Anda di halaman 1dari 20

REVISI MAKALAH

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

PERAN PROSEDUR DAN IMPLEMENTASI BAHAN AJAR SMP

Oleh
Nurul Fadieny (17175022)

Dosen
Prof. Dr. H.Festiyed, M.S
Dr. Hj. Djusmaini Djamas, M. Si

PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN FISIKA


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem


pendidikan nasional menyebutkan pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembang kemampuan dan membentuk watak siswa, agar dapat menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME. Pendidikan merupakan
hal yang mendasar dalam membantu perkembangan ilmu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan seseorang. Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa dapat dilihat
dari perkembangan pendidikan bangsa tersebut. Oleh karena itu, pendidikan
nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana dalam pembangunan
bangsa dan karakter. Fungsi pendidikan nasional ini sejalan dengan Kurikulum
2013 yang menuntut siswa aktif, kreatif, dan terbentuk sikap yang baik pada diri
siswa.

Pemerintah Indonesia telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan


dengan menyempurnakan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) menjadi Kurikulum 2013. Perubahan kurikulum ini dikembangkan atas
dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya, teknologi berkembang secara
dinamis. Pengembangan kurikulum 2013 dalam dunia pendidikan diharapkan dapat
menghadapi era globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia di masa depan pada
bidang pendidikan. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses
ilmiah, karena itu kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pendekatan
saintifik memberikan pengalaman langsung kepada siswa berdasarkan fakta dan
fenomena untuk mengembangkan kemampuan berfikir secara objektif dan rasional
dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013 dituntut untuk dapat
lebih aktif dalam menemukan hal-hal yang baru dan menyimpulkan setiap

1
2

permasalahan yang dialaminya. Agar tuntutan pembelajaran dapat terwujud, guru


diharapkan dapat menggunakan strategi, model, pendekatan, metode, serta sumber
belajar yang cocok dalam implementasi pembelajaran kurikulum 2013.
Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
adalah bahan ajar. Penggunaan bahan ajar diharapkan dapat membantu siswa dalam
proses pembelajaran. Pemilihan bahan ajar yang tepat penting dilakukan guru agar
dapat mengembangkan kompetensi peserta didik secara menyeluruh. Oleh karena
itu, penulis membuat makalah tentang peran, prosedur, dan implementasi bahan ajar
sesuai kurikulum 2013 untuk pembelajaran pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP).

B. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan makalah ini lebih terfokus, maka makalah ini akan
membahas bahan ajar dan perangkat pembelajaranfisika pada kurikulum 2013
untuk SMP menggunakan pendekatan saintifik.

C. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan pembatasan masalah, tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran.


2. Untuk mengetahui peran, prosedur, dan implementasi bahan ajar sesuai
kurikulum 2013 untuk SMP.
3. Untuk menganalisisketerkaitan capaian pembelajaran, materi,
model/strategi pembelajaran, integrasi karakter, dan teknik penilaian sesuai
kurikulum 2013 untuk SMP.
4. Untuk merancang perangkat pembelajaran sesuai kurikulum 2013 untuk
SMP.
3

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dalam pembuatan makalah ini antara lain:

1. Memahami perangkat pembelajaran fisika di kurikulum 2013 untuk SMP


dengan menggunakan pendekatan saintifik.
2. Memahami pengimplementasian pengembangan bahan ajar pembelajaran
fisika pada kurikulum 2013 untuk SMP dengan menggunakan pendekatan
saintifik.
3. Guru/tenaga pendidik, sebagai tambahan wawasan mengenai peran,
prosedur bahan ajar, serta implementasi bahan ajar.
4

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kurikulum 2013

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-


Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum yang digunakan di Indonesia yaitu kurikulum 2013.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum
2013 diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014.
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara menyeluruh atau
komprehensif. Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa
dari sisi pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh. Pengembangan
kurikulum sangat diperlukan mengingat tantangan masa depan yang semakin sulit.
Pada proses pembelajaran peserta didik dituntut untuk aktif dan mandiri dalam
menggali informasi. Selain itu, peserta didika juga dituntut mampu bekerja sama
dalam kelompok, mampu berinteraksi dengan guru dan peserta didik lainya serta
mampu mengembangkan kemampuan berfikir dan kemampuan pemecahan
masalah dalam pembelajaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik dapat memahami dan menemukan konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan pendekatan saintifik mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
B. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Bahan ajar
digunakan untuk membantu siswa untuk memahami materi yang dibahas. Bahan
ajar adalah segala bentuk informasi baik dalam bentuk cetak ataupun non-cetak
yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu dalam pelaksanaan pembelajaran.
Menurut Majid (2006:173), Bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi,
5

