Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan
karunia-Nya Makalah Teori Ekonomi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan Makalah Teori Ekonomi ini.
Kami menyadari di dalam Makalah Teori Ekonomi ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata kami mengharapkan
Makalah Teori Ekonomi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Model ekonomi adalah suatu konstruksi teoritis atau kerangka analisis ekonomi yang
terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan, persamaan, kesamaan (identitas) dan
ketidaksamaan dari mana kesimpulan akan diturunkan (Insukindro, 1992: 1).
Keputusan optimal (optimal decision) adalah tindakan yang memberikan hasil yang
paling konsisten dengan tujuan pengambil keputusan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Masalah pokok ekonomi
2. Model-model teoritis dan verifikasi model
3. Perkembangan teori ekonomi tentang nilai ekonomi
4. Batas kemungkinan produksi
5. Maksimisasi fungsi dengan satu variable
6. Maksimisasi fungsi dengan beberapa variable
7. Dalil amplop, dualitas.
C. TUJUAN
1. Menjelaskan bagaimana para ekonom merancang dan memverifikasi model-model
ekonomi yang sederhana.
2. Mampu menggunakan beberapa metode yang dipergunakan untuk memecahkan masalah
maksimisasi dan minimisasi.
3. Melakukan analisis matematis untukmenurunkan implikasi perilaku ekonomi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut aliran Klasik : aliran ekonomi klasik menyebutkan bahwa ada 3 Masalah Pokok
Ekonomi yaitu : Produksi, Distribusi dan Konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian
rupa agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran masyarakat, sedangkan Menurut aliran
Modern: Ekonomi modern mengakomodasikan masalah ekonomi dalam 3 masalah pokok, yaitu
barang apa yang di produksi dan berapa jumlahnya (What), bagaimana cara memproduksi
(How), dan untuk siapa barang tersebut di produksi (For Whom).
Barang apa dan berapa jumlah barang yang harus diproduksi?(What?) ,Karena sumber
daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan di produksi (what). Sangat
tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan. Setelah ditentukan apa
yang akan diproduksi, kemudian diputuskan berapa jumlah barang yang harus diproduksi
sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi.
1. Teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang:
berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin, serta bahan mentah apa yang akan digunakan.
2. Bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil dan berdaya
guna.
3. Untuk Siapa diproduksi ? (For Whom?) , Siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa
saja yang menikmati hasilnya. Apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan
didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau kelompok tersebut di masyarakat
Dalam konteks ini, berdasarkan kasus 6 jika ditanyakan manakah yang termasuk masalah
what, how dan manakah yang termasuk masalah for whom?
Maka dapat disimpulkan bahwa What disini adalah permasalahan tentang komoditi apa
yang dihasilkan. Berhubung pada kasus ini komoditi yang akan dihasilkan adalah jagung yang
diperkirakan sebanyak 1 ton maka itulah yang menjadi topik permasalahnya. Sedangkan untuk
How adalah permasalahan tentang bagaimana menghasilkan komoditi tersebut, yaitu jagung
yang tadi diperkirakan sebanyak 1 ton, apakah dengan menggunakan cara tradisional dalam
pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan dan memetik hasil (panen), ataukah dengan
menggunakan cara modern. Lalu untuk permasalahan For whom disini dimaksudkan untuk siapa
3
komoditi tersebut dihasilkan. Komoditi pada kasus ini dihasilkan untuk kemudian dijual kepada
para pembeli di pasar-pasar tradisional.
1. Teori Klasik
Dasar pemikiran dari teori klasik adalah pembangunan ekonomi dilandasi oleh sistem
liberal, yang mana pertumbuhan ekonomi dipacu oleh semangat untuk mendapatkan
keuntungan maksimal. Jika keuntungan meningkat, tabungan akan meningkat, dan investasi
juga akan bertambah. Hal ini akan meningkatkan stok modal yang ada. Skala produksi
meningkat dan meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja sehingga tingkat upah juga
meningkat. Yang terakhir ini selanjutnya akan mengakibatkan jumlah suplay tenaga kerja
meningkat yang akhirnya akan menurunkan tingkat produktivitas dan keuntungan karena
berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (diminishing of return) karena
terbatasnya jumlah sumber daya alam (SDA), seperti luas tanah.
Proses ini selanjutnya mengakibatkan produksi, permintaan tenaga kerja, dan juga
tingkat upah menurun. Menurut pemikiran klasik, pada kondisi seperti ini perekonomian
mengalami tingkat kejenuhan atau keadaan stasioner. Ini adalah sebuah keadaan di mana
perekonomian telah dewasa, mapan, dan masyarakat telah sejahtera, tetapi tanpa
perkembangan lebih lanjut.
Di dalam teori ini, ada tiga faktor penentu proses produksi / pertumbuhan, yakni
SDA, SDM, dan barang modal.
Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh SDA yang jumlahnya
terbatas, dan jumlah penduduk yang menghasilkan jumlah tenaga kerja yang
menyesuaikan diri dengan tingkat upah, di atas atau di bawah tingkat upah minimal.
David Ricardo juga melihat adanya perubahan teknologi yang selalu terjadi, yang
membuat meningkatnya produktivitas tenaga kerja dan memperlambat proses
diminishing return kemerosotan tingkat upah an keuntungan ke arah tingkat
4
minimumnya. David Ricardo juga melihat pertanian sebagai sector utama sebagai motor
penggerak pertumbuhan ekonomi.
d. Teori Marx
Titik krisis dari teori marx ini adalah pada transisi dari perekonomian kapitalis dan
perekonomian sosialis.
Model pertumbuhan yang masuk di dalam kelompok teori Neo Keynes adalah
modal dari Harrod dan Domar yang mencoba memperluas teori Keynes mengenai
keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang dengan melihat
pengaruh dari investasi, baik AD maupun pada perluasan kapasitas produksi AS, yang
pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dapat dikatakan bahwa model
pertumbuhan Harrord Domar adalah suatu gabungan dengan modifikasi dari model
pertumbuhan dari Dumar dan model pertumbuhan dari Harrord. Model dari Domar lebih
5
memfokuskan pada laju pertumbuhan investasi. Di dalam modelnya, investasi ditetapkan
harus tumbuh dalam suatu presentase yang konstan.
Pemikiran dari teori neo klasik didasarkan pada kritik atas kelemahan
kelemahan atau penyempurnaan terhadap pendangan / asumsi dari teori klasik.
Model ini yang dikenal dengan sebutan suplai tenaga kerja yang tidak terbatas
adalah satu di antara model neo klasik yang meneliti gejala di negara negara
berkembang (NSB).
Model ini dikenal sebagai teori pertumbuhan dan stagnasi ekonomi. Pemikiran
nya disebut sebagai tesis neomarxis, karena ia menolak pemikiran marxis yang
menyatakan bahwa NSB akan maju seperti di Eropa karena sentuhan nya dengan
negara negara maju (NM) atau negara negara kapitalis. Sedangkan Baran
berpendapat bahwa akibat pengaruh dari NM, ekonomi NSB akan menjadi buruk.
Menurut Baran, proses kapitalisme di NSB berbeda dengan yang terjadi di NM. Di
NM proses kapitalisme yang memakan waktu cukup panjang mempunyai ciri ciri
sebagai berikut :
6
2) Peningkatan produksi barang dan jasa berbarengan dengan terjadinya pembagian
dan spesialisasi kerja. Sebagian menjadi buruh dan sulit berkembang dan sebagian
lainnya menjadi kaya dan terus menumpuk capital.
Sedangkan, di NSB proses akumulasi modal tidak terjadi. Yang terjadi justru
sebaliknya yaitu modal asing yang datang ke NSB justru mengambil surplus
ekonomiyang terjadi, sehingga capital yang ada justru berkurang, dan masyarakat
menjadi miskin karena tidak menikmati surplus tersebut.
Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa pembangunan ekonomi di NSB
sangat tergantung pada NM, terutama dalam investasi langsung di sector
pertambangan dan impor barang-barang industri. Pekerja-pekerja di NSB di
bekerjakan sebagai buruh di perusahaan-perusahaan asing yang berlokasi di NSB di
sector pertanian dan pertambangan , sementara semua kebutuhan produk-produk
manufaktur, mulai dari barang-barang konsumsi hingga peralatan dan mesin industri
di impor dari NM.
1) Masyarakat tradisional
2) Prakondisi untuk lepas landas
3) Lepas landas
4) Menuju kedewasaan
5) Era konsumsi missal tinggi
Kriteria yang digunakan untuk membedakan tahap satu dengan tahap tahap
berikutnya adalah perubahan yang terjadi dalam kondisi ekonomi, sosial, politik, serta
budaya dalam sebuah perekonomian.
7
tenaga kerja tumbuh melebihi jumlah stok capital, upah akan turun relative dengan
suku bunga, atau sebaliknya, jika pertumbuhan capital melebihi pertumbuhan tenaga
kerja, suku bunga akan turun relatif terhadap upah. Fleksibilitas harga faktor produksi
ini yang memungkinkan jalur pertumbuhan dalam model ini bisa menjadi stabil,
berbeda dengan model H-O yang bisa mengalami ketidakstabilan yang
berkepanjangan jika syarat -syarat untuk mencapai pertumbuhan warranted tidak
terpenuhi. Model ini menganalisis pertumbuhan ekonomi (Y) dengan menggunakan
fungsi produksi. Fungsi produksi yakni capital (K) dan tenaga kerja (L), dapat
tumbuh pada tingkat yang berbeda : Y = K(AL)
4. Teori Modern
Seperti yang telah di jelaskan di atas, model model pertumbuhan di atas hanya
melihat pada satu sumber pertumbuhan saja, yakni konstribusi dari penambahan jumlah
dari factor-faktor produksi. Padahal sumber pertumbuhan yang terpenting adalah
peningkatan produktivitas , bukan jumlah dari faktor faktor produksi yang di gunakan
dan ini mencerminkan adanya suatu progres teknologi.
Dalam teori modern ini, faktor faktor produksi yang krusial tidak hanya
banyaknya tenaga kerja dan modal, tetapi juga kualitas SDM dan kemajuan teknologi,
energy, kewirausahaan, bahan baku, dan material. Bahkan dalam era globalisasi dan
perdagangan bebas dunia saat ini, kualitas SDM dan teknologi merupakan dua faktor
dalam satu paket yang menjadi penentu utama dalam keberhasilan suatu bangsa / negara.
Selain itu, faktor faktor lain yang oleh teori modern juga dianggap sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adalah ketersediaan dan kondisi
infrastuktur, hukum serta peraturan, stabilitas politik, kebijakan pemerintah, birokrasi,
dan dasar tukar internasional.
Dilihat dari kerangka pemikiran kelompok teeori modern tersebut, ada sejumlah
perbedaan yang mendasar dengan kelompok teori klasik dan neoklasik atau Neo-Keynes,
diantaranya adalah yang mencakup tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Dalam
kelompok teori modern, kualitas tenaga kerja lebih penting dari pada kuantitasnya.
8
Demikian juga dengan modal, kualitasnya lebih penting dari pada kuantitas. Dan juga
kewirausahaan, termasuk kemampuan seseorang untuk melakukan inovasi, merupakan
salah satu faktor krusial bagi pertumbuhan ekonomi.
Jadi, model model pertumbuhan baru memasuki aspek aspek enogenitas dan eksternalitas di
dalam proses pembangunan ekonomi. Salah satu asumsi dari teori modern ini adalah sifat
keberadaan teknologi yang tidak eksogen, tetapi merupakan salah satu faktor produksi yang
dinamis.
Titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat
Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiri into the Nature
and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations
(1776).
Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur,
system ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena
ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands).
Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu
mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan
dan penawaran.
Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi
sumber daya yang efisien, jika ikut campur dalam perekonomian.
Asumsi pertama adalah proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai
seketika itu juga. Pasar adalah institusi yang tak terbatasi waktu dan tempat (timeless of
exchange). Asumsi kedua adalah tidak ada penggunaan uang untuk tujuan spekulasi.
9
Asumsi tersebut dikenal sebagai asumsi netralitas uang (money neutrality) yang
mempunyai konsekuensi harga bersifat fleksibel, dapat berubah seketika itu juga (price
flexibility). Asumsi tersebut juga dikenal sebagai pemisahan antara sektor moneter
dengan sektor riil oleh teori klasik (classical dichotomy).
Fokus pembahasan ilmu ekonomi pada masa sebelum depresi besar adalah
perilaku individu dalam rangka mencapai keseimbangan. Untuk analisis keseimbangan
umum (general equilibrium), digunakan model Walras (Walrasian economics).
10
ekonomi, dari hanya mengandalkan metode deduktif menjadi juga menggunakan metode
induktif. Tidak berlebihan jika Keynes dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi makro,
sekaligus ekonom perintis studi induktif.
