Anda di halaman 1dari 28

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DALAM MENENTUKAN SIFAT-


SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN INPRES LIDO
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

RAFDAH
NIM 859154004
Email : rafdah6686@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini dilatar belakangi oleh beberapa hal yang menjadi
sumber rendahnya hasil belajar siswa, di antaranya adalah metode yang digunakan
guru masih menggunakan metode ceramah. Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka peningkatan hasil belajar yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti ingin menggunakan suatu
metode belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap sifat-sifat
bangun datar dengan menggunakan metode inkuiri pada setiap siklus. Dimana
metode tersebut dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi-materi yang
berhubungan dengan geometri. Kemudian data yang diperoleh tersebut dianalisis.
Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah pembelajaran dengan menggunakan
metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar matematika dalam menentukan
sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V SDN Inpres Lido Tahun Pelajaran
2021/2022. Hal ini sesuai dengan belajar siswa pada siklus 1 diperoleh persentase
sebesar 76,72% dikategorikan baik sedangkan pada siklus 2 mengalami
peningkatan dengan nilai 89,52% dikategorikan baik sekali.

Kata kunci : Metode Inkuiri, Hasil Belajar


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Bahkan matematika diajarkan ditaman kanak-kanak secara informal. Belajar
matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan
kejenjang berikutnya. Karena dengan belajar matematika, kita akan belajar
bernalar secara kritis,kreatif dan aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak
yang bersimbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami
terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu. Bidang studi
matematika merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-
bidang pengajaran. Bidang studi matematika ini diperlukan untuk proses
perhitungan dan proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang dalam
menyelesaikan berbagai masalah. (Ahmad:2013).
Berdasarkan pra penelitian yang telah dilakukan peneliti melalui
observasi dan wawancara, terungkap bahwa masih banyak siswa kelas V
mengalami kesulitan dalam memahami materi pokok bahasan sifat-sifat
bangun datar. Selama ini proses pembelajaran yang dilakukan guru masih
menggunakan metode ceramah yaitu seorang guru dalam pembelajarannya
hanya menjelaskan dan tidak mengajak siswa untuk mengetahui bagaimana
cara mengaplikasikannya, sehingga siswa tidak pernah tahu bagaimana sifat-
dari bangun datar tersebut sebenarnya. Dengan adanya ungkapan
permasalahan kualitas proses pembelajaran dalam memahami konsep sifat-
sifat bangun datar yang dihadapai sekolah SDN Inpres Lido pada siswa kelas
V khususnya pada pelajaran matematika, maka Peneliti mengadakan
kolaborasi bersama guru matematika untuk mendiskusikan penyebab
permasalahan tersebut. Hasil diskusi menunjukkan bahwa kekurangpahaman
siswa dalam memahami sifat-sifat bangun datar disebabkan karena metode
yang digunakan guru di dalam proses pembelajaran masih menggunakan
metode ceramah yaitu menjelaskan lalu memberikan contoh soal dan diakhiri

1
pemberian tugas. Dan tidak menggunakan alat peraga yang dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang belum diketahuinya.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
pemahaman siswa terhadap sifat-sifat bangun datar. Pembahasan ini dipilih
karena siswa disekolah tersebut masih kurang memahami sifat-sifat bangun
datar, atau pembelajaran sifat-sifat bangun datar belum tergarap secara
maksimal. Peneliti ingin menerapkan suatu metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap sifat-sifat bangun
datar, dengan menerapkan metode inkuiri. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran di SDN
Inpres Lido, melalui penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul
“Penggunaan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Dalam Menentukan Sifat-Sifat Bangun Datar Pada Siswa Kelas V SDN
Inpres Lido”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar matematika
pada materi bangun datar di kelas V SDN Inpres Lido?
2. Sejauh mana metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar
matematika pada materi bangun datar di kelas V SDN Inpres Lido?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Bagaimana metode inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar matematika pada materi bangun datar di kelas V SDN Inpres
Lido.
2. Untuk mengetahui Sejauh mana metode inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar matematika pada materi bangun datar di kelas V SDN Inpres
Lido.
2
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi guru, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan metode
inkuiri khususnya dalam pelajaran Matematika Kelas V SDN Inpres
Lido.
2. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya
meningkatkan hasil belajarnya sehingga kompetensi mereka dalam
mata pelajaran Matematika dapat tercapai secara optimal.
3. Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan
keberhasilan siswa dan prestasi sekolah serta sebagai sarana informasi
bagi solusi keberhasilan pembelajaran.

