Anda di halaman 1dari 8

MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI BIDANG PEKERJAAN MELALUI PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BULUAN

Rini Mawartinah

PGSD FKIP UPBJJ-UT Banjarmasin

SD Negeri 2 Buluan, Pandawan

Email : rinimawartinah20@guru.sd.belajar.id

Abstract. The purpose of this research is to improve social studies learning outcomes in the field of work
for fourth grade students at SDN 2 Buluan in 2021/2022 through the application of the Quantum
Learning learning model. This research is a Classroom Action Research (PTK) which consists of 2
cycles. Each cycle consists of four stages (1) Planning (2) Action (3) Observation (4) Reflection. The
research was conducted at SDN 2 Buluan, Pandawan District, Hulu Sungai Tengah Regency. The
subjects of this study were students of class IV consisting of 8 students. Methods of data collection
through observation and test methods. The data analysis technique used is descriptive qualitative and
quantitative techniques. Qualitative data were obtained from observations, while quantitative data were
obtained from test results. The conclusion from the use of the Quantum Teacing learning model in social
studies material in the field of work for grade 4 students at SDN 2 Buluan is said to be successful in
increasing student learning outcomes by 87.5% with an indicator of student success of 75% of all
students.

Keyword: Learning Outcomes of Social Education; Field of Work; Quantum Learning

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi bidang pekerjaan
bagis siswa kelas IV SDN 2 Buluan tahun 2021/2022 melalui penerapan model pembelajaran Quantum
Learning. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Tiap
siklus terdiri dari empat tahapan (1) Perencanaan (2) Tindakan (3) Observasi (4) Refleksi. Penelitian
dilaksanakan di SDN 2 Buluan Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas IV terdiri dari 8 siswa. Metode pengumpulan data melalui metode
observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes. Kesimpulan
dari dari penggunaan model pembelajaran Quantum Teacing pada pembelajaran IPS materi Bidang Pekerjaan
untuk siswa kelas 4 SDN 2 Buluan dikatakan berhasil untuk meningatkan hasil belajar siwa 87.5% dari dengan
indicator keberhasilan siswa sebesar 75% dari keseluruhan siswa.