11
Berbagai kemungkinan tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.1
A 15 0
B 14 1
C 12 2
D 9 3
E 5 4
F 0 5
Dalam memilih apa saja yang diproduksi, para pembuat keputusan memiliki pilihan
untuk memproduksi. Ketika sebuah perekonomian terletak pada batas kemugkinan produksi pada
titik A, semua sumber daya dipergunakan untuk menghasilkan makanan (15.000 unit),
sedangkan pakaian sama sekali tidak diproduksi. Sebaliknya, jika mengambil pilihan F semua
sumber daya dipergunakan seluruhnya untuk memproduksi pakaian (5.000 unit), sedangkan
makanan sama sekali tidak diproduksi.
Pilihan A dan F disebut pilihan esktrim berarti pilihan yang sangat kecil kemungkinannya
untuk terjadi. Sebab tidak mungkin orang hanya membutuhkan makanan saja atau pakaian saja.
Pilihan B, C, D, dan E adalah kombinasi diantara A dan F yang rasional. Untuk bergerak dari
alternatif D (9.000 makanan dan 3.000 pakaian) ke alternatif C (12.000 makanan dan 2.000
pakaian), biaya oportunitas tambahan 3.000 unit makanan adalah berkurangnya 1.000 unit
pakaian.
12
Kurva 1.1 Batas Kemungkinan Produksi
Kurva 1.1 memperlihatkan jumlah produksi maksimum bias dicapai oleh sebuah
perekonomian. Selain itu kurva 1.1 juga menggambarkan daftar pilihan yang tersedia bagi
masyarakat untuk memproduksi barang atau jasa pada jumlah sumber daya dan tingkat teknologi
tertentu.
Titik G yang berada di luar batas tidak mungkin bisa dicapai, sedangkan setiap titik
di dalam garis batas, seperti titik H memperlihatkan sumber daya yang tidak
dimanfaatkan sepenuhnya dengan cara yang terbaik.
Jika perekonomian memproduksi kedua barang tersebut pada sepanjang garis batas
kemungkinan produksi, dapat dikatakan bahwa perekonomian berjalan secara efisien. Efisiensi
diartikan sebagai penggunaan sumber daya ekonomi secara efektif untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan masyarakat. Efisiensi produksi terjadi jika produksi barang tertentu tidak dapat
ditingkatkan lagi tanpa mengurangi produksi barang lain, yaitu selama perekonomian masih
berada pada garis batas kemungkinan produksi.
13
Keseimbangan Pasar (Equilibrium Market)
Keseimbangan pasar adalah suatu kondisi dimana ditandai dengan tidak terjadinya
kelebihan penawaran (excess suplly) karena harga terlalu tinggi atau kelebihan permintaan
(excess demand) karena harga terlalu rendah
Secara grafis terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Jawab :
QDx = QSx
60-10px = -15+5px
15px = 75
Px = Rp5
QDx = 60 - 10px
= 60 - 10.5
= 60 - 50
= 10 unit
14
4. Penawaran menurun (supply descrease)
5. Penawaran menurun dan permintaan inelastis sempurna (supply descrease when demand is
inelastic)
6. Permintaan dan penawaran naik (demand and supply increase)
Y = f(X)
Persamaan ini dapat dibaca bahwa variabel (Y) merupakan fungsi variabel (X). Hal ini dapat
ditafsirkan bahwa nilai varibel (Y) bergantung pada nilai variabel (X).
Biasanya variabel yang berada pada sebelah ruas kiri pada suatu persamaan adalah
variabel (Y), yang biasa disebut variabel dependen. Sedangkan variabel (X) berada di sebelah
kanan, yang biasa disebut variabel independen. Tentu saja variabel (Y) ini dalam kenyataannya
tidak selalu bergantung pada satu atau dua variabel. Oleh karena itu dalam persamaan matematis
dapat dinyatakan sebagai berikut :
Hubungan fungsional merupakan hubungan antara variabel ekonomi tertentu yang dapat
dinyatakan secara matematis. Satu variabel ditempatkan sebagai variabel dependen yang ingin
diketahui nilainya, dan variabel-variabel lain merupakan variabel independen yang
mempengaruhi dan menjelaskan nilai dependen variabel. Selain dari itu hubungan antara dua
atau lebih variabel ekonomi tersebut dapat juga ditunjukkan dengan tabel atau grafik.
