Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KURIKULUM

DI MI AT- TAQWA MIRI

Munawati Rosidah (225005220)


Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah Institut Islam Mamba’ul Ulum Surakarta
Jl. Sadewa No 14, Serengan, kec. Serengan.Surakarta Jawa Tengah 57155, Indonesia
Email: munawatirosidah@gmail.com

Abstrak
Implementasi kurikulum 2013 terkait pelaksanaan pembelajaran, menuntut guru untuk
melaksanakan pembelajaran tematik integrative yang menekankan pendekatan saintifik serta
menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Sehingga,
tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran kurikulum
2013 di salah satu madrasah yakni madrasah ibtidaiyah Sunggingan.. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian adalah guru kelas,
kepala sekolah serta peserta didik. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara serta
dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum
2013 guru melaksanakaan pembelajaran berdasarkan tema, akan tetapi guru menyampaikan
perpindahan mata pelajaran. Di dalam Proses pembelajaran guru menggunakan 5 langkah
pendekatan saintifik yaitu, mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah
informasi, dan mengkomunikasikan. Akan tetapi di dalam proses pembelajaran guru tidak
menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Hal ini
dikarenakan pemahaman guru terkait model pembelajaran masih sangat rendah.

Kata Kunci: Pelaksanaan pembelajaran, kurikulum 2013, SD.

Abstract
The implementation of the 2013 curriculum related to the implementation of the learning
requires teacher to carry out integrated thematic learning that emphasizes the scientific
approach and uses learning models that are in accordance with the 2013 curriculum. So, the
purpose of this research is to describe the implementation of the 2013 curriculum in Sekolah.
This study uses a qualitative descriptive approach and the subjects are classroom teachers,
school principals, and students. The data was collected through observation, interviews, and
documentation. The technique of checking the data used triangulation of sources and
techniques. The results show that in the implementation of the 2013 curriculum the teachers
carried out the learning based on the theme, but the teachers notified the shift of the subjects.
In the learning process the teachers used a 5-step of scientific approach, namely,
observation, asking questions, gathering information, processing information, and
communicating. However, in the learning process the teachers did not use learning models
that are in accordance with the 2013 curriculum. This is because the teacher's understanding
of the learning model is still very low.

Keywords: Implementation of learning, 2013 curriculum, Elementary School.


