Anda di halaman 1dari 12

Sekolah : SMA Negeri 2 Batusangkar

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/ Semester : XI/ 2
Tanggal :
Alokasi Waktu :

PETUNJUK UMUM

Lembaran Kerja Peserta Didik (LKPD) ini disusun untuk membantu peserta didik
belajar mendapatkan pengetahuan melalui pengelolaan kemampuan berfikirnya, sehingga
berkembang kompetensi keterampilan dan sikapnya, sejalan dengan peningkatan
pengetahuannya. Dengan maksud agar penggunaan LKPD ini dapat berhasil dan bernilai
guna, berikut ini diberikan beberapa petunjuk umum.

PETUNJUK UNTUK GURU

Untuk membantu peserta didik, guru hendaknya memerankan fungsi sebagai berikut:
a. Membantu peserta didik dalam memahami konsep dan menjawab pertanyaan/ kendala
yang muncul dapa dalam proses belajar.
b. Membimbing peserta didik dalam menjawab pertanyaan dan melakukan tugas-tugas
yang terdapat di dalam LKPD
c. Melaksanakan penilaian proses dan penilaian hasil belajar peserta didik secara
holistik, baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
d. Menjelaskan kepada peserta didik mengenai bagian-bagian dari materi pelajaran yang
terdapat dalam LKPD yang sulit dipahami.
e. Peran guru utama yang diharapkan dalam pembelajaran menggunakan LKPD adalah
sebagai pembimbing, fasilitator, dan penolong peserta didik yang menemukan
masalah.
f. LKPD ini dilengkapi dengan buku siswa yang diharapkan dibaca dahulu oleh peserta
didik sebelum pembelajaran di kelas yang menggunakan LKPD.

Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI


PETUNJUK UNTUK PESERTA DIDIK

1 Bacalah doa sebelum memulai pelajaran

Baca dan pahamilah setiap informasi dan konsep


2
dalam LKPD ini, kemudian kerjakan latihan,
percobaan, dan soal yang ada dalam LKPD

Ikuti setiap langkah – langkah yang ada dalam


3 LKPD ini dengan baik

Apabila kamu mengalami kesulitan dalam


4 memahami konsep atau mengerjakan tugas tugas
yang ada dalam LKPD, mintalah petunjuk dari
gurumu.

ii

Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI


KOMPETENSI YANG AKAN DI CAPAI

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan pada
cermin dan lensa

4.11.3 Merancang percobaan penerapan prinsip pemantulan dan atau pembiasan pada
mikroskop

TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini, peserta didik mampu


4.11.3.1 Merancang percobaan penerapan prinsip pemantulan dan atau pembiasan pada
mikroskop dengan baik

iii
Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI
MATERI PEMBELAJARAN

Dalam bab ini peserta didik diharapkan mampu memahami materi


pembelajaran mengenai prinsip kerja mikroskop.

INFORMASI PENDUKUNG

Bagaimana seorang ilmuwan dapat mengetahui struktur dari tanaman? Atau


mengetahui bagian-bagian dari bakteri ataupun virus? Bagaimana cara kita untuk
melihat objek-objek yang berukuran sangat kecil? Untuk mengetahui itu semua,
ilmuwan bekerja menggunakan sebuah alat.
Alat tersebut dikembangkan oleh ahli fisika Italia, Galileo Galilei (1564 –
1642) pada tahun 1612. Pada perkembangan berikutnya, ilmuwan Belanda, Antoni
van Leeuwenhoek (1632 – 1723) membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk
melihat objek berukuran kecil. Sekitar abad ke-17, seorang ilmuwan Inggris, Robert
Hooke (1635 – 1703) juga merancang sebuah alat untuk melihat objek-objek
berukuran kecil.

iv

Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI


PAPARAN MATERI

MIKROSKOP

Kita sering melihat orang menggunakan


mikroskop untuk melihat benda-benda renik
seperti bakteri, sel, jaringan, dan sebagainya.
Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda
yang sangat kecil yang tidak mampu dilihat
dengan kasat mata. Mikroskop pada dasarnya
terdiri dari dua buah lensa cembung yaitu pada
lensa okuler (lensa yang berada di dekat mata)
dan pada lensa objektif (lensa yang berada di
Gambar 1. Mikroskop dekat benda).

Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif
sehingga terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan akhir yang
dibentuk oleh mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Lensa okuler
mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis
pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi
maksimum.

a. Penggunaan Mikroskop dengan Mata


Berakomodasi Maksimum

Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan


mata berakomodasi maksimum menyebabkan bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif harus terletak di ruang I lensa okuler (di antara Ook dan fok). Hal ini bertujuan
agar bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler tepat pada titik dekat mata pengamat.
Lukisan bayangan untuk mata berakomodasi maksimum dapat dilihat pada Gambar 2.

Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI


1
Gambar 2. Pembentukan bayangan pada mikroskop pada mata berakomodasi maksimum
Secara matematis perbesaran bayangan untuk mata berakomodasi maksimum
dapat ditulis sebagai berikut.

Dapat ditulis :

atau

Panjang mikroskop (tubus) dapat dinyatakan:

b. Penggunaan Mikroskop dengan Mata


Tak Berakomodasi

Agar mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi,


maka lensa okuler harus diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa
objektif tepat jatuh pada fokus lensa okuler. Lukisan bayangan untuk mata tak
berakomodasi dapat dilihat pada Gambar 3.

2
Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI
Gambar 3. Pembentukan bayangan pada mikroskop untuk mata tak berakomodasi

Perbesaran bayangan pada mata tak berakomodasi dapat ditulis sebagai berikut.

Panjang mikroskop (jarak tubus) dapat dinyatakan:

Keterangan:
: Jarak bayangan objektif

: Jarak bayangan okuler


: Jarak objektif

: Jarak benda okuler


: Jarak focus lensa objektif

: Jarak focus lensa okuler


: Perbesaran bayangan lensa objektif

: Perbesaran bayangan lensa okuler


: Perbesaran total mikroskop
: Panjang mikroskop (jarak tubus) = jarak antara lensa obketif dengan
lensa okuler

Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI 3


Prinsip Kerja Mikroskop

Fase 1. Orientasi
Mengamati
Amati video yang ditampilkan guru dan simaklah pernyataan yang disampaikan oleh guru !

Fase 2. Konseptual
Menanya
Dari video yang telah ananda amati, Ungkapkanlah pertanyaan-pertanyaan berdasarkan yang
diamati

1. _______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
2. _______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
3. _______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________

Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI 4


Fase 3. Investigasi

Mencoba

Untuk memahami prinsip kerja dari mikroskop, lakukanlah eksperimen berikut ini!

Prinsip Kerja Mikroskop


Alat dan Bahan:
1. Rumah lampu 7. Lensa f= +100 mm, bertangkai
2. Rel presisi 8. Lensa f= + 50 mm, bertangkai
3. Kaki rel 9. Diafragma anak panah
4. Tumpakan berpenjepit 10. Catu daya
5. Layar tembus cahaya 11. Kabel penghubung
6. Pemegang slaid diafragma

Persiapan Eksperimen :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, sesuai dengan daftar yang telah
disediakan.
2. Pasang lensa f= +50 mm, lensa f= +100 mm, layar tembus cahaya, pemegang slaid
diafragma ke tumpakan berpenjepit. Sehingga menjadi seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Pemegang slaid diafragma yang terpasang pada tumpakan berpenjepit

3. Masukkan diafragma anak panah ke pemegang slaid diafragma yang sudah


memiliki tumpakan berpenjepit. Pemegang slaid diafragma yang sudah diberikan
diafragma anak panah berfungsi sebagai benda.
4. Lensa fokus f = +50 mm berfungsi sebagai lensa objektif dan lensa fokus f = +100
mm berfungsi sebagai lensa okuler.

Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI 5


5. Susunlah alat-alat yang diperlukan seperti Gambar 6.

Gambar 6. Rangkaian alat pada percobaan mikroskop

6. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan. Pastikan catu daya dalam keadaan mati
Langkah-langkah Eksperimen :
1. Letakkan rumah lampu pada posisi 5 cm pada rel presisi.
2. Letakkan benda pada posisi 12 cm atau berjarak 7 cm dari rumah lampu.

3. Letakkan lensa fokus f = +50 mm pada posisi 17 cm atau berjarak 5 cm dari benda.
Kemudian letakkan lensa f = +100 mm pada posisi 28 cm atau berjarak 16 cm dari
benda. Dan letakkan layar tembus cahaya pada posisi 41 cm atau berjarak 13 cm
dari lensa fokus f = +100 mm.
4. Hubungkan catu daya ke sumber cahaya. Pilih tegangan 9 V DC.
5. Nyalakan catu daya sehingga sumber cahaya dapat menerangi benda.
6. Bagaimanakah bayangan yang terbentuk pada layar tembus cahaya?

7. Catatlah jarak antara lensa objektif dengan bayangan sebagai jarak bayangan dari
lensa objektif (s’obj). Masukkan data ke dalam tabel 1.

8. Kemudian catatlah jarak antara lensa okuler dengan benda sebagai jarak benda dari
lensa okuler (sok), dan lensa okuler dengan layar tembus cahaya sebagai jarak
bayangan dari lensa okuler (s’ok). Masukkan data ke dalam tabel 1.

9. Geserlah lensa okuler sebesar 2 cm mendekati bayangan atau layar tembus cahaya,
dengan posisi sumber cahaya, lensa objektif, benda, dan layar tembus cahaya tetap.
Kemudian catat berapa sok dan s’ok . Lalu masukkan data yang di dapat ke dalam
tabel 1.
10. Ulangi langkah 9 sebanyak 1 kali. Dan masukkan data nya diperoleh ke tabel 1.

Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI 6


11. Kembalikan posisi lensa okuler pada posisi semula yaitu 28 cm pada rel presisi.

12. Kemudian geserlah lensa okuler sebesar 2 cm mendekati lensa objektif. Posisi
sumber cahaya, lensa objektif, benda dan layar tembus cahaya tetap. Catat data
yang diperoleh ke dalam tabel 2.

13. Ulangi langkah 12 sebanyak 2 kali. Lalu catat data ke dalam tabel 2.

Hasil Pengamatan :

Tabel 1. Lensa Okuler menjauhi benda

Lensa Objektif Lensa Okuler


No
f Sobj (cm) S’obj (cm) f Sok (cm) S’ok (cm)
1.
2. 50 mm 5 …. 100 mm
3.

Tabel 2. Lensa Okuler mendekati benda

Lensa Objektif Lensa Okuler


No
f Sobj (cm) S’obj (cm) f Sok (cm) S’ok (cm)
1.
2. 50 mm 5 …. 100 mm
3.

Gambarkan bentuk benda dan bayangan yang diperoleh selama kegiatan eksperimen

Bentuk benda Bentuk bayangan

Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI 7


Menalar

1. Hitunglah perbesaran yang diperoleh untuk data pada tabel 1 dan tabel 2 menggunakan
persamaan :

Dimana :

dan

2. Bagaimanakan sifat bayangan yang terjadi?

Fase 4. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, tuliskan kesimpulan yang diperoleh!

Fase 5. Diskusi
Mengkomunikasikan
Presentasikan hasil diskusi dan kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan percobaan!

Nurul Fadieny | Fisika SMA/MA Kelas XI 8

Anda mungkin juga menyukai