Kata Kunci: Hasil Belajar Ilmu Pendidikan Sosial; Bidang Pekerjaan; Quantum Learning
PENDAHULUAN Keadaan yang terjadi sekarang,
Pendidikann merupakann hall yangg permasalahan administrasi sekolah sangat
terpenting dalam kehidupan manusia kerena menyibukkan guru maka waku untul
melaluii pendidikann dapatt mmenciptakann mengembangkan model pembelajaran yang
manusiaa yang mmemiliki ppengetahuan, menarik dan menyenangkan jadi lebih sedikit.
kreativitas,a kkemampuan, dann sSumber dDaya Proses pembelajaran IPS masih menggunakan
Manusiaa (SDM) yyang ttinggi. Hal tersebut model pembelajaran konvensional juga
menjadi salah satu modal untuk bersaing dan berorientasi pada pembelajaran serta interaksi
tetap hidup di era yang semakin maju ini. proses pembelajaran yang searah. Keadaaan
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan inilah yang menjadikan pembelajaran IPS terasa
pembelajaran sebagai proses pendidikan tidak proporsional. Siswa diperlakukan sebagai
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- objek sehingga potensi yang dimiliki siswa tidak
faktoro tersbut iyalah guru, siswa, sarana dan berkembang.
prasarana, juga lingkungan. Apabila semua Berdasar pada keinginan untuk
faktor tersebut saling mendukung secara optimal meningkatkan Pendidikan, peneliti mencoba
maka akan meningkatkan mutu pendidikan. mengambil sampel penelitian dengan observasi
di SDN 2 Buluan ditemukan bahwa hasil belajar
siswa IPS pada materi bidang pekerjaan rendah, c. Menyiapkan pedoman observasi
disebabkan karena penggunaan metode pembelajaran
pembelajaran yang tidak menarik sehingga d. Menyiapkan tes tertulis untuk siswa.
aktivitas siswa dalam belajar kurang Pada tahap tindakan, pada proses belajar
mengahasilkan minat belajar yang rendah. Guru mengajar mengguankan model Quantum
juga jarang menggunakan media pembelajaran Teaching peneliti sambal memperhatikan
sehingga anak sulit memahami konsep dari aktivitas dan perilaku siswa.
pembelajaran. Pengamatan proses pembeljaran dengan
Dari hasil temuan masalah, diperlukan model Quantum Teaching memakai lembar
upaya perbaikan untuk mengatasi masalah observasi yang disipakan untuk mendapatkan
tersebut yaitu dengan perubahan metode garis besar bagaimana aktivitas siswa pada
pembelajaran agar suasana pada kelas lebih proses pembelajaran
menyenangkan sehingga meningkatkan minat Refleksi untuk mengtahui bagaimana proses
dan aktfitas siswa. Penggunan metodel pembelajaran pada Tindakan kelas yang telah
pembelajaran dari ceramah menjadi dilaksanakan, menarik kesimpulan apa saja yang
pembelajaran kooperatf diperlukan model perlu diperbaiki dan dioptimalkan untuk
pembelajaran agar lebih mudah mengatur dilaksanakan pada siklus selanjutnya
suasana belajar supaya siswa lebih aktif dan Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2
pembelajaran berjalan dengan optimal. Buluan yang beralamatkan di Desa Buluan
Model pembelajaran Quantum Teaching Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai
dipilih pada penelitian ini dikarenakan Tengah Provinsi Kalimantan Selatan. Mengapa
diharapkan bisa membantu mengatasi hasil peniliti memilih SDN 2 Buluan dikarenakan
belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPS ketika observasi dan wawancara ditemukan
materi Bidang pekerjaan yang rendah. Model beberapa permasalahan pada pembelajaran dan
Quantum Teacing digunakan agar dapat data hasil belajar siswa yang menurun dari tahun
memberikan atmosfir belajar yang tahun yang lalu.
menyenangkan sehingga diharapkan siswa dapat Subjek pada Penelitan Tindakan kelas ini
bebas aktif mengeluarkan pendapat ataupun adalah siswa-siswi kelas 4 SDN 2 Buluan yang
bertanya pada pembelajaran agar pada akhirnya berjumlah 8 orang, terdiri dari 5 laki-laki dan 3
mereka bisa mendapatkan pembelajaran perempuan. Objek pada Penelitian Tindakan