II. KAJIAN PUSTAKA


A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut R. Gagne, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di
mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar
dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan di mana terjadi
interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung. Sementara Hamalik menjelaskan bahwa belajar
adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning
is defined as the modificator of strengthening of behavior through
experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu
kegitan dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. (Ahmad:2013).
2. Hasil Belajar
Hasil belajar itu merupakan suatu hal yang kompleks karena
banyak faktor yang berpengaruh dalam pencapiannya. Berbicara tentang
hasil belajar, maka kita terpauk pada dua aspek yang tidak dapat
3
dipisahkan antara satu sama lain yaitu hasil belajar itu sendiri. Untuk
memperoleh suatu pengertian yang mendasar dari hasil belajar itu, kedua
sapek tadi perlu ditelusuri pengertian-pengertiannya. Hasil belajar dapat
dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil”
dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjukkan pada suatu
perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibtkan berubahnya input secara fungsional. Hasil belajar perlu
dievaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali
apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses belajar
mengajar telah berlangsung efektif untuk memperoleh hasi belajar.
(Purwanto :2014)
3. Kriteria Hasil Belajar
Hasil belajar di tunjukan oleh adanya perubahan-perubahan
pada diri peserta didik baik yang berhubungan dengan kecakapan,
tingkah laku,,maupun ketrampilan. Oleh sebab itu proses belajar
merupakan suatu proses yang amat penting dalam kehidupan
manusia umumnya maupun peserta didik khususnya. Perubahan diri setiap
manusia tidak akan berkembang tanpa usaha dari diri individu itu sendiri
yaitu melalui proses belajar. Berhasil atau tidaknya hasil belajar mengajar
yang di lakukan peserta didik dapat di lihat dari berbagai aspek hasil
belajar meliputi :
a. Keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)
b. Personal, kepribadian, ataupun sikap (afektif)
c. Kelakukan, ketrampilan dan penampilan (psikomotorik)
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Muhubbin (2017) Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri atas :
1) Faktor internal, yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa
yang meliputi dua aspek yaitu:
a) Aspek fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan
otot) yang memadai di tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
4
sendi-sendinya. Dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam mengakui pelajaran
b) Aspek psikologi, Aspek psikologi yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualitas perolehan dan pembelajaran siswa, namun di
antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pad umumnya di pandang
lebih esensial itu adalah : Tingkat kecerdasan Sikap siswa dan
Bakat siswa.
2) Faktor eksternal (faktor luar diri siswa) atas:
a) Faktor lingkungan
Siswa dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu: lingkungan alam/non
alam sosial dan lingkungan sosial yang termasuk ke dalam
lingkungan non sosial seperti: keadaan suhu, kelembaban udara,
dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk kedalam lingkungan
sosial yaitu: berwujudnya manusia dan represantasinya teremasuk
budaya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
b) Faktor instrumental
Faktor instrumental yang terdiri atas gedung, sarana fisik, kelas,
sarana alat pembelajaran, media pembelajaran, guru dan kurikulum
atau materi pelajaran serta tartegi mengajar yang di gunakan akan
mempengaruhiproses dan hasil belajar siswa.

B. Hakikat Pembelajaran Matematika


1. Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika merupakan suatu upaya untuk
memfasilitasi, mendorong, dan mendukung siswa dalam belajar
Matematika. Pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar
merupakan salah satu kajian yang selalu menarik karena adanya
perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat peserta didik dan
hakikat matematika. Untuk itu diperlukan adanya jembatan yang
menetralisir perbedaan tersebut. Anak usia tingkat sekolah dasar sedang
mengalami perkembangan pada tingkat berpikirnya. (Amir: 2014).

5
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
Adapun tujuan pengajaran matematika jenjang dasar berdasarkan
kurikulum SD adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes,
akurat , efesien dan tepat dalam pemecahan masaalah.
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c) Memecahkan masaalah yang meliputi kemampuan memahami
masaalah, merancang mode matamatika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masaalah.
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
(https://nanogemez.wordpress.com/2009/10/24/tujuan-
pembelajaranmatematika-di-sd/)

C. Metode Pembelajaran Inkuiri


1. Pengertian Pembelajaran Inkuiri
Sund, seperti yang dikutip oleh suryosubroto, menyatakan bahwa
discovery merupakan bagaian dari inquiry, atau inquiry merupakan
perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Inkuiri yang
dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan atau pemeriksaan,
penyelidikan. inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia
untuk mencari atau memahami informasi. (Al-Tabany:2015)

