Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BESARAN DAN SATUAN

FISIKA

Nama Kelompok :
1) Faozan Nur Ibrahim
2) M. Jamil Surya Hadi
3) Ulum Mutaqim
4) Wahyu Sugiarto

Mapel : Fisika
Kelas : XII TKR III

SMK MA'ARIF NU 03 LARANGAN


RENGASPENDAWA TIMUR, PEWEDEN, RENGASPENDAWA, KEC. LARANGAN,
KABUPATEN BREBES, JAWA TENGAH 52262
Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Maklah yang kami buat dengan Judul " Besaran dansatuan ".
Maklah Ini bertujuan untuk memenuhi tugas pelajaran Fisika , Tahun Pelajaran 2022 / 2023.

            Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan tulus menyampaikan
terima kasih kepada :

1. Bapak H.Harun,S.E.M.M.Pd selaku Kepala SMK Ma’arif NU 03 Larangan yang telah


memberikan kesempatan dan izin pada penulis sehingga dapat melaksanakan prakerin.
2. Dewan guru SMK Ma'arif NU 03 Larangan
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan prakerin ini.   Semoga
laporan prakerin ini bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukannya.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Tanpa kita sadari, setiap hari kita menggunakan alat ukur sebagai alat untuk
mempermudah pekerjaan maupun untuk mempermudah aktivitas kita. Alat ukur yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita temui adalah alat ukur dari besaran pokok. Berbagai
macam alat ukur dari besaran pokok inilah yang mempermudah kita mengetahui berapa hasil dari
pengukuran yang didapat. Ndalamun yang sering kita temui dan kita gunakan, dari 7 besaran
pokok yang ditetapkan dalam satuan internasional berupa panjang, suhu, massa, waktu, kuat arus
listirik, intensitas cahaya dan jumlah zat, untuk daerah di kabupaten situbondo hanya 5 besaran
pokok yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari meiputi panjang, suhu, massa, waktu dan
kuat arus listrik.
Contoh sederhana penggunaan alat ukur besaran pokok adalah mahasiswa di kampus yang
masih menggunakan mistar (penggaris) untuk mengerjakan soal yang berhubungan dengan
menggambar atau lainnya. Tak hanya itu saja, di kampus maupun di sekolah-sekolah memiliki
laboratorium dimana dalam laboratorium terdapat berbagai alat yang diantaranya merupakan alat
ukur besaran pokok seperti termometer, jangka sorong, mikrometer sekrup dan stopwatch.
BAB II
INTI DAN PEMBAHASAN

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan satuan. Satuan
adalah pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran memiliki satuan masing-
masing.
Berdasarkan dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai tanpa memiliki arah. Contoh: massa,
panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan jarak.
2. Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh: gaya, berat, kuat arus,
kecepatan, percepatan dan perpindahan.
Berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari
pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan
besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak
diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika
adalah Jumlah.

Berdasarkan jenis satuannya, besaran dibagi menjadi 2 meliputi :


1. Besaran pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepakan para ahli
fisika, berdasarkan satuan SI (Sistem internasional) besaran pokok yaitu :

2. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran yang diturukan dari besaran
pokok. Meliputi :
Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal bekerja atau aktivitas lainnya, biasanya
kita lebih banyak menggunakan 5 besaran pokok dari 7 besaran pokok satuan internasional
yaitu panjang, massa, waktu, suhu dan arus listrik. Misalnya saja saat kita sekolah ataupun
mengerjakan tugas, kita menggunakan penggaris sebagai alat ukur. Berbeda saat kita
berada di pasar, kita sering melihat atau bertransaksi secara langsung menggunakan
timbangan pasar, saat kita mengantarkan keluarga yang memiliki balita untuk dibawa ke
puskesmas ditimbang berat badannya menggunakan timbangan badan, saat kita berada di
laboratorium sekolah atau kampus atau pun peneliti disana kita akan melihat dan
menggunakan neraca 2 lengan-jangka sorong-mikrometer sekrup, saat kita ke tukang jahit
dan tukang kayu maka kita akan melihat mereka menggunakan meteran jahit dan meteran
kayu maupun meteran lipat, saat kita ke pelelangan ikan biasanya kita melihat timbangan
gantung, saat sakit kita menggunakan termometer untuk melihat suhu badan, dan lain
sebagainya.
Berikut contoh alat ukur dari besaran pokok beserta fungsinya yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan yang sering kita temui dikehidupan sehari-hari :
NO. NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI BIASA
UKUR dan DITEMUKAN/BIASA
JENIS ALAT DILIHAT
UKUR
1 Penggaris Untuk mengukur Anak sekolahan
Alat ukur benda yang
panjang ukurannya
2 Timbangan Untuk Dipasar, ditoko
pasar mengetahui berat
Alat ukur massa benda

3 Timbangan Untuk Di rumah sakit,


badan mengetahui berat puskesmas, UKS.
Alat ukur massa badan

4 Jam tangan, jam Untuk melihat Dirumah dan ditangan


dinding waktu
Alat ukur waktu

5 Meteran jahit Untuk mengukur Tukang jahit


Alat ukur panjang suatu
panjang benda berupa
kain

6 Meteran lipat Untuk mengukur Tukang kayu


Alat ukur panjang suatu
panjang benda berupa
kayu, etc.
7 Termometer Untuk Dirumah sakit,
mengetahui suhu puskesmas.
Alat ukur suhu badan

8 Stopwatch Untuk Guru olahraga,


Alat ukur waktu mengetahui olahragawan
waktu

9 Jangka sorong Untuk mengukur Di laboratorium


Alat ukur benda yag
panjang ukurannya kecil
10 Timbangan Untuk melihat Di pelelangan ikan
gantung untuk hasil berat ikan
ikan
Alat ukur massa

11 Mikrometer Untuk mengukur Di laboratorium


sekrup benda yang
Alat ukur ukurannya
panjang sangat kecl
12 Voltmeter Untuk mengukur Orang tekhnik yang
Alat ukur arus tegangan listrik bekerja di PLN,
listrik komputer di sekolah-
sekolah.

KESALAHAN DALAM PENGUKURAN

Kesalahan dalam pengukuran adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x 0.
Kesalahan dapat digolongkan menjadi empat golongan :

1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil
menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen
yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
2. Kesalahan sistematik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan
pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01
mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton.
4. Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan
mendapatkan nilai benar X0,melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini
disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan
dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan yang namanya alat ukur. Alat
ukur dibutuhkan dan digunakan setiap hari untuk mempermudah pekerjaan manusia. Berbagai
macam alat ukur pun beragam dan sesuai fungsinya masing-masing. Alat ukur yang sering
digunakan dan ditemui dalam kehidupan sehari-hari merupakan alat ukur dari besaran pokok
berupa panjang, massa, suhu, waktu dan kuat arus.

Saran
Untuk mempermudah pekerjaan ataupun untuk mengetahui hasil besaran, maka
dibutuhkan alat ukur. Namun dalam memilih alat ukur sebaiknya kita menyesuaikan alat ukur
yang akan digunakan dengan benda (objek) yang akan diukur. Seperti misalnya kita akan
mengukur kain, maka sebaiknya menggunakan meteran kain, bukan menggunakan meteran kayu
ataupun penggaris agar lebih efektif dan efisien serta pengukurannya lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, 2013, pengertian besaran dan satuan, 15 November 2013.


Jasa kalibrasi, 2013, besaran dan satuan, 15 November 2013.
Rumus hitung, 2013 macam-macam alat ukur dan kegunaannya, 15 November 2013.
Edie daneva, 2013, macam-macam alat ukur dalam fisika, 15 November 2013.
Anne Ahira, 2013, macam-macam alat ukur dan fungsinya, 15 November 2013.

Anda mungkin juga menyukai