PENDAHULUAN

Di dalam dunia pendidikan pembelajaran merupakan bagian terpenting. Menurut Pane &
Darwis Dasopang (2017) pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan
guru, dengan bahan pelajaran, metode penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber
belajar dalam suatu lingkungan belajar. Keberhasilan di dalam proses belajar dan
pembelajaran dapat diketahui dengan melihat tingkat keberhasilan peserta didik dalam
mencapai tujuan pendidikan. Di dalam pelaksanaan pembelajaran tidak terlepas dengan
kurikulum. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013. Menurut Kamiludin
& Suryaman (2017) kurikulum 2013 merupakan pengganti dari kurikulum sebelumnya yaitu
(KTSP). Ciri khas dari kurikulum 2013 yaitu pembelajaran tematik integratif, pendekatan
saintifik, serta penilaian autentik. Guru merupakan orang yang paling berpengaruh terhadap
perubahan atau pergantian kurikulum. Maka dari itu, guru harus selalu siap dengan adanya
perubahan.
Pada kurikulum 2013, guru dituntut agar dapat menyajikan pembelajaran berbasis tematik
integratif, menggunakan pendekatan saintifik, serta menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum 2013. Menurut Setiawan (2019) Pembelajaran tematik adalah
metode pembelajaran yang menekankan pemberian tema khusus pilihan untuk mengajarkan
beberapa konsep kurikuler Konsep integrasi beberapa subjek untuk mengajar di sekolah
Indonesia. Selain itu, menurut Wahyuni (2016) pembelajaran tematik merupakan
pembelajaran yang didasarkan dari sebuah tema yang digunakan untuk mengaitkan beberapa
konsep mata pelajaran, sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami sebuah konsep,
karena hanya berdasarkan dari satu tema untuk beberapa pelajaran yang diajarkan.
Selain itu, guru juga dituntut untuk menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai
dengan pendekatan saintifik. Model pembelajaran merupakan prosedur atau pola sistematis
yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran didalamnya terdapat
strategi, teknik, metode, bahan, media dan alat penilaian pembelajaran (Afandi, 2013). Model
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 menurut Mulyasa (2016) terdapat empat
model pembelajaran yang bisa dikaitkan dengan pendekatan saintifik yaitu
(1) Model Inquiry Learning; (2) Model Discovery Learning; (3) Model Problem based
Learning; (4) Model Project Based Learning. Hal yang sama juga dijelaskan oleh Sani
(dalam Astari et al., 2018) model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
pembelajaran di SD yaitu: (1) model Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based
Learning), (2) model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning), (3) model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), (4) model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Desa Sunggingan, Kecamatan Miri,
Kabupaten Sragen.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 04 November 2023 . Objek pada
penelitian ini adalah Kepala Sekolah MI At-Taqwa Sunggingan. Metode penelitian yang
digunakan adalah wawancara kepada Narasumber yang berkaitan.
Data yang diperoleh sebagai acuan dalam mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran
kurikulum 2013 tersebut didapat berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi,
dengan peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Data yang dikumpulkan yaitu data mengenai
kurikulum yang digunakan, implementasi atau pelaksanaan kurikulum tersebut dan faktor
faktor penghambat dan pendukung kurikulum yang digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kurikulum yang digunakan di MI AT-TAQWA
Kurikulum yang digunakan di MI AT-TAQWA adalah kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang
telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu di teruskan dengan kurikulum 2006
(KTSP). Dalam pemaparannya, Menteri pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Muhammad
Nuh, menegaskan bahwa kurikulum 2013 lebih di tekankan pada kompetensi dengan
pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri kurikulum
2013 yang paling mendasar ialah menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan
mencari tahu pengetahuan sebanyakbanyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah
mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi.Sedangkan
untuk siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan
interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berfikir kritis.
Implementasi Kurikulum 2013 di MI AT-TAQWA
Dalam hal ini semua dewan guru baik wali kelas maupun guru mata pelajaran dapat
melaksanakan kurikulum 2013 dengan baik. Sesuai dengan (Nurhoyati et al., 2019)
pembelajaran menyenangkan, efektif, dan bermakna dapat dirancang oleh setiap guru, dengan
prosedur sebagai berikut:
a. Pemanasan dan apersepsi yaitu tanyak-jawab tentang pengetahuan dan pengalaman yaitu
menjajah pengetahuan peserta didik, memotivasi peserta didik dengan menyajikan materi
yang menarik, dan mendorong mereka untuk mengetahui berbagai hal baru contoh : peserta
didik dimotivasi dengan bahan ajar yang menarik dan berguna bagi kehidupan mareka.
b. Eksplorasi yaitu tahap memperoleh dan mencari informasi baru contoh: perkenalan materi
standar dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik.
c. Konsolidasi pembelajaran yaitu merupakan kegiatan untuk mengaktifkan peserta didik
dalam pembentukan kompetensi dan karakter, serta menghubungkannya dengan kehidupan
peserta contoh: peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pemecahan masalah (problem
solving), terutama dalam masalahmasalah aktual.
d. pembentukan sikap, kompetensi dan karakter yaitu pengetahuan diproses menjadi nilai,