6
Inkuiri adalah suatu kegiatan dan penelaahan sesuatu dengan cara
mencari kesimpulan, keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau
penalaran secara teratur, runtut dan bisa diterima oleh akal. Metode
inkuiri merupakan kegiatan belajar-mengajar dimana siswa dihadapkan
pada suatu keadaan atau masalah untuk kemudian dicari jawaban atau
kesimpulannya. Jawaban atau kesimpulan tersebut belum tentu
merupakan pemecahan atas masalah atau keadaan yang dihadapi. Dapat
juga jawaban tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan hal-hal
yang menyebabkan timbulnya keadaan atau masalah tersebut. Dan hal
inilah yang membedakan antara metode inkuiri dengan metode
pemecahan masalah (Problem Solving) yang lebih menitik beratkan pada
pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa. Kegiatan inkuri dilakukan
secara perorangan, kelompok ataupun seluruh kelas (klasikal), baik
dilakukan dalam kelas ataupun di luar kelas. Inkuiri dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti diskusi antar siswa, tanya jawab antar guru
dengan murid, dan sebagainya. Pelaksanaan metode inkuiri dapat
dimaksudkan untuk mencari jawaban tertentu yang sudah pasti.
2. Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri
Menurut Al-Tabany (2015) Pembelajaran inkuiri memiliki
beberapa ciri, diantaranya:
1) Pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal
atau mencari dan menemukan. Artinya, pada pembelajaran inkuiri
menempatkan siswa sebagai subyek belajar.
2) Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menentukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
3) Tujuan dari pembelajaran inkuiri yaitu mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

7
3. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri
Menurut Aris (2014), Langkah-langkah pembelajaran inkuiri
adalah :
1) Membina suasana yang responsif diantara siswa.
2) Mengemukakan permasalahan untuk diinkuiri (ditemukan) melalui cerita
film, gambar, dan sebagainya. Kemudian mengajukan pertanyaan kearah
mencari, merumuskan dan memperjelas dari cerita dan gambar.
3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang
diajukan bersifat mencari atau mengajukan informasi atas data tentang
masalah tersebut.
4) Merumuskan hipotesis atau perkiraan yang merupakan jawaban dari
pertanyaan tersebut. Perkiraan jawaban ini akan terlihat setidaknya setelah
pengumpulan data dan pembuktian atas data. Siswa mencoba merumuskan
hipotesis permasalahan tersebut. Guru membantu dengan pertanyaan-
pertanyaan pancingan.
5) Mengajukan hipotesis, guru mengajukan pertanyaan yang bersifat
meminta data untuk pembuktian hipotesis.
6) Pengambilan kesimpulan dilakukan guru dan siswa

D. Materi Sifat-sifat Bangun Datar


1. Sifat-sifat Bangun Datar
1) Persegi
Sifat-sifat segitiga persegi adalah:
1. Mempunyai 4 sisi dan 4 titik sudut
2. Keempat sisinya sama Panjang
3. Keempat sudutnya siku-siku
2) Persegi panjang
Sifat-sifat persegi panjang adalah:
1. Mempunyai 5 sisi dan 4 titik sudut
2. Mempunyai 2 pasang sisi yang sejajar
3. Keempat sudutnya siku-siku
8
3) Segitiga
- Segitiga sembarang
Sifat-sifat segitiga sembarang adalah :
1. Mempunyai 3 buah sisi yang tidak sama panjang
2. Mempunyai 3 buah sudut yang tidak sama besar.
- Segitiga sama kaki
Sifat-sifat segitiga sama kaki adalah:
1. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang
2. Mempunyai 2 buah sudut sama besar
- Segitiga sama sisi
Sifat-sifat segitiga sama sisi adalah:
1. Mempunyai 3 buah sisi sama panjang
2. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar
4) Jajar genjang
Sifat-sifat jajar genjang adalah:
1. Mempunyai 4 sisi dan 4 titik sudut
2. Mempunyai 2 pasang sisi yang sejajar
3. Memiliki 2 sudut lancip dan 2 sudut tumpul
5) Trapesium
Sifat-sifat trapesium adalah :
1. Mempunyai 4 sisi dan 4 titik sudut
2. Mempunyai sepsang sisi yang sejajar
6) Layang-layang
Sifat-sifat layang-layang adalah :
1. Mempunyai 4 sisi dan 4 titik sudut
2. Mempunyai dua pasang sisi yang sama Panjang
3. Mempunyai sepasang sudut yang sama besar
7) Belah ketupat
Sifat-sifat belah ketupat adalah :
1. Mempunyai 4 sisi dan 4 titik sudut
2. Keempat sisinya sama Panjang
9
3. Memiliki 2 sudut lancip dan 2 sudut tumpul
4. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
8) Lingkaran
Sifat-sifat lingkaran adalah :
1. Mempunyai satu titik pusat
2. Jarak titik pusat ke sekeliling lingkaran sama
3. Memiliki simetri lipat dan simetri putar yang tak terhingga
jumlahnya

E. Kerangka Berpikir
Jika kita melihat materinya, seharusnya materi ini tidaklah terlalu
sulit untuk dipahami oleh siswa. Namun kenyataan yang ada justru
sebaliknya. Kebanyakan siswa menganggap materi sifat-sifat bangun datar
sangat sulit untuk mereka pahami, hal ini disebabkan karena guru dalam
mengajar cenderung hanya menggunakan metode ceramah, yang mana
metode ini dianggap sangat membosankan oleh siswa. Selain itu, dalam
pembelajaran guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan
konsep dari apa yang mereka sedang pelajari sehingga pemahaman siswa
tentang materi tersebut sangat rendah.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka pembelajaran matematika
khususnya materi sifat-sifat bangun datar sebaiknya menggunakan metode
yang menantang siswa untuk menemukan sendiri tentang konsep yang
mereka pelajari. Salah satunya adalah metode inkuiri. Metode inkuiri
dianggap tepat, karena siswa diajarkan menemukan sendiri terhadap konsep
materi pelajaran. Adapun kerangka pikir penelitian ini seperti yang
tergambar di bawah ini.

10
Gambar 1. Kerangka Pikir

A.

B.
Rendahnya Faktor penyebab:
hasil belajar S
C.
Matematika kls 1.kurang tepatnya metode O Penggunaan
V SDN Inpres yang digunakan L Metode inkuiri
D. Lido U
2.kurangnya media S
E. pembelajaran yang I
mendukung

Hasil belajar siswa Pembelajaran


meningkat efektif

F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkanpada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data. (Sugiyono:2015).
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a) Hipotesis Kerja (Ha)
Ada peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas
V SDN Inpres Lido setelah menggunakan metode inkuiri.
b) Hipotesis Nihil (Ho)
Tidak ada peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Inpres Lido
setelah menggunakan metode inkuiri.

11
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Informasi subjek penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan kelas
(PTK).
2. Setting Penelitian
1) Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di
SDN Inpres Lido.

2) Jumlah Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini sebanyak 21 orang.

3) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2022.

4) Lama Tindakan

Tindakan penelitian direncanakan 4 minggu, dan setiap minggu 2


kali pertemuan ( 4 kali pertemuan ).

5) Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di SDN Inpres Lido.

B. Deskripsi per Siklus


Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus ( 2 x putaran).
Prosedur yang akan peneliti tempuh dalam PTK, yaitu siklus I dan siklus II.
Apabila belum memperoleh keberhasilan pada tahap-tahap siklus tersebut maka
akan ditempuh siklus selanjutnya. Prosedur dalam Penelitian Tindakan Kelas
ini adalah :

12
Gambar 3.1
Prosedur pelaksanaan tindakan (Kemmis dan Mc. Taggart)

Siklus 1
a. Perencanaan
Merencanakan segala sesuatu yang diperlukan dalam
pelaksanaan penelitian. Komponen-komponen yang dibuat dalam
perencanaan ini meliputi :
1) Materi RPP
2) Daftar tugas individu
3) Format penilaian
b. Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan pembinaan melalui metode inkuiri kepada siswa
sesuai dengan materi yang telah dirumuskan di dalam RPP. Selama
pengamatan, siswa menyelesaikan tugas sesuai dengan materi sifat-
sifat bangun datar, dan semua hasil dari kerja siswa dicatat dalam
format penilaian yang akan dijadikan acuan dalam kegiatan
selanjutnya.

13
c. Observasi / pengamatan
Hasil dari pengamatan dijadikan acuan atau patokan dalam
mengukur sampai dimana tingkat pemahaman dan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan tugas materi sifat-sifat bangun datar dan juga
digunakan untuk mengetahui hal-hal mana yang tersulit siswa
lakukan dalam proses pembelajaran
d. Refleksi
Peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamannya
selama proses belajar mengajar berlangsung, selain itu siswa juga
diminta untuk mengungkapkan kendala-kendala yang mereka rasakan
selama proses menyelesaikan tugas materi sifat-sifat bangun datar
sehingga peneliti dapat memberikan saran atau solusi sebagai
pemecahan masalah yang dihadapi siswa tersebut.

Siklus 2
Pada Siklus 2 dikembangkan dan dimodifikasi tahapan-tahapan
yang ada pada siklus 1 dengan beberapa perbaikan dan penambahan
sesuai dengan kenyataan yang ditemukan.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi:
1. Tes, digunakan untuk menilai tugas siswa materi sifat-sifat bangun
datar, dalam pelaksanaan tindakan maupun setiap akhir siklus.
2. Observasi, yaitu mengamati siswa selama proses pelaksanaan
pembinaan metode inkuiri pada setiap siklus dengan menggunakan
pedoman pengamatan
3. Telaah dokumentasi, yaitu mengamati berbagai dokumen yang terkait
dengan proses pelaksanaan metode inkuiri, terutama tugas siswa
materi sifat-sifat bangun datar

14
D. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif
dan kuantitatif. Analisis kualitatif diskriptif menggambarkan nilai
kategori Baik sekali, Baik, Cukup, dan kurang pada skor variabel target
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Jumlah skor perolehan
N x 100%
Jumlah skor maksimal
Keterangan : Skor 86 – 100% Baik sekali
76 - 85% Baik
66 – 75% Cukup
55 – 65 % Kurang
< 55 % Sangat kurang

Dengan interval nilai sebagai berikut :

No Interval Nilai Kategori


1 86 – 100 Baik sekali
2 76 – 85 Baik
3 66 – 75 Cukup
4 55 – 65 Kurang
5 < 55 Sangat kurang

Analisis kuantitatif diskriptif yang meliputi: nilai tertinggi, rata-


rata, terendah, standar deviasi, dan persentase dengan menggunakan jasa
komputer Program Excel pada skor variabel target.

E. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
A. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa yang dihapakan pada penelitian ini,
siswa dinyatakan tuntas persentase aktivitas belajarnya, jika mencapai nilai
persentase lebih dari 80%.
B. Berdasarkan ketuntasan sekolah yang diteliti, siswa dinyatakan tuntas jika
15
hasil tes belajar mencapai nilai KKM 68 dengan nilai maksimal 100.
C. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa diharapkan pada penelitian ini,
siswa dinyatakan tuntas persentase belajarnya, jika mencapai nilai
persentase lebih dari 80%.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pelaksanaan Siklus
1. Deskripsi Tindakan Siklus 1
a. Perencanaan
Tindakan siklus 1 kegiatan yang dilakukan pada tahap
perencanaan tindakan pertama ini adalah menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode
pembelajaran inkuiri. RPP ini sangat penting bagi guru, karena di dalamnya
terdapat langkah-langkah pembelajaran yang mencerminkan metode
pembelajaran yang digunakan

b. Pelaksanaan Metode Inkuiri


Seperti telah dikemukakan di muka ada berbagai cara dalam
berinkuiri. Dalam hal inkuiri dilakukan dengan tanya jawab,
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Persiapan:
a) Merumuskan permasalahan sebagai topik yang akan dibahas
pada hari itu adalah materi sifat-sifat bangun datar
b) Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang akan
dicapai pada hari itu adalah macam-macam bangun dan datar,
sifat-sifat bangun datar,
c) Menjelaskan jalannya kegiatan pembelajaran pada hari itu
adalah mencari jawaban dari persoalan yang ada, diskusi
dengan teman sebangku serta betanya jawab dengan guru jika
mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah.
2) Pelaksanaan
Agar kegiatan mencapai tujuan yang ditentukan, maka hendaknya
16
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Siswa diarahkan kepada pokok permasalahan yang akan
dicari jawabannya dan dipecahkan. Untuk itu menjelaskan
pokok permasalahannya dan tujuan yang ingin dicapai yaitu
tentang macam-macam bangun datar serta sifat-sifat bangun
datar.

b) Guru memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berdiskusi


dengan temannya, mengemukakan kemungkinan pilihan
jawaban ataupun bertanya. Guru hanya membatasi agar
jangan keluar dari pokok pembicaraan
c) Guru memberikan pertanyaan pancingan, bilamana siswa
kurang mampu menganalisa masalah
d) Guru mengawasi, membatasi agar kegiatan siswa tidak
menyimpang dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
e) Guru tidak memberikan jawaban langsung atas masalah yang
dihadapi tetapi memotivasi siswa untuk menemukan sendiri
melalui kegiatan membaca, bertanya jawab dengan
temannya.
c. Hasil Penelitian
Pada bagian ini, hasil penelitian yang disajikan adalah hasil
penilaian pasca tindakan pada siklus 1 bagi siswa kelas V SDN
Inpres Lido. Adapun hasil penelitian digunakan adalah analisis
kulaitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah ditribusi
kategorisasi mulai dari nilai kategori baik sekali, baik, cukup, dan
kurang. Sedangkan nilai kuantitatif adalah distribusi nilai tertinggi,
terendah, rata-rata, dan standar deviasi.
Berdasarkan hasil penilaian pasca tindakan pada siklus 1, di
antara 21 subjek penelitian yang mengerjakan tugas materi sifat-
sifat bangun datar pada mata pelajaran Matematika bagi siswa kelas
V SDN Inpres Lido. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan nilai
kualitatif yang terdiri dari 4 kategori yakni kategori baik sekali, baik,
17
cukup, dan kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1
berikut ini:
Tabel. 1 Distribusi skor kemampuan siswa tentang sifat-sifat bangun datar mata
pelajaran Matematika pada siklus 1.

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 3 14
2 76 – 85 Baik 2 10
3 66 – 75 Cukup 12 57
4 55 – 65 Kurang 3 14
5 < 55 Sangat Kurang 1 5
Jumlah 21 100