alat, dan teks yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam


melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa
tulisan maupun bahan ajar yang tidak tertulis. Bahan ajar atau materi pembelajaran
secara garis besar terdiri dari pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari
siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan serta sikap
yang yang dicontohkan oleh guru. Siswa dapat mempelajari suatu materi dengan
bahan ajar, sehingga siswa dapat menguasai materi secara keseluruhan.
Bahan ajar yang digunakan di sekolah ada yang berbentuk cetak seperti buku
dan ada juga yang berbentuk audio seperti kaset. Bahan ajar dari segi bentuknya
dibedakan menjadi empat macam, yaitu 1) Bahan ajar cetak (printed), adalah bahan
ajar dimana materi ajarnya terdapat dalam kertas, seperti buku, modul, handout,
brosur, ataupun lembar kerja siswa; 2) Bahan ajar dengar (audio) atau program
audio, merupakan bahan ajar yang memanfaatkan suara dalam penyampaian materi
ajar, seperti kaset, radio, ataupun piringan hitam; 3) Bahan ajar pandang dengar
(audio visual), merupakan bahan ajar yang berupa video; 4) Bahan ajar interaktif
(interactive teaching materials), merupakan bahan ajar yang berupa presentasi,
dimana bahan ajar tersebut dapat diberi perintah dalam menggunakannya
(Prastowo, 2013).
C. Peran Bahan Ajar
Pembelajaran adalah suatu proses pengembangan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap individu untuk berinteraksi dengan informasi dan lingkungannya. Sesuai
dengan pendapat Sanjaya (2008:134) Proses pembelajaran adalah proses yang
dapat mengembangkan seluruh potensi siswa, sehingga siswa dipandang sebagai
titik sentral dalam pembelajaran. Rusman (2012:116) menyatakan bahwa
pembelajaran merupakan suatu proses pengintegrasian berbagai komponen dan
kegiatan, yaitu siswa dan lingkungan belajar untuk memperoleh perubahan tingkah
laku sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah proses dan diperlukannya suatu pengatur yang dapat
menciptakan pembelajaran yang efektif dan bermanfaat. Pengatur yang dimaksud
dengan adanya guru yang dapat mengusahakan sistematika pembelajaran yang baik
dengan pemilihan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan,
6

sehingga siswa dapat melakukan perubahan tingkah laku sesuai tujuan yang
diharapkan yakni mengembangkan seluruh potensi siswa.
Agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dan sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, maka diperlukan bahan
ajar. Bahan ajar dapat memiliki fungsi sebagai acuan seorang guru dalam proses
pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang harus diajarkan kepada
siswa. Bahan ajar juga sebagai pedoman untuk siswa dalam memahami materi
pembelajaran yang dijelaskan dan merupakan substansi kompetensi yang harus
dikuasinya. Sehingga peran dari bahan ajar penting dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pihak-pihak yang menggunakan bahan ajar, fungsi bagi
pendidik dan fungsi bagi peserta didik menurut Prastowo (2014:139) sebagai
berikut:
1. Fungsi bahan ajar bagi pendidik:
a. Menghemat waktu pendidik dalam mengajar.
b. Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang
fasilitator.
c. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
interakstif.
d. Pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang
semestinya diajarkan kepada peserta didik.
e. Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.
2. Fungsi bahan ajar bagi peseerta didik:
a. Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman peserta
didik yang lain.
b. Peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki.
c. Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
d. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing.
e. Membantu potensi peserta didik untuk menjadi pelajar/mahasiswa yang
mandiri.
7

f. Pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya


dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari atau dikuasainya.
Bagi peserta didik sendiri, jika bahan ajar yang dibuat itu bervariasi, inovatif
dan menarik, maka paling tidak ada tiga kegunaan bahan ajar bagi peserta didik,
menurut Prastowo (2014:142) yaitu:
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri
dengan bimbingan pendidik.
3. Akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang
harus dikuasainya.
D. Implementasi Bahan Ajar Sesuai Kurikulum 2013
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, implementasi adalah pelaksanaan dan
penerapan dimana kedua hal ini bermaksud untuk mencari bentuk tentang hal yang
disepakati terlebih dahulu. Menurut Hamalik (2009) bahwa implementasi
merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam
bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan
pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap. Berdasarkan beberapa definisi
dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah suatu proses peletakan dalam
praktik tentang suatu ide, program atau seperangkat aktivitas baru bagi orang lain
dalam mencapai atau mengharapkan suatu perubahan.
Menurut Mulyasa (2013: 99) implementasi kurikulum 2013 merupakan
aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta
karakter peserta didik. Bahan ajar dalam konteks kurikulum 2013 sudah disediakan
secara lengkap oleh Kemendiknas. Bahan ajar tersebut disusun dalam bentuk buku
pegangan siswa, buku pegangan guru, pedoman penilaian bahkan hingga
multimedia pelengkap bahan ajar. Strategi ini memberikan jaminan terhadap
kualitas isi dan penyajian bahan ajar.
Implementasi bahan ajar sesuai kurikulum 2013 diharapkan dapat
menciptakan proses pembelajaran yang baik dengan meningkatkan kemampuan
peserta didik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tiga aspek ini dapat
8

terealisasi dengan adanya bahan ajar berbasis pendekatan saintifik yakni


mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
9

BAB III
PEMBAHASAN

A. Matrik Standar Kompetensi Lulusan setiap Jenjang Pendidikan


Dimensi Lulusan Kualifikasi Kemampuan
Sikap SD/MI/SDLB/Paket A Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

SMP/MTs/SMPLB/Paket B Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak


mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

SMA/MA/SMK/MAK/SMALB Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak


/Paket C mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
Pengetahuan SD/MI/SDLB/Paket A Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
10

fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat


bermain.
SMP/MTs/SMPLB/Paket B Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
/Paket C metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan SD/MI/SDLB/Paket A Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
SMP/MTs/SMPLB/Paket B Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain sejenis.
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
/Paket C ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari
di sekolah secara mandiri.

Komptensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
11

bangsa dalam
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi dasar
1.1. Mengaggumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem,
dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan
dan melaporkan hasil percobaan
2.4. Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi perilaku menjaga
kebersihan dan kelestarian lingkungan
3.1. Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai
bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam pengukuran
12

4.1. Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik dengan
menggunakan satuan tak baku dan satuan baku

Indikator
1. Menjelaskan langkah-langkah proses pengembangan IPA (metode ilmiah)
2. Memiliki rasa ingin tahu, teliti, dan peduli lingkungan dalam diskusi, kerja kelompok dalam pengukuran

3. Menunjukkan ketekunan, tanggung jawab, saling menghargai dalam kegiatan belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok

4. Mengidentifikasi besaran-besaran fisika.


5. Mengelompokkan besaran fisika ke dalam besaran pokok dan besaran turunan.
6. Mendeskripsikan satuan sistem internasional.
7. Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu serta besaran turunan
B. Matriks Ketercapaian Pembelajaran IPA SMP Kelas VII
Materi Integrasi dengan KI Integrasi dengan Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Teknik
Pendekatan Pembelajaran Penilaian
Saintifik
Objek IPA KI 1 Mengamati - Discovery - Guru - Siswa mengamati Tes pengetahuan
dan - Surat Al-Furqan:2 Learning mendemonst demonstrasi yang - Tes pilhan
Pengamata Kita ketahui bahwa rasikan diperagakan guru ganda
nnya Allah menciptakan mengukur serta - Tes uraian
segala sesuatu panjang memeperhatikan
dengan ukuran meja sesuai LKS Tes Observasi
13

yang benar-benar dengan yang


tepat. Sebagaimana tertera pada
dalam Al-quran LKS - Siswa bertanya
surat Al-Furqan mengapa benda-
ayat 2 Allah benda harus
berfirman yang Menanya - Guru diukur
artinya Dia telah memancing
menciptakan siswa agar
segala sesuatu dan bertanya
Dia menetapkan mengapa - Siswa
ukuran-ukurannya benda-benda mengumpulkan
dengan serapinya. harus diukur informasi ttg
Ayat ini pengukuran yang
mengisyaratkan Mengumpulkan - Guru bersumber dari
bahwa kata informasi menyuruh LKS dan Bahan
ukuran siswa Ajar
dinyatakan sebagai mengumpulk - siswa melakukan
bilangan dengan an informasi pengukuran
sifat dan ketelitian ttg panjang meja
yang dibawanya pengukuran menggunakan
dan bahwa Allah dari LKS buku,jengkal dan
menciptakan dan Bahan penggaris sesuai
segala sesuatu Ajar yang dengan prosedur
dengan ukuran diberikan yang ada di LKS
masing-masing dan Mengasosiasikan - Guru
sangat teliti. / mengolah menyuruh
informasi siswa
KI 2 melakukan
- Menghargai dan pengukuran
menghayati panjang - Siswa melakukan
perilaku jujur, meja diskusi
14

disiplin, menggunaka membandingkan


tanggungjawab, n membandingkan
peduli (toleransi, buku,jengkal predikdi dengan
gotong royong), dan hasil pengukuran
santun, percaya penggaris yang telah
diri, dalam sesuai dilakukan
berinteraksi secara dengan - Siswa melakukan
efektif dengan percobaan diskusi untuk
lingkungan sosial yang ada menyimpulkan
dan alam dalam pada LKS pengertian
jangkauan pengukuran dan
pergaulan dan - Guru pentingnya
keberadaannya membimbin menggunakan
KI 3 g siswa satuan baku
- Memahami dalam
pengetahuan melakukan
(faktual, diskusi serta
konseptual, dan membanding
prosedural) kan prediksi
berdasarkan rasa dengan hasil
ingin tahunya pengukuran - Siswa
tentang ilmu yang telah mempresentasika
pengetahuan, dilakukan. n hasil diskusi
teknologi, seni, - Guru kelompok
budaya terkait menyuruh
fenomena dan siswa
kejadian tampak melakukan
mata diskusi
KI 4 untuk
- Mencoba, menyimpulk
mengolah, dan an
15

menyaji dalam pengertian


ranah konkret pengukuran
(menggunakan, dan
mengurai, pentingnya
merangkai, menggunaka
memodifikasi, dan n satuan
membuat) dan baku
ranah abstrak
(menulis, Mengomunikasi - Guru
membaca, kan membimbin
menghitung, g siswa
menggambar, dan dalam
mengarang) sesuai mempresent
dengan yang asekan hasil
dipelajari di pengukurann
sekolah dan sumber ya kedalam
lain yang sama satauan baku
dalam sudut
pandang/teori
16

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Peran, prosedur dan implementasi bahan ajar sesuai dengan kurikulum
2013 sebagai berikut:
a. Peran bahan ajar dapat dirasakan berdasarkan pihak-pihak yang
menggunakan, berdasarkan strategi pembelajaran, sehingga dapat
dirasakan ketika pembelajaran individu dan berkelompok. Secara
umum, peran bahan ajar antara lain pedoman bagi guru yang akan
mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran,
sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan kepada peserta didik, pedoman bagi peserta didik yang
akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran,
sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajarinya/ dikuasainya, dan sebagai alat evaluasi pencapaian/
penguasaan hasil pembelajaran.
b. Prosedur bahan ajar hendaknya menguasai aspek materi, penyajian,
dan bahasa untuk mengembangkan bahan ajar bagi seorang guru.
c. Implementasi bahan ajar yang sesuai kurikulum 2013 salah satunya
berupa buku guru dan buku siswadengan menggunakan pendekatan
saintifik.
2. Keterkaitan capaian pembelajaran, materi, model/strategi pembelajaran,
integrasi karakter, dan teknik penilaian sesuai kurikulum 2013 untuk
SMP yakni pada kurikulum 2013, peserta didik dituntut untuk dapat
mandiri, kritis dan aktif dalam menemukan hal-hal baru, menganalisis,
dan menyimpulkan setiap apa yang didapatkan dalam proses
pembelajaran.
3. Perangkat pembelajaran yang telah dirancang sesuai kurikulum 2013
untuk SMP yakni rencana proses pembelajaran (RPP).
17

B. Saran
1. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
kompetensi peserta didik adalah dengan membuat bahan ajar sendiri yang
sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum
2013.
18

DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar


Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasa.2013.Pengembangan dan implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: DIVA
Press
Prastowo, Andi.2014.Pengembangan Bahan Ajar Tematik.Bandung: Kencana.
Rusman.2012.Model- model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina.2008.Strategi pembelajaran: beriontasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
19

Anda mungkin juga menyukai