bermakna dan menyerap materi pembelajaran Kelas ini adalah meningkatkan hasil belajar
lebih mudah dan hasil belajarpun dapat materi IPS bidang pekerjaan pada siswa kelas 4
meningkat. SDN 2 Buluan
METODE Pengumpulan data menggunakan tehnik
Penelitian yang digunakan yaitu jenis observasi pastisipatif yang berarti peneliti
Penelitian Tindakan Kelas. Tindakan pada melakukan pengamatan bersamaan dengan
penelitian ini ialah Meningkatkan pembelajaran proses pembelajaran dibantu dengan pengamat
IPS materi bidang pekerjaan pada siswa kelas 4 lainnya kemudian peneliti juga menggunakan
SDN 2 Buluan menggunakan model tehnik tes untuk mengatahui kemampuan belajar
pembelajaran Quantum Teaching. siswa.
Penelitan dilakukan dengan dua siklus dan Instrumen yang digunakan dalam
apabila belum berhasil pada siklus pertama maka penelitian ini adalah (1) Lembar Pengamatan
dilaksanakanlah siklus kedua sampai untuk pedoman pengamat dalam memperoleh
mendapatkan hasil sama atau lebih tinggi dari data kemajuan proses pembelajaran baik
indicator kelulusan. pengamatan untuk pengajae maupun siswa (2)
Penelitian model Kemmis dan MCtaggart Tes Tertulis untuk mendapatkan data kemajuan
dipilih sebagai model dari penelitian ini. Ada hasil belajar siswa sebagai bahan refleksi.(3) dan
beberapa tahap per siklusnya pada yaitu tahap untuk Analisis, peneliti memakai Teknik
perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan deskriftif kuantitatid dan kualiatatif.
(acting), berikut alur penelitian Kemiis dan HASIL PENELITIAN
Mctaggarrt yang dimodikasi oleh Burn 1. Deskripsi Keadaan Awal
Pada penelitian ini terdapat tahap Kegiatan ini dilaksanakan pada siswa
perencanaan agar berjalannya Tindakan kelas 4 SDN 2 Buluan. Penelitian ini
menigkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN 2 dilaksanakan dari observasi sampai
Buluan pada materi IPS bidang pekerjaan yaitu : pelaksanaan tindakan Kelas. Subjek dalam
a. Membuat RPP IPS mengenai bidang penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2
pekerjaan mengginakan model Buluan Semester II tahun ajaran
pembelaran Quantum Teaching 2021/2022 yang berjumlah 8 siswa, terdiri
b. Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa
dari 5 siswa laki-laki dan 3 siswa mengoptimalkan pembelajaran dengan
perempuan. meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV
Tahap Pra Tindakan dilaksanakan SDN 2 Buluan melalui penerapan model
untuk mengambil sampel perkembangan pembelajaran Quantum Teaching.
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS 2. Pelaksanaan Siklus I
materi bidang Pendidikan. Dari observasi 1) Perencanaan Tindakan Siklus I
pada pra-tindakan terlihat guru masih Perencanaan strategi pembelajaran
menggunakan metode ceramah sehingga sebaga berikut :
membuat anak terlihat tidak berminat a) Menyusup RPP pembelajaran IPS
dalam pembelajaran. Guru juga tidak Materi Bidang Pekerjaan dengan
membuat aktivitas berarti pada menggunakan penerapan model
pembelajaran siswa hanya duduk pembelajaran Quantum Teaching
mendengarkan penjelasan. Hal inilah yang b) Menyiapkan instrument observasi
menyebabkan hasil belajar siswa rendah. dan soal untuk evaluasi
Hal ini menyebabkan hasil belajar c) Menyiapkan kamera untuk
yang diperoleh siswa kelas 4 SDN 2 dokumentasi
Buluan rendah. Terlihat dari hasil Ujian 2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Tengah Semester IPS siswa sebesar 62,5. Tahap kedua dalam siklus ini adalah
Dari 8 siswa terdapat 5 siswa yang belum pelaksanaan tindakan yang merupakan
mencapai nilai KKM yang ditentukan, implementasi rancangan yang telah
yaitu 65. Berikut presentase perolehan dibuat.
nilai UTS siswa. a) Pertemuan 1
Tabel 4. tabel UTS IPS Kelas. 4 SDN 2 Buluan Guru memulai pembelajaran
