajar
METODE PENELITIAN Pengukuran tes hasil belajar ini
Adapun metode yang dilakukan dalam dilakukan untuk mengetahui peningkatan
penelitian ini adalah penelitian tindakan hasil belajar peserta didik kelas IV terhadap
kelas yang didesain untuk membantu materi pengukuran sudut dengan metode
pendidik mengetahui apa yang sebenarnya demonstrasi. Tes yang dimaksud adalah tes
terjadi di dalam kelasnya. Informasi ini awal / tes pengetahuan prasiklus, yang akan
bermanfaat untuk mengambil keputusan digunakan untuk mengetahui penguasaan
yang bijak tentang metode yang tepat untuk konsep materi pelajaran sebelum pemberian
digunakan dalam proses pembelajaran demi tindakan. Selanjutnya tes pengetahuan
peningkatan profesionalisme pendidik , prasyarat tersebut juga akan dijadikan acuan
prestasi peserta didik, kelas dan sekolah tambahan dalam mengelompokkan peserta
secara keseluruhan. didik dalam kelompok-kelompok belajar.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas Skor tes awal ini juga akan dijadikan sebagai
ini menggunakan model Kemmis dan Mc skor awal bagi penentuan poin
Taggart, dalam perencanaan Kemmis pengembangan individu peserta didik.
menggunakan sistem spiral refleksi diri, Selain tes awal juga dilakukan tes pada
yang dimulai dengan rencana (planning), setiap akhir tindakan, hasil tes ini akan
tindakan (action), pengamatan digunakan untuk mengetahui tingkat hasil
(observation), refleksi (reflection), dan belajar peserta didik kelas IV terhadap
perencanaan kembali merupakan dasar materi pengukuran sudut dengan metode
untuk suatu ancang-ancang pemecahan demonstrasi.
permasalahan. Indikator keberhasilan tindakan ini
Adapun setting dalam penelitian ini akan dilihat dari kriteria proses dan kriteria
meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian hasil belajar/pemahaman. Indikator proses
dan siklus PTK, Penelitian tindakan kelas ini yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah
dilaksanakan di SD Negeri 01 Pasangkayu jika ketuntasan belajar peserta didik
tepatnya di kelas IV SD Negeri 01 terhadap materi mencapai 80%.
Pasangkayu dan Penelitian ini dilaksanakan
pada mulai tanggal 6 Februari sampai 31 HASIL PENELITIAN DAN
Maret tahun ajaran 2018/2019 PEMBAHASAN
Adapun subjek dalam penelitian ini Penelitian ini dilaksanakan di kelas
334
Vol, 2. No, 2. Tahun 2022
335
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar
336
Vol, 2. No, 2. Tahun 2022
337