Anda di halaman 1dari 38

Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

IDENTITAS

Nama Sekolah : SMP Negeri 29 Padang

Kelas / Semester : VII/1

Materi : Pengukuran

Alokasi Waktu : 5 JP (5x40 menit)

Pertemuan : 6 dan 7

Jumlah Halaman : 38

STANDAR KOMPETENSI

1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan


peralatan.

KOMPETENSI DASAR

1.3 Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai
dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR PEMBELAJARAN

1.3.1 Menjelaskan pengertian pengukuran


1.3.2 Melakukan pengukuran besaran pokok panjang menggunakan mistar, jangka
sorong, dan mikrometer sekrup
1.3.3 Melakukan pengukuran besaran massa menggunakan neraca
1.3.4 Melakukan pengukuran besaran waktu menggunakan stopwatch dan jam
1.3.5 Melakukan pengukuran besaran volume benda teratur dan benda tak teratur

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 1


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengamati demonstrasi guru dalam menggunakan alat ukur jangka sorong
dan mikrometer sekrup, siswa kelas VII dapat :
1.3.1.1 Menjelaskan pengertian pengukuran dengan benar

Setelah melakukan percobaan mengukur panjang dengan menggunakan mistar,


jangka sorong, dan mikrometer sekrup ,siswa kelas VII dapat :
1.3.2.1 Menggunakan mistar untuk mengukur besaran panjang dengan benar
1.3.2.2 Menjelaskan bagian-bagian dari jangka sorong dengan benar
1.3.2.3 Menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang dengan benar
1.3.2.4 Menjelaskan bagian-bagian dari mikrometer sekrup dengan benar
1.3.2.5 Menggunakan mikrometer sekrup untuk mengukur panjang dengan benar

Setelah melakukan percobaan mengukur massa suatu benda menggunakan neraca


Ohauss, siswa kelas VII dapat :
1.3.3.1 Menjelaskan bagian-bagian dari neraca Ohauss tipe 311
1.3.3.2 Menggunakan neraca Ohauss tipe 311 untuk mengukur massa dengan
benar

Setalah melakukan percobaan mengukur besaran waktu menggunakan stopwatch dan


jam tangan, siswa kelas VII dapat :
1.3.4.1 Menggunakan stopwatch untuk mengukur waktu dengan benar
1.3.4.2 Menggunakan jam tangan untuk mengukur waktu dengan benar

Setelah melakukan percobaan mengukur volume benda menggunakan gelar ukur dan
gelas pancur, siswa kelas VII dapat :
1.3.5.1 Mengukur volume benda teratur dengan benar
1.3.5.2 Menggunakan gelas ukur untuk mengukur volume benda yang tidak
teratur dengan benar
1.3.5.3 Menggunakan gelas pancur untuk mengukur volume benda yang tidak
teratur dengan benar

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 2


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

INFORMASI PENDUKUNG

Perhatikan Gambar 1 di bawah ini.

Ketika kamu pergi ke rumah sakit atau klinik, kamu


tentu pernah menemukan benda seperti Gambar 1
tersebut. Benda tersebut adalah alat yang digunakan
untuk mengukur tinggi dan mengukur massa badan
seseorang. Tahukah kamu bagaimana sejarah munculnya
alat-alat tersebut?

Dahulu kala, orang menggunaka anggota tubuh atau


barang lain yang ada di sekitarnya sebagai alat ukur. Satu
tempat dengan tempat lain memiliki alat ukur yang berbeda-
beda. Bangsa Mesir Kuno misalnya, untuk mengukur panjang
mereka menggunakan hasta, yaitu panjang lengan dari siku
Gambar 1. Pengukur massa dan sampai ke ujung jari.
tinggi
Sumber : Dokumentasi Penulis

Di wilayah lain, digunakan ukuran depa, tangan, juga kaki untuk menghitung panjang suatu
benda. Makin terbukanya lalulintas antarwilayah melalui jalur perdagangan, mengakibatkan
dirasakannya ketidakefektifan penggunaan alat yang berbeda-beda ini. Sehingga dirasakan
perlu adanya suatu alat ukur yang diakui oleh semua orang di tempat manapun. Seiring
dengan kebutuhan ini, sekitar 1.000 tahun yang lalu, sebuah batang besi yang disebut yard
standard disimpan di kota Winchester,Inggris Selatan..

Pernahkah kamu melihat orang tuamu menghitung massa beras menggunakan gelas? Ya,
itulah salah satu contoh alat yang digunakan untuk mengukur massa sebelum neraca ada

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 3


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

MATERI
PEMBELAJARAN

A. Pengukuran Besaran Panjang


B. Pengukuran Besaran Massa
C. Pengukuran Besaran Waktu
D. Pengukuran Besaran Volume

PAPARAN
MATERI

P
engukuran adalah kegiatan mengukur suatu besaran terhadap satuannya dengan
menggunakan alat ukur yang tepat. Pengukuran harus dapat menghasilkan nilai yang

sama untuk setiap orang dan akan sama di berbagai tempat. Besaran-besaran fisika dapat
diukur dengan alat ukur tertentu, misalnya untuk mengukur panjang kita menggunakan

mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang

benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita
gunakan mistar.

Alat ukur yang digunakan dalam suatu pengukuran tidak boleh sembarang, tetapi harus
memiliki kriteria tertentu sebagai satuan standar besaran. Satuan standar yang baik harus

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.


a. Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apapun
b. Dapat digunakan secara internasional
c. Mudah ditiru.

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 4


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Panjang merupakan jarak di antara dua titik. Termasuk besaran pokok yang satuan SI-nya
adalah meter (m). Mengukur panjang dengan secara tidak baku dilakukan dengan alat ukur yang
berupa jari, jengkal, depa, lengan, langkah, dan hasta. Pengukuran seperti itu hasilnya akan
berbeda karena jengkal, lengan, langkah, dan hasta untuk setiap orang berbeda. Mengukur

panjang dengan satuan baku harus menggunakan alat ukur seperti mistar, meteran, jangka sorong,

dan mikrometer sekrup.

Meter standar untuk panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang yang

terbuat dari campuran platina iridium. Meter standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran

Internasional, di kota Sevres dekat Paris. Oleh karena meter standar ini tidak mudah untuk ditiru
dan tidak memadai lagi untuk ilmu pengetahuan dan teknologi modern, pada 1960 satuan
standar panjang diubah. Hasil pertemuan ke-11 konferensi umum mengenai berat dan ukuran,

satu meter standar sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang

dipancarkan oleh atom-atom gas krypton- 86 di dalam ruang hampa pada suatu peristiwa
lucutan listrik.

Pada 1983, definisi satu meter di tetapkan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam

ruang hampa selama selang waktu sekon. Selanjutnya, alat ukur ini ditiru di negara

masing-masing. Kemudian, digunakan sebagai standar alat ukur panjang yang sah. Saat ini
terdapat berbagai macam alat pengukur panjang, misalnya meteran atau penggaris, meteran

kelos (rol meter), jangka sorong, dan mikrometer sekrup.


1. Mistar
Mistar adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi suatu benda.

Pada mistar terdapat garis-garis yang menunjukkan skala pengukuran. Pada umumnya, terdapat

dua skala pengukuran pada mistar, yaitu sentimeter (cm) dan inci. Skala pengukuran terkecil
pada mistar adalah 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil yang terdapat pada skala

penggaris. Ketilitian pada mistar berbeda-beda, sesuai dengan skala pada mistar yang dimiliki.

Untuk menentukan ketelitian pada mistar, dapat digunakan persamaan (1) berikut.

Keterangan :

Km = Ketelitian mistar

Sk = skala terkecil pada mista

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 5


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Contoh :

Perhatikan gambar mistar berikut ini!

Pada mistar di atas, skala terkecilnya sebesar 1 mm, maka ketelitian yang dimiliki oleh mistar
tersebut ialah

Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus

dengan skala mistar yang dibaca. Sesuai dengan Gambar 2. berikut ini.

Gambar 2. Kedudukan yang benar dalam membaca skala pada mistar


Sumber : Dokumentasi Penulis

2. Meteran Kelos
Meteran kelos atau meteran gulung untuk mengukur jarak yang agak jauh. Misalnya lebar

jalan, panjang halaman, dan jarak lompatan. Meteran kelos juga digunakan untuk mengukur
panjang benda yang melengkung, misal lingkaran pohon dan keliling. Meteran kelos

mempunyai skala terkecil 1 cm dengan ketelitian pengukuran


hingga 0,5 cm.

Gambar 3. Meteran kelos untuk mengukur jarak yang


agak jauh atau panjang benda yang melingkar

Sumber : Buku Kelas VII (2009)

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 6


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

3. Jangka Sorong
Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman
tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter dalam dan diameter luar sebuah benda, serta kedalaman dari suatu benda.
Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
a. Rahang tetap.
Rahang tetap mempunyai skala panjang yang disebut skala utama. Setiap skala

menyatakan 1 mm
b. Rahang geser

Rahang geser mempunyai skala pendek yang disebut skala nonius

Rahang pengukur diameter dalam (lubang)

Mur Pengunci

Skala Utama
Skala Nonius

Rahang Tetap Rahang Geser

Gambar 4. Bagian-bagian Jangka Sorong


Sumber : Dokumentasi Penulis

Jangka sorong biasanya digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, garis tengah
bagian luar tabung, diameter bola, garis tengah bagian dalam tabung, dan dalamnya tabung.
Pembacaan skala pada jangka sorong dilakukan seperti berikut.

(b)
(a)

Skala nonius yang berimpit dengan skala utama

Gambar 5. (a) Pengukuran panjang benda hitam dengan menggunakan jangka sorong
(b) contoh skala hasil pengukuran benda hitam
Sumber: Dokumentasi Penulis

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 7


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Perhatikan Gambar 5(a). Agar kamu dapat lebih memahami cara penggunaan jangka sorong,

pelajari contoh pengukuran panjang suatu batang silinder. Langkah-langkah yang harus kamu
lakukan adalah sebagai berikut.
a. Buka mur pengunci jangka sorong.
b. Kalibrasi jangka sorong terlebih dahulu
c. Letakkan batang silinder di antara rahang tetap dan rahang geser.
d. Gerakkan rahang geser sehingga menjepit batang silinder, lalu kuatkan mur pengunci

supaya skala tidak bergeser lagi.


e. Baca skala utama dengan cara melihat angka nol skala nonius. Skala tersebut terletak di

skala berapa pada skala utama?


f. Perhatikan dengan saksama antara skala nonius dan skala utama. Cari salah satu skala
nonius yang paling tepat segaris (berimpit) dengan skala utama.

g. Hasil pengukurannya adalah skala utama ditambah skala nonius.


Hasil pengukuran pada jangka sorong dapat ditentukan dengan persamaan (2) berikut

ini.

Keterangan :

HP =Hasil pengukuran

SU = Skala utama
Sn = Skala nonius yang berimpit dengan skala utama

Kjs = Ketelitian jangka sorong

Ketelitian pada setiap jangka sorong berbeda, antara lain 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm.

Ketelitian pada jangka sorong dapat ditentukan dengan cara nilai 1 skala pada skala utama
dibagi sebanyak jumlah skala pada skala nonius. Sebagai contoh, pada gambar 3 (b)

didapatkan :
Nilai 1 skala pada skala utama : 1 mm
Jumlah skala nonius : 10

Ketelitian jangka sorong pada gambar 3 tersebut ialah

Adapun pada gambar 3 (b), diperlihatkan contoh skala hasil pengukuran oleh jangka
sorong yang memiliki ketelitian 1 mm. Dari gambar tersebut, didapatkan hasil pengukurannya
ialah :
HP = SU + (Sn x Kjs)

HP = 2,5 cm + (3 x 0,1 mm)

HP = 25 mm + 0,3 mm

HP = 25,3 mm

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 8


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

4. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda dengan tebal
maksimum 2,5 cm atau benda-benda tipis. Misalnya untuk mengukur diameter kabel listrik,
diameter gotri (bola baja), ketebalan seng, atau ketebalan kertas.
Mikrometer sekrup mempunyai dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius (skala putar)
yang terdapat di selubung luar. Skala nonius biasanya terdiri atas 50 skala. Jika selubung luar
diputar sekali, rahang geser dan juga selubung luar akan maju atau mundur sejauh 0,5 mm.

Satu kali putaran lengkap selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur rahang geser

sejauh . Jadi, ketelitian mikrometer sekrup 0,01 mm.

Bingkai

Skala Utama
Gigi Geser
Skala Nonius

Selubung Luar
Rahang Geser
Rahang Tetap

Gambar 6. Mikrometer Sekrup


Sumber: Dokumentasi Penulis

Pembacaan skala pada mikrometer sekrup dapat dilakukan seperti ditunjukkan pada

pengukuran di bawah ini.

Gambar 7. Pengukuran menggunakan Mikrometer Sekrup


Sumber: Buku IPA SMP Kelas VII (2009)

Agar kamu dapat lebih memahami cara penggunaan mikrometer sekrup, pelajari contoh

pengukuran ketebalan suatu kelereng. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah

sebagai berikut.
a. Buka pengunci pada mikrometer sekrup sehingga selubung dapat bergerak

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 9


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

b. Letakkan kelereng di antara rahang, seperti pada Gambar 7.

c. Putar gigi geser pada selubung pemutar sampai terdengar suara klik
d. Hentikan pemutaran, lalu kunci agar skala tidak berubah
e. Baca skala utama apakah menunjukkan satuan atau setengah satuan
f. Baca skala nonius yang tepat segaris dengan skala utama

g. Hitung hasil pengukuran dengan persamaan (3) berikut.

Keterangan :

HP : hasil pengukuran

SU : skala utama, yang berimpit dengan tepi selubung luar


Sn : skala nonius, garis pada selubung luar yang berimpit tegak lurus dengan skala utama
Kms : ketelitian mikrometer sekrup

Pada Gambar 5, diperlihatkan contoh hasil pengukuran ketebalan kelereng menggunakan

mikrometer sekrup. Dari gambar tersebut di dapatkan hasil pengukurannya sebagai berikut.

HP = SU + (Sn x Kms)
HP = 8,5 mm + (40 x 0,01 mm)
HP = 8,5 mm + 0,4 mm

HP = 8,9 mm

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 10


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

KEGIATAN
Praktikum

Mengukur Panjang Benda Menggunakan Mistar

Alat dan Bahan

Bahan :
Alat :
1. Buku
1. Mistar 2. Meja

Langkah Kerja

1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan selama praktikum


2. Ukurlah panjang buku, lebar buku, dan panjang meja dengan
menggunakan mistar
3. Catatlah hasil pengukuran panjang buku, kotak pensil, dan meja ke dalam
tabel pengamatan
4. Simpan alat dan bahan setelah praktikum selesai

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 11


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Mengukur Diameter Benda Menggunakan Jangka Sorong

Alat dan Bahan

Bahan :
Alat :
1. Gelas Plastik
Jangka Sorong 2. Koin

Langkah Kerja

Mengukur Diameter Luar Benda

1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan selama praktikum


2. Buka mur pengunci jangka sorong.
3. Letakkan gelas plastik di antara rahang tetap dan rahang geser.
4. Gerakkan rahang geser sehingga menjepit gelas plastik, lalu kuatkan mur
pengunci supaya skala tidak bergeser lagi.
5. Baca skala utama yang ditunjukkan oleh jangka sorong
6. Perhatikan dengan saksama antara skala nonius dan skala utama. Cari salah
satu skala nonius yang paling tepat segaris (berimpit) dengan skala utama.
7. Hitung hasil pengukuran yang di dapatkan
8. Catat hasil pengamatan diameter luar gelas plastik pada tabel pengamatan 2
9. Untuk mengukur diameter koin, ulangi langkah 2 s/d 8
10. Hitung hasil pengukuran menggunakan persamaan (1). Catat hasil pengukuran
di tabel pengamatan 2
11. Setelah praktikum selesai, masukkan jangka sorong dalam kotak jangka
sorong dan simpan di tempat yang telah disediakan

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 12


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Langkah Kerja

Mengukur Diameter Dalam Benda

1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan selama praktikum


2. Buka mur pengunci jangka sorong.
3. Letakkan gelas plastik di antara rahang rahang pengukur diameter dalam
4. Gerakkan rahang geser sehingga menjepit gelas plastik, lalu kuatkan mur
pengunci supaya skala tidak bergeser lagi.
5. Baca skala utama yang ditunjukkan oleh jangka sorong
6. Perhatikan dengan saksama antara skala nonius dan skala utama. Cari salah
satu skala nonius yang paling tepat segaris (berimpit) dengan skala utama.
7. Hitunga hasil pengukuran yang didapatkan
8. Catat hasil pengamatan diameter luar gelas plastik pada tabel pengamatan 2
9. Setelah praktikum selesai, masukkan jangka sorong dalam kotak jangka sorong
dan simpan di tempat yang telah disediakan

Mengukur Ketebalan Benda Menggunakan Mikrometer Sekrup

Alat dan Bahan

Bahan :
Alat :
1. Buku Tulis
Mikrometer Sekrup
2. Uang Koin

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 13


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Langkah Kerja

1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan selama praktikum


2. Buka pengunci pada mikrometer sekrup sehingga selubung dapat bergerak
3. Letakkan buku tulis di antara rahang.
4. Putar gigi geser pada selubung pemutar sampai terdengar suara klik 1 kali
5. Hentikan pemutaran, lalu kunci agar skala tidak berubah
6. Baca skala utama apakah menunjukkan satuan atau setengah satuan
7. Baca skala nonius yang tepat segaris dengan skala utama
8. Hitung hasil pengukuran yang di dapatkan, kemudian catat hasilnya ke dalam
tabel pengamatan 3
9. Untuk mengukur ketebalan koin, ulangi langkah 2 s/d 8
10. Setelah praktikum selesai, simpan alat dan bahan yang telah digunakan.
Masukkan mikrometer sekrup ke dalam kotak mikrometer sekrup dan simpan
ke dalam tempat yang telah disediakan.

