Anda di halaman 1dari 17

Objek IPA dan

Pengamatannya
Analisis Miskonsepsi pada Materi IPA Kelas VII
Kelompok 1
Arum Maharsi Fadilah (NPM. 1810303009)

Deti Intan Febrianti (NPM. 1810303020)

Anisa Tri Ambarwati (NPM. 1810303021)

Feni Nurhidayanti (NPM. 1810303055)

Nurul Ulfah Dwi Jayanti (NPM. 1810303063)


Kompetensi Dasar

3.1 4.1

Menerapkan konsep pengukuran Menyajikan data hasil pengukuran dengan


berbagai besaran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri,
menggunakan satuan standar makhluk hidup lain, dan benda-benda di
(baku) sekitar dengan menggunakan satuan tak
baku dan satuan baku

Sub materi: pengukuran, besaran pokok dan besaran


turunan, satuan baku dan tak baku.
Apa itu
miskonsepsi?
Miskonsepsi merupakan konsep yang tidak sesuai atau
tidak akurat tentang konsep, penggunaan konsep yang
salah, klarifikasi contoh yang salah, pemaknaan konsep
yang berbeda, dan hubungan konsep yang tidak benar.

Miskonsepsi terjadi dari bentuk kesalahan hubungan yang tidak benar


antara konsep yang diberikan guru dengan gagasan intuitif (pandangan)
yang diperoleh siswa. Miskonsepsi bisa terbentuk dari konsep awal siswa
itu sendiri, misalnya memberi konsep awal berdasarkan fenomena yang
pernah dilihat. Hal seperti ini juga tak jarang terjadi dalam pembelajaran
IPA.
Objek IPA dan Pengamatannya (Besaran
dan Pengukurannya, serta Satuan Baku dan
Tak Baku)
Apa itu Pengukuran?
Apabila Anda diminta untuk mengukur
panjang dan lebar sebuah ruangan, apa yang
Anda akan lakukan?

Ya, banyak cara yang bisa dilakukan


untuk mengukur sesuatu. Namun apa
Lalu bagaimana jika diminta untuk mengukur yang menjadi perbedaan dan
Panjang sebuah meja? permasalahannya?
Pengukuran adalah sebuah proses membandingkan sebuah nilai besaran
yang akan diukur menggunakan alat ukur dengan jenis yang sama sebagai
satuan. Misalkan dalam melakukan kegiatan pengukuran sebagai berikut:

No. Pengukuran Besaran Nilai Satuan


Panjang meja makan Sendok
1. Panjang 18
18 sendok makan makan
Panjang papan tulis 13
2. Panjang 13 Pensil
pensil
Panjang jendela 7 Jengkal
3. Panjang 7
jengkal tangan tangan
Panjang sekotak
4. Panjang 2 Pulpen
keramik 2 pulpen
Alat Ukur
Tadi sudah menyinggung tentang besaran dan satuan,
sebenarnya besaran itu apa sih?

Pengertian secara mudahnya,


besaran ialah segala sesuatu yang
dapat diukur, memiliki nilai, dan
juga satuan.

Besaran menurut arah dan nilainya dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Besaran skalar,  hanya memiliki sebuah nilai saja tanpa memiliki sebuah
arah. Contohnya yaitu, panjang, waktu, massa, suhu, jarak, dll

2.Besaran vektor,  besaran yang memiliki nilai dan juga memiliki arah.
Contohnya yaitu, kuat arus, gaya, kecepatan, perpindahan, dll.
Sedangkan menurut jenis pada satuannya, besaran dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan:
Besaran pokok merupakan sebuah besaran yang satuannya
sudah memiliki ketetapan lebih dahulu atau tidak
diturunkannya dasi besaran manapun. Besaran pokok dapat
dibagi menjadi tujuh besaran. Dari ketujuh besaran pokok
tersebut memiliki sistem satuan internasional atau SI.

Sedangkan Besaran Turunan Merupakan turunan dari besaran


pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan
diperoleh dengan menggabungkan beberapa satuan besaran
pokok.
Nah, tadi kita sudah mempelajari tentang pengukuran dan
juga besaran. Sekarang kita akan mempelajari mengenai Apa itu satuan??
satuan.

Satuan terdiri dari 2 jenis, yaitu satuan baku dan satuan tidak
To do list baku. Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditentukan
secara resmi dan untuk orang yang berbeda menghasilkan
pengukuran berbeda. Sedangkan satuan baku adalah satuan
yang ditentukan secara resmi oleh para ilmuwan dan dijadikan
standar acuan, satuan ini jika diukur oleh orang yang berbeda
akan tetap menghasilkan pengukuran yang sama.

No Besaran Satuan Baku Satuan Tidak Baku


1. Panjang m, cm, km Jengkal, depa, hasta,
langkah, dan lain-lain

2. Luas m2 , km2, hektar Patok


3. Volume cm3, m3, liter Botol
4. Massa kg, g Tempurung kelapa, kaleng
Miskonsepsi yang sering terjadi dalam materi ini

Salah Memahami Satuan Kesalahan Pengukuran


Baku karena Kebiasaan Kesalahan yang Terjadi Saat karena Tidak Akuratnya
Sehari-hari Melakukan Pengukuran Skala Alat Ukur
Terkadang siswa satu dengan Misal mengukur
Kebanyakan siswa mengira menggunakan penggaris,
jika satuan baku dari besaran siswa lain mendapatkan hasil
pengukuran yang berbeda, terkadang hasilnya berbeda
suhu adalah celcius. Padahal dengan penggaris lain.
untuk satuan baku besaran padahal alat ukur dan
satuannya sama. Hal tersebut Biasanya dipengaruhi oleh
suhu adalah kelvin, skala tiap penggaris yang
sedangkan celcius adalah dapat terjadi akibat
kurangnya ketelitian atau terkadang kurang akurat
satuan tak baku. maupun perbedaan ketebalan
faktor eksternal lain.
bahan, dsb.
Kesalahan lain?

Sering ditemukan pada pengukuran contohnya saat menggunakan alat ukur jangka sorong.
Siswa sering salah dalam membaca skala pada alat ukur seperti jangka sorong yaitu saat
siswa melakukan percobaan sering tidak memperhatikan posisi mata dalam melihat garis
skalanya yang akan di baca pada jangka sorong. Ketika terjadi kesalahan dalam pengukuran
jangka sorong maka akan berdampak adanya kesalahan dalam pembulatan angka pada saat
membaca hasil pengukuran.

Miskonsepsi lain dari pengukuran suatu besaran biasanya ditemukan dalam penggunaan
satuan baku pada besaran massa. Beberapa masih mengira jika satuan internasional dari
besaran massa adalah gram. Padahal yang benar adalah kilogram. Begitu juga pada satuan
dari besaran panjang, masih banyak yang miskonsepsi satuan internasionalnya seperti
negara-negara luar yang lebih umum menggunakan satuan feet (kaki) daripada satuan
internasionalnya yaitu meter.
Lalu sebaiknya bagaimana cara guru IPA untuk mengatasi
miskonsepsi pada siswa?
Sumber
Hal yang Sebaiknya Dilakukan Guru
Miskonsepsi
Memberikan konsep materi pada kehidupan sehari-hari, memberikan contoh
Tingkat Kognitif, Minat,
peristiwa anomali, memberikan motivasi belajar, diajar berdasarkan level
Kemampuan Belajar
perkembangan, dibantu pelan-pelan, dan menggunakan variasi belajar untuk
Siswa
meningkatkan motivasi belajar siswa.

Guru lebih mendalami materi dan belajar dari berbagai sumber sebelum
Miskonsepsi Karena memaparkan pada siswa, memberi waktu siswa untuk memahami dan
Guru memberikan gagasan atas konsep yang telah diterimanya, dan menciptakan
relasi yang baik antara guru dengan siswa.

Miskonsepsi Karena Memberikan buku ajar sesuai dengan level siswa dan buku yang tepat. Atau
Buku atau Sumber mencari sumber belajar yang lain seperti internet, artikel, yang menarik dan
Belajar materinya jelas dipahami.
Sumber
Hal yang Sebaiknya Dilakukan Guru
Miskonsepsi
memberikan waktu diskusi atau tanya jawab dengan siswa,
Kesalahan Metode memberikan kesempatan siswa mengutarakan gagasannya, dan
Mengajar Guru mengoreksi PR dengan teliti agar tidak menimbulkan miskonsepsi
pada siswa.

Guru perlu menggunakan bahasa yang baik dan benar atau


Perbedaan Bahasa
disesuaikan dengan kemampuan siswa serta memberikan contoh
atau Budaya
penjelasannya supaya siswa mudah memahami materi yang diajarkan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai