Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan makalah mengenai
MENGHITUNG SINGLE INDEKS,AGREGAT INDEKS,AVERAGE INDEKS,WEIGHTED AVERAGE
INDEKS. Yang mana maksud dan tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah statistic yang mana hasil penilaiannya untun nilai smester 2. Isi dari makalah ini saya
ambil dari beberapa referensi buku dan media informasi yang ada.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak
kekurangan baik dari isi maupun dari segi penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
mengarah pada perbaikan makalah ini sangat saya harapkan. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Kesulitan menerapkan model untuk portofolio yang terdiri dari banyak saham.
Terdapat sebuah faktor/ variabel yang memengaruhi return semua sekuritas yaitu indeks pasar.
Dalam model indeks tunggal ini, ada beberapa asumsi yang perlu diperhatikan, yaitu:
Perhitungan return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua komponen utama
yaitu:
1. Komponen return yang dikaitkan dengan keunikan perusahaan, dilambangkan dengan
alpha
Salah satu konsep penting dalam model indeks tunggal adalah terminologi beta . Beta
merupakan ukuran kepekaan return sekuritas terhadap return pasar. Semakin besar beta suatu
sekuritas,semakin besar kepekaan return sekuritas tersebut terhadap perubahan return pasar.
Dalam model indeks tunggal, investor perlu mengestimasi beta sekuritas yang dapat dilakukan
dengan menggunakan data historis.
Salah satu kegunaan model indeks tunggal adalah penyederhaan dari model Markowitz.
Dengan model indeks tunggal perhitungan risiko sekuritas diwakili dengan komponen beta .
Penggunaan model indeks tunggal dapat memperkirakan tingkat keuntungan yang diharapkan
untuk sekuritas individual. Dalam model indek s tunggal, nilai keuntungan yang diharapakan
Dalam model indeks tunggal, kovarians antara saham A dan saham B hanya bisa dihitung atas
dasar kesamaan respons kedua saham tersebut return pasar. Oleh karena itu, risiko yang
relevan dalam model tersebut hanyalah risiko pasar. Secara sistematis, kovarians antar saham A
dan B yang hanya terkait dengan risiko pasar bisa dituliskan sebagai:
Dalam model indeks tunggal menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan terdiri
dari komponen alpha yang mewakili karakteristik individu perusahaan dan komponen beta
yang mewakili risiko yang berhubungan dengan pasar. Namun untuk covariance, hanya
dipengaruhi oleh risiko pasar. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan saham bersama-sama
adalah bereaksi terhadap perubahan yang terjadi dipasar.
Persamaan perhitungan return dan risiko sekuritas dengan model indekstunggal dapat juga
diterapkan dalam perhitungan return dan risiko portofolio. Beta portofolio merupakan rata-rata
tertimbang dari beta saham yang membentuk portofolio tersebut. Dalam hal ini beta dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Persamaan untuk menghitung return portofolio dan risiko portofolio dengan menggunakan
model indeks tunggal akan menjadi:
Bila investor mempunyai dana dengan proporsi sama pada N saham yang semakin besar, maka
nilai term kedua menjadi semakin kecil dan mendekati 0.
Ø Portofolio optimal berdasar SIM berpatokan pada excess return to beta, yang mengukur
kelebihan return relatif terhadap satu unit risiko yang tidak terdiversifikasi (beta).
Ø Portofolio optimal berisi aset dengan ERB tinggi→penentuan menggunakan cut-off point.
Contoh Soal
•Diketahui expected return dari indeks pasar adalah 25%. Bagian dari expected return suatu
sekuritas XYZ yang independen terhadap pasar (αi) adalah 4% dan βi sebesar 0,75. Ternyata
return realisasi sebesar 26%.
Jawab:
E(Ri) = 22,75%
Jadi nilai return realisasi berdasarkan single index model adalah Ri=22,75%+ei.Oleh karena itu
Maka kesalahan estimasi(ei) adalah sebesar 26%-22,75%=3,25% Jika nilai return realisasi sama
dengan nilai expected return,maka investor mengestimasi expected return tanpa kesalahan
AGREGAT INDEKS.
Indeks Harga Bersusun (Agregatif) Merupakan indeks yang terdiri dari beberapa barang
(kelompok barang), misalnya indeks harga macam bahan pokok, indeks Impor dan Ekspor
Indonesia, indeks harga bahan makanan, indeks biaya hidup, indeks hasil penjualan suatu
perusahaan (lebih dari satu barang yang dijual), dll. Indeks harga agregatif memungkinkan kita
untuk melihat persoalan secara agregarif (secara makro), yaitu secara keseluruhan, bukan
melihat satu per satu (per individu).
Metode agregatif sederhana terdiri dari angka indeks harga, angka indeks kuantitas, dan angka
indeks nilai.Angka indeks harga (P) memiliki rumus sebagai berikut:
IA = indeks nilai
Metode tidak tertimbang terdiri dari metode agregatif sederhana, metode Laspeyres, metode
Paasche, metode Drobisch dan Bowley, serta metode Irving Fisher.Metode agregat sederhana
dapat dirumuskan sebagai berikut.
IA = indeks nilai
W = faktor penimbang
Terakhir adalah metode Irving Fisher yang dianggap paling ideal. Metode ini menggunakan
rumus sebagai berikut.
KOTA X
Indeks Harga Agregat Tak Tertimbang
Untuk populasi terbatas, pengambilan sampel tanpa pengembalian dan σ diketahui atau n/N >
5%
Jawaban:
X (Rata-rata) = 15 menit
n = 36
Simpangan Baku = 3
Tingkat Kepercayaan 95%, dari tabel distribusi normal diperoleh Ztabel = 1.96
Keterangan:
= rata-rata tertimbang
n = jumlah data
Jawaban:
Diketahui bahwa penilaian bersifat terbobot, oleh karena itu penghitungan nilai mahasiswa
tersebut menggunakan rumus rata-rata tertimbang.Dengan menggunakan rumus rata-rata
tertimbang maka penghitungan nilai mahasiswa tersebut adalah sebagai berikut.
Penjelasan tambahan:
Jika kita menghitungnya menggunakan rata-rata hitung biasa. Maka rata-rata nilai mahasiswa
tersebut adalah sebagai berikut.
Dari hasil tersebut bisa kita ketahui bahwa nilai rata-rata hitung (71,67) lebih tinggi dari nilai
rata-rata tertimbang (69,5). Jika kita perhatikan untuk setiap nilai datanya, bisa kita ketahui
bahwa penyebab rendahnya nilai rata-rata tertimbang adalah karena nilai matematikanya
paling rendah di antara mata pelajaran yang lain padahal nilai matematika tersebut memiliki
bobot paling besar. Sedangkan nilai bahasa inggris adalah nilai yang paling tinggi, tetapi karena
bobotnya paling kecil sehingga tidak mampu memberikan kontribusi lebih besar untuk
meningkatkan nilai rata-ratanya..