sikap dan perilaku contoh: melakukan dorongan kepada peserta didik untuk menerapkan
konsep, pengertian, kompetensi, dan karakter yang dipelajarainya dalam kehidupan sehari-
hari.
Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan adalah bagiamana cara
mengorganisasikan pembelajaran, bagaimana cara menyampaikan isi pembelajaran, dan
bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar berfungsi secara
optimal. Pembelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori untuk
merancangnya agar rencana pembelajaran yang disusun benar-benar, memenuhi harapan, dan
tujuan pembelajaran. Sependapat dengan itu maka (Rohmatulloh et al., 2013) menyatakan
“Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi
pembelajaran, penggunaan media, pengajaran, penggunaan atau pendekatan metode,
penilaian, menentukan alokasi waktu untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu,
penyusunan perencanaan pembelajaran mutlak dilakukan oleh guru pada saat melaksanakan
tugasnya dalam memberikan materi pembelajaran” (Farida et al., 2021).
perangkat yang harus disiapkanguru di MI AT-TAQWA dalam perencanaan pembelajaran
antara lain:
a. Memahami kurikulum
b. Menguasai bahan ajar
c. Menyusun program pengajaran
d. Melaksanakan program pengajaran
e. Menilai program pengajaran dalam hasil proses mengajar yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan penelitian, bahwa semua dewan guru baik wali kelas dan guru mata pelajaran
sudah dapat melaksanakan kurikulum 2013 di MI AT-TAQWA dengan baik ,dapat dilihat dari
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup sudah berjalan dengan RPP yang ada sesuai
dengan kurikulum 2013.
Pendukung dan Penghambat Kurikulum 2013 di MI AT-TAQWA
Implementasi kurikulum 2013 diharapkan menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan
inovatif. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (konstektual),
karena dapat dimulai dengan konsentrasi, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didik
untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing.
Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar, dan proses belajar berlangsung secara
alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan
transfer pengetahuan. Kurikulum 2013 berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi
mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan
keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal
berdasarkan standar kompetensi tertentu.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru faktor pendukung dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013 dalam pembelajaran adalah sumber belajar seperti buku paket, LKS yang
sudah lengkap dimiliki oleh setiap siswa sehingga memudahkan siswa untuk belajar.
Pemasangan wifi sekolah yang mampu mempermudah guru untuk mengakses informasi lebih
tentang Kurikulum 2013.
Berdasarkan hasil wawancara, guru mengalami beberapa hambatan dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 .
Faktor penghambat terrsebut antara lain :
guru belum pernah mengikuti kegiatan pelatihan Kurikulum 2013, sehingga guru masih sulit
mengikuti perkembangan Kurikulum yang masih terus mengalami perubahan. Guru banyak
belajar dari internet dan guru lain yang sudah mendapatkan pelatihan, guru
mengimplementasikan apa yang menjadi tuntutan Kurikulum sepengetahuan guru.
Melaksanakan Kurikulum, guru harus memahaminya terlebih dahulu dasar Kurikulum.
Faktor kedua, sarana dan prasarana yang masih kurang khususnya pada LCD hanya terdapat
beberapa buah LCD sehingga tidak semua bisa menggunakan lcd.
Faktor ketiga prasarana yang kurang memadai bagi para siswa. Seperti perpustakaan yang
kurang lengkap.
KESIMPULAN
Berikut ini beberapa yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian guna menjawab
permasalahan yang dihadapi. Secara keseluruhan, implementasi kurikulum 2013 pada siswa
siswi di MI AT-TAQWA berjalan sesuai dengan konsep dasar dan prinsip-prinsip dari
kurikulum 2013, namun di sisi lain terdapat beberapa masalah yang muncul dari
implementasi 2013.
1. Pemahaman guru terhadap kurikulum 2013 sudah baik dapat di lihat dari proses
belajar mengajar yang berjalan dengan baik. Dari kegiatan awal sampai akhir proses
pembelajaran.
2. Implementasi kurikulum 2013 pada siswa siswi MI AT-TAQWA sudah terlaksana
cukup baik, yaitu artinya para dewan guru baik wali kelas dan guru mata pelajaran
didalam melaksanakan pembelajaran terlebih dahulu memahami muatan atau
komponen-komponen yang ada didalam kurikulum 2013.
Sehingga pelaksanaan kurikulum 2013 dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dari
kurikulum 2013 melalui beberapa tahap, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. 1.
Faktor pendukung dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, yaitu tersedianya buku-
buku sebagai bahan ajar, sarana prasarana yang memadai seperti internet, dan adanya
kerja sama dan koordinasi antar kepala sekolah, guru, siswa, komite, orang tua dan
masyarakat.
Sedangkan faktor penghambat, yaitu guru sulit dalam menilai para siswa, sebab banyak
aspek yang harus dinilai, siswa yang kurang aktif sulit untuk mengejar ketertinggalan
dalam pelajaran,Contohnya adalah dalam pengolahan nilai, dimana dalam penilaian di
kurikulum 2013 adalah penilaian otentik, penilaian otentik meruapak penilian dari
keseluruhan aspek-aspek seperti aspek pengetahuan, sikap, sosial dan keterampilan.
Sedangkan Kelebihan kurikulum 2013 bagi sekolah, guru dan siswa, adalah guru banyak
belajar dan lebih banyak tahu ilmu, siswa lebih semangat, senang dan lebih aktif dalam
belajar, karena didukung oleh guru yang kompetitif, kreatif dan inovatif.
Hasil observasi wawancara di Mi AT-TAQWA Miri
No Pertanyaan Wawancara Hasil Wawancara