Tahun Ajaran 2021/2022 dengan menyapa dan mengucapkan
salam, kemudian mengajak siswa
Jumlah Pencapaian
No.. Nilaii Presentase untuk bersemangat sambal
Siswaa KKM
menjelaskan pembelajaran yang akan
1.. 75. 1. 12,5 Tuntas.
dilaksanakan pada hari ini
2.. 70. 2. 25 Tuntas. Pada kegiatan inti guru mengajak
3.. 65. 1. 12,5 Tuntas. siswa untuk membaca narasi yang ada
Belum pada buku siswa, pada kegiatan ini
4.. 60 1 12,5
Tuntas siswa kebanyakan malas dan enggan
Belum membaca, mereka lebih tertarik untuk
5. 55 1 12,5
Tuntas bercanda atau melakukan kegiatan-
Belum kegiatan sendiri-sendiri. Kemudian
6. 50 2 25
Tuntas siswa diajak membuat kelompok yang
Jumlah 8 100. terdiri dari 3-4 orang untuk
mengerjakan LKS yang dibagi dengan
Berdasarkan data diatas terlihat hasil berdiskusi bersama.
UTS siswa kelas 4 SDN 2 Buluan Kegiatan selanjutnya adalah setiap
dikatakan rendah, dengan jumlah siswa 8 kelompok mempresentasikan hasil
orang hanya 3 orang yang tuntans. diskusi kelompoknya di depan kelas.
Setelah selesai, anggota kelompok
80
lain diberikan kesempatan untuk
60 bertanya atau memberikan tambahan
40
kepada kelompok yang presentasi.
Pada kegiatan penutup, guru
20 membimbing siswa untuk kembali ke
0 tempat duduk semula. Siswa dengan
Pra Tindakan bimbingan guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari. Setelah
Tuntas Tidak Tuntas
itu, siswa mengerjakan soal evaluasi.
Gambar 3. Diagram Hasil Belajar IPS Pra Hasil tindakan siklus satu
Tindakan pertemuan satu dapat dilihat dari
Dari data diatas, diperoleh informasi taberl berikut
bahwa hasil belajar siswa kelas 4 di SDN 2 Tabel 5. Ketuntasan Belajar IPS
Buluan masih rendah hal ini menggambarkan Siklus I Pertemuan 1
bahwa pembelajaran belum optimal. Maka
dilakukan penelitian tindakan dalam upaya
Jumla Pencapai Selanjutnya guru mengajak siswa membuat
No Nil Presenta kelompok yang dibagis sesuai jumlah siswa
h an
. ai se dan membagikan LKS sebagai bahan diskusi
Siswa KKM
1. 80 1 12,5 Tuntas Bersama untuk selanjutnya dipersentasikan
2. 70 1 12,5 Tuntas dengan siswa yang belum pernah
Belum mempersentasikan sebelumnya. Setelah
3. 60 2 25 presentasi siswa dibebaskan bertanya
Tuntas
Belum mengenai materi yang belum dipahami
4. 50 3 37,5 dengan teman sekelas dan juga guru.
Tuntas
Pada kegiatan penutup, siswa Bersama-
Belum
5. 40 1 12,5 sama dengan bimbingan guru menyimpulkan
Tuntas
pembelajaran yang dilakukan hari ini yaitu
Jumlah 8 100
materi bidang pekerjaan disekitar kita,
kemudian siswa diminta mengerjakan tes
Berdasarkan tabel di atas, siswa yang telah tulis dengan waktu yang ditentukan. Setelah
mencapai ketuntasan belajar dengan nilai di selesa, guru menutup pembelajaran dengan
atas 65 ada 2 siswa yaitu 1 siswa mendapat memberitahukan rencanya pembelajaran
nilai 80, 1 siswa mendapat nilai 70. untuk kegiatan selanjutnya,
Sementara itu, siswa yang belum mencapai Hasil tindakan siklus satu pertemuan
ketuntasan belajar ada 5 siswa yaitu 2 siswa kedua dapat dilihat dari taberl berikut
mendapat nilai 60, 3 siswa mendapat nilai 50, Tabel 6. Ketuntasan Belajar IPS Siklus I
dan 1 siswa mendapat nilai 40. Sementara itu, Pertemuan 2
rata-rata hasil belajar IPS materi bidang
Pencapaia
pekerjaan sebesar 57,5. Nilai tertinggi yaitu No Nila Jumla Presentas
n
80 dan nilai terendah 40. . i h Siswa e
KKM
Didapatkan informasi bahwa hanya 2
1. 80 1 25 Tuntas
orang yang mencapai ketuntasan belajar atau
sebesar 25% dan 6 orang belum tuntas belajar 2. 70 1 12,5 Tuntas
atau sebesar 75%. Berikut perbandingan hasil Belum
3. 60 3 37,5
pra-tindakan ke siklus satu pertemuan Tuntas
pertama. Belum
4. 50 2 25
Tuntas
Diagram Hasil Belajar IPS Pra Jumlah 8 100
Tindakan dan Siklus 1 Pertemuan 1 Dari table diatas diketahui, sudah ada 2
siswa yang dapat mencapai hasil belajar
sesuai KKM meskipu n masih ada 5 siswa
Hundreds

70.00% Pra Tindakan Siklus 1 Pertemuan 1


yang belum tuntas.
Perbandingan ketuntasan belajar pada
20.00% siklus I pertemuan 2, siklus I pertemuan 1,
dan pra tindakan dapat divisualisasikan
Tuntas Tidak Tuntas
sebagai berikut.
Gambar 4. Diagram Hasil Belajar IPS Pra- Diagram Hasil Belajar IPS Pra Tindakan dan Siklus 1 Pertemuan 1
dan pertemuan 2
Tindakan dan Siklus satu Pertemuan pertama
80.00%
Hundreds

Berdasarkan diagram di atas, Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 1


menunjukkan adanya penurunan dari pra 60.00% Pertemuan 1 Pertemuan 2
tindakan ke tindakan siklus I pertemuan 1 40.00%
sebesar 12,5%. Siklus dilanjutkan ke
pertemuan kedua untuk memperoleh data Gambar 5. Diagram Hasil Belajar IPS Pra
20.00%
yang valid. Tindakan, Siklus I Tuntas
Pertemuan
Tidak1,Tuntas
dan Siklus I
b) Pertemuan 2 Pertemuan 2
Untuk kegiatan awal, guru memulai Terlihat dari diagram, keteuntasan
pembelajaran dengan mengucap salam dan masih 12,5% yang berarti belum memenuhi
menumbuhkan semangat siswa dengan indicator keberhasilan oleh karena itu akan
melakuka tepuk tangan yang bervariasi. dilakukan siklus kedua.
Dalam kegiatan inti, guru mengajak e. Observasi Siklus I
siswa membaca narasi yang ada, dan terlihat 1) Siklus I Pertemuan 1
Sebagian besar siswa malas membaca dan Pengamatan pada penelitian ini
belum fokus untuk memulai pembelajaran. dilakukan bersamaan ketika
dilaksanakannya proses kegiatan
pembelajaran dengan model quantum kegiatan pada pertemuan pertama,
teaching. disini masih terlihat jelas kesenjangan
Dari pengamatan yang dilakukan, aktifitas siswa karena yang aktif
guru memuali kegiatan pembelajaran dalam kelompok siswa yang itu-itu
dengan quantum teaching dengan saja begitupun ketika persentase
menyapa siswa kemuadian mengajak diskusi dan masih bnyak siswa yang
berdoa diteruskan dengan absensi. diam tidak memperhatikan karena
Selanjutnya guru bertanya mengenai kurangnya minat pada pembelajaran
pembelajaran sebelumnya dan sehingga tanya jawab persentasi tidak
mengaitkan dengan pembelajaran berjalan dengan baik. Guru juga
yang akan dilaksanakan hari ini. masih belum
Pada kegiatan inti guru f. Refleksi Siklus I
menjelaskan mengenai bidang-bidang Kegiatan ini dilakukankan untuk
pekerjaan yang ada disekitar siswa mendiskusikan hasil dari pengamatan
maupun yang belum pernah siswa pembejaran yang telah dilaksakan
ketahui, setelahnya siswa diajak untuk dapat mengoptimalkan
membentuk kelompok dengan pembelajaran dengan model quantum
anggota 3-4 orang dan mendiskusikan teaching dengan berdasarkan hasil
materi sesuai dengan LKS yang pengamatan pembelajaran dan hasil
diberikan oleh guru. Terlihat disini belajar dari kegiatan pemberlajaran,
banyak siswa yang tidak tertarik terlihat guru masih belum sepenuhnya
dengan pembelajaran dengan diam membimbing siswa dan masih
saja dan sibuk dengan kegiatannya kebingungan membuat suasana kelas
sendiri, guru juga terlalu fokus pada yang tentram sehingga siswa menjadi
siswa yang aktif dan belum mengusai rebut dan terus bertanya karena
seluruh kelas sehingga terlihat jelas kurangnya pemahaman.
senenjangan aktifitas siswa hal ini Banyak siswa yang kurang
juga tergambar dengan hasil belajar percaya diri hanya diam saja dalam
siswa ketika dilaksakannya ter tertulis kelompok, mereka hanya
pada kegiatan penutup, banyak siswa memperhatikan temannya namun
yang belum mencapai ketuntasan. tidak ingin ikut aktif.
Guru juga terlihat terburu-buru 3. Pelaksanaan Siklus II
dimulai dari kegiatan presentasi a. Perencanaan Tindakan Siklus II
sampai kegiatan penutup sehingga Kegiatan siklus kedua ialah hasil
pembelajaran kurang oprimal refleksi kgiatan siklus pertama yang
2) Siklus I Pertemuan 2 mana kegiatan pembelajran belum
Hasil Pengamatan pada penelitian bisa dikatakan optimal karena belum
ini dilakukan bersamaan proses berhasilnya memenuhi indikator
kegiatan pembelajaran dengan model keberhasilan, maka dibuatlah
quantum teaching untuk melihat perencanaan Siklus dengan
kemajuan aktifitas guru dan siswa memperbaiki apa yang dirasa belum
dalam pembelajaran. optimal.
Guru masuk kelas dengan a) Menyiapkan RPP dengan
menyapa siswa penuh semangat dan perbaikan dari RPP siklus
mengajak siswa untuk melakukan pertama lengkap dengan seluruh
kegiatan peregangan ringan sehingga lampiran kegiatan seperti LKS
anak siap untuk memulai aktivitas diskusi dan lembar tes evaluasi
belajar, dilanjutkan dengan pembelajaran
mengabsen dan tanya jawab mengenai b) Menyiapkan instrument
pembelajaran sebelumnya dan observasi dan soal untuk evaluasi
memberitahu tujuan pembelajaran c) Menyiapkan kamera untuk alat
yang akan dilaksanakan. dokumentasi
Dikegiatan inti guru dengan b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
semangat sambal tanya jawab dengan Kegiatan ini adalah bentuk
siswa menjelaskan mengenapi materi pengaplikasian rancangan hasil
pembelajaran mengenai apa saja refleksi pada kegiatan siklus pertama.
bidang pekerjaan yang belum pernah 1) Pertemuan 1
mereka ketahui dilanjutkan dengan Dikegiatan ini guru memulai
pembentukan kelompok seperti pembelajaran dengan apersepsi
dan menjelaskan tujuan dengan memberikan informasi
pembelajaran sambal tanya jawab tujuan pembelajaran dan tanya
dan menyiapkan suasana kelasa jawab yang berhubungan degan
agar lebih semangat dalam materi.
pembeljaran. Dilanjutkaan Pada aktivitas inti siswa
dengan penjelasan materi juga difasilitasi guru membentuk
tanya jawab mengenai kelompok terdiri dari 3-4 orang
pengetahuan siswa mengenai kemudian berdiskusi sesuai topik
pembelajaran yang akan dari LKS yang diberikan dan
dilakukan kemudian guru mempersentasikan dengan siswa
mengajak siswa membuat yang belum pernah persentase.
kelompok dengan 3-4 orang Seiswa terlihat aktif dan gru juga
anggota kemudia menugaskan sudah mampu menguasai
setiap anggota kelompojnya siapa pengelolaan kelas terlihat dari
saja yang akan mempersentasikan ters terulis pada kegiatan akhir,
agar semua siswa aktif tidak dengan hasil belajar sudah
hanya siswa yang itu-itu saja. mencapai indicator keberhasilan.
Kegiatan diakhiri dengan tes Tabel 9. Hasil Belajar Siklus dua Pertemuandua
tertulis setelah ice breaking yang Pencapaia
dilakukan guru sehabis No Nila Jumla Presentas
n
persentase dan tanya jawab . i h Siswa e
KKM
mengenai materi yang diranya 1. 100 2 25 Tuntas
belum dipahami siswa. 2. 90 2 25 Tuntas
Tabel 8. Ketuntasan Belajar Siklus II 3. 80 2 25 Tuntas
Pertemuan 1 4. 70 1 12,5 Tuntas
Pencapaia
No Nila Jumla Presentas Belu m
n 5. 60 1 12,5
. i h Siswa e T untas
KKM
Juml ah 18 10 0
1. 80 1 31,58 Tuntas
Dari gambaran table tersebut
2. 70 2 15,79 Tuntas
dapat dikatakan rata-rata hasil belajar
Belum IPS materi bidang pekerjaan sebesar
3. 60 5 21,05
Tuntas 83,75. Nilai tertinggi yaitu 100 dan
Jumlah 8 100 nilai terendah 60 dengan 7 orang
Hasil ketuntasan belajar pada tuntas dan 1 orang belum tuntas
siklus kedua pertemuan satu,
dengan siklus satu pertemuan Diagram Hasil Belajar IPS Siklus 1 Pertemuan 1, siklus 1
pertemuan 2 dan siklus 2 pertemuan 1 dan Siklus 2
satu, dan siklus satu pertemuan pertemuan 2
kedua, dapat digambarkan pada
diagram berikut
70.00% Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 2
Diagram Hasil Belajar IPS Siklus 1 Pertemuan 1, Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2
siklus 1 pertemuan 2 dan siklus 2 pertemuan 1 50.00%

80.00% 30.00%
Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2
60.00% Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 10.00%

40.00% Tuntas Tidak Tuntas

20.00%
Gambar 7. Diagram Hasil Belajar IPS Pra
Tindakan, Siklus I Pertemuan 1, Siklus I
Tuntas Tidak Tuntas Pertemuan 2, Siklus II Pertemuan 1, dan Siklus
II Pertemuan 2
Gambar 6. Diagram Hasil Belajar IPS materi Diagram diatas menunjukan
bidang pekerjaan Siklus I Pertemuan 1, Siklus I adanya peningkatan hasil belajar dari
Pertemuan 2, dan Siklus II Pertemuan 1 pra-tindakan ke tindakan siklus dua
2) Pertemuan 2 pertemuan dua sebesar 62.5%. hasil
kegiatan diawali dengan belajar sudah mencapai indikator
apersepsi dengan peregangan dan keberhasilan penelitian yaitu sebesar
tepuk variasi untuk menyiapkan 87.5% siswa telah dianyatakan tuntas.
siswa pada kegiatan Maka dari itu pembelajaran sudah
pembelajaran hari ini dilanjutkan
dinyatakan berhasil dan tidak belumberani menyampaikan
dilanjutkan ke siklus berikutnya. pendapat.
3) Observasi Siklus II c. Refleksi Siklus II
a) Observasi Siklus II pertemuan 1 Dari kegaitan yang telah
Observasi aktivitas pengajar dan dilakukan dengan data pengamatan
siswa pada penerapan model yanh telah didapatkan dapat dikatakan
quantum teaching dilaksanakan bahwasanya guru sudah mampu
langsung ketika pembelajaran mengelola kelas dengan
berjalan. menumbuhkan Susana belajar yang
Dari pengamatan siklus dua menyenangkan . siswa juga dari awal
pertemuan pertama, guru sudah kegiatan sudah terlihat bersemangat
melaksanakan semua Langkah- dengan apersepsi yang guru lakukan.
langkah pembelajaran dengan Sudah lebih banyak siswa yang
terstruktur. Guru mulai berani menyampaikan pendapat pada
menumbuhkan minat siswa dengan kegiatan diskusi
apersepsi agar siswa bersemangat B. Pembahasan
dalam memulai pembelajaran. Guru Kegiatan penelitian Tindakan kelas
juga sudah menyampaikan tujuan ini dilaksanakan pada kelas 4 di SD Negeri
dan materi hingga meminta siswa 2 Buluan dalam 2 siklus tiap siklusnya ada
berbagi kelompok dengan ceria agar 2 pembelajaran berguna untuk
aktivitas diskusi tidak terasa mengoptimalkan proses pembelajaran IPS
memberatkan dan monoton. materi bidang Pendidikan dengan
Siswa juga sudah mulai aktif peningkatan hasil belajar siswa.
dan tertarik dalam pembelajaran 1. Peningkatan Proses Pembelajaran
terlihat dari proses pembagian Terlihat adanya peningkatan
kelompok hingga pelaksanaan pada proses belajar mengajar yang
diskusi. signifikan, guru yang awalnya terlihat
b) Observasi Siklus II Pertemuan 2 panik dan kebingungan ketika
Observasi aktivitas pengajar menghadapi keadaan kelas dan
dan siswa pada penerapan model banyaknya kekosongan pada proses
quantum teaching dilaksanakan belajar karena guru masih canggung
langsung ketika pembelajaran saat melaksaan tiap tahapan
berjalan. pembelajaran menggunakan model
Dari pengamatan siklus dua quantum teaching hingga akhinya
pertemuan kedua guru sudah guru terus memperbaiki dan
melaksanakan semua Langkah- tergambar pada siklus kedua
langkah pembelajaran dengan permbelajaran terakhir, guru bisa
quantum teaching dengan baik dan dengan santai dan semangat mengajak
sesuai. Guru sudah berkeliling kelas siswa untuk siap secara fisik dan
untuk sebagai fasilitator kegiatan mental untuk memulai kegiatan, guru
diskusi. juga sudah luwes dalam memfasilitasi
Setelah semua kelompok selesai kegiatan belajar menghasilkan siswa
dalam mengerjakan LKS, guru merasa nyaman.
memberikan kesempatan kepada Aktivitas siswa juga terlihat
setiap kelompok untuk meningkat dari malu-malu, bingung
mempresentasikan hasil kerja dan tidak percaya diri sampai ada
kelompoknya. Guru memberikan yang sibuk sendiri karena tidak
kesempatan kepada siswa untuk adanya minat dan kesiapan dalam
mengulangi apa yang telah menerima pembalajaran baru
dipelajarinya. Guru mengajak siswa kemudian menjadi bersemangat dan
secara bersama-sama meneriakkan menunggu-nunggu pembelajaran
“Aku Berhasil” untuk merayakan karena suasanya yang nyaman, siswa
keberhasilan. juga sudah merasa nyaman membagi
Secara keseluruhan minat pendapatnya dan bertanya banyak hal
