Anda di halaman 1dari 14

VARIANSI DATA

Arum Maharsi Fadilah


Luqyana Shof,a Salsabila

KUARTIL
Kuartil (kuartal)  ukuran letak yang membagi data yang telah diukur atau data yang
berkelompok menjadi empat bagian yang sama besar. Dalam dunia statistik, yang dimaksud
dengan kuartil ialah tiga titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi
frekuensi ke dalam empat bagian yang sama besar, yaitu masing masing sebesar ¼ N.
Jadi disini akan kita jumpai tiga buah kuartil, yaitu kuartil pertama (Q1), kuartil kedua (Q2),
dan kuartil ketiga (Q3). Ketiga kuartil inilah yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari
data yang kita selidiki menjadi empat bagian yang sama besar, masing-masing sebesar ¼ N,
seperti terlihat dibawah ini. Jalan pikiran serta metode yang digunakan adalah sebagaimana
yang telah kita lakukan pada saat kita menghitung median. Hanya saja, kalau median
membagi seluruh distribusi data menjadi dua bagian yang sama besar, maka kuartil
membagiseluruh distribusi data menjadi empat bagian yang sama besar.
Cara menentukan kuartil dibagi menjadi 2 tipe, antara lain sebagai berikut:

1. Kuartil Data Tunggal


Rumus Kuartil Data Tunggal

Contoh Soal Kuartil Data Tunggal


Tentukan Q1, Q2 dan Q3 dari data:3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12
Jawaban:
Data yang telah di urutkan: 3, 3, 4, 4, 4, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12
Letak Q1 adalah 1 (14+1)/4 = 15/4 = 3 ¾
Q1 =X3 + ¾ (X4 – X3)
     = 4 + ¾ (4-4) = 4
Letak Q2 adalah 2 (14+1)/4 = 15/2 = 7 ½
Q2 =X7 + ½  (X7 – X6)
      = 7 + ½ (7-7) = 7
Letak Q3 adalah 3 (14+1)/4 = 45/4 = 11 ¼
Q3 =X11 + ¼  (X12 – X11) = 8 + ¼ (9-8)
      = 8 + ¼ (9-8)
     = 8 ¼ atau 8,25

2. Kuartil Data Kelompok


Rumus Kuartil Data Kelompok

Keterangan:
Q = Kuartil
L = Titik bawah
N = Banyak data
i = Kuartil 1, 2, 3
Cf = Frekuensi komulatif – sebelum kelas
f = Frekuensi kelas kuartil
I = Panjang kelas

Contoh Soal Kuartil Data Kelompok


Tentukan kuartil 1 dan 3 dari data table berikut:

Interval f

87-108 2

109-130 6

131-152 10

153-174 4

175-196 3

25

Jawaban:
Q1 (kuartil 1)
N    = 25
1/4N    = ¼ x 25 = 6.25
L     = 109 – 0.5 = 108.5
Cf   = 2
F     = 6
I      = 22
Q1  = L + ((1/4N – Cf) x I) : f
            = 108.5 + ((6.25 – 2) x 22) : 6
            = 108.5 + (4.25 x 22) : 6
            = 108.5 + 93.5 : 6
            = 108.5 + 15.58
            = 124.08

Jawaban:
Q3 (kuartil 3)
N    = 25
3/4N    = 3/4 x 25 = 18.75
L     = 153 – 0.5 = 152.5
Cf   = 2 + 6 + 10 = 18
F     = 4
I      = 22
Q3  = L + ((3/4N – Cf) x I) : f
            = 152.5 + ((18.75 – 18) x 22) : 4
            = 152.5 + (0.75 x 22) : 4
= 152.5 + 16.5 : 4
= 152.5 + 4.125
= 156.625

DESIL
Desil adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari data
yang kita selidiki ke dalam 10 bagian yang sama besar, yang masing-masing sebesar 1/10 N.
Jadi disini kita jumpai sebanyak 9 buah titik desil, dimana kesembilan buah titik desil itu
membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam 10 bagian yang sama besar. Kegunaan desil
adalah untuk menggolongkan-golongkan suatu distribusi data ke dalam sepuluh bagian yang
sama besar, kemudian menempatkan subjek-subjek penelitian ke dalam sepuluh golongan
tersebut.
Cara menentukan desil dibagi menjadi 2 tipe, antara lain sebagai berikut:
1. Desil Data Tunggal
Rumus Desil Data Tunggal