TABEL PENGAMATAN 1
No Benda yang diukur Hasil pengukuran

1 Panjang Buku

2 Lebar Buku

3 Panjang Meja

TABEL PENGAMATAN 2
Hasil
No Benda yang diukur SU Sn Kjs
Pengukuran

1 Diameter luar gelas plastik

2 Diameter dalam gelas plastik

3 Diameter koin

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 14


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

TABEL PENGAMATAN 3
Hasil
No Benda yang diukur SU Sn Kms
Pengukuran

1 Ketebalan 10 lembar kertas buku

2 Ketebalan 1 buku tulis

3 Ketebalan koin

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!


1. Tentukan hasil pengukuran dari alat-alat berikut ini!
a. Jangka sorong

b. Mikrometer Sekrup

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 15


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

M
assa adalah jumlah zat yang dikandung suatu benda. Satuan SI untuk massa adalah
kilogram. Alat ukur massa adalah timbangan atau neraca. Bentuk neraca bermacam-
macam sesuai dengan kegunaannya, diantaranya adalah timbangan pasar, timbangan
badan, timbangan untuk keperluan memasak, timbangan emas, timbangan laboratorium (neraca
lengan), dan lain-lain.

Standar Internasional massa adalah sebuah platina iridium yang disebut kilogram standar.

Kilogram standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional. Jadi, satu kilogram
adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional.
Alat ukur massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari (terutama dalam dunia
perdagangan) dikenal dengan nama timbangan atau neraca. Satuan standar massa yang digunakan

merupakan tiruan dari massa standar yang telah disepakati secara internasional. Prinsip kerja
timbangan atau neraca adalah ke setimbangan. Prosesnya sama dengan alat ukur yang lain, yaitu
membandingkan suatu besaran yang diukur (massa benda) dengan besaran sejenis yang dijadikan

satuan standar sehingga terjadi kesetimbangan. Satuan timbangan yang sering dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari adalah ons, kuintal, dan ton. Hubungan ketiga satuan ini terhadap kilogram

adalah sebagai berikut.


1 ton = 1.000 kg

1 kuintal = 100 kg

1 ons = 0,1 kg

1. Timbangan duduk

Pada Gambar 1.16 ditunjukkan timbangan duduk yang sering digunakan. Cara menggunakan alat

ini adalah dengan meletakkan benda di sebelah kiri pada tempatnya dan anak timbangan
diletakkan di sebelah kanan hingga mencapai
kesetimbangan. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai dari

anak timbangan adalah 1 ons (0,1 kg), kg, kg,1 kg, 2 kg,

dan 5 kg. Misalnya,


kamu menimbang suatu barang yang setimbang dengan

anak timbangan 1 kg, 0,5 kg, dan 1 ons, + 0,1 kg = 1,6 kg.
Gambar 8. Timbangan yang banyak digunakan
para penjual di pasar.

Sumber : Buku IPA SMP Kelas VII (2009)

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 16


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

2. Neraca Ohauss
Pengukuran massa di laboratorium biasanya menggunakan neraca Ohaus yang memiliki 3

lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan umumnya memiliki kapasitas 610 gram dengan ketelitian
0,1 gram. Lengan pertama menunjukkan skala puluhan (0 500 gram), lengan kedua menunjukkan
satuan (0 100 gram), dan lengan ketiga menunjukkan decimal (0 10 gram) dengan skala terkecil
0,1 gram. Benda yang akan diukur diletakkan di sebelah kiri. Dengan cara menggeser ketiga anak

timbangan ke sebelah kanan sampai dicapai kesetimbangan, kamu dapat mengetahui massa benda

tersebut.

Gambar 9. Neraca Ohauss tiga lengan


Sumber : Dokumentasi Penulis

Neraca empat lengan memiliki kapasitas 311 gram, 310 gram, dan 260 gram. Neraca Ohauss tipe
311, memiliki kapasitas 311 gram dengan ketelitian 0,01 gram (lihat Gambar 10 ). Penggunaan
neraca empat lengan ini sama dengan neraca tiga lengan.

Gambar 10 . Skala yang terdapat pada lengan neraca Ohauss


Sumber : Dokumentasi Penulis

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 17


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Knop atau pemutar kalibrasi Anting atau pemberat

Titik nol kesetimbangan

Lengan Neraca

Tempat Beban

Gambar 11. Bagian-bagian Neraca Ohauss 4 lengan tipe 311


Sumber : Dokumentasi Penulis

Agar kamu dapat lebih mudah memahami cara penggunaan neraca Ohauss, baca langkah-
langkah yang haru kamu lakukan berikut ini.

1) Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan cara

memutar knop yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua
garis pada neraca sejajar. Namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak

tepat pada angka nol di masing-masing lengan.


2) Meletakkan benda yang akan diukur massanya

3) Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya
sudah berada di titik setimbang 0 dan Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru

memulai membaca hasil pengukurannya.


Pembacaan skala pada neraca Ohauss dilakukan dengan cara membaca skala yang ditunjukkan
oleh anting (pemberat) pada masing-masing lengan neraca. Hasil pengukuran pada neraca Ohauss
merupakan penjumlahan dari masing-masing lengan neraca, dapat dilihat pada persamaan (4)
berikut ini.

a) Untuk neraca empat lengan

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 18


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Keterangan :

HP : Hasil Pengukuran
L1 : Lengan pertama
L2 : Lengan kedua
L3 : Lengan ketiga

L4 : Lengan keempat

3. Timbangan Lengan Gantung

Timbangan lengan gantung atau dacin biasa digunakan untuk menimbang benda-benda berat
hasil panen seperti padi, kedelai, dan bawang. Cara kerjanya dengan menggantungkan beban pada
pengait timbangan dan menggeser-geser beban pemberat yang terdapat di sepanjang batang

untuk mengetahui massanya.

Gambar 12 . Timbangan Lengan Gantung


Sumber : Buku IPA SMP Kelas VII (2009)

aktu termasuk besaran pokok dan satuan pokok dalam SI dinyatakan dengan sekon. Alat
W ukur waktu jam tangan atau arloji, jam digital, dan stopwatch. Mengukur waktu adalah
membandingkan waktu dengan satuan sekon dengan menggunakan alat ukur jam atau stopwatch.

Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada awalnya satuan waktu
dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik didefinisikan

sebagai 1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu hari rata-rata sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 =
86400 detik. Karena satu hari matahari tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada tahun

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 19


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

1956 para ahli menetapkan definisi baru. Satu detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom

cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.

(a) (b) (c)

Gambar 13. (a) Stopwatch digital; (b) Stopwatch analog; (c) Jam tangan
Sumber : Dokumentasi Penulis

Standar waktu yang telah dikenal adalah detik (sekon), menit, dan jam. Dalam satuan SI, standar
waktu adalah sekon. Hubungan antara ketiga besaran tersebut adalah
.Beberapa alat ukur waktu yang biasa kamu gunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah jam tangan (arloji), jam dinding, dan jam weker. Di dalam laboratorium, alat pengukur waktu

yang digunakan adalah stopwatch yang terdiri atas stopwatch digital dan stopwatch analog.

Stopwatch analog memiliki ketelitian 0,1 detik, stopwatch digital memiliki ketelitian 0,001 detik,
sedangkan jam tangan atau arloji memiliki tingkat ketelitian 1 detik.

Stopwatch sering digunakan untuk menghitung waktu jangka pendek, seperti kegiatan olahraga
karena stopwatch lebih teliti dari jam atau arloji. Cara penggunaan stopwatch dimulai dari tekan

tombol pengatur jarum ke angka nol. Tekan tombol star untuk memulai menghitung. Tekan tombol
stop untuk melihat lamanya waktu. Perhatikan posisi jarum panjang dan jarum pendek. Jarum

pendek menunjukkan menit dan jarum panjang menunjukkan sekon. Hati-hati dengan stopwatch,

jangan sampai jatuh, karena mudah rusak.

V
olume benda-benda yang berbentuk tertentu, seperti kubus, balok, kerucut, bola slinder, dan
bentuk teratur lainnya dapat ditentukan dengan perhitungan secara matematis dengan
rumus:

Contoh : untuk mengukur volume balok digunakan persamaan

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 20


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur, dapat dilakukan dengan 2

cara, yaitu :
a. Menggunakan gelas ukur
Gelas ukur ini berupa tabung gelas yang dilengkapi dengan skala-skala volume (biasanya
dalam ml atau ). Volume zat cair dapat diukur secara langsung dengan menggunakan
gelas ukur, yaitu dengan menempatkan zat cair tersebut ke dalam gelas ukur dan volumenya
dapat ditentukan dari pembacaan skala yang berhimpit dengan permukaan zat cair tersebut.

Benda padat yang tak beraturan dapat diukur volumenya dengan menggunakan gelas
ukur, dengan langkah sebagai berikut.

1. Isilah gelas ukur dengan air lebih kurang setengah dari gelas ukur. Amati dan baca
skala yang ditunjukkan sebagai volume air tersebut
( )

2. Kemudian, masukkan benda padat yang tak


beraturan ke dalam gelas ukur yang berisi air. Amati

dan baca skala yang ditunjukkan oleh volume

air+batu ( )

3. Volume zat padat dapat ditentukan dengan


persamaan (4) :
Gambar 14. Pengukuran volume zat padat
menggunakan gelas ukur
Sumber : Buku IPA SMP Kelas VII (2008)

b. Menggunakan gelas ukur dan gelas pancur


Langkah yang harus dilakukan untuk mengukur volume benda padat tak beraturan

menggunakan gelas ukur dan gelas pancur sebagai berikut.


1. Isilah gelas pancur dengan sampai batas
lubang gelas pancur
2. Tarus gelas ukur tepat di bawah mulut
lubang gelas pancur

3. Masukkan zat padat yang hendak diukur


volumenya ke dalam gelas pancur. Tentu air
akan tumpah menuju gelas ukur
4. Amati dan baca skala yang ditunjukkan
pada gelas ukur. Skala yang ditunjukkan
Gambar 15. Pengukuran volume zat padat
oleh gelas ukur tersebut merupakan volume menggunakan gelas ukur dan gelas
pancur
dari benda padat yang diukur.
Sumber : Buku IPA SMP Kelas VII (2008)

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 21


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

KEGIATAN
Praktikum

Mengukur Massa Benda Menggunakan Neraca Ohauss

Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

Neraca Ohauss Kubus materi

Langkah Kerja

1. Siapkan alat bahan yang digunakan selama praktikum


2. Kalibrasi neraca terlebih dahulu.
3. Setelah neraca dikalibrasikan, letakkan kubus materi di atas neraca, kemudian
ukurlah massa dari kubus materi tersebut.
4. Bacalahnya skala yang ditunjukkan oleh pemberat pada lengan neraca. Hitung
pengukurannya menggunakan persaamaan (3)
5. Catatlah hasil pengukuran massa ke dalam tabel pengamatan 4
6. Setelah praktikum selesai, kembalikan letak pemberat pada lengan neraca
pada angka nol. Kemudian simpan alat di tempat yang telah disediakan.

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 22


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Mengukur Besaran Waktu Menggunakan Stopwatch dan Jam

Alat dan Bahan

Alat :

1. Stopwatch Analog
2. Jam tangan

Langkah Kerja

1. Siapakan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan


praktikum .
2. Periksa jarum petunjuk stopwatch. Jika sudah menunjukkan angka nol,
maka stopwatch sudah bisa digunakan. Jika belum menunjukkan angka
nol, kalibrasilah stopwatch terlebih dahulu dengan menekan tombol yang
terdapat di atas stopwatch sebanyak 2 kali.
3. Mintalah salah satu dari anggota kelompokmu untuk berjalan yang dimulai
(star) dari pojok depan kelas dan berakhir (finish) di pojok belakang kelas.
4. Pada garis finish, minta dua orang anggota kelompokmu untuk mengukur
lama waktu berjalan temanmu tadi secara bersamaan dengan
menggunakan alat ukur yang berbeda. Satu orang mengukur waktu
berjalan dengan menggunakan stopwatch dan satu orang lagi
menggunakan jam tangan atau jam dinding.
5. Lakukan hal yang sama sebanyak 3 kali pengukuran dengan orang yang
berbeda.
6. Catatlah hasil pengukurannya pada Tabel Pengamatan 5.
7. Setelah praktikum selesai, kembalikan keadaan stopwatch dengan jarum
penunjuk menunjukkan angka nol. Simpan stopwatch ke dalam kotak
stopwatch.
8. Jawablah pertanyaan yang terdapat pada handout

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 23


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Mengukur Volume Benda yang bentuknya teratur

Alat dan Bahan

Bahan :
Alat :
1. Kubus materi
Mistar 2. Balok materi

Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan selama praktikum


2. Ukurlah panjang sisi dari kubus materi. Catat panjang sisi kubus ke dalam tabel
pengamatan 6.
3. Ukurlah panjang sisi dari balok materi. Catat panjang sisi balok ke dalam tabel
pengamatan 6
4. Carilah volume dari kubus dan balok materi tersebut menggunakan persamaan yang
terdapat pada tabel 1. Hal 21.
5. Setelah praktikum selesai, simpanlah alat dan bahan yang digunakan ke tempat yang
sudah disediakan

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 24


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Mengukur Volume Benda yang bentuknya tidak teratur

Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

1. Gelas Ukur 1. Batu


2. Gelas Pancur 2. Air

Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan selama praktikum


2. Masukkan 10 mL air ke dalam gelas ukur. Kemudian masukkan batu yang telah
disiapkan. Hitunglah besar volume dari batu menggunakan persamaan (4). Catat hasil
pengukuran ke dalam tabel pengamatan 7.
3. Ukur volume batu menggunakan gelas pancur, kemudian masukkan data ke dalam
tabel pengamatan 7. Bandingkan hasil volume batu yang didapat menggunakan gelas
ukur dan gelas pancur
4. Setelah praktikum selesai, buang air yang digunakan selama praktikum. Simpan alat
yang telah digunakan di tempat yang telah disediakan.
5. Jawab pertanyaan yang terdapat pada handout

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 25


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

TABEL PENGAMATAN 4
No Benda yang diukur Massa (gr)

1 Kubus Aluminium

2 Kubus Tembaga

3 Kubus Kuningan

TABEL PENGAMATAN 5
No. Percobaan Lama waktu berjalan

Diukur menggunakan Diukur menggunakan jam


stopwatch tangan

1 Pertama

2 Kedua

3 Ketiga

TABEL PENGAMATAN 6
Sisi
No Benda yang di ukur Volume
P (cm) L (cm) T (cm)

1 Kubus materi

2 Balok materi

TABEL PENGAMATAN 7
Volume
No Benda yang diukur
Gelas pancur (ml) Gelas ukur (ml)

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 26


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!


1. Dari praktikum pengukuran waktu, alat ukur manakah yang lebih teliti? Stopwatch atau jam?

Jelaskan!

2. Bagaimana hasil volume batu yang didapatkan dari pengukuran menggunakan gelas pancur
dan gelas ukur? Jelaskan!

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 27


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

MIND MAPPING

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 28


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

MIND MAPPING Isilah titik-titik pada mind mapping di bawah ini!

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 29


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

MIND MAPPING Lengkapilah mind mapping di bawah ini!

Pengukuran
Massa

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 30


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

MIND MAPPING Lengkapilah mind mapping di bawah ini!

Pengukuran
Waktu

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 31


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

MIND MAPPING Lengkapilah mind mapping di bawah ini!

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 32


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

4
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
benar!
1. Ketika di dalam kelas, Raja sedang mengukur sebuah buku dengan menggunakan mistar.
Kegiatan yang dilakukan Raja tersebut disebut
a. Eksperimen c. Pengukuran
b. Membandingkan suatu benda d. Mengukur
2. Perhatikan gambar di bawah ini

Panjang benda tersebut ialah


a. 8,0 cm c. 7,8 cm
b. 7,9 cm d. 8,1 cm
3.

Bagian yang ditunjukkan oleh X tersebut ialah


a. Rahang tetap c. skala nonius
b. Skala utama d. rahang geser
4. Ketika melaksanakan sebuah percobaan, Dian ingin mengukur diameter dalam tabung minum
milik Faisal. Alat ukur dan cara mengukur yang benar dilakukan oleh Dian ialah
a. Untuk mengukur diameter dalam sebuah tabung digunakan alat ukur mistar. Cara
mengukurnya dengan meletakkan mistar diatas muluu tabung tersebut. Kemudian baca skala
yang menunjukkan diameter tabung pada mistar
b. Untuk mengukur diameter dalam sebuah tabung digunakan alat ukur jangka sorong. Cara
mengukurnya dengan meletakkan mulut tabung tersebut antara rahang tetap dan rahang
geser. Kemudian geser rahang geser sampai terdengar bunyi klik. Bacalah skala yang

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 33


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

tertera pada skala nonius dan skala utama dari jangka sorong. Kemudian cari hasil
pengukurannya menggunakan persamaan
c. Untuk mengukur diameter dalam sebuah tabung digunakan alat ukur mikrometer sekrup.
Cara mengukurnya dengan meletakkan tabung di antara rahang, kemudian putar gigi geser
pada selubung pemutar sampai terdengar suara klik. Hentikan pemutaran, lalu kunci agar
skala tidak berubah.Baca skala utama apakah menunjukkan satuan atau setengah satuan.
Baca skala nonius yang tepat segaris dengan skala utama. Hitung hasil pengukuran dengan
persamaan
d. Untuk mengukur diameter dalam tabung digunakan alat ukur jangka sorong. Cara
mengukurnya dengan membuka mur pengunci jangka sorong. Letakkan mulut tabung di
antara rahang pengukur diameter dalam (lubang) yang terdapat di bagian atas jangka
sorong. Gerakkan rahang geser sehingga menjepit mulut tabung, lalu kuatkan mur pengunci
supaya skala tidak bergeser lagi. Baca skala utama dengan cara melihat angka nol skala
nonius. Cari salah satu skala nonius yang paling tepat segaris (berimpit) dengan skala utama.
Hitung hasil pengukura dengan persamaan .
5. Pengunci pada mikrometer sekrup diputar sampai bunyi klik agar
a. Nilai pengukuran yang didapat pada mikrometer sekrup tidak berubah/bergeser
b. Nilai pengukuran yang didapat pada mikrometer sekrup bisa berubah-ubah
c. Nilai pengukuran yang didapat pada mikrometer sekrup tetap meskipun sudah dilakukan
pengukuran pada benda lain
d. Nilai pengukuran yang didapat mikrometer sekrup benar
6. Perhatikan pengukuran dengan mikrometer sekrup di bawah ini!

Hasil pengukuran yang benar ialah


a. c.
b. d.
7. Gambar di bawah ini yang sering digunakan untuk menimbang benda-benda berat hasil panen
ialah
a. c.

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 34


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

b.
d.

8. Berapa massa dari benda P agar neraca dalam keadaan seimbang


a. 1.150 kg
b. 1,15 kg
c. 11.500 gram
d. 1,15 gram

9. Pak Rahmat mengadakan pacu lari di kelas 7.2 untuk nilai pelajaran olahraga. Empat orang siswa
dipanggil untuk pacu lari pada set pertama. Agar waktu pelari yang tercatat lebih teliti, alat
ukur yang sebaiknya digunakan oleh pak Rahmat ialah
a. Jam dinding c. jam pasir
b. Stopwatch analog d. stopwatch digital
10. Perhatikan gambar di bawah ini!
Waktu yang ditunjukkan oleh gambar di samping ialah
a. 11.45
b. 11.41
c. 10.45
d. 10.41

11. Sebuah balok memiliki panjang 10 cm, lebar 5 cm dan tinggi 0,5 cm. Volume balok tersebut
sebesar .
a. 250 cm3
b. 25 cm3
c. 20 cm3
d. 2,5 cm3

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 35


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

12. Perhatikan gambar berikut.

Gambar di atas menunjukkan

a. Pengukuran volume benda yang tidak beraturan

b. Pengukuran massa benda yang tidak beraturan

c. Pengukuran luas benda yang tidak beraturan

d. Pengukuran panjang bena yang tidak beraturan

13. Perhatikan gambar!

Gambar tersebut menunjukkan pengukuran volume


suatu benda yang bentuknya tidak beraturan. Volume
benda tersebut sebesar
a. 10 ml
b. 50 ml
30 ml
c. 30 ml
d. 60 ml
14. Dua keluarga bertengkar karena mempermasalahkan batas tanah mereka. Masing-masing

keluarga sudah memberi tanda batas tanah ketika mereka berumur 10 tahun dengan

menggunakan hasta. Setelah berumur 30 tahun, Pak Ali mengukur kembali lebar tanah dengan

menggunakan hasta, ternyata lebar tanah pak Ali sampai ke tanah milik keluarga pak Hasan.

Begitu juga dengan pak Hasan, pak Hasan mengukur ulang lebar tanahnya, ternyata lebar tanah

pak Hasan juga sampai ke tanah pak Ali. Cara yang dilakukan Deri untuk menyelesaikan

permasalahan kedua keluarga tersebut ialah

a. Deri mengukur panjang hasta kedua orang tersebut. Hasilnya panjang hasta pak Ali dan pak

Hasan berbeda. Hasta pak Ali lebih panjang daripada hasta pak Hasan. Karena panjang

hasta kedua orang tersebut, maka Deri menggunakan hasta milik anak berumur 15 tahun

untuk mengukur lebar kedua tanah tersebut. Karena awalnya, pak Ali dan pak Hasan

mengukur lebar tanah mereka menggunakan hasta ketika berumur 10 tahun. Sesudah

diukur lebar kedua tanah menggunakan hasta anak berumur 15 tahun, didapatkan lebar

tanah pak Ali dan pak Hasan yang sesungguhnya

b. Deri mengukur panjang hasta kedua orang tersebut. Hasilnya panjang hasta pak Ali dan pak

Hasan berbeda. Hasta pak Ali lebih panjang daripada hasta pak Hasan. Karena panjang

hasta kedua orang tersebut, maka Deri menggunakan hasta milik anak berumur 10 tahun

untuk mengukur lebar kedua tanah tersebut. Karena awalnya, pak Ali dan pak Hasan

mengukur lebar tanah mereka menggunakan hasta ketika berumur 10 tahun. Sesudah

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 36


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

diukur lebar kedua tanah menggunakan hasta anak berumur 10 tahun, didapatkan lebar

tanah pak Ali dan pak Hasan yang sesungguhnya

c. Deri mengukur panjang hasta kedua orang tersebut. Hasilnya panjang hasta pak Ali dan pak

Hasan berbeda. Hasta pak Ali lebih panjang daripada hasta pak Hasan. Karena panjang

hasta kedua orang tersebut berbeda, maka Deri menggunakan hasta milik anak berumur 15

tahun untuk mengukur lebar kedua tanah tersebut. Karena awalnya, pak Ali dan pak Hasan

mengukur lebar tanah mereka menggunakan hasta ketika berumur 10 tahun. Sesudah

diukur lebar kedua tanah menggunakan hasta anak berumur 10 tahun, didapatkan lebar

tanah pak Ali dan pak Hasan yang sesungguhnya

d. Deri mengukur panjang hasta kedua orang tersebut. Hasilnya panjang hasta pak Ali dan pak

Hasan berbeda. Hasta pak Ali lebih panjang daripada hasta pak Hasan. Karena panjang

hasta kedua orang tersebut, maka Deri menggunakan hasta milik anak berumur 10 tahun

untuk mengukur lebar kedua tanah tersebut. Karena awalnya, pak Ali dan pak Hasan

mengukur lebar tanah mereka menggunakan hasta ketika berumur 10 tahun. Setelah diukur

lebar tanah menggunakan hasta anak berumur 10 tahun tersebut, kemudian dirata-ratakan

hasta anak berumur 10 tahun dengan hasta milik pak Ali dan pak Hasan. Setelah dirata-

ratakan, itulah lebar tanah milik pak Ali dan pak Hasan yang sesungguhnya.

15. Dua orang pemulung bersama-sama mengumpulkan botol bekas. Setelah dikumpulkan mereka

menggabungkan botol bekas yang telah mereka dapatkan dan ingin membagi botol bekas

tersebut sama banyak. Tetapi, ketika ingin membagi sama banyak, mereka memiliki kendala,

yaitu tidak memiliki neraca untuk menimbang botol tersebut. Yang terdapat disekitar mereka

hanya kayu, tali dan gula dengan massa 2 kg. Cara yang benar dilakukan kedua oang tersebut

untuk membagi botol bekas tersebut sama banyak ialah

a. Membuat sebuah timbangan menggunakan kayu. Kayu tersebut digantungkan dan dibuat

seimbang, Kemudian menentukan titik tengah dari kayu dan menentukan jarak yang sama

antara titik tengah dengan kedua ujung kayu tersebut. Setelah dibuat jarak yang sama

antara titik tengah dengan ujung kayu sebelah kanan dan ujung kayu sebelah kiri,

gantungkan gula yang bermassa 2 kg di ujung kayu sebelah kiri. Pada ujung sebelah kanan,

gantungkan botol bekas sampai kayu dalam keadaan seimbang. Lakukan cara tersebut

sampai botol bekas habis dan didapatkan pembagian yang sama untuk kedua pemulung

b. Membuat sebuah timbangan menggunakan kayu. Kayu tersebut digantungkan dan dibuat

seimbang, Kemudian menentukan titik tengah dari kayu dan menentukan jarak yang

berbeda antara titik tengah dengan kedua ujung kayu tersebut. Setelah dibuat jarak yang

berbeda antara titik tengah dengan ujung kayu sebelah kanan dan ujung kayu sebelah kiri,

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 37


Handout Bermuatan Mind Mapping Pengukuran 2016

gantungkan gula yang bermassa 2 kg di ujung kayu sebelah kiri. Pada ujung sebelah kanan,

gantungkan botol bekas sampai kayu dalam keadaan seimbang. Lakukan cara tersebut

sampai botol bekas habis dan didapatkan pembagian yang sama untuk kedua pemulung

c. Membuat sebuah timbangan menggunakan kayu. Kayu tersebut digantungkan dan dibuat

seimbang, Kemudian menentukan titik tengah dari kayu dan menentukan jarak yang sama

antara titik tengah dengan kedua ujung kayu tersebut. Setelah dibuat jarak yang sama

antara titik tengah dengan ujung kayu sebelah kanan dan ujung kayu sebelah kiri,

gantungkan gula yang bermassa 2 kg di ujung kayu sebelah kiri. Pada ujung sebelah kanan,

gantungkan botol bekas sampai keadaan kayu seperti berat sebelah. Lakukan cara tersebut

sampai botol bekas habis dan didapatkan pembagian yang sama untuk kedua pemulung

d. Membuat sebuah timbangan menggunakan kayu. Kayu tersebut digantungkan dan dibuat

seimbang, Kemudian menentukan titik tengah dari kayu dan menentukan jarak yang

berbeda antara titik tengah dengan kedua ujung kayu tersebut. Setelah dibuat jarak yang

berbeda antara titik tengah dengan ujung kayu sebelah kanan dan ujung kayu sebelah kiri,

gantungkan gula yang bermassa 2 kg di ujung kayu sebelah kiri. Pada ujung sebelah kanan,

gantungkan botol bekas sampai keadaan ujung kayu sebelah kanan berada di atas dan ujung

kayu sebelah kiri berada di bawah. Lakukan cara tersebut sampai botol bekas habis dan

didapatkan pembagian yang sama untuk kedua pemulung

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Seorang siswa akan mengukur jarak dari rumah ke sekolahnya dengan melakukan pengukuran

langsung, yaitu mengukur jalan yang menghubungkan kedua tempat tersebut dengan

menggunakan suatu alat ukur. Coba kamu pikirkan, alat ukur apakah yang paling tepat untuk

digunakan dalam pengukuran tersebut? Besaran dan satuan apa saja yang terlibat?

2. Sebuah benda diukur dengan penggaris. Cara pengukurannya diperlihatkan seperti pada gambar

berikut.

Cara manakah yang menurutmu lebih benar

dalam melakukan pengukuran? Berikan alasannya.

3. Kamu diminta untuk mengukur volume sebuah benda yang tidak teratur.

a. Sebutkan alat-alat yang kamu perlukan!

b. Bagaimanakah urutan langkah kerja yang harus kamu lakukan?

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII 38

Anda mungkin juga menyukai