Pada tabel 1 tampak bahwa siswa yang memiliki skor


kategori baik sekali sebanyak 3 orang (14%), kategori baik sebanyak
2 orang (10%), kategori cukup sebanyak 12 orang (57%), kategori
kurang sebanyak 3 orang (14%), kategori sangat kurang sebanyak 1
orang (5%). Berdasarkan lima kategori kemampuan siswa dalam
menyelesaikan tugas materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran
matematika pada siklus 1, maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan siswa tentang sifat-sifat bangun datar bagi siswa kelas V
SDN Inpres Lido pada siklus 1 dalam kategori cukup. Karena
persentase siswa yang menyatakan cukup sebesar 57 persen.
Sedangkan kategori lainnya yakni kategori baik sekali sebesar 14
persen, kategori baik sebesar 10 persen, kategori kurang sebesar 3
persen dan kategori sangat kurang sebesar 5 persen.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penilaian siklus 1, hasil belajar siswa
materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran Matematika, bagi
siswa kelas V SDN Inpres Lido, belum optimal karena nilai kualitatif
masih dalam kategori cukup sedangkan nilai kuantitatif dilihat dari
segi rata-ratanya juga belum optimal karena baru mencapai sebesar
18
69,05. Oleh karena itu perencanaan dan pelaksanaan metode Inkuiri
dianggap belum sangat efektif.
2. Deskripsi Tindakan Siklus 2
1. Perencanaan Siklus 2
Dalam perencanaan pada siklus 2 ini, peneliti mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan siswa dalam menyelesaikan tugas materi sifat-
sifat bangun datar mata pelajaran Matematika. Adapun kelemahan
yang diidentifikasi peneliti dalam kegiatan pembelajaran dan peneliti
akan melakukan kegiatan perbaikan antara lain:
a. Memfasilitasi siswa yang kurang mampu menjelaskan sifat-sifat
bangun datar dengan cara memperlihatkan benda kongkrit dan
menjelaskan kembali
b. Memfasilitasi siswa untuk dapat menjelaskan manfaat sifat-sifat
bangun datar dengan cara membaca buku dan bertanya jawab
dengan temannya
c. Memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan tugas dengan
berpedoman terhada buku sumber yang disediakan dan alat peraga
yang disediakan
d. Memfasilitasi siswa setelah selesai mengerjakan tugas siswa
mengoreksi pekerjaannya terlebih dahulu
e. Memfasilitasi siswa untuk mau berkomentar
2. Pelaksanaan metode inkuiri
Dalam pelaksanaan pada siklus 2 ini, akan dijelaskan kembali
materi sifat-sifat bangun datar kepada peserta yang belum mengerti
pada setiap item/soal dalam menyelesaikan tugas materi sifat-sifat
bangun datar mata pelajaran Matematika. Adapun yang dijelaskan
kembali antara lain adalah materi pada kegiatan pembelajaran
sebelumnya. Pada kegiatan ini, peneliti menjelaskan kembali macam-
macam bangun datar antara lain, persegi, segitiga, persegi panjang,
layang-layang, trapesium dll. Selain itu peneliti menjelaskan kembali
sifat-sifat dari masing-masing bangun sambil memperlihatkan bangun
19
datar asli/benda kongkritnya sehingga lebih jelas dan siswa lebih
mudah memahami.
3. Hasil penelitian
Hasil penelitian pada siklus 2 ini, sama yang dinilai hasil
penelitian siklus 1 yakni hasil penelitian pasca tindakan yakni nilai
individu setiap subjek penelitian dalam menyelesaikan tugas materi
sifat-sifat bangun datar mata pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V
SDN Inpres Lido. Berdasarkan hasil penilaian pasca tindakan pada
siklus 2, di antara 21 subjek penelitian yang menyelesaikan tugas
materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran Matematika, bagi siswa
kelas V SDN Inpres Lido. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan
nilai kualitatif yang terdiri dari 4 kategori yakni kategori baik sekali,
baik, cukup, dan kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
2 berikut ini.
Tabel. 2 Distribusi skor kemampuan siswa tentang sifat-sifat bangun datar mata
pelajaran Matematika pada siklus 2.

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 16 76
2 76 – 85 Baik 5 24
3 66 – 75 Cukup 0 0
4 55 – 65 Kurang 0 0
< 55 Sangat Kurang 0 0
Jumlah 21 100

Pada tabel 2 tampak bahwa siswa yang memiliki skor kategori


baik sekali sebanyak 16 orang (76%), kategori baik sebanyak 5 orang
(24%), kategori cukup, kategori kurang dan kategori sangat kurang
nol persen. Berdasarkan lima kategori kompetensi siswa materi sifat-
sifat bangun datar mata pelajaran Matematika pada siklus 2, maka
dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan

20
tugas materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran Matematika, bagi
siswa kelas V SDN Inpres Lido baik sekali. Karena persentase siswa
yang menyatakan kompetensi siswa dalam menyelesaikan tugas
materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran Matematika, bagi siswa
kelas V SD SDN Inpres Lido baik sekali sebesar 76 persen.
Sedangkan kategori lainnya yakni kategori baik 24 persen, kategori
cukup, kategori kurang dan kategori sangat kutang nol persen.
Sedangkan nilai kuantitatif tentang kemampuan siswa dalam
menyelesaikan tugas materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran
Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido, memberikan
gambaran bahwa skor tertinggi adalah 100, skor terendah adalah 80,
dan rata-rata adalah 89,52, standar deviasi adalah 6,69 dan persentase
adalah ( 89,52x100/100) sebesar 89,52 persen.
4. Refleksi
Pada refleksi ini, kemampuan peserta masih bisa dilanjutkan
pada kegiatan-kegiatan lainya seperti melatih siswa membuat bangun
datar di sekolah agar pemahaman siswa terhadap bangun datar lebih
bertambah.

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus


Bagian ini membahas data dan temuan penelitian dengan teori-teori
dan masalah penelitian. Pembahasan ini didasarkan data emperis dua siklus
aktivitas pelaksanaan metode inkuiri dalam menyelesaikan tugas materi sifat-
sifat bangun datar mata pelajaran Matematika yang meliputi: (1) perencanaan
metode inkuiri, (2) pelaksanaan metode inkuiri, dan (3) evaluasi atau
penilaian. Secara umum dapat diuraikan bahwa hasil/temuan penelitian
menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar
mata pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido mengalami
peningkatan pada aspek perencanaan, pelaksanaan, maupun aspek penilaian
atau evaluasi. Hal ini tampak pada hasil penelitian yang dilaksanakan dalam
dua siklus.
21
1. Aspek perencanaan
a. Siklus 1
Perencanaan metode inkuiri dalam mengatasi hasil belajar
siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran
Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido pada siklus 1,
dianggap belum sangat efekif, karena hasil penilaian belum sangat
maksimal. Olehnya itu peneliti akan memperbaiki kekurangan tersebut
berdasarkan hasil belajar siswa. Yang disoroti dalam perencanaan ini
adalah kegiatan inti dalam pembelajaran, dimana peneliti menjelaskan
kembali materi sifat-sifat bangun datar secara umum dan lebih jelas.
b. Siklus 2
Untuk mengatasi hasil belajar siswa dalam materi sifat-sifat
bangun datar mata pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V SDN
Inpres Lido, peneliti memperbaiki perencanaan metode inkuiri.
Dengan adanya perbaikan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 2
sehingga hasil penilaian pada siklus 2 meningkat dalam
menyelesaikan tugas materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran
Matematika dan hasilnya sangat memuaskan.
2. Aspek Pelaksanaan
a. Siklus 1
Pelaksanaan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar
siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran
Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido masih perlu
ditingkatkan, karena hasilnya masih dalam kategori baik. Oleh karena
itu, peneliti memodifikasi rencana pembelajaran yang dianggap perlu
dalam pelaksanaan metode inkuiri.
b. Siklus 2
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi sifat-
sifat bangun datar mata pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V
SDN Inpres Lido, pada siklus 2 peneliti menjelaskan kembali macam-
22
macam bangun datar antara lain, persegi, segitiga, persegi panjang,
layang-layang, trapesium dll. Selain itu peneliti menjelaskan kembali
sifat-sifat dari masing-masing bangun sambil memperlihatkan bangun
datar asli/benda kongkritnya sehingga lebih jelas dan siswa lebih
mudah memahami. Dengan dilaksanakannya perbaikan di siklus 2
sehingga hasil belajar siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar mata
pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido meningkat
dari kategori baik menjadi kategori baik sekali.
3. Aspek Penilaian
Hasil penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah ditribusi kategorisasi mulai
dari nilai kategori baik sekali, baik, cukup dan kurang. Sedangkan nilai
kuantitatif adalah distribusi nilai tertinggi, terendah, rata-rata, standar
deviasi, dan persentase. Untuk mengetahui hasil penelitian dari siklus 1
dan siklus 2 tentang hasil belajar siswa materi sifat-sifat bangun datar
mata pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido adalah
sebagai berikut:
a. Hasil penelitian pada siklus 1 dalam bentuk kualitatif berada kategori
baik. Karena diantara 21 siswa jumlah yang mendapat nilai kategori
baik sekali sebanyak 3 orang (14%), kategori baik sebanyak 2 orang
(10%), kategori cukup sebanyak 12 orang (57%), kategori kurang
sebanyak 3 orang (14%), kategori sangat kurang sebanyak 1 orang
(5%). Sedangkan hasil penilaian pada siklus 2 dalam kategori baik
sekali. Karena diantara 21 siswa jumlah yang mendapat nilai kategori
baik sekali sebanyak 16 orang (76%), yang mendapat nilai kategori
baik sebanyak 5 orang (24%), yang mendapat nilai kategori cukup,
kurang dan sangat kurang tidak ada. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa peningkatan hasil penilaian kualitatif tentang
kemampuan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar mata
pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido sangat
signifikan.
23
b. Kemampuan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar mata
pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido, pada
siklus 1 memberikan gambaran bahwa siswa yang mendapat jumlah
skor terendah adalah 30, jumlah skor tertinggi adalah 90, rata-rata
adalah 69,05, standar deviasi adalah 13,38 dan persentase adalah
(76,72%). Sedangkan siklus 2, jumlah skor terendah adalah 80,
jumlah skor tertinggi adalah 100, rata-rata adalah 89,52, standar
deviasi adalah 6,69 , dan jumlah persentase adalah (89,52%).
Untuk lebih jelas peningkatannya dari siklus 1 ke siklus 2
tentang kemampuan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar mata
pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido dapat
dilihat pada gambar diagram batang berikut:

200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Terendah Tertinggi Rata-rata S.Deviasi Persentase
Siklus 2 80 100 89,52 6,69 89,52
Siklus 1 30 90 69,05 13,38 76,72

Gambar 6. Nilai kuantitatif siklus 1 dan siklus 2


Berdasarkan gambar 6 di atas, tampak bahwa nilai terendah dari siklus 1
ke siklus 2 meningkat sebanyak 50 skor, nilai tertinggi dari siklus 1 ke siklus 2
meningkat sebanyak 10 skor, dan rata-rata dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat
sebanyak 20,47 skor, standar deviasi menunjukkan bahwa pengetahuan siswa
semakin sama dalam materi sifat-sifat bangun datar dari siklus 1 ke siklus 2
karena semakin berkurang yakni 13,38 pada siklus 1 dan 6,69 pada siklus 2, dan
persentase meningkat juga dari siklus 1 ke siklus 2 yakni 76,72 pada siklus 1 dan
89,52 pada siklus 2. Demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil
penilaian kuantitatif tentang kemampuan siswa dalam materi sifat-sifat bangun

24
datar mata pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido, sangat
signifikan.

C. Jawaban Hipotesis Tindakan


Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan model metode
pembelajaran inkuiri pada pembelajaran matematika materi bangun datar,
ternyata hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari
hasil kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri
yang dilakukan selama dua siklus. Peningkatan hasil belajar siswa mencapai
nilai rata-rata 89,52 dengan nilai persentase ketuntasan 89,52%. Jadi jawaban
hipotesis tindakannya adalah dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri pada kegiatan pembelajaran matematika materi bangun datar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dikelas V SDN Inpres Lido.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dikemukakan
simpulan hasil penelitian sebagai berikut.
1. Perencanaan metode inkuiri pada siklus 1 untuk mengatasi hasil belajar
siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran Matematika,
bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido, belum efektif. Karena beberapa
siswa masih mendapat nilai yang rendah dan perlu dijelaskan kembali.
Setelah diperbaiki, maka perencanaan pada siklus 2 untuk mengatasi
hasil belajar siswa materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran
Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido sudah efektif.
2. Pelaksanaan metode inkuiri pada siklus 1 untuk meningkatkan hasil
belajar siswa materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran Matematika,
bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido, belum efektif. Ini ditandai hasil
nilai kualitatif masih dalam kategori baik, begitu juga rata-rata hasil nilai
kuantitatif masih rendah dari harapan peneliti. Setelah diperbaiki, maka
pelaksanaan metode inkuiri pada siklus 2 untuk meningkatkan hasil

25
belajar siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar mata pelajaran
Matematika, bagi siswa kelas V SDN Inpres Lido, sudah sesuai dengan
harapan peneliti. Ini ditandai hasil nilai kualitatif sudah berada dalam
kategori baik sekali, begitu juga rata-rata hasil nilai kuantitatif sudah
dianggap berada di atas standar.
3. Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
sifat-sifat bangun datar mata pelajaran Matematika, bagi siswa kelas V
SDN Inpres Lido.

B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan tersebut diajukan saran, yaitu guru kelas
hendaknya menggunakan metode inkuiri karena metode inkuiri ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar mata
pelajaran Matematika. Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif
pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran lainnya, karena perencanaan
yang baik dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami siswa. Setelah
penelitian dilaksanakan, peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Bagi guru, hendaknya dalam menggunakan metode dalam pembelajaran
sebaiknya sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai sehingga hasil
belajar yang tinggi akan tercapai, selain itu guru sebaiknya memotivasi
siswa untuk terus mengembangkan kreativitasnya khususnya dalam
kegiatan membaca.
2. Bagi siswa, hendaknya dapat lebih mengembangkan kreativitasnya dalam
berlatih mengerjakan soal-soal latihan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Al-Tabany, T. I. B. (2015). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif &


Konstektual. Jakarta: Prenada Media Group
Amir, A. (2014). Pembelajaran Matematika SD Dengan Menggunakan Media
Manipulatif. Jurnal Forum Pedagogik. Vol. 6. No.1
Aris, S. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Muhubbin, S. (2017). Psikologi pendidikan dengan pendekatan terbaru (revisi).
Depok: PT Rajagrafindo Persada
Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sarwono, E. (2013). Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Peningkatan
Pembelajaran Matematika Tentang Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V
SDN Purwidadi. Jurnal Kalam Cendekia PGSD Kebumen. Vol. 1. No. 3
https://nanogemez.wordpress.com/2009/10/24/tujuan-pembelajaranmatematika-
di-sd/

27

Anda mungkin juga menyukai