Contoh Soal Desil Data Tunggal


Diketahui data: 9,10, 11, 6, 8, 7, 7, 8, 9, 10, 11. Tentukanlah:
1. Desil ke -2
2. Desil ke- 4

Jawaban:
Data di urutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10
Letak desil ke- 2 diurutan data ke- 2(10+1)/10 = 22/10 = 2,2
D2 terletak pada urutan ke- 2,2 sehingga
D2  =  X2 + 0,2 (X3-X2)
D2  =  5 + 0,2 (5-5)
       = 5 + 0
       = 5

Letak desil ke- 2 diurutan data ke- 4(10+1)/10 = 44/10 = 4,4


D4 terletak pada urutan ke- 4,4 sehingga
D4  =  X4 + 0,4 (X5-X4)
D4  =  6 + 0,4 (7-6)
       = 6 + 0,4
            = 6,4

2. Desil Data Kelompok


Rumus Desil Data Kelompok

Keterangan:
D  = Desil
L  = Titik bawah
N  = Banyak data
I = Desil 1, 2, 3 … 10
Cf = Frekuensi komulatif – sebelum kelas
Fd = Frekuensi kelas desil
I = Panjang kelas

Contoh Soal Desil Data Kelompok


Tentukan Desil 7 dari data table berikut:

Interval f

87-108 2

109-130 6

131-152 10

153-174 4

175-196 3

25

Jawaban:
Ds 7 (desil 7)
N           = 25
7/10N    = 7/10 x 25 = 17.5
L            = 131 – 0.5 = 130.5
Cf          = 2 + 6 = 8
Fd          = 10
I             = 22

Ds 7       = L + ((7/10N – Cf) x I) : fd


              = 130.5 + ((17.5 – 8) x 22) : 10
              = 130.5 + (9.5 x 22) : 10
              = 130.5 + 209 : 10
              = 130.5 + 20.9
            = 151.4

PERSENTIL
Persentil diambil dari kata persen, per seratus. Sehingga, pengertian dari persentil ialah
pembagian data terurut menjadi 100 buah bagian sama banyak. Dari 100 buah bagian yang
dibagi sama banyak tersebut, dibatasi oleh 99 buah nilai persentil. Contoh nya bisa kalian
lihat pembagian data dan letak nilai persentil seperti gambar di bawah ini :

Rumus Persentil Data Tunggal


rumus persentil data tunggal

Keterangan :
• i = bilangan bulat yang kurang dari 100 (1, 2, 3, …, 99).
• n = banyak data.
Rumus Persentil Data Kelompok
Rumus persentil data kelompok / bergolong digunakan untuk menentukan sebuah nilai
persentil dari suatu data kelompok. Rumus persentil data kelompok bisa kalian lihat di bawah
ini :
rumus persentil data kelompok

Keterangan :
• i = bilangan bulat yang kurang dari 100 (1, 2, 3, … ,99).
• Tb = tepi bawah kelas persentil.
• n = jumlah seluruh frekuensi.
• f {k} = jumlah frekuensi sebelum kelas persentil.
• f {i} = frekuensi kelas persentil.
• p = panjang kelas interval.
Contoh Soal Persentil
• Contoh Soal Persentil Tunggal
Diketahui sebuah deret data 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5
Tentukan persentil ke-75 dan persentil ke-30 ?
Jawaban :
Langkah 1, Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11
Langkah 2, Berdasarkan rumus mencari persentil tunggal diatas maka,
Letak nilai persentil ke-75 di urutan data ke- 75(10 +1)/100 = 8,25.
P75 = x8 + 0,25 (x9 – x8) = 9 + 0,25 (10 – 9) = 9,25
Jadi, Persentil ke-75 = 9,25
Letak nilai persentil ke-30 di urutan data ke- 30(10 +1)/100 = 330/100 = 3,3.
P30 = x3 + 0,3 (x4 – x3) = 5 + 0,3 (6 – 5) = 5,3
Jadi, Persentil ke-30 = 5,3

• Contoh Soal Persentil Kelompok


Diketahui sebuah kelompok data seperti tabel dibawah ini, Tentukanlah letak persentil
kelompok ke-25 ?
Letak Persentil ke-25 = (25/100). 40 = 10, yaitu data pada tabel ke-10 dan kelas pada
Persentil ke-25 = 51 – 55 sehingga diperoleh :
Maka, nilai persentil ke-25 yaitu 50,81
VARIANSI DATA

Variansi data diperlukan karena mean dan median yang hanya menggambarkan pusat dari
sekumpulan data, akan tetapi tidak menggambarkan penyebaran nilainya. Apabila ada 2
kelompok data memiliki mean yang sama, namun belum tentu penyebaran datanya juga
sama. Oleh sebab itu diperlukan variansi (biasa disebut juga dengan dispersi) untuk
menggambarkan bagaimana nilai dalam suatu data menyebar terhadap pusat data.
Variansi memiliki beberapa jenis, di antaranya:
1) Jangkauan
2) Simpangan rata-rata
3) Variansi / dispersi
4) Simpangan baku / simpangan standar

1. JANGKAUAN
Dalam sekelompok data kuantitatif akan terdapat data dengan nilai terbesar dan data
dengan nilai terkecil. Rentang (range) atau disebut juga dengan jangkauan adalah selisih
antara data dengan nilai yang terbesar dengan data dengan nilai yang terkecil tersebut.

R=xmax−xmin
dimana RR adalah range (jangkauan atau rentang), x max adalah nilai data yang paling
besar dan x min adalah nilai data yang paling kecil.
2. SIMPANGAN RATA-RATA
Simpangan rata-rata (deviasi mean) adalah rata-rata jarak antara nilai-nilai data menuju
rata-ratanya. Simpangan rata-rata termasuk ke dalam ukuran penyebaran data seperti
halnya varian dan standar deviasi. Kegunaannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh
nilai data menyimpang dari rata-ratanya.

Contoh:
Misalkan tinggi badan 10 orang mahasiswa adalah sebagai berikut.
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170, 172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165,
173, 170
Hitunglah simpangan rata-rata data tinggi badan tersebut!
3. VARIANSI
Variansi adalah ukuran keragaman yang melibatkan seluruh data. Dapat dirumuskan
sebagai berikut:
2
 n 
 X  X
n n

i
2
n X i    X i 
2

S 2  i 1  i 1 
S 
2 i 1
n  n  1
Data tunggal : n 1 atau

2
n
 n 
n
n fi X i    fi X i 
2

f X X
2
i i
S 
2 i 1  i 1 
S2  i 1
n  n  1
Data kelompok : n 1 atau
4. SIMPANGAN BAKU
Simpangan Baku (Deviasi Standar)  teknik statistik yang dipakai dalam
menjelaskan Homogenitas di dalam suatu kelompok. Simpangan baku didefinisikan dengan
Akar Kuadrat Varians, sebab bilangannya berupa bilangan positif serta memiliki satuan yang
sama dengan sebuah data.
Sebagai contoh: Jika sebuah data di ukur dengan menggunakan satuan mter, maka simpangan
baku itupun juga harus di ukur dengan menggunakan satuan meter.

Nilai standar deviasi yang berasal dari kumpulan data yakni bisa saja = 0 atau bahkan lebih
besar ataupun lebih kecil dari nol (0).
Dengan ketentuan:
 Apabila nilainya =0, maka seluruh nilai yang terdapat di dalam himpunan itu
merupakan sama.
 Sedangkan jika pada nilai yang bernilai lebih besar atau bahkan lebih kecil
menandakan jika titik data dari individu itu jauh dari nilai rata-rata.
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mencari nilai simpangan baku ialah sebagai
berikut:
 Menghitung nilai mean atau rata-rata pada setiap titik data yang tersedia.
 Nilai mean atau rata – rata sama dengan jumlah dari masing – masing nilai yang
terdapat di dalam kumpulan data.
 Selanjutnya kalian bagi dengan jumlah total titik yang ada di data tersebut.
Langkah berikutnya:
Menghitung penyimpangan pada masing – masing titik data dari nilai meannya atau rata-
ratanya.
Selanjutnya, simpangan pada setiap titik data kalian kuadratkan kemudian cari penyimpangan
kuadrat individu rata-ratanya.
Nilai yang dihasilkan tersebutlah yang disebut sebagai varian.
Selepas itu, untuk mencari standar deviasi yakni dengan cara mengakar kuadratkan nilai
variannya.
Rumus
Cara untuk menghitung simpangan baku sebetulnya cukup mudah jika kalian telah hafal atau
mengetahui rumus dari standar deviasi itu sendiri.
Kita ambil contoh, apabila diketahui sekumpulan data kuantitatif yang tidak dikelompokkan
serta dinyatakan oleh x1, x2, …, xn.
Maka dari data di atas bisa kita dapatkan nilai simpangan baku (S) yang ditentukan dengan
menggunakan rumus di bawah ini:
1. Simpangan baku untuk populasi

2. Rumus simpangan baku untuk sampel

3. Perhitungan
Salah satu cara atau metode dalam mengetahui keragaman dari sebuah kelompok data yakni
dengan cara mengurangi masing – masing nilai data dengan mean kelompok data itu. Lalu
seluruh hasilnya dijumlahkan.
Tetapi, cara seperti di atas tidak dapat diterapkan sebab akan hasilnya akan selalu 0.

Oleh sebab itu, solusi supaya hasilnya tidak 0 yakni dengan cara mengkuadratkan masing –
masing pengurangan nilai data serta mean kelompok data itu.
Kemudian barulah dilakukan penjumlahan. Hasil dari penjumlahan kuadrat (sum of squares)
itu nantinya akan selalu bernilai positif.

Nilai varian akan didapatkan dari pembagian hasil jumlah kuadrat (sum of squares) bersama
ukuran data (n).

Meski demikian, dalam penerapannya, nilai varian itu dapat digunakan untuk menduga varian
dari populasi. Dengan memakai rumus di atas, maka nilai varian populasi akan bernilai lebih
besar dari varian sampel.
Oleh sebab itu, supaya tidak bisa menduga varian populasi, maka n digunakan sebagai
pembagi penjumlahan kuadrat (sum of squares) kita ganti dengan menggunakan n-1 (derajat
bebas) supaya nilai varian sampel mendekati nilai varian populasi.
Oleh sebab itu, rumus varian sampel akan menjadi:

Nilai varian yang diperoleh adalah nilai yang bentuknya kuadrat.


Sebagai contoh, satuan nilai rata-ratanya yaitu gram, maka nilai variannya juga akan
berbentuk gram kuadrat. Untuk menyamakan nilai satuannya, maka varian kita akar
kuadratkan sehingga menghasilnya standar deviasi.
Untuk memudahkan penghitungan, rumus varian serta standar deviasi itu dapat diturunkan
menjadi:
4. Varian

5. Simpangan Baku

Keterangan:
 s2: Varian
 s: Standar deviasi
 xi: Nilai x ke-i
 x: Rata-ratanya
 n: Ukuran sampel
Contoh Soal
Dalam suatu kelas mempunyai jumlah 40 siswa, kemudian kelas tersebut akan dijadikan
sebagai sampel untuk diukur tinggi badannya sebanyak 9 orang siswa, dan didapatkan data
sebagai berikut:
165, 170, 169, 168, 156, 160, 175, 162, 169.
Hitunglah simpangan baku dari sampel data di atas.
Jawab:
Sehingga diketahui Nilai Simpangan Bakunya yaitu adalah 5,83.
 Simpangan Baku Data Kelompok
Soal 1.
Di Desa Joho diadakan pengukuran tinggi badan, beberapa penduduk setempat kemudian
dijadikan sebagai sampel, sehingga diperoleh data sebagai berikut:
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Hitunglah Simpangan Baku Data Kelompok terhadap sampel data di atas.
Jawab:

Cara menghitung Simpangan Baku secara manual:


manual
Dari perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai variannya yaitu 30,32.
Oleh sebab itu, untuk menghitung simpagan baku hanya membutuhkan akar kuadrat dari
nilai varian itu, yakni s = √30,32 = 5,51
Sehingga, nilai Simpangan Baku Data Kelompoknya yaitu 5,51.

Anda mungkin juga menyukai