Anda di halaman 1dari 17

1

Evaluasi kurikulum di sd negeri


sekaran 02 semarang menggunakan
model iluminatif

Budi Nurdiyanto (1102416012) Herni Perta Suci (1102416020)


Linda Putri Palupi (1102416015) Retno Palupi (1102416031)
2

Latar belakang
Dampak lain dari implementasi kurikulum akademik
ternyata tidak mampu memberikan nilai, etika, moral, dan
nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan siswa
dimanapun ia berada. Maka dengan adanya evaluasi
diharapkan dapat memperbaiki aspek-aspek yang kurang
sehingga model kurikulum yang diterapkan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan.
3

Fokus evaluasi kurikulum


Fokus penelitian dari “Evaluasi Kurikulum di SD
N Sekaran 02 dengan Model Iluminatif” ialah
evaluasi pelaksanaan kurikulum dengan
mempertimbangkan aspek evaluasi dimensi
proses atau implementasi.
4

RUMUSAN MASALAH EVALUASI KURIKULUM


1. Bagaimana pelaksanaan kurikulum di SD N
Sekaran 02 dengan menggunakan model
iluminati
2. Bagaimana hasil evaluasi kurikulum di SD N
Sekaran 02 dengan menggunakan model
iluminatif?
5

Tujuan evaluasi
Mendeskripsikan dan menganalisis :

1. Pelaksanaan kurikulum di SD N Sekaran 02


dengan menggunakan model iluminatif.

2. Hasil evaluasi kurikulum di SD N Sekaran 02


dengan menggunakan model iluminatif.
6

Manfaat evaluasi
1. Bagi sekolah
2. Bagi jurusan
3. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat positif dalam perbaikan mutu pendidikan di
Indonesia khususnya pengembangan kurikulum di
Indonesia terutama implementasi kurikulum
7

Kajian pustaka
2. Model Evaluasi Iluminatif
Model iluminatif dikembangkan
sebaga reaksi terhadap dua
1. Evaluasi kurikulum model evaluasi, yaitu model
Evaluasi kurikulum sebagai pengukuran dan model
usaha sistematis persesuaian.
mengumpulkan informasi Dalam langkah pelaksanaannya,
mengenai suatu kurikulum model evaluasi iluminatif
untuk digunakan sebagai memiliki 3 kegiatan:
pertimbangan mengenai nilai 1. Observ atau Observasi
dan arti dari kurikulum dalam
suatu konteks tertentu. 2. Inquiry Further atau Inkuiri
Lanjutan
3. Seek to explain atau Usaha
Penjelasan.
8

Metode evaluasi dan pendekatan kriteria


Metode Evaluasi
 Metode Evaluasi ini menggunakan desain penelitian evaluatif
dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Evaluasi kurikulum ini
menggunakan model penelitian iluminatif.
 Model iluminatif memiliki 3 langkah kegiatan yaitu observasi,
inkuiri lanjutan, dan usaha penjelasan
 Penelitian ini difokuskan pada evaluasi kurikulum berdasarkan
standar proses di SD N Sekaran 02 Semarang. Prosedur
evaluasi yang dilakukan antara lain : menyusun rencana
evaluasi, melakukan verifikasi data, mengolah dan menganalisis
data, serta memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan.
 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara, observasi partisipatif, dan dokumentasi.
9

Pendekatan Kriteria
 Pendekatan kriteria yang digunakan dalam evaluasi kurikulum
ini menggunakan pendekatan proses.
 Pemanfaatan kriteria proses dilakukan untuk melihat
implementasi kurikulum berdasarkan standar proses pada SD N
Sekaran 02.
 Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode analisis
selama di lapangan, yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan kesimpulan/ verikasi
Pengumpulan Data

Reduksi Data Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan
10

Hasil dan pembahasan


 Penyajian data hasil evaluasi kurikulum di SD N Sekaran 02 dilakukan
berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap
kepala sekolah, wali kelas 6, dan salah satu siswa kelas 6. Langkah
penelitian difokuskan pada sistem instruksional dan lingkungan belajar.

 Hasil wawancara terhadap guru menyatakan bahwa, guru di SD N


Sekaran 02 memiliki persiapan dalam melaksanakan proses
pembelajaran dimulai dari merancang program pembelajaran yang akan
berlangsung untuk memudahkan siswa belajar.

 Hasil wawacara terhadap salah satu siswa kelas 6, menyampaikan


bahwa proses pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan jam
pelajaran yang sudah ditentukan

 Berdasarkan hasil dokumentasi dan wawancara perencanaan kegiatan


pembelajaran disesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
11

Hasil dan pembahasan


 Berdasarkan hasil dokumentasi dan wawancara perencanaan pemilihan
isi materi dalam RPP, materi disesuaikan dengan standart kompetensi,
kompetensi dasar serta indikator yang ingin dicapai pada pelaksanaan
pembelajaran.