belajar siswa sudah tumbuh. Siswa yang dikiranya belum mereka pahami
lebih berminat mengikuti kepada guru.
pembelajaran IPS pada materi 2. Peningkatan Hasil Belajar
bidang pekerjaan hanya ada Dari kegiatan yang dilakukan
beberapa siswa yang masih diam dan terlihat jelas peningkatan hasil dari
proses belajar siswa, diawali dengan Dari simpulan diatas terdapat beberapa saran
siklus pertama dari hanya 53% siswa yang bisa diterapkan yaitu sebagai berikut.
tuntas kemudian pada pertemuan 1. Untuk Guru
kedua menjadi 68% siswa tuntas yang Penggunaan model Quantum Teaching pada
dilanjutkan pada siklus kedua karena pembelajaran IPS materi Bidang Pekerjaan
sebagai contoh upaya peningkatan
belum tercapainya indicator pembelajaran dengan mengguankan model
kelulusan. Pada siklus dua pertemuan pembelajaran.
pertama ketuntasan naik menjadi 84% 2. Untuk Kepala Sekolah
dan pada akhir pertemuan Kembali Sebagai contoh penggunaan model Quantum
meningkat menjadi 89% anak berhasil Teaching untuk upaya peningkatan
mencapai indicator kelulusan. pembelajaran di sekolah
Dua orang siswa yang belum DAFTAR PUSTAKA
tuntas berdasarkan hasil observasi Erfan, M., & Ratu, T. (2018). Analysis of Student
aktifitas siswa bahwasanya siswa bisa Difficulties in Understanding The Concept of
dikatakan memang sedikit lambat Newton’s Law of Motion. JIPF (Jurnal Ilmu
dalam memproses pembelajaran, Pendidikan Fisika), 3(1), 1–4.
namun dari hasil yang dilihat bisa https://doi.org/10.26737/jipf.v3i1.161
dikatan bahwa hasil belajar mereka Erfan, M., Widodo, A., Umar, U., Radiusman, R., &
sudah cukup meningkat dari Ratu, T. (2020). Pengembangan Game Edukasi
sebelumnya. Kata Fisika Berbasis Android untuk Anak
Penggunaan model Sekolah Dasar pada Materi Konsep Gaya.
Lectura: Jurnal Pendidikan, 11(1), 31–46.
pembelajaran quantum teaching dapat
Evina. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran
dikatakan efektif untuk peningkatan Quantum Learning dan Gaya Belajar Auditorial
hasil belajar siswa yang mana Terhadap Hasil Belajar IPS Di Sekolah Dasar,
menunjukan kenaikan dengan 1–11.
berhasil mencapai indicator Erfan, M. & Widodo, A., Umar,. U.,
keberhasilan yaitu 87% siswa tuntas Radiusman,R,.& Ratu, T. (2020)
pada pembelajaran IPS materi bidang Pengembangan Game Edukasi Kata Fisika
pekerjaan dengan dua siklus Tindakan Berbasis Android untuk anak Sekolah Dasar
pembelajaran yang dilakukan. pada Materi Konsep dan Gaya. Lectura:Jurnal
Pembelajaran dengan Pendidikan,11(1),31-46.
menggunakan model quantum Huda, W., & Mardikantoro, H. B. (2018). Quantum
Learning Model Influence using using Series of
teaching daoat mengoptimalkan
Drawings Towards The Fifth Grade Students ’
kegiatan belajar mengajar IPS materi Narrative Writing Skill,7(3), 332–341.
bidang pekerjaan yang mana dapat Machmudah, dkk. 2018. Active Learning Dalam
dilihat dari meningkatnya hasil belajar Pembelajaran Bahasa Arab, Malang : UIN
siswa dari persiapan Tindakan sampai Malang Press.
akhir siklus kedua. Ini sejalan dengan Nasution. 2017. Berbagai Pendekatan dalam Proses
apa yang diutarakan Bobbi DePotter Belajar&Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
(2008:34) bahwa Quantum teaching Mandacahyanti, H.R. 2018. Pengembangan Modul
dapat mempengaruhi keberhasilan Pembelajaran Tematik Kelas III Sekolah Dasar.
siswa. Skripsi. Universitas PGRI Yogyakarta.
SIMPULAN Zafira, H., dan Artharina, F.P. 2017. Pengembangan
Media Wayang Pada Tema Indahnya Negeri
Dari penelitian Tindakan kelas yang sudah
dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa Sebagai Pendukung Scientific Approach Kelas
penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching IV Sekolah Dasar. Refleksi Edukatika, 8 (1): 9-
pada siswa kelas 4 SDN 2 Buluan Pada pembelajaran 15.
IPS materi bidang pekerjaan terlihat peningkatan dari Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan
hasil belajar siswa dengan ketuntasan sebesar 87,5% (Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
dari indicator 75% , keaktifan siswa dalam Bandung: Alfabeta.
pembelajaran juga meningkat.

Anda mungkin juga menyukai