1. Kurikulum apa yang digunakan di MI AT-TAQWA? Kurikulum 13

2. Bagaimana mengimplementasikan kurikulum K13 ? a. Guru Memahami kurikulum


b. Guru Menguasai bahan ajar
c. Guru Menyusun program
pengajaran
d. Guru Melaksanakan program
pengajaran
e. Guru Menilai program
pengajaran dalam hasil proses
mengajar yang telah
dilaksanakan.

3. Apa faktor penghambat dan faktor pendukung dalam Faktor pendukung dalam
mengimplementasikan Kurikulum
kurikulum ? 2013 dalam pembelajaran adalah
1. sumber belajar seperti buku
paket, LKS yang sudah
lengkap dimiliki oleh setiap
siswa sehingga memudahkan
siswa untuk belajar.
2. Pemasangan wifi sekolah yang
mampu mempermudah guru
untuk mengakses informasi
lebih tentang Kurikulum 2013.

Faktor penghambat terrsebut antara


lain :
1. Guru belum pernah mengikuti
kegiatan pelatihan Kurikulum
2013,
2. sarana dan prasarana yang
masih kurang khususnya pada
LCD hanya terdapat beberapa
buah LCD sehingga tidak
semua bisa menggunakan lcd.
1. prasarana yang kurang
memadai bagi para siswa.
Seperti perpustakaan yang
kurang lengkap.

PROFIL SEKOLAH
MI AT – TAQWA SUNGGINGAN: Sekolah swasta di Kab. Sragen, Jawa Tengah Sekolah MI
AT – TAQWA SUNGGINGAN merupakan sekolah swasta yang terletak di Pondok RT.03,
Sunggingan, Kec. Miri, Kab. Sragen, Jawa Tengah. NPSN dari sekolah ini adalah 60711899.
SK Pendirian sekolah ini dikeluarkan pada 27 April 2016 .
Sekolah ini telah memperoleh SK Operasional dengan nomor Lk/3.c/1117/Pgm/MI/78 yang
dikeluarkan pada 01 Februari 1978. Selain itu, sekolah ini juga telah terakreditasi B dengan
SK Akreditasi nomor 135/BAP-SM/X/2011 yang dikeluarkan pada 27 Oktober 2011.
Pendidikan di MI AT – TAQWA SUNGGINGAN menyelenggarakan jenjang pendidikan MI.
Sekolah ini berada dibawah naungan Kementerian Agama.
Nama MI AT – TAQWA SUNGGINGAN
NPSN : 60711899
Alamat : Pondok RT.03
Kode Pos : 57275
Desa / Kelurahan : Sunggingan
Kecamatan / Kota (LN) : Kec. Miri
Kab. / Kota / Negara (LN) : Kab. Sragen
Provinsi / Luar Negeri : Jawa Tengah
Status Sekolah : Swasta
Waktu Penyelenggaraan : -/-
Jenjang Pendidikan : MI
Dokumen dan Perizinan
Naungan : Kementerian Agama
No. SK. Pendirian : AHU-0050460.AH.01.07.TAHUN 2016
Tanggal. SK. Pendirian : 2016-04-27
No. SK. Operasional : Lk/3.c/1117/Pgm/MI/78
Tanggal SK. Operasional : 978-02-01
File SK Operasional : 116875-729314-167760-59431033-2016306631.pdf
Akreditasi :B
No. SK. Akreditasi : 135/BAP-SM/X/2011
Tanggal SK. Akreditasi : 27-10-2011

Anda mungkin juga menyukai