 Hasil observasi dan wawancara terhadap proses pelaksanaan


pembelajaran yang dilaksanakan pada saat itu di kelas 6 SD N Sekaran
02, diikuti oleh siswa sebanyak 34 siswa aktif di kelas. Kegiatan
pembelajaran pada saat itu menggunakan pendekatan scientific, model
pembelajaran project based learning, dan menggunakan metode
diskusi, tanya jawab dan penugasan. Media pembelajaran yang
digunakan adalah video pembelajaran tentang kelinci dan power point
yang berisi materi pembelajaran.

 Dapat disimpulkan dari hasil observasi dan wawancara dalam kegiatan


inti yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran tersebut sama
dengan kegiatan inti yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan
proses pembelajaran yang tertuang dalam RPP.
12

Hasil dan pembahasan


 Berdasarkan hasil dokumentasi hasil belajar diperoleh dari guru selama
proses pembelajaran dilaksanakan, hasil belajar yang didapat pada
materi tumbuhan menggunakan tes pilihan ganda dengan jumlah soal
10 butir. Siswa dapat mengerjakan dengan baik dan mendapatkan nilai
rata-rata diatas KKM.

 Berdasarkan wawancara dengan 3 siswa sebagai sampel tentang


pelaksanaan pembelajaran menyebutkan bahwa kurangnya guru
memberikan sebuah model pembelajaran yang menarik bagi siswa,
atau salah satu siswa menyebutkan bahwa guru kurang mampu
memanfaatkan media sebagai sarana penunjang pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar atau bisa diartikan bahwa model
pembelajaran student facilitator and explaining dengan multimedia
dalam kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan oleh guru
13

Hasil dan pembahasan


 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, lingkungan
sosial yang berada pada sekolah sangat mendukung. Karena berada
dekat dengan Universitas Negeri Semarang, maka banyak sekali
kegiatan semacam observasi dan sebagainya yang dilakukan oleh
mahasiswa ke sekolah. Setelah kegiatan tersebut biasanya banyak
mendapatkan masukan yang membangun. Bahkan beberapa guru yang
mengajar merupakan lulusan UNNES dan merupakan guru millennials,
sehingga berdampak bagi murid yang menjadi aktif, dan juga kreatif
dalam proses pembelajaran di kelas.

 Hasil wawancara menunjukan bahwa sarana dan prasarana selalu


dilakukan perbaikan dan diajukan menggunakan dana BOS

 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap kepala sekolah,


terdapat beberapa ekstrakurikuller yang dapat diikuti oleh pesertaa didik
yaitu pramuka, tilawah, rebana, drum band dan juga computer
14

SIMPULAN
Dari hasil penelitian mengenai pelaksanaan evaluasi
kurikulum dengan penilaian proses pembelajaran di SD
Negeri 02 Sekaran dengan menggunakan model
pembelajaran project based learning pada kelas 6,
dikatakan proses kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru telah mengacu pada instrumen
kurikulum 2013 terbaru. Hal tersebut telah dibuktikan
dengan hasil observasi yang menunjukan bahwa
penerapan model project based learning telah terlaksana
dengan baik dalam kegiatan proses belajar mengajar
pada materi tumbuhan dan wawancara yang didapatkan
oleh guru kelas 6.
15

Saran
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebaiknya menyarankan kepada guru-guru
kelas untuk menggunakan model pembelajaran student
facilitator and explaining dengan multimedia sebagai salah satu
alternatif dalam mata pelajaran IPA untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.

2. Bagi Guru
Guru dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan
menggunakan model pembelajaran, salah satunya dengan
menggunakan model student facilitator and explaining dengan
multimedia.

3. Bagi Siswa
Siswa agar lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran
dengan model pembelajaran student facilitator and explaining
dengan multimedia sehingga kreativitas dan prestasi belajar
diharapkan menjadi lebih baik.
16

rekomendasi
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan selanjutnya dapat
diajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Penelitian dengan menggunakan model evaluasi illminative dalam


kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar IPA ini, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi
peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahkan
perbandingan dengan metode lain untuk penelitian.

2. Penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining


dengan multimedia dalam kegiatan belajar mengajar sangat
bermanfaat bagi guru dan siswa, maka diharapkan model
pembelajaran student facilitator and explaining dengan multimedia
dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam mata pelajaran IPA
maupun pada mata pelajaran yang lain.

3. Penyediaan sarana penunjang operasional pembelajaran perlu


diperhatikan serius oleh pihak pengelola agar terciptanya suasana dan
kegiatan belajar yang lebih kondusif dan menarik
17

Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai