Anda di halaman 1dari 3

JUDUL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA MELALUI


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SISWA KELAS V SD NEGERI 6 DURUKA

PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran IPA siswa kelas V di SD
Negeri 6 Duruka diperoleh informasi bahwa rata-rata pencapaian hasil belajar IPA masih rendah,
nilai rata-rata hasil hasil belajar siswa adalah 65,78 dengan ketuntasan 56,52% yang mencapai
KKM 70. Rendahnya hasil belajar siswa diantaranya disebabkan oleh guru masih belum
menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan keaktivan siswa
dalam pembelajaran, guru masih mengajar dengan model pembelajaran konvensional yang
terpusat pada guru dan pendekatan pembelajaran yang monoton .
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan pada awal pembelajaran, proses
pembelajaran dan akhir pembelajaran terlihat bahwa hasil belajar siswa masih kurang. Penulis
berpikir rendahnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar IPA diakibatkan oleh beberapa
faktor berikut:
a. Siswa kurang mengerti terhadap materi yang disampaikan guru.
b. Tidak adanya interaksi siswa dalam proses pembelajaran IPA.
c. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran IPA.
d. Kurangnya minat siswa terhadap materi pembelajaran IPA.
e. Rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka peneliti mencoba melakukan tanya
jawab dengan supervisior sehingga dihasilkan faktor penyebab masalah sebagai berikut:
a. Guru dalam mengajar hanya menggunakan satu model yaitu model pembelajaran yang
konvensional.
b. Guru dalam menyampaikan materi terlalu cepat.
c. Pemilihan media yang kurang sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.
d. Kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
e. Siswa tidak berani mengajukan pendapat dan pertanyaan apabila ada pelajaran yang tidak
dipahami.

RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi cahaya siswa kelas V SD
Negeri 6 Duruka?”.
Dari analisis rumusan masalah di atas, maka peneliti mengusulkan beberapa alternatif
pemecahan masalah seperti di bawah ini:
a. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP Perbaikan) yang akan dilaksanakan pada
penelitian perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran lainnya.
c. Meningkatkan keterampilan guru dalam bertanya dengan cara menyiapkan terlebih dahulu
pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali pemahaman siswa tentang materi cahaya dan
dapat merangsang daya pikir siswa untuk memahami materi IPA sebelum dilakukan proses
pembelajaran.
d. Menyusun lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru yang dapat mengukur peningkatan
kualitas proses pembelajaran dengan tepat.
e. Menyusun alat evaluasi yang dapat mengukur peningkatan pemahaman siswa tentang materi
cahaya.
f. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang
menggunakan metode tanya jawab dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
g. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi cahaya melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif STAD siswa kelas V SD Negeri 6 Duruka.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran mata pelajaran IPA sesuai yang diharapkan maka
penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dan apabila pada siklus kedua ternyata apa yang
menjadi tujuan perbaikan telah tercapai maka penelitian ini dihentikan pada siklus II. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai tujuan serta perubahan yang ingin dicapai. Agar tercapai perubahan yang
diinginkan maka tiap akhir pembelajaran siswa diberikan tes hasil belajar.

RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN


Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 24 orang yang terdiri dari 14
orang perempuan dan 10 orang laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 6 Duruka,
Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Waktu pelaksanaan
perbaikan pembelajaran ini pada bulan Mei 2023. Pihak yang membantu dalam penelitian ini
adalah Kepala Sekolah SD Negeri 6 Duruka, teman sejawat dan dosen pembimbing.
Setelah melaksanakan penelitian tindakan perbaikan pembelajaran IPA materi cahaya
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terdiri dari 2 siklus.
Pra Siklus
Pada pra siklus dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
konvensional pada mata pelajaran IPA materi cahaya siswa kelas V SD Negeri 6 Duruka. Setelah
dilakukan pembelajaran selanjutnya di tes dengan soal yang berbentuk esai. Dari tes inilah

2
diperoleh hasil tentang penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan yang
nantinya akan dijadikan pedoman untuk pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran. Adapun
hasil belajar IPA siswa setelah pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus diperoleh nilai rata-
rata hasil belajar IPA materi cahaya siswa kelas V SD Negeri 6 Duruka sebesar 65,63 dan
ketuntasan belajar secara klasikal adalah 54,17% atau sebanyak 13 siswa dari 24 siswa yang
mencapai nilai KKM ≥ 70 dan masih ada 11 siswa dengan presentasi 45,83% yang belum
tuntas.
Berdasarkan hasil ini peneliti bersama penilai memandang perlu untuk mengadakan
tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan harapan hasil belajar IPA siswa materi cahaya dapat meningkat dan kinerja
guru dapat mengalami peningkatan pula.
Siklus I
Pada siklus I tindakan perbaikan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pra siklus. Setelah
dilakukan proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada materi menjelaskan sifat-sifat cahaya dan dispersi cahaya dilakukan evaluasi maka
hasil belajar siswa yang diperoleh pada pelaksanaan tes siklus I nilai rata-rata hasil belajar IPA
materi sifat-sifat cahaya dan dispersi cahaya setelah diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD siswa kelas V SD Negeri 6 Duruka yaitu 68,88 dengan ketuntasan
66,67% atau 16 siswa yang tuntas dari 24 siswa dan yang belum tuntas 8 siswa dengan
presentasi 33,33%.
Siklus II
Pada siklus II tindakan perbaikan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi siklus I. Dengan
melakukan perbaikan hasil refleksi pada siklus I. Setelah dilakukan proses belajar mengajar
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi penerapan sifat-
sifat cahaya pada cermin selanjutnya dilakukan evaluasi maka hasil belajar siswa yang diperoleh
pada pelaksanaan tes siklus II nilai rata-rata hasil belajar IPA materi penerapan sifat-sifat
cahaya pada cermin setelah diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD siswa kelas V SD Negeri 6 Duruka yaitu 78,33 dengan ketuntasan 83,33% atau 20
siswa yang tuntas dari 24 siswa dan yang belum tuntas 4 siswa (16,67%).
Dari hasil observasi yang dilakukan pengamat kinerga guru dalam pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah berjalan dengan baik. Aktivitas
siswa dalam pembelajaran menunjukkan peningkatan. Jika dibandingkan antara siklus I dan
siklus II terlihat adanya peningkatan nilai hasil belajar IPA materi cahaya setelah diajar
dengan model pembelajaran kooperatif STAD siswa kelas V SD Negeri 6 Duruka dan kinerja
guru meningkat maka penelitian dihentikan sampai siklus II.

Anda mungkin juga menyukai