Tata hubungan fungsional antara (X) dan (Y) mempunyai beberapa bentuk. Dua bentuk yang
paling banyak dijumpai adalah :
1. (Y) adalah fungsi linear dari (X), persamaan ini ditunjukkan sebagai berikut :
Y = a + bX
Y = a + bX + cX2
15
F. MAKSIMISASI FUNGSI DENGAN BEBERAPA VARIABEL
Fungsi dengan dua variabel dapat ditulis dalam notasi fungsional sebagai :
Y = f(X,Z)
Persamaan ini menunjukkan bahwa nilai (Y) bergantung pada nilai dua variabel bebas
(independen), (X) dan (Z).
Tabel
Plot daripada peta kontur
Plot daripada irisan kurva permukaan
Plot kurva permukaan
Peta Kontur
Misalkan f(x,z) fungsi dengan dua perubah; dan c adalah konstanta. Himpunan semua titik (x,z)
dimana fungsi bernilai c:
{(x,z)| f(x,z) = c}
disebut kurva tingkat dari fungsi f. Himpunan kurva-kurva tingkat disebutpeta kontur.
16
Metode-metode mengekpresikan hubungan ekonomi
Hubungan fungsional
TR=f(Q)
Pendapatan total adalah fungsi keluaran nilai variabel dependen - pendapatan total di
tentukan oleh variabel dependen keluaran. Dalam persamaan seperti ini, variabel di sisi kiri
tanda sama dengan disebut variabel dependen, karena nilainaya bergantung pada ukuran variabel
atau variabel variabel di sisi kanan tanda sama dengan di sebut variabel independen, karena
nilai nilai mereka di asumsikan di tetapkan di luar, atau secara independen, dari model yang di
ekpresikan dalam persamaan tersebut.
17
pendapatan total di atas, pendapatan marginal adalah perubahan dalam pendapatan total yang
berkaitan dengan perubahan satu unit dalam keluarga.
Pentingnnya hubungan antara nilai marginal dan nilai total dalam analisis keputusan
terletak dalam fakta bahwa ketika marginal positif, total meningkat dan ketika marginal negative
total menurun. Laba marginal yang brkaitan dengan tujuan unit keluaran pertama positif, dan
laba total meningkatkan dengan keluaran dalam kisaran ini, tetapi karena laba marginal di unit
kedelapan keluaran dalam kisaran ini. Tetapi karena laba marginal di kedelapan negative laba
total menurun jika keluaran di naikan keatas tingkat tersebut.
Hubungan antara nilai rata rata dan marginal juga penting dalam beberapa analisi
keputusan, karena marginal mewakili perubahan dalam total, maka ketika marginal lebih besar
dari pada rata rata, rata rata akan meningkat.
Walaupun tabel dan grafik berguna untuk menjelaskan konsep, persamaan sering kali
lebih sesuai untuk pemecahan masalah, salah satu alasaannya adalah teknik analisis yang kuat
dari kalkulus deferensial diterapkan untuk menemukan nilai maksimum atau minimum dari
sebuah fungsi tujuan, di samping itu konsep konsep kalkulus dasar dapat dengan mudah di
perluas untuk masalah masalah keputusan di batasi oleh satu batasan atau lebih, jadi
pendekatan kalkulus terutama berguna untuk masalah optimisasi yang di batasi yang sering kali
mencirikan pengambilan keputusan manajerial.
Konsep Deriviatif
Derivatif adalah spesifikasi yang tepat bagi hubungan marginal yang umum,
Y/X. menemukan derivatif melibatkan pencarian nilai rasio Y/X untuk perubahan yang
sangat kecil dalam X.
18
Konsep derivative ini sebagai limt rasio tepat setara dengan kemiringan kurva di satu
titik.demikian pula kemiringan rata rata dari kurva tersebut dapat di ukur dalam interval X
yang semakin kecil dan di perlihatkan dengan garis garis lainya. Derivatif ini mengukur
perubahan marginal dalam Y yang berkaitan dengan perubahan yang sangat kecildalam X di titik
tersebut.
Contoh Kasus
= -$10.000+$400Q - $2Q2
Di sisni =laba total Q adalah keluaran dalam unit.laba meningkat sementara keluaran meningkat
menjadi 100 unit keluaran, di mana laba di maksimumkan pada @10.000
Dari fungsi tersebut lalu menetapkan dai mana derifatif ( marginal )tersebut sama dengan nol.
$400 - $4Q=0
$4Q=$400
Q=100 unit
Jadi, ketika Q=100, laba mmarginal adlah nol dan laba total berada pada maksimum melewati
Q=100, laba marginal negatif dan laba menurun.
19
minimumkan, fungsi tersebut harus tidak menaik dan tidak pula menurun:yaitu, kemiringan
seperti di ukur oleh derivatif pertama harus nol. Tetapi , karena nilai marginal atau derivative
akan nolbaik untuk nilai maksimum maupun nilai minimum dari sebuah fungsi,analisis lebih
lanjut di perlukan untuk menetapkan apakah nilai maksimum atau minimum yang di temukan.
Maksimisasi laba adalah tingkat keluaran dengan laba terbesar di mana pendapatan
marginal sama dengan biaya marginal dan laba marginal adalah nol. Laba total sama dengan
pendapatan total di kurangi biaya total, dan karena itu sama dengan jarak vertical antara kedua
kurva tersebut di setiap tinkat keluaran, jarak ini di maksimumkan oleh Qb, di mana kemiringan
kurva pendapatan dan kurva biaya adlah sama. Karena kemiringan kurva pendpatan total dan
biaya total mengukur pendapatan marginal, MR, dan biaya marginal, MC, maka ketika kedua
kemiringan ini sama, MR = MC
Alasan bahwa Qb merupakan tingkat keluaran yang memaksimumkan laba dapat dilihat dengan
mempertimbangkan bentuk kedua kurva di sisi kanan titik Qa.sebuah contoh akan membantu
menjelaskan penggunaan marginal ini.pertimbangan fungsi pendapatan, biaya, dan laba berikut
ini
Laba total = TR TC
= TR TC
20
Dengan menetapkan laba marginal sama dengan nol dan menggunakan persamaan kuadrat untuk
memecahkan kedua akar, kita memperoleh Q1= -35 dan Q2=+15. Karenajumalh keluaran negatif
tidak mungkin, Q1merupakan tinkat keluaran yang tidak layak dan dapat di tolak.
Evaluasi terhadap derivatif kedua dari fungsi laba tersebut di Q=15akan menunjukan apakah ini
merypakan titik maksimisasi laba atau minimisasi laba.
= -$1,2 - $ 0,12Q
Mengevaluasi derivative ini di Q=15 menunjukan nilai sebesar -$3;karena itu, Q= 15 merupakan
titik maksimisasi laba.
Optimilisasi multivarian
Karena banyak hubungan ekonomi melibatkan lebih dari dua variabel, berguna bagi kita
untuk meneliti konsep optimisasi multivarian untuk persamaan dengaan tiga variabel atau lebih.
Optimisasi multivarian adalah menemukan titik optimal di sebuah fungsi yang melibatkan tiga
variabel atau lebih.derivatif parsial adalah konsep yang di pergunakan untuk analisis marginal
seperti ini. Peraturan untuk menetapkan derivative parsial pada dasarnaya sama dengan derivatif
sederhana, karena konsep derivative parsial melibatkan asumsi bahwa semua variabel tidak
berubah, kecuali yang bersangkutan di mana derivative tersebut di ambil variabel variabel
tersebut di perlukan sebagai konstansta dalam proses perhitungan derenfensial. Pertimbangan
persamaan :
Dalam fungsi ini, terdapat dua variabel independen, P dan A sehingga dua derivative parsial
dapat di evaluasi. Untuk menetapkan parsial dalam kaitanya dengan P, bahwa fungsi tersebut
dapat di tulis ulang sebagai :
Karena A di perlukaan sebagai konstanta, derivative parsial dari Q dalam kaitanya dengan P
adalah :
=0 -50 + 0 + 0,25A 0
= - 50 + 0,25A
Dalam menetapkan parsial dari Q dalam kaitanya dengan A, P di perlukan sebagai sebuah
konstanta, sehingga kita dapat menulis:
21
Q=3.200 50P + 39A + ( 0,25P )A 0,1A2
= 0 0 + 39 + 0,25P 0,2A
22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah pokok ekonomi terdapat 3 jenis, yaitu :
1. Produksi
2. Konsumsi
3. Distribusi
23
DAFTAR PUSTAKA
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi) Edisi Ketiga. Jakarta: FEUI.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://darvanws-babel.blogspot.com/2012/04/masalah-pokok-ekonomi-indonesia.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/masalah-masalah-pokok-perekonomian-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro
http://chaharkudo.blogspot.com/2009/10/makalah-masalah-pokok-ekonomi.html
kk.mercubuana.ac.id/files/31011-2-950656274162.doc
http://yandipermadi.blogspot.com/p/masalah-pokok-ekonomi.html
24