Anda di halaman 1dari 23

Penerapan Sentral Tendensi

dan Dispersi

NAMA : WIDATUS SHOFAH


NIM : 201103012
Pengukuran Gejala Pusat
(Central Tendency)

Modus, Median, dan Mean merupakan teknik statistik


yang digunakan untuk menjelaskan kelompok, yang
didasarkan atas gejala pusat (tendency central) dari
kelompok tersebut, namun dari tiga macam teknik tersebut
yang menjadi ukuran gejala pusatnya berbeda-beda.
MEAN
Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-
rata dari kelompok tersebut.
Mean adalah nilai yang baik mewakili suatu data. Nilai ini sangat sering dipakai
dan malah yang paling banyak dikenal dalam menyimpulkan data.
Sifat dari mean
1. Merupakan wakil dari keseluruhan data
2. Mean sangat dipengaruhi nilai ektrim kecil maupun besar
3. Nilai mean berasal dari semua nilai pengamatan
Rumus mean

   Me = = Mean (rata-rata)


Me= =
 𝚺 = Epsilon (baca jumlah)
  𝒙𝒊 = Nilai x ke -i sampai ke n
 𝒏 = Jumlah individu
Cara menghitung mean

Sepuluh pegawai di PT Samudra penghasilan sebulannya dalam satuan ribu rupiah


adalah sebagai berikut :
90, 120, 160, 60, 180, 190, 90, 180, 70, 160.
Berdasarkan data tersebut maka mean dapat dihitung :
Me = (90 + 120 + 160 + 60 + 180 + 190 + 90 + 180 + 70 + 160)
10
Me = 130 Ribu Rupiah
Jadi penghasilan rata-rata pegawai di PT Samudra adalah Rp. 130.000,-
rumus menghitung mean
Dari data bergolong
 Me= = Mean untuk data bergolong
  = Jumlah data/sampel
Me= = = Produk perkalian antara fi
pada tiap interval data dengan
tanda Kelas (xi). Tanda Kelas
(xi) adalah rata-rata dari nilai
terendah dan tertinggi setiap
interval data.
MEdiAN

Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang
terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil.
Median adalah nilai yang terletak pada observasi yang ditengah atau nilai tengah
yang membagi data menjadi dua bagian 50% di bawah median 50% di atas median,
kalau data tersebut telah disusun. Nilai media disebut juga nilai letak.
Posisi MEdiAN

+1 Nilai median adalah nilai


pada posisis tersebut.

2
Cara menghitung MEdiAN
Data umur pegawai di Departemen X adalah : 20, 45, 60, 56, 45, 45, 20, 19, 57, 45, 45, 51, 35.
Untuk mencari Median dari data tersebut maka harus disusun urutannya dari terkecil sampai
yang terbesar.
19, 20,20, 35, 45, 45, 45, 45, 45, 51, 56, 57, 60.
Nilai tengah dari kelompok data tersebut adalah urutan ke -7 yaitu 45.
Jadi Mediannya = 45
Jika jumlah datanya genap maka untuk mencari Median adalah
Contoh :
19, 20,20, 35, 45, 45, 45, 45, 45, 51, 56, 57, 60,65
Median = nilai tengah kelompok tersebut adalah nilai ke -5 dan ke -6
Median = (45+45):2 =45
rumus menghitung meadian
Dari data bergolong
 
