Yulia Resti
Ukuran Statistik Data
Cara menghitung :
Bilangan (Xi) Frekuensi (fi) Xi fi
70 3 210 695
Maka : X= = 69.5
63 5 315 10
85 2 170
Jumlah 10 695
2 MEDIAN : nilai tengah dari sekumpulan data setelah diurutkan yang
fungsinya membantu memperjelas kedudukan suatu data.
Contoh : diketahui rata-rata hitung nilai ulangan dari sejumlah siswa adalah
6.55. Pertanyaannya adalah apakah siswa yang memperoleh nilai
7 termasuk istimewa, baik, atau biasa-biasa saja ?
Jika nilai ulangan tersebut adalah : 10 10 8 7 7 6 5 5 5 5 4,
maka rata-rata hitung = 6.55, median = 6
Kesimpulan : nilai 7 termasuk kategori baik sebab berada di atas rata-rata
hitung dan median (kelompok 50% atas)
𝑓 𝑚𝑒𝑑
×𝑐 ]
Dimana:
L1 = batas kelas bawah dari kelas median.
N = banyak data
(Σ f)1 = jumlah frekuensi semua kelas yang lebih rendah dari kelas
median
f med = frekuensi kelas median
C = panjang kelas
5
3 MODUS : bilangan yang paling banyak muncul dari sekumpulan bilangan,
yang fungsinya untuk melihat kecenderungan dari sekumpulan bilangan tersebut.
Dimana:
L1 = batas kelas bawah dari kelas modus.
1 = selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas
sebelumnya
2 = selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas
sesudahnya
c = panjang kelas
Contoh:
Tentukan:
a) mean (rata-rata),
b) median,
c) modus
dari data berikut:
b) kelas yang memuat median (frekuensi ke 50 dan 51) : kelas 66-68 L1 = 66-0,5= 65,5
ሺσ 𝑓 ሻ1 =5+18=23 Pada data yang
Fmed = 42 dikelompokkan:
𝑛
c = panjang/interval kelas 3
Median = 65,5 + ቈ2
100
42
−23
x 3 = 65,64
Median=𝐿1 + [
2
𝑓 𝑚𝑒𝑑
]
− (∑ 𝑓 )1
×𝑐
c) kelas yang memuat modus (frekuensi tertinggi : kelas 66-68 L1 = 66-0,5= 65,5
𝛿1 = 42-18 = 24
𝛿1
𝛿2 = 42-27 = 15
Modus = 65,5 + ቂ
24
ቃx 3 = 67,35
24+15
𝑀𝑜𝑑𝑢𝑠=𝐿 1 +
𝛿[ ]
1 +𝛿 2
×𝑐
Ukuran Penyebaran
Contoh : A : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
X = 55
B : 100 100 100 100 100 10 10 10 10 10
r = 100 – 10 = 90
C : 100 100 100 90 80 30 20 10 10 10
Rata-rata
Kelompok A Kelompok B
DR = 250 = 25 DR = 390 = 39
10 10
n
|Xi – X|
Rata-rata DR = Σ
n
i=
1
i=1 n-1
60 5 25 80 25 625
50 -5 25 30 -25 625
40 -15 225 20 -35 1225
30 -25 625 10 -45 2025
4 Deviasi Standar : penyebaran
berdasarkan akar dari varians ; 20 -35 1225 10 -45 2025
menunjukkan keragaman kelompok data 10 -45 2025 10 -45 2025
Jumlah 8250 Jumlah 15850
8250 15850
n s= √ 9 = 30.28 s= √ 9 = 41.97
√ Σ (Xi – X)
2
s=
i=1 n-1
Kesimpulan :
Kelompok A : rata-rata = 55 ; DR = 25 ; s = 30.28
Kelompok B : rata-rata = 55 ; DR = 39 ; s = 41.97
Maka data kelompok B lebih tersebar daripada kelompok A
Latihan:
Dimiliki data berikut:
Nilai Frekuensi
10 – 14 6
15 – 19 4
20 – 24 12
25 – 29 16
30 – 34 10
35 – 39 2
50
𝑛
Nilai xi Fi Fi.Xi
∑ 𝑓 𝑖 ⋅ 𝑥𝑖
10 – 14 12 6 72 𝑥=
¯
𝑖=1
𝑛
15 – 19 17 4 68 ∑ 𝑓 𝑖
𝑖=1
20 – 24 22 12 264
27 16 432
25 – 29
30 – 34 32 10 320
35 – 39 37 2 74
Jumlah
50 1230
•Karena n = 50, maka kelas median adalah yang memuat data
ke-25, yaitu kelas 25 – 29. maka diperoleh :
• = 24,5 Nilai Frekuensi
• = 6 + 4 + 12 = 22 10 – 14 6
15 – 19 4
• = 16 12
20 – 24
• c =5 25 – 29 16
10
𝑛 30 – 34
𝑀𝑒=𝐿1 +
( 2
)
−∑ 𝑓 1
𝑓 𝑚𝑒𝑑
𝑐
35 – 39
Jumlah
2
50
• Kelas modus adalah 25 – 29. sehingga :
• l1 = 24,5
• 1 = 16 – 12 = 4
• 2 = 16 – 10 = 6
• c =5 Nilai Frekuensi
10 – 14 6
𝛿1
𝑀𝑜 𝑑𝑢𝑠=𝑙 1+
𝛿 1 +𝛿 2
𝑐
4
( ) 15 – 19
20 – 24
25 – 29
4
12
16
¿24,5+
( )
4 +6
4
5 30 – 34
35 – 39
10
2
¿24,5+
(
10
¿24,5+2
) 5 50
¿26,5
KUARTIL
PENGERTIAN
• Adalah nilai-nilai dari data yang membagi gugus data
yang telah tersortir menjadi 4 bagian yang sama besar.
• Karena membagi 4 bagian, maka akan dikenal 3 macam
kuartil, yaitu:
Kuartil ke-I, adalah nilai dari data yang membagi gugus data
menjadi 25% sebelah bawah dan 75% sebelah atas. → Q1
Kuartil ke-II, adalah nilai dari data yang membagi gugus data
menjadi 50% sebelah bawah dan 50% sebelah atas. → Q2
Kuartil ke-III, adalah nilai dari data yang membagi gugus data
menjadi 75% sebelah bawah dan 25% sebelah atas. → Q3
17
KUARTIL
LETAK KUARTIL
• Untuk data-data yang telah tersusun dalam TDF,
𝑛
Letak Q1=
4
2𝑛 𝑛
Letak Q2= =
→ Letak Median
4 2
3𝑛
Letak Q3=
4
Keterangan: n = banyaknya data
18
KUARTIL
atau 𝑠′
Kuartilke −q =TBAKelasKuartilke − q − i.
( )
𝑓𝑄
q = 1, 2, dan 3
19
KUARTIL
• Keterangan formula:
di mana:
TBB = Tepi Batas Bawah
TBA = Tepi Batas Atas
s = selisih antara Letak Kuartil dengan frekuensi
kumulatif sebelum Kelas Kuartil
s’ = selisih antara Letak Kuartil dengan frekuensi
kumulatif sampai Kelas Kuartil
i = interval kelas
fQ = frekuensi Kelas Kuartil
20
KUARTIL
Contoh 4:
• Misal diketahui sebuah TDF hipotetik sbb:
Kelas Frekuensi Frek. Kumulatif
16 - 23 10 10
24 - 31 17 27
Kelas 32 - 39 7 34
Q3 40 - 47 10 44
48 - 55 3 47
56 - 63 3 50
50 ----
21
KUARTIL
• Jawab:
Letak Kuartil ke-3 ditentukan terlebih dulu:
Letak Q3 = 3n/4 = (3×50)/4 = 37,5
Dari frekuensi kumulatif dapat diketahui bahwa data ke-
37,5 berada di kelas 40 – 47 (kelas ini memuat data ke-35
sampai data ke-44). Dengan demikian, Kelas Q3 adalah
kelas 40 – 47.
TBB Kelas Q3 = (39 + 40) / 2 = 39½
TBA Kelas Q3 = (47 + 48) / 2 = 47½
Lebar Kelas, i = 39½ – 47½ = 8
Frek. Kum. sblm Kelas Q3 = 34 → s = 37,5 – 34 = 3,5
Frek. Kum. sampai Kelas Q3 = 44 → s’ = 44 – 37,5 = 6,5
Frekuensi Kelas Kuartil = 10
22
KUARTIL
• Jawab (lanjutan…):
3,5
Jadi, Q3=39,5+8. ( )
10
=42,3
6,5
atau Q3=47,5− 8. ( )=42,3
10
23
DESIL
PENGERTIAN
• Adalah nilai-nilai dari data yang membagi gugus data
yang telah tersortir menjadi 10 bagian yang sama besar.
• Karena membagi 10 bagian, maka akan dikenal 9 macam
desil, yaitu:
Desil ke-1, adalah nilai dari data yang membagi gugus data
menjadi 10% sebelah bawah dan 90% sebelah atas. → D1
Desil ke-2, adalah nilai dari data yang membagi gugus data
menjadi 20% sebelah bawah dan 80% sebelah atas. → D2
Desil ke-7, adalah nilai dari data yang membagi gugus data
menjadi 70% sebelah bawah dan 30% sebelah atas. → D7
24
DESIL
LETAK DESIL
• Untuk
data-data
𝑛 yang telah tersusun dalam TDF,
Letak D1=
10
2𝑛 𝑛
Letak D2= =
10 5
5𝑛 𝑛
Letak D5= =
→ Letak
10 Median
2
7𝑛
Letak D7=
10
atau 𝑠′
Desilke − d=TBAKelasDesilke − d − i.
( )
𝑓𝐷
d = 1, 2, 3, ….., 9
26
DESIL
• Keterangan formula:
di mana:
TBB = Tepi Batas Bawah
TBA = Tepi Batas Atas
s = selisih antara Letak Desil dengan frekuensi
kumulatif sebelum Kelas Desil
s’ = selisih antara Letak Desil dengan frekuensi
kumulatif sampai Kelas Desil
i = interval kelas
fD = frekuensi Kelas Desil
27
DESIL
Contoh 5:
• Misal diketahui sebuah TDF hipotetik sbb:
Kelas Frekuensi Frek. Kumulatif
16 - 23 10 10
24 - 31 17 27
Kelas 32 - 39 7 34
D9 40 - 47 10 44
48 - 55 3 47
56 - 63 3 50
50 ----
28
DESIL
• Jawab:
Letak Desil ke-9 ditentukan terlebih dulu:
Letak D9 = 9n/10 = (9×50)/10 = 45
Dari frekuensi kumulatif dapat diketahui bahwa data ke-45
berada di kelas 48 – 55 (kelas ini memuat data ke-45
sampai data ke-47). Dengan demikian, Kelas D9 adalah kelas
48 – 55.
TBB Kelas D9 = (47 + 48) / 2 = 47½
TBA Kelas D9 = (55 + 56) / 2 = 55½
Lebar Kelas, i = 55½ – 47½ = 8
Frek. Kum. sblm Kelas D9 = 44 → s = 45 – 44 = 1
Frek. Kum. sampai Kelas D9 = 47 → s’ = 47 – 45 = 2
Frekuensi Kelas Desil = 3
29
DESIL
• Jawab (lanjutan…):
1
Jadi,
3()
D 9=47,5+8. =50,166.. .
2
atau D 9=55,5− 8. ( )=50,166. . .
3
30
PERSENTIL
PENGERTIAN
• Adalah nilai-nilai dari data yang membagi gugus data
yang telah tersortir menjadi 100 bagian yang sama besar.
• Karena membagi 100 bagian, maka akan dikenal 99
macam persentil, yaitu:
Persentil ke-1, adalah nilai dari data yang membagi gugus data
menjadi 1% sebelah bawah dan 99% sebelah atas. → P1
Persentil ke-32, adalah nilai dari data yang membagi gugus
data menjadi 32% sebelah bawah dan 68% sebelah atas. → P32
Persentil ke-73, adalah nilai dari data yang membagi gugus
data menjadi 73% sebelah bawah dan 27% sebelah atas. → P73
31
PERSENTIL
LETAK PERSENTIL
• Untuk
data-data
𝑛 yang telah tersusun dalam TDF,
Letak P1=
100
32 𝑛
Letak P32=
100
50 𝑛 𝑛
Letak P50= =
→ Letak
100 Median
2
73 𝑛
Letak P73=
100
atau 𝑠′
( )
Persentilke − p=TBAKelasPersentilke − p− i .
𝑓𝑃
p = 1, 2, 3, ….., 99
33
PERSENTIL
• Keterangan formula:
di mana:
TBB = Tepi Batas Bawah
TBA = Tepi Batas Atas
s = selisih antara Letak Persentil dengan
frekuensi
kumulatif sebelum Kelas Persentil
s’ = selisih antara Letak Persentil dengan
frekuensi
kumulatif sampai Kelas Persentil
i = interval kelas
fP = frekuensi Kelas Persentil
34
PERSENTIL
Contoh 6:
• Misal diketahui sebuah TDF hipotetik sbb:
Kelas Frekuensi Frek. Kumulatif
16 - 23 10 10
24 - 31 17 27
Kelas 32 - 39 7 34
P56 40 - 47 10 44
48 - 55 3 47
56 - 63 3 50
50 ----
35
PERSENTIL
• Jawab:
Letak Persentil ke-56 ditentukan terlebih dulu:
Letak P56 = 56n/100 = (56×50)/100 = 28
Dari frekuensi kumulatif dapat diketahui bahwa data ke-28
berada di kelas 32 – 39 (kelas ini memuat data ke-28
sampai data ke-34). Dengan demikian, Kelas P56 adalah
kelas 32 – 39.
TBB Kelas P56 = (31 + 32) / 2 = 31½
TBA Kelas P56 = (39 + 40) / 2 = 39½
Lebar Kelas, i = 39½ – 31½ = 8
Frek. Kum. sblm Kelas P56 = 27 → s = 28 – 27 = 1
Frek. Kum. sampai Kelas P56 = 34 → s’ = 34 – 28 = 6
Frekuensi Kelas Persentil = 7
36
PERSENTIL
• Jawab (lanjutan…):
1
Jadi,
7()
P 56=31,5+8. =32,642. ..
6
atau P 56=39,5− 8. ( )=32,642.. .
7
37
UKURAN LOKASI
Review:
• Hitunglah nilai median, Q3, D4, dan P67 atas data
contoh pada pertemuan ke-2 yang
Kelas Titik datanya ditulis
Tengah Frekuensi
ulang sbb: 16-22 19 9
23-29 26 12
30-36 33 7
37-43 40 15
44-50 47 2
51-57 54 3
58-64 61 2
Jml () 50
38
RATA-RATA TERTIMBANG
PENGERTIAN
• Adalah perhitungan rata-rata yang
mempertimbangkan beban yang berbeda-beda
untuk setiap nilai data.
• Pengertian bobot sama seperti penggunaan
frekuensi kelas pada perhitungan rata-rata
aritmetika untuk data yang tersusun dalam TDF.
• Contohnya dapat ditemui pada perhitungan nilai
indeks prestasi, nilai penjualan barang, dan lain-
lain.
39
RATA-RATA TERTIMBANG
B
i 1
i
xB
Contoh 7:
• Diketahui transkrip nilai seorang mahasiswa sbb:
Mata Kuliah Nilai Angka Mutu SKS ( Bi . xi
Mutu ( xi ) Bi )
Pancasila B 3 2 6
Teori Ekonomi A 4 4 16
Bahasa Inggris C 2 3 6
Pengantar Mnj A 4 3 12
14 12 40
• Jawab:
Indeks Prestasi
n mahasiswa yang bersangkutan
adalah: Bi xi
i 1 40
xB n
12
Bi
= i 1 = 3,33…
42
RATA-RATA GEOMETRIK
PENGERTIAN
• Adalah perhitungan rata-rata yang digunakan pada
data laju pertumbuhan (growth rate) →
perhitungan rata-rata laju pertumbuhan.
• Laju pertumbuhan dapat dijumpai misalnya pada
data pertumbuhan penduduk, tingkat bunga, inflasi,
dan lain-lain.
43
RATA-RATA GEOMETRIK
atau
log x 1 log x 2 log x 3 log x n
log G =
n
44
RATA-RATA GEOMETRIK
Contoh 8:
• Diketahui gugus data pertumbuhan suku bunga selama
5 hari kerja (dalam %) sebagai berikut:
1,5 2,3 3,4 1,2 2,5
Berpakah rata-rata pertumbuhannya selama 5 hari tsb?
• Jawab:
Perhitungan menggunakan cara logaritma sebagai
berikut:
45
RATA-RATA GEOMETRIK
Rata-rata pertumbuhannya adalah:
G n x1 x2 x→
3 xn