Aggretegate Demand-Aggregate
Supply
slide by Parel 1
Analisis Makroekonomi Keynes
Fluktuasi ekonomi dalam sejarah dunia yang paling menyengsarakan
adalah Depresi Besar (Great Depression) yang terjadi pada tahun
1930-an.
Amerika dan negara lain mengalami pengangguran besar-besaran
dan penurunan pendapatan yang sangat besar.
Tahun 1933, seperempat dari tenaga kerja kerja AS menganggur
dan GDP riil adalah 30 % di bawah tingkat GDP tahun 1929.
Episode ini yang membuat banyak ekonom
mempertanyakan keabsahan ekonomi klasik.
Tahun 1936, ekonom Inggris John Maynard Keynes
melakukan revolusi terhadap ilmu ekonomi melalui
bukunya “The General Theory of Employment,
Interest, and Money”.
slide by Parel 2
The General Theory Keynes
• Keynes mengatakan:
“Permintaan agregat yang rendah bertanggung jawab terhadap
rendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yang menjadi
karakteristik kemerosotan ekonomi”.
• Kritikan terhadap ekonomi klasik:
“Karena mengasumsikan bahwa hanya penawaran agregat - modal,
tenaga kerja, dan teknologi - yang menentukan pendapatan nasional”.
slide by Parel 3
Fluktuasi Ekonomi
• Permintaan agregat (aggregate demand, AD) adalah hubungan
antara jumlah output yang diminta dan tingkat harga agregat
atau kurva permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan
jasa yang ingin dibeli orang pada setiap tingkat harga.
slide by Parel 4
Keynesian Macroeconomics
Dalam teori makroekonomi Keynesian (Keynesian Macroeconomics), meliputi
tiga aspek:
• Peranan pengeluaran agregat (Simple Keynesian)
– Terdapat hubungan antara pengeluaran agregat dengan kegiatan
ekonomi , produksi nasional dan tingkat kesempatan kerja.
• Penentuan suku bunga dan peranan uang (Mekanisme
Transmisi)
– Ada 2 efek yang mempengaruhinya yaitu: (1) efek perubahan
penawaran uang atas suku bunga (2) efek perubahan suku
bunga atas investasi ; (3) efek perubahan investasi atas
pengeluaran agregat dan pendapatan nasional.
– Peranan pemerintah dalam menentukan tingkat kegiatan
ekonomi dalam satu tahun tertentu.
» Perlunya campur tangan pemerintah untuk mencapai
tingkat kesempatan kerja penuh tanpa inflasi.
slide by Parel 5
Dua Kelemahan Analisis Keynesian
slide by Parel 6
Bentuk Analisis AD-AS Masa Kini
Pandangan Keynes Pandangan Klasik
P
AS
P
AS P2
P2 P1 AD2
P1 AD1
AD4
P0
AD0
P0 AD3
AD2
AD1
AD0
Y0 Y1 YF Y Y
YF
slide by Parel 7
Analisis AD-AS
• Analisis AD-AS merupakan model penentuan
kesimbangan dengan menggunakan pemisahan
harga berubah.
• Dalam analisis AD-AS penawaran agregat dibedakan
atas:
– Penawaran agregat jangka pendek (short run
agreggate supply atau SRAS)
– Penawaran agregat jangka panjang (long run
agreggate supply atau LRAS)
• Kurva SRAS (Kurva AS) adalah kurva yang terus
menenrus melengkung ke atas dan memotong garis
tegak pada YF, kurva AS semakin tinggi tingkat
kenaikannya.
slide by Parel 8
Penawaran Agregat (AS)
LRAS
SRAS
P2
Tingkat harga
PF
P1
0 Y1 YF Y2
Pendapatan nasional riil
slide by Parel 9
Kurva Permintaan Agregat (AD)
• Kurva AD (Agregat Demand) adalah suatu fungsi (atau kurva) yang
menggambarkan hubungan antara tingkat harga dengan jumlah
pengeluaran agregat yang akan dilakukan dalam perekonomian.
slide by Parel 10
Tingkat Harga, Keseimbangan Nasional &
Kurva AD
Efek Perubahan Harga Membentuk Kurva AD
E =Y
AE (P0)
E0
Pengeluaran Agregat
AE (P1)
B
P1
E1
Tingkat Harga
A
P2
AD
450
Y1 Y0 Y1 Y2
Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional
slide by Parel 11
Sifat Utama Kurva AD
• Kurva AD : Suatu garis yang menurun dari kiri-atas
ke kanan-bawah artinya semakin rendah tingkat
harga, semakin besar permintaan agregat yang
wujud dalam perekonomian.
slide by Parel 12
Perpindahan Kurva Permintaan Agregat AD
slide by Parel 13
Efek Pertambahan Pengeluaran Agregat ke Atas
Kurva AD
• Apapun perubahan (apakah merupakan
pertambahan C, I, G atau X), efeknya kepada
pertambahan pengeluaran agregat dan
pendapatan Nasional adalah sama yaitu:
∆Y = Multiplier x ∆AE
slide by Parel 14
Kurva Penawaran Agregat (AS)
slide by Parel 15
Ciri-ciri Kurva AS
Pada tingkat pengangguran yang masih tinggi, kurva
penawaran agregat AS relatif landai.
Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat
dilakukan perusahaan” pada harga relatif tetap karena :
a) Tingkat penggunaan barang modal belum mencapai
kapasitasnya yang optimum,
b) upah masih relatif tetap. Tahap ini dicapai pada bagian
AB dari kurva AS.
Dari titik B hingga titik C – yaitu titik pada garis tegak
pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS
bertambah tingkat kenaikannya. Sebab:
pengangguran sudah semakin merosot dan
kapasitas pabrik” sudah mencapai optimum.
Sesudah tingkat kesempatan kerja penuh kurva AS
keadaannya semakin tegak.
slide by Parel 16
Kurva Penawaran Agregat AS
AS
Tingkat harga
A B
C
0 Y1
Pendapatan nasional riil
slide by Parel 17
Faktor” yang Mempengaruhi Bentuk Kurva AS
• Dua penyebab dari bentuk kurva AS yang melengkung ke atas :
– Ciri-ciri fungsi produksi
– Ciri-ciri pasaran tenaga kerja
• Efek Hukum hasil tambahan yang semakin berkurang
Dalam jangka pendek fungsi produksi dapat dinyatakan dengan
menggunakan persamaan berikut:
Q = f(L)
Artinya :
Jumlah out put atau nilai produksi riil, ditentukan oleh
jumlah tenaga kerja yang digunakan
“Semakin tinggi tingkat harga, semakin besar jumlah
barang yang diproduksikan dan ditawarkan para
pengusaha”
slide by Parel 18
Faktor” yang Mempengaruhi Bentuk Kurva AS
slide by Parel 19
Kurva Philips & Penawaran Agregat
WN
Tingkat harga
Hubungan
diantara upah &
Kesempatan
Kerja
0 NF
Jumlah Kesempatan Kerja
AS
Tingkat harga
Bentuk Kurva
Penawaran
Agregat
0 YF
Pendapatan Nasioal Riil
slide by Parel 20
Kurva Philips & Penawaran Agregat
• Dengan menggunakan kurva Philips dapat
diterangkan:
– Bentuk hubungan diantara upah dan tingkat
kesempatan kerja
– Bentuk kurva penawaran agregat
• Berdasarkan kurva Philips dapat disimpulkan:
– Semakin tinggi kesempatan kerja, semakin
tinggi tingkat upah
– Apabila tingkat kesempatan kerja sangat tinggi –
yaitu apabila tingkat pengangguran rendah,
kenaikan tingkat upah menjadi cepat.
slide by Parel 21
Perpindahan Kurva AS
Perpindahan kurva AS dapat disebabkan oleh
faktor” berikut:
• Perpindahan kurva AS ke Atas/ ke Kiri
– Harga bahan mentah meningkat atau biaya lain
meningkat
– Kenaikan upah tenaga kerja
• Perpindahan Kurva AS ke Bawah/ ke Kanan
– Perkembangan teknologi
– Perkembangan Infrastruktur
– Pajak, izin usaha dan administrasi pemerintah
slide by Parel 22
Perpindahan Kurva AS
AS1
AS0
P1 AS2
A1
Tingkat harga
P0
A A2
P2
0
Y1 Y0 Y2
slide by Parel 23
Keseimbangan Permintaan Agregat dan
Penawaran Agregat (AD-AS)
• Keseimbangan AD-AS (Keseimbangan
makroekonomi) artinya:
Dalam analisis AD-AS telah memasukkan unsur
perubahan harga dalam analsis
keseimbangannya.
Perpotongan dititik E berarti permintaan agregat
adalah sama dengan penawaran agregat pada
pendapatan nasional riil sebanyak YE dan tingkat
harga pada Pe.
Titik E merupakan keseimbangan yang akan
dicapai dalam perekonomian karena perusahaan
tidak akan menambah atau mengurangi output
yang diproduksi.
slide by Parel 24
Keseimbangan Makroekonomi
(Keseimbangan AD-AS)
AS
A B
P1
Tingkat harga
E
PE
D
P2 C AD
0
Y3 Y YE Y2 Y1
slide by Parel 25
Penyebab Perubahan Keseimbangan
slide by Parel 26
Efek Perubahan Kurva AD dan AS
Perubahan AD & AS Ke Kiri Perubahan AD & AS Ke Kanan
AS1 AS
P AS P AS1
P1 P2
E1
P0 P0 E0
E2
E2
P2 E0 P1
E1
AD AD1
AD1 AD
0 0
Y2 Y1 Y0 Y Y0 Y1 Y2 Y
slide by Parel 27
Thank U ^_^
slide by Parel 28