Md = Median
b = Batas bawah, dimana median akan terletak
n = Banyak data/jumlah sampel
P = Panjang kelas interval
F = Jumlah semua frekuensi sebelum Kelas
median
f = Frekuensi Kelas Median
Modus (mode)
Modus merupakan teknik penjelasan yang didasarkan atas nilai yang sedang populer
(yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut.
Modus adalah nilai yang paling banyak ditemui didalam suatu pengamatan. Dari
sifatnya ini maka untuk sekelompok data pengamatan ada beberapa kemungkinan :
1.Tidak ada nilai yang lebih banyak diobservasi, jadi tidak ada modus
2.Ditemui satu modus (uni mode)
3.Ada dua modus (bi mode)
4.Lebih dari tiga modus (multi mode)
Cara menghitung Modus
Hasil observasi terhadap umur pegawai di Departemen X adalah : 20, 45, 60, 56, 45, 45, 20, 19, 57, 45,
45, 51, 35.
Untuk mencari Modus dari data tersebut maka harus mencari nilai yang paling banyak muncul.
19 = 1 kali 20 = 2 kali 35 = 1 kali 45 = 5 kali
51 = 1 kali 56 = 1 kali 57 = 1 kali 60 = 1 kali
Nilai yang paling banyak dari data tersebut adalah umur 45 yang muncul sebanyak 5 kali atau
frekuensinya 5.
Dalam sebuah kelompok data hasil observasi, mungkin modusnya lebih dari satu. Dari 13 orang di atas
misalnya terdapat 5 orang yang berumur 45 tahun, dan 2 orang berumur 20 tahun. Maka modusnya
adalah 45 dan 20 tahun.
rumus menghitung modus
Dari data bergolong
Mo = Modus
  b = Batas kelas interval dengan frekuensi
terbanyak
P = Panjang kelas interval
b1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi
pada kelas interval yang terbanyak)
dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sebelumnya
b2 = Frekuensi Kelas modus dikurangi
frekuensi kelas interval berikutnya
variansi
Variansi merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap
rata-rata kelompok.
Variansi merupakan jumlah kuadrat dari selisih nilai data pengamatan dengan rata-
rata dibagi banyaknya data pengamatan. Melihat variansi menggunakan kuadrat dari
unit pengukuran data aslinya, hasil yang diperoleh sukar untuk diinterpretasikan. Oleh
karena itu, dibuat dalam bentuk Standar Deviasi.
Rumus variansi

  s2 = Varians sampel

∑ (𝒙𝒊 −𝒙)𝟐
 
= Nilai x ke –i

𝒔 𝟐= = Rata-rata (mean)

(𝒏 −𝟏) n = Jumlah sampel


n-1 = Derajat Kebebasan
Standar deviasi
Standar Deviasi diartikan sebagai dari akar kuadrat dari rat-rata kuadrat
penyimpangan masing-masing dari mean.
Stardar Deviasi adalah akar dari varian. Nilai standar Deviasi disebut juga sebagai
“simpangan baku” karena merupakan patokan area di bawah kurva normal.
Standar Deviasi merupakan akar kuadrat dari variansi. Standar Deviasi dapat
digunakan untuk menentukan letak nilai distribusi frekuensi terhadap nilai rata-rata
(mean).
Rumus standar deviasi

 
 s2 = Varians sampel
∑ ( 𝒙 𝒊− 𝒙 ) 𝟐
𝒔=
 
√√ (𝒏− 𝟏)
𝒔= 𝒔 𝟐
s = Standar Deviasi
= Nilai x ke –i
= Rata-rata (mean)
n = Jumlah sampel
n-1 = Derajat Kebebasan
rumus menghitung standar deviasi Dari
data bergolong
 s = Standar Deviasi
 

∑ 𝒇 𝒊 ( 𝒙 𝒊− 𝒙) 𝟐 = Nilai x ke –i

𝒔=
√ (𝒏− 𝟏)
= Rata-rata (mean)
= Frekuensi interval ke-i
n = Jumlah sampel
n-1 = Derajat Kebebasan
Cara menghitung variansi dan standar deviasi
Diketahui nilai mahasiswa sebagai berikut : No. Mhs. Nilai Simpangan Simpangan kuadrat
(- (-
60, 70, 65, 80, 70, 65, 75, 80, 70, 75 1 60 -11 121
2 70 -1 1
 n = 10 3 65 -6 36
= 710 4 80 9 81
= 5 70 -1 1
= 71 6 65 -6 36
(- ) = 60-71 7 75 4 16
= -11(dst....)
8 80 9 81
9 70 -1 1
(- = (-11)2
10 75 4 16
= 121 (dst...)
Jumlah 710 0 390
lanjutan menghitung variansi dan standar deviasi

   
Untuk mencari Variansi sebagai Untuk mencari Standar Deviasi
berikut: sebagai berikut :

𝒔= √ 𝒔𝟐
 
 
∑ (𝒙𝒊 −𝒙)𝟐
𝒔 𝟐=
(𝒏 −𝟏) S=
S2 = = 6,58
= 43,33
DAFTAR PUSTAKA
Sugiono. 2012. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.

E-book
Rinaldi, Sony Faisal & Mujianto, Bagya. 2017.
Metodologi Penelitian dan statistik.
Priyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif.
Sidoarjo: Zifatama Publishig.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai